• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 subtema perjuangan para pahlawan untuk siswa kelas empat (IV ) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 subtema perjuangan para pahlawan untuk siswa kelas empat (IV ) Sekolah Dasar"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV ) SEKOLAH DASAR. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Cut Nur Aisyah NIM. 111134308. RINTISAN PROGRAM PENDIDIDKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:. ALLAH SWT Yang selalu mendengarkan keluh dan kesahku serta memudahkanku dalam kelancaran mengerjakan penelitian ini. Ayahanda dan Ibundaku tercinta Ayah M. Ruswin, Hs dan Ibu Rasian yang selalu mendoakanku, memberikan motivasi dan menjadikanku sebagai seorang yang kuat dan tegar. kakak-kakakku tersayang Yang selalu memberikan semangat dan dukungan. Adikku dan keponakan-keponakanku yang selalu menghiburku disaat kesal dan lelah. Teman-teman PPGT seperjuangan dan sahabatku Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO. “Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6) Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya. Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, dan ISTIQOMAH “Do n’t be afraid to move, because the distance of 1000 miles starts by a single step.” (Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah) Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada ketakutanmu. v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN UNTUK SISWA KELAS EMPAT (1V ) SEKOLAH DASAR. Cut Nur Aisyah Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh satu orang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi satu orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 183 (baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 187 (baik) dan 202 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 191 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak diujicobakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.. Kata kunci: Kurikulum 2013, perangkat pembelajaran. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT LEARNING TOOLS DEVELOPMENT BASED ON ELEMENTARY SCHOOLS 2013 CURRICULUM WITH PAST HEROES’ STRUUGLE AS A SUBTHEME FOR THE STUDENT OF FOURTH GRADE OF ELEMENTARY HIGH SCHOOL Cut Nur Aisyah Sanata Dharma University 2015 The reason why this research done was because there are still many teachers who need an example of a learning tools based on 2013 Elementary School Curriculum. The main purpose of this research is to produce a product in a form of learning tools which refers to 2013 curriculum and using thematical integrative approach, scientific approach, character building, and finally an authentic grading in its learning process This research type is research and development. This learning tools development uses Jerold E Kemp learning tools development procedure and also research development procedure by Borg and Gall. Those development procedure were adapted to make a simpler development model, which is become the foundation of this research. The development procedure that is used in this research consists of 5 steps: (1). Potency and problem, (2) Data collecting, (3) Product design, (4) Validation by experts, (5) Design revision. These steps would produce a product design in the form of learning tools which refers to 2013 Curriculum for the fourth-grade student of elementary school. The instrument in this research is a question list of need analysis and questioner. The interview for need analysis was done to a fourth-grade elementary school teacher of SD Negeri Kalasan 1 Sleman (Kalasan 1 State Elementary School Sleman), while the questioner will be used to validate the quality of learning tools by giving it to a 2013 curriculum expert, and two fourth-grade elementary school teachers. According to the validation, the 2013 curriculum expert gives score of 183 (considered good) while the two fourth-grade elementary school teachers give each 187 score (considered good) and 202 score (considered very good). In the end, the learning tools get the average score of 191 and considered “very good.” The validation result is based on 11 aspect which is: 1) RPPTH identity, 2) indicator formulation, 3) learning goal formulation, 4) learning material choices, 5) learning sources choices, 6) learning media choices, 7) learning method, 8) learning scenario, 9) grading, 10) student’s worksheet, 11) language. In conclusion, the learning tools that being developed is worthy enough to be tested as a learning tools which refers to 2013 curriculum. Keywords: 2013 curriculum, learning tools. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR. Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Perjuangan Para Pahlawan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen yang telah membimbing dan memberi dukungan atau motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 7. Sarjono, S.Pd., SD. selaku kepala sekolah SD Kalasan 1 yang telah memberikan izin pada peneliti untuk melakukan analisis kebutuhan dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. 8. Uswatun Khasanah. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL…………….......................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………...... ii. HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………........ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………........ iv. HALAMAN MOTTO…………………………………………………………………….... v. PERYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………………... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................... vii. ABSTRAK………………………………………………………………………………….. viii. ABSTRACT…………………………………………………………………………………. ix. KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….... x. DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... xii. DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….. xv. DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….. xvi. DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………….. xvii. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………... 1. B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….... 8. C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….. 8. D. Manfaat Penelitian………………………………………………………………….... 9. E. Batasan Istilah………………………………………………………………………... 10. F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan…………………………………………..... 11. 1. Silabus………………………………………………………………………….... 11. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)……………….... 12. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)….…………………………………………………... 14. 4. Penilaian……………………………………………………………………….... 15. BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Teori………………………………………………………………………….. 16. 1. Kurikulum SD 2013……………………………………………………………... 16. a. Rasional Kurikulum SD 2013……………………………………………….... 16. b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013…………………………………….... 19. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Penguatan Pendidikan Karakter………………………………………………. 24. d. Pendekatan Tematik Integratif………………………………………………... 29. e. Pendekatan Saintifik………………………………………………………...... 32. f. Penilaian Otentik………………………………………………………….... 37. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran……………………………….... 40. a. Silabus……………………………………………………………………….... 46. b.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………………………...... 49. c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)……………………………………………...... 51. d. Penilaian……………………………………………………………………..... 54. 3. Penelitian Yang Relevan………………………………………………………... 58. 4.. Kerangka Pikir………………………………………………………………….. 61. 5. Pertanyaan Penelitian………………………………………………………….... 63. BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………………………………………………………………………. 64. B. Prosedur Pengembangan……………………………………………………………... 64. 1. Potensi dan Masalah……………………………………………………………... 66. 2. Pengumpulan Data………………………………………………………………. 66. 3. Desain Produk………………………………………………………………….... 66. 4. Validasi Desain………………………………………………………………….. 67. 5. Revisi Desain……………………………………………………………………. 67. C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian………………………………………………………. 68. D. Validasi Produk…………………………………………………………………….... 69. E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………... 69. F. Instrumen Penelitian……………………………………………………………….... 70. G. Teknik Analisis Data……………………………………………………………….... 75. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan………………………………………………………………….. 78. 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………………………………………. 78. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan…………………………….... 83. B. Deskripsi Produk Awal…………………………………………………………........ 84. 1. Analisis KI dan KD……………………………………………………………...... 85. 2. Silabus…………………………………………………………………………...... 85. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)………………...... 86. 4. Lembar Kerja Siswa………………………………………………………………. 87. 5. Penilaian…………………………………………………………………………... 88. 6. Daftar Pustaka…………………………………………………………………...... 88. C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013……………………………………... 89. D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013………………... 91. E. Kajian Produk dan Hasil Pembahasan……………………………………………….. 92. 1. Kajian Produk Akhir…………………………………………………………….... 93. 2. Pembahasan……………………………………………………………………...... 95. BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………………... 97. B. Keterbatasan Pengembangan……………………………………………………….... 98. C. Saran…………………………………………………………………………………. 98. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 99. LAMPIRAN……………………………………………………………………………….... 104. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL. Tabel 1. Kompetensi Lulusan…………………………………………………………. 21. Tabel 2. Jadwal pelaksanaan Penelitian……………………………………………….. 68. Tabel 3. Daftar Pertanyaan Pedoman Wawancara………….......................................... 70. Tabel 4. Daftar Cek……………………………………………………………………. 73. Tabel 5. Lembar Kuesioner………………………………………………………….... 74. Tabel 6. Konversi Data Kuantitatif Dan Kualitatif……………………………………. 75. Tabel 7. Kriteria Skor Skala 5…………………………………………........................ 77. Tabel 8. Format Silabus…………………………………………………….................. 86. Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 Dan Revisi………………………………... 90. Tabel 10. Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 Dan Revisi…………………………………. 92. Tabel 11. Rekapitulasi Validasi Kurikulum SD 2013 Dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013………………….... 96. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Jerold E. Kemp………………... 41. Gambar 2. Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran…………….. 65. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Izin Penelitian……………………………………………………... 104. Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian……………………………………………... 107. Lampiran 3. Hasil Wawancara……………………………………………………….... 109. Lampiran 4. Hasil Validasi Kurikulum SD 2013……………………………………... 117. Lampiran 5. Hasil Validasi Guru Pelaksana Kurikulum SD 2103……………………. 