• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan studi kasus pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan studi kasus pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Valentinus Herista

102214034

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Valentinus Herista

102214034

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini saya menyatakan bahwa

Skripsi dengan judul:

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat

Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 27 November 2014 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh ( S.E ) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan 70).

Yogyakarta, 30 November 2014

Yang membuat pernyataan,

Valentinus Herista

(6)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

Nama : Valentinus Herista

NIM : 102214034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN” studi kasus pada PT. Bank

Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 30 November 2014

Yang menyatakan

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwanto, S.E.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I, yang telah dengan sabar membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan-masukan positif sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah dengan sabar membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan-masukan positif sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Bapak Hilarius Bato selaku PimpinanPT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(8)

vii

9. hentinya memberikan kasih sayang,doa dan memberikan nasehat serta semangat kepada penulis.

10.Tante Payaa, Om Joko, Mas Een dan Mbak Wiwied yang tak henti-hentinya berdoa dan memberikan semangat serta kasih sayang kepada penulis.

11.Teman-teman seperjuangan MPT (Sindu, Adit Doyok, Hasta, Kencot, Tian, edo, Septi dan Indah) serta teman-teman manajamen 2010 yang selalu memberikan semangat dalam pembuatan skripsi ini.

12.Hermanus Bagas Goman atau Tomeng, Welly Brodus Albertus atau Apai dan Yuliana Desi yang selalu memberikan semangat dan doa serta membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta 30 November 2014

Penulis

Valentinus Herista

(9)

viii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... vii

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xii

HALAMAN ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

1. Kepuasan Kerja ... 8

2. Motivasi ... 14

3. Kinerja Karyawan ... 23

B. Penelitian Terdahulu ... 27

(10)

ix

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 33

D. Variabel Penelitian ... 33

E. Populasi dan Sampel ... 36

F. Teknik Pengambilan Sampel ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 37

I. Teknik Analisis Data ... 39

1. Analisis Regresi Berganda ... 39

2. Uji Asumsi Klasik ... 40

3. Uji F dan Uji t ... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 45

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

B. Kepemilikan Saham ... 46

C. Visi dan Misi ... 47

D. Nilai Dasar ... .. 48

E. Sumber Daya Manusia ... 49

F. Produk dan Jasa ... 49

1. Simpanan ... 49

2. Pinjaman ... 50

3. Jasa Perbankan Lainnya ... 53

(11)

x

A. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden... 58

B. Tanggapan Responden Per Item Pertanyaan ... 60

C. Pengujian Instrumen ... 66

1. Uji Validitas ... 66

2. Uji Reliabilitas ... 68

D. Teknik Analisis Data ... 69

E. Uji Asumsi Klasik ... 70

1. Multikolinearitas ... 70

2. Uji Heteroskedastisitas ... 71

3. Uji Normalitas ... 72

F. Uji F ... 73

G. Uji t ... 74

H. Koefisien Determinasi ... 76

I. Pembahasan ... 77

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 79

C. Keterbatasan Penelitian ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(12)

xi

Tabel Judul Halaman

V.1 Komposisi Kepemilikan Saham ... 48

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 59

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 59

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 60

V.5 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja ... 61

V.6 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja ... 63

V.7 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan ... 65

V.8 Hasil Uji Valiiditas ... 67

V.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 68

V.10 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 69

V.11 Uji Multikolinearitas ... 70

V.12 Deteksi Multikolinearitas ... 71

V.13 Hasil Uji Spearman ... 71

V.14 Uji F ... 73

V.15 Uji t ... 74

(13)

xii

No.Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... 85

Lampiran 2 Hasil Olah Data Validitas dan Reliabilitas ... 89

Lampiran 3 Hasil Uji Regresi ... 95

Lampiran 4 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 95

Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 96

(14)

xiii

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Valentinus Herista Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT.

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang

berjumlah 53 orang dengan jumlah sampel sebanyak 53 responden. Pengambilan sampel

menggunakan teknik population sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan

observasi dokumen. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan secara sendiri-sendiri ditemukan

bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

(15)

xiv

THE INFLUENCE OF JOB SATISFACTION AND JOB MOTIVATION TO THE PERFORMANCE OF EMPLOYEE

A Case Study on PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Kapuas Hulu Department, West Borneo

Valentinus Herista Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

The aim of this research is to determine whether job satisfaction and job motivasion influence

to performance of employee. The population of this research is all employee of PT. Bank

Pembangunan Darah Kalimantan Barat, Kapuas Hulu Department, West Borneo consisting of

53 people. The sample size is 53 respondents. The sampling technique in this research is

population sampling. Data analysis technique that used in this research is Multiple Linear

Regression. The result of this research shows that job satisfactionand job motivation have

positive influence simultaneously to the performance of employees, while partially

jobsatisfaction did not influence the performance of employees.

(16)

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Di era globalisasi karyawan merupakan aset yang sangat penting

bagi perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Karyawan

memiliki peranan yang besar pula dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam suatu perusahaan, karyawan bertindak sebagai penggerak yang

menjalankan seluruh proses kegiatan operasional perusahaan tersebut. Tanpa

ada tenaga kerja yang tidak lain adalah karyawan itu sendiri, perusahaan

tidak akan dapat beroperasi.

Kinerja karyawan adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang

atau keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama. Pencapaian kinerja yang baik juga dipengaruhi

oleh berbagai hal, diantaranya adalah kepuasan kerja dan motivasi kerja.

Kepuasan kerja sangat penting diperhatikan oleh perusahaan karena

kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Handoko

(2000:193) “Kepuasan Kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan

(17)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti

faktor individual, faktor sosial dan faktor utama dalam pekerjaan itu

sendiri.Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan

dengan bagaimana pekerja memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja

pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual, setiap individu

memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan

dan sistem nilai yang dianutnya.Semakin banyak aspek dalam pekerjaannya

yang sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu,

semakin tinggi tingkat kepuasannya dan demikian sebaliknya. Setiap

perusahaan sudah seharusnya memperhatikan dengan serius masalah

kepuasan kerja para karyawannya. Sebagaimana dikemukakan oleh Strauss

dan Sayles (dalam Handoko, 2000:196) “ Karyawan yang tidak memperoleh

kepuasan kerja tidak akan memperoleh kematangan psikologis dan pada

gilirannya akan menjadi frustasi.

