• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PSIKOLOGIS TERHADAP PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PSIKOLOGIS TERHADAP PENDIDIKAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. HAEDAR AKIB, M.Si

TINJAUAN PSIKOLOGIS TERHADAP PENDIDIKAN

YATI HARDIYANTI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu dari kata-kata ‘psyche’ dan ‘logos’. Secara etimologis atau pengertian lafdhiyah, ‘psyche’ berarti jiwa, roh, sukma, atma atau nafas hidup dan ‘logos’(ology), berarti ilmu atau studi. Jadi secara etimologis, psikologi berarti ilmu jiwa atau suatu studi tentang jiwa. Hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, oleh karena mempunyai hubungan timbal balik. Ilmu pendidikan sebagai ilmu yang bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai ia tua/mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik, bilamana tidak berdasarkan kepada psikologi perkembangan. Demikian juga dengan watak dan kepribadian seseorang ditunjukkan dengan psikologi. Oleh karena sangat eratnya tugas antara psikologi dan ilmu pendidikan, maka kemudian timbul ‘educational psychology’ (ilmu jiwa pendidikan), bahkan dalam perkembangannya lebih lanjut. Psikologi pendidikan memandang gejala pendidikan dari konteks perilaku dan perkembangan pribadi. Tugas pendidikan terutama memberi bimbingan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung secara wajar dan optimal.agar tindakan pendidikan yang dilaksanakan dapat berhasil guna dan dan daya guna,maka pendidik harus mengetahui tentang hukum dasar perkembangan kejiwaan manusia dan proses pendidikan autoaktivitas, sehingga akan dibahas lebih jauh lagi pada makalah ini.

(3)

3

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas lebih jauh, antara lain:

1. Lingkungan apa saja yang termasuk dalam perkembangan jiwa manusia? 2. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan jiwa manusia? 3. Bagaimana proses pendidikan autoaktivitas pada manusia?

C. Tujuan

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui lingkungan yang termasuk dalam perkembangan jiwa manusia 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jiwa manusia 3. Untuk mengetahui bagaimana proses pendidikan autoaktivitas pada manusia 4.

D. Manfaat

Makalah ini ditulis dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran umum kepada masyarakat luas tentang tinjauan psikologis terhadap pendidikan, sehingga pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu juga diharapkan dapat menambah kepustakaan tentang pendidikan.

(4)

4

BAB II PEMBAHASAN A. Hubungan Individu dengan Lingkungan

Pada teori konvergensi disebutkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam perkembangan jiwa manusia. Lingkungan tersebut terbagi dalam beberapa kategori yaitu :

a. Lingkungan fisik; berupa alam seperti keadaan alam atau keadaan tanah serta musim

b. Lingkungan sosial; berupa lingkungan tempat individu berinteraksi. Lingkungan sosial dibedakan dalam dua bentuk :

1). Lingkungan sosial primer; yaitu lingkungan yang anggotanya saling kenal 2). Lingkungan sosial sekunder; lingkungan yang hubungan antar anggotanya

bersifat longgar.

Hubungan individu dengan lingkungannya ternyata memiliki hubungan timbal balik lingkungan mempengaruhi individu dan individu mempengaruhi lingkungan. Sikap individu terhadap lingkungan dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu :

a) Individu menolak lingkungan jika tidak sesuai dengan yang ada dalam diri individu

b) Individu menerima lingkungan jika sesuai dengan dengan yang ada dalam diri individu

c) Individu bersikap netral atau berstatus quo.

Jiwa manusia memiliki kekuatan dan kemampuan yang terdiri atas 3 golongan besar yaitu :

1. Kemampuan jiwa yang berhubungan dengan pengenalan (kognisi) 2. Kemampuan jiwa yang berhubungan dengan perasaan (emosi)

(5)

5

3. kemampuan jiwa yang berhubungan dengan kemauan (konasi)

Kemampuan-kemampuan itulah yang digunakan oleh manusia dalam berhadapan dan berhubungan dengan lingkungannya (di dalam maupun di luar), termasuk dalam mengolah informasi yang ada pada lingkungannya yang disebut dengan stimulus.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Jiwa Manusia 1. Faktor Turunan (Warisan)

Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua Ibu-Bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit. Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari nenek dan moyangnya dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini sesuai dengan hukum Mendel yang dicetuskan Gregor Mendel (1857).

