P U T U S A N
NOMOR 351/PID/2016/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
Nama lengkap : JUDIKA PURBA.
Tempat lahir : Sampetua Desa Simangaronsang. Umur/tanggal lahir : 47 tahun / 14 April 1968.
Jenis kelamin : Laki-laki. Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Sampetua Desa Simangaronsang. Agama : Kristen.
Pekerjaan : Petani.
Terdakwa telah ditahan berdsarkan Surat Perintah / Penetapan Penahanan oleh:
1. Penyidik, tidak dilakukan penahanan.
2. Penuntut Umum Penahanan Rumah sejak tanggal 20 Januari 2016 s/d 08 Februari 2016.
3. Hakim PN Tarutung Penahanan Rumah, sejak tanggal 03 Februari 2016 s/d 02 Maret 2016.
4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Tarutung, sejak tanggal 03 Maret 2016 s/d 01 Mei 2016.
Terdakwa di tingkat banding didampingi / diwakili oleh Penasihat Hukumnya bernama RENTI SITUMEANG,SH, Advokat/Pengacara/Penasihat Hukum, berkantor di Jalan Balige Km.2 Pohan Tonga Siborongborong, Tapanuli Utara, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 11 April 2016.
Pengadilan Tinggi Tersebut:
Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan NOMOR 351/PID/2016/PT MDN tanggal 18 Juli 2016 tentang penunjukan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadli perkara ini pada tingkat banding.
Telah membaca berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 10/Pid.B/2016/PN.Trt. tanggal 31 Maret 2016 dalam perkara Terdakwa tersebut. Menimbang bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum berdasarkan dakwaan alternatif yang pada pokonya sebagai berikut: Kesatu
Bahwa ia terdakwa JUDIKA PURBA, pada hari Senin tanggal 04 Mei 2015 sekira pukul 08.00 Wib atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei 2015, bertempat di Desa Simangaronsang Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tarutung yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain?, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa JUDIKA PURBA sedang berjalan dari arah rumahnya menuju tanah milik saksi MANUNGKUN SINAGA yang terletak di Desa Simangaronsang Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan sambil membawa kawat duri dan kayu bulat, melihat hal tersebut saksi MURNI SIMANULLANG memberitahukan hal tersebut dengan mendatangi saksi MANUNGKUN PURBA yang sedang berada di rumahnya yang terletak di Desa Simangaronsang Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan. Kemudian saksi bersama-sama dengan saksi DERIMA BR. PURBA, saksi LINCERIA BR SIDAURUK, dan saksi MURNI BR. SIMANULLANG langsung bergegas pergi ke tanah milik saksi MANUNGKUN PURBA. Setibanya di tanah milik saksi MANUNGKUN PURBA, saksi DERIMA BR. PURBA langsung bertanya kepada terdakwa “KENAPA MAU KAU PASANGI KAWAT DURI DITANAH KAMI INI”, terdakwa menjawab “DIAMLAH MUNCUNGMU ITU, BUKAN TANAHMU INI”. Setelah itu, saksi DERIMA BR. PURBA bersama dengan saksi LINCERIA BR SIDAURUK dan saksi MURNI SIMANULLANG langsung mengambil cangkol lalu mencangkoli tanah tersebut, kemudian terdakwa melarang dengan berkata “JANGAN CANGKOLI TANAH ITU, TANAH KAMINYA ITU”, lalu saksi MANUNGKUN SINAGA menjawab
