• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDIKEHILANGAN (SUSUT) BERAT DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDIKEHILANGAN (SUSUT) BERAT DALAM"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

STUDIKEHILANGAN (SUSUT) BERAT DALAM

PENANGANAN PASCA PANEN

DI

PACET SEGAR,

CIANJUR,JAWA

BARAT

Oleh:

SUDARMINTO F 30.0424

2000

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

(2)

·

STUDI KEHILANGAN (SUSllT) BERA T DALAM

PENANGANAN PASCA PAN EN

DJ

PACET SEGAR,

CIANJUR, JAW A BARA T

Oleh: SUDARMINTO

F 30.0424

SKRfrSI

M'trupakan Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SAR.IANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertahian

Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

STUDI KEHILANGAN (SUSUT) BERA T DALAM

PENANGANAN PASCA PANEN DI PACET SEGAR,

CIANJUR, JAW A BARA T

STUDI KEHILANGAN DALAM PENANGANAN PASCA

PANEN DI PACET SEGAR, CIANJUR, JAWA BARAT

SKRIPSI

Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Melllperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

,

Pada Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh: SUDARMINTO F 30.0424 Tanggallulus eiisetu.iui :

-. Budi Ineinl Setiawan

(4)

Sudarminto. F 30.0424. Studi Kehilangan Dalam Penanganan Pasca Panen: Di Pacet Segar, Cianjur, Jawa Barat. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr.

RINGKASAN

Pengembangan usaha hortikultura mempunyai peranan yang cukup penting pada saat ini ll1aupun pada masa yang akan datang. Pengell1bangan usaha hortikultura ini diharapkan dapat ll1eningkatkan pendapatan petani sebagai penghasil sayuran. Disisi lain pengell1bangan usaha hortikultura ini untuk pell1enuhan kebutuhan gizi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan dapat meningkatkan perolehan devisa negara melalui ekspor sayuran dan buah-buahan ke mancanegara.

Dalall1 rangka meningkatkan usaha hortikultura yang berorientasi pada pasar, diusahakan sistem operasional petani yang konvensional dengan hanya berpedoman pada pengalall1an-pengalaman yang lalu diubah meI\iadi pola pikir bisnis dengan berorientasi pada hasil tanaman yang bermutu tinggi. Dari keadaan tersebut diharapkan diperolch nilai jual yang tinggi. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan metode bercocok tanam hortikultura serta perbaikan metode penanganan panen, pasca panen sampai pada pemasaran dari berbagai komoditas sayuran.

Perlu adanya perhatian khusus tentang teknik penanganan dari mulai penangan an panen sall1pai dengan proses pemasaran. B<2gian yang menjadi parameter yang perlu diketahui dan diperhatikan adalah segala perlakuan yang dapat berpengaruh terhadap perubahan kualitas sayuran. Parameter mutu yang digunakan

(5)

untuk menganalisa mutu sayuran diantaranya adalah penampakan, tekstur, nilai nutrisi, flavor, dan daya tahan penimpanan terhadap sayuran tersebut.

Kehilangan (susut) berat pada sayuran pada umumnya terjadi akibat proses pelayuan dan pengaruh dari berbagai aktivitas luar seperti penanganan pasca panen dan proses pemasa,an. Syarif dan lrawati (1988), menggolongkan kerusakan hasil pertanian yang terjadi, akibat. dari perlakuan biologis, kimia, dan kerusakan mikrobiologi.

Setiap jenis sayuran 1l1empunyai daya tahan yang berbeda, oleh sebab illl dala1l1 proses penanganan terhadap berbagai maca1l1 sayuran harus tepat dan cepat. Sebab secara umum daya tahan sayuran tidak dapat bertahan· relatif lama untuk disimpan tanpa ada'1ya perlakuan secara khusus (Kartasapoetra, 1989).

Perlakuan yang kurang tepat pada sayuran terutama sayuran daun akan menyebabkan terjadinya luka atau kerusakan pada struktur tanaman sayuran yang dapat menimbulka;l pecahnya jaringan tanaman. Kejadian ini akan menyebabkan tercampurnya enzim-enzim atau substansi lain. Pada akhirnya kegiatan fisiologi berupa respirasi, berlangsung lebih cepat, sehingga proses pembusukan hasil pemanenan akan lebih mudah terjadi.

