PERANCANGAN ULANG TRANSMISI RODA GIGI 1 PADA MOBIL TOYOTA HIACE 2.5L
LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Praktikum Desain Elemen Mesin 3
Oleh : Dheny Dharmawan
2111141075
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3
PERANCANGAN ULANG TRANSMISI RODA GIGI 1 PADA MOBIL TOYOTA HIACE 2.5L
Oleh : Dheny Dharmawan
2111141075
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
iii Fakultas Teknik Unjani
Lembar Pengesahan
“PERANCANGAN ULANG TRANSMISI RODA GIGI 1
PADA MOBIL
TOYOTA HIACE 2.5L”
Oleh : Dheny Dharmawan
2111141075
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Tim Pembimbing
Cimahi, 28 Mei 2017
Mengetahui, Koordinator
( War’an Rosihan, S.T., M.T., )
NID. 4121 178 68
Dosen Pembimbing
iv Fakultas Teknik Unjani LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani :
Nama : DHENY DHARMAWAN
Nomor Induk Mahasiswa : 2111141075
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani karya ilmiah saya yang berjudul :
“Perancangan Ulang Transmisi Roda Gigi 1 Pada Mobil Toyota Hiace 2.5L”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Cimahi, 28 Mei 2017
v Fakultas Teknik Unjani
Kata Pengantar
Alhamdulillahirrabil’alaamiin, penulis panjatkan kepada kehadirat Illahirrabi, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat untuk menyelesaikan laporan praktikum desain
elemen 3 dengan judul “PERANCANGAN ULANG TRANSMISI RODA GIGI 1
PADA MOBIL TOYOTA HIACE 2.5L”. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan semesta alam Nabi Muhammad SAW. keluarganya, sahabatnya, dan ummatnya yang teguh terhadap agama Islam. Aamiin.
Laporan praktikum ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dari mata kuliah Parktikum Desain Elemen Mesin 3. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. ه SWT., yang telah memberikan akal, pikiran dan kesehatan baik ruhani serta jasmani sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Desain Elemen Mesin 3.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral dan materi dalam penyusunan laporan akhir Praktikum Desain Elemen Mesin 3.
3. Bapak Riki Anggriawan, S.T., dan Ibu Wiwin Widaningrum S.T., M.T.,
selaku dosen pembimbing dalam penyusunan laporan Praktikum Desain Elemen Mesin 3.
4. Bapak War’an Rosihan S.T., M.T., selaku koordinator praktikum matakuliah Desain Elemen Mesin 3.
5. Saudara – saudara penulis yang telah memberi masukan dan dukungan dalam penyusunan laporan Praktikum Desain Elemen Mesin 3.
vi Fakultas Teknik Unjani dan saran yang mendukung untuk membangun penulisan dan analisa yang lebih baik lagi kedepannya.
Akhirnya segala puji hanyalah milik-Nya semata, dan hanya atas petunjuk serta rahmat-Nya laporan ini dapat diselesaikan dan semoga pula dapat memberikan
manfaat pada seluruh pembaca.
Cimahi, 28 Mei 2017
vii Fakultas Teknik Unjani
Abstrak
PERANCANGAN ULANG TRANSMISI RODA GIGI 1
PADA MOBIL TOYOTA HIACE 2.5L
Oleh :
Dheny Dharmawan/2111141075
Mahasiswa Teknik Mesin FT – UNJANI
dhenydharmawan@yahoo.com
Abstract. Transmission is one of the power transfer system from the engine to the differential then the axle spindle which causes the wheel to spin and drive the car, which serves gain variation torque and speed according to road conditions and loading conditions, Which generally use gear ratios and to reduce rotation to obtain the suitability of the engine power with the vehicle load. In practical measurement is perfomed either mathematically or manually to get dimensions of gear. And then find the work on forces. As well as searching for nG and n safety factors for UNS materials G10400 drawn 1000 oF based on bending resistance limits and surface tired strengths of teeth.
Keyword : Design of Machine Elements, Transmisions System, Helixal Gear
Abstrak. Transmisi adalah salah satu dari sistem pemindah tenaga dari mesin ke diferensial kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakkan mobil, yang berfungsi mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran sehingga diperoleh kesesuaian tenaga mesin dengan beban kendaraan. Dalam praktikum ini dilakukan pengukuran baik secara matematis maupun secara manual untuk mendapatkan ukuran dimensi dari roda gigi. kemudian dicari gaya – gaya yang bekerja pada roda gigi tersebut. Serta mencari faktor keamanan nG dan n untuk bahan
UNS G10400 drawn 1000oF didasarkan pada batas tahanan lentur dan kekuatan lelah permukaan dari gigi
viii Fakultas Teknik Unjani
Daftar Isi
halaman
Halaman Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... iv
Kata Pengantar ... v
1.5. Batasan Masalah... 2
1.6. Sistematika Penulisan... 2
2. Teori Dasar 2.1. Sistem Transmisi ... 4
2.1.1. Definisi Sistem Transmisi ... 4
2.1.2. Komponen – komponen Transmisi ... 5
2.1.3. Fungsi Komponen Transmisi ... 6
2.1.4. Sistem Transmisi Roda Gigi ... 7
2.2. Sistem Transmisi Roda Gigi ... 7
2.2.1. Klasifikasi Roda Gigi ... 7
2.2.2. Perbandingan Putaran dan Perbandingan Roda Gigi ... 15
2.2.3. Nama – nama Bagian Roda Gigi ... 16
2.2.4. Roda Gigi Miring yang Sejajar – Kinematika... 18
ix Fakultas Teknik Unjani
2.2.6. Analisa Kekuatan ... 23
3. Metodologi 3.1.Flowchart ... 26
3.2. Spesifikasi Kendaraan ... 27
3.3. Spesifikasi Sistem Transmisi Roda Gigi 1 ... 27
4. Hasil Dan Pembahasan 4.1. Spesifikasi Kendaraan ... 29
4.2. Spesifikasi Roda Gigi ... 29
4.3. Perhitungan Roda Gigi ... 30
4.3.1. Dimensi Roda Gigi ... 30
4.3.2. Gaya – gaya yang Bekerja... 33
4.3.3. Diagram Benda Bebas (DBB) ... 34
4.3.4. Faktor Kemanan nGdan n untuk batas ketahanan lentur & kekuatan lelah permukaan ... 37
5. Penutup 5.1. Kesimpulan ... 44
5.2. Saran ... 46
Daftar Pustaka ... 47
x Fakultas Teknik Unjani
Daftar Gambar
halaman
Gambar 2.1. Bagian bagian Transmisi ... 5
Gambar 2.2. Komponen Roda Gigi Transmisi ... 6
Gambar 2.3. Rodagigi Lurus ... 9
Gambar 2.13.Normal Circular Pitch ... 20
Gambar 2.14. Sebuah silinder yang dipotong oleh suatu bidang yang miring ... 21
Gambar 2.15. Gaya – gaya Reaksi yang Bekerja pada Roda Gigi Miring ... 22
Gambar 2.16. Faktor Geometri (J) ... 24
Gambar 3.1. Skematis Roda Gigi pada Sistem Transmisi Roda Gigi 1 ... 27
Gambar 4.1. DBB Pinion ... 34
Gambar 4.2. DBB Gear ... 36
Gambar 4.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi batas ketahanan gigi ... 38
Gambar 4.4. Tabel untuk menentukan faktor nG ... 39
Gambar 4.5. Untuk Menentukan Kekuatan Herzian ... 40
xi Fakultas Teknik Unjani
Daftar Tabel
halaman
1 Fakultas Teknik Unjani
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Perancangan sistem transmisi pada kendaraan adalah bagian terpenting pada
sebuah kendaraan. Transmisi merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk
mengonversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan
yang bervariatif untuk diteruskan ke penggerak akhir. Pada sistem transmisi
tersbut terdapat komponen roda gigi yang berfungsi untuk meneruskan daya dari
engine ke propeler shaft pada kendaraan khusunya mobil. Konversi ini umumnya
mengubah keceatan putar yang tinggi ke kecepatan putar yang lebih rendah tetapi
lebih bertenaga bertenaga dan sebaliknya. Torsi tertinggi pada suatu mesin
umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang
diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi terteinggi pada saat start
engine.selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan
torsi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan yang berjalan mendatar.
Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih
tinggi di bandingjan kecepatan tinggi. Kondisi operasi yang berbeda tersebut
diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuh oleh mesin.
Pada tugas Praktikum Desain Elemen Mesin 3 ini akan dihitung roda gigi
pada sistem transmisi yang berfungsi untuk meneruskan gaya atau momen torsi
dari engine. Peranan roda gigi berperan sebagai pereduksi putaran dana momen
torsi pada keadaan yang bervariatif dan diperlukan perancangan yang sesuai
dengan kondisi yang diharapkan. Maka dari itu dalam Praktikum Desain Elemen
Mesin 3 ini, penulis akan mengambil judul “Perancangan Ulang Transmisi
Roda Gigi 1 Pada Kendaraan Toyota Hiace 2.5L”.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini meliputi
hal – hal berikut ini :
a. Bagaimana cara kerja sistem transmisi roda gigi?
2 Fakultas Teknik Unjani
c. Mengetahui gaya dan tegangan yang terjadi pada komponen – komponen
sistem roda gigi.
1.3.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulisan, dalam penulisan laporan praktikum
ini adalah :
a. Mengetahui komponen – komponen sistem transmisi roda gigi.
b. Mengetahui cara kerja pada sistem transmisi roda gigi.
c. Dapat menghitung gaya – gaya yang terjadi pada komponen – komponen
roda gigi.
1.4.Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis akan membatasi
permasalahan apa saja yang akan dibahas dan dikerjakan meliputi :
a. Prinsip kerja dari sistem transmisi roda gigi 1.
b. Ukuran – ukuran yang terkait dengan komponen – komponen sistem
transmisi roda gigi 1.
c. Perhitungan gaya – gaya dan tegangan yang terjadi pada komponen sistem
transmisi roda gigi 1.
1.5.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam laporan Praktikum Desain Elemen Mesin 3 ini,
adalah sebagai berikut :
1.Pendahuluan, berisikan hal – hal sebagai berikut
1.1. Latar Belakang, berisikan uraian alasan di ambilnya judul Perancangan
Ulang Sistem Transmisi Roda Gigi Pada Mobil Toyota Hiace 2.5L.
1.2. Rumusan Masalah, berisikan hal – hal yang mungkin akan terjadi pada
pemilihan judul Perancangan Ulang Sistem Transmisi Roda Gigi Pada
Mobil Toyota Hiace 2.5L.
1.3. Tujuan, berisikan hal – hal yang ingin dicapai dari pemilihan judul
Perancangan Ulang Sistem Transmisi Roda Gigi Pada Mobil Toyota Hiace
2.5L.
1.4. Batasan Masalah, berisikan masalah – masalah yang akan dikerjakan /
diselesaikan dalam penulisan laporan praktikum Desain Elemen Mesin 3.
3 Fakultas Teknik Unjani
2.TEORI DASAR, berisikan teori pendukung mengenai penyusunan laporan
akhir tentang Desain Elemen Mesin 3, yang berkaitan dengan sistem
transmisi roda gigi.
3.METODOLOGI, berisikan hal – hal berikut ini :
3.1. Flowchart
3.2. Spesifikasi Kendaraan
3.3. Hasil Pengukuran Sistem Transmisi Roda Gigi 1
4.HASIL DAN PEMBAHASAN, berisikan hasil – hasil dari penghitungan
yang terkait dengan paramater dari teori dasar.
5.PENUTUP,berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penghitungan pada bab
4 Fakultas Teknik Unjani
2. TEORI DASAR
2.1.Sistem Transmisi
2.1.1.Definisi Sistem Transmisi
Sistem transmisi berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke arah
putaran roda penggerak, dan untuk mengatur kecepatan putaran dan momen yang
dihasilkan oleh putaran mesin saat kendaraan dinyalakan. Momen yang dihasilkan
oleh mesin mendekati konstan dan tenaga bertambah seusai dengan putaran
mesin. Momen yang besar dibutuhkan saat pertama kali mesin dinyalakan atau
saat melewati jalan dengan kemiringan tertentu. Sedangkan pada jalan yang rata
momen yang besar tidak dibutuhk, kecuali kecepatan. Transmisi digunakan untuk
mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan cara menukar kombinasi gigi, untuk
merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan dengan kondisi jalan dan
memindahkan momen tersebut ke roda – roda. Bila kendaraan berjalan mundur,
arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindahkan ke roda (NewStep :2)
Secara sederhana dapat dijelaskan sistem transmisi, merupakan sistem yang
berfungsi untuk mengonversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi
torsi dan kecepatan yang berbeda – beda untuk diteruskan ke pengerak akhir.
Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi, menjadi lebih rendah tetapi
bertenaga. Salah satu sistem transimisi adalah roda gigi.
Rodagigi sering digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang
lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang
lainnya, selain itu rodagigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan
dengan alat transmisi lainnya, yaitu :
a. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
b. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
c. Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
d. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil.
e. Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
5 Fakultas Teknik Unjani
2.1.2. Komponen – Komponen Transmisi
Bagian bagian dari transmisi manual adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1. Bagian bagian Transmisi Keterangan :
1. Poros dan roda gigi perantara gigi mundur
2. Poros roda gigi yang digerakkan dan kunci
3. Satuan poros keluar
4. Cincin sinkromes
5. Satuan poros masuk
6. Satuan roda gigi yang digerakkan dan cincin penutup samping
Dan berikut pada gambar 2.2 adalah komponen sitem Roda gigi pada
6 Fakultas Teknik Unjani
Gambar 2.2. Komponen Roda Gigi Transmisi
Keterangan;
1. Cincin perapat
2. Roda gigi penggerak speedometer, spacer (tabung) dan pasak.
3. Satuan penahan bantalan, bos bantalan, roda gigi pertama dan cincin
sinkromes.
4. Peluru pengunci
5. Satuan hub kopling no.1, cincin sinkromes dan roda gigi kedua dan mundur
6. Cincin perapat
7. Satuan hub kopling no.2 , cincin sinkromes dan roda gigi ketiga dan empat
2.1.3. Fungsi Komponen Transmisi
Komponen utama dari tramisi manual adalah sebagai berikut :
a. Transmission input shaft (Poros input transmisi), yaitu komponen yang menerima moment output dari unit kopling.
b. Transmission gear (roda gigi transmisi), yaitu Untuk mengubah input dari mesin menjadi output gaya torsi yang meninggalkan transmisi sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
c. Synchroniser/synchro-mesh (Gigi penyesuai), adalah perlengkapan yang memungkinkan pemindahan kecepatan pada kondisi putaran yang tinggi. d. Gear shift lever (Tuas pemindah presnelling dan Shift fork atau Garpu
7 Fakultas Teknik Unjani
e. Output shaft (Poros output), adalah untuk menyalurkan moment atau tenaga yang sudah diolah melalui proses reduksi ke komponen sistem pemindah tenaga selanjutnya.
2.1.4. Sistem Transmisi Roda Gigi
Berikut bebeapa jenis sistem transmisi roda gigi yang dipergunakan pada transmisi, yaitu antara lain :
a. Spur Gear – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk
roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
b. Helical Gear – bentuk giginya miring terhadap poros, dan Roda gigi jenis
Double Helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros dipergunakan
untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan
synchromesh).
c. Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros,
dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya
(Constant mesh).
2.2.Sistem Transmisi Roda Gigi
Roda gigi berfungsi untuk putaran mentransmisikan daya besar dan tinggi.
Pada roda gigi daya diteruskan oleh gigi – gigi yang terdapat disekeliling roda
gigi. Keuntungan dari digunakannya sistem transmisi roda gigi, yaitu antara lain :
a. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
b. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
c. Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
d. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil.
e. Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
2.2.1. Klasifikasi Roda Gigi
Roda gigi diklasifikasikan berdasakan hal – hal berikut, yaitu :
a. Letak Poros
Tabel 2.1. Klasifikasi Roda Gigi Berdasarkan Letak Poros
Letak Poros Roda Gigi Keterangan
Rodagigi
dengan
Rodagigi lurus
Rodagigi miring
Klasifikasi atas dasar bentuk
8 Fakultas Teknik Unjani
poros sejajar Rodagigi miring ganda
Rodagigi luar
Rodagigi dalam dan pinion
Batang gigi dan pinion
Arah putaran berlawanan
Arah putaran sama
Gerakan lurus dan berputar
Rodagigi
Klasifikasi atas dasar bentuk
jalur gigi
Rodagigi kerucut miring ganda
Rodagigi permukaan dengan
Batang gigi miring silang
Kontak gigi
Gerak lurus dan berputar
Rodagigi cacing silindris
Rodagigi cacing selubung
ganda
Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :
1. Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.
2. Rodagigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama
c. Bentuk Jalur Gigi
Berdasarkan bentuk jalir giginya, roda gigi dibedakan atas :
1. Roda Gigi Lurus
Rodagigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel.
Dibandingkan dengan jenis rodagigi yang lain rodagigi lurus ini paling
mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga harganya lebih
murah. Rodagigi lurus ini cocok digunakan pada sistim transmisi yang
9 Fakultas Teknik Unjani
Gambar 2.3. Rodagigi Lurus
Ciri-ciri rodagigi lurus adalah :
1.Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp
2.Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm
3.Kecepatan keliling < 200 m/s
4.Rasio kecepatan yang digunakan Untuk 1 tingkat ( i ) < 8 Untuk 2 tingkat ( i ) < 45 Untuk 3 tingkat ( i ) < 200
5.Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99%
tergantung disain dan ukuran.
( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yang
digerakkan
Jenis-jenis rodagigi lurus antara lain :
- Rodagigi lurus (external gear)
Rodagigi lurus (external gear) digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan putaran dalam arah yang berlawanan.
Gambar 2.4. External gear
10 Fakultas Teknik Unjani
Rodagigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang
berukuran kecil dengan perbandingan reduksi besar.
- Rodagigi Rack dan Pinion
Rodagigi Rack dan Pinion berupa pasangan antara batang gigi
dan pinion rodagigi jenis ini digunakan untuk merubah gerakan putar
menjadi lurus atau sebaliknya.
Gambar 2.5. Rack gear and pinion
- Rodagigi permukaan
Rodagigi lurus permukaan memiliki dua sumbu saling
berpotongan dengan sudut sebesar 90.
Gambar 2.6. Surface Gear
2. Roda Gigi Miring
Rodagigi miring memiliki kriteria yang hampir sama dengan rodagigi
lurus, tetapi dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut dan
tingkat kebisingannya rendah dengan perkontakan antara gigi lebih dari 1.
11 Fakultas Teknik Unjani
Ciri-ciri rodagigi miring adalah :
-Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros.
-Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform.
-Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada rodagigi lurus.
Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial dan
rodagigi yang kokoh.
Macam – macam roda gigi miring, antara lain :
-Roda Gigi miring biasa
-Roda Gigi miring silang
-Roda Gigi miring ganda
12 Fakultas Teknik Unjani
3. Roda Gigi Kerucut
Rodagigi kerucut digunakan untuk mentransmisikan 2 buah poros
yang saling berpotongan.
Jenis-jenis rodagigi kerucut antara lain :
o Rodagigi kerucut lurus
o Rodagigi kerucut miring
o Rodagigi kerucut spiral
13 Fakultas Teknik Unjani
4. Roda Gigi Cacing
Ciri-ciri rodagigi cacing adalah:
a. Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya
sudut yang dibentuk kedua sumbu sebesar 90.
b. Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.
c. Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan
putaran dari roda cacing ke cacing (mengunci sendiri).
d. Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150.
e. Kapasitas beban yang besar dimungkinkan karena kontak beberapa
gigi (biasanya 2 sampai 4).
f. Rodagigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut
kisarnya kecil.
Batasan pemakaian rodagigi cacing adalah:
a. Kecepatan rodagigi cacing maksimum 40.000 rpm
b. Kecepatan keliling rodagigi cacing maksimum 69 m/s
c. Torsi rodagigi maksimum 70.000 m kgf
d. Gaya keliling rodagigi maksimum 80.000 kgf
e. Diameter rodagigi maksimum 2 m
f. Daya maksimum1.400 Hp
Peningkatan pemakaian rodagigi cacing seperti gambar 2.8, dibatasi
pada nilai i antara 1 sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan
untuk mentransmisikan daya yang besar dengan efisiensi yang tinggi dan
selanjutnya hubungan seri dengan salah satu tingkat rodagigi lurus
sebelum atau sesudahnya untuk dapat mendapat reduksi yang lebih besar
dengan efisiensi yang lebih baik.
