Ridwan M. Thaha
Ketua Tim Penyusun
Naskah Akademik
PENDIDIKAN TINGGI
SISTEMATIKA PENYAJIAN
A.
A.
Masalah Pendidikan KesMas kini
Masalah Pendidikan KesMas kini
B.
B.
Mengapa Perlu Menyusun NA
Mengapa Perlu Menyusun NA
C.
C.
Dasar Regulasi
Dasar Regulasi
D.
D.
Pesan
Pesan--Pesan Penting Dalam Naskah
Pesan Penting Dalam Naskah
Akademik
Akademik
E.
A. Masalah Pendidikan
Kesehatan Masyarakat Saat
Ini
Program studi kesmas yang
mencapai 187 , belum memiliki
standarisasi pendidikan (belum
mengacu pada capaian
pembelajaran berdasarkan KKNI,
kompetensi bervariasi dan
•
Akibatnya , profesionalitas tenaga
kesmas saat ini dengan kompetensi
luaran bervariasi.
•
Kompetensi luaran sebagai
health
planner
,
health officer
maupun
sebagai
Pengembang Jejaring sulit
dipenuhi
Kepemimpinan Kesehatan
Perguruan
Tinggi
Kebutuhan
Masyarakat
Kesehatan
Sektor
B. MENGAPA PERLU MENYUSUN
NASAH AKADEMIK ?
Mengapa Harus KesMas
Memiliki NA
1.
1. Tawaran Word Bank (2008) kepada IAKMI
Tawaran Word Bank (2008) kepada IAKMI
untuk merapihkan kompetensi
untuk merapihkan kompetensi profesional
profesional
Kesmas setelah pertemuan konsultasi dengan
Kesmas setelah pertemuan konsultasi dengan
Wamen Diknas (Prof Fasli Djalal). Alasannya;
Wamen Diknas (Prof Fasli Djalal). Alasannya;
Pendidikan
Pendidikan kesmas
kesmas seharusnya melahirkan
seharusnya melahirkan
luaran yang memiliki kompetensi
luaran yang memiliki kompetensi untuk
untuk
membangun
membangun tatanan
tatanan sistem. Olehnya harus
sistem. Olehnya harus
dibenahi
dibenahi bila
bila ingin kesehatan bangsa ini benar
ingin kesehatan bangsa ini benar
urusannnya
2.
2. IAKMI mengusulkan World Bank mengundang
IAKMI mengusulkan World Bank mengundang
Prof Veni Hadju (Dekan FKM Unhas saat itu)
Prof Veni Hadju (Dekan FKM Unhas saat itu)
dan Presiden WFPHA melakukan studi untuk
dan Presiden WFPHA melakukan studi untuk
merumuskan peta jalannya. Selanjutnya, IAKMI
merumuskan peta jalannya. Selanjutnya, IAKMI
dan AIPTKMI memutuskan untuk merumuskan
dan AIPTKMI memutuskan untuk merumuskan
kompetensi sarjana
kompetensi sarjana, magister dan
, magister dan doktor
doktor
kesmas sebagai langkah pertama
kesmas sebagai langkah pertama
Mengapa Harus KesMas
Memiliki NA
3.
3. Pada saat yang sama, DirJen Dikti,
Pada saat yang sama, DirJen Dikti,
Kemendikbud menysaratkan penataan
Kemendikbud menysaratkan penataan
pendidikan tinggi berbasis KKNI
pendidikan tinggi berbasis KKNI
sehingga memiliki nomenklatur jelas.
sehingga memiliki nomenklatur jelas.
SSeluruh PS harus memiliki KKNI, standar
eluruh PS harus memiliki KKNI, standar
kompetensi dan standar yang
kompetensi dan standar yang
dibutuhkan untuk peningkatan mutu PT
dibutuhkan untuk peningkatan mutu PT
Mengapa Harus KesMas
Memiliki NA
4.
4. IAKMI juga mengambil inisiatif untuk
IAKMI juga mengambil inisiatif untuk
mengusulkan tenaga kesmas diberikan STR.
mengusulkan tenaga kesmas diberikan STR.
Kemkes mensyaratkan IAKMI dan AIPTKMI
Kemkes mensyaratkan IAKMI dan AIPTKMI
merumuskan kompetensi tenaga kesmas,
merumuskan kompetensi tenaga kesmas,
merumuskan kurikulum terukur, serta
merumuskan kurikulum terukur, serta
persyaratan2 lain yang dibutuhkan bila akan
persyaratan2 lain yang dibutuhkan bila akan
diizinkan melakukan uji kompetensi utk STR
diizinkan melakukan uji kompetensi utk STR
Mengapa Harus KesMas
Memiliki NA
5.
