• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN JENEPONTO

25

BAB III

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi

menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman pada tiap sub-sektor sanitasi berdasarkan isu strategis. Tujuan

merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai

visi, melaksanakan misi, dan mengatasi permasalahan mendesak yang dihadapi.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara

terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu

tertentu yang dirumuskan untuk mencapai tujuan. Dalam perumusan sasaran digunakan

kriteria SMART (

Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time Bound).

Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, baik yang kasat mata

maupun yang tak kasat mata, untuk lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan

pembangunan sanitasi. Dalam bab ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten

Jeneponto Tahun 2015-2019, yang akan memaparkan permasalahan mendesak, tujuan,

sasaran dan tahapan pencapaian serta strategi utama dari setiap sub sektor sanitasi.

3.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Untuk sub sektor air limbah domestik, pengelolaan sanitasi Kabupaten Jeneponto

berdasarkan hasil pembobotan dan skoring analisis SWOT menunjukkan berada

pada posisi W-Tatau berada pada posisi kuadran 3.

Tujuan, sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan melaksanakan misi

sanitasi, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari pengelolaan sanitasi sub sektor

air limbah domestik dimana strategi yang digunakan adalah mengatasi kelemahan

untuk meraih mengantisipasi ancaman.

(Lihat Tabel 3.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik)

(2)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN JENEPONTO

26

Tabel 3.1.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Tujuan

Sasaran

Strategi Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan

Tingkat pencemaran air limbah terhadap lingkungan berkurang sebesar 36%

92% penduduk memiliki jamban pribadi

Membuat regulasi tentang air limbah

Jamban pribadi telah memiliki tangki septik yang sesuai syarat kesehatan meningkat sebesar 29,3%

Membuat dokumen

perencanaan air limbah yang komprehensif dan terintegrasi

Terbangunnya pengelolaan air limbah sistem komunal melayani 2.276 KK untuk kawasan permukiman padat

Membangun akses

masyarakat terhadap sarana dan prasarana air limbah yang layak

Memelihara prasarana air limbah yang telah terbangun Menumbuhkan

kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan

Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan air limbah

80% masyarakat yang lebih berperan aktif dalam pengelolaan air limbah

Penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan air limbah

Mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam sistem pengelolaan air limbah

Keterlibatan pihak swasta dan lembaga donor meningkat tiap tahun

Pihak swasta yang ada di Jeneponto berkontribusi dalam pengelolaan air limbah

Menjaga komitmen pihak swasta baik sudah berpartisipasi selama ini ataupun yang belum pernah terlibat

(3)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN JENEPONTO

27

3.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan

Berdasarkan hasil pembobotan dan skoring analisis SWOT pengelolaan

persampahan Kabupaten Jeneponto saat ini berada di kuadran 2. Strategi yang akan

dikembangkan yaitu bagaimana mengatasi kelemahan untuk untuk meraih peluang.

Dengan berada pada posisi W-O, membutuhkan strategi dan usaha-usaha yang lebih

konkrit dalam menangani persampahan di Kabupaten Jeneponto.

(Lihat Tabel 3.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan)

Tabel 3.2.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan

Tujuan

Sasaran

Strategi Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

Sampah yang terlayani yang diolah dan diangkut mencapai 20%

Kecamatan Bontosunggu terlayani sampai 90% layanan angkutan sampah

Membuat regulasi tentang persampahan

Tidak ada lagi sampah yang dibiarkan membusuk dan berserakan di kawasan permukiman padat dan perdagangan

Membuat dokumen perencanaan persampahan yang komprehensif dan terintegrasi

TPA dikelola dengan sistem control landfill

Membangun dan memelihara sarana dan prasarana persampahan Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan Timbulan sampah berkurang sampai 30% Terbentuknya 15 kelompok masyarakat yang

mengelola sampah secara terpadu

Penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sampah

60% masyarakat mengolah sampah secara mandiri

Meningkatkan pemahaman masyarakat pengolahan sampah 3R

(4)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN JENEPONTO

28

3.3. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan

Secara internal, pengelolaan drainase Kabupaten Jeneponto masih memerlukan

perbaikan, meskipun resiko genangan/banjir sangat kecil. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil analisis SWOT pengelolaan drainase berada pada kuadran 2 yaitu posisi W-O.

Strategi yang harus dilaksanakan adalah adalah mengatasi kelemahan untuk meraih

peluang yang ada.

