• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Politik Indoensia Terhadap Konflik Kemanusiaan Etnis Rohingya Di Myanmar Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sikap Politik Indoensia Terhadap Konflik Kemanusiaan Etnis Rohingya Di Myanmar Chapter III IV"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP KONFLIK ETNIS ROHINGYA MYANMAR

Asia Tenggara terkenal dengan keberagaman penghuninya.

Kemajemukan masyarakatnya yang terdiri dari berbagai etnis dan agama

baik etnis atau agama asli negara tersebut maupun etnis atau agama

pendatang. Karena hal itulah ada yang disebut mayoritas dan ada pula

yang disebut minoritas. Setiap kelompok-kelompok etnis pastinya

memiliki kebudayaan, batas-batas sosial-budaya, dan sejumlah atribut atau

ciri-ciri budaya yang menandai identitas dan eksistensi mereka.

Kebudayaan yang dimiliki kelompok etnis menjadi pedoman

kehidupan mereka, seperti adat-istiadat, tradisi, bahasa, kesenian, agama

dan paham keagamaan, kesamaan leluhur, asal-usul daerah, sejarah sosial,

pakaian tradisional, atau aliran ideologi politik menjadi ciri pembeda

suatu kelompok etnik dari kelompok etnik yang lain. Dan banyaknya

kelompok etnis yang tinggal di kawasan asia tenggara tersebut

menyebabkan terjadinya banyak pergesekan dan pertentangan dalam

kehidupan bermasyarakat. Pergesekan dan pertentangan tersebut, disebut

sebagai konflik etnis. Bayangkan saja apabila satu negara, memiliki

banyak etnis didalamnya dan harus berusaha untuk hidup rukun dengan

para tetangganya, mau tidak mau akan menimbulkan kesenjangan sosial.

(2)

setiap momen. Bahkan tak segan-segan menindas kaum minoritas yang

ada di negara tersebut.

Dalam tulisan ini, penulis ingin berbicara mengenai konflik etnis di

Myanmar (Burma) yang menyeret etnis Rohingya dan Rakhine. Konflik

Myanmar menyita perhatian dunia internasional akhir-akhir ini.

Penindasan yang dialami etnis Rohingya membuka mata atas sejarah

mereka sebagai etnis Myanmar yang tidak diakui. Pembantaian sampai

pengusiran etnis Rohingya terjadi karena Pemerintahan negara Myanmar

sejak dahulu tidak mengakui keberadaan etnis ini. Myanmar telah

membatasi pergerakan mereka, memotong hak atas tanah, pendidikan, dan

pelayanan publik mereka. Pemerintah Myanmar menolak mengakui

keberadaan mereka di Myanmar. Mereka mengatakan bahwa etnis

Rohingya bukan penduduk asli Myanmar. Pemerintah juga

mengklasifikasikan Muslim Rohingya sebagai imigran ilegal. Meskipun

mereka telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi. Kepedulian

terhadap etnis Rohingya oleh dunia internasional yang kurang,

mengakibatkan semakin membabi butanya pemerintahan Myanmar

membunuh dan mengusir muslim rohingya.57

57

“Rohingya, Korban Minoritas Yang Terusir Dari Negaranya” Oleh : Agil Iqbal Cahaya,S.AP, Staf Analisis

Bidang Pertahanan Deputi Bidang Polhuka

(3)

3.1 Kasus Rohingya

Konflik antara Rohingya dan Rakhine sebenarnya sudah

berlangsung sejak lama. Tetapi kerusuhan yang terjadi Juni lalu, memicu

perhatian dunia internasional58. Etnis Rohingnya yang sudah bermukim di

Myanmar sejak ratusan tahun lalu, terus mendapatkan perlakukan

diskriminatif oleh Pemerintah Myanmar. Presiden Thein Sein pun tidak

ingin mengakui kewarganegaraan dari etnis tersebut dan lebih memilih

untuk mendeportasi mereka serta mengumpulkannya dalam tempat

penampungan. Ketegangan antara etnis Rohingya dengan etnis Rakhine

yang mayoritas Budha semakin diperparah dengan adanya isu

pembunuhan yang dilakukan oleh 3 orang pemuda Rohingya. Kabar

simpang siur yang diberitakan oleh media dengan mudah menyulut konflik

dan menyebabkan balas dendam antar etnis ini. Menurut laporan The New

Light of Myanmar59

58

“Suu Kyi Ingin Tambahan Pasukan di Rakhine” – okezone.com oleh Fajar Nugraha Kamis, 08 November 2012 13:30 wib

, sebuah koran yang terbit di negara Myanmar

tertanggal 4 Juni 2012, konflik Rohingya bermula dari sebuah

pembunuhan seorang gadis Budha. Ma Thida Htwe adalah anak

perempuan U Hla Tin yang berumur 27 tahun, hidup di sebuah desa

bernama Thabyechaung, Kyauknimaw, daerah Yanbye. Pada tanggal 28

Mei 2012 sore, Thida hendak pulang ke rumah setelah seharian bekerja di

sebuah Taylor. Tepat pukul 17:15 waktu setempat, ia ditikam oleh orang

59

(4)

yang tak dikenal di hutan Bakau samping jalan tanggul menuju

Kyaukhtayan, bagian dari desa Kyauknimaw dan Chaungwa.

Kasus ini dibawa ke pihak kepolisian dan setelah penyelidikan

ditetapkan beberapa tersangka. Mereka adalah Htet Htet (a) Rawshi, putra

U Kyaw Thaung (Bengali / Islam), dari Kyauknimaw (selatan bangsal),

Rawphi, anak Sweyuktamauk (Bengali / Islam) dari Kyauknimaw (Thaya

bangsal) dan Khochi, anak Akwechay (Bengali / Islam), dari Kyauknimaw

(Thaya bangsal). The New Light of Myanmar

Foto-foto tersebut semakin menambah kemarahan warga yang

beragama Budha. sekelompok orang yang terkumpul dalam Wunthanu

Rakkhita Association, Taunggup, pada pukul 06:00 tanggal 4 Juni

membagi-bagikan selebaran yang berisi foto-foto tadi. Mereka juga

menyerukan bahwa Muslim telah membunuh gadis Arakan secara sadis.