5. NA seluruh Prodi sedang dalam proses
NA seluruh Prodi sedang dalam proses
pengesahan pemerintah (menunggu terbitnya
pengesahan pemerintah (menunggu terbitnya
SNPT). Melalui rumusan NA, Kemkes telah
SNPT). Melalui rumusan NA, Kemkes telah
memasukkan KesMas (diwakili IAKMI) dalam
memasukkan KesMas (diwakili IAKMI) dalam
komposisi keanggotaan MTKI, tertuang dalam
komposisi keanggotaan MTKI, tertuang dalam
Permenkes No. 107/MENKES/SK/IV/2014
Permenkes No. 107/MENKES/SK/IV/2014
Mengapa Harus KesMas
Memiliki NA
C. DASAR PENYUSUNAN
NASKAH AKADEMIK
PENDIDIKAN TINGGI
Amanah UU No 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan menyatakan bahwa
Sebuah Program Studi harus memiliki
Panduan dalam bentuk Naskah
•
Naskah Akademik harus memuat
rumusan capaian pembelajaran yang
akan dicapai
•
Rumusan capaian pembelajaran
harus mengikuti rumusan KKNI
sesuai PerPres tahun 2012
•
Wajib membuat rumusan standar
kompetensi secara nasional oleh AIP
dan OP, yang diajukan untuk
mendapat persetujuan Mendikbud
•
Kurikukulum diterjemahkan
berdasarkan capaian pembelajaran,
standar kompetensi, visi, dan misi PS
Rancangan Permendikbud 2013, tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNPT) mewajibkan Program Studi harus
memenuhi 10 standar pendidikan yaitu visi,
mis, tujuan, kompetensi, kurikulum, standar
pendidikan, standar sarana & prasarana,
Sstem penjaminan mutu, Standar penelitian,
& Standar PPM
Amanah UU Kesehatan No. 36
menetapkan bahwa; Sumberdaya
Tenaga Kesehatan harus ditujukan
untuk melaksanakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), dan
Salah satu profesi penting untuk
mengemban tugas utama UKM,
termasuk pelaksanaan tugas UKP
dalam bidang promotif dan preventif
adalah tenaga
strategis kesehatan
Dalam UU Kesehatan No. 36 juga
menyatakan kepemimpinan dalam
manajamen pelayanan kesehatan
terdiri atas kepemimpinan tingkat
satu , tinkat dua, dan tingkat tiga
•
Tugas utama tenaga strategis kesmas
adalah melaksanakan
pelayanan
professional sebagai health planner, health
officer maupun sebagai Pengembang
Jejaring
untuk membangun kerjasama
lintas ilmu dan profesi (Interprofesional)
yang berorientasi promotif preventif
secara konsisten, tanpa melupakan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif
RUU Tenaga Kesehatan
menyebut yang dimaksud Tenaga
Kesehatan Masyarakat meliputi
11 jenis tenaga kesehatan
Sk Bersama Menkes Mendikbud
No. 36/2013 DAN No 1/IV/PB/2013
•
Setiap tenaga kesehatan wajib
mengikuti ujian kompetensi
•
Uji Kompetensi bagi mahasiswa
merupakan bagian dari hasil
penilaian belajar
•
Hasil uji kompetensi dipergunakan
Rancangan SNPT 2013
Dasar (6):
Rancangan SNPT 2013
menyebut Kompetensi ditetapkan
oleh organisasi profesi dan asosiasi,
dan disahkan oleh Menteri.
Arah Kebijakan
Kemdikbud dalam
Peningkatan Kualitas
Pendidikan Tinggi
Kesehatan Masyarakat
Quarter 1
• Naskah
akademik
sistem
pendidikan
• KKNI
Quarter 2
• Standar
kompetensi
• Standar
pendidikan
• (Standar
Pelayanan)
Alur Program Prioritas Pendidikan
Tinggi Kesehatan Masyarakat
Aliansi
Strategi
s
Seluruh ketentuan ini telah
dirumuskan dalam naksah
akademik pendidikan tinggi
kesehatan masyarakat
Pesan Penting
1. Tinjauan Kesejarahan
Perkembangan ilmu kesehatan
masyarakat saat ini terbukti tetap
mempartahankan rumpun ilmu,
sebagaimana perkembangan kesmas
di Indonesia dengan kecirian rumpun
ilmu yang disebut peminatan
Sejarah ini harus terus berkembang dan
tidak harus didegradasi karena
alasan-alasan adminastratif & birorkrasi
pendidikan. Karena itu,
KECIRIAN
RUMPUN ILMU HARUS DIPERTAHANKAN
karena
kelompok keilmuanlah yang
paling tahu dan memahami
perkembangan ilmunya
2. Bench
Marking
1.
