• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Futsal Youthkrew Premier League dalam Eksistensi di Kota Salatiga T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Futsal Youthkrew Premier League dalam Eksistensi di Kota Salatiga T1 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana penulis

akan mendeskripsikan topik masalah yang akan diteliti. Menurut Moleong

(2006) penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan sebagainya, secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah.

Jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah fenomenologi,

penulis menggunakan metode fenomenologis karena penulis akan meneliti

pengalaman manusia melalui deskripsi dari orang yang menjadi partisipan

penelitian (Afifudin dan Saebani, 2009). Pendekatan fenomenologis ini,

peneliti tidak terlalu dalam menafsirkan apa yang ada.

1.2 Unit Amatan dan Unit Analisis 1.2.1 Unit amatan

Unit amatan adalah suatu unit yang darinya informasi diperoleh

guna menggambarkan atau menjelaskan tentang satu analisis. (Vredenbregt,

1981). Unit amatan dalam penelitian ini adalah komunitas Futsal Youthkew

Premier League di kota Salatiga, Jawa Tengah.

1.2.2 Unit Analisis

Unit analisis adalah suatu unit yang tentangnya kesimpulan

diberikan. (Ihallauw, 2003).

Sementara unit analisis dalam penelitian ini adalah strategi

komunikasi yang dibangun komunitas Futsal Youthkew Premier League

(2)

1.3 Jenis Data dan Sumber Informasi 1.3.1 Jenis Data

Menurut Kuncoro (2003:129), data mempunyai pengertian sebagai

sekumpulan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Dalam

penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan, antara lain:

3.3.1.1 Data Primer

Menurut Burhan Bungin dalam bukunya (2001:129)

mengidentifikasi bahwa, data primer merupakan sumber data pertama

dimana sebuah data akan dihasilkan. Dalam penelitian ini sumber data

primer akan diperoleh langsung dari pihak pertama dengan dilakukannya

wawancara dengan pengurus komunitas futsal Youthkrew Premier League

Salatiga.

1.3.1.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data kedua setelah sumber data primer, Burhan

Bungin (2001:129). Dalam data sekunder ini peneliti mengambil data dari

buku-buku literatur, dan internet.

3.3.2 Sumber Informasi

Sumber informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

orang, komunitas atau data yang diperoleh dari wawancara. Dalam

penelitian ini sumber informasi utama adalah pengurus komunitas futsal

Youthkrew Premier League Salatiga.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kata-kata dan tindakan dalam komunitas futsal Youthkew Premier League ).

Data tersebut penulis peroleh dari sumber data (pengurus komunitas)

dengan menggunakan media perekaman audio dan buku catatan (blocknote)

dan sedikit perekaman visual. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

(3)

1.4.1 Wawancara

Pengambilan data dengan teknik wawancara dilakukan dengan

cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan

(Afifudin dan Saebani, 2009). Informan dalam penelitian ini adalah para

pengurus komunitas futsal Youtkrew Premier League dan anggota

komunitas futsal Youtkrew Premier League.

Metode wawancara memungkinkan penulis untuk menggali

informasi secara mendalam (indepth information). Hal ini disebabkan

karena penulis dapat menjelaskan pertanyaan yang tidak dimengerti oleh

informan serta penulis bisa melakukan follow up question. Dengan

menggunakan wawancara subjek kemungkinan besar menjawab

pertanyaan yang diajukan dan dapat mengembangkan jawaban pertanyaan

dengan menceritakan sesuatu yang subjek alami. Permasalahan yang

dijadikan pokok dalam wawancara adalah cara-cara pemimpin dan

pengurus untuk menjaga eksistensi.

1.4.2 Observasi

Marshal menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar

tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dalam tahap observasi,

penulis melakukan observasi terbuka yang sebelumnya subjek sudah

diberitahu tentang tujuan kegiatan pengamatan yang penulis lakukan. Hal

yang diobservasi dalam penelitian ini adalah sikap dan bahasa tubuh saat

wawancara berlangsung, keaktifan saat menjawab, konsistensi serta

ketetapan dalam menjawab pertanyaan. Juga terhadap aktivitas

percakapan yang dilakukan oleh para suporter sendiri (Sugiyono, 2006).

1.5 Teknik Analisis Data

Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data

banyak menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan

Huberman yang sering disebut dengan metode analisis data interaktif.

Mereka mengungkapkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai

(4)

analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display data, dan

kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono, 2006).

1.5.1 Reduksi Data

a. Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian

terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila

dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian

b. Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah

membuat koding. Hal ini berarti memberikan koding pada

setiap satuan.

1.5.2 Kategori

a. Menyusun kategori. Kategorisasi merupakan upaya

memilah-milah setiap satuan kedalam bagian – bagian yang memiliki

kesamaan.

b. Setiap tanda diberi nama yang disebut label.

1.5.3 Sintesisasi

a. Mensitesiskan berati mencari kaitan antara satu kategori dengan

kategori lainnya.

b. Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama/ label

lagi.

1.6 Validitas Data

Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.menurut Gronlund dan Linn (1990).

1.6.1 Triangulasi metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara

membandingkan informasi atau data dengan cara yang

berbeda. Sebagaimana dikenal, dalam penelitian kualitatif

peneliti menggunakan metode wawancara, obervasi, dan

survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal

dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti

(5)

terstruktur. Atau, peneliti menggunakan wawancara dan

obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya.

Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang

berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan

diperoleh hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu,

triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang

diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan

kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu sudah jelas,

misalnya berupa teks atau naskah/transkrip film, novel dan

sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan. Namun demikian,

triangulasi aspek lainnya tetap dilakukan.

1.6.2 Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran

informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber

perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan

observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat

(participant obervation), dokumen tertulis, arsip, dokumen

sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar

atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan

bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan

memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai

fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan

melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MIN Gedog

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim terhadap tindak pidana perkosaan yang dilakukan oleh orang tua kandung dan keadilan

Dalam penjelasan Pasal 74 dengan tegas disebutkan bahwa menjadi sebuah kewajiban pelaksanaan CSR bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang

Kuas merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan debu atau kotoran yang. tertinggal

Pada hari ini Jumat, tanggal Dua Puluh Lima bulan Agustus tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pembelajaran metode praktikum berbasis keterampilan proses lebih baik dibandingkan dengan metode praktikum biasa terhadap

Pada hari ini Jumat, tanggal Dua Puluh Lima bulan Agustus tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum

− Haruskah siswa dilarang akses Internet atau bahkan sekolah tidak boleh memiliki akses Internet sehingga terhindar dari kerusakan mental dan moral. − Haruskan sekolah memiliki