14 Fakultas Teknik Unjani
Pemakaian dari rodagigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua
tipe transmisi sampai daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek,
untuk mesin tekstil, rangkaian kemudi kapal, mesin bor vertikal, mesin
freis dan juga untuk berbagai sistim kemudi kendaraan.
Adapun bentuk profil dari rodagigi cacing ditunjukkan seperti pada
gambar 2.9 :
i.N-worm ii.E-worm iii.K-worm iv.H-worm
Gambar 2.9. Profile Gear
i.N-worm atau A-worm
Gigi cacing yang punya profil trapozoidal dalam bagian
normal dan bagian aksial, diproduksi dengan menggunakan mesin
bubut dengan pahat yang berbentuk trapesium, serta tanpa proses
penggerindaan.
ii. E-worm
Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan
antara 87sampai dengan 45o . iii.K-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai
bentuk trapezoidal, menunjukkan dua kerucut.
iv.H-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk
cembung.
Tipe-tipe dari penggerak rodagigi cacing antara lain :
15 Fakultas Teknik Unjani
b. Globoid worm gear dipasangkan dengan rodagigi lurus
c. Globoid worm drive dipasangkan dengan rodagigi globoid
d. Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut
globoid yang dinamai dengan rodagigi spiroid
2.2.2. Perbandingan putaran dan perbandinga Roda Gigi
Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n1(rpm) pada
dikenal juga sebagai perbandingan transmisi atau perbandingan rodagigi.
Perbandingan ini dapat sebesar 4 sampai 5 dalam hal rodagigi lurus standar, dan
dapat diperbesar sampai 7 dengan perubahan kepala. Pada rodagigi miring ganda
16 Fakultas Teknik Unjani
2.2.3. Nama – nama Bagian Roda Gigi
Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan
rodagigi yang perlu diketahui yaitu :
Gambar 2.10. Bagian – bagian Roda Gigi
a. Lingkaran pitch (pitch circle)
Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran ini
merupakan dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi,
jarak antara gigi dan lain-lain.
b. Pinion
Rodagigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.
c. Diameter lingkaran pitch (pitch circle diameter)
Merupakan diameter dari lingkaran pitch.
d. Diametral Pitch
Jumlah gigi persatuan pitch diameter
e. Jarak bagi lingkar (circular pitch)
Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan
atau keliling lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi, secara formula dapat
17 Fakultas Teknik Unjani
g. Adendum (addendum)
Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch
diukur dalam arah radial.
h. Dedendum (dedendum)
Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah
radial.
i. Working Depth
Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak
dikurangi dengan jarak poros.
j. Clearance Circle
Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang
berpasangan.
k. Pitch point
Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak
yang juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.
l. Operating pitch circle
lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan
jarak porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar.
m. Addendum circle
Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.
n. Dedendum circle
Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.
o. Width of space
Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
p. Sudut tekan (pressure angle)
18 Fakultas Teknik Unjani
s. Lebar ruang (tooth space)
Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch
t. Backlash
Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.
u. Sisi kepala (face of tooth)
Permukaan gigi diatas lingkaran pitch
v. Sisi kaki (flank of tooth)
Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch.
w. Puncak kepala (top land)
Permukaan di puncak gigi
x. Lebar gigi (face width)
Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.
2.2.4. Roda Gigi Miring Yang Sejajar – Kinematika
Roda gigi miring, dipakai untuk memindahkan gerakan antara poros-poros
yang sejajar, seperti yang terlihat, pada Gambar 2.11. Sudut kemiringan (
helix-angle) adalah sama pada setiap roda gigi, tetapi satu roda gigi harus mempunyai
kemiringan ke sebelah kanan dan yang lain ke arah kiri. Bentuk gigi adalah suatu
involut yang miring dan digambarkan pada Gambar 2.12. Kalau selembar kertas
dipotong seperti jajaran genjang dan digulungkan pada sebuah silinder, sudut
kemiringan dari kertas membentuk sebuah kemiringan yang disebut helix. Kalau
kertas ini kita buka, semua titik pada kemiringan ini membentuk kurva involut.
Permukaan yang didapat bila setiap titik pada kemiringan tersebut membentuk
suatu involut disebut involut miring (involute helicoid).
Persinggungan awal dari gigi-gigi roda gigi lurus adalah sebuah garis di
sepanjang permukaan gigi tersebut. Persinggungan awal dari gigi-gigi roda gigi
miring adalah sebuah titik yang berubah menjadi sebuah garis begitu gigi-gigi
tersebut masuk lebih jauh ke dalam persekutuan gigi-gigi tersebut. Pada roda gigi
lurus garis persinggungan adalah sejajar dengan sumbu putaran; pada roda gigi
miring garis tersebut membentuk diagonal pada muka gigi tersebut. Persekutuan
gigi secara bertahap ini dan pemindahan beban secara mulus dari satu gigi ke gigi
yang lainlah yang memberi roda gigi miring kemampuan untuk memindahkan
19 Fakultas Teknik Unjani
roda-roda gigi miring tersebut, maka perbandingan kontak hanya kecil keguna-
annya, dan adalah luas kontak, yang berbanding lurus dengan lebar muka dari
roda gigilah, yang menjadi sangat penting.
Gambar 2.11. Sepasang roda gigi miring.
(Atas kebaikan The Falk Corporation, Milwaukee, Wis.)
Gambar 12. Involute Gear
Roda gigi miring memberi bantalan poros beban-beban radial dan aksial. Bila
beban aksial tinggi atau mempengaruhi hal-hal yang lain, maka sebaiknya dipakai
roda gigi miring secara ganda. Roda gigi miring yang ganda (bercorak tulang ikan
atau berringbone) adalah ekivalen dengan dua roda gigi miring yang berlawanan,
dipasang berdampingan pada poros yang sama. Mereka menghasilkan reaksi
aksial yang berlawanan arah dan karenanya saling meniadakan beban aksial
20 Fakultas Teknik Unjani
Bila dua atau lebih roda gigi miring yang tunggal dipasang pada poros yang
sama, arah kemiringan roda-roda gigi tersebut haruslah dipilih sedemikian agar
menghasilkan beban aksial yang minimum.
Gambar 2.13. menyajikan sebagian pandangan atas dari sebuah rak bergigi
miring. Garis ab dan cd adalah garis tengah dua gigi miring yang berdekatan yang diambil pada bidang puncaknya (pitch plane). Sudut ψ adalah sudut kemiringan (helic angle).