122. Lampiran 6. Rekapitulasi Skor Hasil Validasi Ahli Kurikulum 2013 Dan Guru Pelaksana Kurikulum 2013…………………………………………….... 133. Lampiran 7. Perangkat Pembelajaran…………………………………………………. 142. Lampiran 8. Biodata Penulis…………………………………………………………... 143. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan sarana yang bisa memanusiakan manusia muda untuk menciptakan bangsa yang lebih bermartabat di mata dunia. Inovasi pendidikan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu. Bila melihat realitas pendidikan di Indonesia sekarang ini, kegiatan belajar mengajar cenderung bersifat tradisional. Dimana dalam belajar guru masih kelihatan lebih aktif dari pada siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak tampak aktif. Dalam kurikulum 2013, pemerintah menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik (scientific appoach). Pendekatan saintifik mengasah keterampilan siswa dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. Melalui pendekatan ini diharapkan siswa dapat meningkatkan atau menyeimbangkan antara kemampuan dalam berinteraksi sosial (soft skill), dan manusia yang memiliki kecakapan intelektual atau pengetahuan (hard skill), yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Modul Guru Kelas IV SD, 2013). Menurut Imas Kurinasih & Berlin Sani (2014:133) menyatakan bahwa pada kurikulum 2013 hal-hal yang berubah adalah (1) perubahan standar kompetensi lulusan merupakan adanya peningkatan dan keseimbangan soft 1.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta kedudukan mata pelajarannya itu merupakan kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. Penyempurnaan standar kompetensi lulusan memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang pendidikan empat kompetensi inti menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas. (2) perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya yang mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui pendekatan tematik integratif (standar proses). (3) perubahan standar proses berarti perubahan strategi pembelajaran. Guru wajib merancang dan mengelola proses pembelajaran aktif dan menyenangkan. Peserta didik difasilitasi. untuk. mengamati,. menanya,. mengolah,. menyajikan,. menyimpulkan, dan mencipta. Sebagai catatan dari adanya perubahan ini; (a) perubahan metode mengajar ini hanya mungkin dilakukan ketika para guru menguasai metode-metode mengajar yang efektif. (b) untuk mencapai perubahan proses, guru perlu dilatih terus-menerus (didampingi selama proses belajar-mengajar). Sedangkan (4) perubahan standar evaluasi merupakan penilaian yang mengukur penilaian otentik, kompetensi sikap, keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses. Sebelumnya ini penilaian hanya mengukur hasil kompetensi..

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Menurut Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri (2014: 105) menyatakan bahwa guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia, kehadiran guru bagi peserta didik ibarat sebuah lilin yang menjadi penerang tanpa batas, tanpa membedakan siapa yang diteranginya, demikian pula terhadap peserta didik. Peran guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya berhenti sebagai pemegang tonggak peradaban saja, melainkan juga sebagai rahim bagi kemajuan zaman. Karena dialah sosok yang berperan aktif dalam pentransferan ilmu dan pengetahuan bagi anak didiknya untuk dijadikan bekal yang sangat vital bagi dirinya kelak. Bahkan yang lebih penting disamping itu, mereka mampu mengembangkan dan memberdayakan manusia untuk dicetak menjadi seorang yang berkarakter dan bermental baja, agar mereka tidak minder dalam menghadapi masalah dan dapat bersikap layaknya seorang kesatria. Maka bagaimanapun juga peran seorang guru tidak dapat diremehkan di dalam bidang apapun, baik yang bersifat pendidikan maupun yang lainnya. Tetapi untuk mencari dan menjadi guru yang seperti itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melainkan membutuhkan etos dan spirit perjuangan yang luar biasa. Sedangkan menurut Marinasari (2013: 2) menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 74 Tahun 2008, tentang guru pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik. profesional. dengan. tugas. utama. mendidik,. mengajar,. membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. dasar, dan pendidikan menengah. Kata profesional pada defenisi tentang guru sebagaimana yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa seorang guru wajib memiliki kompetensi profesional sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007, Adapun yang dimaksud dengan kompetensi profesional menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007 adalah (1) menguasai materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuwan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (2) menguasai standar. kompetensi. dan. kompetensi. dasar. mata. pelajaran/bidang. pengembangan yang diampu, (3) mengambangkan materi pembelajaran yang diampu. secara. kreatif,. (4). mengembangkan. keprofesionalan. secara. berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, (5) memanfaatkan teknologi. informasi. dan. komunikasi. untuk. berkomunikasi. dan. mengembangkan diri. Selain kompetensi profesional, kalimat yang menyatakan bahwa tugas utama guru dalam defenisi guru pada PP No 74 Tahun 2008 adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik mengandung makna bahwa guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik sebagaimana yang telah diatur pada peraturan mentri pendidikan nasional (Permendiknas) nomor 16 tahun 2007. Adapun uraian mengenai kompetensi pedagogik sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan mentri pendidikan nasional (Permendiknas) nomor 16 tahun 2007 adalah (1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (2) menguasai teori belajar.