PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN NOMOR PER.09/ MEN/ 2005
TENTANG
ORGANI SASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RI SET SOSI AL EKONOMI KELAUTAN DAN PERI KANAN
DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengembangan sosial ekonomi
kelautan dan perikanan, dipandang perlu membentuk Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan;
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/ atau Perusakan Laut;
7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik I ndonesia;
8. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik I ndonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2005;
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 62/ KEP/ M.PAN/ 7/ 2003 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non-Departemen;
10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 24/ MEN/ 2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Departemen Kelautan dan Perikanan;
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 07/ MEN/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan;
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dalam surat Nomor B/ 1588/ M.PAN/ 8/ 2005, tanggal 24 Agustus 2005;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN
TENTANG ORGANI SASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RI SET SOSI AL EKONOMI KELAUTAN DAN PERI KANAN.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut BBRSE, adalah unit pelaksana teknis di bidang sosial ekonomi kelautan dan perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
Pasal 2
BBRSE mempunyai tugas melaksanakan riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan meliputi sosial ekonomi pengelolaan sumber daya, pengembangan usaha, dan perdagangan internasional berdasarkan kebijakan teknis Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BBRSE menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis dan penyerasian program serta kegiatan riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan;
b. pembinaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program serta kegiatan riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan;
c. pelayanan jasa dan kerja sama riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan diseminasi, komunikasi, dokumentasi, dan publikasi hasil riset; e. pembinaan dan pengembangan sumber daya riset;
f. pengelolaan urusan keuangan, rumah tangga, dan tata usaha.
BAB I I
SUSUNAN ORGANI SASI
Pasal 4
BBRSE terdiri dari:
a. Bidang Tata Operasional; b. Bidang Pelayanan Teknis; c. Bagian Tata Usaha;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 5
Bidang Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis, penyusunan program, pemantauan, serta evaluasi pelaksanaan riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.
Pasal 6
a. koordinasi perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis, penyusunan dan penyerasian program riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan;
b. penyusunan anggaran, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan riset, serta penyiapan tata laksana riset.
Pasal 7
Bidang Tata Operasional terdiri dari: a. Seksi Penyiapan Program;
b. Seksi Anggaran, Monitoring, dan Evaluasi.
Pasal 8
(1) Seksi Penyiapan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis, perencanaan, penyusunan, dan penyerasian program riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.
(2) Seksi Anggaran, Monitoring, dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran, tata laksana riset, kompilasi data hasil riset, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.
Pasal 9
Bidang Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kerja sama riset, desiminasi, komunikasi, publikasi, dan dokumentasi hasil riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan kerja sama riset, diseminasi, dan pemasyarakatan hasil riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan;
b. pelaksanaan kegiatan komunikasi dan publikasi hasil riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan;
c. pengelolaan dokumentasi dan pengembangan perpustakaan.
Pasal 11
Pasal 12
(1) Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Riset mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama riset, diseminasi, dan pemasyarakatan hasil riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.
(2) Seksi Publikasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kegiatan komunikasi dan publikasi hasil riset strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan serta pengelolaan dokumentasi dan pengembangan perpustakaan.
Pasal 13
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian dan jabatan fungsional, administrasi keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian dan jabatan fungsional;
b. pelaksanaan urusan administrasi keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan;
c. pengelolaan sarana riset dan laboratorium data
Pasal 15
Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Subbagian Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan dan Umum.
Pasal 16
(1) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional.
BAB I I I
KELOMPOK JABATAN FUNGSI ONAL
Pasal 17
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 18
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti, Perekayasa, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang ditetapkan oleh Kepala.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB I V
TATA KERJA
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas, pimpinan satuan organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik
di lingkungan BBRSE maupun dengan instansi lain di luar BBRSE sesuai dengan
tugas masing-masing.
Pasal 20
Pasal 21
Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 22
Setiap pimpinan satuan organisasi dan pejabat fungsional wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing atau koordinator serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 23
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 24
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib pula disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 25
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh pimpinan satuan organisasi di bawahnya, dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan wajib mengadakan rapat berkala.
BAB V
ESELONI SASI
Pasal 26
(1) Kepala BBRSE adalah jabatan struktural eselon I I b.
(2) Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah jabatan struktural eselon I I I b.
BAB VI
LOKASI
Pasal 27
BBRSE berlokasi di Jalan Petamburan VI , Jakarta Pusat.
BAB VI I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 29
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Agustus 2005
MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN,
ttd
FREDDY NUMBERI
Disalin sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi,