• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INQUIRY UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XII SEMESTER 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INQUIRY UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XII SEMESTER 1."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INQUIRY UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XII SEMESTER I

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Pascasarjana Universitas Negeri Medan

OLEH REHULINA NIM. 8116173021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

REHULINA. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Juli 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Prosedur pengembangan LKS berbasis inquiry (2) Karakteristik LKS berbasis inquiry (3) Penilaian guru terhadap produk LKS yang dikembangkan (4) Penilaian Siswa terhadap produk LKS yang dikembangkan (5) Hasil belajar siswa yang menggunakan produk LKS. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan dan menggunakan perlakuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar dengan sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang ditentukan dengan teknik total sampling yaitu kelas A ( kelas kontrol ) yang dibelajarkan tanpa menggunakan produk LKS yang dikembangkan dan kelas B ( kelas eksperimen) yang dibelajarkan dengan menggunakan produk LKS berbasis inquiry. Teknik analisis data menggunakan analisis Independent Sample t test pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 19.0.

Hasil penelitian menunjukan : (1) Prosedur pengembangan produk LKS berbasis inquiry melalui tiga prosedur yaitu model pengembangan produk, prosedur pengembangan produk, dan uji coba produk (2) Karakteristik LKS berbasis inquiry penyusunannya mengacu pada standar isi 2006. Analisis dan penyajian menetapkan konsep dasar metode dengan langkah-langkah berbasis inquiry. LKS dengan pendekatan konstruktivisme, siswa aktif melakukan eksplorasi terhadap gejala-gejala biologi melalui kegiatan inquiry yang dilengkapi dengan kegiatan diskusi untuk melatih siswa agar terampil bertanya dan menanggapi pertanyaan serta evaluasi untuk mengetahui pencapaian kompetensi. (3) Rata - rata persentase penilaian guru terhadap produk LKS yang dikembangkan yaitu 87% dengan kriteria sangat baik (4) Perolehan skor rata-rata penilaian siswa terhadap produk LKS yang dikembangkan pada kelompok besar adalah 88% dengan kriteria sangat baik (5) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan LKS berbasis inquiry lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan produk LKS yang dikembangkan (69,40 :52,44) dengan perbedaan yang signifikan (t= -5,550 ; P < 0,000 ). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menggunakan media pembelajaran LKS berbasis inquiry yang telah dikembangkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

(6)

ABSTRAK

REHULINA. The developing of students worksheet based inquiry for Biology Instruction of Senior High School at the XII class Semester 1. A Thesis. Prostgraduate School. State University of Medan. July, 2013.

This study aims to know : (1) The Procedure for developing of Students Worksheet based inquiry (2) Students Worksheet characteristics based inquiry (3) The teachers’ evaluating on the Students Worksheet developing (4) students’ evaluating of the Students Worksheet developed (5) students achievement applying Students Worksheet developing. This study is developing research and used instrument to know its effects on the students’ achievement by using 2 classes as the samples which were decided by using total sampling technique. These samples were classified into two classes, class A (control group), instructed without applying Students Worksheet based inqury and class B (experimental group), instructed by applying Students Worksheet based inqury. The technique of analyzing data used independent analysis of sample t test at the significance α = 0,05 with help of SPSS 19,0.

The result of the study showed that : (1) the developing of Students Worksheet based inqury product was done with three steps, namely product developing model, product developing procedures, and product treatments (2) the validation result from the material expert on the wholly Students Worksheet developed was very good with the average percentation evaluation (ape) was 89%, and the validation from the design of Students Worksheet product with ape 90% with the criteria was very good. (3) the ape of the teachers on the Students Worksheet product developed was 87% with the criteria was very good (4). The ape of the students on the Students Worksheet product with a large group was 88% with the criteria was very good. (5). The students’ achievement instructed by applying Students Worksheet based inqury was higher tahn those instructed without Students Worksheet developed (69,40; 52,44) with the significance difference was (t= 5,550 ; P < 0,000 ). As the follow up of this reseach, it is expected that the teachers can apply instruction media of Students Worksheet based inqury developed in order to improve the students’ achievement.

