P
P
P
E
E
E
M
M
M
E
E
E
R
R
R
II
I
N
N
N
T
T
T
A
A
A
H
H
H
K
K
K
O
O
O
T
T
T
A
A
A
D
D
D
U
U
U
M
M
M
A
A
A
II
I
D
D
D
II
I
N
N
N
A
A
A
S
S
S
P
P
P
E
E
E
R
R
R
T
T
T
A
A
A
N
N
N
II
I
A
A
A
N
N
N
,,
,
P
P
P
E
E
E
R
R
R
K
K
K
E
E
E
B
B
B
U
U
U
N
N
N
A
A
A
N
N
N
D
D
D
A
A
A
N
N
N
K
K
K
E
E
E
H
H
H
U
U
U
T
T
T
A
A
A
N
N
N
A
A
A
N
N
N
J
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) ini disusun sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan
kebijaksanaan – kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai.
Penyusunan laporan ini berdasarkan pelaksanaan kegiatan – kegiatan yang
berkategori strategis pada tahun anggaran 2016 dan dievaluasi sebagaimana indikator
yang terdapat dalam Perencanaan Stratejik 2016-2021 Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai.
Disamping itu laporan kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota
Dumai dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang objektif bagi pihak-pihak
berwenang dan berkepentingan. Sehingga untuk keperluan ke depan perumusan
kebijaksanaan akan lebih terarah dalam rangka mewujudkan visi-misi yang telah
ditetapkan dan terciptanya “good and clean governance”.
Kami menyadari bahwa laporan yang telah disusun ini belum sempurna,
sehingga kritik dan saran yang kongkrit, konstruktif dan positif sangat diharapkan guna
perbaikan dimasa yang akan datang. Namun demikian diharapkan bahwa laporan ini
dapat memenuhi peraturan perundangan yang berlaku dan bermanfaat bagi pihak-pihak
yang memerlukannya.
Dumai, Februari 2017
KEPALA DINAS
KETAHANA PANGAN DAN PERTANIAN
KOTA DUMAI,
Ir. H. DWI ORISYAWAN PP
Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007 pada Tahun 2008 Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan berubah struktur organisasinya dari sebelumnya 3
bidang diluaskan menjadi 5 bidang, tetapi perubahan tersebut tidak merubah fungsi
dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai. Perubahan struktur
tersebut berdasarkan Peraturan Daerah No.16 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan tata Kerja Dinas Daerah, dan dijabarkan dengan Peraturan Walikota
Dumai Nomor 30 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai.
Sejalan dengan era dan semangat reformasi serta otonomi daerah yang luas
dan bertanggungjawab, maka berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 disusun
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini mengacu dan berpedoman pada Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja .
Kegiatan-kegiatan dan aktifitas disusun berdasarkan Renstra Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun 2016-2021. Dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran serta kebijakan yang telah ditetapkan, maka
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai pada tahun 2015
dialokasikan anggaran sebesar Rp.15.175.178.730,- yang bersumber dari APBD
Kota Dumai. Anggaran tersebut terbagi kedalam kelompok belanja tidak langsung
sebesar Rp. 8.268.488.730,- dan belanja langsung sebesar Rp.
6.906.690.000,-yang dipergunakan untuk melaksanakan 3 (tiga) sasaran strategis 6.906.690.000,-yang dituangkan
ke dalam 4 (empat) indikator kinerja utama dan dituangkan kedalam 13 (tiga belas)
program dan 39 (tiga puluh sembilan) kegiatan.
Tingkat realisasi (daya serap) anggaran keseluruhan sampai dengan 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp.13.999.164.261,- atau 95,57%, untuk belanja
tidak langsung sebesar Rp.7.964.136.359,- atau 96,32 % dan belanja langsung
Pengukuran kinerja tahun 2016 pada Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kota Dumai menunjukkan hasil yang sangat baik. Dari 4 (empat)
indikator kinerja utama terdapat 2 (dua) indikator kinerja utama yang tidak tercapai
100%, 2 (dua) indikator kinerja utama tercapai 100%. Indikator kinerja utama
tersebut yaitu : 1). Angka Kecukupan Protein, dari target sebesar 50 gram/kapita/hari
tercapai 50,05 gram/kapita/hari atau 100,10 %, 2). Produksi Komoditi Pertanian an
Perkebunan, dari target sebesar 124.553 ton tercapai 102.834,07 ton atau 82,56%,
3).Jumlah Penyuluh Terlatih dari target sebanyak 4 (empat) orang tercapai 4 (empat)
orang atau sebesar 100%, 4).Luas Lahan Kritis Yang Direhabilitasi, dari target
sebesar 71,5 Ha tercapai 12,5 Ha atau 17,48 %, Hal ini berarti secara umum kegiatan Tahun Anggaran 2016 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai belum dapat dilaksanakan secara optimal dan mendekati sasaran sesuai dengan yang direncanakan.
Langkah antisipasi dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja di tahun yang akan datang, antara lain adalah :
1. Mengaktifkan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang sedang berjalan baik dengan peninjauan ke lapangan maupun dengan melakukan rapat evaluasi, sehingga kekurangan yang ada dapat dipenuhi dan hasil pekerjaan pun akan dapat mencapai maksimal.
