• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Chapter III VI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan penjelasan literatur peneliti membentuk kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel independen dan dependen. Tanda panah menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen diduga berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen.

Kinerja (Y) Relevant

(X1) Reliable

(X2)

Understandable (X4) Timelines

(X3) Karakteristik SIA

(2)

3.1.1. Relevant (X1)

Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan. Relevan adalah program-program yang disediakan sistem informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Contohnya E-Learning dibutuhkan dosen dan mahasiswa dalam praktek pelajaran tanpa tatap muka, KHS (kartu Hasil Studi) yang dibutuhkan oleh mahasiswa dapat disajikan. Relevan sangat berkaitan dengan kinerja manajerial, hal ini dikarenakan manajerial diukur dari kepuasan mahasiswa dalam pelayanan.

3.1.2 Reliable (X2)

Reliabel merupakan data yang diinput dapat dipercaya karena data disesuaikan dengan historis. Misalnya data yang disajikan dalam sistem informasi yang berupa KHS (Kartu Hasil Studi) sudah sesuai dengan kemampuan masing-masing mahasiswa, hal ini didasarkan dari tugas yang diberikan dosen ketika kuliah, hasil dari nilai Mid Semester, Ujian Akhir Semester dan juga kehadiran selama kuliah. Kinerja manajerial dapat diukur dari hasil nilai UAS yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Nilai tersebut harus reliabel dan dapat dibuktikan kebenarannya.

3.1.3 Timelines (X3)

(3)

menyelesaikan studi kuliahnya. Kinerja manajerial diukur dari ketepatan waktu, sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah mereka tepat waktu.

3.1.4 Understandable (X4)

Understandable (X4) adalah dapat dipahami data yang di input dalam sistem. Understandabel adalah data yang di input dalam sistem dapat dipahami,yakni berupa kode atau angka sehingga dapat menjadi pembeda di setiap program studi. UNPAB pada tahun 2012 memiliki 12 program studi, sehingga masing-masing kode yang ada di dalam sistem informasi berbeda. Misalnya nilai NPM yang di program studi Ekonomi berbeda dengan NPM yang ada di program studi Ilmu Hukum, dan seterusnya. Kinerja manajerial diukur dari NPM yang dimiliki mahasiswa. Pada umumnya mahasiswa dapat diukur dari NPM yang mereka miliki untuk menentukan stambuk mereka masing-masing. 3.1.5 Kinerja Manajerial

Kinerja atau performance merupakan perilaku organisasi yang secara langsung berhubungan dengan aktifitas hasil kerja, pencapaian tugas dimana istilah tugas berasal dari pemikiran aktifitas yang dibutuhkan oleh pekerja . Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi.

3.2. Hipotesis Penelitian

(4)
(5)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan – hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Rusiadi (2013:13).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

(6)

Tabel 3.1 1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal 3 Perbaikan Proposal 4 Seminar Proposal 5 Pengumpulan Data 6 Seminar Hasil

7

Bimbingan proposal tesis

8 Sidang Meja Hijau

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

(7)
(8)

Non Aktif 13 30 61 27

12 Filsafat Jumlah 29 55 34 48

Aktif 22 44 27 26

Non Aktif 7 11 7 22

Jumlah 1758 1708 1604 1247

Aktif 1404 1110 906 364

Total Keseluruhan Non Aktif 354 598 698 883

Sedangkan sampel data dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Adapun kriteria dari pengambilan sampel, ini adalah sbb :

1. Mahasiswa/i UNPAB Angkatan 2012 dikarenakan mahasiswa/i sudah sering dan terbiasa menggunakan sistem informasi dalam portal UNPAB.

2. Mahasiswa/i yang sudah menggunakan sistem informasi adalah mahasiswa/i semester lima ( V ).

3. Sampel yang diambil sebanyak 15 % dari populasi mahasiswa yang aktif hal ini dikarenakan berdasarkan teori penentuan jumlah sampel, Rusiadi (2013:37) menyatakan bahwa jumlah populasi yang terlalu besar atau diatas 1000 bisa di ambil sebanyak 15 %

4. Sampel yang berhasil kembali sebanyak 50 kuesioner

(9)
(10)

Non Aktif 18

4.4. Tekhnik Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah data kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpul berdasarkan penyebaran langsung kuesioner melalui wawancara. data yang dibuat dalam bentuk kuesioner adalah data yang telah diadopsi dari penelitian terdahulu.

4.5. Definisi Operasional Variabel

Relevant (X1) adalah Mengidentifikasikan data yang relevan dalam

pembuatan keputusan. Reliable (X2) adalah data yang diinput dapat dipercaya karena data disesuaikan dengan historis. Timelines (X4) adalah Ketepatan waktu sebuah informasi sangat penting, karna informasi tersebut harus tersedia pada saat dibutuhkan karma berhubungan dengan pengambilan keputusan atau kebijakan

Understandable (X5) adalah dapat dipahami data yang di input dalam sistem.

