SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun Oleh:
FAJAR RIAN FITRIANTO 0 6 2 4 1 1 0 8 5
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
karyawan yang direfleksikan dalam pekerjaan dengan begitu karyawan dapat bekerja dengan maksimal, akan tetapi jika etos kerja karyawan mengalami penurunan maka kinerja karyawan tidak akan maksimal dan penurunan laju pertumbuhan yang akan didapatkannya. Dalam data pertumbuhan nasabah tahun 2011 (Januari s/d Juli) di PT.BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga menunjukan 0adanya peningkatan dan penurunan jumlah nasabah baru. Kenaikan jumlah nasabah terlihat pada bulan Maret mendapatkan 264 nasabah baru, Juni mendapatkan 68 nasabah baru dan Juli mendapatkan 60 nasabah baru. Penurunan pertumbuhan jumlah nasabah yang dapat dilihat pada bulan April sebanyak 240 orang dan pada bulan Mei 27 orang. Dengan latar belakang tersebut penulis meneliti tentang Penga ruh Etos Kerja Islam Terhadap Kinerja Ka rya wan PT. BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh etos kerja Islam terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga.
alpha, selanjutnya menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji normalitas, uji tersebut digunakan untuk mengetahui apakah dalam variabel dan model regresinya terjadi kesalahan atau tidak, selanjutnya pengujian hipotesis yang meliputi uji silmutan (uji F) dan uji parsial (uji T) digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas yang digunakan secara silmutan dan parsial mampu menjelaskan variabel yang terkait dan analisis data menggunakan uji koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel etos kerja Islam terhadap kinerja karyawan.
Dengan penuh kejujuran dan tanggung
jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang
pernah ditulis oleh orang lain atau telah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini
tidak berisi satu pun pikiran-pikiran
orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan
bahan rujukan.
Semarang, 28 Desember 2011
Deklarator,
Fajar Rian Fitrianto
kami duduk-duduk disisi Rasulullah suatu hari tiba -tiba
datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju
yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak
Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada
lututnya (Rasulullah) seraya berkata: “Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam?”, maka bersabdalah
Rasulullah: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa
tidak ada ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah,
dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan pergi haji jika mampu”, kemudian dia
berkata: “anda benar”. Kami semua heran, dia yang
bertanya dia pula yang membena rkan. Kemudian dia
bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman”. Lalu
beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir
yang baik maupun yang buruk”, kemudian dia berkata:
“anda benar”. Kemudian dia berkata lagi:
dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat
(kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang
ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”. Dia
berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya”,
beliau bersabda: “Jika seorang hamba melahirkan
tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang
kaki dan dada, miskin dan penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan
bangunannya”, kemudian orang itu berlalu da n aku
berdiam sebenta r. emudian beliau (Rasulullah)
bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”.
Aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”.
Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang
kepada kalian (bermaksud) mengajarkan a gama
Atas rahmat Allah dan hidayah-Nya selama ini kepada
hamba dan Nabi Muhammad Saw, selaku panutan umat
di dunia dan di akhirat.
Skripsi ini ku persembahkan kepada:
Bapak H. Sukiman dan Ibu Hj, Siti Chomsahtun
tercinta yang senantiasa menyayangi, memberikan
semangat serta do’a dari beliau kepada ku.
Kakak-kakak ku Ari Suprianto, Laily Sofiyah dan
Adib Triono yang telah memberikan inspirasi
untuk terus melangkah mengejar cita-cita.
Adik-adik ku Reni Atika Rahmawati dan Azizah
‘Arofiatun Mabrurrah yang ku sayangi, teruslah
belajar dan kejar cita-cita mu, semoga
jadi anak yang sholihah dan
berbakti kepada bapak
dan semangat dari mu untuk
menyelesaikan
skripsi ini.
Untuk
seluruh karyawan
BPRS Buana Mitra Perwira
Purbalingga, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi seluruh karyawan
BPRS Buana
Mitra Perwira.
Buat
kalian semua yang
tersebut di atas semoga kalian
semua selalu diberi kesehatan, keselamatan
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan
segala taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Etos Kerja Islam Terhadap Kinerja
Karya wan PT. BPRSA Buana Mitra Perwira
Purbalingga” dengan lancar tanpa kendala yang
berarti. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
ke nabi agung baginda Rasulullah saw, beserta keluarga
dan para sahabatnya yang senantiasa membawa kita
dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh ilmu dan
iman.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan
syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1)
dalam jurusan Ekonomi Islam fakultas syariah IAIN
Walisongo Semarang.
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis
sampaikan kepada semua yang telah memberikan
1. Bapak Prof. Dr. Muhibbin, M. Ag. selaku Rektor
IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. Imam Yahya, M. Ag. selaku Dekan
Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang
3. Bapak Dr. Ali Murtadho, M. Ag. selaku Ketua
Jurusan Ekonomi Islam dan Bapak Nur Fatoni, M.
Ag. selaku sekretaris jurusan Ekonomi Islam.
4. Bapak Rahman EI Junusi, S.E., M.M., atas
pengarahannya saat pengajuan judul sampai di
ACC nya judul saya sehingga selesai dalam bentuk
skripsi.
5. Bapak Drs. Ghufron Ajib, M. Ag selaku
pembimbing I dan bapak H. Suwanto, S. Ag. M. M
selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan
bimbingan, masukan, arahan dan saran serta
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
6. Segenap bapak dan ibu dosen fakultas syariah IAIN
7. Seluruh keluarga besar penulis : Ayah, Ibu, Kakak
dan Adik dan semua keluarga ku yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, kalian semua adalah
semangat hidup bagi penulis yang telah
memberikan do’a dan motivasi untuk selalu
melangkah dengan optimis.
8. Untuk teman-teman EIB 2006 yang tidak bisa
penulis sebut namanya satu persatu, terimakasih
karena kalian adalah teman-teman yang terbaik dan
selalu saling bantu membantu sesama teman.
9. Untuk sahabat-sahabat ku, M. Zamak Sari, Dhien
Adi Zakaria, Khadlirin, Khafid Setiawan dan
Umam. Terimakasih yang dapat saya sampaikan
atas bantuan dan semangatnya dalam penulisan
skripsi ini hingga selesai.