Sekitar pukul 16:00, tersebar kabar bahwa ada mobil yang berisikan orang

Muslim dalam sebuah bus yang melintas dari Thandwe ke Yangon dan

berhenti di Terminal Bus Ayeyeiknyein.Sekitar tiga ratus warga setempat

yang telah terprovokasi menghadang laju bus. Mereka menurunan yang terbit pada hari

berikutnya, 5 Juni menyebutkan bahwa beredar foto-foto hasil

penyelidikan tim forensik bahwa sebelum dibunuh, ternyata korban

sempat diperkosa oleh ketiga pemuda Bengali Muslim tadi. Korban juga

digorok tenggorokannya, dadanya ditikam beberapa kali dan organ

(5)

penumpang bus tersebut di persimpangan Thandwe-Taunggup.

Selanjutnya, mereka membunuh penumpang yang beragama Islam.

Sepuluh orang yang beragama Islam terbunuh di tempat dalam kejadian

ini.60

Karena konflik yang tak kunjung usai, warga etnis Rohingya pun

semakin banyak yang meninggalkan negara mereka dan mulai berdatangan Seperti yang banyak diberitakan bahwasannya bentrokan ini sudah

menewaskan ratusan orang dan juga sudah lebih dari ratusan ribu orang

kehilangan tempat tinggalnya. Konflik yang terus berlangsung inilah yang

memicu banyak warga etnis Rohingya berbondong-bondong keluar dari

negaranya untuk mencari suaka ke negara lain seperti ke Bangladesh,

Malaysia, Thailand, Indonesia bahkan Australia. Awalnya, etnis Rohingya

ini berniat untuk pergi mencari suaka ke negara maju seperti Australia dan

menjadikan Indonesia hanya sebagai negara transit saja. Namun faktor

kelaparan, kelelahan dan sakit selama memnempuh perjalanan dari

Myanmar ke Indonesia membuat mereka memutuskan untuk singgah

disini. Selain itu, kehangatan yang diberikan Indonesia sebagai negara

yang mayoritas juga beragama muslim membuat beberapa warga etnis

Rohingya berani menggantungkan harapan untuk bisa diterima di negeri

ini.

60

(6)

ke Indonesia. Seperti yang saya kutip dari VOA Indonesia61, bahwasannya

PBB telah mencatat peningkatan kedatangan warga Rohingya ke Indonesia

pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2010. Di Indonesia, pengungsi dari

etnis Rohingya dibagi menjadi 2, yakni mereka yang masih di tampung di

Rudenim (Rumah Detensi Imigrasi) dan yang sudah dinyatakan sebagai

pengungsi oleh UNHCR berada di luar rudenim. Berikut adalah data yang

saya temukan tentang jumlah pengungsi etnis Rohingya yang di tampung

oleh Indonesia62

Yang masih di RUDENIM :

Yang sudah di luar RUDENIM

Belawan : 22 Orang

Pekanbaru : 10 Orang

Tanjung Pindang 107 Orang

Pontianak : 1 Orang

Balikpapan : 1 Orang

Kupang : 5 Orang

Manado : 35 Orang

Makassar : 7 Orang

DKI Jakarta : 10 Orang

Pusat Ditjen Imigrasi Jakarta : 3 Orang

Medan : 130 Orang

Lampung : 19 Orang

Kalianda : 4 Orang

Bogor : 12 Orang

Jogja : 1 Orang

Makassar : 48 Orang

*Data Direktorat Jenderal Imigrasi

61

“Warga Rohingya Hadapi Ketidakpastian di Indonesia”

62

“Inilah Jumlah Pengungsi Rohingya di Indonesia”

(7)

Selama ini para pengungsi dari Myanmar tersebut ditangani penuh

oleh UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). Ini

disebabkan karena Indonesia belum menandatangani konvensi Wina 1951

tentang status pengungsi. Padahal, sebagi negara yang saya rasa

menjunjung tinggi hak asasi manusia dan penghapusan penjajahan diatas

dunia seperti yang tertuang dalam isi pembukaan UUD 1945, seharusnya

Indonesia segera merativikasi konvensi tersebut.

Untuk pertama kali, UNHCR membuka kantor cabang di Indonesia

pada tahun 1979. Pada saat itu, UNHCR menangani kedatangan pengungsi

korban perang saudara di Semenanjung Indo-China dari Vietnam dengan

kapal dalam jumlah yang sangat besar.63 Sejak saat itulah hingga hari ini,

UNHCR yang selalu menangani permasalahan pengungsi di Indonesia

tanpa campur tangan pemerintah. Tugas UNHCR adalah menentukan

status pengungsi. Jika sudah teridentifikasi sebagai pengungsi, maka

UNHCR bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan (dari

pemulangan kembali secara paksa ke tempat asal mereka dimana hidup

atau kebebasan mereka terancam bahaya atau penganiayaan). Selain itu,

mereka warga etnis Rohingya yang sudah diberi status pengungsi

mendapat bantuan dari PBB berupa perumahan dasar dan uang bulanan

sebesar 1,25 juta per orang.64

63

“Peran UNHCR dalam Melindungi Pengungsi di Indonesia oleh Hanief Harahap

64

(8)

