• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Berbagai Varietas Tanaman Kopi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Berbagai Varietas Tanaman Kopi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abbot, L.K dan A.D.Robson. 1996. Working with Mycorrhiza in Forest and Agriculture. ACIAR Monograph.

Adawiyah, 2009. Status Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskular Berdasarkan Gradien Salinitas di Hutan Pantai Pulau Pandang, Batubara, Sumatera Utara. USU-Press. Medan. Tesis.

Al-Areqi,A.H.N.A., M.Chliyeh, F.Sghir, A.O.Touhami, R.Benkirane, dan A.Doura. Diversity of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in the Rizosphere of Coffea arabica in the Republic of Yemen. 2013. Journal of Applied Biosciences. 64:4888-4901.

Anas, I. 1989. Biologi Tanah Dalam Praktek. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Bogor.

Andrade, S.A.L., P. Mazzafera, M. A. Schiavinato, dan A.P.D.Silvera. 2009. Arbuscular Mycorrhizal Association in Coffee. Journal of Agricultural Science. 147 : 105–115.

Blancaflor, E. B., L.Zhao, dan M. J. Horrison. 2001. Microtubule organization in root cells of Medicago truncatula during development of an arbuscular mycorrhizal symbiosis with Glomus versiforme. Protoplasma. 217:154– 165.

BPTP. 2008. Teknologi Budidaya Kopi Poliklonal. Badan Litbang Pertanian. Bandar Lampung.

Brundreet, M., N.Bougher, B. Dell, T.Grave, dan N. Malajezuk. 1996. Working with Mycorrizha in Forestry and Agriculture. Australia Centre for International Agriculture Research (ACIAR), Canberra.

Burhanuddin, 2003. Keanekaragaman Jamur Mikoriza Arbuskula Pada Tanaman Jabon (Anthochepalus spp.). Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Chanie, T. 2006. Arbuscular Mycrrhizal Fungal Diversity of Coffee and Shade of Bonga Forest South Western Ethiopia. Addis Ababa University. Thesis.

(2)

Delvian. 2006. Peranan Ekologi dan Agronomi Fungi Mikoriza Arbuskular [karya tulis]. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utar

_______. 2010. Keberadaan Cendawan Mikoriza Arbuskula di Hutan Pantai Berdasarkan Gradien Salinitas. Ilmu Dasar. 11:133-142.

Djunaedy, A. 2008. Aplikasi Fungisida Sistemik dan Pemanfaatan Mikoriza Dalam Rangka Pengendalian Patogen Tular Tanah Pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Embryo. 5 : 149-157.

Douds, D.D. dan P.D. Miller. 1999. Biodiversity of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Agroecosystem. Agriculture Ecosystems and Environment. 74:77-93.

Faiza, R., Y. S. Rahayu dan Yuliani. 2013. Identifikasi Sora Jamur Mikoriza Vesikular (MVA) Pada Tanah Tercemar Minyak Bumi di Bojonegoro. Lentera Bio. 2 : 7-11.

Giovanetti. M. dan Mosse. B. 1980. An Evaluation of Technique for Meaning Vesicular Mycorrhiza Infection in Roots. New Phytol. 84:489-500.

Hartoyo, B., M.Ghumaladi, L.K.Darusman, S.A. Aziz, dan I. Mansur. 2011. Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) Pada Rizosfer Tanaman Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Jurnal Littri. 17 : 32 – 40.

INVAM. 2013. International Culture Collection of Vesicular Arbuscular Mycorrhizal Fungi.http://inFMA.caf.wvu.edu/Mycoinfo/Taxonomy/Classification.htm

Kementerian Pertanian. 2009. Rancangan Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun 2010-2014, Jakarta.

Koramanik, P.P. dan A.C. McGraw. 1982. Quabtification of VA Mycorrhizae in Plant Root. Di dalam : C.Schenk (Ed.) methods and Principle of Mycorrhizae Research. The American Phytop. Soc. 46:3745.