ASPH
(
Association School of Public
Health-USA
) Education Committee. Lerning Outcome
Undergraduate, Postgraduate, Doctor of Public
Health & Core Competency Model
2.
ASPHER
(
Association of School of Public
Health in The European Region
). European
Public Health Core Competencies For Public
Health Education
2. Bench
Marking
3. ANAPHI
(
Australian Network Academic
Public Health Institution
). Foundation
Competencies Master and Doctoral Public
Health Graduates in Australia
4. NCCDH
(
National Collaborating Centre
For Determinant Of Health
). Core
HASIL Matriks Bench Marking
CORE COMPETENCIES ASPH ASPHER NCCDH ANAPH I
Biostatistik √ √ √
Epidemiologi √ √ √ √ Enviromental Health Science √ √ √ √ Health Policy & Management √ √ √ √ Sosial& Behavioral Science √ √ √
Health Monitoring & Surveilance √ Desease Prevention & Control
Health Promotion √
Heath Protection √
Evidence-based professional
Hasil Bench marking menunjukkan bahwa
keilmuan dasar dapat disimpulkan dalam
lima bingkai keilmuan kesmas yaitu: untuk:
1.
Epidemiologi
2.
Biostatistika
3.
Ilmu Kesehatan Lingkungan/Kes.Kerja
4.
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
(3)
Rusmusan, karakter DAN standar
pelayanan pelayaan tenaga kesehatan
masyarakat
Kombinasi dari ilmu pengetahuan, keterampilan,
moral dan etika, yang diarahkan pada upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu
dan masyarakat memperpanjang hidup melalui
tindakan kolektif, atau tindakan social , untuk
mencegah penyakit dan memenuhi kebutuhan
menyeluruh dalam kesehatan
,
dengan
menggunakan srategi pemberdayaan masyarakat
untuk hidup sehat secara mandiri
M
MANAGER
I
INNOVATOR
R
RESEARCHER
A
APPRENTICER
C
COMMUNITARIAN
L
LEADER
E
EDUCATOR
RANCANGAN
RANCANGAN
KARAKTER
1. Fungsi Assessment
Pelayanan Esensial :
a) Monitoring Status Kesehatan untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat
b) Mendiagnosis dan investigasi masalah kesehatan
dan risikonya di masyarakat
c) Mengevaluasi keefektifan, akesibilitas dan
terjaminnya pelayanan kesehatan berkualitas
2.
Fungsi Pengembangan kebijakan kesehatan
Pelayanan Esensial :
a) Mengembangkan kebijakan dan rencana
program yang mendukung upaya kesehatan
individu dan masyarakat
b) Mengembangkan kebijakan dan regulasi
untuk melindungi dan menjamin kesehatan
masyarakat
c) Penelitian untuk memperoleh wawasan baru
dan solusi inovatif untuk masalah kesehatan
3. Fungsi Jaminan (Assurance)
Pelayanan Esensial :
a) Mengkaitkan antara kebutuhan pelayanan
personal dan menjamin ketersediaan
pelayanan kesehatan
b) Menjamin keberadaan tenaga kesehatan
masyarakat yang kompeten
3. Fungsi Jaminan (Assurance)
Pelayanan Esensial :
c) Memberikan informasi, mendidik, dan
memberdayakan masyarakat terkait isu-isu
kesehatan
d) Moblisasi masyarakat sebagai partner untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kesehatan masyarakat
4. Capaian Pemebelajaran pendidikan
kesehatan masyarakat
May 12, 2014
May 12, 2014
Program studi
kesmas
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
SARJANA KESMAS
1. Bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan
hukum,agama, moral, dan etika;
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
SIKAP DAN TATA NILAI
May 12, 2014
47
4. Berkontribusi dalam peningkatan mutu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara berdasarkan pancasila;
5. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik dan profesi
6. Menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
SIKAP DAN TATA NILAI
Penguasaan Pengetahuan
1.