Gambar 2.13. Normal Circular Pitch
Jarak ac adalah jarak normal lengkung puncak (normal circular pitch) Pt dan
berhubungan dengan jarak melintang (tranverse) lengkung puncak sebagai
berikut:
Jarak ad disebut jarak aksial puncak (axial pitch) Px dan dihubungkan oleh
persamaan
Karena Pn Pn = π , puncak diametral normal (normal diametral pitch) adalah
21 Fakultas Teknik Unjani
putaran, karena kemiringan gigi-gigi tersebut. Sudut-sudut ini dihubungkan
dengan persamaan
Gambar 2.14. menggambarkan sebuah silinder yang dipotong oleh suatu
bidang miring ab pada sudut ψ ke penampang sebelah kanan. Bidang miring
ini membentuk potongan berbentuk arkus yang mempunyai jari-jari
kelengkungan sebesar R. Untuk kondisi di mana ψ =0, jari-jari
kelengkungan adalah R = D/2. Kalau kita bayangkan sudut ψ pelan-pelan
dinaikkan dari nol sampai 90°, kita melihat bahwa R mulai dari D/2 dan
membesar sampai, bila ψ =90°, R = ∞.
Gambar 2.14. Sebuah silinder yang dipotong oleh suatu bidang yang
miring
Jari-jari R adalah jari-jari puncak yang nyata dari suatu gigi roda gigi miring
bila dilihat pada arah elemen gigi. Suatu roda gigi dengan puncak yang sama dan
dengan jari-jari R akan mempunyai jumlah gigi yang besar, karena jari-jarinya
yang membesar. Dalam perencanaan roda gigi miring ini disebut jumlah gigi yang
sebenarnya (virtual number of teeth). Dengan analisa geometri dapat dilihat
bahwa jumlah gigi ini sebenarnya berhubungan dengan jumlah yang nyata
(actual) dengan persamaan.
′=
22 Fakultas Teknik Unjani
di mana N' adalah jumlah gigi virtual dan N adalah jumlah gigi aktual. Perlu
diketahui bahwa jumlah gigi virtual dipakai pada persamaan Lewis dan juga,
kadang- kadang, pada pemotongan gigi miring. Ternyata bahwa jari-jari
kelengkungan yang lebih besar berarti bahwa gigi yang bisa dipakai lebih sedikit,
karena di sana terdapat kurang – potong (undercutting) yang lebih kecil.
2.2.5. Analisa Gaya Roda Gigi Miring
Gambar 2.15. adalah sebuah pandangan tiga dimensi dari gaya-gaya yang
bekerja pada gigi roda gigi miring. Titik kerja gaya adalah pada bidang puncak
dan pada pusat muka
Gambar 2.15. Gaya – gaya Reaksi yang Bekerja pada Roda Gigi Miring
Gambar 2.14 Gaya-gaya gigi yang bekerja pada roda gigi miring ke kanan
roda gigi. Dari geometri pada gambar, ketiga komponen dari gaya gigi total
(normal) W adalah
di mana W= gaya total
Wr= komponen radial
Wt = komponen tangensial; juga disebu beban
yang dipindahkan
Wa = komponen aksial; juga disebut gaya aksial
23 Fakultas Teknik Unjani
sulit untuk menemukan bahwa :
2.2.6. Analisa Kekuatan
Persamaan untuk tekanan lentur dan permukaan pada roda gigi lurus karena
Persamaan tersebut juga berlaku pada roda gigi miring.
Mencaritegangan tekan permukaan
Keterangan :
Untuk roda gigi miring faktor kecepatan adalah
di mana V adalah kecepatan garis puncak dalam fpm.
Faktor geometri untuk roda gigi miring harus memperhitungkan kenyataan
bahwa persinggungan terjadi di sepanjang suatu garis diagonal pada muka gigi
dan kita biasanya berurusan dengan jarak puncak melintang justru bukan dengan
jarak puncak normal. Pembebanan terburuk terjadi bila garis persinggungan
tersebut memotong ujung gigi, walaupun ujung yang tak-berbeban akan
24 Fakultas Teknik Unjani
Gambar 2.16. Faktor Geometri (J)
Faktor J untuk φn = 20° bisa didapat pada Gambar 2.33. AGMA juga menerbitkan faktor J untuk φn =15 ° dan φn = 22°.
Faktor geometri I untuk roda gigi miring dan herringbone dihitung dari
persamaan.
Pada persamaan ini φt adalah sudut tekan melintang dan mN adalah perbandingan pembagian beban dan didapat dari persamaan
Berkaitan dengan jarak lengkung puncak normal (normal circular pitch) pn
dengan persamaan
Besaran Z adalah panjang dari garis kerja pada bidang melintang. Harga ini
sebaiknya didapat dari denah dua roda gigi, tetapi juga bisa didapat dari
persamaan :
25 Fakultas Teknik Unjani
di mana rp dan rG adalah jari-jari puncak dan rbp dan rbG adalah jari-jari
lingkaran dasar, masing-masing untuk pinion dan roda gigi. Perhatian tertentu
harus diambil dalam menggunakan Persamaan (2-14). Profil gigi di bawah
lingkaran dasar tidak berkonjugasi, dan karena itu, bila
lebih besar dari ( rp + r G ) sin φt , maka bagian itu harus diganti dengan ( rp +
r G )sin φt . Sebagai tambahan, jari-jari luar yang efektif kadang – kadang
kurang dari r + a memberi pengurangan atau pelengkungan ujung gigi tersebut.
Bila hal ini terjadi, selalulah pakai jari-jari luar yang efektif sebagai pengganti r
26 Fakultas Teknik Unjani
3. METODOLOGI
3.1. Flowchart
Rumusan Masalah
Sy >
�. �
AMAN
TIDAK AMAN Pengumpulan Data
Sistem Transmisi Rodagigi 1 START
Dokumen Produk
-Assembelly Sistem Transmisi Roda Gigi 1 - Gambar Teknik Sistem Transmisi Roda Gigi 1
END Analisa Data
Analisi Gaya Sistem Transmisi roda Gigi 1
Analisis Tegangan
27 Fakultas Teknik Unjani 3.2. Spesifikasi Kendaraan
Kendaraan yang saya gunakan adalah Mobil Toyota Hiace 2.5L dengan data
kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Dimensi Mobil
Panjang : 5380 mm
Lebar : 1880 mm
Tinggi : 2285 mm
Wheelbase : 3100 mm
Berat kendaraan : 2145 kg
b. Performa Mesin
Daya/Tenaga : 101 hp / 75 kW / 3200rpm
Kapasistas mesin : 2494 cc
Jenis Bahan Bakar : Diesel
Torsi : 260 Nm / 2000rpm
c. Sistem Transmisi
Gearbox : 5 Speed
Jenis Transmisi : Manual
3.3. Spesfikasi Sistem Transmisi Rodagigi 1
Gambar 3.1. Skematis Roda Gigi pada Sistem Transmisi Roda Gigi 1
Perbandingan roda gigi dasar adalah :
=
=
= .