?DARIMANALAH JALANNYA TANAHMU ITU, TANAHKUNYA ITU”, setelah itu terdakwa menjawab ?TAIK ITU LAH MAKANI BABI, BIANG, TUKANG SANTET, SANTETMU ITUNYA YANG MAU KAU ANGGARKAN, KUGULINGKAN NANTI KEPALAMU ITU TUKANG SANTET”, saksi DERIMA BR. PURBA langsung berkata ?BUKAN SEPERTI ITU KAMI DIDEPAN TUHAN”, lalu terdakwa menjawab “TAIKLAH SAMA KAMU”, dijawab saksi DERIMA BR. PURBA “BUKAN TAIK AKU DI DEPAN TUHAN”. Kemudian saksi MANUNGKUN SINAGA berkata “KENAPA SELALU KAU SEROBOT TANAHKU INI, KALAU TANAH YANG KAMI KERJAI INI ADALAH PENGGANTI JALANNYA INI, TETAPI JALAN ITU PUN GAK JADI KAU LEBARKAN, MAKA PULANG LAH TANAHKU INI DAN KUKERJAI LAGI”, terdakwa berkata ?JALANNYA KAU BILANG, SUDAH ADA JALAN DISANA SAMPAI UMUR SERATUS TAHUN, YANG TIDAK DILIHAT MATAMUNYA ITU, KUGULINGKANLAH NANTI KEPALAMU ITU KESITU”, mendengar perkataaan terdakwa tersebut saksi MANUNGKUN SINAGA, saksi DERIMA BR. PURBA, saksi LINCERIA BR SIDAURUK, dan saksi MURNI BR. SIMANULLANG hanya diam saja dan melanjutkan mencangkoli tanah. Selanjutnya terdakwa berkata “JANGAN LAGI KALIAN CANGKOLI ITU, KUCONGKEL NANTI ANAK MATAMU ITU” dan terdakwa berkata lagi “JANGAN LAGI KAU KERJAI TANAH ITU KUCONGKEL NANTI MATAMU”, perkataan tersebut berulang-ulang diucapkan oleh terdakwa akan tetapi tidak ditanggapi oleh saksi MANUNGKUN SINAGA sehingga tidak lama kemudian terdakwa pun pergi. Setelah itu, saksi MANUNGKUN SINAGA melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 335 ayat (1) Ke-1 KUHPidana.
Atau, Kedua:
Bahwa ia terdakwa JUDIKA PURBA, pada hari Senin tanggal 04 Mei 2015 sekira pukul 08.00 Wib atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei 2015, bertempat di Desa Simangaronsang Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tarutung yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang, dengan menuduh sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa JUDIKA PURBA sedang berjalan dari arah rumahnya menuju tanah milik saksi MANUNGKUN SINAGA yang terletak di Desa Simangaronsang Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan sambil membawa kawat duri dan kayu bulat, melihat hal tersebut saksi MURNI SIMANULLANG memberitahukan hal tersebut dengan mendatangi saksi MANUNGKUN PURBA yang sedang berada di rumahnya yang terletak di Desa Simangaronsang Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan. Kemudian saksi bersama-sama dengan saksi DERIMA BR. PURBA, saksi LINCERIA BR SIDAURUK, dan saksi MURNI BR. SIMANULLANG langsung bergegas pergi ke tanah milik saksi MANUNGKUN PURBA. Setibanya di tanah milik saksi MANUNGKUN PURBA, saksi DERIMA BR. PURBA langsung bertanya kepada terdakwa “KENAPA MAU KAU PASANGI KAWAT DURI DITANAH KAMI INI”, terdakwa menjawab “DIAMLAH MUNCUNGMU ITU, BUKAN TANAHMU INI”. Setelah itu, saksi DERIMA BR. PURBA bersama dengan saksi LINCERIA BR SIDAURUK dan saksi MURNI SIMANULLANG langsung mengambil cangkol lalu mencangkoli tanah tersebut, kemudian terdakwa melarang dengan berkata “JANGAN CANGKOLI TANAH ITU, TANAH KAMINYA ITU”, lalu saksi MANUNGKUN SINAGA menjawab ?DARIMANALAH JALANNYA TANAHMU ITU, TANAHKUNYA ITU”, setelah itu terdakwa menjawab ?TAIK ITU LAH MAKANI BABI, BIANG, TUKANG SANTET, SANTETMU ITUNYA YANG MAU KAU ANGGARKAN, KUGULINGKAN NANTI KEPALAMU ITU TUKANG SANTET”, saksi DERIMA BR. PURBA langsung berkata “BUKAN SEPERTI ITU KAMI DIDEPAN TUHAN”, lalu terdakwa menjawab “TAIKLAH SAMA KAMU”, dijawab saksi DERIMA BR. PURBA “BUKAN TAIK AKU DI DEPAN TUHAN”. Kemudian saksi MANUNGKUN SINAGA berkata “KENAPA SELALU KAU SEROBOT TANAHKU INI, KALAU TANAH YANG KAMI KERJAI INI ADALAH PENGGANTI JALANNYA INI, TETAPI JALAN ITU PUN GAK JADI KAU LEBARKAN, MAKA PULANG LAH TANAHKU INI DAN KUKERJAI LAGI”, terdakwa berkata ?JALANNYA KAU BILANG, SUDAH ADA JALAN DISANA SAMPAI UMUR SERATUS TAHUN, YANG TIDAK DILIHAT MATAMUNYA ITU, KUGULINGKANLAH NANTI KEPALAMU ITU KESITU”, mendengar perkataaan terdakwa tersebut saksi MANUNGKUN SINAGA, saksi DERIMA BR. PURBA, saksi LINCERIA BR SIDAURUK, dan saksi MURNI BR. SIMANULLANG hanya diam saja dan melanjutkan mencangkoli tanah. Selanjutnya terdakwa berkata “JANGAN LAGI KALIAN CANGKOLI ITU, KUCONGKEL NANTI ANAK MATAMU ITU” dan