(7)

iii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa(LKS) Untuk Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Bapak Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si..selaku Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh perhatian memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan sampai penyelesaikan tesis ini.

(8)

telah banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMA Negeri Unggul Kota Subulussalam, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A angkatan X dan seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta semua pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian untuk penulisan tesis ini.

Ucapan Terimakasih yang teristimewa juga diucapkan kepada suami tercinta H.Drs. Misdar atas Doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil sehingga dapat menyelesaikan Studi ini dengan baik. Terimakasih juga kepada anaknda Lalandra Yuda, Syelza Sisilia dan Ibra Melky atas Doa dan Dukungan yang telah diberikan.

(9)

v

BAB II. KERANGKA PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ...9

2.1. Hakikat Penelitian Pengembangan ...10

2.1.1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan ...12

2.2. Hakekat Pembelajaran Inquiry ...13

2.2.1. Komponen Inquiry ...17

2.2.2. Strategi Pembelajaran Inquiry ...20

2.2.3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Inquiry ...22

2.3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...25

2.3.1. Manfaat Penggunaan Median LKS ...26

2.3.3. Aspek-Aspek Penilaian LKS ...29

2.4. Hakekat Lembar Kerja Siswa Berbasis Inquiry ...31

2.4.1. Bentuk dan Fujuan LKS Berdasis Inquiry ...34

2.5. Inquiry versi Konstruktivisme dan Pengalaman Belajar ...35

2.6. Inquiry versi Pengembangan Proses Berfikir ...37

2.7. Mengembangkan LKS Berbasi Inquiry pada Pembelajaran Biologi ...38

2.8. Karakteristik LKS Berbasis Inquiry ...40

2.9. Penelitian Yang Relevan ...44

2.10. Kerangka berfikir ...47

2.11. Uji Penggunaan Produk LKS Terhadap Hasil Belajar ...48

BAB III. METODE PENELITIAN ...49

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian...49

3.2. Populasi dan Sampel ...49

3.3. Jenis Penelitian ...50

3.4. Penelitian Pengembangan Media Ajar LKS Berbasis Inquiry ...51

3.4.1. Model Pengembangan LKS Berbasis Inquiry ...51

(10)

3.4.3. Uji Coba Produk ...65

3.5. Uji Produk LKS dalam Proses Belajar Mengajar ...68

3.6. Karakteristik Pengembangan LKS Berbasis Inquiry ...70

3.7. Instrumen Pengumpulan Data ...74

3.7.1. Angket ...74

3.7.2. Tes Evaluasi ...76

3.7.2.1. Kisi-Kisi ...76

3.7.2.2. Pengujian Efektivitas Produk ...77

3.8. Uji Coba Instrumen ...78

3.9. Teknik Analisis Data ...79

3.9.1 Analisis Uji t ...83

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...85

4.1. Hasil Validasi oleh Tim Ahli ...85

4.1.1. Penilaian Ahli Materi ...85

4.1.2. Penilaian Ahli Desain...86

4.2. Karakteristik LKS Berbasis Inquiry ...87

4.3. Penilaian Guru Biologi Terhadap Produk ...88

4.4. Penilaian Siswa Terhadap Produk LKS yang dikembangkan ...90

4.5. Uji Produk LKS ...95

4.5. 1. Uji Efektivitas Produk ...97

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...98

5.1. Kesimpulan ...98

5.2. Implikasi ...99

5.3. Saran ...100

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Motivatif, Konstruksi, dan Teknis 59 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Kualitas LKS 59 Tabel 3.3 Kisi- kisi penilaian pendekatan Inquiry 60 Tabel 3.4 Daftar Validator Pengembangan Media Ajar LKS 60 Tabel 3.5 Persentase Penilaian Tim Ahli Materi 62 Tabel 3.6 Catatan Perbaikan dari Ahli Materi Terhadap Produk 63 Tabel 3.7 Penilaian Ahli Desain Terhadap Desain Produk LKS

(Skala1-4) 64

Tabel 3.8 Catatan Revisi Ahli Desain Terhadap Desain Produk LKS 65 Tabel 3.9 Pretest-Posttest Control Group Design 69 Tabel 3.10 Materi Tes dan Ranah Kognitif Berdasarkan Taksonomi

