• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INOVATIF PADA MATERI LAJU REAKSI SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INOVATIF PADA MATERI LAJU REAKSI SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INOVATIF PADA M ATE RI LAJ U RE AKSI SES UAI DE NGAN

TUNTUTAN KURIKULUM 2013

Oleh:

Nadya Putri Lubis NIM 4102131010

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

P E N G E M B A N G A N M O D U L P E M B E L A J A R A N I N O V A T I F PADAMATERILAJUREAKSISESUAITUNTUTANKURIKULUM2013

Nadya Putri Lubis (4102131010)

ABSTRAK

(4)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Identifikasi Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Batasan Masalah 6

1.6. Tujuan Penelitian 7

1.7. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kriteria Buku Pembelajaran 9

2.2. Standar Pengembangan Buku Teks Pembelajaran 10

2.3. Modul sebagai Sumber Belajar 11

2.4. Pengertian Modul 12

2.5. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Modul 13

2.6. Karakterisktik Modul 14

2.7. Prosedur Penyusunan Modul 16

2.7.1. Langkah-langkah Penyusunan Modul 17

2.7.2. Penulisan Modul 22

2.8. Pengembangan Modul 25

2.8.1. Review 25

(5)

vii

2.9. Inovasi Pembelajaran Kimia 26

2.10. Inovasi Buku Pembelajaran Sains 27

2.11. Pengertian Kurikulum 27

2.12. Pengembangan Kurikulum 2013 28

2.13. Karakteristik Kurikulum 2013 29

2.14. Tujuan Kurikulum 2013 29

2.15. Kompetensi Inti dan Dasar Laju Reaksi dalamKurikulum 2013 30

2.16. Materi Laju Reaksi 31

2.16.1. Laju Reaksi 31

2.16.2. Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 32

2.16.3. Persamaan Laju Reaksi 33

2.16.4. Teori Tumbukan 35

2.17. Kerangka Konseptua l 36

2.18 . Hasil Penelitian yang Relevan 37

2.19. Hipotesis 39

BAB III METODE PENELITIAN 40

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 40

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 40

3.3. Variabel Penelitian 41

3.4. Instrumen Penelitian 41

3.5 Rancangan Penelitian 41

3.6. Prosedur Penelitian 42

3.7. Teknik Pengumpulan Data 44

3.8. Teknik Analisis Data 44

3.8.1. Analisis Buku Pegangan Siswa 45

3.8.2. Analisis Angket BSNP Standarisasi Modul 46 3.8.3. Uji Beda Nyata Nilai Pretest dan Post Test-1 47

3.8.4. Persen (%) Efektivitas 47

3.8.5. Analisis Angket Motivasi 48

BAB IV METODE PENELITIAN 49

(6)

viii

4.2. Hasil Analisis Materi Laju Reaksi dalam Buku Ajar Kimia 49 4.2.1. Hasil Analisis Materi Laju Reaksi Buku Penerbit Yudhistira 50 4.2.2. Hasil Analisis Materi Laju Reaksi Buku Penerbit Global 51 4.2.3. Hasil Analisis Materi Laju Reaksi Buku Penerbit Erlangga 52 4.2.4. Hasil Analisis Materi Laju Reaksi Buku Penerbit

Bumi Aksara 52

4.2.5. Hasil Analisis Materi Laju Reaksi Buku Penerbit ESIS 53 4.3. Pengembangan dan Standarisasi Modul Kimia Inovatif 55 4.3.1. Komponen yang Diintegrasikan dalam Modul 56 4.3.2. Standarisasi Modul Pembelajaran Inovatif 59 4.4. Media dan Model Pembelajaran yang Diintegrasikan dalam

Modul Pembelajaran Inovatif 62

4.5. Pengaruh Modul Kimia Inovatif Terhadap Hasil Test Siswa 64 4.5.1. Kemampuan Awal Siswa Sebelum Proses Pembelajaran 65 4.5.2. Kemampuan Akhir Siswa Setelah Proses Pembelajaran