a. Bentuk Tubuh dan Warna Kulit

Salah satu warisan yang dibawa oleh anak sejak lahir adalah mengenai bentuk tubuh dan warna kulit. Misalnya ada anak yang memiliki bentuk tubuh gemuk seperti ibunya, wajah seperti ayahnya, rambut keriting dan berwarna kulit putih seperti ibunya. Bila anak yang berpembawaan gemuk seperti ini, bagaimanapun susah hidupnya nanti, dia sukar menjadi kurus, tetapi sebaliknya sedikit saja ia makan, akan mudah menjadi gemuk. Demikian juga dengan rambut keriting, bagaimanapun berusaha untuk meluruskannya akhirnya akan kembali menjadi keriting.

(6)

6 b. Sifat-Sifat

Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah atau nenek dan kakek. Bermacam-macam sifat yang dimiliki manusia, misalnya: penyabar, pemarah, kikir, pemboros, hemat dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut dibawa manusia sejak lahir. Ada yang dapat dilihat atau diketahui selagi anak masih kecil dan ada pula yang diketahui sesudah ia besar. Misalnya sifat keras (pelawan atau bandel) sudah dapat dilihat sewaktu masih berumur kurang dari satu tahun, sedangkan sifat pemawah baru dapat diketahui setelah anak lanar berbicara, yaitu sekitar 5 tahun.

c. Bakat

Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk keterampilan atau suatu bidang ilmu, misalnya kemampuan khusus (bakat) dalam bidang seni musik, seni suara, olahraga, matematika, bahasa, ekonomi, teknik, keguruan, sosial, agama, dan sebagainya. Seseorang umumnya memiliki bakat tertentu yang terdiri dari satu atau lebih kemampuan khusus yang menonjol dari bidang lainnya. Tetapi ada juga yang tidak memiliki bakat sama sekali, artinya dalam semua bidang ilmu dan keterampilan dia lemah. Ada pula sebagian orang memiliki bakat serba ada, artinya hampir semua bidang ilmu dan keterampilan, dia mampu dan menonjol. Ornag seperti itu tergolong istimewa dan sanggup hidup di mana saja.

Bakat (kemampuan khusus) sebagaimana halnya dengan inteligensi merupakan warisan dari orang tua, nenek, kakek dari pihak ibu dan bapak. Warisan dapat dipupuk dan dikembangkan dengan bermacam cara terutama dengan pelatihan dan didukung dana yang memadai. Seseorang yang memiliki bakat tertentu sejak kecilnya, namun tidak memperoleh kesempatan untuk mengembangkannya sebab tidak memiliki dana untuk latihan, maka bakatnya tidak dapat berkembang. Hal seperti ini dikatakan bakat terpendam. Pada umumnya anak-anak mempunyai bakat dapat diketahui orang tuanya dengan memperhatikan tingkah laku dan kegiatan anaknya sejak dari kecil. Biasanya

(7)

7

anak yang memiliki bakat dalam suatu bidang dia akan gemar melakukan atau membicarakan bidang tersebut.

d. Penyakit atau Cacat Tubuh

Beberapa penyakit atau cacat tubuh bisa berasal dari keturunan, seperti penyakit kebutuhan, syaraf dan luka yang sulit kering (darah terus keluar). Penyakit yang dibawa sejak lahir akan terus mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak.

2. Ilmu Watak (Karakterologi)

Karakterologi adalah istilah Belanda, berasal dari kata karakter, yang berarti watak dan logos, yang berarti ilmu. Jadi karkaterologi dapat kita terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi ilmu watak. Kata Belanda karakter, itu berasal dari kata Yunani charassein, yang berarti (mula-mula) coretan, atau gorasan. Kemudian berarti stempel atau gambaran yang ditinggalkan oleh stempel itu.

