33
METODE PENELITIAN3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mengetahui
fenomena yang dialami oleh manusia misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain, yang dinyatakan secara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, 2010).
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk
memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku pemecah batu. Peneliti
melakukan observasi, wawancara dan
menganalisa data untuk mendapatkan gambaran
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku terbagi dalam faktor predisposisi, faktor
pendorong dan faktor penguat.
3.2 Variabel penelitian - Faktor predisposisi
- Faktor penguat
- Perilaku pekerja
3.3 Kerangka Konsep
3.4 Definisi operasional a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi Adalah kecenderungan
kearah suatu keadaan atau perkembangan
tertentu. Dalam penelitian ini yang termasuk
dalam faktor predisposisi yaitu, pengetahuan
mereka tentang APD, sikap para pemecah batu
terhadap penggunaan APD, nilai-nilai yang para
pekerja pengang terhadap APD dan persepsi
yang mereka percayai.
b. Faktor pendukung Faktor-faktor predisposisi - Ketersedian sarana
dan prasarana
Faktor penguat - Dukungan teman
Faktor pendukung adalah keadaan yang dapat
memungkinkan terjadi perubahan perilaku.
Sarana dan prasarana dalam penelitian ini
menjadi faktor pendukung karena dari sarana
dan prasarana dapat mendorong seseorang
untuk merubah perilaku.
c. Faktor penguat
Faktor penguat adalah faktor yang dapat
memperkuat terjadinya perilaku. Faktor penguat
dalam penelitian ini yaitu dukungan teman
sebaya, keluarga dan pemilik usaha. Dukungan
merupakan motivasi para pekerja untuk
memakai alat pelindung diri atau masker
d. Perilaku pekerja
Perilaku pekerja adalah gerakan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan dapat
diamati oleh orang lain. Perilaku seseorang
dapat terbentuk dari pengetahuan kebiasaan
yang mereka miliki.
3.5 Lokasi dan waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Desa
Wonokerto Kecamatan Bancak, Kabupaten
tempat penelitian karena menurut beberapa
sumber terdapat penambangan batu yang sistem
keamanannya kurang diperhatikan, terutama pada
pemakaian alat pelindung diri. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2013
sampai dengan tanggal 15 Januari 2014.
3.6 Subjek Penelitian
Teknik penentuan subjek dalam penelitian
ini dilakukan secara purposive, yaitu dipilih
dengan pertimbangan dan tujuan tertentu
(Sugiyono, 2010). Tenik purposive sampling
dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Kriteria-kriteria tersebut seperti, pekerja pemacah
batu, pernah mengalami gangguan pernafasan
selama bekerja menjadi pemecah batu dan
pekerja yang tidak memakai masker. Peneliti
menggunakan 5 partisipan utama dan 2 partisipan
triangulasi.
3.7 Teknik pengumpulan data
Peneliti
mengumpulkan
data denganrekaman). Wawancara yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah wawancara mendalam (in
depth interview) sehingga dengan menggunakan
teknik ini, peneliti dapat lebih dalam menggali
perasaan, pikiran, dan pengalaman partisipan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku penggunaan alat pelindung diri. Selain itu
wawancara dalam penelitian ini termasuk
wawancara semi terstruktur. Peneliti telah
membuat guideline pertanyaan-pertanyaan
seputar tujuan penelitian dan akan direkam
menggunakan alat perekam yang telah
dipersiapkan.
Selain teknik wawancara, peneliti juga
menggunakan teknik observasi atau pengamatan
untuk mendapatkan informasi yang nyata di
lokasi penelitian. Proses pengamatan meliputi
melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan
mencatat kejadian.
3.8 Pengolahan data dan Analisis data
Pengolahan data dimulai dari
mendengarkan hasil wawancara. Kemudian
peneliti membuat transkip dari percakapan dalam
Proses analisis data dengan merangkum dan
memilih hal yang pokok. Selanjutnya data
disajikan dengan teks yang bersifat narasi dan
dibuat kesimpulan.
Setelah pengolahan data dan menemukan
kekurangan peneliti melakukan vertifikasi ulang
untuk mendapatkan validitas data dengan
wawancara mendalam.
3.9 Uji Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data penelitian ini
menggunakan metode triangulasi sumber yang
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi
sumber dilakukan dengan melaksanakan
wawancara mendalam kepada 2 orang yaitu
pemilik dan warga setempat. Data yang didapat
kemudian dideskripsikan, dikategorikan, mana
pandangan yang sama, yang berbeda dan mana
spesifik dari berbagai sumber data tersebut. Data
tersebut kemudian dianalisis dan menghasilkan
suatu kesimpulan selanjutnya diminta
kesepakatan (member check) dengan berbagai
3.10 Etika penelitian
Masalah etika pada penelitian yang
menggunakan subjek manusia menjadi persoalan
pokok yang berkembang saat ini. Peneliti sering
memperlakukan subjek penelitiannya harus
menurut semua anjuran yang diberikan. Padahal
hal ini sangat bertentangan dengan prinsip etika
penelitian. Penelitian ilmu keperawatan, karena
hampir 90% subjek yang digunakan adalah
manusia, maka peneliti harus memahami
prinsip-prinsip etika penelitian. Jika hal ini tidak
dilaksanakan, maka peneliti melanggar hak-hak
(otonomi) manusia.
Peneliti berusaha menjaga hak-hak
partisipan dengan terlebih dahulu melakukan
inform consent sebelum melakukan wawancara,
dengan memberikan informasi mengenai topik,
tujuan, pelaksanaan penelitian dan persetujuan
partisipan. Partisipan berhak menolak tidak
bersedia menjadi subjek penelitian. Aspek lain
yang tetap diperhatikan peneliti yaitu prinsip
apakah ia akan berpartisipasi dalam penelitian
atau tidak, tanpa paksaan dan sewaktu-waktu
partisipan boleh mengudurkan diri tanpa sanksi
apapun. Prinsip tersebut dalam penelitian ini
adalah partisipan mempunyai kebebasan untuk
menentukan pilihan bila dalam penelitian
berlangsung ingin menarik diri karena alasan
tertentu.
Prinsip justice (keadilan) yaitu partisipan
dihargai atau dihormati serta dijaga
kerahasiaannya (confidenciallity) dan
anonym/tanpa nama. Prinsip tersebut
menjelaskan prinsip-prinsip keadilan dalam
penelitian dimana semua partisipan diperlakukan
dengan metode dan prosedur yang sama. Peneliti
tetap menghargai dan menghormati martabat
partisipan. Jika partisipan mengalami ketidak
nyamanan akibat pertanyaan yang menstimuli
afek dan emosinya, maka peneliti akan melakukan
tindakan sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya. Demikian juga dengan kerahasiaan
dari keterangan yang diberikan partisipan tetap
partisipan tidak dicantumkan dalam lembar
pengumpulan data dan catatan lapangan peneliti,
hanya diberikan sistem kode dan inisial tertentu