HUBUNGAN PENGUASAAN RIAS WAJAH SEHARI
HARI DENGAN SIKAP DALAM PENAMPILAN RIAS
WAJAH PADA POLISI WANITA DI POLRESTA
MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Tata Rias S1
Oleh :
Gloria Meida Samosir
NIM. 508343012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Gloria Meida Samosir.2012. Hubungan Penguasaan Rias Wajah Dengan Sikap Dalam Penampilan Wajah Sehari-hari Pada Polwan di Polresta Kota Madya Medan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Tata Rias Jurusan PKK- Fakultas Teknik Unimed 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat penguasaan rias wajah sehari hari pada Polwan di Polresta Medan,(2) mengetahui tingkat kecenderungan sikap dalam penampilan rias wajah pada Polwan di Polresta Medan, dan (3) mempelajari bagaimana hubungan antara penguasaan rias wajah sehari hari dengan sikap dalam penampilan rias wajah pada Polwan di Polresta Medan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh polisi wanita (polwan) yang bertugas di Polresta kodya Medan sebanyak 152 orang. Jumlah sampel penelitian sebanyak 72 polwan yang diambil secara acak. Data penelitian dikumpulkan dengan tes untuk variabel penguasaan rias wajah (X) dan untuk sikap dalam penampilan wajah sehari-hari dijaring dengan angket berskala likert. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 32 responden; untuk tes diperoleh item yang valid sebanyak 32 dan tidak valid 8, sedangkan untuk angket dari 35 item diperoleh 30 item yang valid dan 5 tidak valid.
Dari data penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan rias wajah pada polwan di Polresta Medan cenderung tinggi di mana harga M hitung (24,53) > Mideal
(16) ; demikian juga sikap dalam penampilan wajah sehari-hari juga cenderung tinggi yakni M hitung (91,21) > Mi (75).
Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yakni uji normalitas dan linieritas. Data variabel penguasaan rias wajah berdistribusi normal bila2hitung2tabel. yaitu 2,748 > 11,07 dan data variabel sikap dalam penampilan wajah sehari-hari juga berdistribusi norma l4,025 > 11,07 pada taraf signifikansi 5%. Kemudian persamaan regresi Ŷ = 44,529 + 0,609X adalah linier pada taraf signifikan 5% diperoleh Fh < Ft (1,86 < 1,99) Dengan mengkonsultasikan F hitung dengan Ftabel pada α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) 1:34 diperoleh Ft = 3,98, jadi Fh > Ft (66,289 > 3,98) sehingga dapat disimpulkan koefisien arah regresi Y atas X berarti pada taraf signifikan 5%.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus product momen dimana diperoleh harga rhitung > rtabel yaitu 0,697 > 0,232 pada = 5%, Dengan demikian
terdapat hubungan yang kuat antara penguasaan rias wajah sehari-hari terhadap sikap dalam penampilan rias wajah. Selanjutnya untuk menguji keberartian hubungan thitung = 8,141 sedangkan untuk harga ttabel dengan dk = 72-2 = 70
diperoleh ttabel = 1,994. Maka thitung > ttabel (8,141 > 1,994) pada taraf signifikan 5%.
Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis Ha yang diajukan diterima dan Ho ditolak.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah berbelas kasihan
memberi berkat dan memampukan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul: “Hubungan Penguasaan Rias Wajah Sehari hari Dengan Sikap Dalam Penampilan Rias Wajah Pada Polisi Wanita Di Polresta Medan”.
Adapun skripsi ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berusaha seoptimal mungkin dalam penulisan skripsi ini walau mungkin
skripsi ini masih jauh dari sempurna dan oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dikemudian hari.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Nurmaya Napitu,M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan
3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd sebagai Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan dan sebagai dosen penguji.
4. Ibu Dra Siti Wahidah,M.Si sebagai Ketua Prodi Tata Rias Universitas Negeri
5. Ibu Dra.Lina Pangaribuan,M.Pd sebagai Ketua Laboratorium Tata Rias Universitas
Medan dan sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memotivasi,
memberi semangat kepada penulis selama masa perkuliahan dan sekaligus sebagai
dosen penguji.