10.Terimakasih kepada seluruh karyawan BPRS Buana
Mitra Perwira yang telah mengijinkan penulis untuk
melakukan penelitian di BPRS dan memberikan
data-data penunjang penulisan skripsi sebagai
penulis mengucapkan minta maaf dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Semarang, 28 Desember 2011
Penulis
Fajar Rian Fitrianto
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING - ii
HALAMAN PENGESAHAN --- iii
HALAMAN ABSTRAK --- iv
HALAMAN DEKLARASI --- vii
HALAMAN MOTTO --- viii
HALAMAN PERSEMBAHAN--- xii
HALAMAN KATA PENGANTAR --- xiv
HALAMAN DAFTAR ISI --- xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang --- 1
1.2 Rumusan Masalah --- 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Peneltian --- 5
1.4 Sistematika Penulisan --- 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Syariah --- 10
2.1.1 Pengertian Bank Syariah --- 10
2.1.2 Pengertian BPR Syariah --- 12
2.5 Kerangka Berfikir --- 39
2.6 Hipotesis --- 39
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan pendekatan penelitian --- 41
3.2 Sumber dan Jenis Data --- 42
3.3 Populasi dan Sampel --- 33
3.4 Tehnik Pengumpulan Data --- 43
3.5 Tehnik Analisis Data --- 45
a. Uji Validitas Dan Reliabilitas ---- 47
1) Uji Validitas --- 47
2) Uji Reliabilitas --- 47
b. Uji Asumsi Klasik --- 47
1) Multikolinearitas --- 48
2) Autokorelasi --- 48
3) Heteroskedastisitas --- 49
4) Uji Normalitas --- 50
c. Pengujian Hipotesis --- 50
3.6 Definisi Operasional Variabel
Penelitian dan Pengukuran --- 53
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum dan Deskriptif
Objek Penelitian --- 57
4.1.1. Gambaran Umum
Perusahaan --- 57
4.1.1.1. Sejarah Singkat PT
BPRS Buana Mitra
Perwira
Purbalingga --- 57
4.1.1.2. Tujuan, Visi dan Misi
PT BPRS Buana Mitra
Perwira --- 66
4.1.1.3. Struktur Organisasi
PT BPRS Buana Mitra
Perwira Purbalingga ---- 68
4.1.2.2. Jenis Kelamin dan
Tingkat Pendidikan
Responden --- 71
4.1.2.3. Jenis kelamin dan
Profesi atau Jabatan
Responden --- 72
4.2. Deskripsi Objek Penelitian --- 73
4.2.1. Kerjasama dan Prestasi ---- 73
4.2.2. Produk Layanan PT BPRS
Buana Mitra Perwira
Purbalingga --- 75
4.2.2.1. Penghimpunan Dana --- 75
4.2.2.2.Penyaluran Dana --- 88
4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen --- 93
4.4.1 Uji Validitas --- 93
4.4.2. Uji Reliabilitas Instrumen--- 96
4.5. Uji Asumsi Klasik --- 98
4.5.4 Uji Normalitas --- 103
4.6. Pengujian Hipotesis --- 105
4.6.1 Uji Silmutan (Uji F) --- 105
4.6.2 Uji Koefisien
Determinasi (R2) --- 106 4.6.3 Uji Parsial (Uji T) --- 108
4.7. Pembahasan --- 111
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan --- 92
5.2. Saran --- 93
5.3. Penutup --- 94
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
1.1Latar Belakang
Agama Islam merupakan agama yang universal,
di mana dalam ajarannya menganjurkan umatnya
untuk bekerja. Hal ini mempunyai arti kita
merealisasikan fungsi kehambaan kepada Allah dan
menempuh jalan menuju ridha-Nya, mengangkat
harga diri, meningkatkan taraf hidup dan memberi
manfaat kepada sesama, bahkan kepada makhluk
lain. Dengan tertanamnya kesadaran ini, seorang
muslim akan berusaha mengisi setiap ruang dan
waktunya hanya dengan aktivitas yang berguna.
Bekerja adalah segala aktivitas dinamis dan
mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu (jasmani dan rohani), dan di dalam
mencapai tujuannya tersebut dilakukan dengan
kesungguhan guna mewujudkan prestasi yang
Kerja keras atau dengan kata lain yang
dinamakan etos kerja merupakan syarat mutlak
untuk dapat mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Sebab dengan etos kerja yang tinggi akan
menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Etos kerja
yang tinggi dapat diraih dengan jalan menjadikan
motivasi ibadah sebagai pendorong utama di
samping motivasi penghargaan dan hukuman serta
perolehan material1.
Etos kerja adalah sifat, watak dan kualitas
kehidupan manusia, moral dan gaya estetik serta
suasana batin mereka2. Etos kerja merupakan sikap
mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang
direfleksikan dalam kehidupan nyata, sehingga etos
kerja dapat diartikan sebagai pancaran dari sikap
hidup manusia yang mendasar pada kerja. Dengan
1Khoirun Nisa’, Peranan Analisis Jabatan (Job Analysis)
Dalam Penempatan Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, 2008, h. 126.
2
berpedoman pada etos kerja itulah seseorang dapat
bekerja dengan baik3. Akan tetapi jika etos kerja
karyawan mengalami penurunan maka hasil
pekerjaan (kinerja) yang jadi tanggung jawabnya
pun tidak akan maksimal dan penurunan laju
pertumbuhan yang akan didapatkannya.
Muhammad Fauzan Baihaqi mengungkapkan,
untuk memperoleh kinerja yang maksimal
dibutuhkan sikap mental yang memiliki pandangan
jauh ke depan. Seseorang harus mempunyai sikap
optimis, bahwa kualitas hidup dan kehidupan hari
esok lebih baik dari hari ini. Penilaian kinerja
tersebut dapat dilakukan dengan kombinasi dari
kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerja karyawan4.
3 Alwiyah Jamil, Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap
Sikap-Sikap Pada Perubahan Organisasi: Komitmen Orga nisasoi Sebagai Mediator, Departemen Pendidikan Nasional Universitas Diponegoro Program Study Magister Akuntansi 2007, h. 13
4 Muhammad Fauzan Baihaqi , Pengaruh Gaya
Data yang diperoleh peneliti dari PT. BPRS
Buana Mitra Perwira Purbalingga tentang jumlah
nasabah pada tahun 2011 adalah sebagai berikut5:
Tabel 1
Pertumbuhan Nasabah PT. BPRS Buana Mitra Perwira
Purbalingga
Tahun 2011 (Januari s/d Juli)
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Nasabah
Tabungan 8.010 8.141 8.496 8.636 8.752 8.923 9.157
Deposito 349 354 379 379 376 386 393
Jumlah 8.359 8.495 8.875 9.015 9.128 9.309 9.550
Nasabah
baru 136 380 140 113 181 241
Data di atas menunjukkan adanya peningkatan
dan penurunan jumlah nasabah baru. Kenaikan
jumlah nasabah terlihat pada bulan Maret
mendapatkan 264 nasabah baru, Juni mendapatkan
68 nasabah baru dan Juli mendapatkan 60 nasabah
baru. Penurunan pertumbuhan jumlah nasabah yang
Pt. Yudhistira Ghalia Indonesia Area Yogyakarta ) Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang 2010, h. 40
5 Dokumen BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga,
dapat dilihat pada bulan April sebanyak 240 orang
dan pada bulan Mei 27 orang.
Dengan permasalahan di atas yaitu terjadinya
penurunan laju pertumbuhan jumlah nasabah baru
pada bulan April dan Mei di PT. BPRS Buana Mitra
Perwira Purbalingga, penulis meneliti tentang
PENGARUH ETOS KERJA ISLAM
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPRS
BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA.
