• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Pengaruh Kualitas Guru Terhad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penelitian Pengaruh Kualitas Guru Terhad"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang penting dalam kemajuan manusia. Kegiatan pendidikan pada dasarnya selalu tekait dua belah pihak yaitu: guru dan siswa. keterlibatan dua pihak tersebut merupakan keterlibatan hubungan antar manusia (humam interaciton). Hubungan ini akan serasi jika jelas hubungan masing-masing pihak secara profesoinal. Yaitu hadir sebagai subjek dan objek yang memilki hak dan kewajiban. Lebih jelas lagi Tahziduhu Ndraha menambahkan bahwa proses belajar mengajar terlibat empat pihak, yaitu: (1). Pihak yang berusaha untuk belajar mengajar (2). Pihak yang berusaha belajar (3). Pihak yang merupakan sumber pelajaran, dan (4). Pihak yang berkepentingan atas hasil proses belajar mengajar.

Permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu permasalahan uatama yang dihadapi bangsa Indonesia ini adalah rendahnya mutu pendidikan formal pada setiap jenjang pendidikan. Usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian berbagai indicator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti.

Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar dikelas. Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerja sama antara guru dan siswa. guru dituntut untuk mampu menyajikan materi dengan optimal. Olehnya itu guru diperlukan kreatifitas dan gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran disekolah. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode, pendekatan, dan media yang tetap dalam penyajian materi pelajaran.

(2)

kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai.

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang tinggi dalam arti mental. Salahnya pemahaman seorang guru terhadap dirinya, memungkinkan guru tidak mampu secara baik memerankan diri sebagai guru, dan tidak memenuhi kualifikasi sebagai guru. Guru seharusnya dapat ditiru, atau ditutwuri handayani. Beberapa kasus yang kita temukan yang perbuatan asusila dilakukan oleh guru, yang seharusnya tidak terjadi jika melihat kualifikasi seorang guru. Hal ini selanjutnya akan menjadi problem tersendiri dalam kegiatan pendidikan. Problem-problem ini terjadi dikarenakan adanya problem filosofis yang belum tertanam dalam diri seorang guru.

Masalah pendidikan dan pengajar merupakan masalah yang cukup kompleks dimana banyak factor yang mempengaruhinya. Salah satu factor tersebut adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh factor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru.

Proses komunikasi tersebut selalu mengalami perubahan sesuatu dengan perkembangan zaman dan majunya ilmunya ilmu pengetahuan. Guru memegang peran sangat penting dalam proses pendidikan. Karena itu guru memilki kualifikasi professional sehingga mampu mengemban tugas dan peranannya. Di katakana oleh William Taylor bahwa masa mendatang peranan guru semakin bertambah luas. Guru merupakan agen kongnitif, guru sebagai agen moral dan polotik, guru sebagai innovator, guru berperan sebagai kooperatif, dan guru sebagai agen persamaan social dan pendidikan. Menunjang proses pendidikan dengan memberikan pelayanan teknis dan administrative.

(3)

pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberika oleh guru. Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku nilai dan wali kelas serta arsip yang ada dibagian administrasi kurikulum sekolah. Selain itu, hasil evaluasi juga disampaikan kepada siswa dan orang tua melalui buku yang disampaikan kepada siswa dan orang tua melalui buku yang disampaiakan pada waktu pembagian rapor akhir semester, kenaikan atau kelulusan.

Jadi, prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pecapaian hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka penulis dapat mengambil beberapa permasalahan tentang “Pengaruh Kualitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa” yaitu sebagai berikut:

1. Apa pengertian Prestasi Belajar?

(4)

BAB II PEMBAHASAN 1. Rumusan Masalah

A. Pengertian Prestasi

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah: Hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara:

1) Penilaian formatif

Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.

2) Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.

3) Tes Subsumatif

tes ini meliputi sejumlah bahasan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar anak didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses interaksi edukatif dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika ia mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentuka melalui pengukuran dan penilaian.

Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya di tunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal itu , prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut; Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

(5)

kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum sekolah .Selain itu, hasil evaluasi juga disampaikan kepada siswa dan orangtua melalui buku yang disampaikan pada waktu pembagian rapor akhir semester, kenaikan atau kelulusan.

B. Mengapa Seorang Siswa Harus Berprestasi

Orang yang berprestasi adalah orang yang mendapatkan keberhasilan atas usahanya. Prestasi bukanlah sesuatu yang datang tanpa usaha keras. Jika kita menyimak kisah-kisah perjalanan hidup orang-orang yang berprestasi, kita akan mendapati bahwa mereka bekerja keras untuk mencapai prestasi tersebut. Prestasi seorang siswa diwujudkan dalam perolehan nilai hasil belajar yang baik atau kelulusan dengan nilai yang baik. Para atlet dunia telah mulai mengenal olah ragadan berlatih sejak usia belasan atau bahkan sejak masuk sekolah dasar. Demikian juga ilmuwan-ilmuwan besar merupakan orang-orang yang tekun belajar dan bereksperimen. Diantara ribuan kali eksperimen mungkin ada berkali-kali kegagalan yang tidak membuat mereka putus asa. Kerja keras dan jiwa besar semacam itulah yang akhirnya berbuah prestasi di masa datang.

Orang yang berprestasi meyakini bahwa hasil yang diperoleh sesuai harapan dan keinginannya. Orang yang mendapatkan hasil sesuai harapan berarti memperoleh keberhasilan atau kesuksesan. Semua orang pasti menginginkan harapan, cita-cita dan keinginannya tercapai. Sehingga memperoleh prestasi sesungguhnya merupakan dambaan setiap siswa. Berprestasi tidak hanya akan mengharumkan nama kita tapi juga nama keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu prestasi mempunyai arti yang sangat penting, antara lain :

1. Prestasi dapat menjadi indikator ( penanda ) kuantitas dan kualitas yang dicapai dari suatu kegiatan.

2. Prestasi dapat menjadi pengalaman berharga dan bahan informasi untuk masa depan, 3. Prestasi dapat menjadi kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

4. Prestasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepandaian dan kemampuan seseorang atau sebuah kelompok.

(6)

adalah pengakuan itu sendiri. Yaitu bahwa kerja keras yang dilakukannya selama ini dan hasil yang telah dicapai melalui upaya tersebut ternyata memperoleh pengakuan dari masyarakat.

C. Peran Guru Dalam Menciptakan Siswa Berprestasi

Dalam proses belajar mengajar pendidik memiliki peran menentukan kualitas mengajaran yang dilaksanakannya. Yakni memberikan pengetahuan (kongnitif), sikap dan nilai (affektif), dan keterampilan (psikomotorik). Dengan kata lain, tugas dan peran guru yang utama terletak dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk dapat mengolah kelas, pengguanaan metode mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelolah proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pengajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai.

Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar dikelas. Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerja sama antara guru dan siswa. guru dituntut untuk mampu menyajikan materi dengan optimal. Olehnya itu guru diperlukan kreatifitas dan gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran disekolah. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode, pendekatan, dan media yang tetap dalam penyajian materi pelajaran.

Kompetensi guru merupakan kemampuan, kecakapan atau ketrampilan untuk menstransfer pengetahuan dan mendidik serta membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Kompetensi guru merupakan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor ekstrinsik adalah faktor pendorong dari luar untuk membangkitkan semangat belajar siswa.

(7)

kompetensi menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar,mengelola interaksi belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/sumber dan menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.

Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Adapun guru profesional itu sendiri adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar siswa, yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Kompetensi guru yang diteliti meliputi empat kategori. Pertama, kemampuan guru dalam merencanakan program belajar mengajar. Kedua, kemampuan guru dalam menguasai bahan pelajaran. Ketiga, kemampuan guru dalam melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar. Dan keempat, kemampuan dalam menilai kemajuan proses belajar mengajar.

Keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar dapat diukur dengan berhasil tidaknya tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan belajar biasanya diukur dengan berhasil tidaknya dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar berperan sebagai gambaran pemahaman siswa terhadap bidang studi yang dipelajarinya. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa mampu mencapai prestasi belajar secara maksimal. Seperti kita ketahui dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah guru.

