• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian

Kecamatan Sumowono merupakan kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam bidang pendidikan, di Kecamatan Sumowono ada 26 sekolah dasar negeri. 26 sekolah tersebut tersebar di setiap desa di kecamatan Sumowono. Rata-rata jumlah siswa yang bersekolah di sekolah dasar negeri adalah 112 siswa dan jumlah seluruh siswa adalah 2912 siswa. Jumlah siswa terendah adalah 37 siswa yang berada di Sekolah Dasar Negeri Sumowono I dan jumlah siswa terbanyak adalah 192 siswa yang berada di Sekolah Dasar Negeri Sumowono II. Seluruh siswa ini dilayani oleh 239 guru, baik guru Pegawai Negeri Sipil maupun guru wiyata bakti.

4.1.2 Biaya Pendidikan

Biaya pendidikan sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono terdiri dari biaya operasional dan biaya investasi.

4.1.2.1. Biaya Operasional (BO)

Total pengeluaran untuk biaya operasional sekolah dasar negeri di kecamatan Sumowono sebesar Rp. 1.156.064.000,00. Biaya operasional tertinggi adalah Rp. 76.224.000,00 di Sekolah Dasar Negeri Sumowono II dan biaya operasional terendah terdapat di Sekolah Dasar Negeri Sumowono I yaitu sebesar Rp. 14.689.000,00 sehingga rata-rata pengeluaran untuk biaya operasionalnya adalah Rp. 44.464.000,00. Ada 12 Sekolah Dasar yang biaya operasionalnya

(2)

masih berada dibawah rata-rata dan 14 sekolah dasaryang biaya operasionalnya berada diatas rata-rata. Data dapat di lihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 : Jumlah Biaya Investasi Dan Biaya Operasional Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sumowono Tahun 2011

No Nama Sekolah Jumlah

Siswa

Pengeluaran

Biaya Operasional Biaya Investasi

1 SDN KEMAWI 143 Rp56.771.000 Rp4.290.000 2 SDN BUMEN 68 Rp26.996.000 Rp2.040.000 3 SDN CANDIGARON 01 145 Rp57.565.000 Rp4.350.000 4 SDN CANDIGARON 02 136 Rp53.992.000 Rp4.080.000 5 SDN CANDIGARON 03 115 Rp45.655.000 Rp3.450.000 6 SDN CANDIGARON 04 49 Rp19.453.000 Rp1.470.000 7 SDN DUREN 79 Rp31.363.000 Rp2.370.000 8 SDN JUBELAN 01 137 Rp54.389.000 Rp4.110.000 9 SDN JUBELAN 02 151 Rp59.947.000 Rp4.530.000 10 SDN KEBONAGUNG 01 164 Rp65.108.000 Rp4.920.000 11 SDN KEBONAGUNG 03 116 Rp46.052.000 Rp3.480.000 12 SDN KEMITIR 01 60 Rp23.820.000 Rp1.800.000 13 SDN KEMITIR 02 139 Rp55.183.000 Rp4.170.000 14 SDN KESENENG 118 Rp46.846.000 Rp3.540.000 15 SDN LANJAN 01 151 Rp59.947.000 Rp4.530.000 16 SDN LANJAN 02 150 Rp59.550.000 Rp4.500.000 17 SDN LOSARI 62 Rp24.614.000 Rp1.860.000 18 SDN MENDONGAN 109 Rp43.273.000 Rp3.270.000 19 SDN NGADIKERSO 01 107 Rp42.479.000 Rp3.210.000 20 SDN NGADIKERSO 02 104 Rp41.288.000 Rp3.120.000 21 SDN PIYANGGANG 01 74 Rp29.378.000 Rp2.220.000 22 SDN PIYANGGANG 02 119 Rp47.243.000 Rp3.570.000 23 SDN PLEDOKAN 86 Rp34.142.000 Rp2.580.000 24 SDN SUMOWONO 01 37 Rp14.689.000 Rp1.110.000 25 SDN SUMOWONO 02 192 Rp76.224.000 Rp5.760.000 26 SDN TRAYU 101 Rp40.097.000 Rp3.030.000 standar deviasi Rp15.445.698 Rp1.167.181 Min 37 Rp14.689.000 Rp1.110.000 Max 192 Rp76.224.000 Rp5.760.000 rata-rata 112 Rp44.464.000 Rp3.360.000 Jumlah 2912 Rp1.156.064.000 Rp87.360.000