1.2Rumusan Masalah
Seberapa besar pengaruh etos kerja Islam
terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. BPRS
Buana Mitra Perwira Purbalingga?
1.3Tujuan dan Manfaat Peneltian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh etos kerja
Islam terhadap kinerja karyawan PT. BPRS
1.3.2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Pribadi
Bagi penulis, penelitian ini
diharapkan bisa menambah pengalaman
dan wawasan yang lebih luas lagi
tentang etos kerja dalam pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan guna
meningkatkan kreatifitas penulis dalam
mengembangkan kompetensi diri.
b. Manfaat Akademis
1) Pembaca
Bagi penelitian lebih lanjut,
penelitian ini diharapkan bisa
menjadi bahan referensi bagi peneliti
lain yang akan meneliti tentang etos
kerja dalam pengaruhnya terhadap
kinerja karyawan serta variable yang
2) Manfaat Praktis
Bagi para karyawan PT. BPRS
Buana Mitra Perwira Purbalingga
penelitian ini diharapkan bisa
memberikan masukan dalam
mengem-bangkan kinerja guna
melaksanakan tugas serta
menghadapi persaingan dan usaha.
1.4Sistematika Penulisan
Untuk memahami penelitian ini, maka penulis
men-deskripsikan isi pembahasan sesuai dari
urutan bab I sampai bab V secara global sebagai
berikut:
I. Bab I : Berisi tentang pendahuluan untuk
mengantarkan skripsi secara keseluruhan
yaitu Latar bela-kang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat
II. Bab II: Berisi tentang tinjauan pustaka yaitu
landasan teori, penelitian terdahulu,
kerangka pikir teoritik, hipotesis penelitian.
III. Bab III: Berisi tentang metode penelitian
yaitu jenis dan sumber data, populasi dan
sampel, metode pengumpulan data, variabel
penelitian dan pengu-kuran, teknik analisis
data.
IV. Bab IV: Berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasan yaitu gambaran umum PT.
BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga,
meliputi sejarah singkat PT BPRS Buana
Mitra Perwira Purbalingga, tujuan, visi dan
misi PT BPRS Buana Mitra Perwira
Purbalingga, struktur organisasi PT BPRS
Buana Mitra Perwira Purbalingga,
karakteristik responden, diskripsi data
penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas,
uji asumsi klasik yang meliputi uji
heterokedastisitas dan uji normalitas,
pengujian hipotesis yang meliputi uji
silmutan (uji F), uji koefisien determinasi
(R2) dan uji parsial (uji T).
V. Bab V: Berisi tentang penutup yaitu
2.1Bank Syariah
2.1.1 Pengertian Bank Syariah
Bank merupakan instansi yang
berwenang menerima simpanan dengan
tujuan memberikan fasilitas pembiayaan
jangka panjang dan jangka pendek6. Bank syariah adalah bank yang dalam
aktifitasnya, baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya
memebrikan dan mengenakan imbalan atas
dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi
hasil7.
Pengertian bank menurut UU No 21
tahun 2008 tentang perbankan syariah.
.Perbankan Syariah adalah segala sesuatu
6
Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance Terj.
Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama, 2009, h. 280
7
yang menyangkut tentang Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk Simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat Bank
Syariah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah8.
Karakteristik sistem perbankan syariah
yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi
8
hasil memberikan alternatif sistem
perbankan yang saling menguntungkan bagi
masyarakat dan bank, serta menonjolkan
aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi
yang beretika, mengedepankan nilai-nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam
berproduksi, dan menghindari kegiatan
spekulatif dalam bertransaksi keuangan9.
2.1.2 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bank Perkreditan Rakyat Syariah
(BPRS) merupakan salah satu lembaga
keuangan perbankan syariah yang pola
oprasionalnya mengikuti prinsip-prinsip
syariah. Bank Perkreditan Rakyat Syariah
adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah yang
9
dalam kegiatannya tidak memebrikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran10.
Tujuan pendirian Bank Perkreditan
Rakyat Syari’ah meliputi:11
a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi
umat Islam, terutama masyarakat
golongan ekonomi lemah yang
umumnya di daerah pedesaan.
b. Menambah lapangan kerja terutama di
daerah kecamatan sehingga dapat
mengurangi arus urbanisasi.
c. Membina semangat ukhuwah islamiyah
melalui kegiatan ekonomi dalam rangka
meningkatkan pendapatan per kapita
menuju kualitas hidup yang memadai.
d. Mengurangi urbanisasi
e. Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
jasa pelayanan perbankan di pedesaan.
10
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta : 2008, h. 38-39
11
f. Menunjang pertumbuhan ekonomi
pedesaan.
g. Melayani kebutuhan modal dengan
prosedur pemberian kredit yang mudah
dan sederhana.
2.2Etos Kerja Islam
Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang
mempunyai arti sebagai sikap, kepribadian, watak,
karakter serta keyakinan atas sesuatu. Etos juga
mempunyai makna nilai moral adalah suatu
pandangan batin yang bersifat mendarah daging,
sehingga hanya dengan menghasilkan pekerjaan
yang terbaik bahkan sempurna, nilai-nilai Islam
yang diyakininya dapat diwujudkan. Karenanya
etos bukan hanya sekedar kepribadian atau sikap
saja, melainkan etos merupakan martabat, hargadiri
dan jati diri12.
12
Makna bekerja bagi seorang muslim adalah
suatu usaha dengan mengarahkan seluruh aset,
pikir, dan zikirnya sebagai hamba Allah yang harus
menaklukkan dunia dan menempatkan dirinya
sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Secara dalam lagi, bekerja bagi seorang muslim
merupakan ibadah yaitu bukti pengabdian dan rasa
syukurnya untuk mengolah dan memenuhi
panggilan Illahi agar mampu menjadi yang
terbaik13.
Ketika kita memilih pekerjaan, maka haruslah
didasarkan pada pertimbangan moral, apakah
pekerjaan itu baik (amal shalih) atau tidak. Islam
memuliakan setiap pekerjaan yang baik, tidak
membedakan apakah itu pekerjaan otak atau otot,
pekerjaan halus atau kasar, yang penting dapat
dipertanggungjawabkan secara moral di hadapan
Allah. Pekerjaan itu haruslah tidak bertentangan
13
dengan agama, berguna secara fitrah kemanusiaan
untuk dirinya, dan memberi dampak positif secara
sosial dan kultural bagi masyarakatnya. Karena itu,
tangga seleksi dan skala prioritas dimulai dengan
pekerjaan yang manfaatnya bersifat primer,
kemudian yang mempunyai manfaat pendukung,
dan terakhir yang bernilai guna sebagai pelengkap.
Etos kerja adalah suatu pola sikap yang
mendasar dan mendarah daging yang
mempengaruhi prilaku kita secara konsisten dan
terusmenerus.14 Ahmad Janan Asifudin dalam Alwiyah Jamil, etos kerja dalam perspektif Islam
diartikan sebagai pancaran dari akidah yang
bersumber dari pada sistem keimanan Islam yakni,
sebagai sikap hidup yang mendasar berkenaan
dengan kerja, sehingga dapat dibangun paradigma
etos kerja yang Islami15.
