• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Kandungan Unsur Hara Pada Eceng (Eichornia crassipes) Dari Danau Toba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengujian Kandungan Unsur Hara Pada Eceng (Eichornia crassipes) Dari Danau Toba"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Eceng Gondok (Eichornia crassipes)

Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan tumbuhan air yang

tumbuh di rawa-rawa, danau, waduk dan sungai yang alirannya tenang. Eceng

gondok merupakan herba yang mengapung, kadang-kadang berakar dalam tanah,

menghasilkan tunas merayap yang keluar dari ketiak daun yang dapat tumbuh lagi

menjadi tumbuhan baru dengan tinggi 0,4-0,8 m, tumbuhan ini memiliki bentuk

fisik berupa daun-daun yang tersusun dalam bentuk radikal (roset), setiap tangkai

pada helaian daun yang dewasa memiliki ukuran pendek dan berkerut. Helaian

daun (lamina) berbentuk bulat telur lebar dengan tulang daun yang melengkung

rapat yang pajangnya 7-25 cm, gundul dan warna daun hijau licin mengkilat.

Kerangka bunga berbentuk bulir, bertangkai panjang, berbunga 10-35, tangkai

dengan dua daun pelindung yang duduknya sangat dekat, yang terbawa dengan

helaian kecil dan pelepah yang berbentuk tabung dan bagian atas juga berbentuk

tabung. Eceng gondok berkembang biak dengan stolon (vegetatif) dan juga secara

generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif mempunyai peranan penting dalam

pembentukan koloni. Perkembangbiakan tergantung dari kadar O2

Eceng gondok di klasifikasikan sebagai berikut :

yang terlarut

dalam air (Supriyanto dan Muladi, 2011).

Divisio : Embryophytasi phonogama

Sub Divisio : Spermathopyta

Klas : Monocotyledoneae

Ordo : Ferinosae

(2)

Genus : Eichhornia

Spesies : Eichhornia crassipes (Mart) Solm.

Eceng gondok dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran air karena

kemampuannya dalam mengakumulasi logam berat dalam tubuhnya. Kemampuan

eceng gondok ini karena pada akarnya terdapat mikrobia rhizosfera yang

mengakumulasi logam berat. Mikrobia rhizosfera adalah bentuk simbiosis antara

bakteri dengan jamur, yang mampu melakukan penguraian terhadap bahanorganik

maupun anorganik yang terdapat dalam air serta menggunakannya sebagai sumber

nutrisi. Disamping itu juga mampu mengubah Cu anorganik menjadi Cu organik

yang kemudian akan diserap oleh akar eceng gondok dan digunakan sebagai

kofaktor (metalloenzim) dari enzim plastosianin yang berguna dalam proses

fotosintesis yaitu untuk merangsang pembelahan sel eceng gondok. Hal ini yang

menyebabkan eceng gondok tumbuh subur meskipun jumlahnya melimpah karena

adanya arus air. Eceng gondok ini merupakan tumbuhan Emergent yaitu

tumbuhan yang akan mengapung jika terdapat arus dan akan menancapkan

akarnya jika perairannya dangkal

(Pujawati, 2006).

Eceng gondok termasukfamili Pontederiaceae,tanaman ini hidup di daerah

tropis maupun subtropis. Eceng gondok digolongkan sebagai gulma perairan yang

mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan berkembang biak

secara cepat. Di perairan yang dalam dan berair jernih di dataran tinggi, tanaman

ini sulit tumbuh. Eceng gondok mampu menghisap air dan menguapkanya ke

udara melalui proses evaporasi.Bunga eceng gondok berwarna ungu muda (lila)

(3)

keunggulan dalam kegiatan fotosintesis, penyediaan oksigen dan penyerapan sinar

matahari. Bagian dinding permukaan akar, batang dan daunnya memiliki lapisan

yang sangat peka sehingga pada kedalaman yang ekstrem sampai 8 meter di

bawah permukaan air masih mampu menyerap sinar matahari serta zat-zat yang

larut di bawah permukaan air. Akar, batang, dan daunnya juga memiliki

kantung-kantung udara sehingga mampu mengapung di air. Keunggulan lain dari eceng

gondok adalah dapat menyerap senyawa nitrogen dan fosfor dari air yang

tercemar, berpotensi untuk digunakan sebagai komponen utama pembersih air

limbah dari berbagai industri dan rumah tangga. Karena kemampuanya yang

besar, tanaman ini diteliti oleh NASA untuk digunakan sebagai tanaman

pembersih air di pesawat ruang angkasa.Eceng gondok juga dapat digunakan

untuk menurunkan konsentrasi COD dari air limbah (Yuliani, dkk., 2014).