(Post Test 1) 66

4.5.3. Kemampuan Akhir Siswa Setelah Proses Pembelajaran

(Post Test 2) 68

4.6. Keefektifan Modul Pembelajaran Inovatif 69 4.7. Pengaruh Penggunaan Modul Inovatif Terhadap Motivasi

Belajar Siswa 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73

5.1. Kesimpulan 73

5.2. Saran 75

(7)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi

Laju Reaksi 30

Tabel 3.1. Matriks Rancangan Penelitian 42

Tabel 3.2. Analisis Kesesuaian Materi Buku Ajar Kimia SMA dengan

Standar Isi Kurikulum 2013 45

Tabel 3.3. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata

Modul Pembelajaran 47

Tabel 4.1. Rata-rata persentase kelayakan isi, keluasan materi,

kedalaman materi, kelayakan desain dan kelayakan bahasa untuk

buku yang dianalisis 54

Tabel 4.2. Daftar pengembangan sub bahasan pada modul pembelajaran

Inovatif 58

Tabel 4.3. Penilaian kualitas modul inovatif kimia menurut Dosen Kimia (P), Guru Kimia (Q), dan Siswa (R). Angka adalah rata-rata dari kelompok responden (total 46 responden) 61 Tabel 4.4. Daftar inovasi pada setiap sub bab dalam modul pembelajaran

inovatif 64

Tabel 4.5. Nilai rata-rata dan standar deviasi berdasarkan Hasil Pretest

pada Pokok Bahasan Laju Reaksi 65

Tabel 4.6. Nilai Beda Nyata untuk Nilai Pre Test 66 Tabel 4.7. Nilai rata-rata dan standar deviasi berdasarkan Hasil Post-test 1

pada Pokok Bahasan Laju Reaksi 67

Tabel 4.8. Nilai Beda Nyata untuk Nilai Post Test-1 68 Tabel 4.9. Nilai rata-rata dan standar deviasi berdasarkan Hasil Post-test 2

pada Pokok Bahasan Laju Reaksi 68

Tabel 4.10. Persen (%) Efektivitas Penggunaaan Modul Pembelajaran

Inovatif 70

Tabel 4.11. Nilai Rata-Rata Angket Motivasi Belajar Siswa di Kelas

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pemetaan Modul 18

Gambar 2.2. Penyusunan Buram/Konsep Modul 19

Gambar 2.3. Validasi Modul 21

Gambar 2.4. Grafik laju reaksi orde 0 34

Gambar 2.5. Grafik laju reaksi orde 1 35

Gambar 2.6. Grafik laju reaksi orde 2 35

Gambar 3.1. Diagram alur penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran Laju Reaksi sesuai Tuntutan Kurikulum 2013 43 Gambar 4.1. Perbandingan Rata-rata Persentase Analisis Kelayakan Buku 55 Gambar 4.2. Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Uji Coba Modul

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia Kelas XI 79 Lampiran 2 Analisis Kebutuhan Modul Sesuai Silabus

(Analisis Buku Lain) 81

Lampiran 3 Angket Penilaian Modul Inovatif Pada Materi Laju Reaksi Standar Kurikulum 2013 (Sesuai BSNP) 91 Lampiran 4 Penilaian Kualitas Modul Menurut Dosen Kimia 104 Lampiran 5 Penilaian Kualitas Modul Menurut Guru Kimia 114 Lampiran 6 Penilaian Kualitas Modul Menurut Siswa 124 Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 126

Lampiran 8 Instrumen Tes Hasil Belajar 128

Lampiran 9 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 134

Lampiran 10 Modul Inovatif Laju Reaksi 151

Lampiran 11 Angket Motivasi Belajar Siswa 186 Lampiran 12 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa 188 Lampiran 13 Daftar Nilai PreTest dan PostTest-1 untuk Perhitungan

thitung 194

Lampiran 14 Tabel Distribusi Uji t 198

Lampiran 15 Data Nilai Angket Motivasi Belajar Siswa 199

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian 205

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan Indonesia yang sedang mengalami proses pengembangan kurikulum, dari awalnya yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Sesuai dengan Peraturan Kemendibud Nomor 69 Tahun 2013 tentang kerangka dan struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, yang menyatakan Kurikulum 2013 lebih mengacu pada perubahan pola pikir siswa dan guru. Dimana perubahan yang lebih tertuju pada kegiatan siswa secara aktif dibandingkan guru dan melibatkan lingkungan serta pengembangan teknologi di masa sekarang ini.

Menurut Parulian dan Situmorang (2013), perubahan pola-pola pembelajaran di atas harus dibarengi dengan berbagai inovasi dalam pembelajaran, salah satunya adalah inovasi dalam membangun bahan instruksional pembelajaran di kelas atau di luar kelas, termasuk diantaranya buku ajar atau modul. Inovasi pembelajaran di dalam buku ajar sangat mendesak untuk diterapkan agar penyampaian materi menjadi terfokus, dan mendukung pencapaian kompetensi peserta didik dalam belajar.