14
M. Dawam Rahadjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1999, h. 251
15
Etos kerja muslim mempnyai beberapa
karakteristik meliputi Al-Shalah atau baik dan
manfaat, Al-Itqan atau kemantapan dan
perfectness, Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik
dan lebih baik lagi, Al-Mujahadah atau kerja keras
dan optimal, Tanafus dan ta’awun atau
berkompetisi dan tolong-menolong, Mencermati
nilai waktu16.
Karakteristik Etos Kerja Muslim dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Al-Shalah atau Baik, Bermanfaat dan
Compatbible
Said Mahmud dikaji Alwiyah Jamil
menyatakan bahwa ada dua syarat mutlak suatu
pekerjaan dapat digolongkan sebagai amal
shalah yaitu lahir dari keikhlasan niat pelaku
dan pekerjaan itu memiliki nilai-nilai kebaikan
16
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen
berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh
syara, sunnah nabi, atau akal sehat17.
Islam hanya memerintahkan atau
menganjurkan pekerjaan yang baik dan
bermanfaat bagi kemanusiaan, agar setiap
pekerjaan mampu memberi nilai tambah dan
mengangkat derajat manusia baik secara
individu maupun kelompok18.
Firman Allah dalam Qs. An-Nahl ayat
“Barang siapa yang mengerjakan amal
saleh, baik laki-laki maupun perempuan
17
Alwiyah Jamil, op. cit., h. 17.
18
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.”
(an-Nahl:97)19
b. Al-Itqan atau kemantapan dan sempurna
Al-itqan diartikan sebagaimana sabda Nabi
Muhammad riwayat Thabrani, yaitu:
لمعلا م حأ لمع ا إ حي ها ّإ
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai
jika seseorang melakukan suatu pekerjaan yang dilakukannya dengan itqan atau sempurna (profesional).” (HR Thabrani)20.
Kualitas kerja yang itqan yaitu hasil
pekerjaan yang dapat mencapai standar ideal
pekerjaan secara teknis. Untuk itu diperlukan
dukungan pengetahuan dan skill yang optimal.
19
Dept. Agama Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an,
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974, h. 417
20
Islam menganjurkan umatnya agar terus
menambah atau mengembangkan ilmunya dan
tetap berlatih. Konsep itqan memberikan
penilaian lebih terhadap hasil pekerjaan21. c. Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih
baik lagi.
Al Ihsan yang diartikan dalam hadits nabi
Muhammad Saw. adalah sebagai berikut:
21
dan berambut sangat hitam, tidak
tampak padanya bekas-bekas
perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia
duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah) seraya
berkata: “Ya Muhammad, beritahukan
aku tentang Islam?”, maka bersabdalah
Rasulullah: “Islam adalah engkau
bersaksi bahwa tidak ada ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan
dan pergi haji jika mampu”, kemudian dia
berkata: “anda benar”. Kami semua
heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman”.
Lalu beliau bersabda: “Engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada
takdir yang baik maupun yang buruk”,
kemudian dia berkata: “anda benar”.
Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak
melihatnya maka Dia melihat engkau”.
Kemudian dia berkata: “ Beritahukan
aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda: “
Yang ditanya tidak lebih tahu da ri yang bertanya”. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang
tanda-tandanya”, beliau bersabda: “Jika
seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan
bangunannya”, kemudian orang itu
berlalu dan a ku berdiam sebentar. emudian beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya
?”. Aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui”. Beliau bersabda: “
Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama
Dalam Didin dan Hendri menyebutkan,
kuali-tas ihsan mempunyai dua makna dan
memberikan dua pesan, yaitu sebagai berikut22. Pertama, ihsan berarti ‘yang terbaik’ dari
yang dapat dilakukan. pengertian ihsan sama
dengan ‘itqan’. Pesan yang dikandung ialah agar setiap muslim mem-punyai komitmen
terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik
dalam segala hal yang ia kerjakan.
Kedua, ihsan mempunyai makna lebih baik
dari prestasi atau kualitas pekerjaan
sebelumnya. Makna ini memberi pesan
peningkatan yang terus-menerus, seiring dengan
bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu,
dan sumber daya lainnya. Suatu kerugian jika
prestasi kerja hari ini menurun dari hari
kemarin.
d. Al-Mujahadah atau kerja keras yang optimal.
22
Dalam Al-Qur’an meletakkan kualitas
mujahadah dalam bekerja pada konteks
manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia
sendiri dan agar nilai guna dari hasil kerjanya
semakin bertambah.
Dalam hadits nabi Muhammad Saw. yang
diriwayatkan oleh Ahmad “Barangsiapa yang
bekerja keras mencari nafkah untuk
keluarganya, maka sama dengan pejuang di
jalan Allah „Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)
Mujahadah dalam maknanya yang luas
seperti yang didefinisikan oleh Ulama adalah
yakni mengerahkan segenap daya dan
kemampuan yang ada dalam merealisasikan
setiap pekerjaan yang baik. Sebab,
sesungguhnya Allah SWT telah menyediakan
fasilitas segala sumber daya yang diperlukan
yakni menundukkan seluruh isi langit dan bumi
dalam mendayagunakannya secara optimal guna
mendapatkan Ridha Allah23.
Bermujahadah atau bekerja dengan
semangat jihad menjadi kewajiban setiap
Muslim dalam rangka tawakal sebelum
menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah.
e. Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan
tolong menolong.
Firman Allah dalam QS. Al-baqarah : 148
kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
23
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-baqarah : 148)
Ayat di atas memerintahkan untuk
berlomba-lomba atau berkompetisi di manapun
keberadaannya untuk menjadi hamba yang
gemar berbuat kebajikan, sebab yang paling
mulia dalam pandangan Allah adalah insan
yang paling taqwa. Semua ini menunjukkan
etos persaingan dalam kualitas kerja yang
Islami24
Firman Allah dalam Qs. Al-Maa’idah: 2
ل ْتلا ر ْلا لع ا ن عت
ا تا ّا ْ عْلا مْثإْلا لع ا ن عت
ي ش للا ّإ للا
عْلا
“…. Dan tolong menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksanya.” (Al-Maa’idah: 2)25
24
Prodi STIMIK Bani Shaleh, op. cit.