Jadi di sini kita menganggap bahwa tingkah laku manusia adalah pencerminan dari seluruh pribadinya. Ini telah lama sekali dikenal oleh manusia.

a) Ilmu ini memang telah lama sekali dikenal oleh manusia. Yaitu telah sejak Plato, seorang ahli ilmu jiwa pada zaman Yunani kuno, ± 400 tahun sebelum Masehi. Ia adalah seorang murid Socrates, seorang ahli filsafat terbesar di zamannya.

b) Sebenarnya ada perbedaan-perbedaan prinsipil yang sering dikacaukan saja. Yaitu pengertian tentang:

1. Konstitusi jasmani, 2. Temperamen, dan 3. Watak

Karena itu, di dalam menggolong-golongkan (mentipe) nanti juga atas tiga golongan ini. Jadi tipe-tipe manusia menurut konstitusi jasmaninya, menurut temperamennya, dan menurut wataknya.

(8)

8

1) Konstitusi jasmani ialah, keadaan jasmani yang secara fisiologis merupakan sifat-sifat bawaan sejak lahir. Konstitusi jasmani ini berpengaruh juga pada tingkah laku orang itu, dan merupakan sifat-sifat yang khas, asli dan tidak dapat diubah. Misalnya sifat-sifat orang bertubuh langsing, tentu berbeda dengan sifat-sifat orang bertubuh gemuk dan sebagainya.

2) Temperamen, ini dari kata temper, artinya campuran. Temperamen adalah sifat-sifat seseorang yang disebabkan adanya campuran-campuran zat di dalam tubuhnya yang juga mempengaruhi tingkah laku orang itu. Jadi temperamen berarti sifat laku jiwa, dalam hubungannya dengan sifat-sifat kejasmanian. Temperamen jiga merupakan sifat-sifat yang tetap tidak dapat dididik.

3) Watak ialah pribadi jiwa yang menyatakan dirinya dalam segala tindakan dan pernyataan dalam hubungannya dengan; bakat, pendidikan, pengalaman dan alam sekitarnya.

Ada beberapa tokoh yang membagi manusia menurut konstitusi jasmani, temperamen dan watak yaitu:

a. Yang menurut konstitusi jasmani, dapat kita sebut antara lain: 1. Johann Gasper Lavater, seorang Jerman

2. Gall, juga orang Jerman

b. Yang menurut temperamen, dapat kita sebut antara lain: 1. Galenus

2. Kretschmer

c. Yang menurut watak antara lain: Tipe manusia menurut Galenus:

a. Disebut penggolongan temperamen karena Galenus membagi atas dasar campuran dari zat-

zat cair yang terdapat pada tubuh manusia.

b. Menurut Galenus, di dalam tubuh manusia terdapat: 1. darah (sangai)

2. lendir (flegma)

(9)

9 4. empedu hitam (melanchole).

c. Berdasarkan 4 macam zat cair itu Galenus menggolongkan manusia ini juga atas 4 tipe:

1) Orang yang selalu banyak darah di dalam tubuhnya, disebut orang sanguinisi. Sifat orang itu disebut sanguinis. Yaitu: lincah, selalu riang, optimis, mudah tersenyum, dan sebagainya.

2) Orang yang terlalu banyak lendir di dalam tubuhnya disebut orang flegmentisi. Sifatnya disebut fragmatis. Yaitu tenang, bersikap dingin, sabar dan sebagainya.

3) Orang yang terlalu banyak empedu kuning di dalam tubuhnya, disebut cholerisi. Sifatnya disebut choleris yaitu garang, lekas marah, mudah tersinggung dan sebagainya 4) Orang yang terlalu banyak empedu hitam di dalam tubuhnya disebut melancholerisi. Sifatnya disebut melancholis. Yaitu: takut-takut, mutah, pesimis, selalu khawatir dan sebagainya.

Dasar pembagian Galenus

Dasar pembagiannya itu didapat dari Hypocrates, seorang tabib pada zaman Yunani, yang menyelidiki dan menyimpulkan adanya zat-zat cair di dalam tubuh manusia. Menurut Hypocrates di dalam tubuh manusia hanya terdapat zat cair tersebut. Yang masing-masing punya sifat-sifat sendiri-sendiri yaitu:

1. darah bersifat panas 2. lendir bersifat dingin

3. empedu kuning bersifat kering, dan 4. empedu hitam bersifat basah.

3. Inteligensi (Kecerdasan)

a. Pengertian tentang inteligensi:

Andai kata pikiran kita diumpamakan sebagai senjata, bagaimanakah kualitas dari senjata itu, tajam atau tidakkah? Membicarakan tentang tajam atau tidaknya kemampuan berpikir tidak lain kita membicarakan inteligensi (kecerdasan). Sehubungan dengan ini perlu diketahui lebih dahulu apakah intelek dan apakah inteligensi itu. Intelek

(10)

10

: (pikiran) dengan intelek ornag dapat menimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan pengertian satu dengan yang lain dan menarik kesimpulan.

