Tugas Profesi Kependidikan
“PERBANDINGAN KESEJAHTERAAN GURU
DI INDONESIA”
OLEH :
1.
Putu Krisnayani
2.
Ni Made Erna Maygayanti
3.
Ni Putu Yuni Prema Santi
4.
Ni Putu Sri Dianti
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah yang kami beri judul "Perbandingan Kesejahteraan Guru di Indonesia dengan dua Negara Lain". Adapun Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Kami mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami yakin Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi menjadikan makalah ini bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah "Perbandingan Kesejahteraan Guru di Indonesia dengan dua Negara Lain" memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Om Santhi, Shanti, Shanti Om
Singaraja, April 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan ujung tombak yang utama dalam berlangsungnya roda pembelajaran. Namun masih banyak masalah yang timbul sehingga menghambat terciptanya keprofesionalan seorang guru. Salah satu masalah tersebut adalah mengenai kesejahtetaraan. Banyak guru yang mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan telah bertahun-tahun, namun kesejateraan yang didapatkan tidaklah seberapa. Kurangnya anggaran dana yang dialokasikan untuk dunia pendidikan, akibatnya kesejahteraan seorang guru kurang terjamin. Guru-guru pada umumnya tidak begitu melibatkan diri dalam usaha mencari uang, namun menginginkan adanya jaminan ekonomis, agar dapat menutupi biaya kehidupan sehari-hari menurut keperluannya. Untuk mencari jaminan ini guru atau anggota keluarganya sering terpaksa mencari sumber-sumber finansial lain. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa aspek finansial dapat menimbulkan ketegangan di kalangan guru. Sehingga mengakibatkan kurangnya keprofesionalan seorang guru, dan hasil belajar mengejar tidak dapat optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat kami gali beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kesejahteraan guru?
1.2.2 Bagaimana perbandingan kesejahteraan guru di Indonesia dengan dua negara lain?
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian kesejahteraan guru.
1.3.2 Untuk mengetahui perbandingan kesejahteraab guru di Indonesia dengan dua negara lain.
1.3.3 Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika kesejahteraan guru kurang dipenuhi.
1.3.4 Untuk mengetahui upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
1.4 Manfaat
1.4.1 Kita dapat mengetahui pengertian dari kesejahteraan guru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesejahteraan Guru
Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.
Definisi Kesejahteraan dalam konsep dunia modern adalah sebuah kondisi dimana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga memiliki status sosial yang mengantarkan pada status sosial yang sama terhadap sesama warga lainnya.
honor ataupun guru bantu, mereka sangat kesulitan bagaimana menyukupkan gaji Rp450 ribu untuk biaya hidup sebulan.
2.2.2 Negara Jepang
Di Negara Jepang seorang guru sekolah publik akan memperoleh gaji sebesar 362,900 yen atau setara dengan Rp 27,324,555 per bulan.Selain medapatkan gaji bulanan, para guru juga memperoleh extra salary (adjusment allowance) sebesar 4% gaji bulanan, dan juga akan mendapatkan bonus 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan Desember sebesar 4.65% gaji bulanan. Sehingga guru yang bekerja selama 20 tahun akan menerima total penghasilan per bulan sebesar 362,900. Gaji guru di sekolah negeri dibayar oleh pemerintahan di tingkat prefecture (provinsi) sebesar 50% dan pemerintah pusat 50%. Prosentasi ini bisa berubah jika kondisi prefekture tidak begitu kaya.
Selain gaji, bonus dan extra gaji seperti di atas, terdapat pula beberapa tambahan gaji yang tidak berlaku nasional, misalnya : regional allowance, supporting family allowance, commuting allowance, head teacher allowance and head teacher instructor allowance, club activities instructor allowance.
Dengan gaji sebesar itu tidak ada guru yang melakukan kerja sambilan, sebab penghasilan bulanannya sudah sangat mencukupi. Selain menerima penghargaan secara ekonomi dengan sangat baik, para guru di Jepang juga memiliki posisi terhormat di masyarakat.
2.2.3 Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara yang besar dan dikenal memiliki ilmu pengetahuan serta teknologi yang tinggi sehingga wajar jika tenaga pengajar di negara ini dihargai dengan pendapatan yang tinggi di dunia.
efektifitas cara mengajar murid maka semakin tinggi pula pendapatan yang bisa didapatkan oleh guru di Amerika Serikat.
Selain masalah skill dan pengabdian daerah, kisaran biaya hidup di daerah tersebut juga memiliki pengaruh terhadap tingkat gaji yang didapatkan. Jika guru tersebut bertugas pada sekolah di kota yang memiliki kebutuhan dan biaya hidup yang tinggi maka otomatis gaji pun menyesuaikan, begitupun jika daerah tersebut memiliki biaya hidup yang rendah maka tidak akan sama dengan daerah yang biaya hidup yang tinggi.
Untuk daerah kota besar seperti California guru diberi gaji 60.000 US dolar sementara didaerah lain yang memiliki biaya hidup lebih rendah seperti South Dakota digaji 35,000 US dolar pertahun.
Jadi dapat disimpulkan, kesejahteraan guru di Indonesia dengan kesejahteraan guru negara maju jika dibandingkan masih jauh dibawah rata-rata. Terutaman guru yang statusnya masih menjadi guru honorer / guru bantu.