Pemberitaan simpang siur yang terjadi mengenai kekerasan yang

dialami oleh etnis Rohingya telah banyak menyita perhatian dunia

internasional hingga saat ini. Kepemerintahan Myanmar yang saat itu

cenderung terlihat pasif dan membiarkan kekerasan tersebut terjadi seolah

menjadi bukti nyata bahwa Myanmar sedang melakukan pembersihan

etnis. Melihat banyaknya korban yang tewas, terluka dan banyak lagi yang

harus kehilangan rumah bahkan harus pergi meninggalkan Myanmar,

membuat banyak pihak di Indonesia mendesak pemerintah agar turun

tangan menyelesaikan konflik tersebut. Seperti yang dilakukan oleh aktivis

HTI yang berkonvoi demi menggelar aksi solidaritas muslim Rohingya

dari kantor DPP HTI menuju kantor kedutaan Myanmar.65 Aktivis HTI

juga mendesak presiden SBY untuk mengerahkan tentara ke Myanmar

demi memberikan pelajaran kepada rezim militer yang semena-mena

terhadap muslim Rohingya. Aksi serupa juga dilakukan oleh 3 LSM

seperti ACT (Aksi Cepat Tanggap), PIARA (Pusat Informasi dan

Advokasi Rohingya – Arakan) dan PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat)66

65

“HTI desak SBY kerahkan tentara lindungi Rohingya”

yang juga mendatangi gedung DPR RI untuk mendesak pemerintah agar

mempermudah bantuan ke Myanmar. Selain desakan dari banyak pihak

seperti yang diungkapkan oleh Presiden SBY dalam keterangan pers

66

“Tiga LSM Kemanusiaan Desak pemerintah Permudah Akses Bantu Pengungsi Rohingya”

(9)

mengenai permasalahan etnis Rohingya Myanmar67, Indonesia dirasa

perlu turun tangan karena statusnya sebagai negara mayoritas Muslim.

Menurut saya, permasalahan ini merupakan permasalahan yang

rumit mengingat pemerintah Myanmar sendiri walau terlihat ‘sok’ peduli

dengan keadaan minoritas muslim Rohingya, namun nyatanya nyaris dua

tahun berselang, masalah ini tak kunjung usai. Saya rasa, masalah ini juga

tak akan kunjung usai apabila Indonesia dan pihak-pihak lain hanya

berusaha membawanya ke forum-forum ASEAN, PBB atau OKI.

Setidaknya, harus ada pihak yang berani mengambil langkah jauh lebih

maju dengan mempertemukan pihak-pihak yang berseteru antara Islam

Rohingya, Budha Rakhine, dan pemerintah Myanmar untuk mencari solusi

jangka panjang. Dengan pertemuan intens yang seperti itu, lambat laun

akan ada jalan tengah yang setidaknya bisa meredakan konflik tersebut.

Weitzman

3.2 Upaya Resolusi Konflik

68

67

“Keterangan Pers Presiden Mengenai Permasalahan Etnis Rohingya Myanmar”

memberikan pemaknaan Conflict Resolution sebagai

tindakan pemecahan masalah bersama (solve a problem together). Kata

problem solving disinonimkan dengan kata decision making yang

keduanya merupakan proses yang saling integral dalam konteks conflict

resolution. Problem solving dimaknai sebagai proses menganalisa konflik

68 “resolusi konflik”

(10)

kemudian mengembangkan kemungkinan alternatif untuk pemecahan

konflik tersebut. Sedangkan decision making dimaknai sebagai keputusan

yang diambil berdasarkan pertimbangan beberapa orang yang terlibat

dalam resolusi konflik baik dilakukan secara individual maupun

bersama-sama termasuk didalamnya kemungkinan alternatif dan komitmen

terhadap keputusan yang telah dibuat.

Dari sekian banyak definisi resolusi konflik, pemakalah juga

menggunakan definisi teori resolusi konflik dari Lane dan Cornick69 yang

menyatakan bahwa resolusi konflik adalah pemecahan masalah yang

menggunakan kolaborasi dimana pihak ketiga yang netral membantu para

pihak yang sedang bersengketa untuk melakukan konsiliasi, fasilitator dan

mediator dalam resolusi. Tujuannya adalah untuk penghapusan pada

sumber konflik. Dalam hal ini Myanmar memberikan kepercayaan kepada

pihak luar atau pihak ketiga yakni Indonesia untuk menyelesaikan konflik.

P

69

ibid

emerintah Myanmar yang dianggap telah gagal menjalankan fungsi

sebagai pelindung masyarakat, menarik perhatian dunia terutama

Indonesia untuk turut serta membantu menyelesaikan konflik. Pemerintah

Indonesia sedang mengupayakan berbagai jalan menghentikan kekerasan

yang menimpa warga muslim di Myanmar. Selain bersiap membahas

persoalan ini di Sidang Darurat Organisasi Konferensi Islam (OKI),

(11)

Arakan. Pemerintah Myanmar mengapresiasi upaya Ketua Umum Palang

Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla dalam membantu menyelesaikan

konflik Rohingya. Presiden Myanmar, U Thein Sein, memberi izin kepada

Kalla untuk melihat langsung kondisi yang terjadi di Provinsi Rakhine70.

70

“Presiden Myanmar Sambut Upaya Jusuf Kalla Selesaikan Konflik Rohingya”

Pemerintah Indonesia mencoba untuk melakukan resolusi konflik

dengan mengagendakan kunjungan langsung ke lokasi kejadian lalu

meminta penjelasan secara detail tentang konflik yang sedang terjadi dan

mulai membahas berbagai alternatif penyelesaiannya. Walaupun sampai

saat ini belum ditemukan penyelesaian yang tepat untuk Rohingya, namun

dalam berbagai pertemuan dan konsultasi yang dilakukan dengan

tokoh-tokoh Myanmar seperti presiden Thein Sein, Jusuf Kalla dan OKI,

perlahan presiden Thein berjanji untuk mulai memperhatikan hak-hak baru

yang bisa didapatkan oleh warga etnis minoritas Rohingya walaupun

presiden Thein masih ragu untuk memberikan kewarganegaraan secara

penuh untuk etnis Rohingya yang selama ini terdiskriminasi. Kontribusi

pemerintah Indonesia hanya sebatas memberikan bantuan kemanusiaan ,

menggunakan isu tersebut sebagai agenda pembahasan di OKI lalu

memberikan masukan melalui berbagai konsultasi dengan pemerintah

Myanmar agar etnis lain dalam hal ini Rakhine, harus mulai menghargai

(12)

hak-hak etnis minoritas demi mewujudkan perdamaian dan pembangunan

demokrasi di Myanmar.

Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Dubes

Hasan Kleib, juga menekankan bantuan Indonesia ke Rakhine bersifat

kemanusiaan. Itu artinya, bantuan memang tidak mengenal agama, dan

berfokus kepada warga Rohingya yaitu bantuan dalam hal dua aspek yaitu

rumah sakit dan sekolah. 71saat ini Indonesia sudah membangun empat

sekolah di Rakhine, dua di daerah Muslim dan dua di daerah non-Muslim.

Selain itu, ada bantuan makanan sebesar satu juta dolar, dan dalam waktu

dekat akan dibangun rumah sakit di Rakhine, dengan luas tanah 4.000

meter dan biaya sekitar tiga miliar, serta Menteri Luar Negeri

Myanmar untuk menyampaikan 72

71

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/12/14/oi5z8c313-bantuan-indonesia-ke-rohingya-fokus-ke-rumah-sakit-dan-sekolah

72

http://nasional.kompas.com/read/2017/01/21/17135941/indonesia.sampaikan.10.kontainer.bantuan.untuk.w arga.rohingya

bantuan kemanusiaan berupa 10

kontainer makanan dan pakaian dari Indonesia yang secara langsung telah

dilepas Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2016. Di sana, Retno

juga meresmikan dua sekolah di Switte yang dibangun dari bantuan dana

masyarakat Indonesia. Dalam kunjungan dua hari itu, Retno telah bertemu

dengan Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar, Kepala

(13)

PBB urusan Pembangunan) serta anggota Komisi Penasihat Negara

Bagian Rakhine.

3.3 Dampak Konflik Etnis Rohingya

Menurut Brown, setidaknya, ada tiga kemungkinan yang bisa

terjadi sebagai akibat dari pecahnya konflik etnis, yakni terjadinya

rekonsiliasi secara damai, perpisahan etnis secara damai, dan perang

saudara.73

Keinginan Presiden Thein ini ditegaskannya dalam sebuah surat

yang ia kirim kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tetapi Thein

tidak memberikan janji, meskipun isi surat tersebut membuahkan peluang

menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Isi

surat Thein Sein, seperti dikutip

Tampaknya dampak konflik etnis di Myanmar ini kemungkinan

di opsi pertama yaitu terjadinya rekonsiliasi secara damai. Hal ini bisa

dilihat ada indikasi itikad baik dari pemerintah Myanmar untuk

mempertimbangkan hak-hak Rohingya.

Presiden Myanmar Thein Sein menjanjikan untuk memperhatikan

hak-hak baru yang bisa didapatkan oleh warga etnis minoritas Rohingya.

Tetapi Presiden Thein ragu untuk memberikan kewarganegaraan secara

penuh untuk etnis Rohingya yang selama ini terdiskriminasi.

Associated Press

73

Michael Brown, Op. Cit, hal 98

, Sabtu (17/11/2012),

(14)

pertimbangan baru untuk isu yang tengah diperdebatkan saat ini.

Termasuk, kewarganegaraan, izin kerja dan kebebasan untuk Rohingya”.74

Setidaknya ada secercah harapan untuk segera mengakhiri konflik

yang sudah berlangsung lama. Sayangnya, Thein belum mau memberikan

kewarganegaraan penuh bagi etnis Rohingya. Padahal selama ini, etnis

minoritas yang beragama Islam tersebut, kerap mendapatkan diskriminasi

dari rakyat dan Pemerintah Myanmar. Meski sudah tinggal di Myanmar

selama ratusan tahun, Rohingnya tetap dianggap warga tersingkirkan.

Pada tanggal 8 Nopember 2012 yang lalu, pemerintah Myanmar,

menggelar operasi kependudukan untuk memverifikasi kewarganegaraan

umat Muslim yang berada di Barat negara bagian Rakhine, yang terkoyak

akibat konflik antara masyarkaat Buddha dan Muslim, sejak bulan Juni

2012 lalu.75 Menurut Jurubicara Pemerintah negara bagian Rakhine,

Myaing Win operasi kependudukan dimulai di kotapraja Pauktaw.

Nantinya operasi ini akan dilakukan diseluruh negara bagian Rakhine.

Namun belum diketahui maksud dari kegiatan tersebut, apakah nantinya

Pemerintah Myanmar akan memberikan status kewarganegaraan bagi etnis

Rohingya yang belum mendapatkannya.

74

Sejumlah wartawan di Myanmar,

memastikan proses verifikasi berlangsung dengan baik, bahkan di wilayah

diakses 18 Nopember 2012, pukul 14.00 Wib

75

(15)

terpencil seperti di pulau Sin Maw

Adapun dampak bagi negara indonesia apabila menerima

penduduk Rohingya yakni, Karena mereka walaupun muslim berasal dari

budaya yang berbeda dan tidak dapat berbahasa Indonesia, tidak memiliki

keahlian apapun, ini akan menjadi tambahan masalah ekonomi bagi

Indonesia apabila hendak menampung mereka. Mereka ini akan menjadi

masalah karena jumlahnya cukup banyak, di satu sisi, pemerintah saja

belum berhasil memberikan tingkat kehidupan yang layak dan

menurunkan angka pengangguran di negara ini, apalagi dengan menambah

pekerjaan memberi penghidupan bagi pengungsi Rohingya.

