• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM PADA LEMBAGA (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM PADA LEMBAGA (2)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KURIKULUM PADA LEMBAGA

PENDIDIKAN ISLAM

M A K A L A H

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

" MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM "

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

IFA DEWI MASYTA

(2013471925)

PAI – SMT 6/Sawo Unit Campurdarat

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) TulungagungBpk. Nurul amin, M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……….…..… i

Kata Pengantar ………..…. ii

Daftar Isi ………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ……….. 2

C. Tujuan Masalah ……… 2

BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN KURIKULUM PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam ... 6

B. Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam ... 7

C. Dasar-Dasar Kurikulum Pendidikan Islam ... 9

D. Materi Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam ... 11

BAB III PENUTUP Kesimpulan ………... 13

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pendidikan adalah aspek kurikulum. Karena kurikulum merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu kurikulum memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu.

Pendidikan Islam sebagai sebuah konsep, rumusan atau produk pikiran manusia dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik tidak bersifat baku dan mutlak, tetapi bersifat relative sesuai dengan keterbatasan kemampuan pikir dan daya nalar manusia mengkaji kandungan, nilai dan makna wahyu Allah.

(5)

2

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam 2. Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam 3. Dasar-Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

4. Materi Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam 2. Untuk Mengetahui Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam 3. Untuk Mengetahui Dasar-Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

(6)

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam

Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.1Sedangkan menurut Made Pidarta manajemen adalah aktivitas yang saling menunjang dan sebagian besar berlangsung dalam waktu yang bersamaan.

George R Terry mendefinisikan manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan, perecanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetepkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Dan Luther Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan2

Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh para pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dahulu sampai sekarang. Istilah kurikulum berasal dari Bahasa latin, yakni curir yang artinya pelari; dan curere yang artinya tempat terpacu. Jadi Curriculum dapat diartikan jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Dari makna yang berdasarkan rumusan tersebut,

1

Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Kartika: Surabaya, 1997), hal. 358.

2

moh ismail, Manajemen Kurikulum,

(7)

4

Kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.3

Pendidikan islam adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebgaimana yang tercantm dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat islam.4

Jika diaplikasikan dalam kurikulum lembaga pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.5

B. Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam

Dalam prakteknya, selama ini kurikulum dianggap sebagai penentu keberhasilan pendidikan, termasuk Pendidikan Islam. Karena itu, perhatian para guru, dosen, kepala sekolah atau madrasah, ketua, rektor, maupun praktisi pendidikan terkonsentrasi pada kurikulum. Padahal, kurikulum bukanlah penentu utama.masalah kesadaranlah yang menjadi problem yang paling besar. Yaitu lemahnya kesadaran untuk berprestasi, kesadaran untuk menghilangkan kebodohan, maupun kesadaran untuk berbuat yang terbaik.

Dari segi pelakunya, kesadaran yang lemah itu terjadi pada semua pihak secara merata baik pada pemerintah, kepala madrasah atau sekolah, guru, siswa, maupun masyarakat. Pemerintah kurang menghargai guru, dan dosen, terutama bagi yang berstatus tidak tetap, padahal mereka merupakan ujung tombak pendidikan. Kepala sekolah/madrasah lebih memerhatikan urusan fisik sekolah

3

Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 16.

4

Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Islam: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2012), hal. 179

5

(8)

5

atau madrasah daripada kualitas pembelajaran. Para guru hanya mengerjakan rutinitas mengajar dan hamper tida pernah melakukan inovasi-inovasi. Sementara itu, masyarakat juga bersikap pragmatis dengan cenderung mengejar pendidikan yang cepat selesai, tugas ringan, dan cepat kerja tanpa mempertimbangkan efek negatifnya.

Kurikulum pendidikan Islam memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, alat, dan tekniknya.

2. Memiliki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu dan seni, kemestian, pengalaman, dan kegiatan pengajaran yang beragam. 3. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.

Maksudnya ialah aspek pribadi siswa tepat pada sasaran terutama aspek pribadi siswa yaitu jasmani, akal, dan rohani.

4. Berkecenderungan pada seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer, pengetahuan teknik, latihan kejuruan, dan bahasa asing untuk perorangan maupun bagi mereka yang memiliki kesediaan, bakat, dan keinginan.

Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan, kebutuhan, dan perbedaan perorangan di antara mereka.6Ciri-ciri ini menggambarkan adanya berbagai tuntutan yang harus ada dalam kurikulum pendidikan Islam. Tuntutan ini terus berkembang sesuai dengan tantangan zaman yang sedang dihadapi. Tuntutan zaman Islam sekarang lebih kompleks.

Di samping ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, juga terdapat prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut.

6

(9)

6

1. Pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran-ajaran dan nilai-nilainya.

2. Prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.

3. Keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.

4. Ada pertautan antara bakat, minat, kemampuan, dan kebutuhan pelajar. 5. Pemeliharaan perbedaan individual di antara pelajar dalam bakat, minat,

kemampuan, kebutuhan, dan masalahnya serta memelihara perbedaan di antara alam sekitar dan masyarakat.

6. Prinsip perkembangan dan perubahan.Prinsip pertautan antarmata pelajaran, pengalaman, dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum.7 Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa sebagai inti dari ciri-ciri dan prinsip kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang dapat memotivasi siswa untuk berakhlak atau berbudi pekerti luhur, baik terhadap Tuhan, terhadap diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ketetapan Al qur’an, As sunnah serta

ijtihad para ulama’.

C. Dasar-Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

Dasar-dasar kurikulum pendidikan Islam antara lain adalah : 1. Dasar Agama

Kurikulum diharapkan dapat menolong siswa dalam membina keimanan yang lebih kuat, teguh terhadap ajaran agama, beraklak mulia dan melengkapinya dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat.

2. Dasar Falsafah

7 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga

(10)

7

Pendidikan Islam harus berdasarkan wahyu Allah SWT dan tuntunan Nabi SAW serta warisan para ulama.

3. Dasar Psikologis

Kurikulum tersebut harus sejalan dengan ciri perkembangan siswa, tahap kematangan dan semua segi perkembangannya.

4. Dasar Sosial

Kurikulum diharapkan turut serta dalam proses kemasyarakatan terhadap siswa, penyesuaian mereka dengan lingkungannya, pengetahuan dan kemahiran mereka dalam membina umat dan bangsanya.8

Prinsip Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam

Tentang prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam, diantaranya:

a) Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup murid, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, dan relevansi dengan tuntutan pekerjaan.

b) Prinsip efektifitas adalah agar kurikulum dapat menunjang efektifitas guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar.

c) Prinsip efisiensi adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana, dan sumber lain secara cermat, tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.

d) Prinsip kesinambungan adalah saling hubungan dan jalin menjalin antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan.

e) Prinsip fleksibilitas artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan di dalam bertindak yang meliputi fleksibilitas dalam memilih program pendidikan, mengembangkan program pengajaran, serta tahap-tahap pengembangan kurikulum.

8

(11)

8

f) Prinsip integritas antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktivitas yang terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan kurikulum dengan kebutuhan murid dan masyarakat.9

D. Materi Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam.

Kurikulum pendidikan islam meliputi tiga perkara yaitu: 1. Masalah keimanan (aqidah)

Bagian aqidah menyentuh hal-hal yang bersifat I’tiqak (kepercayaan). Termasuk mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Qiamat dan Qada dan Qadar allah swt.

2. Masalah ke islaman (syari’ah)

Bagian syari’ah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan

manusia dalam kehidupan sahari-hari yang berpandukan kepada peraturan hukum allah dalam mengatur hubungan manusia dengan allah dan antar sesama manusia.

3. Masalah ihsan (akhlak)

Bagian akhlak merupakan suatu amalan yang bersifat melengkapan kedua perkara di atas dan mengajar serta mendidik manusia mengenai cara pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ketiga ajaran pokok tersebut, akhirnya di bentuk menjadi Rukun Iman, Rukun Islam, dan Akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa rukun agama, berupa ilmu tauhid, ilmu fiqh dan ilmu akhlak. Selanjutnya ketiga kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam, ia itu Al-qur’an, Hadist serta ditambah lagi dengan sejarah Islam.

Sementara itu perkara yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan islam ialah al-qur’an, hadist dan juga bahasa Arab. Kedua ialah

9

Igiet poetra, makalah kurikulum lembaga pendidikan islam, dalam

(12)

9

bidang ilmu ynag meliputi kajian tentang manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat. Menurut istilah moderen hari ini, bidang ini di kenal sebagai kemanusian (al-ulum al-insaniyyah). Bidang-bidangnya termasuklah psikologi, sosiologi, sejarah, ekonomi dan lain-lain. Ketiga menengenal alam tabie atau sains natural ( al-ulum al-kauniyyah), yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan lain-lain.

Ruang lingkup materi pendidikan islam sebenarnya ada terkandung di dalam al-qur’an seperti yang pernah di contohkan oleh Luqman ketika mendidik anaknya. Bagi Negara Brunei Darussalam keluasan ruang lingkup pendidikan islam tertakluk kepada pihak kementerian pendidikan, kementerian Hal Ehwal ugama, jabatan perkembangan kurikulum, tingkat kelas, tujuan dan tingkat kemampuan belajar. Bagi sekolah Arab dan agama khas tentunya mempunya pembahasan yang lebih luas dan lebih terperinci berbanding sekolah umum. Begitu juga terdapat perbedaan yang jelas di antara peringkat rendah dan peringkat tinggi dan universiti. Sedangkan mengenai system pengajaran dan teknik penyampaian adalah terserah kepada kebijakan guru melalui pengalaman dengan cara memperhatikan bahan yang tersedia, waktu serta jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak tertentu.10

10harto rajih, manajemen kurikulum pendidikan islam,

(13)

10

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah diuraikan panjang lebar mengenai manjemen kurikulum pendidikan islam pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Kurikulum adalah Rancangan pelajaran yang memuat guru, siswa, sekolah dan keterlibatan stacholder tertentu secara sistematis dalam penyusuanannya dan aplikatif dalam penggunaannya.

b. Konsep serta Prinsip dalam manajemen kurikulum adalah Pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran-ajaran dan nilai-nilainya; Prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum; Keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum; Ada pertautan antara bakat, minat, kemampuan, dan kebutuhan pelajar.

c. Yang mendasari terbentuknya kurikulum pendidikan islam adalah: 1. Dasar agama

2. Dasar falsafah 3. Dasar psikologis 4. Dasar sosial

d. Kurikulum pendidikan islam meliputi tiga perkara yaitu: 1. Masalah keimanan (aqidah)

(14)

11

DAFTAR PUSTAKA

Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Kartika: Surabaya, 1997), 358. moh ismail, Manajemen Kurikulum,

http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/07/manajemen-kurikulum.html di unggah pada hari kamis, 2 juli 2015

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan Islam: Mengatasi Kelemahan Pendidikan

Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2012)

H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-5 Qomar, Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan

Lembaga Pendidikan Islam), (Malang: Erlangga, 2007)

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet I

Igiet poetra, makalah kurikulum lembaga pendidikan islam, dalam http://igietpoetra.blogspot.co.id/2014/12/makalah-kurikulum-lembaga-pendidikan.html.Di unggah pada pukul 06.28 minggu, 28 desember 2014

harto rajih, manajemen kurikulum pendidikan islam,

Referensi

Dokumen terkait

Ektrak daun binahong diperoleh dari maserasi daun binahong dengan pelarut metanol dan dipartisi dengan menggunakan pelarut etil asetat, kemudian dilakukan uji

By using the new conformation-speciic antibodies we were able to demonstrate the diferential accumulation patterns of cGRP and ucGRP species in healthy skin and mammary gland

The subject of the study was 5 th semester students and 2 lecturers of English Education Study Program of Unimus1. It observed the communication strategies used during the

Syahrur berkesimpulan bahwa urusan negara dan warganya tidak diatur dengan rinci di dalam al-Qur’an, oleh karena itu para sahabat berijtihad dalam menafsirkan firman Allah

lengkap karena tidak menuliskan satuan pada besaran. 4) Menuliskan besaran yang ditanya, dari 30 peserta didik 14 (46,7%) orang. peserta didik menuliskan simbol besaran

6HEDUDQ VLWXV VLWXV DUNHRORJLV GL 'HVD 0XDN GDWDUDQ WLQJJL -DPEL PHUXSDNDQ VXDWX SHQJHORPSRNDQ NHUXDQJDQ VLWXV VLWXV GDUL VXDWX NRPXQLWDV PDVD ODOX WHWDSL EDJDLPDQD SROD SHUPXNLPDQ

Untuk itu, daya kepimpinan dan kecekapan pengurusan guru-guru terlibat dalam Program NILAM di sekolah amat diperlukan bagi memastikan salah satu program utama kerajaan bagi

Material komposit sudah dikembangkan dalam berbagai aplikasi, dengan memanfaatkan limbah (biowaste) tulang sapi yang diolah menjadi serbuk Hidroksiapatit dengan campuran