Proses pemindahan atau pengangkutan sayuran hasil panen dari lapang menuju ke ruang pengemasan atau ke pasar, merupakan suatu proses yang tidak bisa dihindarkan. Proses pengangkutan sayuran ini dapat berpengaruh terhadap kualitas dari sayuran hasil pengangkutan tersebut. Hal ini dapat dimengerti karena dengan semakin jauh atau panjang rantai pengangkutan dari sayuran akan mendapat resiko

(6)

kerusakan yang sernalcin besar. Sehingga diperlukan suatu usaha agar diperoleh kualitas sayuran yang bailc

Menurut Da.mawati (1992), Kememaran akan meningkat dengan peminganan yang terjadi secara berulang-ulang. Getaran dan goncangan selama proses pengangkutan dapat menyebabkan memarnya sayuran. Penanganan sayurtan yang kasar selama proses pell1uatan dan pembongkaran pada kendaraan dapat meningkatkan kerusakan sehingga terjadi penurunan kualitas sayuran.

Pacet Segar merupakall wadah bagi petani untuk meningkatkall nilai kOll1oditi sayuran. Pacet Segar merupakan perusahaan yang bergerak dalal11 bidang pemasaran komoditas hortikultura khususnya sayur-sayuran. Pacet Segar bertindak sebagai pedagang besar yang mell1beli sayuran hasil dari petani pell1asok, kel11udian menyalurkannya kejlada konsul11enlinstitusional. Produk-produk yang telah siap dipasarkan diangkut sesuai dengan pel11esanan. Konsumen yang terlingkup adalah pasar-pasar swalayan, pasar Cipanas, dan pembeli perorangan. Peranan kelompok tani Pacet Segar diantaranya adalah mengadakan pembinaan dan pengelolaan usaha tani secara intensif. pembinaan yang dilakukan meliputi metode budidaya, penanganan panen dan pasca panen serta penyebarluasan informasi pasar yang sedang berkel11bang.

Penyusutan yang terjadi sebagai akibat penanganan panen yang ditangani pada kelompok talii Pacet Segar tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan penyusutan pasca panen dalam ruang pengemasan. Hal ini dapat diketahui dari nilai SLlsut panen dari beberapa jenis sayuran. Nilai susut panen untuk sayuran horenso

(7)

sebesar 5.3 %, cals!m 5.2 %, bawang daun 3.8 %, kaelan 5.4 %, pakcoi 5.5 %, worte! sebesar 6.5 %, bayam 0%, dan kangkung 0%

Penyusutan yang terjadi pada ruang pengemasan adalah besar bila dibandingkan dengan penyusutan yang terjadi pada kondisi lapang/susut panen. Hal ini terjadi karena pada luang pengemasan sortasi, trimming yang dilakukan tidak hanya berdasarkan pada kondisi sayuran yang telah bersih tetapi keseragaman saYllran, kesegaran dan penampakan yang optimal, termasuk prioritas yang dilltamakanSebagai hasil penyuslltan (susut berat) yang diperoleh dalam ruang pengemasan adalah sebagai berikut : horenso sebesar 40.8 %, kangkllng 23.4 %, caisim 41.9 %, bayam 27.0 %, kaelan 29.8 %, pakcoi 33.5%, wortel 4.1 %, daun bawang 6.5 %.

Untuk memperoleh harga penjualan yang tidak memgalami kerugian,perlu ditentukannya harga minimum. Berdasarkan pada input produksi dan nilai susut berat yang terjadi selama penanganan panen dan pasca panen harga produksi minimun pada komoditi sayuran dari petani ataupun dari ruang kemasan pacet segarkemasa di Pacet Segar dapat ditentukan. Harga jual minimun dari petani pada komoditas sayuran diantaranya, horenso adalah Rp 1024,-Ikg, kangkung Rp

220,-Ikg, bayam Rp 657,-/kg, pakcoi Rp 207,-/kg, caisim Rp 523,- Ikg, bawang daun Rp

616.-/kg, w0!1el Rp 205,-/kg, dan kaelan Rp 915,-/kg. Pada tingkat ruang

pengemasan diperoleh harga jual minimum sebagai berikut, pada horenso sebesar Rp. 25 I 2,-/kg, kangkung Rp. 1881,-/kg, bayam Rp. 1 670,-/kg, pachoi Rp. 2403,-/kg,

caisim Rp. 1394,-/kg, daun bawang Rp. 1708,-/kg, wortel Rp. 1288,-/kg, dan kaelan sebesar Rp. 2800,-/].;:5.

(8)

KATA PENGANTAR

PenGlitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan data dari susut berat sayurail dan analisis usaha pada beberapa komoditi sayuran di Kelompok Usaha Tani Pacel Segar, dengan harapan dapat menambah informasi tentang nilai penyusutan berat lerhadap beberapa komoditi sayuran pada usaha tani Pacet Segar. Penelitian ini dilaksanakan padil sebuah kelompok usaha tani, yaitu Kelompok Usaha Tani Pacet Segar di Cianjur, Propinsi Jawa Bamt.