terdakwa berkata lagi “JANGAN LAGI KAU KERJAI TANAH ITU KUCONGKEL NANTI MATAMU”, perkataan tersebut berulang-ulang diucapkan oleh terdakwa akan tetapi tidak ditanggapi oleh saksi MANUNGKUN SINAGA sehingga tidak lama kemudian terdakwa pun pergi. Setelah itu, saksi MANUNGKUN SINAGA melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi MANUNGKUN SINAGA merasa terhina dan nama baiknya telah tercemar.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (1) KUHPidana.
Menimbang bahwa Penuntut Umum berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepada Terdakwa pada dakwaan alternatif kesatu berdasarkan Pasal 335 ayat (1) KUHP, oleh karena itu ia menuntut agar majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:
- Menyatakan terdakwa JUDIKA PURBA terbukti bersalah melakukan tindak pidana “ Pengancaman “ sebagaimana diatur dalam surat dakwaan Kesatu yakni melanggar pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP.
- Menghukum terdakwa JUDIKA PURBA dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan potong tahanan.
- Membebankan kepada terdakwa Judika Purba untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,-(dua ribu rupiah).
Menimbang bahwa terdakwa menujukkan rasa penyesalannya dan mengajukan permohonan secara lisan yang pada pokoknya memohon hukuman yang seringan-ringannya dan berjanji tidak akan melakukan tindak pidana.
Menimbang bahwa sehubungan dengan tuntutan pidana, dan permohonan Terdakwa tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah menjatuhkan putusan Nomor 10/Pid.B/2016/PN.Trt. pada tanggal 31 Maret 2016 yang amarnya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa JUDIKA PURBA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pengancaman”.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa JUDIKA PURBA oleh karena itu
3. dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan.
4. Menetapkan masa penahanan yang dijalani terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
5. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp.2.000,-(dua ribu rupiah).
Menimbang bahwa Terdakwa menyatakan banding terhadap putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta permintaan Banding Nomor 10/Akta.Pid.B/2016/PN-Trt tanggal 7 April 2016, dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penuntut Umum sebagaimana tersebut dalam Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor 10/ Pid.B/2016/PN-Trt. tanggal 26 April 2016.
Menimbang bahwa Terdakwa telah mengajukan memori banding sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya tanggal 29 April 2016. Dan Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung telah menyerahkan turunan memori banding tersebut kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 16 Juni 2016.
Menimbang bahwa Pengadilan Negeri Tarutung telah memberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum maupun kepada Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara sebagaimana tersebut dalam Surat Pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara tanggal 8 April 2016.