(11)

2

maksimal, sedangkan pada kurikulum 2013, semua komponen tersebut harus ada dalam buku ajar, yaitu komponen kognitif, efektif, dan psikomotorik.

Kenyataan menunjukkan bahwa buku pelajaran yang diberikan sekolah kepada siswa merupakan satu-satunya buku rujukan siswa dalam belajar. Oleh sebab itu buku ajar harus memuat materi ajar yang sesuai dengan kriteria isi kurikulum. Materi kimia yang disajikan di dalam buku ajar kimia harus tuntas, sistematik, mudah dimengerti, menarik, inovatif, memotivasi belajar mandiri, dan selaras dengan capaian kompetensi yang terdapat di dalam kurikulum (Situmorang, 2013). Buku ajar kimia juga seharusnya membantu siswa mengerti konsep-konsep kimia dengan jelas dan diintegrasikan dengan strategi belajar mengajar, media, aktivitas pembelajaran, dan kerja laboratorium untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa yang sesuai dengan kurikulum (Simatupang dan Situmorang, 2013).

Buku ajar/modul merupakan salah satu media pengajaran yang berbasis cetakan, yang dimana merupakan media yang paling tua dan paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan karena praktis dalam penggunaannya, tidak memerlukan peralatan pendukung khusus, relatif murah, dan mudah didapat. Selain itu untuk lebih khususnya modul pembelajaran dirancang untuk siswa belajar secara mandiri karena di dalam modul ajar dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri. Dalam hal ini, siswa juga dapat melakukan kegiatan belajar sendiri tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Modul yang dikembangkan harus mampu meningkatkan motivasi siswa dan efektif dalam mencapai kompetensi/prestasi belajar yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya (Asyhar, 2012). Menurut Daryanto (2013), selain menjadi media yang membuat siswa mandiri, modul juga memiliki karakteristik User Friendly

(12)

3

bahan ajar seperti modul dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi kimia.

Pendidikan yang memiliki peranan penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menguasai IPTEK yaitu pendidikan dalam bidang sains (IPA). Salah satu cabang dari pendidikan IPA adalah pendidikan kimia. Pendidikan kimia diharapkan mampu memberikan pengalaman secara langsung dan harus mampu mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat membentuk (mengkonstruksi) sendiri pengetahuannya. Proses belajar dan mengajar merupakan suatu hal yang penting bagi siswa dan guru. Masalahnya adalah, sebagian besar pendidik kurang inovatif dan kreatif dalam mencari dan menemukan pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang motivasi belajar siswa. Pembelajaran yang terlalu teoritis menyebabkan siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara komprehensif. Oleh karena itu, siswa cenderung menghafal dan mengerjakan tugas kimia secara sembarangan, tanpa memahami materi dasarnya. Akibatnya, skema pemikiran siswa terpotong-potong dan tidak terjadi pemahaman secara utuh.

(13)

4

Materi laju reaksi ini juga memuat banyak kerja laboratorium dan kegiatan luar sekolah yang dapat mendukung teori yang terkandung, sehingga materi laju reaksi sangat relevan menjadi salah satu materi kimia yang mendukung kurikulum 2013, yang dimana menuntut siswa berperan aktif dalam memahami pelajaran. Penerapan modul ajar kepada siswa pada materi laju reaksi yang mengandung penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan kurikulum 2013. Sesuai dengan penelitian Manihar Situmorang pada tahun 2013, mengenai pengembangan buku ajar kimia SMA melalui inovasi dan integrasi pendidikan karakter, didapat hasil penelitian, siswa yang diberikan buku ajar yang inovatif dan berkarakter lebih tinggi hasil belajarnya dibanding siswa yang tidak menggunakan buku ajar tersebut (kelompok eksperimen M = 75,00 ± 6,78, dan kelompok kontrol M = 70,86 ± 5,15).

Dari uraian masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Pada Materi Laju Reaksi Sesuai Dengan Tuntutan Kurikulum 2013”.

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan modul pembelajaran kimia inovatif sesuai kurikulum 2013.