Seldma penelitian maupun penulisar. sekripsi ini, penulis banyak menclapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena iJu pada kescmpatan ini pC'llllis Illengucapkan banyak teri11la kasih kepacla :

I. Bapak Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr., selaku dosen pe11lbimbing yang telah memberikan bimbingan dan sarannya dala11l rangka penyusunan sekripsi ini. 2. Bapak Dr. I,. Sutrisno, M.Agr., dan Ibu Lenny Sauiia, S.T.P., selahl do.sen

penguji yang telah Illeluangkan waktunya untuk menguji penulis.

3 Seluruh kelu<lr'ga besar Kelompok Usaha Tani Pacet segar teruta11la pada Bapak Mastur Fuat dan Ibu Eti yang telah banyak 11lembantu penulis dalam penulisan sekripsi ini.

4. Bapak Ibu sekeluarga yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan sekripsi ini.

5. Sel1lua pihak yang telah lllel1lbantu penulis dalal1l penyelesaian tugas akhir IIll

vang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Kr:tik dan saran yang l1le11lbangun sangat diharapkan penulis. Akhir kata penulis mengucapkan terillla kasih semoga sekripsi ini dapat bermanfaat.

(9)

KA_ TA PENGANTAR ____________ _ DAFTAR ISI __ __ OAFTAR TABEL OAFTAR GAMBAR ___ _ DAFTAR LAMPIRAN L PENOAHULUAN DAFTAR lSI A_ LATAR BELAKANG __ __ __ __ B. TU.JUAN PENELlTIAN _____ __ U. TlNJAUAN PUSTAI<A A. T ANAMAN SA 'lURAN __ Halaman _v VI VII _3 __ 4

B. KUALITAS DAN KEHILANGAN (SUSUT) BERA T SA YURAN_ 6 B.l. KUALITAS SAYURAN____________________________________ 6 B.2. KEHILANGAN SUSUT (BERAT) SAYURAN ________________________ . _____ 7

1. Faktor-Faktor Pm-Panen _________________________________________________________ 8 2. Faktor-Faktor panen dan Pasca PanelL _____________________ __ 9

C. KEADAAN SENTRA PRODUKSI SAYURAN PACET SEGAR _______ I!

c.l.

GAMBARAN UMUM KEGIATAN PERUSAHAAN__________!2

Ill. BAHAN DAN METODE

(10)

B. BAHAN DAN ALAT... . ... 14

B.1. BAHAN ... 14

B.2. ALAT. ... . ... 14

C. iVIETODOLOGI. c.1. PENGUKURAN DATA PRIMER ... . c.z. PENGHfTUNGAN DAN PENGAMATAN SUSUT YANG TERJADI .... I. Susut Berat ... .. 2. Perhitungan Kclayakan Usaha Tani .... t\'. HASIL DAN PEMBAHASAN A. SUSUT PEMANENAN A.!, POLATANAiVI ... .. A.2. PENANGANAN PAN EN ... . . ... 15 . ... 15 . ... 17, ..17 .. ... 17 ... 20 . ... 20 .. ... 21

1. Penentuan Saat Panen ... 22

2. Cara Panen ... 23

1. Pemotongan ... 24

2. Pemetikan ... 25

3. Pcncabntan ... 25

A.3. TINGKAT KEMATANGAN ... 26

A.4. SUSUT PANEN ... 27

B. SUSUT PASCA PANEN . B.1. PENGANGKUTAN B.2. PEiVIBERSIHAN ,iii . .. 29 .. .30 ... .30

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Referensi

Dokumen terkait

keputusan (SPK) sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara

Asahan atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran yang bersidang di Kisaran , “dengan sengaja

3. Mahasiswa mampu mengumpulkan, memilah dan memilih referensi penelitian terdahulu baik berupa skripsi, thesis, disertasi baik yang sudah dipublikasi maupun yang belum,

Dari hasil penelitian rerata responden yang menggunakan APD saat bekerja memiliki kadar timbal dan kadar hemoglobin yang normal, sedangkan responden yang tidak menggunakan

kesalahan dalam pemilihan kata Terdapat kesalahan dalam pemilihan kata antara 1-2 Terdapat kesala- han dalam pemilihan kata antara 3-4 Terdapat kesala- han dalam pemilihan kata

[r]

proses input pada form input resep adalah proses untuk pasien yang telah melakukan pemeriksaan dan tinggal mengambil resepsesuai dengan penyakit yang di alami pasien3. Gambar 2.8

Pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT-PS, prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan penalaran tinggi sama baiknya dengan siswa yang mempunyai