25
Ungkapan tolong menolong disini yang
dimaksud adalah tolong menolong dalam hal
kebaikan dan dilarang keras untuk tolong
menolong dalam perbuatan dosa dan
pelanggaran. Hal ini menunjukkan bahwa
Islam menganjurkan dalam bekerja untuk
saling tolong menolong (kebaikan) dengan
rekan kerja agar pekerjaan yang sulit akan
terasa mudah dan pekerjaan yang berat akan
terasa ringan.
f. Mencermati nilai nikmat
Mencermati nilai nikmat yaitu dengan
menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam
bekerja. Seperti dalam hadis berikut ini:
ل ق ْع ها يضر س ع نْا نع
:
ملس ْيلع ها لْ سر ل ق
:
ْم تْغا
سْمخ لْق ًسْمخ
:
لْق ش
تْ م لْق ت يح رْف
)
ا ر
ْي ْلا م أحْلا
(
“Siapkan lima sebelum (datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datang wa ktu matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu sa kitmu, masa senggangmu sebelum datang ma sa sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu
sebelum datang masa miskinmu.” ( HR
Baihaqi dari Ibnu Abbas ).
Sebagaimana dituturkan oleh Abu Ubaid,
“Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu terletak pada prestasi kerja maka janganlah
engkau tangguhkan pekerjaan hari ini hingga
esok, karena pekerjaan mu akan menumpuk,
sehingga kamu tidak tahu lagi mana yang harus
dikerjakan, dan akhirnya semua terbengkalai26.
2.3Kinerja Karyawan
Kinerja berasal dari pengertian performance
yang dapat diartikan sebagai hasil kerja atau
26
prestasi kerja. Armstrong dan Baron mengartikan
kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi
pada ekonomi. Dengan demikian, kinreja
merupakan tentang melakukan pekerjaan dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut, jadi kinerja
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya27.
Bernardin dalam Sudarmanto mengungkapkan
bahwa kinerja merupakan catatan hasil yang
diproduksi atas fungsi pekerjaan tertentu atau
aktifitas-aktifitas selama periode waktu tertentu28. Indrat Sakti Nugroho mengatakan bahwa
kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang dalam suatu organisasi atau
perusahaan, baik secara kualitas maupun kuantitas
dalam bentuk prilaku yang tampak yang
27
Wibowo, Manajemen Kinerja, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2009, h. 7
28 Sudarmanto
merupakan hasil keterkaitan antara usaha,
kemampuan, dan prestasi kerja guna mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan yang telah
ditetapkan29.
Kartiningsih, SH mengungkapkan dalam
Tesisnya, Kinerja merupakan suatu hasil yang
dicapai oleh karyawan dalam melakukan
pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang
berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. Kinerja
karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang
diukur berdasarkan standar atau kriteria yang
ditetapkan oleh perusahaan 30.
29
Indrat Sakti Nugroho, Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Job Centered Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2008, h. 12.
30
Unsur penilaian kinerja yang dikemukakan
oleh Yoder dalam Dr. B. Siswanto S. meliputi
indikator sebagai berikut, 31 yaitu:
a. Kualitas kerja adalah dalam menyelesaikan
tugas pekerjaan dapat memenuhi tujuan atau
target yang diharapkan.
b. Ketergantungan adalah kesadaran dapat
dipercaya dalam hal kehadiran dan penjelasan
kerja.
c. Kuantitas kerja adalah hasil pekerjaan dalam
periode waktu tertentu.
d. Pengetahuan pekerjaan adalah keterampilan
dan teknis yang digunakan pada pekerjaan.
e. Kerjasama adalah kemampuan untuk bekerja
sama dengan orang lain dalam menyelesaikan
tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan.
31
f. Inisiatif atau prakarsa adalah kemampuan
untuk melaksanakan tugas tanpa menunggu
perintah dan bimbingan dari atasannya.
g. Adaptasi atau penyesuaian adalah kemampuan
untuk menyesuaikan diri dalam kondisi
apapun saat melaksanakan tugas.
h. Pengambilan keputusan adalah kemampuan
untuk menyelesaikan masalah dengan tepat
dan benar yang dihadapi saat melaksanakan
tugas tanpa mengandalkan keputusan dari
atasannya.
i. Kehadiran adalah sejauh mana karyawan tepat
waktu, mengamati periode istirahat yang
ditentukan dan catatan kehadiran secara
keseluruhan.
j. Kesehatan adalah kondisi kesehatan tenaga
John Miner mengemukakan empat dimensi
yang dapat dijadikan pengukuran dalam menilai
kinerja, yaitu32:
a. Kualitas yaitu tingkat kesalahan, kerusakan
dan kecermatan.
b. Kuantitas yaitu jumlah pekerjaan yang
dihasilkan.
c. Penggunaan waktu dalam kerja yaitu tingkat
ketidak hadiran, keterlambatan, waktu kerja
efektif atau jam kerja hilang.
d. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.
Ukuran kinerja menurut Armstong dan Baron
dalam Wibowo dikemukakan mempunyai
unsur-unsur pengukuran sebagai berikut33:
a. Kuantitas, dinyatakan dalam jumlah output
atau persentase antara output aktual dengan
output yang menjadi target.
32
Sudarmanto, op.cit., h. 11-12
33
b. Kualitas, dinyatakan dalam bentuk
pengawasan kualitas yang bervariasi di luar
batas.
c. Produktivitas, diukur sebagai output per
pekerja.
d. Ketepatan waktu, dinyatakan dalam bentuk
pencapaian jumlah unit yang dapat
diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan atau
tepat waktu.
e. Pengawasan biaya, sebagai ukuran biaya dasar
per unit yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan.
Lazer dan Wikstrom dalam Rivai menyatakan
bahwa aspek-aspek penilaian kinerja yang sering
digunakan dalam perusahaan adalah pengetahuan
tentang pekerjaan , kepemimpinan, inisiatif,
kualitas pekerjaan, kerja sama, pengambilan
keputusan, kreativitas, dapat diandalkan,
masa-lah, pendelegasian, sikap, usaha, motivasi
dan organisasi34.
Dari aspek-aspek penilaian di atas dapat
dikelom-pokkan menjadi:
a. Kemampuan teknis yaitu kemampuan
menggunakan pengetahuan, metode, teknik
dan peralatan yang digunakan dalam
menyelesaikan tugas perusahaan.
b. Kemampuan konseptual yaitu kemampuan
pada individu pekerja dapat memahami tugas,
fungsi serta tanggungjawabnya sebagai
seorang karyawan.
c. Kemampuan hubungan interpersonal yaitu
antara lain kemampuan untuk bekerja sama
dengan orang lain, memotivasi karyawan,
melakukan negosiasi dan lain-lain.
2.4Penelitian Terdahulu
Muhammad Zamak Syari dalam penelitian
skripsinya yang berjudul “Pengaruh Etos Kerja
34
Dan Budaya Kerja Islam Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan”. Studi penelitian ini pada
KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati menunjukkan
adanya pengaruh signifikan antara etos kerja Islam
dengan produktivitas kerja karyawan. Terbukti dari
uji parsial masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen menggunakan uji T,
coefficientsnya t-hitung X1> t-tabel yaitu 2,940 >
1,682 35.
