• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA J

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA J"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

SINTESIS POLY(2,5-FURYLENE VINYLENE) DARI KULIT KAKAO (Theobroma cacao) SEBAGAI POLIMER ALTERNATIF PENGGANTI

SILICON SEMICONDUCTOR DAN UJI EFISIENSI SEL SURYA BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN Diusulkan oleh:

CANDRA RIZQI SANTOSO 135090201111058 (2013)

MAHATHIR MUHAMMAD EKO RAHARJO 135090207111002 (2013)

GEMPAR ADITYA PRABOWO 135090207111018 (2013)

SITI IMROATUS KIFTIYAH 145090201111039 (2014)

RISKI SETIORINI 135090801111006 (2013)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)
(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN ... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Luaran yang Diharapkan ... 2

1.5 Manfaat Keutamaan Topik Penelitian ... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Kulit Kakao ... 3

2.2 Poly(2,5-Furylene Vinylene) ... 3

2.3 Sel Surya Polimer ... 3

2.4 Ketahanan dan Efisiensi Sel Surya ... 4

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 5

3.1 Jenis Penelitian ... 6

3.2 Tempat Penelitian ... 6

3.3 Tahapan Penelitian ... 6

3.3.1 Persiapan Bahan ... 6

3.3.2 Hidrolisis Serbuk Kulit Kakao Menjadi Furfural ... 6

3.3.3 Kondensasi Furfural Menjadi Furylacrylic Acid ... 6

3.3.4 Brominasi Furylacrylic Acid Menjadi 2-[(E)-2-Bromovinyl]Furan ... 6

3.3.5 Polimerisasi 2-[(E)-2-Bromovinyl]Furan Menjadi Polimer PFV ... 7

3.3.6 Pembuatan Sel Surya ... 7

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 8

3.5 Analisis Data ... 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 9

4.1 Anggaran Biaya ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ... 11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ... 20

(4)
(5)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan populasi penduduk, perkembangan industri dan perkembangan teknologi menyebabkan pemenuhan kebutuhan energi semakin meningkat. Energi yang dihasilkan sampai saat ini masih bersumber dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga kemungkinan besar ketersediaan energi akan berkurang baik dalam waktu dekat maupun waktu lama. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan terhadap energi yang tidak terbatas sementara ketersediaan energi yang dihasilkan terbatas, sehingga dibutuhkan solusi-solusi baru untuk menciptakan sebuah alternatif sumber energi yang terbarukan, praktis, murah dan ramah lingkungan. Suplai energi matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3x1024 joule per tahun. Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Oleh karena itu, sinar matahari merupakan alternatif sumber energi yang dapat dikembangkan melalui konversi energi cahaya menjadi energi listrik secara langsung atau efek fotovoltaik dengan sistem sel surya (Munandhar, 2013).

Sel surya adalah piranti yang terbuat dari bahan semikonduktor yang mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik secara langsung. Keterbatasan dalam segi jumlah dan harga bahan baku sel surya merupakan salah satu hambatan pengembangan piranti ini. Sebagai salah satu solusi dari masalah tersebut adalah penggunaan bahan organik atau polimer yang lebih banyak dari segi sumber dan lebih murah dari segi harga daripada bahan sel surya konvensional (Baskoroadi, 2011).

Kakao (Theobroma cacao) merupakan salah satu komoditi ekspor yang tinggi Indonesia. Luas total perkebunan kakao di Indonesia mencapai 1.6jt hektar. Persentase proporsi dari buah kakao terdiri dari 66,67% kulit buah kakao, biji kakao 30,21% dan plasenta 3,12%. Kulit buah kakao yang banyak ini menjadi limbah organik (Adzimah dan Asiam, 2010).

Kajian mengenai pemanfaatan kulit kakao menjadi bahan kimia merupakan hal yang sangat menarik untuk meningkatkan nilai tambah kulit kakao. Hasil persentase kulit kakao yang cukup besar ini memiliki potensi untuk sintesis bahan kimia, karena mengandung pentosan (hemiselulosa) yang cukup tinggi yaitu 11,71% (Hidayah, 2011). Kandungan pentosan yang cukup tinggi dapat disintesis menghasilkan polimer poly(2,5-furylene vinylene).