2. Menyusun ketentuan, prosedur atau petunjuk yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan agar semua personil pelaksana kegiatan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Melakukan dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern (Administrasi, Manajemen dan Organisasi) secara menyeluruh, meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap ketentuan serta peraturan perundangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan tetap memperhatikan aspek dan kondisi teknis.
Halaman
KATA PENGANTAR ………..……. i
I KHTI SAR EKSEKUTI F ……… ii
DAFTAR I SI ………. v
BAB I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….……… 1
B. Maksud dan Tujuan ……….…………. 2
C. Dasar Hukum ….….……….………. 3
D. Struktur Organisasi ………. 5
E. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan ……… 7
BAB I I . PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA A. Perencanaan Kinerja ……….. 9
B. Perjanjian Kinerja ………. 15
BAB I I I .AKUNTABI LI TAS KI NERJA A. Capaian Pengukuran Kinerja ……… 17
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ……… 23
C. Akuntabilitas Keuangan ……… 28
D. Tugas Pembantuan Yang Diterima ……… 34
E. Prestasi Atau Penghargaan Yang Diterima ……… 38
BAB I V. PENUTUP ………..……… 40
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Data Jumlah Pegawai di Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kota Dumai Menurut Status, Golongan/ Ruang dan
Tingkat Pendidikan
…… 5
2. Tingkat Pencapaian Kegiatan dan I ndikator Terukur pada Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun 2010
…… 33
3. Analisa Nilai Capaian Rata-rata Program pada Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun 2010
…… 48
4. Realisasi Keuangan tahun 2007 pada Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai
Lampiran Halaman
1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kota Dumai
…….. 37
2. Daftar nama pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Dumai berdasarkan status kepegawaian, jenjang kepangkatan/ golongan, tingkat pendidikan pada tahun 2005 …….. 38
3. Rencana Stratejik Tahun 2001 – 2005 ………... ...……40
4. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2009 ………. ...……42
5. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2009 ………... ...… 48
Bab Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta
cita-cita bangsa dan negara. Adanya tuntutan dan aspirasi masyarakat untuk
terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme diperlukan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas,
terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih
dan bertanggung jawab.
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara berkewajiban
untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu
perencanaan stratejik.
Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai menyusun Laporan Kinerja (LKj)
sebagai perwujudan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
selama tahun 2016 dalam mengemban visi dan misi Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai. Tahun 2016 ini merupakan tahun
pertama dari 5 (lima) tahun Rencana Strategik (Renstra) 2016-2021.
2. Maksud dan Tujuan
2.1. Maksud
Maksud dari penulisan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai adalah untuk dalam rangka
melaksanaan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap Instansi Pemerintah secara
berjenjang wajib menyusun Laporan Pertanggungjawaban Kinerja melalui media
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang sekarang disebut
Laporan Kinerja (LKj).
2.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai adalah :
1. Mempertanggungjawabkan kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kota Dumai kepada Walikota Dumai dan pihak yang
berkepentingan (stakeholder), dalam rangka mewujudkan Pemerintahan
yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya transparansi,
Bab Pendahuluan
2. Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan
yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai
3. Dasar Hukum
Pelaporan kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota
Dumai difokuskan terhadap kinerja yang telah dicapai selama tahun 2016 yang
meliputi keberhasilan dan kegagalan/kekurangan dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi.
Sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai
adalah:
1. TAP MPR-RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
2. TAP MPR-RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi
Daerah.
3. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukkan Kotamadya
Dati II Dumai.
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih KKN.
5. Undang-unang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Daerah (Propeda).
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
perubahannya.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pertanggung
Jawaban Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggung Jawaban Kepala Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Informasi Keuangan
Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan Dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
15. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi.
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun
2000 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi Dan Tata Kerja Tingkat
Daerah.
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Bab Pendahuluan
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan .
19. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor :
050/1240/II/Bangda Tanggal 21 Juni 2001 perihal Pedoman Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Propinsi, Kabupaten Dan Kota.
20. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah.
21. Peraturan Walikota Dumai Nomor 30 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi Dan
Uraian Tugas Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai.
4. Struktur Organisasi
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai dibentuk
dengan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 13 Tahun 2005. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007 pada Tahun 2008 Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan berubah struktur organisasinya dari sebelumnya 3
bidang menjadi 5 bidang, tetapi perubahan tersebut tidak merubah fungsi dari
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai. Perubahan struktur
tersebut berdasarkan Peraturan Daerah No.16 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan tata Kerja Dinas Daerah, dan dijabarkan dengan Peraturan
Walikota Dumai Nomor 30 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 Tahun 2008
tersebut khususnya pada Bab IV Pasal 42 bahwa Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :
1. Kepala
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Adminsitrasi dan Umum;
b. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Sub Bagian Kepegawaian.
3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :
a. Seksi Produksi dan Pengembangan Tanaman Pangan;
b. Seksi Produksi dan Pengembangan Hortikultura;
c. Seksi Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman.
4. Bidang Perkebunan, terdiri dari :
a. Seksi Produksi dan Pengembangan Perkebunan;
b. Seksi Teknologi dan Pengembangan Hasil Perkebunan;
c. Seksi Perlindungan Perkebunan.
5. Bidang Kehutanan, terdiri dari :
a. Seksi Tata Pengelolaan dan Pengawasan Perhutanan;
b. Seksi Produksi, Peredaran dan Pengolahan Hasil Hutan;
c. Seksi Penghijauan, Rehabilitasi dan Pengamanan Hutan.