Inteligensi : (kecerdasan pikiran), dengan inteligensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/untuk memecahkan suatu masalah. Dengan lain perkataan inteligensi adalah situasi kecerdasan berpikir, sifat-sifat perbuatan cerdas (inteligen). Pada umumnya inteligen ini dapat dilihat dari kesanggupannya bersikap dan berbuat cepat dengan situasi yang sedang berubah, dengan keadaan di luar dirinya yang biasa maupun yang baru. Jadi perbuatan cerdas dicirikan dengan adanya kesanggupan bereaksi terhadap situasi dengan kelakuan baru yang sesuai dengan keadaan baru.

b. Tingkat-tingkat Kecerdasan :

Kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru tidak sama untuk tiap-tiap makhluk. Tiap-tiap orang mempunyai cara-cara sendiri. Maka dapat dikatakan, bahwa kecerdasan beringkat-tingkat. Mungkin ada berbagai-bagai tingkatan kecerdasan, tetapi dalam uraian ini hanya akan diutarakan beberapa tingkat kecerdasan anak kecil yang belum dapat berbahasa dan tingkat kecerdasan manusia.

1) Kecerdasan binatang

Pada mulanya banyak orang berkeberatan digunakan istilah inteligensi pada binatang, karena mereka hanya mau menggunakan istilah itu pada manusia saja. Menurut hasil penyelidikan para ahli, ternyata bahwa kecerdasan itu bertingkat-tingkat.

2) Kecerdasan anak-anak

Yang dimaksudkan anak-anak di sini adalah anak-anak kecil lebih kurang umur 1 tahun dan belum dapat berbahasa. Kecerdasan anak-anak dipelajari terutama berdasarkan percobaan yang telah dipraktekkan dalam menyelidiki kecerdasan binatang.

Usaha-usaha memperbandingkan perbuatan kera dengan anak-anak kecil membantu para ahli dalam mengadakan penyelidikan terhadap kecerdasan anak.

(11)

11 3) Kecerdasan manusia

Sesudah anak dapat berbahasa tingkat kecerdasan anak lebih tinggi daripada kera. Tingkat kecerdasan mausia (bukan anak-anak) tidak sama dengan jera dan anak-anak. Beberapa hal yang merupakan ciri kecerdasan manusia antara lain:

a) Pengguna bahasa

Kemampuan berbahasa mempunyai faedah yang besar terhadap perkembangan pribadi.

- Dengan bahasa, manusia dapat menyatakan isi jiwanya (fantasi, pendapat, perasaan dan sebagainya).

- Dengan bahasa, manusia dapat berhubungan dengan sesama, tingkat hubungannya selalu maju dan masalahnya selalu meningkat

- Dengan bahasa, manusia dapat membeberkan segala sesuatu, baik yang lalu, yang sedang dialami, dan yang belum terjadi, baik mengenai barang-barang yang konkret maupun hal-hal yang abstrak

- Dengan bahasa, manusia dapat membangun kebudayaan. b) Penggunaan perkakas

Kata Bergson, perkakas adalah merupakan sifat terpenting daripada kecerdasan manusia, dengan kata lain: perkataan, perbuatan cerdas manusia dicirikan dengan bagaimana mendapatkan, bagaimana membuat dan bagaimana mempergunakan perkakas.

Perkakas adalah sifat, tetapi semua alat merupakan perkakas. Alat merupakan perantara antara makhluk yang berbuat atau objek yang diperbuat. Perkakas mempunyai fungsi yang sama, tetapi mempunyai pengertian yang lebih luas. Perkakas adalah objek yang telah dibuat/dibulatkan dan diubah sedemikian rupa sehingga dengan mudah dan dengan cara yang tepat dapat dipakai untuk mengatasi kesulitan atau mencapai suatu maksud.