Kemampuan tanaman inilah yang banyak digunakan untuk mengolah air

buangan, karena dengan aktivitas tanaman ini mampu mengolah air buangan

domestic dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Eceng gondok dapat menurunkan

kadar BOD, partikal suspense secara biokimiawi (berlangsung agak lambat) dan

mampu menyerap logam-logam berat seperti Cr, Pb, Hg, Cd, Cu, Fe, Mn, Zn

dengan baik, kemampuan menyerap logam persatuan berat kering eceng gondok

lebih tinggi pada umur muda daripada umur tua (Widyanto, 2009).

Pertumbuhan yang cepat pada enceng gondok ini tentunya dipengaruhi

oleh berbagai faktor. Pertumbuhan dan daya tahan sebagai tumbuhan ekuatik

tergantung pada berbagai faktor yaitu :

(4)

Enceng gondok sangat memerlukan cahaya matahari yang cukup serta

suhu optimal 25-30 ÂşC.Hal ini dapat dipenuhi dengan baik di daerah beriklim

tropis. Cocok pada pH 7-7,5 (optimal).

b. Ketersediaan mineral nutrien

Dalam pertumbuhannya, enceng gondok dipengaruhi unsur-unsur kimia

berupa mineral nutrient yang terkandung didalam air.Kandungan ini memiliki

pengaruh mampu mempercepat laju pertumbuhan atau mampu menghambatnya.

Tergantung jenis dan banyaknya unsur kimia yang diserapnya, pertumbuhan

enceng gondok dipengaruhi logam-logam berat seperti Cu, Fe, Cd, Mn, Zn, Hg,

dan Cr. Pada konsentrasi 5 ppm ion Fe, dapat menghambat pertumbuhannya. Pada

konsentrasi 1 ppm ion Cu, dapat memberikan rangsangan pertumbuhan enceng

gondok, tapi pada 3 ppm pertumbuhannya jadi terhambat, sedang ion Hg

dikatakannya ion yang paling toksik diantara ion-ion logam tersebut.

Pertumbuhan enceng gondok sudah dihambat pada konsentrasi ion Hg 1 ppm.Ion

Mn pada 5 ppm masih memberikan rangsangan pertumbuhan. Ion Cd sama

dengan ion Hg, pada konsentrasi 1 ppm menghambat pertumbuhannya. Cr juga

akan menghambat pertumbuhan enceng gondok. Daya hambatnya semakin besar

pada campuran ion-ion logam tersebut (kurang lebih 1 ppm).Terhambatnya

pertumbuhan enceng gondok ditandai oleh gejala luka-luka terkelupas pada

petiole.

c. Kemampuan bersaing dengan flora lain

Pertumbuhan misal suatu jenis gulma air tergantung dari jenis tumbuhan

yang hidup bersama. Hubungan ini dapat saling menguntungkan, tapi sering kali

(5)

karena enceng gondok punya daya saing yang besar terhadap tumbuhan lain maka

mempunyai kemampuan pertumbuhan yang besar (Lestari, dkk., 2008).

Unsur Hara

Unsur hara (nutrient) adalah makanan yang diperlukan tanaman untuk

sumber energi yang digunakan untuk menyusun bergbagai komponen sel selama

proses pertumbuhan dan perkembangan makanan. Akan tetapi berbeda dengan

manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman menggunakan bahan

anorganik untuk mendapatkan energi tersebut.Sebagian unsur hara yang

dibutuhkan tanaman, diserap dari tanah melalui akar, kecuali karbon dan oksigen

yang diserap dari udara oleh daun.Penyerapan unsur hara secara umum lebih

lambat dibandingkan dengan penyerapan air oleh akar tanaman (Suprayo dan

Daryono, 2013).

