• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SECANGGANG KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SECANGGANG KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE VAK (VISUAL,

AUDITORY, KINESTETIK) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SECANGGANG KAB. LANGKAT

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DIMAS PRATAMA NIM: 609411018

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

DIMAS PRATAMA, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting Dengan Menggunakan Metode VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Secanggang Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.

(Pembimbing : CHAIRUL AZMI )

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan proses hasil belajar lompat jauh gaya melenting dengan metode VAK (Visual Auditori Kinestetik ) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Secanggang Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-1 yang menjadi subjek dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang akan diberikan tindakan melalui penerapan metode VAK (Visual Auditori Kinestetik ) terhadap proses belajar lompat jauh gaya melenting. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

(4)

Hasil penelitian menyimpulkan : (1) Dari tes hasil belajar siklus I diperoleh sebanyak 17 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan sebesar (53,2%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar sedangkan 15 orang siswa (46,8%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar setelah dikonfersikan adalah 65,1. (2) dari tes hasil belajar siklus II diperoleh data sebanyak 26 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan sebesar (81,3%) yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar, sedangkan 6 orang (18,7%) masih belum tuntas. Dengan nilai rata-rata hasil belajar setalah dikonfersikan 75,8.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode VAK (Visual Auditori Kinestetik ) dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Secanggang Kab.Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama kali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas

segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Lompat Jauh Gaya Melenting Dengan Menggunakan Metode VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Secanggang Tahun Ajaran 2013/2014”.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes. Sebagai Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. Sebagai Pembantu Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes. Sebagai Pembantu Dekan II FIK UNIMED

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Sebagai Pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes. Sebagai Ketua Jurusan PJKR FIK

UNIMED

7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. Sebagai Sekretaris Jurusan PJKR FIK

UNIMED

8. Bapak Drs. Chairul Azmi, M.Pd. Sebagai Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak kepada

(6)

penulis

9. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

penyelesaian skripsi ini.

10.Terima Kasih Buat Bapak dan Ibu Perpustakaan FIK, yang banyak membantu

penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

11. Terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Secanggang Kab.

Langkat yang memberikan izin melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Bapak Partahian Dasopang, S.Pd selaku Guru Penjas, serta Bapak/Ibu Staf

Pegawai dan TU yang telah banyak membantu selama dalam penelitian ini.

12. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih Kepada Ayahanda Sutopo dan

Ibunda tercinta Sulastri yang dengan sepenuh hati telah banyak memberikan

kasih sayang, doa dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini, kalian adalah Inspirasi dan Semangatku.

13. Kepada kedua adik saya Devi Permatasari dan Denok Pratiwi yang juga

memberikan semangat.

14. Teristimewa juga buat kekasih tercinta yang telah memberi support kepada

saya. Dan juga memberikan bantuan, pengertian dan dukungan selama

penyelesain skripsi.

15. Rekan-rekan Mahasiswa FIK UNIMED khususnya PJS A Reg’09. Dan

tentunya kepada rekan-rekan seperjuangan, M. Arfa, Endang Pratiwi, Maya

Sarisoraya, M. Irpansyah, Geovanny Esmuaji, Dona Putra, Tommi Riski. Dan

semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya, yang telah

banyak membantu dalam penyelesaiaan skripsi ini.

(7)

16. Rekan-rekan seperjuangan kost kencol, Rustiarto, Fath Anja, Andi Pranoto,

Harianto, Sukanalu, Epan, Rusmanto, Bobi Helmi yang telah banyak

membantu secara moril maupun materil dalam penyelesaian askripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa tak ada tulisan yang sempurna selain

Al-qur’an, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, September 2013 Penulis,

Dimas Pratama NIM. 609411018

(8)
(9)

ix

1.Hakekat Pendidikan Jasmani ... 9

2.Hakekat Hasil Belajar ... 10

3.Hakekat Atletik ... 12

4.Metode VAK ... 20

B.Kerangka Berfikir ... 23

C.Hipotesi Tindakan ... 24

Bab III: Metodologi Penelitian ... 25

(10)

x

2. Objek Penelitian ... 26

D.Desain Penelitian ... 26

E.Instrumen Penelitian ... 28

F.Teknis Analisis Data ... 32

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 37

A. Deskripsi Data Penelitian ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V: Kesimpulan dan Saran ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