6. Bidang Penyuluhan, terdiri dari :
a. Seksi Programa Penyuluhan;
b. Seksi Kelembagaan dan SDM Penyuluhan;
c. Seksi Pengkajian Metode dan Teknologi Penyuluhan.
Bab Pendahuluan
a. Seksi Ketersediaan dan Cadangan Pangan;
b. Seksi Distribusi dan Kewaspadaan Pangan;
c. Seksi Konsumsi, Mutu dan Ketahanan Pangan.
8. Unit Pelaksana Teknis
Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai
secara terstruktur dapat dilihat pada Lampiran 6.
5. Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan
Dalam rangka merealisasikan visi-misi, kebijakan, program dan kegiatan yang
telah ditetapkan, diperlukan personalia yang memadai dan sarana dan
prasarana penunjang guna mendukung kelancaran dalam pelaksanaan tugas
dan pekerjaan.
Tabel 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan pada Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan Kota Dumai Tahun 2016.
Pada saat Laporan Kinerja (LKj) ini disusun, jumlah personalia pada Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai baik berstatus PNS
(Tenaga Kerja Sukarela/Honorer Pemerintah Kota Dumai maupun Non
Pemerintah Kota Dumai) keseluruhannya berjumlah 87 orang.
Rincian jumlah pegawai di Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kota Dumai menurut Status, Golongan dan Tingkat Pendidikan
seperti pada Table 1. Data pegawai pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kota Dumai secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.
Sarana dan prasarana penunjang atau perlengkapan yang terdapat
pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai guna
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan terdiri dari barang
ecanaan dan Perjanjian Kinerja
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Sebagaimana ketentuan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999, bahwa
Eselon II ke atas wajib memiliki Visi dan Misi dalam melaksanakan tugas, maka
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai segera menyusun Visi
dan Misi. Penyusunan ini dilakukan dengan mengacu pada Visi Pemerintah
Daerah Kota Dumai yang tertuang dalam RPJM Daerah Kota Dumai Tahun
2016-2021 yaitu“Terwujudnya Masyarakat Dumai yang Makmur dan Madani
pada Tahun 2021”.
Maka berdasarkan Visi Pemerintah Daerah Kota Dumai ditetapkan Visi
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kehutanan secara lengkap adalah
: “Terwujudnya Pertanian Yang Maju dan Berdaya Saing Menuju
Kedaulatan Dan Kemandirian Pangan serta Pengelolaan Hutan Lestari”.
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai mencanangkan misi yang mengacu pada misi
kelima Pemerintah Kota Dumai yaitu “Meningkatkan Pembangunan Sektor
Pertanian dan Perikanan serta Ketahanan Pangan”. Misi Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai yang ingin diwujudkan adalah sebagai
berikut :
1. Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi guna peningkatan
produksi, penumbuhan usaha ekonomi produktif dan peningkatan
2. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu produk serta hasil
pengolahan pertanian sebagai bahan pangan dan bahan baku
industri.
3. Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi.
4. Memantapkan penyelenggaraan perlindungan dan rehabilitasi
sumberdaya alam.
Berdasarkan Visi dan Misi, maka tujuan yang ingin dicapai Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai adalah :
1. Meningkatkan Pendapatan petani
2. Memperbesar sikap sikap kesertaan, kepedulian masyarakat, dan dunia
usaha dalam percepatan pembangunan
3. Pemberdayaan dan penguatan ekonomi kerakyatan
4. Memperbesar pendapatan asli daerah
5. Memperbesar segmen pasar produksi tempatan
6. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
7. Memperbesar kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai adalah :
1. Menyeimbangkan asupan gizi tercapainya Angka Kecukupan Gizi (AKG
protein 50 gram/kapita/hari) dan Angka Kecukupan Energi (AKE 2.000
Kkal/Kapita/Hari)
2. Meningkatnya peran serta petani dalam pembangunan pertanian
3. Meningkatnya produksi pertanian
Bab Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
5. Berfungsinya terminal agribisnis
6. Tercapainya target PAD
7. Mengamankan dan meningkatkan kualitas hutan dan lahan
8. Mengikutsertakan masyarakat dalam pelestarian hutan
Sedangkan arah Kebijakan Pembangunan Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kota Dumai Tahun 2016-2021 adalah :
1. Peningkatan produksi pertanian
2. Pegelolaan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
3. Peningkatan kesejahteraan petani
4. Penguatan SDM dan kelembagaan penyuluhan
5. Peningkatan Ketahan Pangan
6. Rehabilitasi hutan dan lahan
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan untuk mencapai tujuan dan
sasaran dituangkan kedalam program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai, dengan rincian
sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
- Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor
- Kegiatan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
- Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
- Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman
- Kegiatan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Rapat- rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
- Kegiatan Jasa Keamanan Kantor
- Penyediaan Jasa Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
- Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
Kinerja SKPD
d. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
- Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
e. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan)
- Kegiatan Penyusunan data base potensi produksi pangan
- Kegiatan Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah
- Kegiatan Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
Bab Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
- Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk perkebunan,
produk pertanian
f. Program Rehabilitasi hutan dan lahan
- Kegiatan pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
- Kegiatan penanaman pohon pada kawasan hutan industri dan hutan
wisata
- Kegiatan pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata
- Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan
rehabilitasi hutan dan lahan
- Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
- Bulan Menanam Nasional
g. Program Perlindungan dan konversi sumber daya hutan
- Kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan
h. Program Perlindungan dan konversi sumber daya alam
- Kegiatan Kerusakan hutan dan lahan
- Kegiatan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA
i. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
- Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
- Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat
- Kegiatan pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern
bercocok tanam
j. Program Pembinaan dan penerbitan industri hasil hutan
- Kegiatan pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah
mengenai pengelolaan industri hasil hutan
k. Program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
- Kegiatan penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
- Kegiatan penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
l. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
- Kegiatan peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
- Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
m. Program perencanaan dan pengembangan hutan
- Pemeliharaan penghijauan kawasan terbuka
Program dan Kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota
Bab Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
B. Perjanjian Kinerja
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai pada tahun
2016 telah menyusun Perjanjian Kinerja dalam bentuk Rencana Kinerja
Tahunan, penyusunan ini berdasarkan Renstra 2016-2021 dimana tahun 2016
ini merupakan tahun pertama dari Renstra 2016-2021.