Unsur hara yang diserap oleh tanaman dari dalam tanah terdiri atas 13

unsur mineral. Unsur hara ini sangat diperlukan oleh tanaman dan fungsinya tidak

dapat digantikan oleh unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu

lambat tersedia, atau tidak diimbangi oleh unsur-unsur lain maka akan

menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu. Dari ketiga belas unsur hara yang

diperoleh dari dalam tanah, enam unsur diantaranya diperlukan oleh tanaman

dalam jumlah besar sehingga disebut dengan unsur makro. Unsur yang termasuk

makrotrien antara lain N, P, K, S, Ca, dan Mg. Tujuh unsur lainnya diperlukan

oleh tanaman dalam jumlah yang relatif lebih kecil atau sering disebut dengan

unsur mikro, yang termasuk mikrotrien antara lain Fe, Zn, Mn, Cu, B, Cl, Co, Si

(6)

Unsur Hara Makro

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam

jumlah yang relative besar, beberapa unsure hara diantaranya : Nitrogen (N),

Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S).

Nitrogen (N)

Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman.Ia

berfungsi sebagai sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Karena

itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan

vegetatif.Bersama fosfor (P), nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan

tanaman secara keseluruhan.

Fosfor (P)

Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP,

RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energy sedangkan RNA dan

DNA menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada

pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.Dengan membaiknya struktur

perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik.

Kalium (K)

Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti

fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka

menutupnya stomata atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.

Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya gugur.

Magnesium (Mg)

Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi

(7)

daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat

diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan

komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis

protein.

Kalsium (Ca)

Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen

yang menguatkan dan mengatur daya tembus serta merawat dinding sel. Perannya

sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca

pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu dan berakibat penyerapan hara

terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel dan

mengatur distribusi hasil fotosintesis.

Belerang (S)

Sumber S dalam tanah adalah mineral gips (CaSO4), barit (BaSO4) dan

pirit (FeS2). Belerang diambil oleh tanaman dalam bentuk ion SO4

2-Unsur Hara Mikro

(Sudjana,

dkk., 2013).

Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah

sedikit.Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil tetapi amat penting untuk

menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan.Tanpa unsur mikro bunga

adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai dan lain-lain. Unsur mikro itu

adalah: boron, besi, tembaga, mangan, seng dan molibdenum.

Boron (B)

Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan, pembelahan dan

(8)

sintetis RNA bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk

tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam jumlah

terbatas dan mudah tercuci.Kekurangan boron paling sering dijumpai pada

adenium.Cirinya mirip daun variegeta.

Tembaga (Cu)

Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim.

Dia juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil

dan berperan dalam funsi reproduksi.

Seng (Zn)

Hampir mirip dengan Mn dan Mg sangat berperan dalam aktivator enzim,

pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya

terjadi pada media yang sudah lama digunakan.

Timbal (Pb)

Timbal adalah logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim

yang terdapat dalam kandungan endapan sulfit yang tercampur mineral-mineral

lain. Penyebaran logam timbale dibumi sangat sedikit yaitu hanyalah 0,0002%.

Selain dalam bentuk logam murni, timbale dapat ditemukan dalam bentuk

senyawa inorganik dan organik.

Besi (Fe)

Besi berperan dalam proses pembentukan protein sebagai katalisator

pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses

fotosintetis dan respirasi sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini

tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling

(9)

Molibdenum (Mo)

Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi

enzim.Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen.

Mangan (Mn)

Sumber Mn dalam tanah adalah mineral pirolusit (MnO2) dan manganit

(MnO(OH)) serta braunit (MnSiO2). Mn diambil oleh tanaman dalam bentuk ion

Mn2+

Klor (Cl) .

Sumber Cl dalam tanah terutama mineral halit (NaCl) dan silvit

(KCl).Chlor diambil oleh tanaman dalam bentuk Cl-

Cobalt (Co)

.

Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt

dapat digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).

Silicon (Si)

Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu

kaku atau elastic (Surtinah, 2013).

Mekanisme Penyediaan dan Penyerapan Unsur Hara

Tanaman dapat menyerap unsur hara melalui akar atau melalui daun.

Unsur C dan O diambil tanaman dari udara sebagai CO2 melaui stomata daun

dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air tanah (H2O) oleh akar

tanaman. Dalam jumlah sedikit air juga diserap tanaman melalui daun. Penelitian

dengan unsur radioaktif menunjukkan bahwa hanya unsur H dari air yang

(10)

Unsur-unsur hara lain diserap akar tanaman dari tanah. Walaupun demikian

banyak unsur hara yang bila disemprotkan sebagai larutan hara dapat diserap

tanaman melaui daun. Tanaman menyerap unsur hara dalam tanah umumnya

dalam bentuk ion (Adelina, dkk., 2013).

