• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada Media Tanam Ampas Tebu sebagai Substitusi Serbuk Gergaji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada Media Tanam Ampas Tebu sebagai Substitusi Serbuk Gergaji"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM

PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TANAM AMPAS

TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI SERBUK GERGAJI

SKRIPSI

Oleh : Rosalia Silaban

131201144 Budidaya Hutan

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan

Universitas Sumatera Utara

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada Media Tanam Ampas Tebu sebagai Substitusi Serbuk Gergaji

Nama : Rosalia Silaban

NIM : 131201144

Departemen : Budidaya Hutan Fakultas : Kehutanan

Disetujui Oleh, Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

Dr.Ir. Edy Batara Mulya Siregar, Ms Ridahati Rambey S.Hut., M.Si NIP. 19641228 200012 1001 NIP.19830403 201504 2001

Mengetahui,

Ketua Departemen Budidaya Hutan

(3)

ABSTRAK

Rosalia Silaban, Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tanam Ampas Tebu Sebagai Substitusi Serbuk Gergaji. Dibimbing oleh EDY BATARA MULYA SIREGAR dan RIDAHATI RAMBEY.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping pada batang kayu lapuk. Tujuan penelitian adalah mengukur pengaruh penambahan komposisi ampas tebu pada media tanam jamur tiram putih (P.ostreatus) sebagai pengganti serbuk gergaji dan mengetahui komposisi ampas tebu yang paling baik untuk pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih. Metode penelitian ini Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari enam perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu 850 gram serbuk gergaji tanpa ampas tebu, 650 gram serbuk gergaji : 100 gram ampas tebu, 550 gram serbuk gergaji : 200 gram ampas tebu, 450 gram serbuk gergaji : 300 gram ampas tebu, 350 gram serbuk gergaji : 400 gram ampas tebu dan 250 gram serbuk gergaji : 500 gram ampas tebu. Analisis data pengujian menggunakan One way Annova dan uji lanjut Duncan dengan taraf signifikasi 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat produksi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada media ampas tebu dan serbuk gergaji. Produksi rata-rata tertinggi jamur tiram putih pada media tanam subsitusi ampas tebu yaitu parameter berat segar tubuh buah dan umur mulai panen adalah perlakuan 250 gram serbuk gergaji dan 500 gram ampas tebu. Produksi rata-rata terendah jamur tiram putih pada media tanam subsitusi ampas tebu yaitu perlakuan P1 dan P2.

Kata Kunci : Jamur Tiram Putih, Pertumbuhan dan Produktivitas , Ampas Tebu

(4)

ABSTRACT

ROSALIA SILABAN. Growth and Productivity of white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) on sugarcane bagasse cultivated media as sawdust

substitution. Under Academic Supervision. EDY BATARA MULYA SIREGAR

and RIDAHATI RAMBEY.

Oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is a kind of oak mushroom which is grown lined on rotten woods. The purpose of research is to measure the effect of sugarcane bagasse addition for white oyster mushroom growth and production. The method of the research was used Completely Randomized Design (CRD) which consists of 6 treatments and 5 replications. The treatment used sawdust 850 gram : 0 sugarcane bagasse, 650 gram sawdust : 100 gram sugarcane bagasse, 550 gram sawdust : 200 gram sugarcane bagasse, 450 gram sawdust : 300 gram sugarcane bagasse, 350 gram sawdust : 400 gram sugarcane bagasse, and 250 gram sawdust : 500 gram sugarcane bagasse. The data obtained analyzed using one way ANOVA test and the further test of Duncan with a significance level of 0,05 %. The result of the research showed that there was a significant effect of sawdust and sugarcane bagasse for production of white oyster mushroom. The highest production of white oyster mushroom is treatment 250 gram sawdust : 500 gram sugarcane bagasse. The highest production could be seen from the parameter of fresh weight and harvest age. While, the treatment of 650 gram sawdust : 100 gram sugarcane bagasse, 550 gram sawdust : 200 gram sugarcane bagasse showed the lowest production.