Data dari masing-masing roda gigi adalah sebagai berikut : 16 Gigi
28 Fakultas Teknik Unjani
a. Roda gigi Input :
1. Sudut Kemiringan Gigi (
ψ
) : 30o2. Sudut Tekan Gigi (
ø
n ) : 20o3. Jumlah Gigi ( NP) : 16 gigi
4. Module (m) : 3
b. Roda Gigi 1 :
a. Sudut Kemiringan Gigi (
ψ
) : 30ob. Sudut Tekan Gigi (
ø
n ) : 20oc. Jumlah Gigi ( NG) : 33 gigi
d. Module (m) : 3
c. Material Transmisi Roda Gigi 1
Material untuk pinion dan gear adalah AISI 1040 drawn 1000oF atau
29 Fakultas Teknik Unjani
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Spesifikasi Kendaraan
Kendaraan yang saya gunakan adalah Mobil Toyota Hiace 2.5L dengan data
kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Dimensi Mobil
Jenis Bahan Bakar : Diesel
Torsi : 260 Nm / 2000rpm
c. Sistem Transmisi
Gearbox : 5 Speed
Jenis Transmisi : Manual
4.2. Spesifikasi Roda Gigi
Data dari masing-masing roda gigi adalah sebagai berikut :
a. Roda gigi Pinion :
Sudut Kemiringan Gigi (
ψ
) : 30oSudut Tekan Gigi (
ø
n ) : 20oJumlah Gigi ( NP) : 16 gigi
Module (m) : 3
Puncak Diameteral Normal (Pn) : 0,38 gigi/in
b. Roda Gigi Gear 1 :
Sudut Kemiringan Gigi (
ψ
) : 30oSudut Tekan Gigi (
ø
n ) : 20o30 Fakultas Teknik Unjani
Module (m) : 3
Puncak Diameteral Normal (Pn) : 0,38 gigi/in
4.3.Perhitungan Roda Gigi
4.4.1.Dimensi Roda Gigi
1. Radial Pressure Angle
∅ = �− ( �∅ � )
∅ = �− ( � )
∅ = , °
2. Normal Coef. of Profile Shift
a. Pinion
4. Radial Working Pressure Angle (from table involute function)
� = , °
5. Center Distance Increment Factor
31 Fakultas Teknik Unjani
= ,
7. Standard Pitch Diameter
a. Pinion
9. Working Pitch Diameter
a. Pinion
ℎ = ��
ℎ = ,,
33 Fakultas Teknik Unjani
14.Puncak Diameteral Tangensial
= cos � = , cos ° = , � �/�� 15.Jarak Lengkung Puncak
= �
= ,�
= , �� 16.Jarak normal lengkung
= cos �
= , cos °
= , �� 17.Jarak aksial lengkung puncak
= �� = .� °
= , �� 18.Witdh Surface Gear
= . = . ,
= , ��
4.4.2. Gaya – gaya yang bekerja
Dari perhitungan dimensi roda gigi didapat diameter puncak pinion dan gear
= , = 2,1818 in
34 Fakultas Teknik Unjani
a. Kecepatan garis puncak
=� �
=�. , .
= ,
b. Beban yang dipindahkan
=
= .,
= ,
c. Gaya tekan pada sumbu radial
� = cos ∅
� = , cos , °
� = ,
d. Gaya tekan pada sumbu aksial
= ��
= , tan °
= ,
e. Gaya total
= √ + � +
= √ , + , + ,
= ,
4.4.3.Diagram Benda Bebas
Gambar 4.1. DBB Pinion
35 Fakultas Teknik Unjani Momen yang bekerja pada sumbu x
∑ =
− . =
= , . ,
= , . ��
Momen yang berkerja pada sumbu y
∑ =
− + . =
= .
= , . ,
36 Fakultas Teknik Unjani
Momen yang berkerja pada sumbu z
∑ � �=
− . − . + �. =
= . .− �.
= , . , , − , . .
= ,
b. DBB Gear
37 Fakultas Teknik Unjani
Sumbu x
∑ =
� − =
� = = ,
Sumbu y
∑ =
− � + � =
� = �
� = ,
Sumbu z
∑ =
� − =
� = = ,
4.4.4. Faktor Keamanan untuk bahan UNS G10400 drawn 1000oF , dengan faktor keandalan 0,99 %, dan Sut=82 kpsi, Sy=45 kpsi , dan HB=235 Bhn, maka
a. Faktor Kecepatan
= √
+ √
= √
+ √ ,
= ,
38 Fakultas Teknik Unjani
Dari gambar diatas didapatkan untuk φ=30o
, dan Np=16 maka faktor
geometri J = 0,4, dan faktor pengali i=0,97, maka tegangan lentur adalah
� =
� = , . , . ,, . ,
� = , �
c. Batas Ketahanan Gigi
39 Fakultas Teknik Unjani
Dari gambar 4.2. didapat harga ka=0,73, kb=0,865, kc=0,814, kd=1, ke=1,
kf=1,33 maka
′ = , . ′ = , . ′ = , �
Maka batas ketahanan gigi dapat dicari
= ′
= , . , . , . . . , . ,
= , �
Faktor keamanan nG adalah
� = �
Harga ko, km, didapat dari gambar berikut :
Gambar 4.3. tabel untuk menentukan faktor nG
Dari gambar diatas di dapat Harga ko = 1,25, km=1,2, maka dapat
ditenukan faktor nG dengan persamaanberikut:
� = �
40 Fakultas Teknik Unjani
Maka faktor keamanannya adalah
� = � � = , ,
� = ,
� = , �
� = , ,
� = ,
Maka didapatkan faktor keamanan nG untuk batas ketahanan lentur
adalah 0,023 dan faktor keamanan n untuk batas ketahanan lentur adalah
0,015
d. Kekuatan lelah persinggungan
= , −
= , . −
= �
e. Hertzian – strength
Gambar 4.4. Untuk Menentukan Kekuatan Herzian Dari gambar diatas didapatkan CL=1,3, CR=1, CH=1, CT=1 maka
kekuatan hertzian dapat ditentukan dengan persamaa :
= � � �
= , . ..
41 Fakultas Teknik Unjani
f. Perbandingan pembagian beban
- Jari jari puncak Roda Gigi Pinion
= , = 2,1818 in - Jari jari puncak Roda Gigi Gear
= , = , ��
- Panjang garis kerja
= √ �+ − �+ √ + − − ( ) ��∅
= √ , + , − , + √ , + , − ,
− , . , �� ,
= , ��
- Puncak dasarr normal
� = ∅
� = , °
� = , ��
Maka Perbandingan pembagian beban
� = , �
�= , . ,,
42 Fakultas Teknik Unjani
- Menentukan faktor geometri
= ��∅ ∅ +
=sin , . ,° . cos , ° , , +
= ,
- Faktor keamanan didasarkan pada kekuatan lelah gigi adalah
Menentuntukan harga CP dn Cv = Kv dari tabel berikut
Gambar 4.5. Harga Cp
Dari gmbar diatas ditentukan Cp =2300 , dan Cv = Kv =0,8 maka
selanjutnya dapat dicari bebdan yang dipindahkan , dengan
persamaan :
= √ ,
, =
, = , . , . , . , . ,
, = ,
Faktor nG adalah
� = ,
� = ,,
43 Fakultas Teknik Unjani
Maka faktor n adalah
� = , �
� = , ,
� = ,
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan faktor nG pada kekuatan
44 Fakultas Teknik Unjani
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Data – data yang digunakan dalam merancang ulang sistem transmisi roda
gigi 1 didapatkan dari hasil pengukuran serta hasil perhitungan berdasarkan
literatur.
Dari hasil analisa yang telah dilakukkan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
A. Dimensi Roda Gigi
1. Radial Pressure Angle
∅ = , °
2. Normal Coef. of Profile Shift
a. Pinion
4. Radial Working Pressure
Angle (from table involute
function)
� = , ° 5. Center Distance Increment
Factor
= ,
6. Center Distance
= ,
7. Standard Pitch Diameter
a. Pinion
9. Working Pitch Diameter
45 Fakultas Teknik Unjani
15.Jarak Lengkung Puncak
= , ��
16.Jarak normal lengkung
= , ��
17.Jarak aksial lengkung puncak
= , �� 18.Witdh Surface Gear
= , ��
B. Gaya – gaya yang terjadi pada sistem transmisi roda gigi 1 Wt = 1823,484 lb
Wr = 1821,31 lb
Wa = 1052,789 lb
W = 2783,995 lb
Dan torsi yang bekerja pada roda gigi 1 adalah T = 13803,774 lb.in
C. Komponen – Komponen yang terdapat dalam sistem transmisi roda gigi
adalah :
a. Roda Gigi Pinion
b. Roda Gigi 1
c. Poros Roda Gigi Output
d. Bantalan
putaran roda penggerak, dan untuk mengatur kecepatan putaran dan
46 Fakultas Teknik Unjani
E. Berdasarkan study literaratur dan perhitungan yang telah saya lakukan
bahwa torsi pada gigi satu besar, dikarenakan membutuhkan kecepatan
putar yang rendah dengan torsi yang tinggi
5.2. Saran
Dalam merancang ulang sistem transmisi roda gigi 1, segala hal yang
berkaitan dengan sistem transmisi harus diperhatikan dengan baik seperti
geometri, bahan, modul gigi, serta puncak diameteral dari roda gigi. Karena akan
mempengaruhi besar gaya yang terjadi pada roda gigi.
Saran dari penulis untuk praktikum Desain Elemen Mesin 3 ini, lebih baik di
laksanakan dari awal perkuliahan dimana adanya praktikum ini sampai akhir
semester, agar dalam penyusunan laporan ini tidak terlalu terburu-buru dan dapat
dilakukan dengan maksimal, agar apa yang di tujukan pada laporan ini bisa
tercapai sesuai dengan apa yang di harapkan pada tujuan di adakanya laporan
47 Fakultas Teknik Unjani
DAFTAR PUSTAKA
Buchsbaum,Frank. Ebook – Element of Metric Gear Technology. SDP/SI (download from www.sdp-si.com).
Technology Co., LTD,, Kohara Gear Technical. Gear Technical References.
Japan : KHK
Shiegley, J.E. 1984. Perencanaan Teknik Mesin Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Sularso. 1997. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.Jakarta :
48 Fakultas Teknik Unjani
49 Fakultas Teknik Unjani
Gambar 1. Gear Box Transmisi Roda Gigi
Gambar 2. Sistem Transmisi Roda Gigi
50 Fakultas Teknik Unjani
Dheny Dharmawan
2111141075
Sistem transmisi yang berfungsi untuk meneruskan gaya atau
momen torsi dari engine. Salah satau sistem transmisi tersebut ialah roda gigi.
Peranan roda gigi berperan sebagai pereduksi putaran dari momen torsi pada
keadaan yang bervariatif dan diperlukan perancangan yang sesuai dengan
kondisi yang diharapkan.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini
meliputi hal
–
hal berikut ini :
•
Bagaimana cara kerja sistem transmisi roda gigi?
•
Komponen
–
komponen terkait pada sistem roda gigi.
•
Mengetahui gaya dan tegangan yang terjadi pada komponen
–
komponen
sistem roda gigi.
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulisan, dalam penulisan laporan
praktikum ini adalah :
•
Mengetahui komponen
–
komponen sistem transmisi roda gigi.
•
Mengetahui cara kerja pada sistem transmisi roda gigi.
•
Dapat menghitung gaya
–
gaya yang terjadi pada komponen
–
komponen
roda gigi.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis akan membatasi
permasalahan apa saja yang akan dibahas dan dikerjakan meliputi :
•
Prinsip kerja dari sistem transmisi roda gigi 1.
•
Ukuran
–
ukuran yang terkait dengan komponen
–
komponen sistem
transmisi roda gigi 1.
•
Perhitungan gaya
–
gaya dan tegangan yang terjadi pada komponen sistem
transmisi roda gigi 1.
Sistematika penulisan dalam laporan Praktikum Desain Elemen Mesin 3 ini, adalah sebagai berikut :
1.
Pendahuluan
, berisikan hal
–
hal sebagai berikut ::
–
Latar Belakang, berisikan uraian alasan di ambilnya judul Perancangan Ulang Sistem Transmisi
Roda Gigi Pada Mobil Toyota Hiace 2.5L.
–
Rumusan Masalah, berisikan hal
–
hal yang mungkin akan terjadi pada pemilihan judul
Perancangan Ulang Sistem Transmisi Roda Gigi Pada Mobil Toyota Hiace 2.5L.
–
Tujuan, berisikan hal
–
hal yang ingin dicapai dari pemilihan judul Perancangan Ulang Sistem
Transmisi Roda Gigi Pada Mobil Toyota Hiace 2.5L.
–
Batasan Masalah, berisikan masalah
–
masalah yang akan dikerjakan / diselesaikan dalam
penulisan laporan praktikum Desain Elemen Mesin 3.
–
Sistematika Penulisan.
2.
TEORI DASAR,
berisikan teori pendukung mengenai penyusunan laporan akhir tentang Desain
Elemen Mesin 3, yang berkaitan dengan sistem transmisi roda gigi.
3.
METODOLOGI
, berisikan hal
–
hal berikut ini :
–
Flowchart
–
Spesifikasi Kendaraan
–
Hasil Pengukuran Sistem Transmisi Roda Gigi 1
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
, berisikan hasil
–
hasil dari penghitungan yang terkait dengan paramater
dari teori dasar.
5.
PENUTUP
,berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penghitungan pada bab sebelumnya.