Unsur hara N dimulai dari fiksasi N2- atmosfir secara fisik/kimiawi yang

menyuplai tanah bersama prepitasi (hujan), dan oleh mikrobia baik secara

simbiotik maupun nonsimbiotik yang menyuplai tanah baik lewat tanaman

inangnya menyuplai setelah mati. Sel-sel mati ini bersama dengan sisa-sisa

tanaman/hewan akan menjadi bahan organik yang siap didekomposisikan dan

melalui serangkaian proses mineralisasi (aminisasi, amonifikasi dan nirifikasi)

akan melepaskan N-mineral (NH4+ dan NO3-) yang kemudian diimmobilisasikan

oleh tanaman atau mikrobia. Gas amoniak hasis proses aminisasi apabila tidak

segera mengalami amonifikasi akan segera trvolatilisasi (menguap) keudara,

begitu pula dengan gas N2- atmosfir. Kehilangan nitrat dan ammonium melalui

mekanisme pelindian (leaching) merupakan salah satu penyebab penurunan kadar

N dalam tanah (Hartati, dkk., 2012).

Unsur P diambil tanaman dalam bentuk ion orthofosfat primer dan

sekunder (H2PO4- atau HPO42-). Proporsi penyerapan kedua ion ini dipengaruhi

pH area perakaran tanaman, dimana pada pH lebih rendah, tanaman lebih banyak

mnyerap ion orthofosfat primer, tetapi pada pH yang lebih tinggi ion orthofosfat

sekunder yang lebih banyak diserap tanaman. Bentuk P lain yang dapat diserap

tanaman adalah pirofosfat dan metafosfat, dan P-organik hasil dekomposisi bahan

organic seperti fofolipid, asam nukleat dan phytin. Kadar unsur K dalam larutan

(11)

mineral-mineral K (terutama feldspar dan mika), Ktertukar dari permukaan koloid-koloid

tanah dan K hasil mineralisasi bahan organik/pupuk dengan kehilangan akibat

adanya serapan tanaman (immobilisasi), K-terfiksasi akibat terjerap oleh ruang

dalam koloid-koloid dan pelindian. Penyediaan Ca dan Mg mirip dengan K,

perbedaanya hanya terletak pada fiksasi. Karena kedua unsur ini tersedia dalam

bentuk kation bervalensi dua, maka fiksasi kedua unsur ini lebih lemah

dibandingkan K, sehingga tiga bentuk utamanya adalah kation terlarut, kation

tertukar dan dalam mineral tanah. Mineral sumber Ca meliputi feldspar, apatit,

kalsit, dolomit, gipsum dan amphibol, sedangkan mineral Mg meliputi biotit,

dolomite, augit, serpentin, hornblend dan olivin. Kedua unsure ini merupakan

kation penyusunan kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg-(CO3)2) yang terkait

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya pupuk hayati berbeda dengan pupuk anorganik, seperti Urea, SP 36, atau MOP sehingga dalam aplikasinya tidak dapat menggantikan seluruh hara yang

keagungan-Mu dari dibenamkan kedalam bumi". Ahmad dalam kitab Al Musnad, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan merupakan hadits shahih menurut riwayat

Penggunaan pemodelan berbasis video dibantu dengan folder belajar dapat secara efektif digunakan untuk melatih kejelasan berbicara pada pengucapan fonem dan kata

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, tidak adanya anggaran juga terjadi karena belum adanya laporan pertanggungjawaban dari dana yang turun sebelumnya.. Sedangkan

Rancangan penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah mencari informasi dengan membaca jurnal dan buku, dengan menggunakan metode ini diharapkan peneliti

Penyakit ini disebabkan oleh kuman tuberkulosis (TBC). Kuman ini dapat menyerang tulang sehingga tulang menjadi lemah dan bernanah. Akibat penyakit ini penderita merasakan sakit

1.1 Kertas Cadangan ini dikemukakan bagi tujuan untuk mendapatkan perhatian yang sewajarnya daripada pihak Kerajaan agar memberi Bayaran Insentif Perkhidmatan

Defining Freedom: An Analysis of Freedom on Anthony Burgess’ A Clockwork Orange Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. Table