6. Ibu Dra.Fermina Sitepu sebagai dosen penguji
7. Staf Polresta dan Polwan di lingkungan POLRESTA Kota Medan yang telah
bersedia membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
8. Suami dan anak anak Rikhaparamita, Yohannes dan Teguh sebagai sumber
inspirasiku
9. Adikku Oan Samosir yang sangat mendukung untuk penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Tuhan memberkati.
Medan, Agustus 2012
Penulis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………... 23
A. Deskripsi Data Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ………
B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ………
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Jenis Kosmetik Rias Wajah………. 11
2. Peralatan Rias Wajah ………. 13
3. Pembersihan Wajah ………..……. 14
4. Mengoleskan Pelembab ……….. 14
5. Menutup noda ………. …….… 14
6. Mengoleskan Foundation ……….. 15
7. Membubuhkan bedak tabur ……….. 15
8. Mengoleskan perona mata ………. .. 15
9. Membingkai mata dengan eye liner ……….. 16
10. Membentuk alis dengan pensil alis ……….. 16
11. Melentikkan bulu mata dengan mascara ……… .. 16
12. Membubuhkan blush on ……….……….….. 17
13. Mengoleskan lipstick ………..….. 17
14. Hasil akhir rias wajah ……….. 17
15. Paradigma Hubungan Antar Variabel ……….. 24
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Kisi-kisi Test Penguasaan Rias Wajah ……….…. 26
2. Ringkasan Perhitungan Validitas Test………. 28
3. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Item ……….. 31
4. Ringkasan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda ………... 33
5. Kisi kisi Angket Sikap dalam Penampilan Rias Wajah ……….. 35
6. Ringkasan Perhitungan Validitas Angket Sikap dalam Penampilan Rias Wajah ………. 37
7. Ringkasan Perhitungan Reliabilitas Angket ………... 39
8. Konsultasi Uji Reliabilitas ……….. 40
9. Distribusi Frekuensi Variabel Penguasaan Rias Wajah Sehari hari ….. 45
10.Distribusi Frekuensi Sikap dalam Penampilan Rias Wajah ………….. 46
11. Rumus Uji Kecenderungan Data Penelitian ………. 47
12. Kecenderungan Data Penguasaan Rias Wajah Sehari hari ………… 48
13.Kecenderungan Data Sikap dalam Penampilan Rias Wajah ……….. 49
14.Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian …… 50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
16.Hasil Validitas Uji CobaTest Penguasaan Rias Wajah .………….…. 61
17.Hasil Validitas Uji Coba Angket Sikap dalam Penampilan Rias Wajah
..
28
18.Test Pengetahuan Tata Rias ……… 63
19.Angket Sikap Dalam Penampilan Ria Wajah ………... 67
20.Data Hasil Penelitian ………. 72
21.Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi dan Distribusi
Frekuensi dari Data Penelitian 75
22.Identifikasi Tingkat Kecenderungan masing masing Variabel
Penelitian 79
23.Uji Normalitas Sebaran data masing masing variable Penelitian …… 81
24.Perhitungan Regresi Sederhana Uji Kelinieran dan Keberartian
Persamaan Regresi …….. 84
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan di mana dia berada atau
sering disebut bahwa manusia adalah makhluk sosial.. Hal ini tentu memiliki
konsekuensi bagaimana seseorang dapat beradaptasi dan diterima dalam
lingkungannya, antara lain lingkungan keluarga, masyarakat tempat tinggal,
termasuk dalam lingkungan pekerjaannya. Dalam berinteraksi dengan lingkungan
ini sudah barang tentu membutuhkan persyaratan yang harus dipenuhi agar lebih
memungkinkan untuk mendapat kondisi yang optimal baik dari dalam maupun dari
luar diri seseorang. Tanggung jawab yang melekat dalam hal ini terutama dari diri
sendiri yang senantiasa mau memperbaiki diri dalam berbagai hal, termasuk dalam
penampilan diri.
Manusia pada dasarnya dalam setiap aktivitasnya berkeinginan untuk selalu
tampil menarik, terlebih pada kaum wanita sudah menjadi suatu kebutuhan untuk
kelihatan cantik dan menarik. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan baik
melakukan perawatan tubuh, merias wajah, mengenakan busana yang
modis,penggunaan kosmetik yang mahal maupun bermutu, bahkan melakukan
pengobatan/ tindakan medis pada dokter kecantikan, dan lain-lain. Tidak jarang,
bagi kelompok tertentu rela mengeluarkan dana yang cukup fantastis untuk
mendapatkan penampilan yang maksimal (cantik/menarik/luwes,). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2005) pengertian cantik dan menarik adalah keadaan enak
2
Sikap terhadap penampilan diri ini termasuk merias wajah adalah hal yang
lumrah dan positip jika dilakukan dengan baik dan benar. Namun pada
kenyataannya wanita yang berupaya merias wajah agar penampilannya menarik
justru mendapatkan hal sebaliknya, misalnya rias wajah yang dilakukan justru
memperburuk penampilannya. Pada hal penampilan diri seperti rias wajah selain
mempercantik wajah juga sekaligus menutupi kekurangan yang terdapat pada wajah.
Kecantikan sebagai salah satu penampilan rias wajah merupakan suatu kebutuhan
dan keinginan bagi setiap wanita, terlebih pada para wanira karier dalam menunjang
aktivitas/ keberhasilan dalam pekerjaannya.
Salah satu kelompok wanita karier di maksud adalah Polisi Wanita (Polwan)
yang dalam tugasnya sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban umum sekaligus
pengayom masyarakat (Kunarto,1997). Lebih lanjut diuraikan bahwa Polwan
sebagai suatu profesi diharapkan dalam melaksanakan tugasnya harus dekat dan
bersahabat dengan masyarakat seperti yang tertuang dalam etika kepolisian pasal 7
dan 11 bahwa polisi harus memiliki sikap sebagai abdi masyarakat dan memahami
tugasnya sebagai kepercayaan masyarakat.
Di sisi lain Polwan sebagai wanita juga tidak terlepas tuntutan dan sorotan
masyarakat sesuai sifat kewanitaan yang tidak bisa lepas dari keindahan dan
kelembutan dalam penampilan (Kartono,2006). Sikap profesionalisme, tata cara
kehidupan yang keras, disiplin tinggi adalah suatu tuntutan kerja yang tidak
membedakan polisi laki-laki maupun wanita. Namun mengingat kodrat wanita dan
tuntutan masyarakat pada Polwan maka Polwan juga tidak terlepas dari penampilan
3
fisik seperti tinggi badan, potongan rambut juga penampilan wajah yang menarik
merupakan faktor pendukung untuk kesuksesan dalam pelaksanaan tugas Polwan.
Menurut Kusumadewi (2002) penampilan yang baik berperan penting dalam
menentukan keberhasilan hidup seseorang dan memperkuat kepercayaan diri
sehingga lebih mantap dalam menghadapi tugas pekerjaan terutama pekerjaan
pekerjaan yang sifatnya berhubungan dengan masyarakat luas. Dalam pengamatan
di masyarakat kita juga sering menjumpai Polwan sedang bertugas di lapangan
seperti menjaga tata tertib lalu lintas,menjaga suatu persidangan, mengamankan
suatu demonstrasi di lapangan terbuka.Tugas dilapangan tentu akan mempengaruhi
kondisi fisik termasuk wajah. Iklim pekerjaan seperti ini pada pekerja wanita
menurut Kartono (2006) dapat membuat kecantikan wanita menjadi kering atau
layu, cepat tua, kurang menarik. Oleh karena itu perlu disikapi dan disadari untuk
memperbaiki penampilan baik melalui perawatan/ pemeliharaan maupun
penampilan rias wajah agar dapat selalu tampil menarik. Lebih jauh lagi dari hasil
pengamatan peneliti tidak jarang Polwan terlihat dengan penampilan rias wajah yang
kurang pas/ benar seperti penggunaan perona pipi, lipstik dan bentuk alis yang
menyolok, atau kulit wajah yang kurang terawat (Observasi awal di Polresta
Medan). Hal seperti ini akan mempengaruhi penampilan dalam melaksanakan tugas
professional seorang Polwan karena terkesan kurang menarik dan kelihatan justru
kehilangan keindahan serta kelembutan.