. Para petugas sensus terlihat telaten

menyambangi rumah para warga Rohingya, dan mendata mereka satu

persatu. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik bagi keberadaan dan

eksistensi Etnis Rohingya di tengah ketidakpastian yang dialaminya.

76

Para

pengungsi Rohingya juga dibantu oleh para nelayan, rakyat Aceh dan

Sumatera Utara setelah ditolak oleh Angkatan Laut Indonesia yang

mendasarkan tindakan mereka atas Hukum Positiv di Indonesia yang

melarang warga asing masuk tanpa dokumen. Tentu ini akan menjadikan

masalah tersendiri bagi setiap warga yang menampung atau memberikan

bantuan terhadap para pengungsi.

(16)

Kehadiran pengungsi warga Rohingya di Indonesia namun tidak

memiliki izin (ilegal) akibat dampak dari konflik di negara asal imigran

memiliki dmapak ekonomi, ideologi, sosial budaya, keamanan sosial, dan

politik bagi imigran dan juga Indonesia. Dalam hal ideologi, keluar

masukna imigran ilegal tanpa disertai dokumentasi resmi dapat

membehayakan nlai-nilai dsar yang selama ini terjaga dan ada di

Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, keluar masuknya imigran ilegal tanpa

disertai dokumen dapat membawa pengaruh pada pola kehidupan

bernegara. Karena ideologi yang berasal dari luar, belum tentu seusai

dengna yang ada di Indonesia. Selain itu dampak secara politik adalah,

penyelundupan manusia dalam jumlah besar baik sebagai imigran ilegal

dan pencari suaka berimbas pada Indonesia sebagai negara yang menjadi

tempat transit. Para imigran ilegal tersebut menjadi beban bagi Indonesia

karea suatu kepedulian kemanusiaan. Oleh karenanya, dapat

mempengaruhi hubungan negara secara politik. Setidaknya terdapat tiga

hubungan politik, yaitu Indonesia sebagai negara transit atau pun negara

tujuan migran, dan juga negara asal imigran tersebut. Dampak secara

ekonomi terkait dengan imigran ilegal adalah saat mereka masuk ke

Indonesia tanpa visa maka pendapatan negara akan berkurang, selain itu

bagi para imigran yang masuk dan bekerja secara ilegal di Indonesia

menjadi maslaah tersendiri dalam persaingan bisinis, kerena oara imigran

(17)

para imgiran yang masuk secara ilegal akan membawa pengaruh sosial pad

akehidupan warga negara Indonesia. Hal tersebut akan menciptakan

budaya baru yang terkadang tidak sesuai dengan budaya yang berlaku di

Indonesia. Kemudian dampak selanjutnya adalah dampak secara

keamanan nasional, penyelundupan manusia baik masuk dan kedalam

justru akan menciptakan kerawanan bagi keamanan negara. Karena

masuknya para imigran ilegal tanpa adanya dokumen resmi dapat

menimbulkan masalah tindeka untuk melakukan tindak pelanggaran

hukum di Indonesia. Kehidupan serba kekurangan akanmemaksa mereka

melakukan tindak kejahatan. Dampak terakhir dari imgiran ilegal yang

masuk ke Indonesia adalah pelanggaran perundang-undangan ynag terkait

dengan keimigrasian.77

3.4 Sikap Indonesia dalam Permasalahan Etnis Rohingya

Indonesia merupakan salah satu negara yang didatangi oleh etnis

Rohingya dalam mencari suaka. Sekitar 900 orang etnis Rohingya

berlabuh di Aceh bersama dengan 900 etnis Bangladesh lainnya.78

77

Fernando, Sam, Dalam”Jurnal Politik Hukum Pemerintah 9Direktorat Jendral Imigrasi) Dalam Menanggulangi Masalah Penyelundupan Manusia”. Uniersitas Brawijaya Malang 2013.

78

Andylala Waluyo. “Pemerintah Indonesia Siapkan Lokasi Baru Pengungsi Rohingya dan Bangladesh.” Diakses pada 18 September 2015 pukul 13:05 WIB di http://www.voaindonesia.com/content/pemerintah-indonesia-siapkan-lokasi-baru-pengungsi-rohingya-dan-bangladesh/2808703.html

Tidak

hanya di Aceh, beberapa daerah lain seperti Makassar juga merupakan

daerah yang didatangi etnis Rohingya. Dalam menghadapi permasalahan

ini, Indonesia sebagai negara yang menjunjung HAM berkomitmen untuk

(18)

menjelaskan bahwa HAM didefinisikan sebagai seperangkat hak yang

melekat pada harkat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan

Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,

dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintahan dan

setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat

manusia.

Komitmen Indonesia dalam membantu penanganan permasalahan

pengungsi tersebut disampaikan oleh Direktur Keamanan Internasional

dan Pelucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Andi

Rachmianto dalam VOA Indonesia.79Pemerintah berpartisipasi dalam

penanganan kasus para pencari suaka tersebut dengan membangun

temporary shelter

Selama konflik Rohingya belum selesai, pemerintah Indonesia

memberikan komitmen untuk membantu para pengungsi imigran etnis

Rohingya. Selain membangun

di Loksumawe, Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh

Utara. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang menyiapkan draf Peraturan

Presiden (Perpres) yang terkait dengan penanganan pengungsi imigran di

Indonesia. Di dalam Perpres tersebut, salah satunya akan diatur

mekanisme penyediaan anggaran bagi pemerintah daerah yang ditugaskan

untuk mengurus para pengungsi imigran tersebut.

temporary shelter

79

Ibid,.

dan menyiapkan Perpres

(19)

menjembatani antara pengungsi dan pemerintah Negara asal mereka.

Pemerintah Myanmar telah setuju untuk mengirim utusan ke Aceh, salah

satu daerah yang ditinggali sementara para pengungsi imigran Rohingya.