“Selain kepuasan karyawan, perusahaan juga perlu memperhatikan

faktor motivasi. Motivasi juga merupakan faktor yang penting guna

meningkatkan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Motivasi yang

tinggi dari individu atau karyawan akan membuat karyawan lebih semangat

dalambekerja. Untuk itu perusahaan perlu mengelola dengan baik

bagaimana cara memotivasi karyawan agar karyawan termotivasi untuk

bekerja lebih giat dan pada akhirnya pencapaian tujuan perusahaan dengan

(18)

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Robin dan Judge (2008:222), mendefinisikan motivasi

sebagai suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan

seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi merupakan proses

yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya

individu ke arah pencapaian tujuan. Motivasi kerja adalah hal yang

menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau

bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja yang optimal.Dari definisi di

atas dapat kita simpulkan bahwa motivasi sangat penting karena motivasi

mendasari individu atau karyawan untuk mau melakukan perkerjaan.

Motivasi karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor

internal maupun eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi motivasi

kerja karyawan berasal dari unsur-unsur yang timbul dari karyawan itu

sendiri sebagai aktualisasi diri seperti, minat pekerja, kemauan, kemampuan

dan tanggung jawab. Sedangkan Faktor eksternal motivasi kerja karyawan

berupa kesejahteraan karyawan, lingkungan kerja, pendidikan, penghargaan,

pelatihan kerja dan masih banyak lainnya.

Pada akhirnya, motivasi yang baik dan berulang dari perusahaan

akan meningkatkan semangat kerja dan menimbulkan prestasi karyawan

tersebut. Karyawan yang termotivasi akan meningkatkan kinerjanya dalam

pencapaian tujuan perusahaan.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh manajer untuk memacu

(19)

kerja dan memotivasi karyawannya. Untuk itu peneliti ingin mengetahui

apakah kepuasan kerja yang didapatkan oleh para karyawan sudah sesuai

dengan keinginan dan hubungan kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawannya. Serta peneliti ingin mengetahui seberapa besar manajer

memotivasi karyawannya untuk meningkatkan kinerja karyawan guna

pencapaian tujuan.

PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat merupakan Bank

yang sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat di Kalimantan Barat.

Kemajuan dan kemampuannya untuk bersaing dengan Bank lain tidak

terlepas dari kinerja yang baik dari karyawannya. Hal inilah yang

mendorong penulis untuk melakukan penelitian. Pada penelitian ini, penulis

lebih memfokuskan terhadap apa yang di alami oleh karyawan dan

karyawati dari PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang

Kapuas Hulu terkait Kepuasan Kerja yang didapat dan Motivasi

yangdiberikan oleh pemimpin terhadap kinerja karyawan dan karyawati.

Berdasarkan hal hal yang dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul :

(20)

B. Rumusan Masalah

Dari uraian yang dijabarkan pada latar belakang dan berdasarkan

pengamatan serta pengalaman yang di alami, maka penulis mencoba

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

Apakah kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara

bersama-sama dan sendiri-sendiri terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank

Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan

Barat ?

C. Pembatasan Masalah

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan

dalam sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis hanya mengkaji

tentang kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja seluruh

karyawan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat cabang

Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.Kepuasan kerja meliputi gaji yang diterima,

penghargaan terhadap prestasi, kebebasan memanfaatkan kemampuan, kerja

sama, kondisi kerja yang mendukung (peralatan kerja dan lingkungan kerja)

serta kesempatan mengembangkan karier. Sementara motivasi kerja dibatasi

oleh tantangan pekerjaan, kesempatan berprestasi, kesempatan

mengembangkan karier, tanggung jawab pekerjaan, kesempatan

mengembangkan diri serta pengakuan dalam lingkungan pekerjaan.

Selanjutnya kinerja karyawan dibatasi dalam hal kualitas, ketepatan waktu,

(21)

Maksud pembatasan masalah ini agar penelitian tidak meluas dan lebih

terfokus.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah

diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan antara lain:

Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja dan motivasi kerja

berpengaruh secara bersama-sama dan sendiri-sendiri terhadap kinerja

karyawan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang

Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini nanti dapat menjadi saran atau masukan

yang bermamanfaat guna meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Bank

Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan

Barat.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur kepustakaan

Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

a. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan menjadi

(22)

b. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis guna menerapkan teori teori

Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah dipelajari di perkuliahan

(23)

BAB II Kajian Pustaka

A. Landasan Teori

1. Kepuasan Kerja

Sebelum kita mempelajari lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui

pengertian kepuasan kerja.Ada beberapa pendapat mengenai definisi

kepuasan kerja, adalah:

Davis and Newstrom (Suwanto dan Donni, 2011:263): “job statisfaction is the favourableness or unfavourableness with which employee view their work .” Kepuasan kerja adalah perasaaan senang atau tidak senang karyawan terhadap pekerjaannya. Wexley and Yulk (Yuli T, 2003:60)

menyatakan: “ job statisfaction is the way employee feels about his or her

job. It is generalized attitude toward the job based on evaluation of different aspect of the job. A person attitude toward his job reflect pleasant and unpleasant experiencies in the job and his expectations about future experiences.” Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Osborn (Yuli T, 2003 : 56): “ job satisfaction is the degree to which an individual feels positively about the various facets of the job tasks, the work setting an relationship with co-worker.” Kepuasan kerja adalah derajat positif atau negatifnya perasaan seseorang mengenai berbagai

seni tugas-tugas pekerjaan, tempat kerja dan hubungan dengan sesama

(24)

Secara umum terdapat tiga teori kepuasan kerja yang sudah dikenal

yaitu:

a. Discrepancy Theory

Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter pada tahun 1961. Porter

mengukur kepuasan kerja dengan menghitung selisih antara apa yang

seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan (difference between how much of something there should be and how much there is now). Kemudian Luck pada tahun 1969 menerangkan bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung

pada discrepancy antara (expectation, needs, or values) dengan apa yang menurut perasaannya atau persepsinya telah dioleh atau dicapai melalui

pekerjaan.

b. Equity Theory

Equity theory dikembangkan oleh Adam pada tahun 1963. Adapun pendahulu dari teori ini adalah Zaleznik di tahun 1958. Prinsip teori ini adalah

bahwa seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak (inequity) atas situasi tertentu. Perasaan equity dan inequity atas situasi diperoleh individu dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di

tempat lain.

c. Two Factor Theory

Teori ini dikembangkan dan dikemukakan oleh Frederick Herzberg. Teori

(25)

kebutuhan yang berbeda satu sama lain yaitu kebutuhan fisiologis dan

kebutuhan psikologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan seperti makan,

minum sedangkan kebutuhan psikologis lebih merupakan kebutuhan individu

untuk mengembangkan diri.