2.1. Sistem Transmisi
sistem transmisi, merupakan sistem yang berfungsi untuk mengonversi
torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang
berbeda
–
beda untuk diteruskan ke pengerak akhir. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi, menjadi lebih rendah tetapi bertenaga. Salah
satu sistem transimisi adalah roda gigi.
2.2. Sistem Trasnmisi Roda Gigi
Keuntungannya atara lain :
•
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
•
Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
•
Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
•
Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil.
•
Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Mechanical Engineering
–
General of Achmad Yani University
Sistem Transmisi Rodagigi 1START
Dokumen Produk
-Assembelly Sistem Transmisi Roda Gigi 1 - Gambar Teknik Sistem Transmisi Roda Gigi 1
END
Analisa Data Analisi Gaya Sistem Transmisi
roda Gigi 1
Analisis Tegangan
Menentukan Bahan
3.1. Flowchart
3.2. Spesifikasi Kendaraan
Dimensi MobilJenis Bahan Bakar : Diesel
Torsi : 260 Nm / 2000rpm Sistem Transmisi
Gearbox : 5 Speed Jenis Transmisi : Manual
3.3. Spesifikasi Roda Gigi
4. 1. Dimensi Roda Gigi
• Radial Pressure Angle ∅� = , °
• Normal Coef. of Profile Shift
• Radial Working Pressure Angle (from table involute function)
� � = , °
• Center Distance Increment Factor
� = ,
• Center Distance
� = ,
• Standard Pitch Diameter Pinion
• Working Pitch Diameter Pinion
• Jarak Lengkung Puncak �� = , �
• Jarak normal lengkung �� = , �
• Jarak aksial lengkung puncak
� = , �
• Witdh Surface Gear � = , �
4.2. Gaya – gaya yang bekerja
• Dan torsi yang bekerja pada roda gigi 1 adalah
T = 13803,774 lb.in 4.3. Ketahanan lentur dan kekuatan lelah permuakaan dari roda gigi
• Maka didapatkan faktor keamanan nG untuk batas ketahanan lentur adalah 0,023 dan faktor keamanan n untuk batas ketahanan lentur adalah 0,015
• Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan faktor nG pada kekuatan lelah permukaan adalah 0,086 dan faktor n adalah 0,057
Mechanical Engineering
–
General of Achmad Yani University
4.1. DBB Pinion
5.1. Kesimpulan
Dari perhitngan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Semakin kecil nilai puncak diameteral normal (P
n) , maka besar gaya
–
gaya yang bekerja akan semakin
besar, hal ini dipengaruhi juga oleh daya yang ditransmisikan oleh mobil yaitu sebesar 101 hp,
Sistem transmisi berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke arah putaran roda penggerak, dan
untuk mengatur kecepatan putaran dan momen yang dihasilkan oleh putaran mesin saat kendaraan
dinyalakan.
Berdasarkan study literaratur dan perhitungan yang telah saya lakukan bahwa torsi pada gigi satu
besar, dikarenakan membutuhkan kecepatan putar yang rendah dengan torsi yang tinggi
Komponen
–
Komponen yang terdapat dalam sistem transmisi roda gigi adalah :
5.2. Saran
Dalam merancang ulang sistem transmisi roda gigi 1, segala hal yang berkaitan dengan sistem transmisi
harus diperhatikan dengan baik seperti geometri, bahan, modul gigi, serta puncak diameteral dari roda gigi.
Karena akan mempengaruhi besar gaya yang terjadi pada roda gigi.
Mechanical Engineering
–
General of Achmad Yani University
•
Roda Gigi Pinion
•
Roda Gigi Gear
•
Poros Roda Gigi Output
•
Bantalan
•
Pasak
•
Sinkromesh
•
Snap Ring
•
Clutch hub
Saya ucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada :
•
ه
SWT., yang telah memberikan akal, pikiran dan kesehatan baik ruhani serta
jasmani sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Desain Elemen
Mesin 3.
•
Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral dan materi dalam
penyusunan laporan akhir Praktikum Desain Elemen Mesin 3.
•
Bapak Riki Anggriawan, S.T., dan Ibu Wiwin Widaningrum S.T., M.T., selaku dosen
pembimbing dalam penyusunan laporan Praktikum Desain Elemen Mesin 3.
•
Bapak War’an Rosihan S.T., M.T., selaku koordinator praktikum matakuliah Desain
Elemen Mesin 3.
•
Saudara
–
saudara penulis dukungan dalam penyusunan laporan Praktikum Desain
Elemen Mesin 3.
•
Rekan
–
rekan seangkatan yang telah memberi masukan dan dukungannya dlam
penyususnan laporan ini.
Skala : 1 :1
Satuan : mm
Tanggal : 1-6-'17
Nama : Dheny Dharmawan
NIM : 2111141075
Diliat : Riki Anggriawan S.T.,
Keterangan :
A3
G 1-6
SISTEM TRANSMISI RODA GIGI 1
UNJANI
KEKASARAN
MIKRO METER
TOL. ISO
NO. QTY
NAMA BAGIAN
BAHAN
UKURAN
KETERANGAN
A3
KETERANGAN : NAMA : DHENY DHARMAWAN
NIM : 2111141075 SKALA : 1 : 1
SATUAN : mm TANGGAL : 1-6-17
UNJANI
Transmisi Roda Gigi 1
DIPERIKSA : RIKI ANGGRIAWANST.,A3
KETERANGAN :
NAMA : DHENY DHARMAWAN
NIM : 2111141075 SKALA : 1 : 1
SATUAN : mm TANGGAL : 1-6-17
UNJANI
Transmisi Roda Gigi 1
DIPERIKSA : RIKI ANGGRIAWANST.,
G. 3 - 6
KEKASARAN NO.
Bag. NAMA BAGIAN
TOLERANSI JIS
Jumlah
1
Poros Input
3
1 POROS INPUT
A3
KETERANGAN : NAMA : DHENY DHARMAWAN
NIM : 2111141075 SKALA : 1 : 1
SATUAN : mm TANGGAL : 1-6-17
UNJANI
Transmisi Roda Gigi 1
DIPERIKSA : RIKI ANGGRIAWANST.,
SKALA : 1 : 1 SATUAN : mm
A4
KETERANGAN :Bearing
NAMA : DHENY DHARMAWAN
NIM : 2111141075
DIPERIKSA : RIKI ANGGRIAWANST., TANGGAL : 1-6-17
17
KEKASARAN NO.
Bag.
NAMA BAGIAN
TOLERANSI JIS
Jumlah1 1 Bearing
KETERANGAN
KOYO 620738 2
30
1,5
58
SKALA : 1 : 1 SATUAN : mm
A4
KETERANGAN :
NAMA : DHENY DHARMAWAN
NIM : 2111141075
DIPERIKSA : RIKI ANGGRIAWAN ST., TANGGAL : 1-6-17
KEKASARAN NO.
Bag.
NAMA BAGIAN
TOLERANSI JIS
Jumlah1 1 Cincin Pengunci