Perjanjian Kinerja atau Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun 2016 terdapat 4 (empat)
sasaran strategis yang dituangkan dalam 5 (lima) indikator kinerja utama
dengan besaran target sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 3 : Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) Lahan Secara Optimal dan Lestari
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Kota Dumai Tahun 2016 sebagaimana tabel diatas diaplikasi kedalam 13
program dan 37 kegiatan. Program dan kegiatan tahun 2016 merupakan
penjabaran dari Rencana Kerja Tahunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai tertuang dalam Penetapan Kinerja dan
Akuntabilitas Kinerja
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi
Instansi Pemerintah. Disamping itu pengukuran kinerja dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran
dibandingkan dengan rencana.
Pengukuran yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian
yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang
berupa indikator masukan, keluaran, dan hasil, sebagaimana diuraikan pada
bab sebelumnya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses penyusunan
kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
sasaran dan tujuan.
Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat tahapan penetapan,
pengumpulan data kinerja dan cara pengukuran kinerja. Pengukuran ini
dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja lazimnya dapat
diperoleh melalui dua sumber yaitu :
1. Data internal berasal dari sistem informasi yang diterapkan pada instansi
2. Data eksternal berasal dari luar instansi baik data primer maupun
sekunder.
Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja kegiatan Dinas
masukan, keluaran dan hasil, dilakukan secara sistematis setiap tahun, antara
lain :
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana
tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.
2. Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat
pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator
sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen
rencana kinerja.
Pengukuran kinerja tahun 2016 pada Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai dari 4 (empat) indikator kinerja utama ada 2 (dua)
indikator kinerja utama yang tidak tercapai 100%, 2 (dua) indikator kinerja
utama yang pencapaiannya 100 %. Uraian pengukuran kinerja tahun 2016
pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan Daerah,
terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja utama program yang meliputi :
a. Angka Kecukupan Protein, dari target sebesar 50 gram/kapita/hari
tercapai 50,05 gram/kapita/hari atau 100,10 %. Standar untuk konsumsi
gizi dan protein nasional dengan Angka Kecukupan Protein sebesar 52
gr/kapita/hari. Sedangkan target yang ingin dicapai Kota Dumai pada
Akuntabilitas Kinerja
Capaian indikator kinerja Angka Kecukupan Protein sampai dengan
tahun 2016 sangat memuaskan dan melebihi target yang telah
ditetapkan yakni 50,05 gr/kapita/hari atau 100,10% dari target 50
gr/kapita/hari.
2. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Pertanian dan Pendapatan
Petani, terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja utama, ke dua indikator kinerja
utama tersebut meliputi :
a. Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan
Pelaksanaan arah kebijakan ini dilaksanakan melalui 3 program utama,
yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan,
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan dan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Target indikator
kinerja Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan pada tahun 2016
sebesar 124.553 Ton dengan capaian sebesar 102.834,07 Ton atau
82,56%. Indikator kinerja ini tidak tercapai 100% dikarena pada tahun
2016 produksi Nenas tidak tercapai maksimal, hal ini dikarenakan
faktor cuaca yang tidak menentu.
b. Jumlah Penyuluh Terlatih
Pelaksanaan arah kebijakan ini dilaksanakan melalui program utama,
yaitu Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan
Lapangan. Target indikator kinerja Jumlah Penyuluh Terlatih pada
3. Sasaran Strategis Meningkatnya Keanekaragaman Hayati dan
Perlindungan Hutan, terdiri dari 1 (tiga) indikator kinerja utama yang
meliputi :
a. Sasaran Meningkatnya Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan
Hutan mempunyai indikator kinerja Luas Lahan Yang Direhabilitasi
dengan target luasan pada tahun 2016 sebesar 71,5 Ha. Sasaran ini di
dukung oleh 2 (dua) program yaitu Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan, serta Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan.
Capaian indikator ini hanya sebesar 12,5 Ha atau sebesar 17,48%. Hal
ini dikarenakan pada Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan terdapat
satu kegiatan yang tidak terlaksana yaitu Kegiatan Peningkatan Peran
Serta Masyarakat Dalam Rehabiltasi Hutan dan Lahan. Kegiatan ini
termasuk dalam kategori hibah sehingga pelaksanaannya menunggu
perubahan Peraturan Walikota Dumai tentang Hibah dan Bansos.