Menurut Robbins (dalam wibowo,2007:510) ada dua pendekatan

yang digunakan untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja yaitu :

a. Single Global Rating

Single Global Rating yaitu meminta individu merespon atas suatu pertanyaan seperti: dengan mempertimbangkan semua hal, seberapa

puas anda dengan pekerjaan anda? Individu bisa menjawab puas

dan tidak puas.

b. Summation Scoren

Summation Scoren yaitu mengidentifikasi elemen kunci dalam pekerjaan dan menanyakan perasaan pekerja tentang masing-masing

elemen. Faktor spesifik yang diperhitungkan adalah sifat pekerjaan,

supervisi, upah, kesempatan promosi dan hubungan dengan rekan

kerja.

Greenberg dan Baron (dalam Wibowo, 2007:510) menunjukkan tiga

cara untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja yaitu :

a. Rating Scale dan Kuesioner (questionnaire)

Dengan metode ini orang menjawab pertanyaan dari kuesioner yang

(26)

b. Critical Incidents (Insiden Kritis)

Critical Incidents adalah individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan pekerjaan mereka yang dirasakan terutama

memuaskan atau tidak memuaskan. Jawaban mereka dipelajari

untuk mengungkap tema yang mendasari.

c. Interview (Wawancara)

Dengan melakukan wawancara tatap muka dengan pekerja, dapat

diketahui sikap mereka secara langsung dan dapat mengembangkan

lebih dalam dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur.

Menurut Robbins (dalam Usman H,2008:468) mengingatkan

terdapat dampak dari kepuasan maupun ketidakpuasan dari pekerja suatu

organisasi atau lembaga terhadap kinerja pekerjaannya. Dampak langsung

dari kepuasan pekerja terhadap kinerja meliputi : (1) produktivitas pekerja

tinggi, (2) kemangkiran pekerja tidak ada, (3) pekerjanya tetap setia tinggal

di organisasi atau lembaganya, dan (4) pelanggan menjadi puas dan

meningkat jumlahnya. Begitu sebaliknya, ketidakpuasan pekerjanya

berdampak langsung terhadap kinerjanya, dampaknya meliputi : (1)

produktivitas pekerjanya menjadi rendah, (2) pekerjanya banyak yang

mangkir, (3) pekerjanya keluar dari organisasi atau lembaganya, dan (4)

banyak pelanggan yang komplain dan ditinggalkan pelanggannya.

Indikator-indikator untuk mengukur kepuasan kerja menurut

(27)

kebebasan berganti-ganti pekerjaan dari waktu ke waktu, (4) kebebasan

bergaul, (5) gaya kepemimpinan atasan langsung, (6) kompetensi pengawas,

(7) tugas yang diterima, (8) kesempatan bertindak terhadap orang lain, (9)

persiapan kerja, (10) kebebasan memerintah, (11) kebebasan memanfaatkan

kemampuan, (12) kebebasan menerapkan peraturan yang berlaku, (13) gaji

yang diterima, (14) kesempatan mengembangkan karier, (15) kebebasan

mengambil keputusan, (16) kesempatan menggunakan metode kerja, (17)

kondisi kerja yang mendukung, (18) kerja sama, (19) penghargaan terhadap

prestasi, dan (20) perasaan pekerja terhadap prestasinya (Weiss, et al,1989). Namun, dalam penelitian ini, peneliti membatasi indikator kepuasan

kerja pada :

a. Gaji yang diterima

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima

pegawai sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang

pegawai yang memberikan sumbangan dalam mencapai tujuan

perusahaan. Besarnya gaji yang diterima oleh karyawan sangat

mempengaruhi kepuasan karyawan.

b. Penghargaan terhadap prestasi

Prestasi merupakan sesuatu yang berhasil dicapai oleh

seseorang saat melaksanakan tugas dan kewajibannya, dalam hal ini

yang dimaksud adalah karyawan. Karyawanakan berusaha melakukan

(28)

tertentu. Pemberian penghargaan terhadap apa yg telah dicapai oleh

karyawan ini akan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan.

c. Kebebasan memanfaatkan kemampuan

Setiap karyawan tentunya memiliki kemampuan

masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya.Kemampuan tersebut

kemudian menjadi kelebihan bagi tiap karyawan yang selalu ingin

ditingkatkan dan dikembangkan.Untuk itu, hendaknya perusahaan

memberi kebebasan dan memfasilitasi karyawannya dalam

mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya masing-masing,

baik melalui program pendidikan maupun pelatihan. Kebebasan yang

diberikan perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan

karyawanakan mempengaruhi kepuasan karyawan.

d. Kerjasama

Dalam lingkungan kerja, karyawan tidak mungkin dapat

bekerja sendiri, bahkan kerja tim dalam dunia kerja sangatlah

penting. Pegawaiakan selalu membutuhkan karyawanlain untuk

membantu menunjang keberhasilan tugasnya. Oleh sebab itu,

menjalin kerjasama yang baik diantara sesama karyawan maupun

dengan atasan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan.

e. Kondisi kerja yang mendukung

Pada saat bekerja, karyawan membutuhkan lingkungan dan

kondisi kerja yang mendukung. Kondisi kerja ini dapat berupa

(29)

kantor yang mendukung. Kondisi kerja yang mendukung dapat

mempengaruhi kepuasan karyawan.

2. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan.

Menurut French dan Raven, sebagaimana dikutip Stoner, Freeman, dan

Gilbert (Ernie dan Kurniawan, 2005:235), motivasi adalah sesuatu yang

mendorong seseorang untuk menunjukan perilaku tertentu.Selain itu,

Stephen P. Robbins dan Mary Counter (Suwanto dan Donni, 2011:171)

menyatakan motivasi kerja sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya

tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh

kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.

Dari beberapa pengertian mengenai motivasi di atas, dapat

disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan dari dalam diri

seseorang yang mendorongnya sehingga bersedia melakukan upaya tinggi

untuk mencapai tujuan organisasi yang disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing orang. Ada beberapa teori mengenai motivasi akan tetapi

peneliti hanya memilih 2 teori yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti.