Namun, untuk kepastian waktu kapan akan didatangkan utusan tersebut

belum ditentukan. Selain itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

(Komnas HAM) memberikan tiga sikap terkait tragedi kemanusiaan yang

dialami oleh Suku Rohingya di Myanmar akhir-akhir ini. 80

80

https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2016/11/24/47/komnas-ham-desak-pemerintah-indonesia-respon-tragedi-rohingya.html

"Pertama,

Komnas HAM mengecam aksi militer yang telah dilakukan oleh

Pemerintah Myanmar sehingga telah mengakibatkan jatuhnya ratusan

korban jiwa dan ribuan penduduk terusir dari negeri asal mereka," kata

Wakil Ketua Internal Komnas HAM, Ansori Sinungan dalam konferensi

pers di Gedung Komnas HAM. Kedua, kata Ansori, mendesak Pemerintah

Indonesia menekan Pemerintah Myanmar agar menghentikan kekerasan

militer atas warga etnis Rohinya di Provinsi Rakhine. Kemudian ketiga, ia

mengatakan apabila Pemerintah Myanmar tidak memperhatikan seruan

untuk menghentikan aksi pelanggaran HAM ini, Komnas HAM akan

meminta Komite Nasional Perdamaian mencabut nobel yang pernah

(20)

3.5 Peranan Pemerintah Dalam Penyelesaian Persoalan Pengungsi Rohingya di Indonesia

Letak geografis Indonesia sangat strategis sebagai negara transit

bagi para pengungsi lintas batas negara. Hal tersebut tidak terlepas dari

letak Indonesia yang memiliki banyak pelabuhan kapal laut yang

berbatasan dengan negara lain, United Nations High Commissioner for

Refugees (UNHCR) A subsidiary organ of The United Nations General

Assembly Primary mandate Responsibility is the protection of refugees

And solution to the Problems of refugees terutama perbatasan Kalimantan

Barat dengan Sabah Malaysia, Australia di bagian selatan, juga bagian

timur dengan Negara Timor Leste. Terdapat 79 pintu perbatasan legal

yang terdapat di Indonesia di luar jalur-jalur tikus.Terdapat dua rute yaitu

jalur barat dan jalur timur. Jalur barat melalui Medan, Jambi, Batam,dan

Lampung. Rute jalur timur melalui Bau-Bau Sulawesi Tenggara.81

Banyaknya pengungsi yang masuk ke Indonesia yang tinggal

cukup lama di Indonesia membuat pemerintah Indonesia dipaksa untuk

segera menyelesaikan persoalan ini. Kerjasama banyak dilakukan oleh

Kementerian Hukum dan HAM melalui Dirjen Imigrasi, Kanwil Hukum

dan HAM dengan polda-polda serta Kedutaan Besar Perwakilan Negara

sahabat terkait dengan penekanan angka penyelundupan dan perdagangan

manusia.82

81 Wagiman, Op.Cit, h. 166 82

(21)

Fungsi polisi dalam struktur kehidupan masyarakat adalah sebagai

pengayom masyarakat, penegakkan hukum serta memiliki tanggung jawab

secara khusus untuk memelihara ketertiban masyarakat dan menangani

kejahatan baik dalam bentuk tindakan kejahatan transnasional maupun

pencegahan kejahatan transnasional. Hal tersebut sesuai dengan

Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.83

Dengan dilandasi oleh peran dan tanggung jawab sebagai pemelihara

keamanan tersebut, Polri memiliki tugas-tugas yang mencakup sejumlah

tindakan yaitu bersifat pre-emptif (penangkalan), preventif (pencegahan),

dan represif (penanggulangan) yang sesuai dengan fungsi polisi dalam

konteks universal.84

Tugas pre-emptif diarahkan untuk menciptakan kondisi yang

kondusif dengan cara mencermati atau medeteksi lebih awal, seperti

faktor-faktor korelatif kriminogen yang berpotensi menjadi penyebab,

pendorong, dan peluang terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di

masyarakat. Tugas preventif lebih mengarah pada mencegah terjadinya

gangguan keamanan dan ketertiban melalui kehadiran polisi di tengah

masyarakat.Sedangkan tugas represif adalah pada upaya penindakan

hukum jika gangguan keamanan dan ketertiban tersebut terlanjur terjadi

83

Lihat Undang-undang No. 2 tahun 2002 pasal 5 ayat (1)

84

(22)

guna mengembalikan pada situasi yang kondusif.85 Direktorat Jenderal

Imigrasimenyediakan rudenim yang tersebar di beberapa daerah untuk

menampung sementara para pengungsi. Fungsi pengawasan Ditjen

Imigrasi dilakukan untuk mencegahterjadinya pelanggaran hukum yang

dilakukan oleh pengungsi.86

85ibid 86

Hasil wawancara non-formal dengan Ibu Masniati, S.H.

Negara mempunyai tanggung jawab atas

seluruh warga negara yang berada dalam wilayahnya, termasuk warga

negara asing yang masuk tanpa izin resmi untuk masuk ke dalam

wilayahnya. Menurut ketentuan Hukum HAMInternasional, setiap orang

mendapatkan kebebasan tanpa adanya tekanan dari pihak lain untuk

melanjutkan hidupnya. Oleh karena itu, pengungsi yang berada di wilayah

Indonesia harus mendapatkan perlindungan penuh dari Pemerintah

Indonesia.