Menimbang bahwa permintaan banding oleh Terdakwa tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima.
Menimbang bahwa Terdakwa menolak Putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 10/Pid.B/2016/PN.Trt. tanggal 31 Maret 2016 dengan alasan yang selengkapnya seperti tersebut pada memori bandingnya tersebut yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang mengambil alih pendapat Jaksa Penuntut Umum, menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan Pasal 335 ayat (1) KUHP, dan menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan.
2. Bahwa putusan Pengadilan Negeri Tarutung tidak cukup pertimbangan untuk menyatakan Terdakwa bersalah, karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung tidak memperimbangkan unsur-unsur dakwaan tersebut.
3. Bahwa Terdakwa melihat korban mengerjai tanah milik Terdakwa tanpa ijin, sehingga membuat Terdakwa marah dan melarang korban yang akhirinya terjadi cekcok mulut. Dengan demikian unsur tindak pidana tidak terpenuhi. 4. Bahwa Terdakwa tidak ada melakukan pengancaman atau memaksa
korban untuk melakukan sesuatu hal, dan tidak menggunakan sesuatu alatpun terhadap korban atau orang lain sehingga apa yang didakwakan kepada Terdakwa tidaklah terbukti.
5. Bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah bahwa tanah yang dikerjai koban adalah tanah milik marga purba termasuk Terdakwa, dan Terdakwa tidak terima tanah Terdakwa diusahai orang lain, sehingga secara sepontan Terdakwa marah dan melarang korban melanjutkan mengerjakan tanah milik Terdakwa yang mengakibatkan terjadinya cekcok mulut.
Berdasarkan alasan tersebut Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan mememutuskan yang amarnya sebagai berikut:
1. Membebaskan terdakwa Judika Purba dari segala tuntutan hukum.
2. Memulihkan hak terdakwa Judika Purba tersebut dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya.
3. Membebankan biaya perkara kepada negara.
Menimbang bahwa Penuntut Umum tidak mengajukan kontra memori banding.
Menimbang bahwa setelah membaca: berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 10/Pid.B/2016/PN.Trt. tanggal 31 Maret 2016, dan memori banding Terdakwa, Pengadilan tingkat banding akan mempertimbangkan alasan / keberatan Terdakwa terhadap putusan tersebut seperti berikut ini.
Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif, yakni dakwaan Kesatu Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP, atau Kedua Pasal 310 ayat (1) KUHP.
Menimbang bahwa telah didengar keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa, dan Terdakwa membenarkan keterangan saksi tersebut.
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa diperoleh fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa pada hari Senin tanggal 04 Mei 2015 sekira pukul 08.00 Wib bertempat di Desa Simangaronsang Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, ketika saksi MANUNGKUN SINAGA di rumah bersama dengan istri korban Derima br Purba dan menantu saksi bernama Linceria br Sidauruk, tiba-tiba Murni br Simanullang datang ke rumah memberitahukan, bahwa Terdakwa sedang berjalan dari rumahnya menuju tanah milik saksi korban sambil membawa kawat duri.
2. Bahwa saksi MANUNGKUN SINAGA bersama dengan istrinya saksi Derima br Purba dan menantunya bernama Linceria br Sidauruk, dan MURNI Br. Simanullang langsung pergi ke lokasi tanah milik saksi korban MANUNGKUN SINAGA.
3. Bahwa saksi Derima Br. Purba bertanya kepada Terdakwa: “Kenapa mau kau pasangi kawat duri di tanah kami ini?” – Terdakwa menjawab: “diamlah muncungmu itu, bukan tanahmu ini”. Selanjutnya saksi Derima Br Purba bersama dengan Linceria Br. Sidauruk dan Murni Br Simanulang langsung mengambil cangkul lalu mencangkoli tanah tersebut.