(3)

4.1.2.2. Biaya Investasi (BI)

Total pengeluaran untuk biaya investasi di sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono berjumlah Rp. 87.360.000,00. Biaya rata-rata untuk pengeluaran investasi adalah Rp. 3.360.000,00. Jumlah biaya investasi tertinggi berada di Sekolah Dasar Negeri Sumowono II dengan jumlah Rp. 5.760.000,00 dan biaya investasi terendah sebesar Rp. 1.110.000,00 yaitu di sekolah Dasar Negeri Sumowono I. Ada 12 sekolah yang biaya investasinya berada di bawah rata-rata dan 14 sekolah yang biaya investasinya berada diatas biaya rata-rata. Data dapat dilihat pada tabel 4.1

4.1.3 Sumber- sumber Penerimaan Sekolah

Sumber – sumber pembiayaan kegiatan sekolah diperoleh dari pemerintah melalui dan Bantuan Operasional Sekolah Pusat dan Bantuan Operasional Sekolah daerah. Khusus untuk siswa miskin, mendapatkan bantuan biaya sekolah selain dari dana Bantuan Operasional Sekolah, yaitu Bantuan siswa Miskin. Bantuan Siswa Miskin diterima langsung oleh siswa yang mendapatkannya. Tiap- tiap sekolah penerima Bantuan Siswa Miskin berbeda-beda tergantung keadaan siswa, sedangkan dana Bantuan Operasional Sekolah yang diterima masing-masing sekolah berbeda-beda, tergantung jumlah siswanya.

4.1.3.1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Total penerimaan Biaya Operasional Sekolah Pusat sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono adalah Rp. 1.156.064.000,00. Penerima Bantuan Operasional Sekolah Pusat tertinggi adalah Rp. 76.224.000,00 yang berada di Sekolah Dasar Negeri Sumowono II dan penerima Bantuan Operasional

(4)

SekolahPusat terendah adalah Sekolah Dasar Negeri Sumowono I dengan jumlah Rp. 14.689.000,00. Ada 12 sekolah dasar negeri yang jumlah Bantuan Operasional Sekolah Pusat yang diterima berada dibawah rata-rata dan sebanyak 14 sekolah yang penerimaan Bantuan Operasional Sekolah Pusat berada diatas rata-rata. Data penerimaan Bantuan Operasional Sekolah Pusat dapat dilihat pada tabel 4.2.

Bantuan Operasional Sekolah Daerah yang diterima sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono berjumlah Rp. 87.360.000,00. Penerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah tertinggi adalah Sekolah Dasar Negeri Sumowono II sebesar Rp. 5.760.000,00 dan penerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah terendah adalah Sekolah Dasar Negeri Sumowono I sebesar Rp. 1.110.000,00. Rata – rata Bantuan Operasional Sekolah Daerah sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono adalah Rp. 3.360.000,00. Penerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah yang berada di atas rata-rata ada 14 sekolah dan 12 sekolah penerimaan Bantuan Operasional Sekolah Daerah berada dibawah rata-rata. Data penerimaan Bantuan Operasional Sekolah Daerah dapat dilihat pada tabel 4.2

Jadi jumlah penerimaan Bantuan Operasional Sekolah untuk sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono adalah Rp. 1.243.424.000,00. Penerima Bantuan Operasional Sekolah tertinggi adalah Sekolah Dasar Negeri Sumowono II dengan jumlah Rp. 81.984.000,00 dan penerima Bantuan Operasional Sekolah terendah adalah Sekolah Dasar Negeri Sumowono I sebesar Rp.15.799.000,00. Rata – rata penerimaan Bantuan Operasional Sekolah sekolah dasar negeri di Kecamatan sumowono adalah Rp. 47.824.000,00. Jumlah sekolah yang penerimaan Bantuan