Bloom 77

Tabel 3.11 Kriteria Jawaban Item Instrumen 81 Tabel 3.12 Persentase Kriteria Kesesuaian Indikator Karakter 83 Tabel 4.1 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap

Kelayakan Produk LKS 86

Tabel 4.2 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Desain

Terhadap Tampilan Produk LKS 87

Tabel 4.3 Skor Hasil Penilaian Produk LKS Berbasis Inquiry oleh

Guru 89

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Perorangan Terhadap Kelayakan Produk LKS

(Skala 1-4) 90

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Kelompok Kecil Terhadap Produk LKS 92

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Kelompok Besar Terhadap Kelayakan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Borg dan Gall 1987 13

Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale 16

Gambar 2.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Inquiry 24

Gambar 2.4 Komunitas Inquiry 36

Gambar 2.5 Dimensi Strategi Inquiry 43

Gambar 3.1 Pengembangan Pruduk Model Borg dan Gall 1987 53 Gambar 3.2 Prosedur pengembangan LKS Berbasis Inquiry 55

Gambar 3.3 Desain Uji Coba Produk 68

Gambar 3.4 Bagan Prosedur Perlakuan Uji Eksperimen 70 Gambar 4.1 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Uji Coba Perorangan .91 Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Uji Coba Kelompok

Kecil 93

Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Uji Coba Kelompok

Besar 95

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran I Validasi Ahli Materi Terhadap Produk LKS...

. Lampiran II Validasi Ahli Desain Terhadap Produk LKS...

Lampiran 1. Standar Isi ………... Lampiran 2. Silabus………... Lampiran 3. RPP………... Lampiran 4. Tes Evaluasi ………... Lampiran 5. Nilai PreTes dan Pos tes ………... Lampiran 6. Hasil Belajar (POSTES) Siswa

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas ………...

Lampiran 8. Hasil Uji Reabilitas………...

Lampiran 9. Hasil Uji Daya Beda...

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum mata pelajaran Biologi (2006) menegaskan bahwa

pembelajaran biologi dilaksanakan melalui pemberian pengalaman secara

langsung kepada siswa. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan

sejumlah keterampilan melalui kerja atau metode ilmiah. Pemberian pembelajaran

melalui pengalaman secara langsung salah satunya dapat dilaksanakan dengan

kegiatan pembelajaran berbasis inquiry karena konsep dasar dari inquiry adalah

metode ilmiah.

Selanjutnya dasar pertimbangan yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan

pembelajaran biologi berdasarkan Standar Kompetensi mata Pelajaran Biologi (2006) yaitu: (1) Empat pilar pendidikan; (2) Inquiry; (3) Konstruktivisme; (4) Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (Salingtemas); (5) Pemecahan

Masalah dan; (6) Pembelajaran Biologi yang bermuatan nilai. Artinya, dalam hal

ini prioritas penggunaan metode inquiry hal yang harus diutamakan dalam

kegiatan pembelajaran biologi.

Ruang lingkup mata pelajaran biologi adalah bekerja ilmiah, pemahaman

(15)

2

Rustaman dan Wulan (2007) menyatakan keterampilan dasar ilmiah biasanya dilatihkan dalam suatu kegiatan eksperimen atau investigasi yang merupakan

salah satu ciri pelajaran biologi. Untuk memberikan pengalaman langsung kepada

siswa, pelajaran biologi tidak hanya menyuguhkan konsep atau prinsip saja, tetapi

melatih sejumlah keterampilan diantaranya keterampilan proses melakukan

pengamatan, mengenali masalah, memprediksi, berkomunikasi, berhipotesis,

merencanakan percobaan atau penyelidikan, menerapkan konsep atau prinsip dan

mengajukan pertanyaan.