Menerapkan pengetahuan dan/atau teknologi
kesehatan untuk promotif pereventif
berdasarkan penalaran ilmiah terhadap lima
disiplin utama kesehatan masyarakat yaitu
epidemiologi, biostatistik, ilmu kesehatan
lingkungan/kesehatan kerja , administrasi
dan kebijakan kesehatan, sosial dan
perilakun kesehatan secara logis, kritis,
sistematis dan inovatif
May 12, 2014
Capaian Pembelajaran Sarjana
2) Mengkaji pengetahuan dan atau
teknologi kesehatan untuk promotif
preventif berdasarkan kaidah ilmiah atau
metode, yang disusun dalam bentuk
skripsi , dipublikasikan dengan
memenuhi syarat tata tulis ilmiah, dan
dapat diakses oleh masyarakat akademik
May 12, 2014
49
Penguasaan Pengetahuan
Kemampuan Bidang Kerja
May 12, 2014
50
Capaian Pembelajaran sarjana
1. Mampu melakukan diagnosis, investigasi,
dan survailan untuk merencanakan,
melaksanakan dan pengawasan program
kesehatan secara efektif, bertanggung
jawab terhadap hasil kerja dan
mengkomunikasikan kepada masyarakat
akademik.
Kemampuan Bidang Kerja
May 12, 2014
51
Capaian Pembelajaran sarjana
….. Lanjutan
nomor 1. Untuk dapat bertindak
sebagai pelaksana dan pengelola manajemen
pelayanan kesehatan tingkat pertama
(Kewenangan sebagaimana tertuang dalam
UU Kesehatan No. 36 tentang pimpinan
May 12, 2014
52
Kemampuan Bidang Kerja
2.
Mampu melaksanakan advokasi dan
pemberdayaan untuk program promotif
preventif secara dinamis di tingkat
masyarakat dan institusi, dengan
mempetimbangan budaya setempat
May 12, 2014 52
May 12, 2014
53
Kemampuan Bidang Kerja
3.
Bertanggung jawab terhadap hasil kerja
dan mengkomunikasikan melalui
berbagai media, dengan
mempertimbangkan budaya dan etika
masyarakat
May 12, 2014 53
May 12, 2014
54
Kemampuan Bidang Kerja
4.
Kreatif mengembangkan jejaring dengan
pembimbing , kolega, sejawat, baik
didalam maupun diluar lembaga, serta
berpikir sistem didalam memimpin kerja
sama tim secara profesional dan etis
May 12, 2014 54
STANDAR KOMPETENSI
Program Studi
TUJUAN
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN NASIONAL
TERAMPIL
CERDAS
. . . 1b.Diagnosis & Investigasi 8. M 8. Memimpin dan berfikir sistim
Kompetensi Kesmas
1.
Mampu melakukan kajian dan analisis situasi
(analitic/assessement skills)
2.
Mampu mengembangkan kebijakan dan
Perencanaan Program (policy
development/program planing skills)
3.
Mampu Berkomunikasi Secara Eefektif
(communication skills)
4.
Mampu memahami budaya setempat (cultural
competency skills
5.
Mampu melaksanakan pemberdayaan Masyarakat (
Community empowerment)
6.
Memiliki penguasaan ilmu kesehatan masyarakat (
Public health science skills)
7.
mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil
dalam bidang manajemen (Financial Planning and
Management Skills
)
8.
Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem
(leadership and system thinking skills)
PETA KOMPETENSI TERHADAP RANAH
LUARAN
Kompetensi
Kesmas
analitic/assessement SKILLS (policy development/program planing skills) communicationskills (cultural competency skills) empowerment( Community ( Public health science skills) (Financial Planning and Management Skills)
MAMPU berfikir sistem (leadership and system thinking skills)
Ranah
Pengetahuan
Ranah Sikap
Ranah
Ketrampilan
Standar Kurikulum-S1
•
Telah dietapkan standar kurikulum yang
disepakati secara nasional 70-80 % untuk
memenuhi kebutuhan kompetensi utama, dan
20-30% untuk kompetensi penunjang
(pengkayaan untuk peminatan) dan 5-10%
kompetensi lain (kehususan PS)
Peran Profesional
Sebagai Tenaga Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Standar Penilaian
Pendidikan Akademik
Kesmas
Indikator
Pengukuran Kompetensi
Konsep penilaian minimal memenuhi lima dasar ilmu
kesmas , baik dalam ranah pengetahuan, ranah sikap
dan ranah ketrampilan untuk:
1.
Epidemiologi
2.
Biostatistika
3.