(11)

berasal dari pemikiran aktifitas yang dibutuhkan oleh pekerja . Sistem informasi merupakan sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi.

Tabel 4.2

Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Definisi Indikator Skala

(12)

Timeliness yang di input dalam sistem.

4.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dalam program software SPSS versi 23. Adapun variabel yang akan diregresi dalam penelitian ini adalah Karakteristik SIA terhadap kinerja UNPAB. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menguji instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas kemudian dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinearitas, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis yakni uji secara parsial ( t ) dan uji secara serempak ( F ). Langkah yang terakhir adalah melakukan uji koefisien determinasi ( Adjusted R2 ).

(13)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + €

€ = Error (Kesalahan pengganggu/Variabel Pengganggu).

4.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur Sugiyono (2004). Adapun instrumen pertanyaan atau pernyataan disajikan pada lampiran.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170), reliabilitas berhubungan dengan masyarakat kepercayaan. Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur satu set daftar pertanyaan yang merupakan indikator dari variabel–variabel yang diteliti.

4.8. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan yaitu uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

(14)

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik apabila distribusi data normal atau mendekati normal Ghozali (2005). Uji normalitas dideteksi dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, begitu juga sebaliknya.

4.8.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali (2005:34). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji collinierity statistic. Menurut Ghozali (2005:95) dalam melakukan uji multikolinearitas harus terlebih dahulu diketahui Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman untuk mengambil suatu keputusan adalah sebagai berikut :

a. Jika Variance Inflation Factor (VIF) > 10, maka artinya terdapat persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas.

b. Jika Variance Inflation Factor (VIF) < 10, maka artinya tidak terdapat persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas.

4.8.3 Uji Heteroskedastisitas

(15)

pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat pola sebaran pada grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2005).

4.9. Pengujian Hipotesis 4.9.1. Uji secara simultan ( F )

Uji F dilakukan untuk menilai pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji F yakni karakteristik SIA terhadap kinerja UNPAB.

4.9.2. Uji secara parsial ( t )

Uji secara parsial ( t ) dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Kriteria yang digunakan adalah :

Ho diterima apabila t hitung < t tabel Ha diterima apabila t hitung > t tabel

4.10. Koefisien Determinasi (R2)

(16)
(17)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskriptif Data

Kelengkapan data dilakukan dengan menyebarkan sampel sebanyak 160 kuesioner kepada responden, akan tetapi data yang kembali hanya sebanyak 50 kuesioner.

Tabel 5.1 Deskriptif Data Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja 4.0000 .80812 50

Relevan 17.5600 2.13006 50

Reliabel 21.7400 3.23129 50

Timelines 16.9000 2.26103 50

Understandabel 14.1400 1.65381 50

Sumber : Hasil olah SPSS 2014

(18)

variabel reliabel sebesar 21.7400, timelines sebesar 16.9000 dan undestandabel sebesar 14.1400. Standar deviasi merupakan ukuran sebaran statistik yang paling lazim. Adapun standar deviasi dari variabel kinerja adalah sebesar 0.80812, standar deviasi untuk variabel relevan adalah 2.13006, standar deviasi variabel reliabel yakni 3.23129, standar deviasi untuk variabel Timelines yakni 2.26103 dan variabel Understandable sebesar 1.65381.

5.2. Analisis Data

5.2.1. Pengujian Validitas Data

Sebelum melakukan uji asumsi klasik, untuk jenis data kualitatif diwajibkan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data yang disebarkan dalam bentuk kuesioner. Uji validitas yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Gozali (2005).

(19)

Tabel 5.2 Uji Validitas Kuesioner Variabel Relevan

Sumber : Hasil olah SPSS 2014

(20)

Dari tabel diatas diketahui bahwa masing-masing kuesioner yang disebarkan dapat dinyatakan Valid. Hal ini dikarenakan nilai dari corrected item diatas 0.3

Tabel 5.4 Uji Validitas Kuesioner Variabel Timeliness

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

timelines 12.7600 2.839 .668

timelines 12.8400 2.872 .566

timelines 12.6400 3.378 .395

timelines 12.4600 3.560 .340

Sumber : Hasil olah SPSS 2014

Dari tabel diatas diketahui bahwa masing-masing kuesioner yang disebarkan dapat dinyatakan Valid. Hal ini dikarenakan nilai dari corrected item diatas 0.3.