Poly(2,5-furylene vinylene) merupakan senyawa turunan furfural yang telah mengalami reaksi polimerisasi. Poly(2,5-furylene vinylene) merupakan bahan polimer semikonduktor yang dapat mengkonversi energi foton menjadi energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai lapisan aktif pada sel surya.

(6)

kakao sebagai bahan dasar untuk sintesis poly(2,5-furylene vinylene) untuk pembuatan semikonduktor sel surya berbasis bahan organik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana rendemen polimer poly(2,5-furylene vinylene) yang dihasilkan dari bahan dasar kulit kakao?

2. Bagaimana kualitas polimer poly(2,5-furylene vinylene) yang dihasilkan sebagai bahan semikonduktor untuk pembuatan sel surya polimer bila dibandingkan dengan semikonduktor silikon?

3. Bagaimana tingkat efisiensi polimer poly(2,5-furylene vinylene) sebagai semikonduktor sel surya?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kuantitas rendemen polimer poly(2,5-furylene vinylene) hasil sintesis dari bahan dasar kulit kakao.

2. Mengetahui kualitas polimer poly(2,5-furylene vinylene) hasil sintesis sebagai bahan semikonduktor untuk pembuatan polimer sel surya bila dibandingkan dengan semikonduktor silikon.

3. Mengetahui tingkat efisiensi polimer poly(2,5-furylene vinylene) sebagai sel surya.

1.4 Luaran Yang Diharapkan

1. Polimer poly(2,5-furylene vinylene) sebagai material semikonduktor pada pembuatan sel surya berbasis polimer organik.

2. Publikasi ilmiah yang berjudul “Synthesis of Poly(2,5-Furylene Vinylene) from Cocoa Shell (Theobroma cacao) as Alternative Polymer to Silicon Semiconductor Replacement and Efficiency Test as Solar Cell” pada Indonesian Journal of Chemistry.

3. Hasil penelitian akan dipresentasikan dalam Seminar Nasional Kimia UGM

2016 dengan judul “Sintesis Poly(2,5-Furylene Vinylene) dari Kulit Kakao (Theobroma cacao) Sebagai Polimer Alternatif Pengganti Silicon Semiconductor dan Uji Efisiensi Sel Surya”.

1.5 Manfaat Keutamaan Topik Penilitian

(7)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kakao

Kulit kakao merupakan limbah lignoselulosa. Lignoselulosa terdiri atas tiga penyusun utama yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang saling terikat erat membentuk satu kesatuan. Komposisi kimia kulit kakao terdiri dari 43,37% selulosa, 11,71% pentosan (hemiselulosa) dan 36,84% lignin (Hidayah, 2011). Kadar hemiselulosa yang tinggi inilah dibutuhkan untuk pembuatan polimer poly(2,5-furylene vinylene).

2.2 Poly(2,5-Furylene Vinylene)

Poly(2,5-Furylene Vinylene) atau PFV merupakan senyawa polimer turunan dari senyawa furan. PFV merupakan polimer furan terkonjugasi dengan unit ulang terdiri dari heterosiklik dan tambahan bagian alkenil eksternal. Struktur polimer PFV secara umum ditunjukkan oleh gambar 1 (Mathers dan Meier, 2011).

Gambar 1. Struktur Polimer Poly(2,5-Furylene Vinylene)

Polimer PFV dapat disintesis dengan beberapa tahapan yaitu hidrolisis, kondensasi, brominasi dan polimerisasi. Tahap hidrolisis hemiselulosa dengan penambahan katalis asam H2SO4 dengan tujuan untuk mengubah hemiselulosa menjadi furfural dengan hasil samping berupa air. Tahap kondensasi menggunakan asetat anhidrida bertujuan untuk memperpanjang rantai terkonjugasi pada senyawa furfural menjadi furylacrylic acid (Furniss dkk, 1989). Tahap brominasi menggunakan reagen bromin (Br2) untuk mengubah furylacrylic acid menjadi 2-[(E)-2-Bromovinyl]furan. Tahap polimerisasi merupakan proses penggabungan dua atau lebih monomer untuk menjadi polimer menggunakan agen pengoksidasi FeCl3 (Sen dkk, 2008).