(5)

Operasional Sekolah berada di bawah rata-rata adalah 12 sekolah dan 14 sekolah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah diatas rata-rata. Data penerimaan total dana Bantuan Operasional Sekolah dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2:Sumber Penerimaan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sumowono Yang Berasal Dari Bos tahun 2011

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Sumber

Bos Pusat Bos Prov

1 SDN KEMAWI 143 Rp56.771.000 Rp4.290.000 2 SDN BUMEN 68 Rp26.996.000 Rp2.040.000 3 SDN CANDIGARON 01 145 Rp57.565.000 Rp4.350.000 4 SDN CANDIGARON 02 136 Rp53.992.000 Rp4.080.000 5 SDN CANDIGARON 03 115 Rp45.655.000 Rp3.450.000 6 SDN CANDIGARON 04 49 Rp19.453.000 Rp1.470.000 7 SDN DUREN 79 Rp31.363.000 Rp2.370.000 8 SDN JUBELAN 01 137 Rp54.389.000 Rp4.110.000 9 SDN JUBELAN 02 151 Rp59.947.000 Rp4.530.000 10 SDN KEBONAGUNG 01 164 Rp65.108.000 Rp4.920.000 11 SDN KEBONAGUNG 02 116 Rp46.052.000 Rp3.480.000 12 SDN KEMITIR 01 60 Rp23.820.000 Rp1.800.000 13 SDN KEMITIR 02 139 Rp55.183.000 Rp4.170.000 14 SDN KESENENG 118 Rp46.846.000 Rp3.540.000 15 SDN LANJAN 01 151 Rp59.947.000 Rp4.530.000 16 SDN LANJAN 02 150 Rp59.550.000 Rp4.500.000 17 SDN LOSARI 62 Rp24.614.000 Rp1.860.000 18 SDN MENDONGAN 109 Rp43.273.000 Rp3.270.000 19 SDN NGADIKERSO 01 107 Rp42.479.000 Rp3.210.000 20 SDN NGADIKERSO 02 104 Rp41.288.000 Rp3.120.000 21 SDN PIYANGGANG 01 74 Rp29.378.000 Rp2.220.000 22 SDN PIYANGGANG 02 119 Rp47.243.000 Rp3.570.000 23 SDN PLEDOKAN 86 Rp34.142.000 Rp2.580.000 24 SDN SUMOWONO 01 37 Rp14.689.000 Rp1.110.000 25 SDN SUMOWONO 02 192 Rp76.224.000 Rp5.760.000 26 SDN TRAYU 101 Rp40.097.000 Rp3.030.000 Min 37 Rp14.689.000 Rp1.110.000 Max 192 Rp76.224.000 Rp5.760.000 rata-rata 112 Rp44.464.000 Rp3.360.000 Jumlah 2912 Rp1.156.064.000 Rp87.360.000

(6)

4.1.4. Bantuan Siwa Miskin (BSM)

Tabel 4.3 :Sumber Penerimaan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sumowono Yang Berasal Dari Bantuan Siswa Miskin tahun 2011