(8)

D. Cara untuk Menjadi Siswa Berprestasi

Banyak dari kita berkeinginan untuk menjadi seorang siswa berprestasi, baik dalam hal akademik maupun non akademik, untuk sekedar membanggakan orang tua kita yang membiyayai sekolah, tetapi memeiliki kendala dalam melakukan dan memwujudkannya, sebenarnya artikel ini adalah inspirasi yang saya tulis dari teman sekelas saya diamana dia adalah seorang siswa yang berprestasi unggul di kelas dalam hal pelajaran dan dia sangat cerdas, dia juga berhasil memenangkan beberapa lomba bergengsi. Sebenarnya menjadi siswa yang berprestasi itu gampang-gampang susah dan agak sedikit dipaksakan karena wajar di usia-usia seperti kita cenderung keinginan untuk bermainannya itu masih tinggi.

Dalam menjadi seorang yang berprestasi banyak hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan terutama adalah faktor dalam diri kita sendiri, karena kita lah yang mempunyai kengininan untuk maju atau tidak. Berikut adalah caranya :

1. Niat

Memang hal awal yang harus dilakkukan adalah niat, berusahalah untuk niat dan selalu antusias dalam mendengarkan pelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, karena hal ini adalah modal awal anda untuk menjadi seorang siswa berprestasi. 2. Aktif

Bukan hal yang luar biasa jika dia adalah seorang siswa berprestasi dia terlihat aktif dalam pelajaran dan tidak malu bertanya, maka dari itu mulai saat ini aktiflah dalam pelajaran ataupun bentuk forum-forum belajar lainnya.

3. Kritis

Berfikir kritis dan merasa kurang puas adalah hal yang sangat diperlukan, dengan menerapkan sifat kritis ini anda dapat merasakan kurang dalam kegiatan belajar sehingga anda tergugah untuk terus beajar.

4. Belajar

(9)

5. Kerjakan Tugas

Setiap tugas yang diberikan oleh guru kerjakanlah dengan baik agar mendapat nilai maksimal karena hal tersebut akan membuat diri anda menonjol di mata guru itu dan peluang untuk berprestasi akan semakin besar untuk anda.

6. Percaya Diri

Percaya diri adalah salah satu sifat yang baik dan harus dimiliki anda karena diri anda yang tidak mudah dipengaruhi oleh teman, pada saat ulangan tidak akan pernah menyontek teman karena pada saat anda menyontek teman anda akan merasa malas belajar dan salalu bergantung pada teman.

7. Ikut Ekstrakulikuler

Dalam mengikuti ekstrakulikuler anda akan di didiki mandiri, displin dan bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain disana juga anda dapat mengembangkan bakat anda dan tak menuntut kemungkinan anda dapat berprestasi bukan lewat akedemik tetapi lewat non akedemik seperti ekstrakulikuler.

8. Dekat Dengan Semua Guru

Sering ngobrol dan sharing tentang pelajaran dengan guru akan membuat anda semakin unggul dalam belajar dan anda akan menonjol di mata guru tersebut di dalam kelas, dan tak menutup kemungkinan peluang prestasi muncul karena diri guru tersebut yang menawarkan anda untuk ikut lomba.

9. Sholat & Do’a

(10)

2. Syarat Untuk Memilih Sebuah Penelitian

1. Argumentasikan urgensi penelitian, jadi orang percaya bahwa kejadian itu perlu untuk diteliti

2. Bagaimana meyakinkan terhadap pembaca bahwa hal itu penting

3. Mengemukakan fakta-fakta awal dengan kongkrit

4. Menjelaskan kesenjangan yang ada di antara dassain / keadaan yang ada dengan dassolen / keadaan yang diinginkan.

5. Perlu segera ditangani dan perlu diteliti

6. Menjelaskan ide-ide awal

3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai adalah:

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat profesionalisme guru dan siswa dalam berprestasi

b. Untuk memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa

c. Untuk mengetahui hubungan antara profesionalisme guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar siswa

4. Hipotesis Penelitian

Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan variabel X (profesionalisme guru) dengan variabel Y (prestasi belajar siswa), maka penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut:

a: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa

(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan suatu system yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dg perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.

Keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar dapat diukur dengan berhasil tidaknya tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan belajar biasanya diukur dengan berhasil tidaknya dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar berperan sebagai gambaran pemahaman siswa terhadap bidang studi yang dipelajarinya. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa mampu mencapai prestasi belajar secara maksimal. Seperti kita ketahui dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah guru.

(12)

dicapai seseorang ketika ia mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

B. Saran dan Kritik

“If you dare to teach, you must dare to learn” ungkapan ini memberi isyarat pada kita bahwa guru haruslah selalu meningkatkan mengembangkan kompetensinya agar dapat menjadi seorang guru yang efektif. Istilah ‘guru efektif’ merupakan hal yang familiar dikalangan guru, namun yang ditemui di lapangan ternyata banyak guru yang tidak paham tentang bagaimana menjadi seorang guru yang efektif. Oleh karena itu marilah kita selalu belajar dan belajar karena apabila kita berani mengajar, kita harus berani belajar - If you dare to teach, you must dare to learn.

Siswa biasanya menginginkan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif. Guru efektif harus bisa menciptakan kelas yang aman, nyaman, menarik, dan menantang. Guru harus dapat memberikan suasana yang bisa memotivasi siswa.

Tumbuhkan motivasi instrinsik siswa agar mereka termotivasi, memahami pentingnya sekolah, tangguh, dan mempunyai daya juang untuk mencapai cita-cita.

Apabila guru memiliki harapan yang positif berarti bahwa guru percaya siswa bisa. Harapan yang positif akan menghasilkan kesuksesan atau prestasi karena guru memberikan kepercayaan pada siswa bahwa setiap siswa dapat belajar dan mencapai potensi yang penuh. Guru yang mempunyai harapan positif pada siswa biasanya juga mempunyai harapan positif bagi dirinya sehingga dia termotivasi dan rajin melakukan kegiatan pengembangan profesional.

(13)

tanggung jawab siswa. Ketika guru menyebut nama siswa maka siswa akan merasa bahwa guru menaruh perhatian dan kepedulian. Mengenal nama siswa merupakan salah satu bukti guru mengenal karakteristik siswa.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom./2008/05/02

http://sisdiknas.pdfdiakses25maret2011

http://45_ngadirin_pengembangan model audit kinerja guru.pdf21Maret2011

Pendekatan Cara Belajar Peserta didik Aktif. Jakarta: Konsorsium Ilmu Pendidikan, Ditjen

Dikti Depdikbud

Ketrampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Peserta Didik dalam Belajar. Jakarta: PT

Gramedia

Carter, M, et al. 2007. On Becoming Reflective Teacher. Teaching Young Children Journal Vol 3 No 4

Referensi

Dokumen terkait

Didalam pemeberian kredit atau masalah gadai, apabila telah sampai pada waktu pelunasan hutang dan penebusan barang jaminan, tetapi penggadai tidak dapat membayar

Penggunaan ini mempunyai tujuan untuk rekreasi bersama teman sebaya (Ra’uf, M. 3) Penggunaan alkohol yang bersifat situasional. Seseorang mengkonsumsi alkohol dengan tujuan

Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi

Hasil perhitungan beban pencemaran sebenarnya (BPA) DAS ini lebih kecil dari pada beban pencemaran maksimum (BPM) nya untuk parameter Fe, Ni dan Mn terlarut sedangkan untuk

Penerapan Konsep Customer Relationship Management Monitoring dan Evaluasi Kinerja Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir Admin Sekolah Kepala Dinas

Tugas khusus yang diberikan oleh dosen pembimbing adalah menghitung neraca massa suatu unit produksi di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk sehingga dapat dihitung massa produk

Peningkatan penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana terjadi karena adanya peningkatan seluruh dimensi penerapan keselamatan pasien yang meliputi dimensi