Aplikasi polimer PFV digunakan sebagai sensor yang sensitif terhadap alkohol (Gao, 2012). Polimer PFV juga digunakan sebagai bahan elektroluminesensi dan optik non-linear (Mealares dkk, 1996). Selain itu polimer PFV juga dapat digunakan sebagai material semikonduktor polimer organik yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik karena

mempunyai sistem elektron π yang terdelokalisasi sehingga dapat menyerap cahaya matahari membuat polimer dapat menjadi pembawa muatan sehingga terjadi tranportasi muatan (Gunes dkk, 2007).

2.3 Sel Surya Polimer

(8)

muatan, mentransport muatan-muatan tersebut dan menghasilkan listrik. Penelitian di bidang sel surya berbahan aktif polimer terkonjugasi sangat berkembang pesat karena menawarkan proses pembuatan yang berbiaya murah, sederhana dan dapat dihasilkan efisiensi konversi yang tinggi (Bahtiar dkk, 2011).

Gambar 2. Delokalisasi Elektron-π Polimer PFV

Sel surya polimer merupakan jenis sel surya fleksibel yang terbuat dari polimer, molekul besar dengan pengulangan unit struktural yang dapat menghasilkan listrik dari cahaya matahari oleh efek fotovoltaik. Sel surya polimer termasuk sel surya organik dengan jenis sel surya tipis yang lebih stabil dan biaya produksi yang lebih murah dibanding sel surya silikon (Janssen, 2007).

Polimer golongan poly(arylene vinylene) mewakili golongan polimer organik terkonjugasi dalam struktur antara polyacetylene dan polyarylene. Turunan dari polimer ini meliputi poly(p-phenylene vinylene) (PPV), poly(furylene vinylene) (PFV), poly(thienylene vinylene) (PTV). Karena mempunyai sifat konduktif yang baik, turunan dari golongan polimer ini berpotensi sebagai semikonduktor listrik pengganti semikonduktor pada sel surya (Entezami dan Bagheri, 2002).

2.4 Ketahanan dan Efisiensi Sel Surya

Polimer PFV sedikit berperilaku oksidatif akibat dari berat molekul tinggi, tapi bersifat stabil terhadap lingkungan udara (Jen dkk, 1987). Sel surya polimer mempunyai ketahanan lebih dari 10.000 jam dan mempunyai kestabilan lebih dari satu tahun di bawah kondisi di luar ruangan. Hal ini cukup mengesankan dan merupakan teknologi yang menjanjikan untuk mengkonversi energi (Krebs, 2010).

Efisiensi sel surya dapat dinyatakan dengan perbandingan antara daya listrik maksimum sel surya atau daya output yang dikeluarkan sel surya dengan daya pancaran (radiant) atau daya input yang berasal dari cahya matahari pada sel surya (Munandhar, 2013) :

� = I V

In en a ca a a L a panel  % (1) � = P

G A  % (2)

(9)

BAB 3. METODE PENELITIAN Persiapan Bahan

(Serbuk Kulit Kakao)

Analisis spektrofotometri IR, GC dan TLC

Analisis spektrofotometri

IR

Analisis spektrofotometri

IR dan NMR

Pembuatan Sel Surya Variasi Waktu Pencelupan Elektroda

dalam Polimer PFV Uji efisiensi sel surya dengan lampu halogen

dan cahaya matahari

Gambar 3. Mekanisme Sintesis Polimer PFV dan Uji Efisiensi Sel Surya Polimerisasi Kondensasi

Brominasi Hidrolisis

Furylacrylic Acid

2-[(E)-2-Bromovinyl]Furan

Furfural

(10)

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan tergolong dalam penelitian dengan metode eksperimen dalam laboratorium dan eksperimen di lapang selama 5 bulan.

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya.

3.3 Tahapan Penelitian 3.3.1 Persiapan Bahan

Persiapan bahan dilakukan dengan mengumpulkan kulit kakao yang ada di daerah Malang dan sekitarnya. Sebelum perlakuan terlebih dahulu kulit kakao dibersihkan lalu dikeringkan di bawah cahaya matahari selama 2 minggu. Kemudian kulit kakao yang kering digiling menjadi serbuk.