Daftar Pustaka ... 52

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kelebihan Dan Kekurangan Metode VAK ... 22

2. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar ... 32

3. Indikator Penilaian ... 33

4. Deskripsi Data Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 37

4.1 Frekuensi nilai tes lompat jauh gaya melenting siklus I ... 40

4.2 Deskripsi hasil pos test siklus I ... 42

4.3 Frekuensi nilai test lompat jauh gaya melenting siklus II ... 44

4.4 Deskripsi hasil pos test siklus II ... 45

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Teknik Lompat Jauh Gaya Melenting ... 14

2. Teknik awalan/ancang-ancang ... 15

3. Teknik bertolak/bertumpu ... 17

4. Teknik menggantung ... 18

5. Teknik pendaratan ... 19

6. Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 29

7.1 Data awal lompat jauh gaya melenting ... 38

7.2 Perbandingan ketuntasan belajar siklus I ... 42

7.3 Perbandingan belajar pada siklus II ... 46

7.4 Perbandingan ketuntasan hasil belajar setiap siklus... 47

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 54

2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 57

3.Contoh Lembar Penilaian Tes ... 60

4.Nilai Tes awal Siswa ... 64

5.Nilai Tes Siklus I ... 67

6.Nilai Tes Siklus II ... 70

7.Perkembangan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 73

8.Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 75

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Teknik Lompat Jauh Gaya Melenting ... 14

2. Teknik awalan/ancang-ancang ... 15

3. Teknik bertolak/bertumpu ... 17

4. Teknik menggantung ... 18

5. Teknik pendaratan ... 19

6. Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 29

7.1 Data awal lompat jauh gaya melenting ... 38

7.2 Perbandingan ketuntasan belajar siklus I ... 42

7.3 Perbandingan belajar pada siklus II ... 46

7.4 Perbandingan ketuntasan hasil belajar setiap siklus... 47

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 54

2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 57

3.Contoh Lembar Penilaian Tes ... 60

4.Nilai Tes awal Siswa ... 64

5.Nilai Tes Siklus I ... 67

6.Nilai Tes Siklus II ... 70

7.Perkembangan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 73

8.Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 75

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat di artikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan

merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam

membimbing, memimpin dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai

problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam

pelaksanaannya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai hasil, dimana pendidikan

itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat

perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai

manusia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiannya. Pendidikan sebagai

proses dan sebagai hasil dalam pelaksanaannya sangat memerlukan adanya

pengkajian yang mendalam dan komprehensif, agar proses untuk mencapai dan

hasil yang dicapai dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai

manusia mulia.

Pendidikan jasmani (Penjas) ialah bagian dari pendidikan yang

penyampaiannya dilakukan melalui aktivitas fisik atau salah satu cabang olahraga.

Dimana aktivitas fisik yang dilakukan pendekatannya lebih dominan pada

kegiatan keolahragaan, dikarenakan penjas sangat erat kaitannya dengan

pembinaan olahraga, seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik

(17)

2

Keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang

memerlukan peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan, dan

pengawasan. Keolahragaan Nasional adalah keolahragaan yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

yang berakar pada nilai-nilai keolahragaan, kebudayaan nasional Indonesia, dan

tanggap terhadap tuntutan perkembangan olahraga. Olahraga pendidikan adalah

Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses

pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan,

kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Olahraga prestasi

adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara

terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai

prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga.

Secara umum kegiatan pembelajaran penjas melibatkan aktivitas fisik,

demikian pula halnya dalam belajar lompat jauh gaya melenting. Salah satu faktor

keberhasilan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan dipengaruhi oleh

metode atau gaya mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih

guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi

yang diajarkan dapat dikuasai anak dengan baik. Metode mengajar yang sesuai

dalam pelaksanaan pembelajaran akan membantu anak untuk menguasai materi

yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Banyak metode atau gaya mengajar yang dapat digunakan dalam

pembelajaran penjas. Metode yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan

(18)

3

diterapkan selama pembelajaran berlangsung, tergantung dari keadaan kelas atau

siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis di SMP Negeri 1

Secanggang terlihat bahwa pada saat proses pembelajaran lompat jauh

berlangsung, banyak siswa kurang semangat dalam melakukan aktifitas

pembelajaran. Dalam observasi yang dilakukan penulis dari guru bidang studi

pendidikan jasmani bahwa teknik dasar lompat jauh gaya melenting siswa masih

rendah. Ini disebabkan karena siswa kurang aktif dalam mengikuti dan

melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani cabang atletik nomor lompat

jauh. Dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi penjas di SMP

Negeri 1 Secanggang oleh Partahian Dasopang ,S.Pd menyatakan bahwa : ”Siswa

kurang dapat memahami teknik dasar lompat jauh gaya melenting dengan baik

sehingga hasil belajar lompat jauh gaya melenting yang diperoleh kurang

maksimal”.