4. Bahwa terjadi percekcokan (pertengkaran mulut) antara Terdakwa dengan saksi korban.
5. Bahwa Terdakwa melarang dan mengatakan kepada saksi saksi DERIMA PURBA, Linceria Br. Sidauruk, dan Murni Br. Simanullang: “jangan kau cangkoli tanah itu, tanah kami nya itu” – lalu saksi menjawab: “dari manalah jalannya tanahmu itu, tanahku nya itu”.
6. Bahwa atas jawaban saksi tersebut, Terdakwa mengatakan: “Taik itulah makanan babi, tukang santet, santetmu itu nya yang mau kau anggarkan, kugulingkan nanti kepalamu itu tukang santet”!
7. Bahwa saksi korban merasa malu atas tuduhan Terdakwa tersebut.
Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dari keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan alternatif Kedua berdasarkan Pasal 310 ayat (1) KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang.
2. Dengan menuduhkan sesuatu hal yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum.
Menimbang bahwa kedua unsur tersebut akan dipertimbangkan seperti
tersebut di bawh ini.
Ad1. Sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang.
Menimbang bahwa “Menghina” yaitu “menyerang kehormatan dan nama baik seseorang”. Yang diserang biasanya merasa “malu”. Yang diserang disini hanya mengenai kehormatan tentang “nama baik”, bukan kehormatan dalam lapangan seksual, kehormatan yang dapat dicemarkan karena tersinggung anggauta kemaluannya dalam lingkungan nafsu birahi.
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Saksi MANUNGKUN SINAGA, Saksi DERIMA Br PURBA, Saksi SUHUT PURBA, saksi MADDIN PURBA, saksi TONI PURBA, dan keterangan Terdakwa yang keterangannya saling bersesuaian antara satu dengan yang lain, bahwa pada hari Senin tanggal 04 Mei 2015 sekira pukul 08.00 Wib di Desa Simangaronsang Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, bertempat di tanah milik saksi MANUNGKUN SINAGA, telah terjadi suatu peristiwa bahwa terdakwa JUDIKA PURBA telah menyerang kehormatan dan nama baik korban yaitu: Saksi MANUNGKUN SINAGA, saksi DERIMA PURBA, Linceria Br. Sidauruk, dan Murni Br. Simanullang, dengan menuduhkan sesuatu hal kepada mereka, sehingga mereka merasa malu.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur pertama telah terpenuhi.
Ad2. Dengan menuduhkan sesuatu hal yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum.
Menimbang bahwa pada hari Senin tanggal 04 Mei 2015 sekira pukul 08.00 Wib di Desa Simangaronsang Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, bertempat di tanah milik saksi MANUNGKUN SINAGA, pada waktu saksi Derima Br Purba bertanya kepada terdakwa “kenapa mau kau pasangi kawat duri ditanah kami ini” - Terdakwa menjawab “diamlah muncungmu itu, bukan tanahmu ini” selanjutnya saksi Derima Br Purba bersama dengan Linceria Br. Sidauruk dan Murni Br Simanulang langsung mengambil cangkul lalu mencangkoli tanah tersebut.
Menimbang, bahwa Terdakwa melarang dan mengatakan kepada saksi
Derima Br Purba bersama dengan Linceria Br. Sidauruk dan Murni Br Simanulang “jangan kau cangkoli tanah itu, tanah kaminya itu” - lalu saksi tersebut menjawab “darimanalah jalannya tanahmu itu, tanahku nya itu” - Terdakwa menjawab “taik itulah makani babi, biang, tukang santet, santetmu itu nya yang mau kau anggarkan, kugulingkan nanti kepalamu itu tukang santet”.
Menimbang bahwa dengan adanya kata-kata Terdakwa kepada saksi korban, yang mengatakan: “taik itulah makani babi, biang, tukang santet, santetmu itu nya yang mau kau anggarkan, kugulingkan nanti kepalamu itu tukang santet”, maka tuduhan tersebut pasti tersiar dan diketahui orang banyak (umum) apa lagi tuduhan itu disaksikan oleh orang banyak seperti saksi-saksi dalam perkara ini.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur yang kedua tersebut telah terpenuhi.