Tiap anak miliki sifat kepribadian yang unik.sifat kepribadian anak terbentuk karena peranan tiga faktor diantaranya :

(12)

12 b.Faktor invironment meliputi :

- Lingkungan dalam - Lingkungan phisik - Lingkungan social - Lingkungan budaya - Lingkungan spiritual c.Faktor self

2. Tiap anak mempunyai kecerdasan berbeda

Perbedaan satu dengan yang lain,disebabkan adanya perbedaan kepribadian dan karena berbeda intelegensi atau dengan yang lain.kecerdasan masalah penting bagi pendidikan di dunia.maka dari itu pendidik harus mengetahui hal tersebut.

C. Proses Pendidikan Autoaktivitas pada Manusia

Objek formal psikologi adalah kegiatan atau tingkah laku individu (activity or behavior). Kegiatan individu bukan suatu kegiatan yang terjadi begitu saja, tapi selalu ada faktor yang mendorongnya dan faktor itu adalah motif tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan eksistensinya. Setiap kegiatan individu selalu ada yang mendorongnya (motif) dan ada pula yang ditujunya (goal/incentive).

1. Motivasi

Fungsi motivasi dalam proses pendidikan ialah membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas-aktivitas pendidikan. Motivasi ini terdiri dari motivasi internal dan motivasi eksternal.

a. Motivasi internal

Yang paling ideal ialah bahwa terdapat motivasi secara internal pada diri anak didik dalam mengikuti kegiatan pendidikan

b. Motivasi eksternal

Motivasi internal intensitasnya lebih kuat dan lebih tahan lama daripada motivasi eksternal, agar anak didik dapat aktif mengikuti kegiatan pendidikan.

(13)

13 2. Kebutuhan Manusia

Kebutuhan akan tercapai sesuai dengan tingkatan dan makna berbeda.menurut Maslow kebutuhan mempunyai tingkatan-tingkatan berbeda diantaranya :

a) Psyological need b) Safety need

c) Needs for belonging love d) Need for esteem

e) Needs for self actualization f) Needs to know ang understand g) Aesthetic needs

(14)

14

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan antara lain :

1. Lingkungan memiliki peranan penting dalam perkembangan jiwa manusia dimana terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jiwa manusia yaitu karena turunan (warisan), lingkungan dan diri (self)

3. Proses pendidikan autoaktivitas pada manusia yaitu terletak pada motivasi internal dan eksternal serta kebutuhan manusia

B. Saran

Dengan mengetahui tinjauan psikologis pendidikan diharapkan calon pendidik dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang hukum dasar perkembangan jiwa manusia dan proses pendidikan autoaktivitas manusia yang terdiri dari motivasi internal dan motivasi eksternal sehingga tujuan untuk menumbuhkembangkan potensi kemanusiaan dapat dilakukan dengan tepat dan benar.

(15)

15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Pengantar Psikologi: http.www.Wikipedia Pendidikan com. ,diakses pada tanggal 01 April 2011 hari Jumat pukul 10.00 Wita.

Effendi Usman,Juhaya S.Pradja. 1989. Pengantar Psikologi. Angkasa. Bandung.

(16)

16

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum fermentasi asam laktat pada beberapa perbandingan konsentrasi substrat dan inokulum yang berasal dari

Pengambilan kayu dan pemanfaatan sumberdaya hutan yang dilakukan oleh komunitas lokal berlatar belakang sosial ekonomi dan budaya (kayu bakar dan membangun rumah

PAR.HT01.003.01 MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI TEMPAT KERJA 2.. PAR.HT02.074.01 MELAKSANAKAN PROSEDUR KESELAMATAN MAKANAN

Hal ini menunjukkan adanya respon positif dari masyarakat terhadap program KUR yang diluncurkan oleh pemerintah (2) selama tiga tahun terakhir pendistribusian KUR Mikro

Tidak lupa peneliti memotivasi siswa dengan pertanyaan terkait materi agar siswa mampu mengaitkan pengalaman- pengalaman yang mereka miliki dengan materi yang akan

Penurunan laba perusahaan akan menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan harga saham, dan tingkat suku bunga

6 Menyerahkan hasil rekap absensi kepada Kasubbag Keuangan dan mengar- sipkannya ke dalam file kepegawaian Absensi pegawai 15 menit Diterimanya rekap absensi

Setelah diberi perlakuan panas berupa hardening pada temperatur 950 o C dan tempering dengan variasi pada temperatur dan waktu tahan, spesimen diuji metalografi