Selain itu siswa merasa lompat jauh tidak populer dikalangan masyarakat.

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 1

Secanggang pada bulan Maret 2013, siswa yang mempraktekkan lompat jauh gaya

melenting dari jumlah 32 siswa yang terdapat dalam satu kelas, pada waktu

beberapa kali melakukan pembelajaran penjas dalam materi lompat jauh gaya

melenting, masih banyak dijumpai para siswa yang kurang terampil dalam

melakukan teknik dasar lompat jauh gaya melenting, karena itu hasil belajar

lompat jauh gaya melenting siswa masih sangat rendah, dibawah tingkat kriteria

ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu dengan nilai 75 yaitu dari 32 siswa hanya 8

(19)

4

24 siswa atau 75% siswa tidak tuntas dalam satu kelas tersebut,berarti dari data

tersebut hanya 25% dari siswa seluruhnya yang berhasil melakukan lompat jauh

gaya melenting, namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal

(KKM) secara klasikal yang di tetapkan yaitu 80% dari keseluruhan siswa. Hal ini

berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai-nilai siswa yang

terlihat pada Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM) yang yang ditetapkan disekolah

untuk mata pelajaran pendidikan jasmani adalah 75, namun masih banyak siswa

yang mempunyai nilai rata-rata dibawah 75.

Faktor yang yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar lompat jauh gaya

melenting adalah faktor gaya mengajar guru bidang studi. Dalam proses

pembelajaran guru menjadi faktor yang utama untuk mencapai keberhasilan

tujuan pembelajaran khususnya pendidikan jasmani. Peran guru sangat vital dalam

proses pembelajaran karena disini guru sebagai fasilitator, pemberi materi dan

sumber ilmu bagi siswa siswi disekolah. Sistem pengajaran yang bersifat

konvensional yaitu dengan proses pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana

guru aktif menjelaskan sedangkan siswa bersifat pasif, hanya mendengarkan dan

mencatat masih banyak diterapkan. Hal ini tentu saja membosankan bagi siswa itu

sendiri sehingga mereka akan sulit untuk berkonsentrasi dan pikiran mereka pun

melayang kemana-mana. Akibatnya tidak sedikitpun materi yang tersimpan

dalam ingatan dan memori siswa. Jika hal ini berlangsug terus menerus dalam

waktu yang lama maka minat, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa yang

juga menurun. Padahal guru sebagai tenaga professional dan fasilitator dalam

pembelajaran seharusnya terus mengembangkan kreatifitasnya dalam proses

(20)

5

perkembangan teknologi. Guru harus dapat memanfaatkan hasil teknologi yang

ada untuk kemajuan pendidikan.

Selain faktor gaya mengajar guru yang kurang kreatif, faktor lingkungan

sekitar sekolah juga berpengauh terhadap tumbuh kembang siswa dan merupakan

rangsangan berfikir yang kuat bagi siwa-siswi ketika pembelajaran pendidikan

jasmani. Peneliti melihat lingkungan sekitar sekolah cukup bagus karena banyak

pepohonan dan dekat dengan rumah warga. Kemudian letak sekolah juga sangat

strategis karena letaknya di pusat kelurahan dan berdekatan dengan pekan yang

menyediakan berbagai perlengkapan peserta didik.

Perlu adanya usaha perbaikan dalam hal pengajaran, misalnya penggunaan

metode VAK (Visual,Auditory,Kinestetik). Penggunaan Metode VAK merupakan

media pembelajaran yang unsur-unsurnya sangat mendukung peningkatan hasil

belajar siswa disekolah. Dikatakan demikian karena media merupakan alat bantu

dan sumber belajar dalam proses belajar mengajar sehingga dapat memudahkan

jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Media dapat menambah

ketertarikan dan minat belajar siswa serta memperjelas materi pembelajaran yang

diberikan oleh guru. Sebagaimana terdapat dalam Undang-undang No 2 tahun

1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 35, Yaitu setiap satuan

pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah

maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar.

Jadi pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bilamana para

tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber

belajar yang diperlukan untuk penyelenggara kegiatan belajar yang bersangkutan.

(21)

6

nomor lompat jauh yang membutuhkan tehnik-tehnik dalam melakukan

gerakannya. Setiap materi pembelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang

bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu,

tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu media

seperti gambar,video dan lain-lain. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran

tentu sukar diproses oleh siswa. Apalagi bagi siswa yang kurang menyukai bahan

pelajaran yang disampaikan itu. Pastilah siswa akan cepat merasa bosan dan lelah.

Mereka hanya akan mengkhayal dan berandai-andai saat melihat papan tulis dan

guru hanya memberikan ceramah kepada mereka. Hal ini sudah dapat pasti

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Namun, pada kenyataan sekarang ini masih

banyak guru yang belum menggunakan media sebagai alat bantu dan sumber

balajar.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah

motivasi, minat, bakat, semangat, kondisi fisik, sarana atau media pembelajaran,

guru, metode atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, dan lain-lain.

Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu pembaharuan dalam pembelajaran

untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari penjas khususnya materi lompat

jauh menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan

menyenangkan, salah satunya adalah melalui metode VAK.

Melalui Metode VAK siswa diajarkan untuk memahami “bagaimana cara

belajar” dan “bagaimana cara berfikir”, melakukan pembelajaran berdasarkan

akifitas dan memanfaatkan indra sebanyak mungkin. Metode VAK yang

merupakan singkatan dari kata Visual (belajar dengan melihat,mengamati dan

(22)

7

dan kinestetik (Belajar melalui aktivitas fisik atau bergerak dan berbuat atau

keterlibatan langsung).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Secanggang

dengan judul : tentang penggunaan Metode VAK terhadap upaya peningkatan hasil

belajar lompat jauh gaya melenting pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Secanggang, Kab.Langkat, Tahun Ajaran 2013 / 2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat di

identifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Gaya mengajar guru yang kurang kreatif.

2. Media pembelajaran tidak menarik.

3. Siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran.

4. Siswa kurang tertarik dengan materi lompat jauh.

5. Siwa masih malu untuk bertanya dan menyampaikan gagasan.

6. Siswa merasa susah melakukan tekhnik dasar lompat jauh gaya melenting.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan

penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah

yang di bahas pada penelitian ini adalah peranan penggunaan metode VAK

(23)

8

jauh gaya melenting pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Secanggang Kab.

Langkat tahun ajaran 2013/014.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil berdasarkan urain diatas adalah :

“Apakah melalui penerapan metode VAK dapat meningkatkan hasil belajar lompat

jauh gaya melenting siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Secanggang Kab. Langkat

tahun ajaran 2013/2014?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui seberapa

besar peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Secanggang Kab. Langkat tahun ajaran 2013/2014.”

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih model pembelajaran

yang sesuai untuk meningkatkan hasil balajar siswa khususnya pada mata

pelajaran penjas.

3. Sebagai masukan bagi guru agar dapat memahami gaya penerapan metode

VAK dan menerapkannya dalam pembelajaran.

(24)

9

5. Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat menggemari cabang

olahraga atletik khususnya lompat jauh gaya melenting.

6. Untuk menambah wawasan ilmiah secara teoritis dan memperkaya ilmu

(25)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan metode VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) dapat

meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Secanggang Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013 / 2014.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Metode VAK merupakan metode pembelajaran yang dapat dipergunakan

dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya Lompat Jauh Gaya

Melenting.

2. Bagi guru dan calon guru khususnya guru pendidikan jasmani hendaknya

menggunakan metode pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran

yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa sehingga hasil belajar siswa

dapat terus ditingkatkan.

3. Masukan kepada peneliti berikutnya yang ada kaitannya dengan penelitian

ini.

(26)

52

DAFTAR PUSTAKA

Agus Krisyanto (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan

Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Cetakan 1. Surakarta. UNS Pres.

Aip Syarifuddin (1992). Atletik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Aqib, Zainal (2010). Pendidikan Tindakan KelasUntuk Guru. Jakarta: Yrama Widya.