Lebron, L., D.J.Lodge, dan P.Bayman. 2012. Differences in Arbuscular Mycorrhizal among Three Coffee Cultivars in Puerto Rico. ISRN Agronomy. 2012:1-7.

(3)

Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskular Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. Jurnal Litbang Pertanian. 29 (4) : 154-158.

Muzakkir. 2011. Hubungan Antara Cendawan Mikoriza Arbuskular Indigeneous dan Sifat Kimia Tanah di Lahan Kritis Tanjung Alai, Sumatera Barat. Universitas Andalas.

Moreira, M., D. Baretta, dan M. Tsai. 2007. Biodiversity abd Distribution of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Araucuraria angostifolia Forest. Journal Agriculture. 64 (4):393-399.

Nurbaity, A., D. Herdyantoro, dan O. Mulyani, 2009. Pemanfaatan Bahan Organik Sebagai Bahan Pembawa Inokulan Fungi Mikoriza Arbuskular. Jurnal Biologi. XIII (1) :7-11.

Nurtjahya, E., D. Setiadi, E. Guhardja, Muhadiono, Y. Setiadi, dan N.F.Mardatin, 2011. Status Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Suksesi Lahan Pasca Tambang Timah di Bangka. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II. Bogor.

Nuhidayati, T., N. Jadid, dan S. Meridian. 2011. Aplikasi Mikoriza Rhizobium dan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeal) di Desa Socah Kecamatan Socah Kabupaten Madura. Berk. Penel Hayati. 17 : 77-80.

Prafithriasari dan Nurbaity. 2010. Infektivitas Inokulan Glomus sp. dan Gigaspora sp. Pada Berbagai Komposisi Media Zeolit-Arang Sekam dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Sorgum (Sorgum bicolor). Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran. Bandung.

Prastowo, B., E. Karmawati, Rubijo, Siswanto, C. Indrawanto, dan S. J. Munarso. 2010. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.

Prayudyaningsih, R dan Suhardi, 2011. Kolonisasi Fungi Mikoriza Arbuskula pada Empat Jenis Tumbuhan Pioner di Tanah Pasca Tambang Kapur PT Semen Tonasa,Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II. Bogor.

Pritchett, W.L. 1979. Properties and Management of Forest Soils. John Wiley & Sons, Canada.

(4)

Pulungan, A.S., 2010. Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula di Perkebunan Tebu PTPN 2 Sei Semayang Sumatera Utara. USU-Press. Medan. Tesis.

Puspitasari, P., K.I.Purwani, dan A.Mahibuddin. 2012. Eksplorasi Vasicular Arbuscular Mycorrhiza (VAM) Indigenous Pada Lahan Jagung di Desa Torjun Sampang Madura. Jurnla Sains dan Seni ITS. 1:19-22.

Puspitasari, R.T., N.Sukarno, K.Kramadibrata, dan D.Setiadi, 2011. Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Di Hutan Pantai Ujung Genteng, Sukabumi-Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II. Bogor.

Rao, S. N. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Edisi Kedua. Penerbit Universitas Indonesia.

Santri, D. J., E. Dayat, dan Erwin, 2011. Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Rizosfer Tembesu (Fragraea fragrans Roxb.) Dari Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II. Bogor 17-21 Juli 2007.

Sasli, I., S. Yahya, Sudradjat, Y. setiadi, dan Sudarsono. 2008. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman Lidah Buaya di Tanah Gambut dengan Aplikasi Mikoriza Arbuskular dan Pemupukan. Bul. Agron. (36) (3) : 248 – 254.

Saraswati dan Sumarno. 2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah Sebagai Komponen Teknologi Pertanian. IPTEK Tanaman Pangan. 3 No. 1.

Sayuti, I. Zulfarina, dan E.R.Lubis, 2011. Identifikasi Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA) Pada Tanah Gambut Bekas Bakar di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. J.Pilar Sains. 1:21-28.

Schenck, N.C dan V.N. Schroder. 1974. Temperature Response of Endogene Micorrhiza on Soybean Roots. Mycologia. 66:71.