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (3) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu,. (4). menyelenggarakan. pembelajaran. yang. mendidik,. (5). memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (6) menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (7) berkomunikasi secara aktif, ematik, dan santun dengan peserta didik, (8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berbicara mengenai tugas guru pada kurikulum 2013 secara konsep sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum KTSP yang selama ini telah berjalan. Standar kompetensi guru masih tetap mengacu pada empat kompetensi yang diatur oleh Permendiknas No 16 Tahun 2007 yaitu kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Perbedaannya pembelajaran. yang. lebih menuntut. hanya guru. terdapat. untuk. pada. benar-benar. proses dapat. menunjukkan kompetensi yang dimilikinya lebih nyata secara aplikatif daripada secara administrasi, karena selama ini kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan lebih banyak menyita waktu guru dalam hal administrasi seperti pembuatan Silabus dan RPP dan pembuatan portofolio anak. Itu sebabnya untuk menghindari hal-hal yang bersifat administrasi yang banyak menyita waktu guru maka pada kurikulum 2013 ini pembuatan Silabus.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. sudah disusun oleh pemerintah pusat sehingga secara administrasi tugas guru tentu lebih ringan karena tinggal hanya menyusun RPP. Silabus yang telah disusun oleh pusat tentu sudah standard dan sudah mengalami uji publik dikalangan praktisi dan pakar pendidikan. Oleh sebab itu, maka pada kurikulum 2013 guru lebih dituntut untuk dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan panca indera siswa sehingga potensi siswa dapat berkembang secara otentik ke dalam tiga aspek yaitu aspek kognitif,. aspek. afektif,. dan. aspek. psikomotorik sesuai dengan harapan pemerintah yang tercantum dalam PP 65 Tahun 2013 sebagaimana yang telah di uraiakan di atas. Jadi, peran guru dalam pembelajaran itu sangat penting, karena guru merupakan seseorang yang dapat mendidik dan membimbing siswa agar siswa lebih mendalami ilmu-ilmu pengetahuan yang diberikan. Selain itu, guru juga dapat menjadi seorang fasilitator dan motivator bagi siswa agar siswa bisa menjadi lebih semangat, aktif, dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 17 Mei 2014 di SDN Kalasan 1 dengan guru kelas IV ibu SR, bahwa dalam kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh atau secara keseluruhan (Holistik) dibandingkan dengan kurikulum 2006 bahwa setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah. Akan tetapi, pada kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. dalam sebuah kemasan tema. Jadi, meskipun di dalam kurikulum 2013 ini memuat beberapa mata pelajaran khususnya di kelas IV semua muatan itu disampaikan secara keseluruhan atau dicampur menjadi satu sehingga anak tidak mengetahui muatan apa yang dipelajari, tetapi anak hanya mengetahui bahwa anak sedang belajar dalam satu tema. Hasil survei kebutuhan menunjukkan bahwa sekolah sudah memiliki (Silabus, RPP, LKS, Buku Guru , dan Buku Siswa) namun semua itu harus disesuaikan dengan lingkungan sekolah dan keadaan sekolah, baik itu penilaian, alat-alat, dan sebagainya itu semua disesuaikan dengan keadaan sekolah. Akan tetapi, dari beberapa perangkat itu yang masih membuat guru kesulitan adalah instrument atau perangkat untuk penilaian yaitu, misalkan daftar nilainya sampai saat sekarang ini pada 13 sekolah di Sleman belum menemukan penilaian yang pas atau sesuai. Jadi, pada kurikulum 2013 ini daftar penilaiannya belum ada, kecuali pada kurikulum 2006 daftar penilaianya sudah jelas. Kemudian SDN Kalasan 1 juga sudah berusaha untuk sharing atau mencari tahu kemana-mana, tetapi penilaian tersebut tetap saja belum ditemukan tentang bagaimana daftar penilaian yang efektif, analisis, daya serap, dan sebagainya. Penilaian pada kurikulum 2013 ini masih sangat diperlukan atau dibutuhkan oleh sekolah SDN Kalasan 1, karena para guru yang ada di sekolah belum belajar secara khusus tentang kurikulum tersebut. Jadi, kurikulum yang di diklat oleh permendikbud itu baru sekedar pelaksanaan dan penilaiannya hanya secara teori saja, sedangkan pelaksanaan dilapangan belum pernah. Kemudian instrument penilaian untuk siswa itu.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. belum diketahui, SDM di sekolah belum begitu mampu dan masih banyak belajar, serta masih banyak mencari tahu atau mengumpulkan informasi tentang kurikulum 2013. Oleh karena itu, untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik dan benar serta dapat meningkatkan pembelajaran yang bermutu maka peneliti. tertarik. memilih. judul. tentang. “Pengembangan. Perangkat. Pembelajaran Subtema Perjuangan Para Pahlawan Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru. 2. Bagi Guru Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif komponen pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. 3. Bagi siswa Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi tentang sikap kepahlawanan pada siswa kelas IV semester 2 SD Kalasan 1 Tahun Ajaran 2013/2014. 4. Bagi sekolah Bagi sekolah, penelitian ini dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan materi sikap kepahlawanan. 5. Bagi Prodi PGSD Bagi prodi, penelitian ini dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. E. Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi, kemudian diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). 2. Pendidikan karakter Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter kepada warga sekolahyang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. 3. Pendekatan tematik integratif Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. 4. Pendekatan saintifik Pendekatan. saintifik. adalah. proses. pembelajaran. yang. dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi. atau menemukan masalah), merumuskan masalah,. mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai. teknik,. menganalisis. data,. menarik. kesimpulan dan. mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. 5. Penilaian otentik Penilaian otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari lembar kerja siswa, instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.. F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan 1. Silabus a. Kompenen silabus yang disusun lengkap Komponen silabus ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam silabus mulai dari satuan pendidikan, tema/subtema, alokasi waktu, muatan pelajaran dan kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar. b. Silabus disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik Silabus yang digunakan dalam pelaksana kurikulum 2013 adalah silabus yang proses pembelajarannya mencakup 5M yakni; Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, Mengomunikasikan..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) a. Komponen RPPTH yang disusun lengkap Komponen RPPTH ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam RPPTH mulai dari Satuan Pendidikan, Kelas/ semester, Tema/ subtema, Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu, KI dan KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Laporan. b. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam penyusunan RPPTH harus mengacu pada perkembangan pribadi siswa yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan karakter (attitude). Aspek-aspek yang dikembangkan di atas akan nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Namun dari ketiga aspek di atas, aspek yang paling banyak dikembangkan adalah aspek karakter (Attitude). c. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan. kurikulum. 2013. adalah. Rencana. Pelaksanaan. Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Dalam pendekatan tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi dari berbagai.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang mengintegrasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Penyusunan RPPTH dengan menggunakan pendekatan tematik integratif sesuai dengan karakteristiknya. Dimana pembelajaran harus berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, bersifat fleksibel, dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. d. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian yang disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik terdiri dari mengamati. (observating),. menanya. (questioning),. menalar. (associating), mencoba (experimenting), dan membentuk jejaring (networking). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang diakhir dari setiap pembelajaran siswa harus suatu karya ilmiah. e. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik Penilaian yang digunakan dalam RPPTH adalah penilaian otentik. Penilaian otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Kinerja siswa.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. dinilai melalui pengamatan menggunakan lembar pengamatan. Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa menurut periode waktu tertentu. Berupa investigasi. yang. dilakukan. oleh. siswa. mulai. perencanaan,. pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan upaya siswa. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,. memahami,. mengorganisasikan,. menerapkan,. menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. f. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD Penyusunan RPPTH dengan memperhatikan ketentuan EYD. Dimana penyusunannya memperhatikan tanda baca, penulisan huruf kapital, nama orang, nama tempat, kata penghubung. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah bahan ajar untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. dan tujuan yang telah ditentukan. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soal-soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. 4. Penilaian. Penilaian dilakukan pada setiap pertemuan meliputi penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap sosial, dan spiritual. Kemudian terdapat pula pedoman penilaian dan indikator yang menunjukkan penilaian tersebut. Komponen yang terdapat dalam kunci jawaban berisi uraian jawaban post test. Teknik penilaian yang terdapat dalam penilaian otentik adalah tertulis, produk, dan penilaian diri..