• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Harga Kedelai Lokal, Produksi Kedelai dan Volume Impor Kedelai di Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Harga Kedelai Lokal, Produksi Kedelai dan Volume Impor Kedelai di Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia karena kedelai

merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia setelah jagung dan beras.

Komoditas ini juga mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dalam

pengambilan kebijakan pangan nasional. Kedelai mengandung berbagai macam

gizi yang sangat penting seperti, protein, lemak, dan vitamin. Dengan

meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi yang tinggi, kedelai pun

banyak dikonsumsi masyarakat untuk memnuhi kebutuhan tersebut.

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada ketinggian antara 0-600 m dpl (diatas

permukaan laut). Derajat pH tanah yang dikehendaki oleh tanaman kedelai adalah

berkisar antara 5,8-7,0. Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhannya adalah

alluvial, regosol,grumosol, latosol dan andosol. Intesitas curah hujan yang

dibutuhkan adalah 1.200-3.000 mm/tahun, dengan curah hujan ideal sekitar

100-400 mm/bulan. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai berkisar antara 21-34o C.

Namun, Suhu udara optimum untuk pertumbuhan kedelai adalah 23-27o C dengan

kelembaban 60-70%. Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh didaerah yang

beriklim tropis dan sub tropis. Iklim yangkering lebih disukai tanaman kedelai

(2)

Kedelai dipanen setelah umur 75-110 hari dari mulai masa penanaman, tergantung

pada varietas yang digunakan dan ketinggian tempat menanam. Kedelai yang akan

digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada saat umur 75-100 hari, sedangkan

yang dijadikan untuk benih dipanen pada saat umur 100-110 hari, agar matangnya

biji sempurna dan merata (Anonimousc

Rata-rata tanaman kedelai di Sumatera Utara dapat dipanen hanya dua kali dalam

satu tahun. Artinya dalam satu tahun hanya ada dua musim tanam kedelai.

Sebenarnya dalam satu tahun, kedelai dapat dipanen selama 3 kali musim tanam,

mengingat umur panen kedelai berkisar 75-110 hari. Namun, penerapan pola

tanam dari petani yang kerap menyandingkan tanaman kedelai dengan tanaman

lain seperti jagung atau padi membuat kebanyakan di Sumatera Utara kedelai

hanya dapat dua kali musim tanam dalam satu tahun. Biasanya para petani

menerapkan pola tanam seperti kedelai-kedelai-padi atau kedelai-kedelai-jagung. , 2012).

Sebagian besar konsumsi kedelai di Indonesia masih digunakan untuk bahan

makananan manusia dalam bentuk olahan, seperti tahu, tempe, kecap dan

minuman sari kedelai. Jadi, sebagian besar kedelai yang dikonsumsi oleh industri

makanan olahan. Industri tahu dan tempe merupakan pengguna kedelai terbesar,

dimana pada tahun 2000, kebutuhan kedelai untuk tahu dan tempe mencapai 1,78

(3)

2.2. Penelitian Terdahulu

Dwi Sartika (2011), dalam penelitiannya yang berjudul analasis permintaan

kedelai di Indonesia menyatakan bahwa berdasarkan analisis regresi linier

sederhana yang dilakukan harga kedelai dalam negeri memiliki hubungan yang

positif terhadap harga kedelai internasional. Dimana setiap kenaikan harga kedelai

internasional, maka harga kedelai dalam negeri juga ikut mengalami kenaikan.

Berdasarkan uji parsial (t-statistik) dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh

hasil bahwa harga kedelai internasional berpengaruh signifikan terhadap harga

kedelai dalam negeri.

Aditya Bangga (2010), dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh jumlah

produksi kedelai dalam negeri , harga kedelai dalam negeri dan kurs dollar

amerika terhadap volume impor kedelai Indonesia menyatakan bahwa secara

parsial harga kedelai dalam negeri memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap volume impor kedelai yang masuk. Artinya, jika harga kedelai dalam

negeri mengalami kenaikan, maka negara akan cenderung melakukan impor

kedelai dari luar negeri.

Dalam penelitian yang berjudul “kebijakan pengembangan kedelai nasional” oleh

Suyanto dan I Nyoman Widiarta (2009), mengatakan bahwa Masyarakat

Indonesia secara tradisional dan turun menurun mengkonsumsi kedelai dalam

bentuk olahan, yaitu tahu, tempe, tauco, kecap, susu kedelai dan berbagai

(4)

(BPS, 2006). Atas dasar data BPS yang dioleh oleh Sudaryanto dan Swastika

(2007), total konsumsi kedelai meningkat selama kurun waktu 1970-1992, dan

puncaknya pada tahun 1992 sebesar 2,56 juta ton. Pada saat itu (tahun 1992),

produksi kedelai juga tertinggi yaitu sebesar 1,86 juta ton, namun masih lebih

rendah daripada konsumsi yang mencapai 2,56 juta ton. Artinya pada tahun 1992

itupun terjadi defisit produksi kedelai sehingga harus impor dari negara lain.

Sehingga walaupun produksi kedelai nasional mengalami kenaikan, tetap saja

kondisi kedelai nasional selalu deficit karna pertumbuhannya tidak sebanding

dengan pertumbuhan konsumsi kedelai yang lebih tinggi, sehingga harus

melakukan impor

2.2. Landasan Teori

Teori Perdagangan Internasional

Ketersediaan memiliki dua sisi, yaitu, sisi pasokan pangan dan sisi kebutuhan

penduduk. Pada sisi pasokan, ketersediaan pangan terkait dengan hal-hal seperti

kapasitas produksi yang dihasilkan serta perdagangan, dalam hal ini adalah

kegiatan ekspor-impor yang terjadi. Ada 4 faktor yang mempengaruhi

ketersediaan pangan di suatu negara, yaitu produksi, stok, impor, dan juga ekspor.