Dua teori motivasi tersebut adalah:

a. Teori Motivasi Maslow

Menurut Suwanto dan Donni (2011:176-177) teori motivasi

(30)

berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang berjenjang, artinya

bila kebutuhan pertama telah terpenuhi maka kebutuhan tingkat dua

akan menjadi yang utama. Dasar dari teori ini adalah: a) Manusia

adalah makhluk yang berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih

banyak. Keinginan itu terus menerus dan hanya akan berhenti bila

akhir hayat tiba;b) Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak

menjadi motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum

terpenuhi yang akan menjadi motivator; c) Kebutuhan manusia

tersusun dalam suatu jenjang.

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham Maslow

menyatakan bahwa setiap diri manusia itu terdiri dari atas 5 tingkat

atau hierarki kebutuhan, yaitu:

a) Kebutuhan Fisiologis (P hysiological needs), seperti: kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas dan seksual.

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau

disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.

b) Kebutuhan Rasa Aman (safety Needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan

lingkungan hidup, tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga

mental, psikologikal dan intelektual.

(31)

berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk dicintai dan

mencintai.

d) Kebutuhan akan Harga Diri atau Pengakuan (Esteem Needs), yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh orang lain.

e) Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization Needs), yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi,

kebutuhan untuk berpendapat, dengan mengembangkan ide-ide,

memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

b. Teori Herzberg (Teori Dua Arah)

Teori ini muncul seiring dengan perkembangan jaman yang

diperkenalkan oleh Frederick Herzberg, dimana Herzberg melakukan

penelitian dan menemukan bahwa orang cenderung akan termotivasi

oleh dua jenis faktor yang terdapat dalam lingkungan pekerjaan.

Koontz, O’Donnell, dan Weihrich (1982:402) mengemukakan dua

faktor tersebut adalah faktor yang mendorong kepada kepuasan dalam

pekerjaan (satisfier atau motivating factors) dan faktor yang akan

Self Actualization Need( 10% )

Esteem Need( 40% )

Belongingness Need( 50% )

Safety and Security Need( 70% )

(32)

mendorong ketidakpuasan dalam pekerjaan (dissatisfiers atau hygiene factors).Faktor pendorong kepuasan dalam pekerjaan (motivating factors) ini mendukung sekaligus melengkapi teori motivasi dari Maslow, yaitu berbagai kebutuhan yang terdapat dalam seseorang yang

menuntut untuk terpenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong

tercapainya kepuasan seseorang dalam pekerjaan. Yang termasuk ke

dalam faktor ini adalah sebagai berikut:

a) Tantangan pekerjaan (challenging work)

Setiap pegawai membutuhkan tantangan dalam

pekerjaannya.Tantangan dalam pekerjaan diperlukan untuk

menghindari pekerjaan yang monoton dan membosankan. Ketika

di dalam pekerjaan muncul tantangan-tantangan baru, pegawai

akan terdorong untuk bekerja lebih keras supaya dapat

menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada. Tantangan tersebut

juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan seorang

pegawai.

b) Kesempatan berprestasi (achievement)

Prestasi adalah sesuatu yang ingin dicapai seseorang, dalam

konteks ini orang tersebut adalah pegawai di dalam lingkungan

kerjanya. Adanya kesempatan berprestasi dari perusahaan sangat

dibutuhkan oleh setiap karyawan untuk medorong perbaikan

(33)

seorang pegawai, ketika pegawai tidak memiliki prestasi yang baik

ataupun tidak memiliki peningkatan prestasi yang membaik dari

waktu ke waktu maka kemampuan pegawai tersebut mungkin tidak

meningkat.

c) Kesempatan mengembangkan karir (growth in the job)

Adanya pengembangan dan peningkatan karir merupakan

suatu pencapaian yang ingin dimiliki oleh setiap

pegawai.Perusahaan hendaknya memberikan kesempatan untuk

meningkatkan dan mengembangkan karir agar pegawai terdorong

untuk bekerja lebih baik lagi karena pegawai juga menginginkan

adanya peningkatan jabatan maupun penghasilan di dalam

pekerjaannya.

d) Tanggung jawab pekerjaan (responsibility)

Setiap pekerjaan yang diberikan kepada pegawai memiliki

tanggung jawab masing-masing yang menuntut untuk diselesaikan

dengan baik. Ketika perusahaan tidak menuntut pegawainya untuk

bertanggungjawab terhadap pekerjaannya maka pegawai akan

bekerja seenaknya tanpa ada dorongan untuk menyelesaikan

pekerjaan tersebut dengan baik. Oleh sebab itu, tanggung jawab

dalam pekerjaan sangat penting untuk mendorong pegawai agar

(34)

e) Kesempatan mengembangkan diri (advancement)

Setiap perusahaan hendaknya memberikan kesempatan

kepada setiap pegawainya untuk dapat melakukan pengembangan

diri, baik secara vertikal maupun horisontal. Pengembangan diri

dibutuhkan oleh pegawai karena jika pegawai dapat

mengembangkan dirinya maka pegawai akan terdorong untuk

bekerja lebih baik lagi.

f) Pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)

Pengakuan dalam lingkungan pekerjaan merupakan

kebutuhan setiap pegawai. Pengakuan ini penting sebagai wujud

apresiasi atas apa yang telah dicapai seorang pegawai di dalam

pekerjaannya. Lebih dari itu, dengan adanya pengakuan dari

lingkungan pekerjaan, pegawai akan terdorong untuk bekerja lebih

baik lagi karena merasa apa yang telah dikerjakannya mendapat

penghargaan atau diakui oleh lingkungannya.

Berikut merupakan sebuah diagram yang dapat menggambarkan

(35)

Maslow’s Need Hierarchy Herzberg’s Two-Factor Theory

Ciri-ciri orang bermotivasi tinggi (http://akhmadfarhan.wordpress.com. 25

Maret 2014)

1. Optimis

Mereka yakin apa yang dilakukan akan berhasil. Rasa optimis ini

penting untuk dimiliki karena akan meningkatkan semangat untuk

memberikan yang terbaik. Keyakinan ini membuat mereka beraktifitas

(36)

2. Berani menerima tantangan

Orang yang termotivasi berani berani untuk menerima tantangan.

Melakukan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mencoba

sesuatu yang baru. Tentu saja tantangan ini bersifat positif.