No Nama Sekolah Penerima BSM Jumlah Total BSM

1 SDN KEMAWI 9 Rp 3.240.000 2 SDN BUMEN 8 Rp 2.880.000 3 SDN CANDIGARON 01 9 Rp 3.240.000 4 SDN CANDIGARON 02 9 Rp 3.240.000 5 SDN CANDIGARON 03 9 Rp 3.240.000 6 SDN CANDIGARON 04 2 Rp 720.000 7 SDN DUREN 8 Rp 2.880.000 8 SDN JUBELAN 01 9 Rp 3.240.000 9 SDN JUBELAN 02 9 Rp 3.240.000 10 SDN KEBONAGUNG 01 9 Rp 3.240.000 11 SDN KEBONAGUNG 03 9 Rp 3.240.000 12 SDN KEMITIR 01 2 Rp 720.000 13 SDN KEMITIR 02 9 Rp 3.240.000 14 SDN KESENENG 8 Rp 2.880.000 15 SDN LANJAN 01 9 Rp 3.240.000 16 SDN LANJAN 02 9 Rp 3.240.000 17 SDN LOSARI 8 Rp 2.880.000 18 SDN MENDONGAN 9 Rp 3.240.000 19 SDN NGADIKERSO 01 9 Rp 3.240.000 20 SDN NGADIKERSO 02 9 Rp 3.240.000 21 SDN PIYANGGANG 01 8 Rp 2.880.000 22 SDN PIYANGGANG 02 9 Rp 3.240.000 23 SDN PLEDOKAN 8 Rp 2.880.000 24 SDN SUMOWONO 01 2 Rp 720.000 25 SDN SUMOWONO 02 9 Rp 3.240.000 26 SDN TRAYU 8 Rp 2.880.000 Min 2 Rp 720.000 Max 9 Rp 3.240.000 rata-rata 7,923076923 Rp 2.852.308 Jumlah 206 Rp 74.160.000

(7)

Total penerimaan Bantuan Siswa Miskin sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono adalah Rp.74.160.000,00. Sekolah penerima Bantuan Siswa Miskin terbanyak ada 16 sekolah dengan penerimaan total Rp. 3.240.000,00 per sekolah dengan jumlah siswa 9 anak per siswa. Jumlah penerimaan Bantuan Siswa Miskin terendah ada 3 sekolah dengan total penerimaan Bantuan Siswa Miskin sebesar Rp. 720.000,00. Rata-rata penerima Bantuan Siswa Miskin adalah Rp. 2.852.000,00. Data penerima Bantuan Siswa Miskin dapat dilihat pada tabel 4.3

1.2.3 Kecukupan Dana Bantuan Operasional Sekolah Di Kalangan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2011 Maksud kecukupan dalam penelitian ini adalah kondisi jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah dapat memenuhi seluruh pengeluaran untuk biaya operasional, yang dapat diukur dari selisih antara rata-rata dana bantuan operasional sekolah dengan dana bantuan operasional sekolah riil yang diterima masing - masing sekolah.

Tabel 4.4 Hasil Penelitian Kecukupan Dana BOS Setiap Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sumowono Tahun 2011

No Nama Sekolah

Indikator Kecukupan Dana Bos

Jumlah Bos Kategori Kecukupan

Range Dana BOS kategori

kecukupan 1 SDN KEMAWI

Rp56.771.000 sangat cukup

2 SDN BUMEN Rp26.996.000 sangat kurang cukup

3 SDN CANDIGARON 01 Rp57.565.000 sangat cukup

4 SDN CANDIGARON 02 Rp53.992.000 lebih dari cukup

5 SDN CANDIGARON 03 Rp45.655.000 cukup

6 SDN CANDIGARON 04 Rp19.453.000 sangat kurang cukup

7 SDN DUREN Rp31.363.000 sangat kurang cukup

8 SDN JUBELAN 01 Rp54.389.000 lebih dari cukup

9 SDN JUBELAN 02 Rp59.947.000 sangat cukup

10 SDN KEBONAGUNG 01 Rp65.108.000 sangat cukup

11 SDN KEBONAGUNG 03 Rp46.052.000 Cukup

(8)

13 SDN KEMITIR 02 Rp 48.325.424,5 s/d Rp 48.325.424,5 lebih dari cukup Rp55.183.000 lebih dari cukup 14 SDN KESENENG Rp 40.602.575 s/d Rp 48.325.424 Cukup Rp46.846.000 Cukup 15 SDN LANJAN 01 Rp 32.879.726,5 s/d Rp 40.602.575,5 kurang cukup Rp59.947.000 sangat cukup