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, sebagai berikut :

(14)

5

2. Komponen apa saja yang dapat diintegrasikan dalam modul kimia pada pengajaran laju reaksi agar memenuhi kompetensi yang dituntut dalam kurikulum 2013?

3. Bagaimana susunan materi kimia untuk materi laju reaksi di dalam modul pembelajaran agar kompetensi pedagogik dapat tercapai?

4. Kegiatan laboratorium apa yang dapat dilakukan untuk materi laju reaksi agar kompetensi psikomotor dapat tercapai?

5. Kegiatan luar kelas apa yang dapat dilakukan untuk materi laju reaksi agar kompetensi afektif dapat tercapai?

6. Apa saja media pembelajaran yang sesuai pada modul pembelajaran inovatif agar dapat dipergunakan pada materi laju reaksi?

7. Bagaimana cara menstandarisasi modul pembelajaran kimia inovatif agar standar dan dapat dipergunakan dalam pengajaran kimia?

8. Bagaimana keefektifan modul pembelajaran hasil inovasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa siswa SMA?

9. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa dalam menggunakan modul pembelajaran hasil inovasi dalam materi laju reaksi dibandingkan dengan tingkat motivasi belajar siswa yang tidak meggunakan modul hasil inovasi?

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sesuai dengan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah modul pembelajaran inovatif pada materi laju reaksi sesuai dengan kurikulum 2013?

2. Apa saja komponen yang dapat diintegrasikan dalam modul kimia pada pengajaran laju reaksi agar memenuhi kompetensi yang dituntut dalam kurikulum 2013?

(15)

6

4. Apakah kegiatan laboratorium pada materi laju reaksi sudah sesuai untuk mencapai kompetensi psikomotor?

5. Apakah kegiatan luar sekolah pada materi laju reaksi sudah sesuai untuk mencapai kompetensi afektif?

6. Apa saja media pembelajaran yang sesuai pada modul pembelajaran inovatif agar dapat dipergunakan pada pembelajaran laju reaksi?

7. Apakah modul pengajaran inovatif sudah standar dan dapat dipergunakan untuk pengajaran kimia?

8. Apakah modul pembelajaran kimia hasil inovasi pada materi laju reaksi efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

9. Apakah modul pembelajaran inovasi pada materi laju reaksi dapat meningkatkan motivasi belajar pada materi laju reaksi?

1.5. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti dapat membatasi masalah yang akan diteliti agar tidak menyimpang dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut adalah batasan-batasan masalah dalam penelitian ini :

1. Menyusun dan mengembangkan modul pembelajaran yang sesuai kurikulum 2013 pada materi laju reaksi.

2. Penyusunan modul pembelajaran akan dikembangkan dari 5 buku siswa yang dipergunakan di SMA tempat penelitian.

3. Modul pembelajaran akan dikaji dan direvisi oleh dosen kimia, guru kimia, dan siswa sampai diperoleh modul pembelajaran yang sesuai standar kurikulum 2013.

4. Pengujian modul dilakukan pada siswa terbatas.

(16)

7

1.6. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan modul pembelajaran inovatif pada materi laju reaksi yang standar sesuai kurikulum 2013.

2. Untuk mengetahui komponen-komponen yang dapat diintegrasikan pada modul agar memenuhi kompetensi yang dituntut dalam kurikulum 2013. 3. Untuk mengetahui susunan materi laju reaksi yang standar sesuai kurikulum

2013 pada modul agar tercapai kompetensi pedagogik.

4. Untuk mengetahui kegiatan laboratorium yang dapat dilakukan agar tercapai kompetensi psikomotor.

5. Untuk mengetahui kegiatan luar kelas yang dapat dilakukan agar kompetensi afektif dapat tercapai.

6. Untuk mengetahui apa media pembelajaran yang sesuai pada modul pembelajaran inovatif agar dapat dipergunakan pada pembelajaran laju reaksi. 7. Untuk menstandarisasi modul pembelajaran inovatif pada materi laju reaksi

sesuai kurikulum 2013 agar dapat dipergunakan dalam pengajaran kimia. 8. Untuk mengetahui apakah modul pembelajaran inovatif efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

9. Untuk mengetahui apakah modul pembelajaran inovatif pada materi laju reaksi dapat meningkatkan motivasi siswa.

1.7. Manfaat Penelitian

Dengan diterapkannya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan manfaat yang didapat setelah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : Mengetahui cara pengembangan dan pembuatan modul yang sesuai standar kurikulum 2013.