(21)

Tabel 5.5 Uji Validitas Kuesioner Variabel Understandable

Understandable 10.5600 1.802 .343

Understandable 10.6600 2.025 .317

Understandable 10.5600 1.762 .373

Understandable 10.6400 1.378 .516

Sumber : Hasil olah SPSS 2014

(22)

Dari tabel diatas diketahui bahwa masing-masing kuesioner yang disebarkan dapat dinyatakan Valid. Hal ini dikarenakan nilai dari corrected item diatas 0.3

5.2.2. Pengujian Reliabilitas Data

Uji reliabilitas data yaitu dengan melihat nilai Cronbach’s alpha. Jika nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0.6 maka kuesioner penelitian tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 5.7. Uji Reliabilitas Data

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Kinerja Pelayanan

(23)

5.3. Pengujian Asumsi Klasik

Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap data, maka langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan uji asumsi klasik. Uji ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda.

Uji asumsi klasik ini terdiri dari pengujian normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Untuk uji terhadap autokorelasi tidak dilakukan dalam penelitian ini, hal ini dikarenakan data dilakukan dengan menggunakan cross-section untuk setiap kuesioner.

5.3.1. Uji Normalitas

(24)

Tabel 5.8. One - Sample Kolmogorov – Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .72034696

Most Extreme Differences Absolute .125

Positive .070

Negative -.125

Kolmogorov-Smirnov Z .882

Asymp. Sig. (2-tailed) .419

Sumber : Hasil SPSS

Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.882 dan signifikan pada 0.419 hal ini berarti Ha diterima dan yang berarti data residual terdistribusi normal. Hal ini dikarenakan nilai signifikan diatas 0,05.

(25)

Gambar 5.1. Normal P-P Plot

(26)

5.3.2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Tabel 5.9 Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Relevan .525 1.903

Reliable .487 2.054

Timelines .851 1.175

Understandable .979 1.022

Sumber : Hasil olah SPSS 2014

Berdasarkan uji multikolinearitas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0.10 sedangkan nilai VIF kurang dari 10 hal ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas korelasi antar variabel.

5.3.3. Uji Heteroskedastisitas

(27)

Gambar 5.2. Scatterplot

Hal ini berarti tidak terjadi kesamaan varian dari residual. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.

5.4. Pengujian Hipotesis

(28)

5.4.1. Uji Statistik F

Uji secara serempak ( F ) ini bertujuan untuk melihat pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari uji secara serempak ( F ) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.10. Uji Secara Serempak ( F )

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.582 4 1.645 2.913 .032a

Residual 25.418 45 .565

Total 32.000 49

a. Predictors: (Constant), Understandable, relevan, timelines, reliabel b. Dependent Variable: kinerja

Sumber : Hasil SPSS

(29)

berpengaruh positif dan signifikan secara serempak terhadap kinerja Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

5.4.2. Uji Statistik t

Uji secara parsial ( t ) ini bertujuan untuk melihat pengaruh secara individu antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari uji secara parsial ( t ) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.11. Uji Secara Parsial ( t )

(30)

Berdasarkan hasil uji parsial dapat dilihat dari nilai signifikan relevan (X1) sebesar 0,657, reliabel (X2) sebesar 0,989, timelines (X3) sebesar 0,002 dan Understandabel (X4) adalah 0,907 Artinya secara parsial hanya variabel timelines (X3) yang mempengaruhi kinerja manajerial (Y) sebesar 0,002. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi kurang dari 0.05.

5.5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat kemampuan model dalam menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen dari model yang dibangun.

Tabel 5.12. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .454a .206 .135 .75157 1.620

a. Predictors: (Constant), Understandable, relevan, timelines, reliable b. Dependent Variable: kinerja

(31)

Koefisien determinasi dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0.135 berarti variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen hanya seebesar 13.5%, sisanya sebesar 86,5 % diterangkan oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.

5.6. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :

Y = 1.799 - 0.031.X1 + 0.001.X2 + 0.168.X3 - 0.008.X4 hal ini berdasarkan dari Tabel 5.11. ( Uji Coefficients).

Nilai konstanta sebesar 1.799 yang artinya adalah apabila kinerja mengalami kenaikan, maka besarnya kenaikan tersebut sebesar 1.799. begitu juga dengan nilai koefisien regresi - 0.031 berati kinerja mengalami penurunan sebesar - 0.031.

Pengujian hipotesis ( t ) dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel timelines berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Sedangkan pengujian hipotesis ( F ) dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel relevan (X1), reliabel (X2), timelines (X3) dan Understandabel (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

(32)

mampu menjelaskan kinerja manajerial sebesar 13,5 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini yakni sebesar86,5 %. hal ini menunjukkan bahwa variabel relevan (X1), reliabel (X2), timelines (X3) dan Understandabel (X4) mempunyai hubungan yang rendah dengan kinerja manajerial, sedangkan nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai (R2) adalah diantara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum (R2) untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data kurun waktu (time series) biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2005).

5.6.1. Pengaruh timelines terhadap Kinerja Manajerial

(33)

atau kebijakan. Di dalam karakteritik SI timelines merupakan salah satu bagian yang penting dalam penggunaan Sistem Informasi. Timelines merupakan ketepatan waktu yang tersedia. Jika pekerjaan dilakukan dengan tepat waktu, maka sangat berpengaruh terhadap kinerja di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. . Contohnya adalah pada saat mahasiswa melihat KHS dan mereka mendapatkan nilai yang jelek, maka mereka dapat mengambil kuliah semester pendek, sehingga mereka dapat tepat waktu menyelesaikan studi kuliahnya.

Penelitian ini menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Sayyida yang menyatakan bertentangan dengan teori dasar itu adalah salah. Karena dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti jelas sekali terlihat pengaruhnya.

5.6.2. Relevan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial

(34)

5.6.3. Reliabel tidak berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial

Berdasarkan dari tabel 5.11 ( Uji Coefficient ) menyatakan bahwa reliabel tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi sebesar 0.989 yang berati jauh diatas nilai signifikansi sebesar 0.05. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya. Akan tetapi hal ini dapat saja terjadi dikarenakan jumlah sampel kecil, ataupun kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai kuesioner yang disebarkan. Reliabel adalah data yang diinput dapat dipercaya karena data disesuaikan dengan historis. Misalnya data yang disajikan dalam sistem informasi yang berupa KHS (Kartu Hasil Studi) sudah sesuai dengan kemampuan masing-masing mahasiswa, hal ini didasarkan dari tugas yang diberikan dosen ketika kuliah, hasil dari nilai Mid Semester, Ujian Akhir Semester dan juga kehadiran selama kuliah.

5.6.4. Understandabel tidak berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial

(35)
(36)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntasi terhadap Kinerja di Universitas Pembangunan Panca Budi sebagai berikut:

1. Uji secara simultan menyatakan bahwa variabel relevan (X1), reliabel (X2), timelines (X3) dan Understandabel (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pelayanan di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. 2. Uji secara parsial timelines berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(37)

tidak memoderasi pengaruh antara karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja organisasi.

3. Uji koefisien determinasi (R2) menyatakan bahwa pengaruh variabel independen yang terdiri dari variabel relevant (X1), reliable (X2), timelines (X3) dan Understandable (X4) ,hanya sebesar 13,5 % hal ini berarti pengaruh variabel independen terhadap kinerja terlalu kecil hal ini dikarenakan adanya variabel diluar dari variabel independen yang dapat mempegaruhi kinerja lebih erat.

6.2. Keterbatasan Penelitian

1. Data yang digunakan hanya sebanyak 50 orang mahasiswa/i UNPAB

2. Penelitian hanya membahas tentang relevant (X1), reliable (X2), timelines (X3) dan understandable (X4) dan kinerja Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

6.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka disarankan:

1. Penelitian berikutnya dapat menambah jumlah sampel yang lebih banyak dari penelitian yang dilakukan penulis.

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.1 Jadwal Rencana Penelitian
Tabel 4.2
Tabel 5.1 Deskriptif Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu reaksi dan rasio heksan/total pelarut pada transesterifikasi in situ biji jarak pagar terhadap rendemen dan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hamzah (2015) menunjukkan pada siswa setelah menggunakan modul berbasis integrasi Islam dan sains. Hal tersebut membuktikan

Secara umum, proses penguraian dependensi dilakukan dengan cara memeriksa hubungan ketergantungan antara dua buah kata. Jika ada hubungan ketergantungan antara keduanya,

Seperti yang telah disebutkan, jika dibandingkan dengan bentuk kelas kata lainnya, pronomina persona bahasa Inggris merupakan kelas kata yang paling banyak mempertahankan

RENCANA PEMBELAJARAN/SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) 1. Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan 100 2. Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta

Skripsi dengan judul “Sistem Tabungan Kotak Dalam Meningkatkan Motivasi Menabung di BMT Amanah Watulimo Trenggalek” yang ditulis oleh Arif Misbahul Masruri, ini telah

Tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT Panca Lestari Primamulya adalah menentukan rute kendaraan dalam mendistribusikan produk Mayora berdasarkan nilai jarak terpendek

Data dalam penelitian ini adalah skor hasil observasi kompetensi PCK mahasiswa yang meliputi kemampuan dalam merancang pembelajaran, kemampuan dalam mengelola pembelajaran,