16 SDN LANJAN 02 kurang dari Rp 32.879.727,0

sangat kurang

cukup Rp59.550.000 sangat cukup

17 SDN LOSARI

Rp24.614.000 sangat kurang cukup

18 SDN MENDONGAN Rp43.273.000 Cukup

19 SDN NGADIKERSO 01 Rp42.479.000 Cukup

20 SDN NGADIKERSO 02 Rp41.288.000 Cukup

21 SDN PIYANGGANG 01 Rp29.378.000 sangat kurang cukup

22 SDN PIYANGGANG 02 Rp47.243.000 Cukup

23 SDN PLEDOKAN Rp34.142.000 sangat kurang cukup

24 SDN SUMOWONO 01 Rp14.689.000 sangat kurang cukup

25 SDN SUMOWONO 02 Rp76.224.000 sangat cukup

26 SDN TRAYU Rp40.097.000 Cukup

Sumber : data diolah

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat kecukupan dana Bantuan Operasional Sekolah untuk sejumlah sekolah yang jumlah dana Bantuan operasional Sekolahnya dibawah Rp. 32.879.727,00 termasuk dalam kategori sangat kurang cukup dengan jumlah tujuh sekolah. Ada satu sekolah yang tingkat kecukupandana Bantuan Operasional Sekolahnya kurang cukup, yaitu dengan jumlah danaBantuan Operasional Sekolah antara Rp. 32.879.726,500 sampai Rp. 40.602.575,500. Ada delapan sekolah yang tingkat kecukupan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolahnya cukup yaitu, dengan jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah antara Rp. 40.602.575,00 sampai Rp. 48.325.424,00. Ada tiga sekolah yangtingkat kecukupan dana Bantuan Operasional Sekolahnya ternasuk dalam kategori lebih dari cukup, yaitu dengan jumlah danaBantuan Operasional Sekolah antara Rp. 48.325.424,500 sampai Rp. 56.048.273,500. Ada tujuh sekolah yang tingkat kecukupan dana Bantuan Operasional Sekolahnya sangat lebih dari cukup, yaitu dengan jumlah danaBantuan operasional Sekolah

(9)

diatas Rp56.048.274,00. Hasil perhitungan tersebut secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5: Distribusi kecukupan dana BOS di kalangan sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono tahun 2011

Sumber : data diolah

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Biaya Operasional

Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.(PP 19/2005 pasal 1)

Biaya operasional yang dikeluarkan di sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono adalah biaya yang digunakan untuk pendanaan kegiatan : penerimaan peserta didik baru, pembelian buku teks pelajaran Buku Sekolah Elektronik, kegiatan pembelajaran siswa dan ekstra kurikuler (pembelajaran di luar kelas, honor les kelas VI, kegiatan remidial, kegiatan pengayaan, pemantapan ujian, buku latihan Ujian Akhir Sekolah, kegiatan lomba siswa dalam bidang olah raga, seni, pramuka, agama, bidang studi, Unit Kesehatan Sekolah), untuk kegiatan ulangan dan ujian, konsumsi, honor penulisan raport, honor penulisan ijazah dan Surat Keterangan Hasil Ujian sementara, honor panitia ujian, pembelian bahan habis pakai, pembayaran listrik, telepon, langganan koran, air bersih, pulsa

Range Dana Bos kategori

frekuensi sekolah jumlah %

lebih dari Rp 56.048.274 sangat cukup 7 27%

Rp 48.325.424,5 s/d Rp 56.048.273,5 lebih dari cukup 3 12% Rp 40.602.575 s/d Rp 48.325.424 Cukup 8 31% Rp 32.879.726,5 s/d Rp 40.602.575,5 kurang cukup 1 4%

kurang dari Rp 32.879.727,0 sangat kurang cukup 7 27%

(10)