3. Mandiri dan bertanggung jawab

Bisa bekerja sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan

adalah ciri lain dari orang yang termotivasi. Mereka bisa bekerja tanpa

harus diperintah dan diawasi oleh orang lain. Resiko yang mungkin

terjadi dari apa yang dikerjakan sudah siap mereka terima.

4. Punya gairah hidup

Senyum dan semangat itulah yang mudah terlihat dari orang yang

bermotivasi tinggi. Gairah hidupnya menyala-nyala seperti api yang

membakar kayu. Perjalanan hidup mereka jalani dengan langkah pasti.

Mereka punya seribu alasan untuk mengerjakan sesuatu sementara orang

yang tidak punya motivasi akan mencari seribu alasan untuk tidak

melakukan sesuatu.

5. Memiliki cita-cita

Keinginan yang tertanam dalam pikiran dan diwujudkan itulah cita-cita.

Mereka selalu punya cita-cita yang dijadikan target dalam melangkah.

Setelah satu cita-cita tercapai, cita-cita lain sudah menunggu untuk

dikejar.

(37)

6. Dikejar waktu

Mereka seakan-akan selalu sibuk dengan aktifitas. Banyak hal yang

harus mereka kerjakan jadi mereka seperti dikejar waktu.

7. Kreatif

Jika ada halangan atau hambatan yang menghadang, orang yang punya

motivasi tinggi akan mencari alternatif lain untuk dilalui. Mereka tidak

berhenti melangkah ketika ada tembok tinggi menjulang yang

menghadang. Mereka akan mencari cara untuk bisa melewati tembok

tersebut. Kreatifitas akan muncul dan menjadi ciri khas mereka dalam

bekerja.

8. Menikmati hidup

Mereka menikmati hidup dengan cara selalu mensyukuri apa yang

diterima. Meskipun itu belum sesuai dengan harapan mereka.

9. Berfikir positif

Selalu berpandangan positif dalam memandang persoalan. Mereka

mengutamakan prasangka baik. Dengan begitu hati mereka tidak

terkotori oleh prasangka yang bisa menghambat cita-cita.

10.Mencari hikmah

Apapun yang terjadi diambil hikmahnya saja. Kegagalan adalah bagian

dari proses belajar. Mereka belajar untuk memperbaiki diri dari

kegagalan yang terjadi. Selalu ada hikmah dibalik semua peristiwa.

(38)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti membatasi beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur motivasi pada : a) tantangan dalam

pekerjaan; b) kesempatan berprestasi; c)kesempatan mengembangkan karir;

d) tanggung jawab pekerjaan; e) kesempatan mengembangkan diri; dan f)

pengakuan dalam lingkungan pekerjaan.

Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pegawai akan mempengaruhi tingkat kehadiran

pada saat bekerja dan mempengaruhi kesediaan untuk bekerja. Kesediaan

atau motivasi seseorang pegawai untuk bekerja biasanya ditunjukan oleh

aktivitas yang terus menerus dan berorientasi pada tujuan. Jadi yang

disebut pegawai yang bermotivasi adalah pegawai yang perilakunya

diarahkan kepada tujuan organisasi dan aktivitas-aktivitasnya tidak mudah

terganggu oleh gangguan-gangguan kecil.

3. Kinerja karyawan

Kinerja merupakan Performance atau unjuk kerja.Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil untuk kerja.

Augus W. Smith (dalam Suwanto dan Donni, 2011:196) menyatakan bahwa

: “Performance is output derives from Processes, human other wise,” kinerja

merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia.

Menurut Prawirosentono (dalam Usman H, 2008:457), kinerja atau

(39)

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan

sesuai dengan moral maupun etika.

Robbins (dalam Usman H, 2008:457) mengartikan kinerja adalah

produk dari fungsi dari kemampuan dan Motivasi. Jika diformulasikan :

Kinerja = f (Kemampuan X Motivasi)

Pandangan Robbins tersebut menunjukan bahwa kinerja dinyatakan

sebagai suatu produk, yakni produk kerja dari orang maupun dari

lembaga.Sejalan dengan pendapat Robbins tersebut Hunsaker (dalam Usman

H, 2008 457) memberikan rumus sebagi berikut :

Menurut Veithzal Rivai (dalam Suwanto dan Donni, 2011:196),

penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang

digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat, yang

berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat

ketidakhadiran. Dengan demikian, penilaian kinerja adalah hasil kerja

karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya.

Hasibuan (dalam Mangkunegara, 2005:18) mengemukakan bahwa

aspek-aspek yang dinilai kinerja mencakup sebagai berikut : a) kesetiaan; b)

hasil kerja; c) kejujuran; d) kedisiplinan; e) kreatifitas; f) kerjasama; g)

Performance = Ability X Motivation Ability = Aptitude X Training X Resources

(40)

kepemimpinan; h) kepribadian; i) prakarsa; j) kecakapan; dan k) tanggung

jawab. Sedangkan Umar (dalam Mangkunegara, 2005:18) membagi aspek

aspek kinerja sebagai berikut : a) mutu pekerjaan; b) kejujuran karyawan; c)

inisiatif; d) kehadiran; e) sikap; f) kerjasama; g) keandalan; h) pengetahuan

tentang pekerjaan; i) tanggung jawab; dan j) pemanfaatan waktu kerja.Selain

itu, Bernadine (dalam Deewar Mahesa) mengukur sejauh mana pegawai

mencapai suatu kinerja secara individual adalah sebagai berikut: a) kualitas;

b) kuantitas; c) ketepatan waktu; d) efektivitas; e) kemandirian; dan f)

komitmen organisasi.

Dari beberapa aspek di atas peneliti mengambil beberapa poin

sebagai indikator kinerja karyawan. Adapun indikator tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Kedisiplinan: kepatuhan dan ketaatan pegawai terhadap setiap

peraturan dan keputusan yang diambil oleh perusahaan.

b. Kehadiran: tingkat intensitas kedatangan pegawai untuk bekerja,

dimana masing-masing perusahaan memiliki standard dan peraturan

mengenai kehadiran yang berbeda.

c. Kualitas: tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati

sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari

penampilan aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari

(41)

d. Kuantitas: jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah

siklus aktifitas yang diselesaikan.

e. Ketepatan Waktu: tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu

awal yang diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas lain.

f. Efektivitas: tingkat penggunaan sumber daya manusia, organisasi

dimaksimalkan dengan maksud menaikan keuntungan atau

mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan sumber

daya.

g. Kemandirian: tingkat dimana seorang pegawai dapat melakukan

fungsi kerjanya tanpa minta bantuan bimbingan dari pengawas atau

meminta turut campurnya pengawas untuk menghindari hasil yang

merugikan.

h. Komitmen Organisasi: tingkat dimana pegawai mempunyai

komitmen kerja dengan organisasi dan tanggung jawab pegawai

terhadap organisasi. yaitu komitmen kerja antara pegawai dengan

organisasinya dan tanggung jawab pegawai terhadap organisasinya.