Sampai akhir tahun 2016 perubahan Peraturan Walikota Dumai
tentang Hibah dan Bansos belum ada, sehingga kegiatan ini tidak
dilaksanakan
Dari pengukuran kinerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kota Dumai dapat diuraikan bahwa dari 3 (tiga) sasaran strategis yang
dituangkan ke dalam 4 (empat) indikator kinerja utama 2 (dua) indikator kinerja
utama yang capaiannya dibawah 100 % yaitu Produksi Komoditi Pertanian dan
Perkebunan 82,56% dan Luas Lahan Kritis Yang Direhabilitasi dari target
Akuntabilitas Kinerja
SKPD Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun 2016
dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pada tahun 2016 dari 4 (empat) indikator kinerja utama kemudian
dituangkan kedalam 13 (tiga belas) program dan 39 (tiga puluh sembilan)
kegiatan Prioritas. Program dan kegiatan prioritas Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan Tahun 2016 sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
-Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
-Kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan
-Kegiatan Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
-Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk pengembangan pangan
-Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk
Perkebunan, Produk Pertanian
3. Program rehabilitas hutan dan lahan
-Kegiatan pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
-Kegiatan pohon pada kawasan hutan industri hutan wisata
-Kegiatan pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata
-Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan
rehabilitasi hutan dan lahan
-Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan
lahan
Bulan Menanam Nasional
4. Program perlindungan dan konversi sumber daya hutan
5. Program perlindungan dan konversi sumber daya alam
-Kegiatan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA
-Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
6. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
-Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana tekonologi
pertanian/perkebunan tepat guna
-Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna
-Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok
tanam
7. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
-Kegiatan pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah
mengenai pengelolaan industri hasil hutan
8. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
-Kegiatan penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
-Kegiatan penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
9. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
-Kegiatan peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan
-Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
10. Program perencanaan dan pengembangan hutan
- Pemeliharaan Penghijauan Kawasan Terbuka
Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2016 pada Dinas Pertanian Perkebunan
Akuntabilitas Kinerja
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis tentang pencapaian kinerja diperlukan untuk
menginterprestasikan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
secara lebih luas dan mendalam. Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan
pencapaian kinerja kegiatan dengan sasaran strategis dan kebijakan dalam
mewujudkan Sasaran, Tujuan, Visi dan Misi sebagaimana ditetapkan dalam
rencana stratejik serta perkembangan kondisi pencapaian secara efisien dan
efektif. Rekap analisis program dan kegiatan tersebut dilakukan dengan
menggunakan informasi/data yang diperoleh secara lengkap dan akurat.
Analisis capaian Kinerja terhadap sasaran strategis yang menjadi
tolak ukur kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai
Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan Daerah
Untuk mencapai sasaran strategis ini Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kota Dumai menuangkannya kedalam 1 (satu) indikator
kinerja utama yaitu :
a. Angka Kecukupan Protein, dari target sebesar 50 gram/kapita/hari
tercapai 50,05 gram/kapita/hari atau 100,10 %. Standar untuk konsumsi
gizi dan protein nasional dengan Angka Kecukupan Protein sebesar 52
gr/kapita/hari. Sedangkan target yang ingin dicapai Kota Dumai pada
tahun 2016 yakni Angka Kecukupan Protein sebesar 50 gr/kapita/hari.
Tingginya tingkat capaian indikator kinerja ini dikarenakan meningkatnya
kesadaran masyarakat Kota Dumai akan kebutuhan gizi dan protein.
Selain itu juga dikarenakan mulai membaiknya pendapatan masyarakat
2. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Pertanian dan Pendapatan
Petani
Terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja utama, dari kedua indikator kinerja
utama tersebut capaiannya adalah 82,56 % dan 100 %. Ke dua indikator
kinerja utama tersebut meliputi :
a. Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan
Pelaksanaan arah kebijakan ini dilaksanakan melalui 3 program utama,
yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan,
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan dan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Target indikator
kinerja Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan pada tahun 2016
sebesar 124.553 Ton dengan capaian sebesar 102.834,07 Ton atau
82,56%. Indikator kinerja ini tidak tercapai 100% dikarena pada tahun
2016 produksi Nenas tidak tercapai maksimal, hal ini dikarenakan faktor
cuaca yang tidak menentu. Selain itu tahun 2016 banyak tanaman nenas
yang dilakukan peremajaan sehingga belum menghasilkan produksi
buah yang maksimal.
b. Jumlah Penyuluh Terlatih
Pelaksanaan arah kebijakan ini dilaksanakan melalui program utama,
yaitu Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan
Lapangan. Target indikator kinerja Jumlah Penyuluh Terlatih pada tahun
!Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan dari indikator kinerja utama ini yaitu dengan mengirim penyuluh
untuk mengikuti pelatihan baik yang bersifat pelatihan dasar maupun
pelatihan teknis. Penyuluh yang mengikuti terdiri dari penyuluh Pegawai
Negeri Sipil, Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian
(THL-TBPP) dan Penyuluh Swadaya.
3. Sasaran Meningkatnya Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan
Hutan
Terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja utama, dengan capaiannya adalah
17,48 %. Sasaran Meningkatnya Keanekaragaman Hayati dan
Perlindungan Hutan mempunyai indikator kinerja Luas Lahan Yang
Direhabilitasi dengan target luasan pada tahun 2016 sebesar 71,5 Ha.