Bashori, K. (2001). Kelas Bukan Kuburan. Majalah Gerbang Pendidikan Edisi no.1/Tahun 1.Hal 38-39 : http// mediadiknas.go.id/ medical document/5406.pdf.

Colin Rose, Nicholl,J.M. (2003). Accelerated Learning For the 21st Century.

Alih bahasa Dedi Ahimsa. Penerbit Nuansa. Bandung.

Hamalik, Oemar. (2001). Prose Belajar Mengajar. Jakarta, Bumi Aksara.

Herald Muller, Wolfgang Ritzdorf (2000). Pedoman Resmi Mengajar Atletik. Alih bahasa Suyono Danusyogo. Penerbit Staf Sekretariat IAAF-RDC. Jakarta.

Lou Russell (2011). The Accelereted Learning Fieldbook. Alih bahasa M. Irfan Zakkie. Penerbit Nusa Media. Bandung.

Meier, Dave (2002). The accelerated Learning Handbook. Alih bahasa Rahmani Astuti. Penerbit Kaifa. Bandung.

M. Yusuf Adisasmita (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

(27)

53

Rusli Lutan, (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan

Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi.Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.Jakarta.

Toto Subroto, (2000). Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED 2008.

http: //mediadiknas.go.id/medical document/5406.pdf. http://gambar atletik gaya gantung.com

(28)

35

DAFTAR PUSTAKA

AgusKrisyanto (2010). PenelitianTindakanKelas (PTK) DalamPendidikanJasmani&KepelatihanOlahraga. Cetakan 1. Surakarta.

UNS Pres.

AipSyarifuddin (1992).

Atletik.DepartemenPendidikandanKebudayaanDirektoratJendralPendidikan

TinggiProyekPembinaanTenagaKependidikan.

Bashori, K. (2001). KelasBukanKuburan. MajalahGerbangPendidikanEdisi no.1/Tahun 1.Hal 38-39 :http// mediadiknas.go.id/ medical document/5406.pdf.

Meier, Dave (2002). The accelerated Learning Handbook.

AlihbahasaRahmaniAstuti.PenerbitKaifa. Bandung.

Nana Sudjana, (2009).PenilaianHasil Proses BelajarMengajar, Bandung : PT RemajaRosdaKarya.

Colin Rose, Nicholl,J.M. (2003). Accelerated Learning For the 21st Century.

AlihbahasaDedi Ahimsa.PenerbitNuansa. Bandung.

Toto Subroto, (2000). PemantapanKemampuanMengajar (PKM).

DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Herald Muller, Wolfgang Ritzdorf (2000).PedomanResmiMengajarAtletik. AlihbahasaSuyonoDanusyogo.PenerbitStafSekretariat IAAF-RDC. Jakarta.

(29)

36

M. Yusuf Adisasmita (1992). OlahragaPilihanAtletik.

DepartemenPendidikandanKebudayaanDirektoratJendralPendidikanTinggiPr oyekPembinaanTenagaKependidikan.

Lou Russell (2011). The Accelereted Learning Fieldbook.Alihbahasa M. IrfanZakkie.Penerbit Nusa Media. Bandung.

Hamalik, Oemar. (2001). Prose BelajarMengajar. Jakarta, BumiAksara.

Tim PenyusunPedomanPenulisanSkripsi FIK UNIMED 2008.

http: //mediadiknas.go.id/medical document/5406.pdf. http://gambar atletikgayagantung

Gambar

Tabel
Gambar                                                                                                    Halaman
Gambar                                                                                                    Halaman

Referensi

Dokumen terkait

jenis pupuk dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong krisan. Informasi ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan jenis pupuk

untuk resapan air yang minim dapat menggunakan Teknologi Biopori.. Teknologi Biopori ini dapat mengurangi air limpasan hujan,

[r]

Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru pamong, dengan sumber data yaitu, kepala sekolah, guru dan siswa SMP IT At-Taqwa Miri Sragen, dan dalam memperoleh

Pembuatan tablet effervescent campuran ekstrak daun salam dan kumis kucing. diharapkan dapat bermanfaaat agar diperoleh obat tradisional dalam

nasabah dalam transaksi yang telah dilakukan merupakan salah satu bagian. dari sebuah permasalahan dan mungkin masih ada

Taylor, 1993, Kualitatif Dasar-dasar Penelitian , Usaha Nasional, Surabaya... Bina Rena

[r]