Hubungan kepuasan kerja, motivasi kerja dan kinerja

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Natalia

Pujiastuti, yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus pada PT Agronusa

(42)

budaya organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap tingkat

kinerja karyawan pada PT. Agronusa Investama.

B. Penelitian Terdahulu

Pujiastuti, 2010. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Studi Kasus Pada PT

Agronusa Investama Cabang Pahuman, Kalbar. Tujuan penelitian adalah

untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi dan kepuasan

kerja terhadap kinerja karyawan baik secara simultan maupun parsial.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Agronusa Investama Cabang Pahauman di

Kalimantan Barat.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi

langsung, analisis dokumen, wawancara dan melalui kuisioner pada

karyawan yang terpilih sebagai responden.Responden pada penelitian ini

berjumlah 110 karyawan perusahaan yang dipilih dengan menggunakan

teknik accidental.Alat analisis yang digunakan adalah model regresi berganda. Hasil analisis menyatakan bahwa motivasi kerja, budaya

organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap tingkat kinerja

karyawan pada PT. Agronusa Investama. Motivasi kerja merupakan variable

yang paling besar pengaruhnya, yaitu 0,312 yang diikuti dengan budaya

organisasi dan kepuasan kerja.Keterbatasan yang dikemukakan peneliti

adalah keterbatasan kemampuan responden dalam memahami isi pertanyaan

dalam kuesioner yang penulis ajukan serta keterbatasan kemampuan,

(43)

maksimal dalam melakukan penelitian.Hasil penelitian menjelaskan bahwa

PT. Agronusa Investama memiliki karyawan yang responsif terhadap

kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya

manusia.

Nugraheni, tahun 2008. Pengaruh Motivasi, Komitmen

Organisasional, Kompetensidan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan, studi kasus pada Karywan PT. Dan Liris Sukoharjo. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahyi : 1). Pengaruh secara simultan dari

Motivasi, Komitmen Organisasional, Kompetensi dan Kepuasan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan, 2). Pengaruh secara parsial dari Motivasi,

Komitmen Organisasional, Kompetensi dan Kepuasan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus pada

karyawan PT. Dan Liris Sukoharjo. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari

penelitian ini adalah karyawan PT. Dan Liris, divisi produksi tekstil, bagian

karyawan harian golongan B, sebanyak 2004 karyawan.Sampel yang diteliti

sebanyak 169 responden.Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental

Sampling.Uji Validitas menggunakan teknik Corrected Item-TotalCorrelation dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s

Alpha.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi linier Berganda, Uji F dan Uji t pada taraf

signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa: 1)

(44)

Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan. Secara

parsial variabel Motivasi, Komitmen Organisasional dan Kompetensi

berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.Variabel Kepuasan Kerja

secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Kepuasan

Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara bersama-sama dan

sendiri-sendiri terhadap kinerja karyawan. Untuk itu, peneliti membuat kerangka

(45)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji

kebenarannya. Pada suatu perusahaan kepuasan kerja dan motivasi kerja

diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Bagaimana kepuasan

kerja karyawan mampu meningkatkan kinerja karyawan dan bagaimana

motivasi kerja karyawan yang berasal dari dalam diri karyawan dapat

memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja.

Kepuasan kerja yang diperoleh oleh karyawan dapat meningkatkan

kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang

kepuasan kerjanya terpenuhi akan bekerja dengan maksimal sehingga

karyawan dapat memenuhi target atau sasaran yang telah disepakati

sebelumnya.

Motivasi kerja merupakan sesuatu yang bersifat individu dan berasal

dari diri sendiri. Motivasi yang tinggi dari karyawan dapat meningkatkan

semangat kerja karyawan itu sendiri, sehingga karyawan tersebut bekerja

dengan baik dan maksimal. Karyawan yang termotivasi dan bekerja dengan

baik akan berdampak positif bagi perusahaan.

Berdasarkan penjelasan latar belakang, perumusan masalah dan

tujuan penelitian maka diperoleh beberapa hipotesis, antara lain:

H1: Diduga Kepuasan Kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

karyawan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat

(46)

H2: Diduga Motivasi Kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

karyawan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat

Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

H3: Diduga kepuasan kerja dan motivasi kerja memiliki pengaruh secara

bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Pembangunan

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian kausal,

yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya

hubungan sebab akibat dengan cara tertentu berdasar atas pengamatan terhadap

akibat yang ada, kemudian mecari kembali faktor yang diduga menjadi

penyebabnya (Sumarni dan Wahyuni, 2006). Dengan demikian, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kepuasan kerja dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1.Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT.

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu,

Kalimantan Barat.

2.Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kepuasan

kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan pada PT. Bank Pembangunan

(48)

C.Waktu dan Lokasi Penelitian

1.Lokasi Penelitian:Kantor PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan

Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

2.Waktu Penelitian:April sampai Mei 2014

D. Variabel Penelitian 1.Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel independen yang

akan diteliti yaitu kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2).

b. Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).

2.Definisi Variabeldan Indikator

Untuk menghindari pengertian yang berbeda dari variabel yang

digunakandalam penelitian ini, maka perlu dibuat batasan atau defenisi dari

masing–masing variabel sebagai berikut :

a. Kepuasan Kerja

Davis and Newstrom (Suwanto dan Donni, 2011:263): “ job

statisfaction is the favourableness or unfavourableness with which employee view their work.” kepuasan kerja adalah perasaaan senang

atau tidak senang karyawan terhadap pekerjaannya. Yang akan

(49)

yang diterima; b) penghargaan terhadap prestasi; c)kebebasan

memanfaatkan kemampuan; d) kerjasama; dan e) kondisi kerja yang

mendukung meliputi peralatan kerja yang memadai dan lingkungan

kerja.

b. Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut Robbins dan Counter (dalam Suwanto

dan Donni ,2011:171) menyatakan motivasi kerja sebagai kesediaan

untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan

keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk

memenuhi kebutuhan individual tertentu. Dari definisi di atas dapat

kita simpulkan bahwa motivasi sangat penting karena motivasi

mendasari individu atau karyawan untuk mau melakukan perkerjaan.