Sasaran ini di dukung oleh 2 (dua) program yaitu Program Rehabilitasi
Hutan dan Lahan, serta Program Perencanaan dan Pengembangan
Hutan. Capaian indikator ini hanya sebesar 12,5 Ha atau sebesar
17,48%. Hal ini dikarenakan pada Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan terdapat satu kegiatan yang tidak terlaksana yaitu Kegiatan
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabiltasi Hutan dan
Lahan. Kegiatan ini termasuk dalam kategori hibah/bansos sehingga
pelaksanaannya menunggu perubahan Peraturan Walikota Dumai
tentang Hibah dan Bansos. Sampai akhir tahun 2016 perubahan
Peraturan Walikota Dumai tentang Hibah dan Bansos belum ada,
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pada tahun 2016 kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di bawah
koordinasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai di
dukung oleh sumber dana APBD Kota Dumai, Dana Alokasi Khusus (DAK)
Pertanian dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan.
Anggaran-anggaran tersebut secara total berjumlah
Rp.15.175.178.730,- dengan perincian sebagai berikut :
1. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 8.268.488.730,- yang terdiri dari
Gaji dan Tunjangan, Tambahan Penghasilan dan Insentif Pemungutan
Pajak Daerah.
2. Belanja Langsung sebesar Rp.6.906.690.000,- yang terdiri dari Belanja
Pegawai, dan Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal.
Dari keseluruhan anggaran tersebut, realisasi keuangan sampai
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 13.999.164.261,- atau
95,57% dari rencana anggaran awal, dengan rincian sebagai berikut :
1. Realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.964.136.359,- atau
96,32% dari rencana anggaran awal. Belanja Tidak Langsung ini terdiri
dari Gaji dan Tunjangan, Tambahan Penghasilan dan Insentif
Pemungutan Pajak Daerah.
2. Realisasi Belanja Langsung sebesar Rp. Rp.5.730.675.531,- atau
83,01% dari rencana anggaran awal.
Besaran pagu dan realisasi penggunaan anggaran per kegiatan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
Alokasi Belanja Langsung Dinas Pertanian, Perkebunan dan
% &'Akuntabilitas Kinerja
Rp.6.906.690.000,- yang dipergunakan untuk melaksanakan 3 (tiga)
sasaran strategis yang dituangkan ke dalam 9 (sepuluh) indikator kinerja
utama, besaran anggaran per sasaran strategis dan realisasinya dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan
Daerah dengan total anggaran Rp.557.615.000,- terdiri dari 1 (satu)
program dan 7 (kegiatan) kegiatan yang meliputi :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
dengan anggaran sebesar Rp. 557.615.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 555.740.262,- atau 99,66 %, kegiatannya meliputi :
- Kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan dengan
anggaran Rp.98.353.0000,- dengan realisasi sebesar
Rp.98.268.122,- atau 99,91 %.
- Kegiatan Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
dengan anggaran Rp.142.779.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.142.137.556,- atau 99,55 %.
- Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
dengan anggaran Rp.32.685.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.32.299.000,- atau 99,81 %.
- Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan
anggaran Rp.162.348.000,- dengan realisasi sebesar
- Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk
Perkebunan, Produk Pertanian dengan anggaran
Rp.121.452.000,-dengan realisasi sebesar Rp.121.441.107,- atau 98,99%.
2. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Pertanian dan Pendapatan
Petanidengan anggaran Rp. 1.392.442.000,- terdiri dari 4 (empat) program
dan 9 (sembilan) kegiatan yang meliputi :
a. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan dengan
anggaran Rp.175.724.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.167.622.760,-atau 95.39 %. kegiatannya meliputi :
- Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
dengan anggaran Rp.87.920.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.86.253.000,- atau 98.10 %.
- Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan
dengan anggaran Rp.87.804.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.81.369.760,- atau 92,67%.
b. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
dengan anggaran Rp.238.155.000,- realisasi sebesar
Rp.229.566.750,-atau 96,39 %. kegiatannya terdiri :
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian
Tepat Guna dengan anggaran Rp.94.302.000,- realisasi sebesar
+ ,-Akuntabilitas Kinerja
- Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna dengan anggaran Rp.111.708.000,- realisasi sebesar
Rp.109.121.750,- atau 97,68 %.
- Kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
Modern Bercocok Tanam dengan anggaran Rp.32.145.000,- realisasi
sebesar Rp.28.120.000,- atau 87.48 %.
c. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan anggaran
Rp.323.766.000,- realisasi sebesar Rp.322.551.000,- atau 99,62%.
kegiatannya terdiri dari :
- Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dengan
anggaran Rp.323.766.000,- realisasi sebesar Rp.322.551.000,- atau
99,62%.
d. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
dengan anggaran Rp.654.797.000,- realisasi sebesar
Rp.642.692.289,-atau 98,15 %. kegiatannya terdiri dari :
- Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/
Perkebunan dengan anggaran Rp.225.792.000,- realisasi sebesar
Rp.223.548.289,- atau 99,01%.
- Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Bagi Penyuluh Pertanian/
Perkebunan dengan anggaran Rp.429.005.000,- realisasi sebesar
3. Sasaran Strategis Meningkatnya Keanekaragaman Hayati dan
Perlindungan Hutan dengan anggaran Rp.2.652.680.000,- diwujudkan
kedalam 4 (empat) program dan 9 (sembilan) kegiatan yang meliputi :
a. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan anggaran
Rp.1.617.824.000,- realisasi sebesar Rp.651.481.750,- atau 40,27%.
kegiatannya meliputi :
- Kegiatan Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan dengan
anggaran Rp.147.225.000,- realisasi sebesar Rp.145.550.000,- atau
98,86 %.