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rosalia Silaban lahir dari pasangan keluarga dengah ayah

Sarles Silaban dan ibu Lasmaria Simanjuntak. Lahir di Siborongborong tanggal 7

Februari 1996. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Riwayat pendidikan penulis, lulus Sekolah Dasar dari SD Swasta Santa

Lusia Siborongborong tahun 2007. Selanjutnya penulis lulus dari Sekolah

Menengah Pertama dari SMP Negeri 1 Siborongborong pada tahun 2010, jenjang

Sekolah Menengah Atas penulis selesaikan pada tahun 2013 dari SMA Negeri 1

Siborongborong, kemudian lulus seleksi masuk Perguruan Tinggi melalui jalur

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMBPTN) di Program Studi

Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

Selain mengikuti perkuliahan, penulis juga aktif mengikuti kegiatan

kemahasiswaan yaitu HIMAS (Himpunan Mahasiswa Silva) serta Unit Kegiatan

Mahasiswa Kebaktian Kristen (UKM KMK). Penulis mengikuti Praktik

Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) pada tahun 2015 di Kawasan Hutan Dengan

Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli

Kabupaten Simalungun. Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

Perhutani KPH Mantingan, Divisi Regional Jawa Tengah, Kabupaten Rembang

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan berkat dan perlindungan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari skripsi ini adalah

“Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada

Media Tanam Ampas Tebu Sebagai Substitusi Serbuk Gergaji.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Dr.Ir. Edy Batara Mulya Siregar, Ms selaku Ketua Komisi Pembimbing dan

Ridahati Rambey S.Hut., M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing telah banyak

memberikan masukan, kesabaran, arahan dan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Penullis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua

orangtua penulis Sarles Silaban dan Lasmaria Simanjuntak yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan, doa dan harapan kepada penulis, serta

memebesarkan dan mendidik penulis sehingga dapat menyelesaikan program

sarjana ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada abang dan adik

tercinta (Baja Hendriko S.KM, Desy Octavia, Putri Angelina) yang selalu

memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih juga kepada dosen dan staf pegawai

serta semua rekan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih

kepada tim UKM jamur tiram di Sari Rejo, Medan Polonia yang telah membantu

(7)

dapat disebutkan satu persatu yang turut memberikan sumbangsihnya dalam

penelitian ini.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih juga kepada teman

berjuang penelitian (Fenny, Zuhra, Grace dan Ina) yang berjuang bersama

menyelesaikan penelitian ini. Kepada Kelompok Tumbuh Berdoa Solideo Gloria

(Ina, Putrid an Grace). Dan kepada teman Praktek Kerja Lapangan (Kristo,

Agung, Novita, Esra dan Risa). Dan kepada teman sekelas Kehutanan 2013 kelas

D khususnya (Maynelsa, Rizka, Hesekiel dan Esra) dan peminatan Budidaya

Hutan.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu

pengetahuan. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Juli 2017

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

Manfaat Penelitiaan ... 3

Hipotesis Penelitiaan ... 3

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Jamur Tiram ... 4

Syarat Tumbuh... 4

Siklus Hidup jamur tiram ... 6

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Jamur Tiram ... 7

Ampas Tebu ... 9

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat ... 11

Alat dan Bahan ... .11

Prosedur Kerja... .11

Pengamatan Parameter ... 15

Analisis Data ... 15

HASIL DAN PEMBAHASAN Kecepatan Pertumbuhan Miselium ... 19

Diameter Tudung Jamur ... 22

(9)

Panjang Tangkai Jamur ... 31 Umur Mulai Panen ... 33

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 34 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Bangunan budidaya jamur tiram ... 12

2. Rak bersusun ... 12

3. Miselium memenuhi baglog ... 19

4. Miselium belum memenuhi baglog ... 19

5. Data hasil pengukuran kecepatan pertumbuhan miselium (hari) ... 19

6. Pengukuran diameter tudung jamur terbesar ... 21

7. Data hasil pengukuran diameter tudung (cm) ... 21

8. Pengukuran berat segar tubuh ... 23

9. Jamur yang dapat dipanen ... 23

10.Data rata-rata pengukuran berat segar tubuh buah (gram) ... 24

11.Jamur yang dipanen dalam satu rumpun ... 26

12.Data hasil pengukuran jumlah tubuh buah jamur (buah) ... 24

13.Tudung jamur tiram putih yang dapat dipanen 2 buah ... 29

14.Tudung jamur tiram yang belum layak dipanen ... 28

15.Data rata-rata luas tudung buah (cm2) ... 24

16.Data hasil pengukuran panjang tangkai buah (cm) ... 30

Referensi

Dokumen terkait

Digunakan untuk menilai hasil belajar secara individu tentang Dinamika Pengelolaan kekuasaan Negara di pusat dan daerah berdasarkan UUD NRI tahun 1945 dalam mewujudkan

merupakan salah satu serangga yang efektif dalam menyerbuk kelapa sawit.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi serangga penyerbuk kelapa sawit yang efektif

Penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang dinamika kehidupan bernegara sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai konsep

[r]

Serangga yang paling efektif untuk penyerbukan tanaman kelapa sawit adalah Elaeidobius kamerunicus dan E.. Penurunan populasi

penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang bentuk negara dan pemerintahan yang sesuai dengan UUD NRI tahun 1945

[r]

[r]