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum merupakan sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Dalam pasal 1 butir 19 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditentukan (Imas Kurinasih dan Berlin Sani, 2014:3). Dari berbagai macam pengertian kurikulum dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang telah direncanakan dan dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. a. Rasional Kurikulum SD 2013 Menurut Mohammad Nuh (2013:1) menyatakan bahwa dalam rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013 dapat dikembangkan berdasarkan faktorfaktor diantaranya: 1) Tantangan internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. 16.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. 2) Tantangan eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. 3) Penyempurnaan pola pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: (a) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama. (b) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran. interaktif. (interaktif. guru-peserta. didik-masyarakat-. lingkungan alam, sumber/ media lainnya). (c) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet). (d) Pola. pembelajaran. pasif. menjadi. pembelajaran. aktif-mencari. (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains). (e) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim). (f) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. (g) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. (h) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (i) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. 4) Penguatan tata kelola kurikulum. Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (a) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif. (b) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan (c) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. 5) Penguatan materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.. b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Menurut Mohammad Nuh (2013) menyatakan bahwa pada kurikulum SD terdapat elemen perubahan kurikulum SD 2013 yang meliputi 4 aspek yakni: (1) Standar kompetensi lulusan, (2) Standar isi, (3) Standar proses, (4) Standar penilaian. 1) Standar kompetensi lulusan Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. (a) Tujuan Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. (b) Ruang lingkup Standar kompetensi lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. (c) Monitoring dan evaluasi Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi. Lulusan. dan. lulusan. dari. masing-masing. satuan. pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan. dalam. setiap. periode.. Hasil. yang. diperoleh. dari. monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. Tabel 1. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi. Kualifikasi Kemampuan. Sikap. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,. berakhlak. mulia,. berilmu,. percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Pengetahuan. Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dalam. teknologi, seni, dan budaya. wawasan. kemanusiaan,. kebangsaan,. kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Keterampilan. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. sesuai dengan yang ditugaskan. kepadanya.. 2) Standar isi Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. (a) Tujuan Standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. (b) Ruang lingkup Materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuwan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang. 3) Standar proses Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. (a) Tujuan Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. (b) Ruang lingkup Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 4) Standar penilaian Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. (a) Tujuan Penilaian. pendidikan. sebagai. proses. pengumpulan. dan. pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. (b) Ruang lingkup Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,. dan. keterampilan. yang. dilakukan. secara. berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. (c) Prinsip dan pendekatan penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. 2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).. KKM. merupakan. kriteria. ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.. c. Penguatan Pendidikan Karakter Menurut Suyanto (2010: 36) menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, akhlak mulia, dan budi pekerti sehingga karakter ini terbentuk dan menjadi ciri khas peserta didik tersebut. Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). Karakter adalah cara berpikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang ia buat. Dalam pendidikan karakter, terdapat enam etik utama seperti yang tertuang dalam deklarasi Aspen yaitu (1) dapat dipercaya seperti sifat jujur dan integritas, (2) memperlakukan orang lain dengan hormat, (3) bertanggungjawab, (4) adil, (5) kasih sayang, (6) warga negara yang baik. Penguatan pendidikan karakter sangat dibutuhkan bagi sekolah karena pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Dalam proses pembelajaran berdasarkan UUSPN Nomor 20 tahun 2003, terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan karakter dibutuhkan diantaranya: 1) Melalui pemberian wewenang penuh terhadap satuan pendidikan (sekolah) yang didalamnya terdapat unsur guru sebagai pelaku utama pendidikan, diharapkan guru dapat lebih mengembangkan dan memberdayakan diri untuk mengembangkan potensi dan dimensi peserta didik agar mampu hidup bermasyarakat. 2) Tujuan pendidikan nasional sangat memberi perhatian dan menitikberatkan pada penanaman dan pembinaan aspek keimanan dan ketaqwaan. Hal ini.