Menimbang bahwa dengan terpenuhinya kedua unsur tersebut, maka terdakwa JUDIKA PURBA telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Penghinan” sebagaimana didakwakan pada dakwaan slternatif Kedua Pasal 310 ayat (1) KUHP.
Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut Majelis Hakim tidak menemukan adanya kekerasan maupun ancaman kekerasan oleh Terdakwa terhadap saksi korban.
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim pada pengadilan tingkat banding tidak sependapat dengan putusan Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama maupun terhadap tuntutan Penuntut Umum tersebut, dan Memori Banding Penasihat Hukum Terdakwa yang pada petitum memori bandingnya meminta agar Majelis Hakim Membebaskan terdakwa Judika Purba dari segala tuntutan hukum.
Menimbang bahwa oleh karena itu Putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 10/Pid.B/2016/PN.Trt. tanggal 31 Maret 2016 tersebut harus dibatalkan, dan Pengadilan Tinggi Medan akan mengadili sendiri perkara ini yang amarnya seperti tersebut pada diktum putusan ini.
Menimbang bahwa karena memori banding Penuntut Umum tidak berdasarkan hukum, maka memori banding tersebut harus ditolak.
Menimbang bahwa karena terdakwa JUDIKA PURBA terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Penghinaan” sebagaimana didakwakan kepadanya berdasarkan Pasal 310 ayat (1) KUHP, maka Terdakwa harus dipidana.
Menimbang bahwa sebelum pidana dijatuhkan perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan seperti tersebut di bawah ini.
Hal-hal memberatkan:
1. Terdakwa melakukan perbuatan sewenang-wenang hendak memagar tanah orang lain tanpa hak, sebagai pemicu terjadinya tindak pidana.
2. Tidak ada perdamaian antara Terdakwa dan saksi korban. Hal-hal yang meringankan:
1. Terdakwa berlaku sopan dipersidangan dan mengaku secara terus terang, sehingga mempercepat proses persidangan.
2. Terdakwa menujukkan rasa penyesalannya. 3. Terdakwa belum pernah dihukum.
Menimbang bahwa berdasarka pertimbangan hal-hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa telah sesuai dengan rasa keadilan.
Menimbang bahwa Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana, oleh karena itu Terdakwa harus dibebani menbayar biaya perkara baik di pengadilan tingkat pertama maupun di pengadilan tingkat banding yang di tingkat banding ditetapkan sebesar tersebut dalam tiktum putusan ini.
Mengingat Pasal 310 ayat (1) KUHP jis Pasal 197, KUHAP, Pasal 241 ayat (1) KUHAP serta peraturan yang bersangkutan lainnya.
M E N G A D I L I:
1. Menerima permohonan banding Penuntut Umum.
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 10/Pid.B/2016/PN.Trt. tanggal 31 Maret 2016 yang dimintakan banding.
MENGADILI SENDIRI:
1. Menyatakan terdakwa JUDIKA PURBA tersebut telah “terbukti” secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana: “Penghinaan” sebagaimana didakwakan pada Dakwaan Kedua Pasal 310 ayat (1) KUHP.
2. Menghukum Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 3 (tiga) bulan.
3. Membebani Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 18 Agustus 2016 oleh kami: BENAR KARO-KARO, S.H., MH, sebagai Hakim Ketua Majelis,
AGUSTINUS SILALAHI, S.H., MH, dan Dr. ALBERTINA HO, S.H., MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari ini Jumat tanggal 2 September 2016 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut dihadiri oleh Majelis Hakim tersebut, dibantu oleh LUHUT BAKO, SH
sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri Terdakwa atau Penasihat Hukumnya maupun Penuntut Umum.
HAKIM ANGGOTA MAJELIS HAKIM KETUA MAJELIS
1. AGUSTINUS SILALAHI, S.H., MH BENAR KARO-KARO, S.H., MH
2. Dr. ALBERTINA HO, S.H., MH
PANITERA PENGGANTI
LUHUT BAKO, SH