Pemerintah Indonesia seharusnya dapat bersikap adil dalam

menyikapi banyaknya pengungsi yang banyak masuk ke wilayah

Indonesia. Sesuai dengan ketentuan Hukum Hak Asasi Manusia

Internasional yang telah disepakati oleh banyak negara termasuk

Indonesia, semua orang memiliki hak-hak dasar yang harus dipenuhi dan

dijaga serta tidak dapat dirampas oleh orang lain. Sehingga seluruh

pengungsi ini tanpa terkecuali seharusnya mendapatkan perlindungan yang

(23)

3.6 Jaminan Perlindungan Hukum Bagi Pengungsi Rohingya diIndonesia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya oleh penulis, di dalam

hukum internasional terdapat hukum mengenai Hak Asasi Manusia, di

dalamnya terdapat beberapa dasar hukum mengenai perlindungan HAM

internasional baik dari perjanjian, konvensi, maupun hukum kebiasaan

internasional. Jaminan perlindungan keamanan bagi Pengungsi Rohingya

dan pengunsi lainnya yang66 berada di Indonesia diatur didalam peraturan

perundangan Indonesia.Indonesia memiliki Undang-Undang mengenai

HAM, didalamnya tercantum hak-hak yang diperoleh oleh seorang

individu diantaranya adalah hak untuk hidup dan hak untuk merdeka tanpa

adanya tekanan dari salah satu pihak.

Ada beberapa instrumen hukum Indonesia yang kemudian dapat

diterapkan bagi pengungsi internasional yang berada di wilayah Indonesia,

yakni:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Pasal 2 :

Ketentuan pidana dalam perundang-undangan Indonesia

diterapkan bagi setiap orang yang melakukan sesuatu tindak

pidana di Indonesia”

(24)

(1) Barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga

bersama menggunakan kekerasan terdahap orang atau barang,

diancam denganpidana penjara paling lama lima tahun enam

bulan

(2) Yang bersalah diancam:

1. Dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika ia dengan

sengaja menghancurkan barang atau jika kekerasan yang

digunakan mengakibatkan luka-luka

2. Dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun, jika

kekerasan mengakibatkan luka berat;

3. Dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun, jika

kekerasan mengakibatkan maut.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Keimigrasian

Pasal 113:

“Setiap orang yang dengan sengaja masuk atau keluar wilayah Indonesia

yang tidak melalui pemeriksaan oleh pejabat imigrasi di tempat

pemeriksaan imigrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1)

tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus

(25)

3. Surat Edaran Dirjen Imigrasi Nomor F-IL.01.10-1297, tanggal 20

September 2002, Perihal Penanganan Terhadap Orang Asing yang

Menyatakan Diri sebagai Pencari Suaka dan Pengungsi

a) Secara umum melakukan penolakan kepada orang asing yang datang

memasuki wilayah Indonesia, yang tidak memenuhi persyaratan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

b) Apabila terdapat orang asing yang menyatakan keinginan untuk

mencari suaka pada saat tiba di Indonesia, agar tidak dikenakan tindakan

keimigrasian berupa pendeportasian ke wilayah negara yang mengancam

kehidupan dan kebebasannya;

c) Apabila diantara orang asing dimaksud diyakini terdapat indikasi

sebagai pencari suaka atau pengungsi, agar saudara menghubungi

organisasi internasional masalah pengungsianatau United Nations High

Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk penentuan statusnya.

Berdasarkan prinsip HAM Internasional, semua Warga Negara tanpa

terkecuali mendapatkan hak-hak dasarnya untuk hidup bebas dan merdeka

tanpa mendapatkan tekanan dari pihak manapun.Hukum HAM

Internasional dimaksudkan sebagai perlindungan terhadap hak-hak

individu atau kelompok yang dilindungi secara internasional dari

pelanggaran, terutama yang dilakukan oleh pemerintah atau aparat suatu

negara.87

87 Rudi M. Rizki, Pokok-Pokok Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Seri Bahan

(26)

Oleh karenanya, perlindungan hak asasi manusia dalam konteks

hukum :

1. Perlindungan terhadap penduduk sipil akibat konflik bersenjata;

2. Perlindungan secara umum yang diberikan kepada penduduk sipil dalam

keadaan biasa; dan

3. Perlindungan terhadap pengungsi baik IDP‟s maupun pengungsi lintas

batas.88

Selain itu, Konvensi Pengungsi 1951 mencantumkan daftar hak

dan kebebasan asasi yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi.Indonesia Pengajuan suaka ataupun permohonan pengungsi merupakan

bagian dari hak asasi manusia. Hal tersebut dijelaskan di dalam Article 13

Paragraph 2 Universal Declaration of Human Right 1948 yang

menyebutkan “Everyone hashe right to leave country, including his own,

and to return to his country”. Selain itu, hak kebebasan untuk memilih

tempat tinggal atau negara juga dijelaskan pada Declaration of Territorial

Asylum 1967 yang menyatakan:

1. Everyone has the right to seek and to enjoy in other countries

asylumfrom persecution.

2. This right may not be invoked in the case of persecutions

genuinely arising from non-political crimes or acts contrary to the

purposes andprinciple of the United Nations.

88

(27)

sebagai salah satu negara peserta konvensi wajib melaksanakan hak-hak

dan kewajiban tersebut walaupun Indonesia belum meratifikasinya karena

konvensi tersebut berubah menjadi kebiasaan intenasional yang harus

ditaati semua negara. Dari penjelasan beberapa pasal mengenai

perlindungan HAM bagi para pengungsi ini maka Indonesia sebagai salah

satu negara yang disinggahi oleh beberapa golongan pengungsi hendaknya

tetap memperlakukan mereka sesuai dengan HAM Internasional yang

mereka memiliki tanpa melihat dan mendiskriminasikan status personal

mereka.