- Kegiatan Penanaman Pohon Pada Kawasan Hutan Industri dan
Hutan Wisata dengan anggaran Rp.122.435.000,- realisasi sebesar
Rp.122.075.000,- atau 99,71 %.
- Kegiatan Pemeliharaan Kawasan Hutan Industri dan Hutan Wisata
dengan anggaran Rp.177.455.000,- realisasi sebesar
Rp.160.372.000,- atau 90,37 %.
- Kegiatan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan anggaran Rp.
183.829.000,-realisasi sebesar Rp.182.979.750,- atau 99,54 %.
- Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi
Hutan dan Lahan dengan anggaran Rp.946.375.000,- realisasi
sebesar Rp.0,- atau 0 %.
- Kegiatan Bulan Menanam Nasional dengan anggaran
1 23Akuntabilitas Kinerja
b. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dengan anggaran
Rp.250.030.000,- realisasi sebesar Rp.232.139.000,- atau 92,84 %.
kegiatannya :
- Kegiatan Pemeliharaan Penghijauan Kawasan Terbuka dengan
anggaran Rp. 250.030.000,- realisasi sebesar Rp. 232.139.000,- atau
92,84 %.
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dengan
anggaran Rp.572.612.000,- realisasi sebesar Rp.567.405.200,- atau
99,09 %. kegiatannya :
- Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan dengan anggaran Rp.572.612.000,- realisasi sebesar
Rp.567.405.200,- atau 99,09 %.
d. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan dengan
anggaran Rp.212.214.000,- realisasi sebesar Rp.112.402.280,- atau
52,97 %. Kegiatannya yaitu :
- Kegiatan Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan
Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan dengan anggaran
Rp. 212.214.000,- realisasi sebesar Rp. 112.402.280,- atau 52,97 %.
Untuk melihat jumlah alokasi anggaran dan realisasi atau penyerapan
anggaran per kegiatan pada tahun 2016 lingkup Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai secara rinci dapat lihat pada
4. Tugas Pembantuan Yang Diterima
Pada tahun 2016 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai
mendapat alokasi dana Tugas Pembantuan yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lingkup Kementrian Pertanian Republik
Indonesia. Tugas pembantuan dimaksud berasal dari Direktorat Jenderal
Hortikultura dan Badan Ketahanan Pangan. Adapun rincian Program dan kegiatan
tugas pembantuan dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tugas Pembantuan dari Direktorat Jenderal Hortikultura
Tugas pembantuan ini merupakan Tugas Pembantuan Mandiri Propinsi
dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas
Pertanian dan Peternakan Propinsi Riau Program Peningkatan Produksi dan
Nilai Tambah Hortikultura Tahun 2016 Nomor SP-DIPA-018.04.4.099315/2016
revisi kedua tanggal 09 Juni 2016 dan Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan Propinsi Riau Nomor : Kpts.407/Distannak/I/2006 tanggal 2016
tentang Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Dana Dekonsentrasi (DK)
dan Tugas Pembantuan (TP) APBN di Lingkungan Dinas Pertanian dan
Peternakan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2016 Kegiatan Pengembangan
Kawasan Cabe Merah dan Sayuran Dataran Rendah Tahun Anggaran
2016.Tugas pembantuan ini terdiri dari 1 program yakni ; Peningkatan
Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura dengan alokasi anggaran Rp.
340.237.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp.
339.966.250,- atau 99,92% yang dialokasikan melalui kegiatan-kegiatan
7 89Akuntabilitas Kinerja
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar
Rp. 292.947.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar
Rp. 292.676.250,- Atau 99,91% dari anggaran. Adapun indikator kinerja
keluaran; (1) Tersalurnya fasilitasi bantuan saprodi pengembangan cabe
dengan target 7 ha dan realisasi 7 ha (2) Tersalurnya fasilitasi bantuan
saprodi pengembangan sayuran dengan target 5 ha dan realisasi 5.
b. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen
Hortikultura
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar
Rp. 47.290.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar
Rp. 47.290.000,- Atau 100,00% dari anggaran. Adapun indikator kinerja
keluaran ; (1) Layanan perkantoran dengan target 12 bulan layanan dan
realisasi 12 bulan layanan.
2. Tugas Pembantuan Dari Badan Ketahanan Pangan
Tugas pembantuan ini dengan Nomor : SP-DIPA-018.11.3.099426/2016
tanggal 07 Desember 2015, merupakan dana tugas pembantuan yang
dititipkan melalui kegiatan dekosentrasi Badan Ketahanan Pangan Propinsi
Riau yang kegiatannya dialokasikan untuk Kota Dumai sesuai dengan Surat
Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Badan Ketahanan
Pangan Propinsi Riau Nomor : OT.210/01/SATKER-BKPR/2016 tanggal 28
Januari 2016 tentang Penunjukan/ Penetapan Pelaksana Anggaran/Kegiatan
Dekonsentrasi Satuan Kerja Badan Ketahanan Pangan Propinsi Riau di Kota
Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat dengan
alokasi anggaran Rp. 309.800.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran
sebesar Rp. 298.650.000,- atau 96,40% yang dialokasikan melalui
kegiatan-kegiatan dibawah ini :
a. Kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan
Pangan
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini
sebesar Rp. 177.300.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran
sebesar Rp. 166.950.000,- Atau 94,16% dari anggaran. Adapun
indikaton kinerja keluaran yaitu ; (1) Jumlah kawasan mandiri pangan
dengan target 2 kecamatan dan realisasi 2 kecamatan.
b. Kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan
Peningkatan Keamanan Pangan.