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. sebagai isyarat bahwa pengembangan pendidikan karakter bangsa bersumber dari kesadaran beragama (religius), artinya input, proses dan output pendidikan harus berasal dan bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan yang dilandasi keyakinan dan kesadaran penuh sesuia agama yang diyakininya masing-masing. 3) Strategi pengembangan kurikulum pendidikan dasar adalah penekanan pada empat pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO, yaitu belajar mengetahui (leraning to know), menjadi dirinya sendiri (learning to be), belajar bekerja (learning to do), dan belajar hidup bersama (learning to live together). Pengembangan kurikulum (program belajar) pendidikan dasar harus memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih bebas dan mempunyai pandangan sendiri yang disertai dengan rasa tanggung jawab pribadi yang lebih kuat untuk mencapai tujuan hidup pribadinya atau tujuan bersama sebagai anggota masyarakat. 4) Menjadi hakekat dari pendidikan karakter. Jadi, sekolah sangat dituntut dalam membangun penguatan pendidikan karakter dengan baik dan serius karena pendidikan karakter ini sangat penting terutama pendidikan karakter, selain pendidikan karakter yang hanya mendidik pemikiran tanpa membangun karakter maka sulit untuk diharapkan bisa membangun masa depan diri, serta masa depan bangsa. Sedangkan menurut Doni Koesoema (2007: 208) pendidikan karakter juga memiliki nilai dan prinsip:.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. 1) Nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah (a) Nilai keutamaan Manusia. memiliki. keutamaan. kalau. ia. menghayati. dan. melaksanakan tindakan-tindakan yang utama, yang membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. (b) Nilai keindahan Nilai keindahan ini ditafsirkan terutama pada keindahan fisik berupa hasil karya seni, patung, bangunan, dan sastra. Nilai keindahan dalam tataran yang lebih tinggi menyentuh interioritas manusia itu sendiri yang menjadi penentu kualitas dirinya sebagai manusia. (c) Nilai kerja Jika ingin berbuat adil, manusia harus bekerja. Penghargaan atas nilai kerja inilah yang menentukan kualitas diri seorang individu. (d) Nilai cinta tanah air Pendidikan karakter yang menanamkan nilai-nilai patriotisme secara mendalam (bukan chauvinis sempit) tetaplah relevan, mengingat ikatan batin seseorang senantiasa terpaku pada tanah tumpah kelahirannya, dan Ibu Pertiwi yang membesarkannya. (e) Nilai demokrasi Nilai demokrasi termasuk di dalamnya, kesedian untuk berdialog, berunding, bersepakat, dan mengatasi permasalahan dan konflik dengan cara-cara damai, bukan kekerasan, melainkan melalui sebuah dialog bagi pembentukan tata masyarakat yang lebih baik..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. (f) Nilai kesatuan Dalam konteks berbangsa dan bernegara di Indonesia, nilai kesatuan ini menjadi dasar pendirian Negara. (g) Menghidupi nilai moral Nilai inilah yang oleh Sokrates diacu sebagai sebuah panggilan untuk merawat jiwa. Jiwa inilah yang menentukan apakah seorang itu sebagai individu merupakan pribadi yang baik atau tidak. (h) Nilai-nilai kemanusian Manusia sungguh-sungguh manusiawi itu merupakan bagian dari keprihatinan. setiap. orang.. Menghayati. nilai-nilai. kemanusiaan. mengandaikan sikap keterbukaan terhadap kebudayaan lain, termasuk disini kultur agama dan keyakinan yang berbeda. 2) Prinsip-prinsip dasar pendidikan karakter di sekolah (a) Karaktermu ditentukan oleh apa yang kamu lakukan, bukan apa yang kamu katakan atau kamu yakini. (b) Setiap keputusan yang kamu ambil menentukan akan menjadi orang macam apa dirimu. (c) Karakter yang baik mengandaikan bahwa hal yang baik itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, bahkan seandainya pun kamu harus membayarnya secara mahal, seba mengandung resiko. (d) Jangan pernah mengambil prilaku buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagaipatokan bagi dirimu. Kamu dapat memilih patokan yang lebih baik dari mereka. (e) Apa yang kamu lakukan itu memiliki makna dan transformatif. Seorang individu bisa mengubah dunia..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. (f) Bayaran bagi mereka yang memiliki karakter baik adalah bahwa kamu menjadi pribadi yang lebih baik, dan ini akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni.. d. Pendekatan Tematik Integratif Menurut Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri (2014: 221) menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif ini sudah dikenal pada kurikulum 1984. Intinya, tiap pelajaran harus berpijak pada tema atau subtema tertentu, dan tiap bahan pelajaran tidaklah berdiri sendiri melainkan dipadukan (diintegrasikan) dengan bahan pelajaran yang lain. Dalam belajar bahasa Indonesia, bahan pelajaran dapat dipadukan secara internal, misalnya keterampilan berbicara dengan tema pariwisata dengan keterampilan menulis, dengan aspek kebahasaan seperti kalimat dan frasa. Sedangkan secara eksternal dipadukan dengan sastra atau bahasa Indonesia dapat dipadukan dengan mata pelajaran yang lain. Misalnya, untuk pelajaran kalimat majemuk, guru dapat memadukan kalimat majemuk dengan keterampilan membaca, dan bacaan itu diambil dari buku teks Sejarah, Ekonomi, Biologi, IPA, IPS, dan sebagainya. Artinya, siswa dapat ditugasi untuk mencari dan menemukan contoh-contoh kalimat majemuk di dalam buku-buku teks itu. Pembelajaran di SD dengan kurikulum 2013 dilakukan secara tematik integratif. Melalui sistem tematik integratif, indikator mata pelajaran IPA dan IPS akan muncul di kelas IV, V, dan VI SD. Di SD, semua mata pelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif berdasarkan tema-tema yang sudah disusun..