Yang menjadi indikator didalam penelitian ini adalah: a) tantangan

pekerjaan; b) kesempatan berprestasi; c) kesempatan mengembangkan

karir; d) tanggung jawab pekerjaan; e) kesempatan mengembangkan

diri; dan f) pengakuan dalam lingkungan pekerjaan.

c. Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan Performance atau unjuk kerja.Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau

hasil untuk kerja. Augus W. Smith (dalam Suwanto dan Donni, 2011

(50)

proses yang dilakukan manusia. Yang menjadi indikator kinerja dalam

penelitian ini adalah: a) kualitas; b) kuantitas; c) Ketepatan waktu;d)

Efektifitas;e) Kemandirian; f) Komitmen organisasi; dan g)

kedisiplinan; h) kehadiran.

3.Pengukuran Variabel

Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan danmengolah

data yang diperoleh dari kuisioner dengan cara memberikan bobot penilaian

dari setiap Pernyataan. Berdasarkan Skala Likert adapun skor jawabannya

adalah sebagai berikut :

Tabel III.1

Bentuk Kuesioner

No. Pertanyaan

Jawaban

SS S N TS STS

1. 

2. 

Keterangan :

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

S= Setuju diberi skor 4

N = Netral diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

(51)

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap yang berjumah 53

orangtermasuk pimpinan dari PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan

Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel

adalah seluruh populasi karyawan tetap PT. Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Baratyang berjumlah

53 orang dan terdiri dari 6 perempuan dan 47 laki-laki.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

(52)

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,

perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam

organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau

oleh sistem yang sudah ada.

2. Observasi dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari perusahaan.

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas yaitu salah satu analisis yang digunakan untuk menguji

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya (Sumarni dan Wahyuni, 2006).Validitas digunakan untuk

mengetahui kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada proyek yang diteliti sehingga dapat diperoleh

data yang valid. Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang

seharusnya diukurdan mampu mengungkapkan data yang diteliti secara

tepat, dengan cara membandingkan skor nilai item terhadap skor total.

(53)

2

rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan sebaliknya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006).Pemeriksaan

reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah

pemeriksaan reliabilitas eksternal. Reliabilitas ini diperoleh dengan menguji

coba ulang kuesioner pada responden yang sama, kemudian hasil dari uji

coba yang pertama dikorelasikan dengan hasil uji coba yang kedua sehingga

teknik ini juga disebut sebagai teknik single test double trial. Cara ini memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit.Untuk mengatasinya,

dilakukan pemeriksaan reliabilitas internal. Reliabilitas internal diperoleh

dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan (Arikunto,

(54)

Dalam menguji reliabilitas digunkaan uji konsistensi internal dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

2

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = jumlah varian butir/item

2 t

V = varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Teknik ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, dengan

analisa yang digunakan analisa regresi linear berganda dengan

menggunakan aplikasi SPSS 16.0 maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

(55)

Dimana :

Y = Kinerja karyawan

a = Bilangan Konstanta

b1= Koefisien regresi kepuasan kerja

b2= Koefisien regresi motivasi kerja

x1= Kepuasan kerja

x2= Motivasi kerja

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi

benar-benar menunjukan hubungan yang signifikan dan representatif.

a. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2006:91-106) pengujian ini bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Uji asumsi klasik jenis ini

diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau

lebih variabel bebas atau independen (X1,X2,X3,X4,.... Xn), dimana

akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar

variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r).

Dikatakan terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi antar

(56)

besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika koefisien

antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi residual regresi (ut)

tidak konstan atau berubah-ubah secara sistematik seiring dengan

berubahnya nilai variabel independen. Konsekuensi dari keberadaan

heteroskedastisitas adalah analisis regresi akan menghasilkan

estimator yang bias untuk nilai variasi ut dan dengan demikian variasi

dari koefisien regresi. Akibatnya uji t, uji F dan estimasi nilai variabel

dependen menjadi tidak valid. Uji yang dipergunakan adalah uji

Spearman dimana dilakukan perhitungan dari korelasi rank Spearman

antara variabel absolut ut dengan variabel-variabel bebas. Kemudian

nilai dari semua rank Spearman tersebut dibandingkan dengan nilai signifikasi yang ditentukan. Masalah heterokedastisitas tidak terjadi

bila nilai rank Spearman antara variabel absolut residual regresi dengan variabel-variabel bebas lebih besar dari nilai signifikasi (α).

c. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal

atau mendekati normal. Untuk mengetahui bentuk distribusi data kita

(57)

terdistribusi normal akan mengikuti pola distribusi normal dimana

bentuk grafiknya mengikuti bentuk lonceng. Selain menggunakan

grafik distribusi, kita juga dapat melihat uji normalitas dengan

menggunakan grafik P-Plots. Suatu data terdistribusi normal jika

probabilitas yang diharapkan adalah sama dengan nilai probabilitas

pengamatan. Pada grafik PP Plots, kesamaan antara nilai probabilitas

harapan dan probabilitas pengamatan ditunjukan dengan garis

diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas

harapan dan probabilitas pengamatan. Suatu data dikatakan

berdistribusi normal jika garis data riil mengikutigaris diagonal.

3. Uji F dan Uji t

a. Pengujian dengan Fhitung

Uji F digunakan untuk menentukan apakah secara serentak variabel

independen mampu menjelaskan variabel dependen dengan baik atau

apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen secara bersama-sama. Rumus yang digunakan untuk

(58)

Dimana:

R2 = koefisien determinasi

N = banyaknya sampel ( observasi )

K = banyaknya parameter/koefisien regresi plus konstanta

Kriteria pengujian

Apabila nilai Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima dan H1ditolak. Artinya

semua koefisien regresi secara bersama-sama tidak berpengaruh pada taraf

signifikansi 5%

Apabila nilai Fhitung≥Ftabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima. Artinya

semua koefisien regresi secara bersama-sama berpengaruh pada taraf

signifikansi 5%

Hipotesis untuk Fhitung dalam penelitian ini adalah :

Ho= Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

H1= Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kinerja karyawan

b. Pengujian dengan thitung

Tujuan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

(59)

penafsir harga ,dapat diartikan sebagai penguji signifikansi pengaruh

variabel bebas terhadap variabel Y. Pengujian terhadap koefisien regresi

dalam model di atas adalah pengujian t ( t-test ), untuk mengetahui tingkat

signifikan dari masing-masing koefisien dengan rumus :

t =

Keterangan :

b = koefisien regresi

β = rata-rata sampel

= standar eror dan koefisien regresi

Kriteria pengujian :

Uji thitung tabel dengan 5%

Apabila thitung<ttabel, maka diterima, dan ditolak

Apabila thitung≥ ttabel, maka ditolak, dan diterima

Hipotesis thitung

Ho= Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja secara sendiri-sendiri tidak

berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.