Setiadi, Y. 2001. Peranan Mikoriza Dalam Reboisasi Lahan Kritis di Indonesia. Makalah Seminar Penggunaan CMA Dalam Sistem Pertanian Organik dan Rehabilitasi Lahan. Bandung. 21-23 April 2001.

Setiadi,Y., I. Mansur, S.W. Budi, dan Ahmad. 1992. Mikrobiologi Tanah Hutan. Pusat Antar Universitas Bioteknologi Tanaman Pangan. IPB. Bogor.

(5)

Sieverding, E., 1991. Vesicular-arbuscular mycorrhiza Management in Tropical Agrosystem. Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit. Germany.

Smith, S.E dan D. J. Read. 1997. Vesicular-arbuscular Mychorrhizas: Growth and Carbon Economy of VA Mychorrhizas Plants. In Mycorrizal Symbiosis. 2nd ed. New York, Acad. Press

Strack, D., T.Fester, B.Hause, W.Schliemann, dan M.H.Walter, 2003. Arbuscular Mycorrhiza: Biological, Chemical, and Molecular Aspects. Journal of Chemical Ecology. 29:1955-1964

Sundari,S., T.Nurhidayati, dan I.Trisnawati, 2003. Isolasi dan Identfikasi Mikoriza Indigenous Dari Perakaran Tembakau Sawah (Nicotiana tabacum L.) di Area Persawahan Kabupaten Pamekasan Madura. FMIPA. ITS.

Suswati, T. Habazar, Yefriwati, 2011. Peningkatan Ketahanan Bawang Merah (Allium cepa vr ascolonicum Backer) terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas axonopodis pv. allii) dengan Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II. Bogor 17-21 Juli 2007.

Taheteru, F.D., A.Basri, W.O.S.Budiarti, dan S. Ibrahim. 2011. Keanekaragaman Fungi Mikoriza pada Ekosistem Hutan dan Savana di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II. Bogor 17-21 Juli 2007.

Widiastuti, H., E. Guhardja, N. Soekarno, L. K. Darusman, D. H. Goenadi, dan S. Smith. 2002. Optimasi Simbiosis Cendawan Mikoriza Arbuskula Acaulospora tuberculata dan Gigaspora margarita Pada Bibit Kelapa Sawit di Tanah Masam. Menara Perkebunan. 70(2) : 50-57.

Wachjar, A., Y.Setiadi dan T.R.Hastuti. 1998. Pengaruh Dosis Inokulum Cendawan Mikoriza Arbuskular (Gigaspora rosea) dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta. Bul. Agron. 26 (2) : 1-7.

Warouw,V dan R.P.Kainde. 2010. Populasi Jamur Mikoriza Arbuskular (MVA) Pada Zona Perakaran Jati. Eugenia. 16:38-45

Referensi

Dokumen terkait

Manakah hasil terbaik dari campuran pupuk organik dan cendawan mikoriza. (CMA) terhadap pertumbuhan

Di antara cendawan tanah golongan ini adalah Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA). Pengujian Flavonoid dengan CMA dilakukan dengan tujuan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) terhadap, kolonisasi mikoriza, derajar infeksi mikoriza, pertumbuhan dan hasil tanaman

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) pada berbagai dosis inokulum cendawan mikoriza arbuskular (CMA) dan

Isolasi, Karakterisasi dan Pengujian Keefektivan Cendawan Mikoriza Arbuskular Terhadap Bibit Kelapa Sawit pada Tanah Gambut Bekas Hutan.. Quantification of VA Mycorrhizae in Plant

berjudul “Efektifitas Trichoderma harzianum dan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah ( Capsicum annuum L.) di Media

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi spora cendawan mikoriza arbuskula (CMA) indigenus Bali pada tanaman kedelai (Glycine max L.) menunjukkan pengaruh

Sehingga tujuan diharapkan mikoriza meningkatkan serapan P tanaman, dan derajat infeksi % akar di tanah ultisol dan Pemberian jamur mikoriza arbuskular pada berbagai pakan ternak untuk