internet, perawatan sekolah, honor tenega kependidikan tidak tetap. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa biaya operasional merupakan biaya yang dikorbankan untuk pemenuhan kebutuhan operasional sekolah.Sebelum pemerintah memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah untuk meringankan biaya pendidikan demi terwujudnya wajib belajar sembilan tahun dan sebelum ada peraturan tentang larangan pungutan uang sumbangan kepada orang tua siswa, untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya, sekolah juga menarik uang sumbangan yang dibebankan kepada siswa. Sekarang karena pemerintah sudah mempunyai program wajib belajar sembilan tahun dan menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2011 tentang larangan pungutan biaya pendidikan pada sekolah dasar dan sekolah menegah pertama, maka sekolah tidak berani meminta uang sumbangan kepada orang tua siswa. Konsekuensi dari tidak memungut biaya dari orang tua siswa maka sekolah memenuhi biaya operasionalnya hanya dengan dana Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan pemerintah.

Pengeluaran operasional tertinggi ada di Sekolah Dasar Negeri Sumowono II sebesar Rp. 76.224.000,00. Pengeluaran operasional terendah ada di Sekolah Dasar Negeri Sumowono I sebesar Rp. 14.689.000,00. Rata-rata pengeluaran operasionalnya adalah Rp. 44.464.000,00.

Kendala biaya operasional adalah bila jumlah siswa yang sekolah sedikit maka biaya operasional yang terpenuhi sedikit, karenapendanaan biaya operasional sekolah dipenuhi dengan dana Bantuan Operasional Sekolah dari pemerintah pusat. Dana Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan sesuai

(11)

dengan jumlah siswa yang berada di sekolah tersebut. Jika jumlah siswanya banyak, maka jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah yang diterima juga banyak. Jika jumlah siswa sedikit, maka jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah yang diterima juga sedikit. Supaya kegiatan sekolah tetap berjalan lancar, maka sekolah memenuhi kegiatan operasional harus sesuai dengan jumlah Bantuan Operasional Sekolah yang diterima.

1.2.2. Kecukupan Bantuan Operasional Sekolah

Bantuan Operasional Sekolah merupakan dana yang diberikan pemerintah untuk meringankan biaya operasional sekolah. Dengan dana Bantuan Operasional Sekolah tersebut, sekolah membiayai seluruh kegiatan operasional di sekolah tanpa meminta sumbangan dari orang tua siswa.

Hasil penelitian menunjukan tingkat kecukupan dana Bantuan Operasional Sekolah untuk sejumlah sekolah yang jumlah dana Bantuan operasional Sekolahnya dibawah Rp. 32.879.727,00 termasuk dalam kategori sangat kurang cukup dengan jumlah tujuh sekolah. Ada satu sekolah yang tingkat kecukupandana Bantuan Operasional Sekolahnya kurang cukup, yaitu dengan jumlah danaBantuan Operasional Sekolah antara Rp. 32.879.726,500 sampai Rp. 40.602.575,500. Ada delapan sekolah yang tingkat kecukupan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolahnya cukup yaitu, dengan jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah antara Rp. 40.602.575,00 sampai Rp. 48.325.424,00. Ada tiga sekolah yang tingkat kecukupan dana Bantuan Operasional Sekolahnya ternasuk dalam kategori lebih dari cukup, yaitu dengan jumlah danaBantuan Operasional Sekolah antara Rp. 48.325.424,500 sampai Rp. 56.048.273,500. Ada

(12)

tujuh sekolah yang tingkat kecukupan dana Bantuan Operasional Sekolahnya sangat lebih dari cukup, yaitu dengan jumlah dana Bantuan operasional Sekolah diatas Rp56.048.274,00.