Ramsey (1993) dalam (Rustaman, 2005) menyatakan inquiry merupakan kegiatan membangun (konstruktivisme) pengetahuan yang dilakukan sendiri oleh

siswa melalui pemberian pengalaman belajar langsung. Kegiatan pembelajaran

berbasis inquiry mendukung sepenuhnya keterlibatan siswa dalam aktivitas

pembelajaran dan merupakan wujud nyata dari Student Centered Learning yang

implementasinya untuk meningkatkan keterampilan dasar sekaligus meningkatkan kemampuan kognitif dan mengembangkan sikap ilmiah siswa.

Kegiatan inquiry merupakan bagian integral dalam pembelajaran biologi karena peranannya menjadi penting terutama dalam menerapkan konsep atau prinsip. Pembelajaran tersebut menjadi bermakna manakala penemuan konsep atau prinsip berdasarkan hasil penemuan langsung melalui serangkaian metode ilmiah, dengan mengembangkan potensi atau kemampuan berfikir siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah (Blosser, 1990).

(16)

3

proses, sikap dan pembekalan pembelajaran sains. Ini semua dapat diwujudkan dengan kegiatan pembelajaran yang dibekali dengan perangkat Lembar Kerja Siswa ( LKS ).

Selanjutya Azhar (1993) berpendapat untuk mendukung kegiatan pembelajaran diperlukan adanya satu panduan yang terarah yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler dan dapat dilaksanakan secara eksperimen ataupun non eksperimen untuk mempermudah pemahaman konsep terhadap materi pelajaran yang diajarkan.

LKS menjadi sumber belajar dan media pembelajaran tergantung pada kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.

(17)

4

Rustaman (2005) berpendapat inquiry dipandang sebagai salah bentuk pembelajaran yang cocok untuk melatih siswa menemukan jawaban dari permasalahan dan menemukan konsep. Inquiry adalah pusat pembelajaran sains, yaitu siswa dilibatkan dalam kerja ilmiah seperti: perumusan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data serta menarik kesimpulan.

Menurut Suyanto (2011) di lapangan beredar banyak sekali LKS. LKS tersebut umumnya berisi latihan soal atau reviu dari bahan ajar setiap topik. Bentuknya berupa pertanyaan-pertanyaan yang merupakan evaluation sheet atau

lembar penilaian. LKS semacam itu tidak melatih siswa melakukan proses penyelidikan (inquiry), sebaliknya hanya berupa drill latihan soal. Winarti dan Ishasyuarna (2001) menyatakan bahwa kegiatan praktik yang dilakukan disekolah belum memberikan pengalaman membuat hipotesis, menguji hipotesis dan menganalisis data, siswa kurang berpartisipasi aktif untuk melakukan eksperimen dalam menemukan konsep.

Penelitian lain yang berkaitan dengan LKS menunjukkan bahwa LKS yang digunakan pada umumnya belum relevan dengan ketentuan – ketentuan yang terdapat dalam kurikulum, tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum, kurang mengembangkan keterampilan sains dan kurang mengembangkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah ( Nurohmayani dkk, 2009).

(18)

5

jawaban soal dapat dijawab langsung oleh siswa tanpa melatih siswa untuk berfikir dalam mengembangkan potensi intelektual yang dimilikinya. LKS tersebut tidak melatih siswa melakukan proses penyelidikan (inquiry), sebaliknya hanya berupa drill latihan soal. LKS tersebut jauh berbeda dengan ketentuan lembar kerja siswa sesungguhnya.

Rendahnya ketersediaan LKS yang berbasis inquiry ini adalah salah satu penyebab kurangnya kegiatan pembelajaran secara langsung melalui kegiatan eksperimen atau investigasi dalam mengembangkan sejumlah keterampilan dasar siswa. Hal ini akan berdampak pada rendahnya kualitas kegiatan eksplorasi untuk membangun pengetahuan siswa melalui pembelajaran langsung dengan mengembangkan kemampuan berfikir siswa melalui metode atau kerja ilmiah dalam menemukan konsep atau prinsip. Selain itu, tuntutan kurikulum tentang kompetensi guru dalam mengembangkan media ajar LKS berbasis inquiry perlu disikapi.

(19)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dilapangan, maka permasalahan - permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penyusunan LKS berbasis inquiry untuk SMA adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya ketersediaan LKS berbasis inquiry yang beredar dipasaran.