Ilmu Kesehatan Lingkungan/Kesehatan Kerja
4.
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Metode pembelajaran menggunakan
pendekatan SCL (Student Center Learning)
a. Penilaian Acuan Kriteria (PAK);
dan/atau
b. Penilaian Acuan Norma (PAN).
Materi Penilaian
Uji Kompetensi Pendidikan
Sarjana Kesmas
Materi Penilaian
1 Monitroring status kesehatan. 2 Diagnosis dan investigasi
3 Rumusan dan definisi masalah
4 Pengembangan desain pengumpulan data
5 Kegunaan & keterbatasan data berbasis sumber2 informasi 6 Identifikasi jenis dan penemuan data relevan
7 Interpretasi dan inferensi data, dengan Integritas dan etika 8 Aplikasi data dalam teknologi berbasis IT
Kemampuan Mengkaji Dan
Menganalisis Situasi
Materi Penilaian
1 Pengumpulan dan peyusunan isu-isu utama 2 Meringkas dan menetapkan isu-isu utama
3 Memilih kebijakan dan fisibilitas untuk mencapai outcome 4 Pertimbangan implikasi kebijakan terhadap kesehatan
5 Pertimbangan implikasi kebijakan terhadap fiskal (pembiayaan ) 6 Pertimbangan implikasi kebijakan terhadap administrasi & aturan 7 Pertimbangan implikasi kebijakan terhadap kondisi sosial dan politik
Kemampuan Mengembangkan
Materi Penilaian
8 Implementasi kebijakan dalam perencanaan, pengorganisasian, struktur, dan program
9 Strategi, metoda dan tehnik terbarukan dalam rencana program
10 Pengembangan rencana impementasi serta penetapan tindakan yang sesuai.
11 Menetapkan besaran input, proses dan output 12 Pengembangan metode monitoring dan evaluasi 13 Model-model evaluasi
Kemampuan Mengembangkan
Materi Penilaian
1 Pengertian, jenis dan ciri komunikasi efektif
2 Komunikasi oral dalam hubungan antar manusia, media, teknologi & jejaring informasi
3 Komunikasi tertulis dalam media massa, teknologi dan jejaring informasi 4 Strategi komunikasi membangun dinamika kelompok
5 Desain pesan-pesan komunikasi 6
Tehnik presentase yang efektif dan akurat untuk audien
Kemampuan Berkomunikasi
Secara Eefektif
Materi Penilaian
6 “Public Speaking”
7 Model komunikasi dalam pemecahan kasus-kasus dalam kesehatan
8 Model komunikasi dalam kepemimpinan partisipatif untuk penerapan isuspesifik 9 Model komunikasi untuk advokasi kebijakan/program
Kemampuan Berkomunikasi
Secara Efektif
Materi Penilaian
1 Strategi interaksi secara sensitif, efektif, dan profesional dengan latar belakang budaya berbeda
2 Pendekatan berbasis budaya lokal terhadap masalah yang terkait dengan nilai dan norma
3 Model mental berbasis nilai, norma dan kebiasaan lokal
Kemampuan Memahami Budaya
Setempat
Materi enilaian
4 Dinamika individu dan masyarakat yang berkontribusi terhadap program perubahan perilaku
5 Variasi budaya dalam hubungan individu dan kelompok profesi petugas yang berpengaruh terhadap sistem pelayanan
6 Variasi budaya dalam hubungan petugas dan pasien
Kemampuan Memahami Budaya
Setempat
Materi Penilaian
1
Pengembangan berbagai strategi pemberdayaan untuk interaksi
dengan orang dari berbagai latar belakang
2 Identifikasi peran faktor budaya sosial dan perilaku dalam yankes
3
Responsibilitas kebutuhan budaya dalam kesehatan sebagai
konsekuensi pemberdayaan
4
Menjaga hubungan dengan stakeholder dan Tokoh masyarakat
dalam pemberdayaan
Kemampuan Memberdayakan
Masyarakat
Materi Penilaian
5
Penggunaan proses dinamika kelompok untuk meningkatkan peran
serta masyarakat
6
Deksripsi peran pemerintah dalam menyediakan pelayanan
kesehatan masyarakat
7
Deskripsi peran swasta dalam menyediakan pelayanan Kesmas
8
Identifikasi potensi dan sumber daya masyarakat
Kemampuan Memberdayakan
Masyarakat
Materi Penilaian
1 Fungsi –fungsi dasar untuk kewajiban individu dan organisasi dalam pelayanan Kesmas esensial
2 Definisi, penilaian dan pemahaman status kesehatan pada populasi, 3 Diterminan sosial, kesehatan dan penyakit
4 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
5 Sejarah , struktur, dan interaksi Kesmas dalam sistem pelayanan kesehatan
6 Metode riset dasar yang digunakan dalam Kesmas
Penguasaan Terhadap Dasar-Dasar
Ilmu Kesehatan Masyarat
Materi Penilaian
7 Riset aplikatif dan kesaling hubungan (interrelationship) dengan masalah dan solusi kesmas
8 Proses dinamika kelompok dan peran serta masyarakat
9 Penerapan ilmu sosial dan perilaku dalam kesehatan masyarakat kajian penyakit kronik, penyakit infeksius , dan kecelakaan
10 Pengembangan komitmen sepanjang masa terhadap pemikiran kritisyang kuat
Penguasaan Terhadap Dasar-dasar Ilmu
Kesehatan Masyarat
Perencanaaan Keuangan dan
Ketrampilan Manajerial
Materi Penilaian
1
Pengembangan budget secara tepat
2
Pengelolaan program dengan keuangan yang terbatas.