Hal tersebut digambarkan sebagai berikut :

Ketersediaan = Produksi + Stok + Impor – Ekspor

(5)

Mekanisme perdagangan internasional dapat dilihat pada gambar 1.

Negara Eksportir Pasar Internasional Negara Importir

Gambar1. Mekanisme Perdagangan Internasional

Pada Gambar 1 diatas memperlihatkan adanya dampak perdagangan internasional

terhadap produksi, konsumsi dan harga barang X. Apabila perdagangan tidak

dibuka, pasar barang X dinegara eksportir dan importir akan berlangsung pada

tingkat harga yang berbeda. Pada negara importir harga barang X akan berada di

titik A* pada tingkat harga P3.Sedangkan pada negara eksportir tanpa adanya

perdagangan harga barang X akan lebih rendah yaitu dititik A pada tingkat harga

P1. Dengan dibukanya perdagangan antara negara ekportir dan importir pada

pasar internasional pada tingkat harga P2, maka suatu negara akan

menyeimbangkan permintaan dan penawaran didalam negaranya masing-masing.

Hal ini akan membuka kesempatan bagi penjual dinegara ekportir dan pembeli

dinegara importir. Negara importir akan memutuskan untuk membeli barang X

dengan harga yang lebih murah dipasar internasional pada tingkat harga P2 yaitu

sebesar B*C*. Sedangkan negara eksportir akan menyadari bahwa mereka tidak

(6)

barangnya dipasar internasional dengan harga yang lebih tinggi (P2). Setelah

hubungan perdagangan berlangsung di antara kedua negara tersebut, hanya ada

satu nisbah (rasio) harga dimana permintaan dunia dan penawaran dunia berada

dalam keseimbangan. Kelebihan permintaan dari penawaran dinegara importir

sebanding dengan kelebihan penawaran diatas permintaan negara ekportir hanya

pada satu tingkat harga yaitu P2 (Krugman & Obstfield, 1993).

2.3. Kerangka Pemikiran

Kedelai merupakan salah satu komoditas bahan pangan yang sangat strategis dan

menjadi salah satu prioritas di Indonesia. Hal ini dikarenakan kedelai merupakan

makanan pokok bagi banyak masyarakat di Indonesia, termasuk juga di Provinsi

Sumatera Utara, dimana tingkat konsumsinya mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun. Namun, meningkatnya kebutuhan konsumsi akan kedelai tidak

diimbangi dengan produksi yang dihasilkan oleh para petani.

Hal ini dapat dilihat bagaimana tingkat produksi dari petani dari tiap tahunnya

terus mengalami fluktuasi bahkan cenderung menurun. Keadaan seperti ini tentu

saja sangat berpengaruh pada harga kedelai di pasaran, baik pada tingkat produsen

maupun tingkat konsumen. Dengan berkurangnya pasokan kedelai di pasaran,

sementara permintaannya terus bertambah, menyebabkan harga kedelai juga ikut

mengalami fluktuasi. Harga kedelai lokal yang mengalami kenaikan diduga akibat

mengikuti harga kedelai internasional yang juga mengalami kenaikan.

Di sisi lain, untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan kedelai didalam negeri,

(7)

negara-negara penghasil kedelai, seperti Amerika Serikat dan Brasil. Dari penjabaran ini

jelas terlihat bagaimana adanya keterkaitan antara harga kedelai dengan suplai

(penawaran) kedelai di pasaran, dimana yang termasuk kedalam suplai kedelai

adalah produksi kedelai dan volume impor kedelai yang dilakukan pemerintah.

Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan

Gambar2. Skema Kerangka Pemikiran

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara harga kedelai lokal dengan volume impor kedelai.

2. Ada hubungan antara produksi kedelai lokal dengan volume impor kedelai.

3. Ada hubungan antara harga kedelai lokal dengan harga kedelai dunia. Harga Kedelai Lokal Harga Kedelai Dunia Harga Kedelai Lokal

Produksi Kedelai

Harga Kedelai Dunia

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini yang telah dijalankan demensia sendiri didapatkan Hasil penelitian menunjukan bahwa 30 responden motifasi keluarga kepatuhan kontrol berobat

[r]

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya, untuk menentukan peserta yang akan diusul sebagai calon pemenang perlu

Kepada masyarakat dan Penyedia Barang yang akan mengajukan pengaduan dan sanggahan kami tunggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pengumuman ini diterbitkan. Pengadaan

Pada hari ini, Senin tanggal Enam belas bulan Mei tahun Dua ribu enam belas pukul 10.00 s/d 14.00 WIB, Kami Pokja ULPD Kepulauan Riau telah melaksanakan Rapat Aanwijzing

persyaratan melampirkan contoh cetak, mohon untuk memperjelas materi yang akan dicetak.. Apakah materi yang akan dicetak, satu materi atau data

Pada hari ini, Senin tanggal Enam belas bulan Mei tahun Dua ribu enam belas pukul 10.00 s/d 14.00 WIB, Kami Pokja ULPD Kepulauan Riau telah melaksanakan Rapat Aanwijzing

Atas setiap dokumen yang menjadi objek Bea Meterai harus sudah dibubuhi benda meterai atau pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan cara lain sebelum dokumen