• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea robusta L.) Terhadap Berbagai Media Tanam dan Pupuk Organik Cair

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea robusta L.) Terhadap Berbagai Media Tanam dan Pupuk Organik Cair"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat

terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan

penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia dengan letak

geografisnya yang sangat cocok untuk tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal

bagi iklim mikro pertumbuhan dan produksi kopi (Widiyanti, 2013).

Komposisi kepemilikan perkebunan kopi di Indonesia didominasi oleh

Perkebunan Rakyat (PR) dengan porsi 96% dari total areal di Indonesia, dan yang

2% merupakan Perkebunan Besar Negara (PBN) serta 2% lagi merupakan

Perkebunan Besar Swasta (PBS). Posisi tersebut menunjukkan bahwa peranan

petani kopi dalam perekonomian nasional cukup signifikan. Hal ini juga berarti

bahwa keberhasilan perkopian Indonesia secara langsung akan memperbaiki

kesejahteraan petani (Ditjenbun, 2014).

Data statistik tahun 2013 – 2015 komposisi perkebunan kopi Robusta yang

diusahakan di Indonesiameningkat 2% mencapai 931.405 hektar, terdiri atas

perkebunan rakyat seluas 894.146 hektar, perkebunan negara 15.427 hektar, dan

perkebunan swasta 21.831 hektar (Ditjenbun, 2014).

Peningkatan perkebunan kopi robusta ini sendiri tidak diimbangi dengan

kualitas dari biji kopi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh tanaman kopi

robusta yang ada sudah berusia tua, selain itu telatnya peremajaan dan maraknya

penggunaan bibit yang tumbuh dari buah yang jatuh disekitaran pohon sebagai

bahan tanam juga dapat mengakibatkan penurunan produksi kopi robusta

(Marlina, 2005).

(2)

Produksi tanaman kopi robusta yang tinggi sangat bergantung terhadap

kualitas dan kuantitas dari bahan tanam (bibit) yang ada. Oleh karena itu selama

proses pembibitan seperti media tanam dan pemupukan sangat diperhatikan untuk

mendapatkan hasil yang lebih maksimal kedepannya.

Media tanam memegang peranan penting untuk mendapatkan bibit kopi

robusta yang baik. Menurut Fahmi (2013) Media tanam yang baik adalah media

yang mampu menyediakan air dan unsur hara dalam jumlah cukup bagi

pertumbuhan tanaman. Berbagai jenis media tanam dapat kita gunakan, tetapi

pada prinsipnya kita menggunakan media tanam yang mampu menyediakan

nutrisi, air, dan oksigen bagi tanaman. Penggunaan media yang tepat akan

memberikan pertumbuhan yang optimal bagi tanaman. Proses penanaman dapat

dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis media tanam seperti pasir, serbuk

gergaji, arang sekam, cocopeat, zeolit, vermikulit dan perlit.

Selain media tanam, pemupukan juga menjadi faktor kunci untuk

mendapatkan tanaman yang baik. Banyak pupuk yang telah diuji untuk berbagai

macam tanaman. Mulai dari pupuk kimia yang diproduksi di pabrik hingga ke

pupuk organik. Namun akhir-akhir ini, pupuk organik banyak disukai oleh

orang-orang dengan alasan kesehatan dan demi menjaga kelestarian lingkungan.

Pupuk organik cair dalampemupukan jelas lebih merata, tidak akan terjadi

penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat, hal ini disebabkan pupuk organik

cair 100 persen larut. Pupuk organik cair ini mempunyai kelebihan dapat secara

cepat mengatasi defesiensi hara dan tidak bermasalah dalam pencucian hara juga

mampu menyediakan hara secara cepat (Taufika, 2011)

(3)

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk

meningkatkan ketersediaan unsur hara/bahan organik tanah dengan pemberian

media tanam dan pupuk organik cair sehingga mampu meningkatkan

pertumbuhan tanaman kopi robusta.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui respons pertumbuhan bibit kopi robusta

(Coffea robusta L.) Terhadap berbagai media tanam dan pupuk organik cair.

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh media tanam dan pengaruh pemberian pupuk organik cair

terhadap pertumbuhan bibit kopi robusta (Coffea robustaL.) serta interaksi antar

keduanya.

Kegunaan Penelitian

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Serta sebagai bahan informasi

bagi pihak yang membutuhkannya.

Referensi

Dokumen terkait

Bimbingan kelompok teknik psikodrama adalah proses pemberian bantuan dan informasi yang diberikan oleh konselor pada sekelompok orang yang disebut peserta layanan atau konseli

a. Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Lingkungan kerja mempengaruhi 11,7% perubahan motivasi kerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian Hapipah, dkk (2015: 1) juga mengungkapkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep pengukuran meningkat dengan baik setelah menggunakan

Drag/hambatan : gaya perlambatan, dan disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayap, pesawat, dan lain benda menonjol / aerodinamic Weight/berat: adalah gabungan dari pesawat

Anak pada usia ini kebanyakan sudah memasuki Taman Kanak-kanak. Karakteristik anak 4-6 tahun adalah: 1) perkembangan fisik, anak sangat aktif dalam berbagai kegiatan sehingga

Besarnya tingkat self regulated learning dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penetapan hasil belajar matematika, menyusun strategi yang efektif dalam belajar matematika,

Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, baik yang kasat mata maupun yang tak kasat mata, untuk lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan pembangunan

Metode clustering algoritma k- means dapat diterapkan pada kubikasi air terjual berdasarkan pengelompokan pelanggan di PDAM Kab.50 Kota, sehingga metode ini sangat