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini
sebesar Rp. 102.500.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran
sebesar Rp. 101.700.000,- Atau 99,22% dari anggaran. Adapun
indikaton kinerja keluaran yaitu ; (1) Pendampingan P2KP (Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan) dengan target 4 Desa/Kelompok
dan realisasi 4 Desa/Kelompok.
c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan
Pangan
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini
sebesar Rp. 30.000.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran
sebesar Rp. 30.000.000,- Atau 100,00% dari anggaran. Adapun
indikaton kinerja keluaran yaitu ; (1) Dukungan manajemen dan
= >?Akuntabilitas Kinerja
Untuk meningkatkan pelaksanaan penyelenggaran tugas pembantuan serta
menyelesaikan permasalahan dan kendala yang dihadapi di masa
mendatang, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk lebih memperhatikan lagi usulan-usulan dari daerah sehingga
anggaran tersebut dapat dilaksanakan secara maksimal.
b. Menetapkan standar harga barang/jasa sesuai dengan standar harga di
masing-masing daerah.
c. Mempermudah persyaratan masalah status kepemilikan lahan sehingga
pengembangan kawasan pertanian bisa dilaksanakan.
5. Prestasi atau Penghargaan yang Diterima
- Prestasi atau penghargaan yang diterima Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kota Dumai pada tahun 2016 antara lain sebagai berikut :
- Juara I Adikarya Pangan Nasional “Kategori Pelayanan Ketahanan
Pangan/Petugas Veteriner” Tingkat Propinsi Riau (drh.ISMADI)
- Juara III Adikarya Pangan Nasional “Kategori Pelayanan Ketahanan
Pangan/Penyuluh PNS” Tingkat Propinsi Riau (HERMAN, S.Pt)
- Juara II BPP Terbaik Tingkat Provinsi Riau (BPP Dumai Barat/Dumai Selatan)
- Juara I Penanaman Pohon Tingkat Kota di Propinsi Riau (tahun penanaman
2015)
- Penghargaan Pada Acara Pekan Daerah (PEDA) Petani Nelayan Tingkat
Provinsi Riau di Kec.Siberida Kab.Indragiri Hulu
- Juara I Asar Terampil
- Juara I Temu Karya
- Juara II Lomba Cipta Menu B2SA
- Juara II Lomba Bujang dan Dara
- Juara III Lomba Volley Ball Putri
- Juara III Lomba Gita Nusantara
- Kelompok tani perkebunan berprestasi penghargaan tingkat Kota Dumai
- Juara I Kelompok Tani Sumber Jaya Kel. Kampung Baru Kec.Bukit Kapur
- Juara II Kelompok Tani Maju Jaya Kel. Guntung Kec.Medang Kampai
- Juara III Kelompok Tani Rawang Makmur Jaya Kel. Gurun Panjang Kel.Bukit
Bab PCD EFEG
BAB IV
PENUTUP
1. Tinjauan Umum
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota
Dumai Tahun 2016 dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun Anggaran 2016.
Laporan ini merupakan perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai dalam waktu satu tahun.
Pengukuran kinerja tahun 2016 pada Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kota Dumai menunjukkan hasil yang cukup baik. Dari 4 (empat)
indikator kinerja utama ada 2 (lima) indikator kinerja utama yang tidak tercapai
100% dan 2 (dua) indikator kinerja utama tercapai 100%.
Hal ini berarti secara umum kegiatan Tahun Anggaran 2016 Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai belum dapat dilaksanakan
secara optimal atau mendekati sasaran sesuai dengan yang direncanakan.
2. Tinjauan Khusus
Laporan akuntabilitas kinerja dilaksanakan secara berkesinambungan,
sehingga perlu upaya-upaya sebagai berikut :
a. Perlu pengkajian secara cermat terhadap kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan program, kegiatan dan kebijakan yang telah ditetapkan, serta
mengupayakan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan pelaksanaan
b. Perlu ditingkatkan sosialisasi sistem penyusunan Renstra dan Laporan
Kinerja (LKj) kepada semua staf sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi
kedinasan dapat terlaksana dengan baik.
c. Dukungan dan perhatian pimpinan serta tanggung jawab seluruh staf
terhadap tugas dan fungsinya merupakan kunci keberhasilan dalam
mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
3. Saran
a. Dengan demikian meningkatnya volume kegiatan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai yang telah mengacu kepada
Renstra Kota Dumai maka diharapkan adanya peningkatan anggaran APBD
pada Sub Sektor Pertanian dan Kehutanan.
b. Perlu ketersediaan dana operasional yang memadai bagi setiap unit kerja
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai dalam mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi secara proporsional.
c. Penambahan tenaga teknis pada masing-masing bidang perlu menjadi
prioritas sejalan dengan meningkatnya volume kegiatan dan kebutuhan
organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai sesuai
Bab Pyz {|{}