RIVANI NOOR
DEPOK, 2/3 SEPTEMBER 2015
PENDAHULUAN
2
Stunting didefinisikan sebagai TB/U < -2 SD atau
pendek dan <-3 SD atau sangat pendek (WHO Child
Growth Standard)
Stunting
kekurangan gizi kronis selama
periode paling kritis tumbang pada awal
kehidupan.
Dampak stunting :
•
Kematian dan DALYs pada balita (Black
et al
., 2008)
•
Kemampuan kognitif, motorik, psikososial dan
perkembangan emosional (WHO, 2004)
•
Obesitas pada usia dewasa (Kemenkes, 2013)
•
Penyakit kronis pada usia dewasa (Victoria
et al
., 2008)
•
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan produktivitas
(Depkes, 2009)
Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan MDD, MMF, MAD dan faktor lainnya terhadap kejadian stunting pada balita 6-23 bulan di Posyandu Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor Tahun 2015
Stunting
MDD,
MMF,
MAD
Karakteristik
Balita
Penyakit
Infeksi
Karakteristik
Orang Tua
Pola
Asuh
Tingkat
Pendapatan
METODOLOGI PENELITIAN
3
KRITERIA INKLUSI
•
Tinggal di Kota Bogor
minimal 1 bulan
terakhir
•
Balita datang
bersama ibu
kandung
KRITERIA EKSKLUSI
•Bayi dan anak 6-23 bulan yang sakit berat atau cacat
•Bayi dan anak 6-23 bulan yang memiliki alergi
makanan
Penelitian analitik
Cross Sectional
SAMPEL & ANALISIS
4
Rumus menguji dua proporsi :
Diperoleh n = 69
Total besar sampel = 152 balita
Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional
dari 3 kelurahan di wilayah kerja PKM
Nama
Kelurahan
Jumlah
Sampel
Nama Posyandu
Ciluar
38
Merpati I A, Nuri,
Rajawali I-II
Kedung
Halang
55
Mekar Sari I-II,
Flamboyan III,
Bougenville
Ciparigi
59
Melati, Subagenda,
Asoka II
Total
152
9+2 Posyandu
Analisis
Univariat
Analisis
Bivariat
•Chi Square
Analisis
Multivariat
HASIL ANALISIS UNIVARIAT
5
VARIABEL
UNIVARIAT
STUNTING mean -0.68 11,8 % stunting (2 % severe) 88,2 % normal MDD median 4
52,6 % MDD, 47,4 % tidak MDD MMF median 4
99,3 % MMF, 0,7 % tidak MMF MAD 45,4 % MAD,
54,6 % tidak MAD USIA BALITA
(bulan)
median 13,3 59,9 % usia 12-23 40,1 % usia 6-11 JENIS
KELAMIN
55,3 % perempuan 44,7 % laki-laki
VARIABEL
UNIVARIAT
BERAT BADAN LAHIR
Mean 3054 gram 5,9 % BBLR
94,1 % tidak BBLR PANJANG
BADAN LAHIR
Mean 48,18 cm 25,7 % pendek 74,3 % normal PENYAKIT
INFEKSI
60,5 % sering sakit
39,5 % tidak/jarang sakit USIA IBU
(tahun)
mean 30,14
26,3 % usia berisiko
73,7 % usia tidak berisiko TINGGI BADAN
IBU (cm)
Mean 150,18 52 % pendek 48 % normal PENDIDIKAN IBU Median SMP
50,7 % pend rendah 49,3 % pend tinggi
VARIABEL
UNIVARIAT
PENDIDIKAN AYAH
Median SMU
37,5 % pend rendah 62,5 % pend tinggi
PEKERJAAN IBU 82,2 % ibu tidak bekerja 17,8 % ibu bekerja. JUMLAH
ANGGOTA RUMAH TANGGA
nilai median 4 57,2 % (< 4 ) 42,8 % (> 4 ) POLA ASUH 82,7 % baik
17,3 % kurang
Valid percent (n=133)
TINGKAT
PENDAPATAN KELUARGA
HASIL ANALISIS BIVARIAT
Tabel rekapitulasi
6
1. MDD
Bayi dan anak stunting 9,7 % tidak memenuhi MDD 13,8 % memenuhi MDD
P value = 0,606
Variabel MMF tidak dilanjutkan analisis karena homogen
Variabel MAD tidak dilanjutkan analisis karena dalam
perhitungan memasukkan MMF yang homogen
2. Usia bayi dan anak
Bayi dan anak stunting 15,4 % 12-23 bulan 6,6 % 6-11 bulan
P value = 0,163
3. Jenis kelamin
Bayi dan anak stunting 11,9 % perempuan 11,8 % laki-laki
P value = 1,000
4. Berat lahir
Bayi dan anak stunting 11,1 % BBLR
11,9 % tidak BBLR
P value = 1,000
5. Panjang lahir
Bayi dan anak stunting 23,1 % pendek
8 % normal
P value = 0,019*