(17)

8

3. Bagi siswa : Membantu siswa dalam menambah wawasan dan motivasi belajar kimia.

(18)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penilaian ini adalah :

1. Didapat modul pembelajaran inovatif pada materi laju reaksi yang sudah sesuai standar kurikulum 2013, dengan tahap penelitian adalah analisis buku pegangan siswa, standarisasi, revisi modul, serta uji coba modul 2. Komponen-komponen yang telah diintegrasikan pada modul agar sesuai

tuntutan kurikulum 2013 adalah pembaharuan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013, serta lebih menekankan kerja siswa dalam tiga aspek yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Penyusunan materi yang disusun sesuai dengan runutan kurikulum 2013 yaitu, konsep laju reaksi, teori tumbukan, faktor yang mempengaruhi laju reaksi, dan persamaan laju reaksi. Diberikan media yang dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami materi, serta penyesuaian modul dengan model pembelajaran yang sesuai kurikulum 2013, yaitu Problem Based Learning, Project Based Learning dan

Discovery Learning.

3. Susunan materi laju reaksi yang standar sesuai dengan silabus kurikulum 2013 yang ada pada modul inovatif agar tercapai kompetensi pedagogik atau kognitifnya adalah konsep laju reaksi, teori tumbukan, faktor yang mempengaruhi laju reaksi, dan persamaan laju reaksi. Teori tumbukan memiliki peranan penting dalam penyampaian pengertian laju reaksi sehingga setelah konsep laju reaksi materi yang cocok dilanjutkan adalah teori tumbukan.

(19)

74

reaksi, sedangkan praktikum video mandiri akan mengasah keterampilan siswa dalam melakukan percobaan.

5. Kegiatan luar kelas yang dapat dilakukan agar kompetensi afektif dapat tercapai adalah kegiatan lihat lingkungan, dimana siswa melakukan observasi mengenai kejadian di lingkungan yang berkaitan dengan materi laju reaksi dan akan mempresentasekan di depan kelas, kegiatan ini akan mengasah sikap-sikap yang diinginkan dalam konpetensi inti dan kompetensi dasar.

6. Media pembelajaran yang sesuai pada modul pembelajaran inovatif laju reaksi adalah media presentase, video animasi, video macromedia flash,

dan media weblog, dimana media-media ini akan membuat siswa dapat

belajar mandiri mengenai laju reaksi, yang sesuai dengan prinsip kurikulum 2013 yaitustudent centered.

7. Hasil standarisasi modul inovatif pada materi laju reaksi sesuai tuntutan kurikulum 2013 adalah 3,57 yang dikategorikan sebagai modul yang valid dan tidak perlu direvisi serta standar untuk digunakan sebagai modul pembelajaran. Dengan hasil pada beberapa aspek sebagai berikut, kelayakan isi 3,48, kelayakan bahasa, 3,48, kelayakan penyajian, 3,62, serta kelayakan kegrafikaan 3,73, dimana keempat aspek tersebut juga dikategorikan baik.

(20)

75

9. Modul pembelajaran inovatif pada materi laju reaksi dapat meningkatkan motivasi siswa dibandingkan dengan buku pegangan siswa, dilihat dari nilai rata-rata angket motivasi adalah 77,56. Dimana nilai rata-rata angket motivasi di SMA Negeri 3 Medan adalah 77,13>75,00, nilai rata-rata angket motivasi di MAN 2 Model Medan adalah 78,30>76,26, dan nilai rata-rata angket motivasi di SMA Methodist 2 Medan adalah 79,16>74,40.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan : 1. Sebelum menggunakan modul atau buku sebagai sumber pembelajaran,

seharusnya guru terlebih dahulu memeriksa kelengkapan materi buku yang akan digunakan. Sehingga penyampaian materi kepada siswa tidak menjadi salah dan membuat bingung siswa dalam mempelajari materi kimia.

(21)

76

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, ( ), http://kimiastudycenter.com/kimia-xi/25-laju-reaksi, (diakses April 2014).

Anonim, ( ), http://teknoareasmancis.blogspot.com/p/pembahasan-soal _3607.html, (diakses April 2014).

Anonim, ( ), http://www.mhhe.com/physsci/chemistry/essentialchemistry/ flash/collis11.swf, (diakses April 2014).

