• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam Upaya Peningkatan Penjualan (Studi pada Clothing Merk Blackstar di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam Upaya Peningkatan Penjualan (Studi pada Clothing Merk Blackstar di Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata yunani strategia (stratos= militer; dan ag

= memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.dimana

jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan untuk memenangkan

perang.menurut Stoner , Freeman, dan Gilbert, Jr (Fandi, 1995 : 3), konsep

strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda,yaitu:

1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), strategi

dapat di definisikan sebagai program untuk . menentukan dan mencapai tujuan

organisasi dan mengimplementasikan misinya

2. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan, strategi didefinisikan

sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang

waktu.

Menurut Chandler (Rangkuti, 2000: 3) Strategi merupakan alat untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang,program tindak lanjut,serta prioritas alokasi sumber daya.

Sedangkan menurut Jatmiko, (2003: 134) Strategi didefinisikan sebagai

(2)

peluang - peluang dan ancaman - ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi

serta sumber daya dan kemampuan internal organisasi.

2.1.2 Jenis - Jenis Strategi

Menurut Jatmiko (2003: 115) pada dasarnya strategi dapat dikelompokan

berdasarkan empat jenis strategi yaitu :

1. Strategi Pertumbuhan

Perusahaan harus tumbuh untuk memuaskan pemiliknya. Pertumbuhan

suatu perusahaan merupakan hasil hasil dari variabel-variabel produk atau

jasa yang dihasilkan,kondisi lingkungan eksternalnya,kemampuan dan skill

manajemennya.pertumbuhan menjamin kelangsungan organisasi dalam

jangka panjang ,atau dengan kata lain perusahaan/organisasi harus tumbuh

jika ingin survive.

Terdapat beberapa jenis strategi yang dikategorikan dalam strategi

pertumbuhan, yaitu:

A. Pertumbuhan Konsentrasi

Strategi konsentrasi disebut juga strategi penetrasi pasar yang fokus pada

bisnis produk/jasa tunggal,atau sejumlah kecil produk/jasa yang sangat

berkaitan.strategi konsentrasi merupakan strategi untuk meningkatkan

penggunaan produk-produk yang telah ada dalam pasar yang ada.terdapat tiga

(3)

A.1. Pengembangan Pasar (Market Development)

Pengembangan pasar adalah memperluas pasar dari bisnis produk/jasa

semula atau produk yang sudah ada.pengembangan pasar dapat dilakukan

dengan memperluas bagian pasar dari pasar semula,atau memasuki

segmen pasar baru.

A. 2. Pengembangan Produk (Product Development)

Pengembangan produk adalah memilih produk/jasa dasar

menambahkan produk/jasa yang sangat berkaitan yang dapat dijual pada

pasar semula,atau dengan kata lain mengmbangkan produk-produk baru

untuk melayani pasar yang sudah ada.

A.3. Integrasi horizontal (Horizontal Integration)

Integrasi horizontal terjadi apabila suatu organisasi perusahaan

menambah satu atau lebih bisnisnya yang memproduksi produk/jasa yang

sejenis dioperasikan pada pasar produk yang sama

B. Strategi Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal terjadi apabila suatu bisnis bergerak ke wilayah yang

melayani pasokan bahan baku atau mendekatkan produk ke arah

pelanggan .apabila suatu bisnis bergerak kearah yang melayani pasokan

bahan baku,maka disebut integrasi di belakang. Dan sebaliknya,bila suatu

bisinis bergerak kearah yang melayani pelanggan atau pemakai akhir dari

(4)

C. Strategi Diversivikasi

Diversivikasi terjadi apabila suatu organisasi bergerak ke arah bidang

usaha yang menghasilkan produk yang secara jelas berbeda dari jenis

semula. Strategi Diversifikasi terbagi atas tiga kelompok yaitu strategi

Diversifikasi konsentrik, strategi diversifikasi konglomerat, strategi

diversifikasi horizontal.

a. Strategi Diversifikasi konsentrik

Strategi ini ditunjukan untuk menambah produk atau jasa baru, tetapi

tetap berkaitan. Dalam arti penambahan jasa atau produk untuk

pengembangan perusahaan. Mencakup pemindahan suatu bisnis ke bisnis

yang baru tetapi tidak jauh dari bisnis inti perusahaan.

b. Strategi Diversifikasi Konglomerat

Strategi ini sangat berbanding terbalik dari strategi diversifikasi

konsentrik karena strategi ini ditujukan kepada perusahaan untuk

menambah produk atau jasa baru, tetapi tidak ada kaitannya sama sekali

dengan bisnis inti.

c. Strategi Diversifikasi Horizontal

Strategi dengan menambah produk atau jasa baru yang tidak berkaitan

untuk pelanggan yang sudah ada.