2. Rendahnya akivitas pemberian pembelajaran secara langsung pada siswa melalui pengembangan keterampilan metode ilmiah.

3. LKS yang digunakan disekolah kurang mengembangkan potensi berfikir secara kritis dan analitis siswa.

4. LKS yang disediakan disekolah umumnya berisi latihan soal dari ringkasan bahan ajar setiap topik, tidak melatih siswa untuk melakukan proses penyelidikan (inquiry).

5. LKS yang beredar tidak memenuhi kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran biologi yang ingin dicapai siswa.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi agar memberikan arah yang tepat, yaitu:

1. LKS berbasis inquiry yang dikembangkan pada pembelajaran Biologi hanya untuk SMA kelas XII semester I pada pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, Metabolisme dan Hukum Hereditas.

(20)

7

3. Uji coba produk dari penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengetahui penilaian guru terhadap LKS berbasis inquiry pada pembelajaran Biologi kelas XII SMA semester I.

4. Uji coba produk dari penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengetahui penilaian siswa terhadap LKS berbasis inquiry pada pembelajaran Biologi kelas XII SMA semester I.

5. Uji kelompok besar diteliti pengaruh digunakannnya LKS berbasis inquiry terhadap variabel penelitian, seperti hasil pembelajaran.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

1. Bagaimanakah penilaian guru terhadap LKS berbasis inquiry pada pembelajaran Biologi SMA kelas XII semester I?

2. Bagaimanakah penilaian siswa terhadap LKS berbasis inquiry pada pembelajaran Biologi SMA kelas XII semester I?

3. Bagaimanakah hasil uji penggunaan produk LKS berbasis inquiry dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

(21)

8

2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik LKS berbasis inquiry pada pembelajaran Biologi kelas XII SMA semester I yang dikembangkan.

3. Untuk mengetahui bagaimana penilaian guru terhadap media ajar LKS berbasis inquiry pada pembelajaran Biologi kelas XII SMA semester I yang telah dikembangkan.

4. Untuk mengetahui bagaimana penilaian siswa terhadap media ajar LKS berbasis inquiry pada pembelajaran Biologi kelas XII SMA semester I yang telah dikembangkan.

5. Untuk mengetahui bagaimana hasil uji penggunaan produk LKS berbasis inquiry dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat; (1) Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan media ajar berupa LKS berbasis inquiry pada pembelajaran biologi untuk SMA kelas XII pada semester I; (2) Memberikan alternatif panuntun bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis inquiry; (3) Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam menentukan dan merancang percobaan; dan (4) Sumbangan pemikiran dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengembangkan LKS berbasis inquiry.

(22)

9

(23)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI dan SARAN 5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur pengembangan produk LKS berbasis inquiry melalui tiga prosedur yaitu model pengembangan produk, prosedur pengembangan produk, dan uji coba produk. Persentase nilai rata – rata ahli materi terhadap LKS yang dikembangkan adalah 87 dengan kriteria sangat baik dan rata – rata persentase penilaian ahli desain terhadap tampilan produk LKS yang dikembangkan adalah 90 dengan kriteria sangat baik.

2. Karakteristik LKS berbasis inquiry penyusunannya mengacu pada standar isi 2006. Analisis dan penyajian menetapkan konsep dasar metode dengan langkah-langkah berbasis inquiry. LKS dengan pendekatan konstruktivisme, siswa aktif melakukan eksplorasi terhadap gejala-gejala biologi melalui kegiatan inquiry yang dilengkapi dengan kegiatan diskusi untuk melatih siswa agar terampil bertanya dan menanggapi pertanyaan serta evaluasi untuk mengetahui pencapaian kompetensi.

3. Hasil penilaian rata-rata guru bidang studi biologi terhadap produk LKS yang dikembangkan adalah 88 dengan kriteria sangat baik.

(24)

99

penilaian rata-rata pada uji coba kelompok besar terhadap produk LKS yang dikembangkan adalah 88 dengan kriteria sangat baik.

3. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan LKS berbasis inquiry yang dikembangkan berbeda signifikan dengan yang dibelajarkan tanpa menggunakan produk LKS tersebut.

5.2. Implikasi

Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan implikasi antara lain:

1. Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaiatan dengan pengembangan bahan ajar berupa perangkat pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum atau KTSP.

2. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi siswa, guru, pengelola pengembangan bahan ajar,dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media atau perangkat pembelajaran Biologi, sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang berorientasi inquiry.

(25)

100

5. Tuntutan kurikulum mensyaratkan pembelajaran memenuhi keselarasan ketiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotor) di dalam mengembangkan produk,

proses, sikap dan pembekalan pembelajaran sains. Manfaat kedepannya diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam menentukan dan merancang percobaan dalam mengembangkan sikap ilmiah siswa.

5.3. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dimunculkan melalui kemampuan guru melibatkan siswanya dalam pembelajaran langsung melalui investigasi dan eksperimen. Sehubung dengan hasil penelitian ini maka dituntut kreatifitas guru dalam mendesain kegiatan belajar mengajar yang dikaitkan dengan strategi pembelajaran dan media pembelajaran. Hasil penelitian ini memberikan indikasi yang cukup memadai dalam penggunaan media pembelajaran LKS berbasis inquiry dengan penerapan pembelajaran langsung.

(26)

99

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y.H. 2003. Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Literasu Sain. Bandung: UPI Bandung.

Akinoglu, O. 2008. Assessment Of the Inquiry-Based Project Implementation Process In Science Education Upon Students’ Points Of Views. International Journal of Instruction,1(1): 2-3.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ash, D, (Tanpa tahun). The Process Skills of Inquiry. Division of Elementary, Secondary, and Informal Education,(2): 53-58.

Anonim, Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Biologi. Jakarta : Depdiknas.

Anonim, 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Bandung.

Anonim, 2011. Pedoman Umum Penulisan Bahan Ajar. Program Pasca Sarjana. Malang: Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang.

Anonim, 2004. Focus On Inquiry. A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry -based Learning. Cataloguing in Publication Data.

Anonim, 2011. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan pengembangan. Survei Internasional TIMSS. Trends in Internasional Mathematics and Science Study.( Litbang. Kemendikbud- go.id/detail.php?id=214, diakses 26 Desember 2012).

Borg, R.W., Gall, M.D. 1987. Educational Research An Introduction. New York and London. Longman Inc.

Boris, G., Hall,T. 2005. Critical Thinking and Online Learning. A Practical Inquiry Persfective in Higher Education. 20th Annual Conference on Distance Teaching and Learning For more resources, 5(6): 1-7.

(27)

100

Coulson, C.L. 2012. Applying Hellison's Responsibility Model In A Youth Residential Treatment Facility: A Practical Inquiry Project. Journal Ágora Para La Ef Y El Deporte,14(1): 38-54.

Ergul, R., Simsekli,Y., Calis, S. 2011. The effects of inquiry-based science

teaching on elementary school students’ science process Skills and science

attitudes. Bulgarian Journal of Science and Education Policy (BJSEP), 5 (1): 1-21.

Faoziah, Kh, 2012. Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inquiry pada Pokok Bahasan Reaksi Kimia. Bandung: FMIPA UPI Bandung.

Gerard, L.F. 2010. Teacher Use of Evidence to Customize Inquiry Science Instruction. Journal Of Research In Science Teaching, 47(9): 1-8.

Gustina, G. 2012. Pengembangan LKS Berbasis Inquiry Terbimbing Dengan Material Lokal pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam. Bandung: FMIPA UPI Bandung.

Harlen, W. 2010. Assessment in the Inquiry Classroom, Foundations, 2(1): 87-90.

Jafar, M. 2012. Pengembangan LKS Berbasis Inquiry pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan NonElektrolit. Bandung: FMIPA UPI Bandung.

Khalick,F., Boujaoude, S., Lederman, NS. 2004. Inquiry in Science Education Internationa Perspectives. Wiley Periodical, (Eds. 88).

Lawrence, SA. 2011. Action Research in Teacher Education: Classroom Inquiry, Reflection, and Data-Driven Decision Making. Journal of Inquiry & Action in Education, 4(2): 1-6.