H1= Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja secara sendiri-sendiri

(60)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat didirikan berdasarkan

Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1963 dengan bentuk hukum Perusahaan Daerah.

Ijin usaha dikeluarkan oleh Menteri Urusan Bank Sentral/Gubernur Bank

Indonesia dengan Surat Keputusan No. 44/63/Kep/MUBS/G tanggal 28

November 1963, peresmiannya dilakukan pada tanggal 15 April 1964. Dengan

diberlakukannya Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan,

Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan ijin usaha Bank

Pembangunan Daerah (BPD) sesuai surat No. S-841/MK.071/1993 tanggal 18

Agustus 1993.

Pada tahun 1999 berdasarkan Perda No. 1 tanggal 2 Februari 1999 terjadi

perubahan status hukum BPD Kalbar dari Perusahaan Daerah menjadi

Perseroan Terbatas serta perubahan nama menjadi PT. Bank Pembangunan

Daerah Kalimantan Barat dengan call name Bank Kalbar melalui Akta Notaris Widiyansyah, SH No. 81 tanggal 23 April 1999 dan telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman pada tanggal 5 Mei 1999 No. C2-8229 HT.01.01 tahun

1999 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 56 tanggal 13 Juli

1999.Tanggal 7 Mei 1999, Bank Kalbar mengikuti Program Rekapitalisasi

Perbankan.Pada tanggal 30 Juli 2004, Bank Kalbar menyelesaikan program

(61)

Pemerintah Pusat oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota

se-Kalimantan Barat sebesar 100%.

Bulan Desember 2005, Bank Kalbar melakukan kegiatan operasional

berdasarkan prinsip syariah dengan membuka Kantor Bank Kalbar Cabang

Syariah Pontianak berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/246/DIR

Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 dan telah mendapat ijin dari Bank

Indonesia Pontianak melalui surat No. 7/24/ DPwBz/DWBz/Ptk tanggal 1

Desember 2005 perihal Ijin Pembukaan Kantor Bank Kalbar Cabang Syariah.

Jaringan pelayanan Bank Kalbar tersebar di seluruh wilayah Kalimantan

Barat dan juga di Jakarta Pusat, terdiri dari 1 Kantor Pusat, 19 Kantor Cabang,

52 Kantor Cabang Pembantu, 1 Unit Usaha Mikro, 49 Kantor Kas, 15 Kas

Mobil, 1 Kas Terapung, 34 Payment Point, 48 Layanan Syariah, dan 135 mesin

ATM.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada para nasabah, Bank Kalbar

telah membuka Layanan Ekstra di Kantor Kas A. Yani Mega Mall Pontianak,

yang akan melayani nasabah mulai Hari Senin sampai hari Minggu serta Hari

Libur Nasional dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

B.Kepemilikan Saham

Bank Kalbar merupakan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan

Baratyang sahamnya 100% dimiliki oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah

(62)

saham Bank Kalbar posisi sampai dengan 31 desember 2013 adalah sebagai

berikut :

Tabel V.16

Komposisi Kepemilikan Saham Bank Kalbar

Pemegang Saham Lembar Pemerintah Kabupaten Ketapang 24.505 24.505.000.000,00 5,20%

Pemerintah Kabupaten Kapuas

Hulu 24.106 24.106.000.000,00 5,11%

Pemerintah Kabupaten Sintang 22.997 22.997.000.000,00 5,11%

Pemerintah Kabupaten Sekadau 22.909 22.909.000.000,00 4,86%

Pemerintah Kabupaten Sanggau 21.043 21.043.000.000,00 4,46%

Pemerintah Kota Pontianak 16.539 16.539.000.000,00 3,51%

Pemerintah Kabupaten Landak 14.306 14.306.000.000,00 3,03%

Pemerintah Kabupaten Sambas 8.944 8.944.000.000,00 1,90%

Pemerintah Kabupaten

Bengkayang 8.565 8.565.000.000,00 1,81%

Pemerintah Kabupaten Pontianak 6.735 6.735.000.000,00 1,43%

Pemerintah Kabupaten Singkawang 6.065 6.065.000.000,00 1,40%

Pemerintah Kabupaten Kayong

Utara 6.000 6.000.000.000,00 1,27%

Pemerintah Kabupaten Melawi 4.500 4.500.000.000,00 0,95%

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya 2.500 2.500.000.000,00 0,53%

Jumlah 471.581 471.581.000.000,00 100%

C.Visi dan Misi

Visi: Sebagai perusahaan jasa perbankan yang berkinerja tinggi dan

Gambar

Tabel  Judul                                                                                                       Halaman
Tabel III.1
grafik distribusi, kita juga dapat melihat uji normalitas dengan
Tabel V.16 Komposisi Kepemilikan Saham Bank Kalbar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi menentukan seseorang memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk suatu persepsi maka setiap individu harus

Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor S-594/PK/2018 Tanggal 1 November 2018 Hal Pemberitahuan Rincian Alokasi Transfer Ke

Sedangkan implementasi pemilik usaha Bank Sampah terhadap konsep Eco-commitment, adalah komitmen yang kuat dalam menjalankan usaha, tentunya dapat menjadikan suatu usaha tersebut

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Good Corporate Governance dan Kualitas Audit dalam

Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh para karyawan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah membantu.. Kepada

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan vitamin E dengan dosis berbeda pada pakan terha- dap nilai malondialdehid hati dan akumulasi logam berat pada tubuh

Dan dengan rahmat-Nya pula peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul : Analisis Penerapan PSAK No 102 Atas Transaksi Murabahah pada KANINDO Syariah JATIM.. Disusun

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu