• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seleksi Galur Kedelai (Glycine max (L.) Merill ) Generasi F3 Pada Tanah Salin Dengan Metode Pedigree

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seleksi Galur Kedelai (Glycine max (L.) Merill ) Generasi F3 Pada Tanah Salin Dengan Metode Pedigree"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

i ABSTRACT

BILLY CHRISTIAN : Selection of Soybean’s(Glycine max (L.) Merill )line F3 Generation on the Saline land by Pedigree Methode, Supervised by REVANDY I.M DAMANIK and ROSMAYATI.

The research aimed to choose Soybean (Glycine max (L.) Merill ) that can be grown and produced well on the Saline land at F3 generation . The research has done at the experiment land of Agriculture Faculty, University of Sumatera Utara , Medan on ±25 Meters altitude above sea level, which done in August 2015 till January 2016.By using path analysis of soybean Anjasmoro variety. The parameters which observed were number of productive branches, day to flowering, day to harvest, number of pods, number of empty pods, Seeds production per plant, weight of seed per plant.

The result of research shown that plant had highest production was P1(61) 7,2 g, the lowest was P3(84) 0,1 g and had gotten limit selection was 2,6-7,2 g.

Component that had give highest direct effect to seeds production per plant was number of seeds per plant that was 0,96. And component that had give highest indirect impact was mumber of pods that was 0,84.

Key word : Saline, Selection, Soybean, Varieties

(2)

ii ABSTRAK

BILLY CHRISTIAN : Seleksi Galur Kedelai (Glycine max (L.) Merill ) Generasi F3 Pada Tanah Salin Dengan Metode Pedigree, dibimbing oleh REVANDY I.M DAMANIK dan ROSMAYATI.

Penelitian ini bertujuan untuk memilih tanaman kedelai ( Glycine max (L.) Merill ) yang dapat tumbuh dan berproduksi secara baik pada generasi F3 di tanah salin. Penelitian dilakukan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 hingga Januari 2016. Menggunakan analisis sidik lintas pada kedelai varietas Anjasmoro. Parameter yang diamati adalah jumlah Cabang produktif, umur berbunga, umur panen, jumlah polong, jumlah polong hampa, produksi biji per tanaman, dan berat biji pertanaman .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang memiliki produksi tertinggi yaitu pada nomor tanaman P1(61)7,2 g, yang terendah pada nomor tanaman P3(84) 0,1 g dan diperoleh batas seleksi 2,6-7,2 g .

Komponen yang memberikan pengaruh langsung tertinggi terhadap produksi biji per tanaman adalah adalah jumlah biji pertanaman yaitu sebesar 0,96 dan komponen yang memberikan pengaruh tidak langsung yang terbesar adalah langsung jumlah polong sebesar 0,84.

Kata kunci : Kedelai, Salin, Seleksi, Varietas

Referensi

Dokumen terkait

bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Kegiatan Audit (EQI- F077) Nomor Urut 130.1 tanggal 29 Desember 2016 menunjukkan PT DELSHARAYA PRIMA

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan II tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II

Kesalahan ini disebabkan bukan karena kemam- puan ANFIS dalam mengidentifikasi hubungan antara input dan output ANFIS, dimana input berupa tegangan dari elektoda kombinasi

Jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan suatu tahapan yang mana siswa memiliki banyak agenda penting yang harus dilalui seperti Ujian Nasional

Berdasarkan Tabel 13 perubahan hasil perhitungan EOI yang diakibatkan oleh perubahan harga barang consumable sebesar 7,4 % tidak memberikan perngaruh yang signifikan

Secara umum, untuk masalah dengan ukuran panjang individu yang kecil (pada penyelesaian kasus Onemax-20 dan Fungsi De Jong F2), GA lebih baik dari BMDA dalam hal jumlah iterasi

This metamodel enables data warehouse management, design and evolution based on a high level conceptual perspective, which can be linked to the actual structural and physical

Sebagai upaya untuk menuju kondisi ideal yang diharapkan, maka perlu dilakukan upaya terobosan yang melibatkan semua pihak terkait dalam pendayagunaan aparatur