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. 1) Bagaimana menciptakan pembelajaran tematik integratif: (a) Tema yang akan dibawakan dalam pembelajaran harus memiliki muatan rasa ingin tahu siswa. (b) Tema harus didesain untuk membangun solusi dari konflik yang disampaikan. (c) Kemampuan mendengar dan menyimak guru lebih diutamakan daripada berceramah. 2) Kelebihan pembelajaran tematik integratif (a) Premis utama pembelajaran tematik integratif terpadu bahwa peserta didik memerlukan. peluang. tambahan. (additional. opportunities). untuk. untuk. cepat. menggunakan talentanya. (b) Menyediakan. waktu. bersama. yang. lain. secara. mengkonseptualisasi dan mensintesis. (c) Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. (d) Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. (e) Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3) Manfaat pembelajaran tematik integratif (a) Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. (b) Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah. (c) Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). (d) Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplosi. konsep-konsep. baru. dan. membantu. peserta. didik. mengembangkan pengetahuan secara siap. (e) Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik dalam kehidupan berada dalam format ramah otak. (f) Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam keidupannya sehari-hari. (g) Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas. (h) Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan cariasi cara penilaian. 4) Tahap pembelajaran tematik integratif (a) Menentukan tema. Dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik. (b) Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. Dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (c) Mendesain. rencana. pembelajaran.. Tahapan. ini. 32. mencakup. pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemostrasikan kegiatan dalam tema. (d) Aktivitas kelompok dan diskusi. Yang memberi peluan berpartisipasi dan mencapai berbagai perspektif dari tema. Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam mengeksplorasi subjek.. e. Pendekatan Saintifik Menurut Hosnan (2014: 34) menyatakan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Penerapan. pendekatan. saintifik. dalam. pembelajaran. melibatkan. keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. 1) Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) Berpusat pada siswa..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. (b) Melibatkan keterampilan proses sain dalam mengontruksi konsep, hukum atau prinsip. (c) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. (d) Dapat mengembangkan karakter siswa. 2) Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: (a) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. (b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. (c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. (d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. (e) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. (f) Untuk mengembangkan karakter siswa. 3) Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: (a) Pembelajaran berpusat pada siswa. (b) Pembelajaran membentuk students self concept..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. (c) Pembelajaran terhindar dari verbalisme. (d) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengkomodasi konsep, hokum, dan prinsip. (e) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. (f) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. (g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. (h) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 4) Langkah-Langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik), meliputi: menggali informasi. melalui. observing/. pengamatan,. questioning/. bertanya,. experimenting/ percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, associating/ menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta, serta membentuk jaringan/ networking. Selain itu, menurut M. Lazim (2013:1) menyatakan bahwa pendekatan sainstifik merupakan konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan tersendiri. teori. tertentu.. Kemendikbud. (2013). memberikan. konsepsi. bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Rumah sakit didefinisikan sebagai suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepadatan Kendaraan Bermotor Terhadap Konsentrasi Karbon Monoksida Ambien (Studi Kasus Jalan Taman Siswa Yogyakarta) ini berbeda

Terdapat ketidaksamaan faktor penentu ISPU area transportasi dalam tinjauan karakteristik seluruh kurun waktu penelitian dan kurun waktu harian, dimana hal ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan lama penyimpanan herbisida nabati alang-alang berpengaruh sangat nyata terhadap persentase kematian gulma dan lama

Melaksanakan dan bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan administrasi afdeling kebun sesuai ketentuan dan arahan dari Kepala Afdeling. c) Uraian

Pemegang Saham dengan Kepemilikan < 5% Shares Ownership < 5% Bulan ini This Month Total sampai dengan Bulan ini Total up to this Month Dasar (Jumlah Saham)

Selon elle, comme on peut penser sans difficulté que dans la citation 1F « distingue » englobe « disctincte et determinante », « repræsentans et significans » seraient assimilés