3.3.2 Hidrolisis Serbuk Kulit Kakao Menjadi Furfural

Pada tahap ini serbuk kulit kakao dihidrolisis dengan katalis homogen H2SO4 (10%). Hidrolisis dilakukan dengan mencampurkan 50 gram serbuk kulit kakao dan 200 mL larutan H2SO4 (10%) serta ditambahkan 125 gram NaCl kemudian dihidrolisis selama 5 jam. Filtrat yang didapatkan dimurnikan dengan ekstraksi cair-cair menggunakan kloroform absolut dan didestilasi pada suhu 60-70 °C. Analisa furfural yang dihasilkan dari hidrolisis kulit kakao dilakukan dengan metode spektrofotometri IR, GC dan TLC.

3.3.3 Kondensasi Furfural Menjadi Furylacrylic Acid

Furfural yang diapatkan dari hidrolisis kulit kakao kemudian dikondensasi dengan asetat anhidrida. Metode dilakukan dengan mencampurkan 41,5 mL furfural dengan 77 gram asetat anhidrida dan 49 gram kalium asetat. Kemudian diaduk dan dipanaskan pada suhu 150 oC selama 4 jam. Biarkan agar sedikit dingin, lalu ditambahkan 6 gram karbon aktif dan didihkan sampai menjadi tidak berwarna. Kemudian disaring dalam keadaan panas. Filtrat panas ditambahkan HCl dengan perbandingan 1:1, lalu diaduk dan dinginkan selama 1 jam. Dilakukan penyaringan pada kondisi dingin. Analisa furylacrylic acid yang dihasilkan dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri IR.

(11)

Kristal yang didapat lalu direfluks dengan larutan Na2CO3 sebanyak perbandingan 10% dari kristal yang didapat untuk dekarboksilasi gugus karboksil. Setelah itu dilakukan pendinginan dan dipisahkan dengan metode ekstraksi. Ekstraksi fasa cair dilakukan sebanyak 2 kali dengan menggunakan 75 mL eter, ekstrak berada dalam fasa organik. Eter dihilangkan menggunakan rotary evaporator dengan menambahkan CaCl2 anhidrat. Endapan yang didapat merupakan 2-[(E)-2-Bromovinyl]furan. Analisa 2-[(E)-2-Bromo vinyl]furan dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri IR dan menggunakan NMR.

3.3.5 Polimerisasi 2-[(E)-2-Bromovinyl]Furan Menjadi Polimer PFV

Pembentukan polimer PFV dapat dilakukan dengan cara polimerisasi 2-[(E)-2-Bromovinyl]furan. Metode ini dapat dilakukan dengan cara 1,73 gram 2-[(E)-2-Bromovinyl]furan dicampurkan dengan asetonitril sebanyak 100 mL dikocok selama 15 menit menggunakan ultrasonic bath. Lalu ditambahkan agen pengoksidasi 2,43 gram FeCl3 dan dilakukan pengadukan konstan selama 24 jam pada suhu ruang. Kemudian difiltrasi dan dicuci dengan asetonitril dan etanol sampai filtrat tidak berwarna. Lalu dikeringkan pada 50 oC selama 24 jam dibawah vakum. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan DRS.

3.3.6 Pembuatan Sel Surya

Kaca FTO (flour thin oxide) sebanyak 4 buah berukuran 2×2 cm dicuci dengan aquades lalu dibasuh dengan etanol. Scotch tape direkatkan pada sisi kaca FTO sehingga sisi konduktif hanya tersisa 1×1,5 cm, diilustrasikan pada Gambar 3.1. Pasta TiO2 dibuat dengan menggunakan 0,5 gram polivinil alkohol (PVA) yang dilarutkan dengan 5 mL aquades dengan suhu 80 oC. Kemudian diambil 0,1 mL, ditambahkan 1 gram serbuk TiO2 dan diaduk hingga homogen. Pasta TiO2 yang dihasilkan kemudian dilapiskan pada kaca FTO diratakan menggunakan batang gelas pengaduk. Lalu dianginkan selama 15 menit. Setelah lapisan TiO2 kering, schotch tape diambil dan dipanaskan pada suhu 450 oC selama 30 menit. Empat elektroda kerja yang telah dilapisi TiO2 tersebut direndam dalam polimer PFV dengan variasi perendaman 10 menit, 1 jam, 24 jam dan 48 jam. Setelah perendaman, bagian TiO2 dibasuh den gan aquades menggunakan pipet tetes dan dibasuh kembali menggunakan etanol.