Liang, L., Chen, S., Chen, X. 2002. Student Understanding of Scientific Inquiry (SUSI): Development and Validation of an Assessment Instrument. Paper prepared for the Eighth International History, Philosophy, Sociology & Science Teaching Conference (IHPST), Leeds, UK 2002, July 15–18.

Lotter, C., Harwood,W.S., Bonner, J.J. 2006. The Influence of Core Teaching

Conceptions on Teachers’Use of Inquiry Teaching Practices. Journal Of Research In Science Teaching,10(102): 1-5.

Maryati, AM, 2012. Hasil Pengembangan LKS Eksperimen dan Non- Eksperimen Berbais Inquiry Terstruktur Pada Materi Kesetimbangan Kimia. Jakarta: FMIPA UPI Jakarta.

(28)

101

Paidi, 2008. Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA. FMIPA UNY: Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, 1(1): 1-10.

Rahmat, A. 2007. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Disajikan dalam WorkShop Penelitian Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Pembelajaran di LPTK oleh Universitas Muhammadiyah. Jakarta. FMIPA UPI Jakarta.

Rohaeti, E .,Endang, WLFX., Tutuk P, Regina. 2006. Pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Artikel Penelitian. Yogyakarta : UNY Yogyakarta.

Rustaman, N.Y. 2005. Perkembangan Penelitian Inquiry Dalam Pendidikan Sains. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta.

Rustaman, N.Y. 2006. Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah Dan Asesmennya. Makalah disusun untuk disajikan dalam Seminar Pendidikan Biologi Bandung

Rustaman, N.Y. 2007. Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Karakter, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta.

Saliman, 2008. Pendekatan Inquiry Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Yogyakarta.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suandari, S. Pengembangan Praktikum dan LKS Berbasis Inquiry Terstruktur. Jakarta: UPI.

Sudijono, A. 2012. Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta .

(29)

102

Swan, K., Garrison, D. R. & Richardson, J. C. 2009. Constructivist Approach To Online Learning: The Community Of Inquiry Framework. In Payne, C. R. (Ed.) Information Technology And Constructivism In Higher Education: Progressive

Learning Frameworks. Hershey, PA: IGI Global.

Taylor, JH. 2001. Teacher Perceptions of Inquiry-Based Instruction vs. Teacher-Based Instruction. International Review of Social Sciences and Humanities,2(1):152-162.

Toplis, 2012 . I Do And I Understand?’Practical Work And Laboratory Use In

United Kingdom Schools. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 8(1): 1-7.

Wynn, H. 2004. Evaluating Inquiry-Based Science Developments. A Paper Commissioned By The National Research Council In Preparation For A Meeting On The Status Of Evaluation Of Inquiry-Based Science Education.

Yulmaini, dkk. 2008. Perangkat Pembelajaran Biologi Untuk SMA. Disajikan dalam Seminar Nasional Informatika. ISSN: 1979-2328. Yogyakarta : UPN Veteran.

Zawadzki, R. 2010. Is process-oriented guided-inquiry learning (POGIL) suitable

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain suatu sistem cerdas agroindustri hijau menggunakan sistem inferensi fuzzy, yang diberi nama SICAH.. Pengembangan sistem cerdas ini

[r]

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian untuk mengetahui apakah media pembelajaran multimedia interaktif dapat

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kondisi pencahayaan didalam rumah yang buruk yaitu sebanyak 75 responden dengan

Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga terhadap Kejadian Diare pada Balita 12-60 Bulan di Desa Kedung

Selain itu tidak dimanfaatkannya dedak padi sebagai bahan pakan ternak dipengaruhi pula oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kandungan nutrisi dan gizi bahan pakan

2 Salah satu solusi sudah ditawarkan di prodi Perbankan Syariah pada tahun ini (2014), bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian komprehensif harus dibuktikan dengan surat

Dalam kelompok kedua, visi PMD adalah membangun alignment dengan kekuatan lain di kawasan regional yang dapat menunjang posisi strategis dan kepentingan nasional Indonesia