2. Strategi Stabilitas

Asumsi strategi stabilitas adalah bahwa lingkungan eksternal tidak

(5)

keberhasilan strategi stabilitas adalah pada sistem monitoring lingkungan

eksternal dan pengalaman manajemen dalam menentukan waktu yang

tepat untuk merespon perubahan kondisi pasar.

3. Strategi Penciutan

Strategi penciutan (retrenchmen ) disebut juga strategi bertahan

(defensive),atau strategi penyehatan. Perusahaan yang menerapkan strategi ini

merasa bahwa strateginya tidak sesuai dengan sasaran atau misi dasarnya.

Sehingga perusahaan merasa perlu mengurangi skala operasinya.

Adapun jenis-jenis strategi penciutan adalah :

a. cutback and turnaround

cutback and turnaround adalah strategi penyehatan perusahaan yang

bertujuan mengeleminasi kerugian dan memotong biaya-biaya tetap, atau

memotong biaya-biaya operasi, atau mengurangi ukuran operasi perusahaan

agar beroperasi lebih efesien.

b. Divestasi (Divestment)

Divestment adalah strategi atau penciutan perusahaan yang bertujan

mengeleminasi kerugian dan memotong biaya-biaya tetap yang ditanggung

perusahaan dengan cara menjual sebagian aset atau kekayaan yang dimiliki

organisasi perusahaan.

c. Likuidasi (liquidation)

Likuidasi adalah strategi atau penyehatan perusahaan dengan menjual

(6)

Liquidation by choice yaitu likuidasi yang dilakukan karena memang pilihan

yang diambil oleh pihak perusahaan dan liquidation by force yaitu likuidasi

yang dilakukan karena memang kondisi keuangan perusahaan sudah tidak

sehat dan sangat buruk.

d. Kebangkrutan

Suatu perusahaan dikatakan bangkrut jika pemilik perusahaan tidak

dapat lagi menjalankan usahanya.

2.1.3 Perumusan Strategi dengan Pendekatan Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah singkatan dari strengths,

Weakness,Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

(Freddy Rangkuti, 2009: 18).

Sebelum melakukan perumusan strategi, maka peneliti mengadakan

suatu kegiatan pengklasifikasian lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

Dalam Freddy Rangkuti,(2009: 22) disebutkan bahwa:

1. Analisis Lingkungan Eksternal

Untuk mendapatkan data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan

diluar perusahaan, seperti :

a. Analisis pasar

b. Analisis kompetitor

c. Analisis komunitas

(7)

e. Analisis pemerintah

f. Analisis kelompok kepentingan tertentu.

1. Analisis Lingkungan Internal

Untuk mendapatkan data internal dapat diperoleh dari lingkungan

didalam perusahaan, seperti :

a. Laporan keuangan

b. Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan,

keahlian, pengalaman, gaji)

c. Laporan kegiatan operasional

d. Laporan kegiatan pemasaran.

2.2. Pengembagan Usaha

2.2.1 Pengertian Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha adalah tanggung jawab dari setiap

pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha dibutuhkan pandangan ke

depan (akan menjadi seperti apa usaha ini), motivasi dan tentu saja kreativitas.

Jika ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk

dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah atau

bahkan menjadi usaha besar (Pandji Anoraga,2007 :66).

Pada umumnya, pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya

harus mampu melihat suatu peluang dimana orang lain tidak mampu

(8)

bisnis dengan berhasil. Implikasi bagi seseorang pemilik usaha yang mampu

menangkap peluang usaha adalah:

1. Pemilik usaha harus inovatif dalam mengembangkan ide-ide baru,

mengembangkan produk produk baru atau mencari cara-cara baru dalam

pengembangan produk.

2. Seseorang pemilik usaha harus berani mengambil resiko untuk

mewujudkan ide-ide ke dalam aktifitas bisnis.

3. Seseorang pemilik bisnis rumahan harus memiliki kemampuan dan

kompetensi untuk mengelola.

2.2.2 Tipe Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan teknik peningkatan skala

usaha dan perluasan cakupan usaha.

1. Peningkatan Skala Usaha

Pengembangan perusahaan dengan peningkatan skala usaha dapat

dilakukan dengan menambah skala produksi,tenaga kerja, teknologi, sistem

distribusi, dan tempat usaha. Pengembangan skala usaha juga bisa dilakukan

dengan menambah jenis-jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya dan

diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan

menurunkan biaya jangka panjang, sehingga akan menaikan skala ekonomi

yang tinggi. Selain itu,pengembangan skala usaha dapat dilakukan dengan

(9)

2. Perluasan Cakupan Usaha

Perluasan cakupan usaha adalah diversifikasi usaha ekonomis yang

ditandai oleh biaya produksi total bersama. Cara ini bisa dilakukan dengan

menambah jenis usaha baru,produk,dan jasa baru yang berbeda dari yang

sekarang diproduksi serta dengan teknologi yang berbeda.

Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai

suatu diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total

bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama

adalah lebih kecil daripada penjumlahan biaya produksi secara

terpisah.perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan apabila wirausahawan

memiliki permodalan yang cukup. Sebaliknya lingkup usaha tidak ekonomis

dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha yang tidak ekonomis,

dimana biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis

produk secara bersama-sama adalah lebih besar daripada penjumlahan biaya

produksi dari masing masing jenis itu apabila di produksi secara terpisah.

Untuk memperluas skala atau lingkup ekonomi, bila pengetahuan usaha

dan permodalan yang cukup, wirausahawan bisa melakukan kerja sama dengan

perusahaan lain melalui ventura bersama (joint venture),atau kerja sama

manajemen melalui sistem kemitraan (Suryana, 2013: 221) 2.2.3 Tahapan Pengembangan Usaha

Dalam Pandji Anoraga, (2007: 145) secara umum tahapan pengembangan

(10)

Tahap 1: Identifikasi peluang

Peluang perlu diidentifikasi dan dirinci. Untuk itu diperlukan data dan

informasi. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber:

a. Rencana perusahaan

b. Saran dan usul menejemen usaha kecil

c. Program pemerintah

d. Hasil berbagai riset peluang usaha

c. KADIN atau asosiasi usaha sejenis

Tahap 2: Merumuskan alternatif usaha

Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka pimpinan usaha atau

menejer usaha dapat merumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat dibuka.

Tahap 3: Seleksi alternatif

Alternatif yang banyak selanjutnya dipilih satu atau beberapa alternative

yang terbaik (prospektif). Untuk usaha yang prospektif dasar pemilihannya antara

lain dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

a. Ketersediaan pasar

b. Risiko kegagalan

c. Harga

Tahap 4: Pelaksanaan alternatif terpilih

Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap berikutnya adalah

(11)

Tahap 5: Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap

usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat memberikan

masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya.

2.3. Penjualan

2.3.1 Pengertian penjualan

Definisi penjulan ini cukup luas,beberapa ahli menyebutnya sebagai ilmu

dan beberapa lainnya menyebut sebagai seni. Menurut Swastha Basu (2001: 8)

Penjualan merupakan ilmu dan seni yang mempengaruhi pribadi yang dilakukan

oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa

yang ditawarkan.

Sehingga dengan adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran

barang atau jasa antara penjual dengan pembeli. Dalam perekonomian yang

sekarang ini (ekonomi uang) seseorang yang menjual akan mendapat imbalan

berupa uang.

2.3.2 Jenis - Jenis Penjualan

Adapun jenis - jenis penjualan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Penjualan Langsung

Penjualan langsung merupakan cara penjualan dimana penjual langsung

berhubungan/berhadapan/bertemu muka dengan calon pembeli atau

langganannya.penjual sebagai alat penghubung bagi perusahaan dalam

(12)

Penjualan langsung ini dapat dilakukan dengan penjualan melalui toko dan

penjualan di luar toko

2. Penjualan Tidak Langsung

Penjualan tidak langsung merupakan cara penjualan dimana penjual atau

produsen tidak berhadapan muka secara langsung dengan calon pembeli atau

langganannya, maka tansaksi jual beli itu dapat dilakukan melalui: surat,

telepon, dan cara khusu seperti mesin penjualan otomatis.namun penjualan

secara tdak langsung ini dianggap tidak fleksibel karena penjual tidak dapat

mengemukakan penawarannya secara visual sehingga penjualannya kurang

Referensi

Dokumen terkait

Seeking a challenging career with a progressive organization that provides an opportunity to capitalize my technical skills & abilities in the field of information

Instrumen dari observasi dilakukan membuat kisi-kisi, kisi-kisi yang pertama, yaitu dalam karakteristik peserta program imersi, baik pemelajar maupun pengajar BIPA digali

Menurut peneliti tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan perawat dalam penggunaan APD, adalah karena perilaku

Meskipun, terdapat berbagai tantangan yang menghambat prospek perspektif ekologi politik sebagai basis fundamental bagi manajemen pengelolaan sumber daya alam alternatif

Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan ada perbedaan tanda-tanda Adiksi Game Online pada kelompok intervensi yang dilakukan program Latihan Asertif dan

Mohon jelaskan hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa tersebut Diagnosa penyakit. Apakah dilakukan operasi untuk mengganti / memperbaiki

13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, sebenarnya isi pasal 10 ayat (2) ini adalah bertentangan dengan semangat saksi mahkota (Whistleblower), karena pasal

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai Hasil