Anonim, (2010), http://my-diaryzone.blogspot.com/2010/07/swf-zone-laju-reaksi.html, (diakses April 2014).

Anonim, (2013), http://planetkimia.com/2013/11/soal-laju-reaksi/, (diakses April 2014).

Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Asyhar, R., (2012), Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Referensi Jakarta, Jakarta.

Azzahra, S., (2010),Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Buxton, C., (2003), Better books, better teaching,Science and Children Academic Research Library41 (2): 28-32.

Chambliss, M.J., (2001), Analyzing science textbook materials to determine how "persuasive" they are,ProQuest Education Journals40 (4): 255-264. Dalimunthe, S., (2011),Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester 1

Berdasarkan Standar Isi KTSP, Skripsi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Daryanto, (2013), Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam

Mengajar, Gava Media, Yogyakarta.

Hamdani, (2010),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Handayani, D., (2011), Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Melalui

Pendekatan Keterampilan Proses pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Junaidi, (2010), Titik Persentase Distribusi t, df = 1-200, http://junaidichaniago.wordpress.com (diakses 18 Juli 2014).

Kemdikbud, (2013), Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SMA/MA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

(22)

77

Parulian,H.; dan Situmorang, M., (2013), Inovasi Pembelajaran di dalam Buku Ajar Kimia SMA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI,

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume19 (2): 74-82.

Petrucci, R., (2003), General Chemistry Principles and Modern Applications Eighth Edition, Erlangga, Jakarta.

Purba, M., (2006),Kimia SMA Kelas XI,Erlangga, Jakarta.

Purba, D., Safitri, D., dan Lubis, N.P., (2012),Kapita Selekta Laju Reaksi, Tugas Akhir Perkuliahan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Raisah, M., (2013), http://prezi.com/sdts-idzsch9/media/, (diakses April 2014). Salomet, B., (2013),

http://chemistryalif.blogspot.com/2013/03/download-animasi-laju-reaksi.html, (diakses April 2014).

Silitonga, P.M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Simatupang, N.; dan Situmorang, M., (2013), Innovation of Senior High School Chemistry Textbook to Improve Students Achievement in Chemistry.

Proceeding The 2nd International Conference of The Indonesian Chemical Society 2013: 44-52.

Situmorang, H.; dan Situmorang, M., (2013). Efektivitas Metode Demonstasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menegah Kejuruan pada Pengajaran Sistem Koloid. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume19 (I): 1-7.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melakui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung : 237-245.

Situmorang, M.; Simaremare, B.; Elnovrey, J.; Nairborhu, P.; dan Sumbayak, D., (2012), The Development of Chemistry Learning Module for RSBI Senior High School Student, Research Report, Faculty of Mathematics and Natural Science State University of Medan, Medan.

Sugiharti, G., (2012), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Diktat Perkuliahan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Sutresna, N., (2008),Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI SMA, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Syahbani, R., (2011), Classroom modules for nanotechnology undergraduate education: development, implementation and evaluation, European

Journal of Engineering EducationVolume36 (2): 199–210.

(23)

78

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Urip, (2012), http://urip.wordpress.com/2012/11/08/penentuan-orde-reaksi/, (diakses April 2014).

Wiwoho, K.A., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Yusfiani, dan Situmorang, M., (2011), Pengembangan dan Standarisasi Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XII Semester 1 Berdasarkan Standar Isi KTSP,

Gambar

Gambar 2.1. Pemetaan Modul
Tabel Distribusi Uji t

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Sumbang Saran meningkatkan keterampilan berpikir kritis sebesar 30% dan jumlah siswa yang memperoleh

Bagi penelitian yang akan datang dapat menganalisis faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan keluarga tentang cara penanganan OA dan diharapkan penelitian ini dapat

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi menunjukkan bahwa menu-menu dalam SIMRS telah berjalan sesuai dengan fungsinya dan tidak terdapat menu yang tidak

Hasil penelitian ini memperlihatkan temuan bahwa imunoekspresi BRAF V600E pada adenokarsinoma kolorektal tidak berhubungan dengan terdapatnya metastasis ke kelenjar getah

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, peneliti berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “ KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD

Yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin. Dalam melakukan interview, pewawancara membawa pedoman yang hanya berisi garis besar tentang hal yang akan

[r]

People do not always violate the cooperative principles and disharmonic between the acts of speech act.Similar to Rosaria who observed the expressing of mockery in Eminem’s