Mayya Puji Febriana dalam penelitan skripsinya
yang berjudul Pengaruh Etos Kerja Islam Terhada p
Kinerja Karya wan Pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syari’ah Artha Mas Abadi Kabupaten Pati. Dalam
variabel etos kerja Islam berpengaruh signifikan
terhadap variabel kinerja karyawan di BPRS Artha
Mas Abadi sebesar 71,3% dilihat dari KMO dan
35
Muhammad Zamak Syari, Pengaruh Etos Kerja Dan Budaya Kerja Islam Terhadap Produktivitas Kerja Karya wan, Studi Penelitian Ini Pada KJKS/UJKS Wilayah Kabupaten Pati,
Barlett’s Test itu menunjukkan 0,5 dengan
signifikan 0,000 adalah dibawah 0,0536.
Isny Choiriyati dalam penelitian skripsi yang
berjudul Pengaruh Motivasi Dan Etos Kerja Islam
Terhadap Kinerja Ka rya wan (Studi Kasus Pada
Karya wan KJKS BMT Fastabiq Di Pati ). Dalam variabel etos kerja Islam (X2) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan di KJKS
BMT Fastabiq Pati. Terlihat t hitung (-2,661) > t
tabel (-2,000) yang berarti etos kerja Islam
mempunyai andil dalam mempengaruhi kinerja
karyawan di KJKS BMT Fastabiq Pati37.
2.5Kerangka Berfikir
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas,
dibutuhkan adanya kerangka berfikir yang
merupakan landasan dalam meneliti masalah yang
bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan
36
Mayya Puji Febriana, Pengaruh Etos Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syari’ah Artha Mas Abadi Kabupaten Pati, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang 2009, h. 91
37
Isny Choiriyati, Pengaruh Motivasi Dan Etos Kerja
menguji kebenaran suatu penelitian. Kerangka
berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
2.6Hipotesis
Adapun hipotesis yang akan diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Diduga bahwa tingkat etos kerja Islam
mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja
karyawan PT. BPRS Buana Mitra Perwira. Kinerja Karyawan
(Y) a. Kualitas kerja b. Ketergantungan c. Kuantitas kerja d. Pengetahuan Etos Kerja Islam
(X)
a. Al Shalah b. Al Itqan c. Al Ihsan d. Al Mujahadah e. Tanafus dan
Ta’awun. f. Mencermati
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian
kuan-titatif, karena permasalahan penelitian sudah jelas
dan peneliti ingin mendapatkan informasi yang
lebih luas dan nyata. Penelitian ini tentang etos
dalam bekerja secara Islami kepada kinerja
karyawan. Disebut penelitian kuantitatif
dikarena-kan data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik40.
3.2 Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh secara langsung dari obyek peneliti yang
berupa dokumen dari BPRS Buana Mitra Perwira
Purbalingga. Sedangkan data sekunder diperoleh
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 7.
dari literatur, jurnal atau data-data yang
berhubungan dengan penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.41
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang dapat diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili)42.
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah dengan tehnik sampel penuh atau seluruh
karyawan PT. BPRS Buana Mitra Perwira
Purbalingga yang berjumlah 37 orang43.
3.4 Tehnik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah metode angket (kuesioner).
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam hal laporan tentang pribadinya
atau hal- hal yang ia ketahui. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
42 Ibid., h. 81 43
Dokumen BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga, Agustus 2011
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden44.
Pertanyaan dalam angket berpedoman pada
indikator-indikator variabel, pengerjaannya dengan
memilih salah satu alternatif jawaban yang telah
disediakan. Setiap pertanyaan disertai dengan lima
jawaban dengan menggunakan skala likert. Angket
yang digunakan berupa pilihan ganda, yang telah
disediakan lima jawaban dengan skor
masing-masing sebagai berikut:
a. Responden yang memberikan jawaban “Sangat
setuju” diberi skor 5
b. Responden yang memberikan jawaban “Setuju”
diberi skor 4
c. Responden yang memberikan jawaban
“Ragu-ragu” diberi skor 3
d. Responden yang memberikan jawaban “Tidak
setuju” diberi skor 2
e. Responden yang memberikan jawaban “Sangat
tidak setuju” diberi skor 145
3.5 Tehnik Analisis Data
Analisis untuk mengetahui pengaruh etos kerja
Islam kinerja karyawan antara lain yaitu
menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Analisis regresi linear sederhana digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh etos
kerja Islam (X), terhadap kinerja karyawan Bank
Syariah (Y). Persamaan regresi linear sederhana
dicari dengan rumus:
= a + bX
Y : Terbentuknya Kinerja karyawan
a : Intercept (titik potong kurva terhadap sumbu
Y)
b : kemiringan (slope) kurva linier
X : Etos kerja Islam
Untuk mengetahui persamaan regresi atau
persamaan untuk memprediksi Y dari X, dimana Y
4.1. Gambaran Umum dan Deskriptif Objek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1.1. Sejarah Singkat PT BPRS Buana
Mitra Perwira Purbalingga
Dalam rangka meningkatkan
Pen-dapatan Asli Daerah (PAD)
dan men-dukung otonomi daerah
serta memenuhi kebutuhan
mas-yarakat, Bpk. Drs. Triyono Budi
Sasongko, M.Si Bupati
Purba-lingga masa jabatan 2000-2005
membuat sebuah gagasan tentang
pendirian BPR Syariah di
Purbalingga. Untuk mendukung
ide tersebut, pada Bulan Februari
2002, diadakan sosialisasi oleh
Purbalingga terhadap masyarakat
yang diwakili oleh Anggota
DPRD Purbalingga, Anggota
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), tokoh agama dan
koperasi dengan materi rencana
pendirian BPR Syariah di
Pur-balingga.
Hasil sosialisasi tersebut
adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Purbalingga
memberi-kan beberapa alternatif, yaitu:
1) Kepemilikan BPR Syariah
oleh masyarakat, Pemerintah
Daerah ha-nya memfasilitasi
pendirian;
2) Kepemilikan sepenuhnya
mi-lik Pemerintah Daerah; atau
3) Kerjasama antara Pemerintah
Penawaran beberapa
alterna-tif ter-sebut ditanggapi oleh
Pe-ngurus Cabang Nahdlatul Ulama
Kabupaten Purbalingga dengan
Pjs Ketua Bpk. Wasruri, BA
de-ngan mengajukan proposal
pen-dirian BPR Syariah ke
Peme-rintah Daerah Kabupaten
Purba-lingga. Proposal tersebut
ditang-gapi positif oleh Pemerintah
Daerah dengan
ditandatangani-nya Surat Perjanjian Kerjasama
Pendirian BPR Syariah antara
Pemerintah Daerah Kabupaten
Purbalingga yang diwakili oleh
Bupati Drs. Triyono Budi Sasonko,
M.Si dan Nahdlatul Ulama yang
diwakili oleh Bpk. Wasruri, BA
Langkah selanjutnya yang
ditempuh adalah masing-masing
pihak membentuk tim.
Pemerin-tah Daerah Kabupaten
Purbaling-ga membentuk tim denPurbaling-gan
koor-dinator Bpk. Ir. Bambang D.
Sumarsono, MPA, Pimpinan
Proyek Bpk. R. Amin Kuspomo,
SH dan bendahara Bpk. Budi
Baskoro, SP. Tugasnya adalah
memper-siapkan sarana dan
pra-sarana yang dibutuhkan untuk
mendirikan BPR Syariah.
Se-dangkan tim yang dibentuk oleh
PC Nahdlatul Ulama bertugas
mengawal perizinan dan
penyi-apan modal dari NU, dengan
ketua tim Bpk. Drs. Mugiyarto
Waliyudin, SE dan Muhammad
Sulhan, S.Pd.I.
Dalam perjalanan pengurusan
perizi-nan, Tim menghadapi
be-berapa kendala:
1) Pemerintah Daerah baru
pertama kali mendirikan
Ba-dan Usaha dengan bentuk
Perseroan Terbatas (PT),
se-hingga memerlukan waktu
untuk mendapatkan
persatu-juan dari DPRD.
2) Nahdlatul Ulama sebagai
organisasi keagamaan untuk
mendirikan usaha sesuai
de-ngan AD ART, harus
dila-kukan oleh Pengurus Besar
yang berkedudukan di
Jakar-ta, sehingga untuk solusinya
pendirian KSU dengan nama
KSU Buana Nawa Kartika
Setelah kendala-kendala
ter-sebut dapat diatasi, maka langkah
yang ditempuh oleh kedua pihak
adalah membuat nama lembaga.
Ide nama yang diajukan oleh
Bpk. Aman Waliyudin adalah
BUANA MITRA PERWIRA
sebagai bentuk gambaran
konso-lidasi antara Nahdlatul Ulama
yang dilambangkan dengan bumi
atau buana dan Pemerintah
Da-erah Kabupaten Purbalingga yang
memiliki slogan PERWIRA.
Usulan ini disetujui dan akhirnya
digunakan sebagai nama BPR
Syariah yang akan didirikan,
yaitu PT BPR Syariah Buana
Setelah melalui proses yang
panjang, akhirnya pada tanggal
31 Oktober 2003, Bank Indonesia
menerbitkan Surat No. 5/380/BPS
tentang Persetujuan Prinsip
Pen-dirian, disusul kemudian
Kepu-tusan Deputi Gubernur Bank
Indonesia Nomor 6/5/Kep.DpG
/2004 tentang Izin Usaha sampai
dengan Keputusan Kepala Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu
Nomor 503.7/2/11.27/PB/IX/09/P
tentang Izin Usaha Perdagangan
Besar dan Tanda Daftar
Peru-sahaan Perseroan Terbatas No.
112816500003.
Dengan modal sebesar Rp
500.000.000,- (Lima Ratus Juta
Rupiah), maka pada tanggal 04
peresmian Masjid Agung
Daarus-salaam sekaligus hari ulang tahun
Bpk. Drs. Triyono Budi Sasongko,
M.Si, diresmikanlah PT. BPR
Syariah Buana Mitra Perwira
dengan lokasi di Jl. Jenderal
Sudirman Nomor 45 Purbalingga
dan mulai beroperasi pada
tanggal 10 Juni 2004. Jumlah
pengelola adalah sebanyak 8
(delapan) orang dengan jumlah
Direksi sebanyak 2 (dua) orang,
staff 5 (lima) orang dan nonstaff
1 (satu) orang.
Dalam perjalanan awal, PT.
BPR Syariah Buana Mitra
Perwira mendapat perhatian yang
intensif dari Bupati Triyono Budi
mengadakan
kunjungan-kunjung-an yang bersifat membina.
Alhamdulillah, berkat doa
segen-ap masyarakat sekarang PT BPR
Syariah Buana Mitra Perwira
telah mengalami perkembangan
yang baik. Sehingga, Bpk. Triyono
Budi Sasongko membuktikan
dukungan besarnya kembali
de-ngan sebidang lahan milik
Peme-rintah Daerah Kabupaten
Purba-lingga yang kemudian dibangun
dengan swadaya di Jalan MT
Haryono Nomor 267 Purbalingga.
Dan Pada Tanggal 20 Bulan Mei
tahun 2009, resmi ditempati
sebagai Kantor Pusat PT BPR
Selain itu, PT BPR Syariah
Buana Mitra Perwira juga telah
memiliki Kantor Kas, yaitu di Jl
Letkol Sugiri Bobotsari dan Jl.
Sersan Sayun Karangmoncol.
4.1.1.2. Tujuan, Visi dan Misi PT BPRS
Buana Mitra Perwira Purbalingga
a. Tujuan Pendirian PT BPRS
Buana Mitra Perwira
Purba-lingga
Tujuan didirikannya PT
BPR Syariah Buana Mitra
Perwira adalah untuk
memenuhi kebutuhan
masya-rakat terutama umat Islam
dengan produk-produk yang
b. Visi dan Misi PT BPRS
Buana Mitra Perwira
Purbalingga
Visi:
Membangun kebersamaan
dalam pemberdayaan umat
Misi:
1) Membumikan kegiatan
perbankan syariah yang
berbasis bagi hasil
2) Menciptakan kemitraan
dalam bermu’amalah yang
amanah, jujur, transparan
dan professional
3) Mengembangkan kegiatan
ekonomi umat dengan
mengoptimalkan potensi
Memberikan kontribusi
yang optimal kepada
umat
4.1.1.3. Struktur Organisasi PT BPRS
Buana Mitra Perwira Purbalingga
Kedudukan tertinggi dalam
bentuk usaha Perseroan Terbatas
(PT) adalah Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), yang
terdiri dari para pemegang
sa-ham, yang kemudian
memben-tuk Dewan Komisaris unmemben-tuk
mengawasi Operasional
Perusa-haan serta menunjuk Dewan
Pengawas Syariah (DPS) untuk
mengawasi kesesuaian produk
dengan ketentuan syariah. Dalam
hal pengelolaan operasional, para
pemegang saham melimpahkan
untuk menjalankan dan
mengem-bangkan perusahaan sesuai
deng-an tujudeng-an ddeng-an biddeng-ang usaha
4.1.2. Karakteristik Responden
4.1.2.1Jenis Kelamin dan Usia Responden
Tabel 3
Persentase Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Usia
Kelompok Usia
Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
< 30 tahun 62.16% 24.32% 86.49%
≥ 30 tahun 8.11% 5.41% 13.51%
Jumlah 70.27% 29.73% 100.00%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 2 dapat
diketahui bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebesar 70,27% dan berusia
dibawah 30 tahun yaitu sebesar
62,16%. Sedangkan responden
berjenis kelamin perempuan ada
sebanyak 29,73% yang terdiri dari
usia dibawah 30 tahun sebanyak
24,32% dan di atas 30 tahun sebanyak
4.1.2.2 Jenis Kelamin dan Tingkat
Pendidikan Responden
Tabel 4
Persentase Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin Dan Tingkat Pendidikan Tingkat
Pendidikan
Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
SMA ke
bawah 13.51% 0.00% 13.51%
Sarjana 56.76% 29.73% 86.49%
Jumlah 70.27% 29.73% 100.00%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Tabel 3 di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan
sarjana yaitu sebesar 86,49% yang
terdiri dari jenis kelamin laki-laki
sebanyak 56,76% dan 29,73%
perempuan. Sedangkan responden
yang tingkat pendidikannya SMA
4.1.2.3Jenis kelamin dan Profesi atau
Jabatan Responden
Tabel 5
Persentase jumlah responden Menurut Jenis Kelamin Dan Profesi / Jabatan
Profesi
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Divisi Marketing 24.32% 2.70% 27.03%
Divisi
Operasional 29.73% 27.03% 56.76%
Non Staff 16.22% 0.00% 16.22%
Jumlah 70.27% 29.73% 100.00%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Merujuk pada tabel 4 dapat
diketahui 56,76% responden
memiliki jabatan pada divisi
operasional. Sebagian besar
perempuan berada pada divisi
operasional yaitu sebanyak
27,03% dan 2,70 % berada pada
4.2. Deskripsi Objek Penelitian
4.2.1. Kerjasama dan Prestasi
a. Kerjasama dengan Kementerian
Negara Perumahan Rakyat
Kerjasama berupa penyaluran subsidi
perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro
Syariah Bersubsidi tahun 2009
dengan jumlah nasabah yang telah
difasilitasi sebanyak 182 orang.
