vii
PEMERIKSAAN KANDUNGAN KALSIUM, BESI DAN MAGNESIUM PADA DAGING IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis)SEGAR DANCAKALANG LOIN MASAK SECARA SPEKTROFOTOMETRI
SERAPAN ATOM
ABSTRAK
Ikan Cakalang merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia yang memiliki nilai gizi cukup baik.Kandungan Ca, Fe dan Mg cukup tinggi pada ikan cakalang dapat disebabkan karena habitatnya berada di air laut yang mengandung mineral seperti klor, natrium, kalsium dan magnesium yang menyediakan asupan mineral bagi ikan cakalang. Ikan cakalang loin masak merupakan salah satu produk olahan tuna yang menggunakan uap panas dalam proses pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium, besi dan magnesium pada daging ikan cakalang yang segar dan cakalang loin masak.
Sampel ikan cakalang didestruksi kering, kemudian dilakukan analisis kuantitatif kalsium, besi dan magnesium dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (AAS) pada panjang gelombang 422,7 nm untuk kalsium, 248,3 nm pada besi dan magnesium 285,2 nm dengan nyala udara-asetilen.
Hasil penetapan kadar kalsium, besi dan magnesium pada ikan cakalang segar yaitu sebesar (7,1566 ± 0,0201) mg/100 g, (6,5067 ± 0,0946)mg/100 g, (2,9572 ± 0,0017) mg/100 g dan pada ikan cakalang loin masak sebesar (5,9510 ± 0,0264)mg/100 g, (5,2608 ± 0,0878) mg/100 g, dan (2,7780 ± 0,0008) mg/100 g. Hasil ini menunjukkan bahwa ikan cakalang mengandung mineral kalsium, besi dan magnesium dan memiliki perbedaan kadar antara daging ikan cakalang segar dan ikan cakalang loin masak.
Kandungan mineral pada ikan cakalang yang diuji berbeda dengan penelitian terdahulu.Hal ini dapat disebabkan perbedaan habitat, tempat penangkapan ikan, dan metode yang digunakan saat analisis.Kandungan gizi setiap ikan berbeda-beda tergantung pada faktor internal yang meliputi spesies ikan, umur dan faktor ekternal ikan meliputi habitat, ketersediaan pakan serta kualitas perairan tempat ikan hidup.
Kata kunci: Ikan Cakalang Segar,Ikan Cakalang Loin Masak, Kalsium, Besi, Magnesium Spektrofotometri Serapan Atom.
viii
CONTENT DETERMINATION OF CALCIUM, IRON AND MAGNESIUM IN FRESHMEAT SKIPJACK TUNA (Katsuwonus pelamis) AND SKIPJACK TUNA COOKED LOIN USING ATOMIC ABSORPTION
SPECTROPHOTOMETRY
ABSTRACT
Skipjack tuna is one of the fishery Indonesia’s export commodities that have goodnutritional value.The content of Ca, Fe, and Mg is high in tuna because the habitat are in seawater that containing minerals such as chlorine, sodium, calcium and magnesium which provides mineral intake for skipjack. Skipjack tuna cooked loin is one of the tuna product processed that using steam in the treatment process.This study aimed to determine the content of calcium, iron and magnesium in fresh meat skipjack tuna andskipjack tuna cooked loin.
The skipjack tuna samples were destructed byusing dry destruction method, then the quantitative analysis of calcium, iron and magnesium were done using atomic absorption spectrophotometry (AAS) at a wavelength of 422,7 nm for calcium, 248,3 nm for ironand 285,2 nm for magnesium with air-acetyleneflame.
The results showed levels of calcium, iron and magnesium in the fresh meat skipjack tuna at (7,1566 ± 0,0201) mg/ 100 g, (6,5067 ± 0,0946) mg/100g and (2,9572 ± 0,0017) mg/100 g and in the skipjack tuna cooked loin by (5,9510 ± 0,0264) mg/100 g, (5,2608 ± 0,0878)mg/100 g, (2,7780 ± 0,0008) mg/ 100 g. The result have showed in that fresh meat skipjack tuna and skipjack tuna cooked loin have kalsium, iron and magnesium and there are difference content of minerals between fresh meat skipjack tuna and skipjack cooked loin.
Mineral content in analysis are different from previous research, This can be caused by diferences of habitat, fish catching place, and the methods which using in analysis. Nutrient content can be varies depending on internal factors such as species, age, and external factors like as habitat, food avaibility and the quality of the waters where the fish live.
Keywords:Fresh MeatSkipjack Tuna, Skipjack Tuna Cooked Loin,Cooked Loin Calcium, Iron, Magnesium,Atomic Absorption Spectrophotometry.