Dengan uraian kondisi diatas, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Jeneponto telah

merumuskan beberapa strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(Lihat Tabel 3.3. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan)

Recycle) Mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam sistem pengelolaan sampah

Keterlibatan pihak swasta dan lembaga donor meningkat tiap tahun

Pihak swasta yang ada di Jeneponto berkontribusi dengan menyediakan TPST dan armada pengangkutan sampah

Menjaga komitmen pihak swasta baik sudah berpartisipasi selama ini ataupun yang belum pernah terlibat

Sumber : Hasil Kajian Pokja AMPL Kab. Jeneponto tahun 2014

Tabel 3.3.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan

Tujuan

Sasaran

Strategi Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan fungsi drainase Genangan berkurang seluas 1.125,60 ha Mengembalikan fungsi drainase sebagai

pembuangan limpahan air hujan

Membuat regulasi tentang drainase

Saluran tanah sepanjang 25,5 km dikembangkan

Membuat dokumen

(5)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN JENEPONTO

29

3.4. Tujuan, Sasaran dan Strategi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terkait

Sanitasi

Perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun di waktu yang

tepat dapat memblok transmisi patogen penyebab diare. Pencemaran tinja/kotoran

manusia (

feces

) adalah sumber utama dari virus, bakteri, dan patogen lain penyebab

diare. Jalur pencemaran yang diketahui sehingga cemaran dapat sampai ke mulut

manusia, termasuk balita, adalah melalui 4F (Wagner & Lanoix, 1958) yakni

fluids

(air),

fields

(tanah),

flies

(lalat), dan

fingers

(jari/tangan). Cuci tangan pakai sabun

adalah prevensi cemaran yang sangat efektif dan efisien khususnya untuk memblok

transmisi melalui jalur

fingers

.

Analisis SWOT Perilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Jeneponto

menggambarkan kondisi yang kurang baik dimana berada pada posisi W-O. Dengan

uraian kondisi diatas, maka Pokja AMPL Kabupaten Jeneponto telah merumuskan

beberapa strategi untuk mencapai tujuan PHBS terkait sanitasi baik pada tatanan

rumah tangga maupun tatanan sekolah.

(Lihat Tabel 3.4. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga) dan Tabel 3.5. Tujuan,

menjadi saluran permanen komprehensif dan terintegrasi

Pembangunan saluran drainase

Perbaikan dan Pemeliharaan saluran drainase Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan saluran drainase Partisipasi masyarakat dalam pembangunan drainase lingkungan/tersier Terbentuknya 10 lembaga masyarakat dalam pengelolaan saluran drainase Penguatan kelembagaan masyarakat dalam

pengelolaan saluran drainase

(6)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN JENEPONTO

30

Tabel 3.4.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga)

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran Meningkatkan pola hidup

sehat

Menurunkan angka anak yang terserang diare sampai 30%

Tiap rumah tangga tersedia tempat cuci tangan dan sabun

Mengembangkan pendekatan dan promosi kesehatan tatanan rumah tangga

Tidak ada lagi sampah yang berserakan dihalaman dan menyumbat saluran Masyarakat memahami pengelolaan sampah konsep 3R

Tiap rumah tangga tersedia tempat sampah Tidak ada lagi

masyarakat Jeneponto melakukan BABs Meningkatkan pelayanan

kesehatan masyarakat

Menurunkan angka kematian yang diakibatkan sanitasi buruk

85% masyarakat memahami pentingnya PHBS

Menyediakan media, model dan sarana promosi kesehatan melalui pendekatan lokal spesifik Sumber : Hasil Kajian Pokja AMPL Kab. Jeneponto Tahun 2014

Tabel 3.5.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Sekolah)

Tujuan Sasaran Strategi

(7)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN JENEPONTO

31

Meningkatkan

kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sejak dini

Menurunkan angka anak yang terserang diare sampai 30%

Siswa siswi sekolah dasar dapat melakukan CTPS dengan benar dan teratur

Penyuluhan kesehatan tatanan sekolah dasar

Siswa siswi sekolah dasar menggunakan jamban bersih dan sehat

Menyusun kerangka kebijakan promkes dan materi kebijakan kurikulum berbasis kesehatan lingkungan

Siswa siswi sekolah dasar membuang sampah pada tempatnya Sumber : Hasil Kajian Pokja AMPL Kab. Jeneponto Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapt disimpulkan bahwa melalui penerapan “Snakes and Ladders Game” pada pembelajaran bahasa Inggris materi “This is

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Muretta (2004) dengan melihat 4 (empat) sumber yang berpengaruhi self efficacy dengan melibatkan 162 responden dan

• Kegiatan ini merupakan sering kerjasama tehnis antara Mersi Corp dengan Dinas Kesehatan dalam penyediaan makanan balita di Pengungsian. khususnya balita umur 6 bulan sampai

Halaman bobot masuk halaman berfungsi untuk menampilkan data input dari kriteria calon supplier sepatu keselamatan, seperti yang terlihat pada gambar 9.. Gambar

Pengetahuan: penguasaan ekspresi-ekspresi dan aspek- aspek kebahasaan yang relevan untuk mengungkapkan dan merespon ucapan simpati Keterampilan: keterampilan

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik wawancara dan kuesioner atau daftar pertanyaan.Dalam teknik wawancara ini digunakan sebuah

Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang pantul merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu terjadi pada ujung tetap,