Dengan hasil itu dapat dikatakan bahwa rata-rata penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah di kalangan sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono pada tahun 2011 adalah cukup. Ada delapan sekolah yang kecukupan dana Bantuan Operasional Sekolahnya termasuk dalam kategori cukup, sepuluh sekolah dalam kategori lebih cukup dan delapan sekolah dalam kategori kurang cukup. Sekolah yang termasuk dalam kategori tidak cukup merupakan sekolah yang menerima dana Bantuan Operasional Sekolah sedikit dan sekolah yang termasuk dalam kategori cukup merupakan sekolah yang yang menerima dana Bantuan Operasional Sekolah banyak. Jika jumlah siswa dalam suatu sekolah sedikit maka penerimaan dana Bantuan Operasional Sekolahnya juga sedikit dan jika jumlah siswa dalam suatu sekolah banyak, maka dana yang diterima juga banyak.

Bantuan Operasional Sekolah digunakan untuk memenuhi semua biaya operasional yang didalamnya ada biaya variabel dan biaya tetap. Dari kedua komponen tersebut, biaya tetap jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan biaya variabelnya. Biaya tetap terdiri dari biaya yang digunakan untuk pembiayaan : daya dan jasa, pemeliharaan dan perbaikan ringan, transportasi, konsumsi, asuransi, penyusunan data dan laporan. Biaya yang termasuk dalam biaya variabel adalah biaya yang digunakan untuk pembiayaan : alat tulis sekolah, bahan dan alat habis pakai, pembinaan siswa.

(13)

Bantuan Operasional Sekolah diberikan kepada sekolah sesuai dengan jumlah siswa tiap-tiap sekolah. Hal ini menunjukan bahwa pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah berdasar pada biaya variabel saja dan tidak mempertimbangkan biaya tetapnya. Dalam pelaksanaannya biaya operasional sekolah lebih banyak terdiri dari biaya tetap dibanding dengan biaya variabel. Jadi sangat mungkin sekali sekolah yang jumlah siswanya sedikit tingkat kecukupannya termasuk dalam kategori tidak cukup, karena dana Bantuan Operasional Sekolah yang diterima sedikit. Sekolah yang jumlah siswanya banyak tingkat kecukupannya termasuk dalam kategori cukup karena dana Bantuan Operasional Sekolah yang diterima juga banyak.

Gambar

Tabel 4.1 : Jumlah Biaya Investasi Dan Biaya Operasional Sekolah Dasar Negeri  Di Kecamatan Sumowono Tahun 2011
Tabel 4.2:Sumber Penerimaan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sumowono  Yang Berasal Dari Bos tahun 2011
Tabel 4.3 :Sumber Penerimaan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sumowono   Yang Berasal Dari  Bantuan Siswa Miskin tahun 2011
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Kecukupan Dana BOS Setiap Sekolah Dasar Negeri Di  Kecamatan Sumowono Tahun 2011
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam larangan perkawinan antar warga Desa Kemantren dan Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora,masyarakat berpedoman dengan kepercayaan yang dipelajari

Dari penulusuran kata “masyarakat madani” dan Civil Society di atas baik secara terminologis maupun histories, penulis berpendapat bahwa, dalam konteks histories masing-masing

 Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk mempengaruhi

Hasil kuesioner bagi pengguna angkot menyatakan bahwa mereka menginginkan adanya angkutan khusus yang dapat melayani mereka dalam menggunakan PASUPATI dikarenakan

Studi ini ditekankan pada analisis routing banjir dalam debit keluaran (ouflow) dari Waduk Cengklik dengan metode penelusuran banjir (flood Routing).. Analisis karakter hidrologi

DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN-BAHAN TERPILIH YANG KAYA AKAN KHASIAT, BIOSYAFA BIOZIME AMAN UNTUK DIKONSUMSI UNTUK JANGKA PANJANG DENGAN EKSTRAK JINTEN HITAM DAN PROPOLIS YANG

b) memberikan pertimbangan terhadap norma / peraturan akademik yang diusulkan oleh Rektor; c) memberikan pertimbangan kepada Rektor dalamc. pengangkatan wakil Rektor, Dekan, dan

Kedatangan pengungsi Suriah pada akhir 2011 ke Turki tidak membuat perekonomian Turki melemah. Beberapa bulan kemudian pengungsi Suriah justru turut serta membantu