6. Penyakit Infeksi
Bayi dan anak stunting 8 % sering sakit
19,2 jarang sakit
P value = 0,077
7. Umur Ibu
Bayi dan anak stunting 12,5 % berisiko
11,6 % tidak berisiko
P value = 1,000
8. Tinggi badan Ibu
Bayi dan anak stunting 16,5 % pendek
6,8 % normal
P value = 0,114
9. Pendidikan ibu
Bayi dan anak stunting 11,7 % pend rendah 12,0 % pend tinggi
P value = 1,000
10.Pendidikan ayah
Bayi dan anak stunting 10,5 % pend rendah 12,6 % pend tinggi
P value = 0,897
11. Pekerjaan Ibu
Balita stunting 18,5 % ibu bekerja 10,4 % tdk bekerja
P value = 0,392
12. Jumlah Anggota Keluarga
Balita stunting 14,9 % < 4 org 7,7 % > 4 orang
P value = 0,265
13. Pola Asuh
Balita stunting 8,7 % kurang 12,7 % baik
P value = 0,738
14. Tingkat Pendapatan Keluarga
Balita Stunting 13,0 % < UMR 10,0 % > UMR
Uji Interaksi
Tidak ada variabel yang berinteraksi (p value < 0,05)
Model Akhir
Variabel
P Value
OR
95 % CI
Panjang badan lahir
Minimum Dietary Diversity
Jumlah anggota rumah tangga
Penyakit infeksi
Usia balita
0,009
0,518
0,088
0,065
0,053
4,445
0,689
0,356
0,367
3,617
1,447
–
13,650
0,223
–
2,133
0,108
–
1,168
0,127
–
1,065
0,983
–
13,307
Variabel dominan berhubungan dengan stunting :
panjang badan lahir, OR =
4,445 (CI 95 % : 1,447-13,650), artinya balita yang memiliki PBL pendek (< 48
cm) berisiko mengalami stunting pada usia 6-23 bulan sebesar 4,445 lebih
tinggi dibandingkan balita yang memiliki PBL normal (> 48 cm), setelah
dikontrol oleh variabel
MDD
, jumlah anggota rumah tangga, penyakit infeksi,
dan usia balita.
PEMBAHASAN
Panjang badan lahir merupakan faktor dominan kejadian stunting
(Pratiwi,2013,Mardones et al., 2014)
Faktor risiko kejadian stunting adalah panjang badan lahir yang rendah
(Anugraheni and Kartasurya, 2012, Meilyasari and Isnawati, 2014).
Retained effect
pertumbuhan anak yang dipengaruhi pertumbuhan pada
masa sebelumnya (masa janin) dan faktor luar terutama penyakit infeksi dan
konsumsi makanan bayi sebagai efek tambahan
(Baker,1996 dan Achadi,2005 dalam Minarto,2006)
Bayi dengan panjang lahir pendek, kondisi stunting merupakan
retained effect
kondisi kekurangan gizi sejak dalam masa kandungan
Retained effect terjadi karena 2/3 bayi dan anak sering mengalami infeksi dan
konsumsi makanan yang kurang beragam (umumnya kelompok padi-padian
dan sayur buah kaya vitamin A, setengahnya telah mengonsumsi kelompok
susu dan daging/ikan/jeroan, kurangdari setengah mengonsumsi
kacang-kacangan, telur dan sayur buah lainnya)
KESIMPULAN DAN SARAN
Prevalensi kejadian
stunting
sebesar 11,8 % (2 % s
evere
stunting
). Kejadian stunting
terbanyak pada usia 12-23
bulan (77,8 %)
Pola pemberian makan 99,3%
memenuhi secara kuantitas
(Minimum Meal Frekuensi), namun
secara kualitas (Minimum Dietary
Diversity) masih rendah yaitu 52,6 %.
Minimum Acceptable Diet (kuantitas
dan kualitas) rendah yaitu 42,1%.
Faktor dominan kejadian
stunting adalah panjang badan
lahir dengan OR= 4,445 setelah
dikontrol oleh variabel
Minimum
Dietary Diversity
, penyakit infeksi,
jumlah anggota rumah tangga
dan usia balita.
Indikator PMBA tidak menunjukkan
hubungan yang bermakna secara
signifikan karena infeksi cukup tinggi
(65,8 %) serta hambatan
pertumbuhan yang terjadi sejak
masa kandungan (
retained effect
)
9
Gizi seimbang remaja,WUS,ibu hamil dan PMBA
yang tepat (kuantitas dan kualitas) 1000
HPK
Sosialisasi
dan Advokasi
Kinerja posyandu
terkait edukasi