Selain dari aspek HAM Internasional, faktor penting lainnya

adalah Pemerintah Indonesia dalam rangka pemberian perlindungan

terhadap para pengungsi juga wajib bekerjasama dengan negara asal

pengungsi maupun lembaga-lembaga kemanusiaan yang berkaitan dengan

masalah pengungsi. Hal ini bertujuan agar para pengungsi mendapatkan

perlakuan serta keputusan yang terbaik bagi kehidupan mereka di masa

yang akan datang, kerjasama dengan lembaga internasional ini juga harus

dikedepankan pertimbangan kemanusiaan tanpa adanya kepentingan

politik. Jaminan perlindungan hukum bagi semua pengungsi yang berada

di dalam wilayah territorial Indonesia dituangkan juga dalam Keputusan

Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi

Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang berisi

(28)

pemerintah perlu segera mengupayakan dan penanganannya secara cepat,

tepat, terpadu, dan terkoordinasi melalui kegiatan pencegahan,

penyelamatan, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Sehingga dengan

didirikannya badan ini, para pengungsi yang berada di wilayah Indonesia

segera mendapatkan penghidupan serta perlindungan hukum yang layak

(29)

BAB IV PENUTUP

4.1KESIMPULAN

Di perkirakan sekitar 600-an orang pengungsi telah mendarat di

Aceh dan sekitarnya dalam kondisi memprihatikan, dan juga masih banyak

yang tertahan terkatung katung di perairan, bahkan diantaranya banyak

yang meregang nyawa diakibatkan kekurangan makanan karena ditolak

oleh beberapa negara.

Tak pelak masalah ini pun menjadi perhatian bersama, khususnya

bagi beberapa negara yang menjadi tujuan para pengungsi. Thailand,

Malaysia dan Indonesia diantaranya adalah negara-negara yang

memperoleh imbas langsung pengungsi karena dijadikan sebagai tujuan

terdekat bagi pengungsi. Dan kejadian ini merupakan kesekian kalinya

sejak tahun 2012 pengungsi memenuhi beberapa negara tersebut.

Konflik etnis Rohingya telah berlangsung lama, dipicu persoalan

diskriminasi etnis dan agama, dimana etnis Rohingya adalah kelompok

minoritas muslim, dimasa lalu mereka adalah kelompok pendatang dari

Bangladesh. Muslim Rohingya selama beberapa dekade menerima

perlakuan diskriminatif di Myanmar. Ditolak sebagai warga negara oleh

Myanmar, mereka jadi tidak memiliki status kewarnegaraan. Akses

mereka untuk mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan terbatas dan

(30)

terhadap Muslim Rohingya telah menewaskan 280 orang dan memaksa

140.000 lainnya mengungsi ke kamp-kamp yang padat di luar Sittwe,

ibukota Negara Bagian Rakhine, di mana mereka tinggal di bawah kondisi

yang menyedihkan, tanpa kesempatan untuk mencari nafkah.

Indonesia selama ini sering menghadapi persoalan imigran yang

melintas batas perairan indonesia dan beberapa negara tetangga, bukan

saja dari imigran-imigran dari negara terdekat seperti pengungsi Rohingya

tetapi juga persoalan imigran lain yang datang dari beberapa negara Timur

Tengah menuju Australia sebagai tujuan untuk mencari suaka untuk

menghindari situasi politik yang terjadi.

Indonesia dalam menyikapi permasalahan etnis Rohingya berada

dipihak netral, Indonesia tetap akan membantu bantuan kemanusiaan bagi

para imigran dan tetap akan menyediakan tempat penampungan bagi para

etnis Rohingya hingga sampai konflik permasalahan tersebut selesai.

Dalam konteks etnis Rohingya, Indonesia melalui menteri luar

negeri pada tahun 2012, Marty Natalegawa menekankan bahwa Indonesia

menentang segala jenis pelanggaran hak asasi manusia, termasuk

kekerasan terhadap Rohingya di Myanmar. Indonesia secara konsisten

menolak diskriminasi berdasarkan agama, etnis, atau alasan apapun.

Indonesia juga melakukan upaya diplomatik bilateral dan multilateral juga

(31)

KTT Luar Biasa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Mekkah, Arab

Saudi, Agustus 2012.

Pemerintahan baru Indonesia selayaknya mendorong kembali

masalah ini ke dalam agenda penting ASEAN sebagai isu kemanusiaan

yang patut disikapi serius dunia internasional.

4.2SARAN

1. Sejumlah tokoh menekankan perlunya pernyataan tegas dari pemerintah Indonesia terkait masalah pengungsi Rohingya.

Dikarenakan bentuk negara kita ini, sangat ditakutkan masuknya

Imigran Rohingya secara Ilegal dan dapat merugikan negara kita

sendiri. Selain penanganan pengungsi di kamp-kamp terpadu,

Indonesia perlu menginisiasi adanya KTT ASEAN khusus untuk

membahas masalah Rohingya.

2. Menekankan pemerintah Indonesia agar memberikan pengaruhnya terhadap pemerintah Myanmar agar kasus kemanusiaan ini ditangani

Referensi

Dokumen terkait

KAJIAN STRUKTUR, NILAI MORAL, DAN REPRESENTASI BUDAYA JAMBI PADA KUMPULAN CERPEN NEGERI CINTA BATANGHARI SERTA PEMANFAATAN CERPEN SEBAGAI MODUL SISWA SMP..

Hal ini dikarenakan oleh banyaknya anggota kelompok dukungan ter- sebut, dukungan emosi yang diberikan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan baik dari segi waktu

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk delik gratifikasi dalam bidang kedokteran dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999

Sedangkan secara lebih khusus, tujuan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah sebagai agar praktikan dapat memiliki kemampuan dalam mengelola kondisi kelas

Pengelolaan obat yang meliputi perencanaan, permintaan dan pendistribusian sudah memenuhi standar pengelolaan obat di Puskesmas kecuali penyimpanan obat masih belum

sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga. dimensi tersebut

Saran untuk penelitian selanjutnya dapat mengganti metode SIFT dalam mendapatkan fitur dari sebuah citra, sehingga diha- rapkan dapat melengkapi Singular Value Decomposition

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pembangunan Box Culvert RT.01/02 Liang Bunyu , dimana perusahaan saudara termasuk