Keterangan gambar :

area pelapisan pasta TiO2 area perekatan scotch tape

(12)

Elektroda lawan (counter electrode) dibuat dengan cara grafit pensil 2B dilapiskan pada 4 kaca kaca FTO pada bagian konduktifnya dengan mengarsir grafit pada FTO kemudian dipanaskan pada suhu 450 oC selama 10 menit.

Elektroda lawan dan eletroda kerja ditempelkan secara berhadapan dan dijepit menggunakan klip blinder seperti pada Gambar 3.2. Kemudian diantara kedua elektroda tersebut diberikan tetesan larutan elektrolit sebanyak dua tetes. Larutan elektrolit dibuat dengan mencampurkan 0,8 gram kalium iodida dan 39 mL larutan iodin ke dalam 20 mL asetonitril hingga homogen.

Gambar 5. Ilustrasi Perakitan Sel Surya 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk analisa hasil sintesis dilakukan dengan beberapa metode diantaranya untuk furfural yang dihasilkan dari proses hidrolisis dilakukan uji dengan metode spektrofotometri IR, GC, TLC. Kemudian untuk furylacrylic acid yang dihasilkan dengan metode uji secara spektrofotometri IR. Untuk 2-[(E)-2-Bromovinyl]furan yang dihasilkan pada proses brominasi dilakukan uji dengan metode spektrofotometri IR dan NMR. Pengumpulan data untuk sel surya dengan cara sel surya dihubungkan dengan kabel multimeter pada kedua sisinya, dengan kutub (+) elektroda kerja dan kutub (-) elektroda lawan. Sel surya yang dihasilkan diukur kuat arus dan tegangan (I-V) dengan merangkainya dengan voltmeter (V) dan amperemeter (A). Pengukuran sel surya dilakukan terhadap cahaya lampu halogen dengan kekuatan sinar 3000 lux diarahkan tegak lurus terhadap permukaan sel aktif sel surya dengan jarak 20 cm. Pengukuran juga dilakukan terhadap cahaya matahari langsung sebagai pembanding. Metode pengukuran dilakukan hingga tiga kali pengukuran dan dengan variasi pengukuran volt-amper-volt.

3.5 Analisis Data

(13)

setelah brominasi dilihat apakah gugus karboksilat sudah hilang. Metode analisis NMR (Nuclear Magnetic Resonance) digunakan untuk mengidentifikasi apakah sudah terbentuk gugus bromin pada senyawa yang terbentuk. Metode analisis DRS (Diffuse Reflectance Spectroscopy) digunakan untuk mengukur nilai band gap energy dari polimer PFV

Pengukuran efisiensi sel surya yang merupakan perbandingan kuantitatif dari daya maksimum yang dihasilkan sel (Pmax) dengan daya dari cahaya yang datang (Pcahaya) dapat ditentukan melalui persamaan (1) dan (2) pada sub bab 2.4.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggararan Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1. Peralatan Penunjang (25%) 3.080.750,00 2. Bahan Habis Pakai (35%) 4.313.050,00 3. Perjalanan (25%) 3.080.750,00

4. Lain-Lain (15%) 1.848.450,00

Jumlah 12.323.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1. Persiapan Alat dan Bahan

2. Hidrolisis Kulit Kakao Menjadi Furfural 3. Kondensasi Furfural Menjadi Furylacrylic

Acid

4. Brominasi Furylacrylic Acid Menjadi

2-[(E)-2-Bromovinyl] Furan

5. Polimerisasi 2-[(E)-2-Bromovinyl]Furan

Menjadi Polimer PFV

6. Pembuatan Sel Surya

7. Pengujian Data

8. Analisis Data

9. Penulisan Laporan

Keterangan :

= Waktu Pelaksanaan Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Bahtiar, A. Aprilia, A. dan Fitrilawati. 2011. Sel Surya Polimer: State of Art dan Progres Penelitiannya di Universitas Padjadjaran. Jurnal Material dan Energi Indonesia. 1: 7-14.

Baskoroadi, G. 2011. Sel Surya Titanium Dioksida Tersensitasi Polyphenylene Vinylene Dengan Elektrolit Polimer. Skripsi. Fisika FMIPA IPB, Bogor. Entezami, A.A. dan Bagheri, M. 2002. Poly(hetero)arylene Vinylenes, Synthesis

Via Soluble Precursor Polymers, Characterization, Mechanism and Application: A Review. Iranian Polymer Journal. 11(1): 3-45.

Furniss, B.S. Hannaford, A.J. Smith, P.W.G. Tatchell, A.R. 1989. Vogel’s: Textbook of Practical Organic Chemistry. 5th Edition. Longman Scientific & Technical. England.

Gao, T. 2012. Chemical Interactions of Air Pollutants: Air Pollutant Control and Sensing Applications. Disertasi. Arizona State University, USA.

Gunes, S. Neugebauer, H. dan Sariciftci, N.S. 2007. Conjugated Polymer-Based Organic Solar Cells. Chem.Rev. 107: 1324-1338.

Hidayah, T. 2011. Pengaruh Konsentrasi Inokulum Saccharomyces cerevisiae Terhadap Produksi Bioetanol dari Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L). Skripsi. FMIPA Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Janssen, R. 2007. Introduction to Polymer Solar Cells (3Y280). Departments of

Chemical Engineering & Chemistry and Applied Physics Eindhoven University of Technology. Netherlands.

Jen, K.Y. Jow, T.R. dan Elsenbaumer. 1987. Facile Preparation of High Molecular Weight, Highly Conductive Poly(2,5-furylene vinylene). J.Chem.Soc. 14: 1113-1115.

Krebs, F.C. 2010. Polymeric Solar Cells: Materials, Design, Manufacture. DEStech Publications Inc. Denmark.

Mathers, R.T. dan Meier, M.A.R. 2011. Green Polymerization Methods: Renewable Starting Materials, Catalysis and Waste Reduction. John Wiley & Sons. New York. USA.

Mealares, C. Hui, Z, Gandini, A. 1996. Conjugated polymers bearing furan rings: 1.Synthesis and characterization of oligo(2,5-furylene vinylene) and its thiophene homologue. P olymer. 37: 2273-2279.

Munandhar, R. 2013. Potensi Ekstrak Daun Jati Belanda (Gauzumaulmifolia lamk) dan Ekstrak Temu Ireng (Curcuma aeruginosa roxb) pada Pembuatan Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT). Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

(15)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing I. Biodata Ketua Kelompok

A. Identitas Diri

Nama Lengkap Candra Rizqi Santoso

Jenis Kelamin L

Program Studi Kimia

NIM 135090201111058

Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 01 Agustus 1994

E-mail [email protected]

Nomor Telepon/HP -/085646316549

B. Riwayat Pendidikan

SD/MI SMP SMA

Nama Institusi MI Ma’arif 06 Singsosari

Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1. Juara 1 KPIMPA REACT RITMA FMIPA UB 2015

Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI.

Malang, 22 September 2015 Pengusul,

(16)

II. Biodata Anggota 1 A.Identitas Diri

Nama Lengkap Mahathir Muhammad Eko Raharjo

Jenis Kelamin L

Program Studi Kimia

NIM 135090207111003

Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 24 Desember 1994

E-mail [email protected]

Nomor Telepon/HP -/085855968125

B.Riwayat Pendidikan

SD/MI SMP SMA

Nama Institusi SDN

Watesnegoro II

SMPN 02 Ngoro

SMAN 01 Mojosari

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012 C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. - - -

D.Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1. Juara 1 KPIMPA REACT RITMA FMIPA UB 2015

Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI.

Malang, 22 September 2015 Pengusul,

(17)

III. Biodata Anggota 2 A.Identitas Diri

Nama Lengkap Gempar Aditya Prabowo

Jenis Kelamin L

Program Studi Kimia

NIM 135090200111018

Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 18 Maret 1995

E-mail [email protected]

Nomor Telepon/HP -/085755104457 B.Riwayat Pendidikan

SD/MI SMP SMA

Nama Institusi SD Taman Siswa Turen

Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013 C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. - - -

D.Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI.

Malang, 22 September 2015 Pengusul,

(18)

IV. Biodata Anggota 3 A.Identitas Diri

Nama Lengkap Siti Imroatus Kiftiyah

Jenis Kelamin P

Program Studi Kimia

NIM 145090201111039

Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 5 Juni 1995

E-mail [email protected]

Nomor Telepon/HP -/085735896997

B.Riwayat Pendidikan

SD/MI SMP SMA

Nama Institusi MI Ma’arif Babatan Jati

Sidoarjo

SMP Negeri 1 Wonoayu

SMA Negeri 1 Wonoayu

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014 C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. - - -

D.Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1. Juara 1 KPIMPA REACT RITMA FMIPA UB 2015

Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI.

Malang, 22 September 2015 Pengusul,

(19)

V. Biodata Anggota 4 A.Identitas Diri

Nama Lengkap Riski Setiorini

Jenis Kelamin P

Program Studi Fisika Instrumentasi

NIM 135090801111006

Tempat dan Tanggal Lahir Pamekasan, 31 Desember 1994

E-mail [email protected]

Nomor Telepon/HP -/081939322744

B.Riwayat Pendidikan

SD/MI SMP SMA

Nama Institusi SD 1 Lawangan Daya Pamekasan

SMPN 5 Pamekasan

SMAN 1 Pamekasan

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013 C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. - - -

D.Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1. - - -

Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI.

Malang, 22 September 2015 Pengusul,

(20)

VI. Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri

Nama Lengkap Siti Mariyah Ulfa, Dr. Sc

Jenis Kelamin P

Program Studi Kimia

NIP 198104062005022009

Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 6 April 1981

E-mail [email protected]

Nomor Telepon/HP -/081333214217

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi Universitas Brawijaya

Tahun Masuk-Lulus 1999-2003 2007-2009 2009-2012 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

Derivatives by the Nucleophilic Addition of Diethylamine to 1,2-Dehydroazepine Derivative

Kyoto, Japan, September,

19-21th, 2012

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 Poster terbaik Kumamoto University 2010

Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI.

Malang, 22 September 2015 Pembimbing,

(21)

LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Sewa IR Identifikasi Senyawa Hasil

9 kali 75.000 675.000

Sewa NMR Identifikasi Senyawa Hasil

3 kali 400.000 1.200.000

Sewa GC Identifikasi Senyawa Hasil

2 kali 75.000 150.000

Sewa DRS Pengukuran band gap 2. Bahan Habis Pakai

(22)
(23)

membeli bahan

SUB TOTAL 3.080.750 4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp) Mengikuti

Seminar

Biaya registrasi seminar

2 orang 750.000 1.500.000

Publikasi Artikel Ilmiah

Registrasi Artikel Ilmiah

200.000

Pembuatan Laporan

Kertas dan printing serta

perbanyakan laporan

148.450

(24)

LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 5 Riski Setiorini Fisika

Instru-mentasi

10 Jam/ Minggu

(25)

terhadap pembuatan sel surya dan

(26)

Gambar

Gambar 3. Mekanisme Sintesis Polimer PFV dan Uji Efisiensi Sel Surya
Gambar 4. Ilustrasi Pelapisan Pasta TiO  2 dan Perekatan Scoatch Tape

Referensi

Dokumen terkait

Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a bersama V Alat/Bahan/Sumber Belajar:.. A Kerja logam,

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang

Berdasarkan hasil survey diatas menunjukkan bahwa belum sepenuhnya citra merek dari Bandung Makuta sesuai dengan kondisi yang diharapkan karena masih

Sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan kebijakan nasional tersebut seyogianya berupa suatu

Infrastruktur yang ada pada organisasi/perusahaan, telah mencakup lapisan transport yang merupakan lapisan yang menyediakan kemampuan jaringan/networking dan

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Puji Syukur tak terhingga penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga

Dengan ini penulis akan mencoba merancang, membuat serta mengimplementasikan sistem pengambilan keputusan ke dalam bentuk yang terkomputerisasi yaitu dalam bentuk