b. Kerjasama dengan Dinas Pertanian
dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga
Kerjasama berupa pendampingan
dan pembinaan terhadap Gabungan
Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang
memperoleh fasilitas modal dari
Kementerian Pertanian dan
Kehuta-nan berupa program Pengembangan
Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP)
tahun 2008 sebanyak 24
GAPOKTAN dan pada tahun 2009
yang diraih adalah pada tahun 2008,
GAPOKTAN yang dibina
mempe-roleh penghargaan dari Menko kesra
sebagai GAPOK-TAN terbaik
se-Indonesia, yaitu GAPOKTAN Serang
Sukses Makmur.
c. Kerjasama dengan Yayasan Dana
Sejahtera Mandiri
Kerjasama yang dilakukan adalah
pengembangan UMKM, Kelompok
Perempuan, Petani dengan penyaluran
pembiayaan Pundi dan Pembiayaan
Saudara sebagai tin-dak lanjut
UKESRA (Usaha Kesejahteraan
Rakyat) dan TAKESRA (Tabungan
Kesejahteraan Rakyat) dengan jumlah
modal Rp 2.000.000.000,- (Dua
Milyar Rupiah). Salah satu Nasabah
Terbaik Tahun 2009 yaitu atas nama
Slamet Supriyatno
4.2.2. Produk Layanan PT BPRS Buana Mitra
Perwira Purbalingga
4.2.2.1. Penghimpunan Dana
A. Tabungan
Merupakan simpanan yang
penarikannya hanya dapat
di-lakukan menurut syarat-syarat
tertentu yang disepakati, tetapi
tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan atau alat
lain-nya yang dipersamakan
deng-an itu.
Definisi dan Ketentuan
Produk tabungan:
1. Tabungan Wadiah
1) Tabungan iB
Ama-nah merupakan
sim-panan yang
dipergu-nakan sebagai
sara-na titipan
penyim-panan modal.
2) Tabungan iB
Syari-ah merupakan
sim-panan yang
penari-kannya dapat
dilaku-kan sewaktu-waktu
oleh pemilik
reke-ning menggunakan
sarana yang
diper-syaratkan
3) Tabungan iB
Pen-didikan merupakan
simpanan bagi
sis-wa dan siswi
seko-lah dasar sampai
menengah atas
yang penarikannya
dapat dilakukan
se-waktu-waktu oleh
pemilik rekening
dengan
mengguna-kan sarana yang
dipersyaratkan.
b. Manfaat Produk
1) Mendapatkan
bonus tiap akhir
bulan
2) Simpanan dijamin
oleh Lembaga
Pen-jamin Simpanan
se-suai dengan UU RI
No 24 Tahun 2004
tentang Lembaga
Penjamin
3) Membantu sektor
usaha kecil
mene-ngah berakad
seca-ra syariah
c. Resiko Produk
Penabung tidak
mendapatkan bagi hasil,
hanya mendapatkan
bonus yang besarnya
ditentukan oleh bank
d. Bonus
1) Nasabah dapat
mem-peroleh bonus
se-tiap akhir bulan
bersangkutan
berdasarkan
keten-tuan yang berlaku
2) Pajak atas bonus
ditanggung oleh
e. Biaya yang melekat
pada produk
1) Pajak sebesar 20%
dari bonus yang
diterima atas saldo
rata-rata yang
me-lebihi Rp 7.500.000,-
sesuai dengan
Pe-raturan Pemerintah
Nomor 131 Th.
2000
2) Apabila nasabah
menghendaki, bank
akan memotong
se-besar 2,5% dari
bo-nus yang
diterima-nya untuk zakat
2. Tabungan Mudharabah
a. Definisi Produk
Tabungan
Mudha-rabah merupakan
sim-panan yang
penarikan-nya hapenarikan-nya dapat
dila-kukan pada saat jatuh
tempo berdasarkan
jangka waktu yang
di-perjanjikan, dengan
ke-tentuan minimal 5
tahun.
b. Manfaat Produk:
1) Aman dan dapat
digunakan untuk
perencanaan
biaya-biaya seperti biaya-biaya
per-jalanan ibadah
haji, perencanaan
dan perencanaan
hari tua
2) Mendapatkan bagi
hasil
3) Simpanan dijamin
oleh Lembaga
Pen-jamin Simpanan
sesuai dengan UU
RI No 24 Tahun
2004 tentang
Lem-baga Penjamin
Sim-panan
4) Membantu sektor
usaha kecil
mene-ngah berakad
seca-ra syariah
c. Resiko Produk
1) Tabungan tidak
da-pat ditarik
jang-ka waktu tabungan
berakhir
2) Bagi hasil setiap
bulan fluktuatif
se-suai dengan
pen-dapatan bank
d. Bagi Hasil
1) Nasabah dapat
mem-peroleh bagi hasil
atas dana yang
telah diinvestasikan
di bank setiap akhir
bulan bersangkutan
berdasarkan nisbah
yang berlaku di
bulan yang
bersa-ngkutan
2) Nisbah dapat
beru-bah sesuai dengan
kebijakan bank dan
tanggal 15 dan
ber-laku pada bulan
tersebut
3) Pajak atas bagi
hasil ditanggung
oleh penabung
e. Biaya yang Melekat
pada Produk
1) Materai
2) Pajak sebesar 20%
dari bagi hasil yang
diterima atas saldo
rata-rata yang
me-lebihi Rp 7.500.000,-
sesuai dengan
Pera-turan Pemerintah
No. 131 Tahun 2000
3) Apabila Nasabah
menghendaki, bank
akan memotong