3
Menerapkan proses dan prosedur budget
Perencanaaan Keuangan dan
Ketrampilan Manajerial
Materi Penilaian
5 Menitor kinerja program sesuai perencanaan budget
6
Mempersiapkan proposal buget untuk memperoleh dana dari sumber eksternal
7
Menerapkan ketrampilan dasar hubungan antar manusia dalam managemen organisasi, motivasi staf, dan penyelesaian konflik,
Materi Penilaian
1 Menciptakan kultur dari standar etik di dalam organisasi dan komunitas
2 Pembentukan nilai nilai dasar dan visi bersama
3 Pengembangan Isu internal dan eksternal yang berdampak penerapan pelayanan esensial kesehatan masyarakat
4 Fasilitasi kerjasama kelompok internal dan eksternal pada stakeholder kunci.
Kemampuan Memimpin dan Berfikir
Sistem
Materi Penilaian
5 Pengembangan, implementasi, dan monitoring standar kinerja organisasi
6 Penggunaan sistem hukum dan politik untuk melakukan perubahan.
7 Aplikasi teori dari struktur organisasi terhadap praktek profesional
8 Mengembangkan kultur dari stardar etik di dalam organisasi dan komunitas
Kemampuan Memimpin dan Berfikir
Sistem
SKPI & Gelar
Dari kompetensi untuk ketiga jenjang, maka SKPI
untuk;
Sarjana : Sarjana Kesehatan Masyarakat
(Disingkat
S.K.M
)
Magister : Magister Kesehatan Masyarakat
(Disingkat
M.K.M
)
Doktor
: Doktro Kesehatan Masyarakat
(Disingkat
Dr
)
Realisasi
1.
Capaian pembelajaran dan kompetensi
Tenaga Kesmas Telah disampai dalam
Naskah Akademik Kesmas ke Dikti untuk
mendapat pengesahan
2.
Kompetensi harus sudah diimplementasi
oleh seluruh PS Kesmas, disosialisasi dan
disepakati dalam Rakernas AIPTKMI dan
Konas IAKMI, Kupang 2013
May 12, 2014
83
5. PENDIDIKAN PROFESI
•
Dalam NA Telah menetapkan bahwa pendidikan
profesi setelah pendidikan serjana segera
dikembangkan untuk bidang-bidang peminatan
yang telah ditetapkan.
•
Kolewium setiap peminatan diharuskan
mengembangkan NA untuk bidang pendidikan
profesi sebagaimana acuan yang akan segera
ditetapkan daam SNPT.
9 8 7 6 5 4 3 Sarjana Sarjana (S1) (S1)
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah
Magiste Magiste r (S2) r (S2) Doktor Doktor (S3) (S3) Magister (S2) Terapan Doktor (S3) Terapan Diploma 1 (D1) Diploma 1 (D1) Diploma 2 (D2) Diploma 2 (D2) Diploma 3 (D3) Diploma 3 (D3)
KONSEP PERPINDAHAN JENIS DAN STRATA PENDIDIKAN KONSEP PERPINDAHAN JENIS DAN STRATA PENDIDIKAN
Sistem RPL persyaratan masuk matrikulasi Perpindahan jenis/strata Semuanya diatur dengan peraturan Menteri Profesi Profesi Spesialis Spesialis Diploma 4 Diploma 4 (D4) (D4)