Penulis memilih tempat penelitian di Polresta Medan karena jumlah Polwan
yang bertugas di Polresta Medan cukup banyak yaitu 152 orang.
Memang dalam pelaksanaan tugas, seorang Polwan dituntut ketegasan dan
4
dituntut agar dapat menjadi pengayom dan sahabat masyarakat. Seseorang yang
berpenampilan menarik tentu akan memberi kesan bersahabat dan lebih mudah
diterima secara alami didalam pergaulan. Merias wajah dengan tepat termasuk
perawatannya akan memberi kesan kelembutan dan keindahan untuk penampilan
yang menarik.
Penampilan rias yang benar ataupun tidak benar dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti kurangnya pengetahuan, kurangnya kesadaran pentingnya
arti penampilan yang menarik, ataupun faktor lainnya. Rias wajah ini merupakan
suatu tampilan yang langsung terlihat dan dapat diamati oleh orang lain dalam
berinteraksi sehari-hari terutama dalam berhubungan dengan masyarakat dalam
melaksanakan tugas. Oleh karena itu, salah satu faktor di atas seperti sikap dalam
penampilan rias wajah merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian
sejalan dengan peran dan fungsi sebagai wanita karier yang sekaligus adanya
tuntutan profesionalisme seperti diuraikan di atas.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang sikap
dalam penampilan rias wajah pada Polwan, sehingga merumuskan judul penelitian
sebagai berikut: “Hubungan Penguasaan Rias Wajah Sehari hari Dengan Sikap
Penampilan Rias Wajah Pada Polwan Di Polresta Medan”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
5
2. Apakah penampilan rias wajah pada Polwan di Polresta Medan sudah sesuai
dengan yang diharapkan oleh masyarakat ?
3. Bagaimanakah tingkat penguasaan rias wajah sehari hari pada Polwan di
Polresta Medan?
4. Bagaimanakah sikap dalam penampilan rias wajah pada Polwan di Polresta
Medan?
5. Apakah terdapat hubungan antara tingkat penguasaan rias wajah sehari hari
dengan sikap dalam penampilan pada Polwan di Polresta Medan?
C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Penguasaan rias wajah sehari-hari didalam pengertian tingkat pemahaman
untuk prosedur rias wajah dasar.
2. Sikap yang dimiliki oleh Polwan Golongan Bintara dalam penampilan rias
wajah.
3. Hubungan antara penguasaan rias wajah sehari hari dengan sikap dalam
penampilan rias wajah.
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat penguasaan tatarias yang dimiliki Polwan di Polresta
Medan?
2. Bagaimanakah sikap yang dimiliki oleh Polwan di Polresta Medan dalam
6
3. Apakah terdapat hubungan antara tingkat penguasaan rias wajah sehari hari
dengan sikap dalam penampilan rias wajah pada Polwan di Polresta Medan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan rias wajah sehari hari pada Polwan
di Polresta Medan.
2. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan sikap dalam penampilan rias
wajah pada Polwan di Polresta Medan.
3. Untuk mempelajari bagaimana hubungan antara penguasaan rias wajah
sehari hari dengan sikap dalam penampilan rias wajah pada Polwan di
Polresta Medan.
F. Manfaat Penelitian
Dengan terselesaikannya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Memenuhi persyaratan bagi penulis untuk mendapat gelar sarjana
pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tata Rias di Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
2. Sebagai bahan bacaan dan masukan kepada para wanita karier pada
umumnya dan khususnya pada Polwan di Polresta Medan
3. Sebagai bahan dan pertimbangan bagi peneliti lain yang bermaksud
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat kecenderungan Penguasaan Rias Wajah Sehari-hari oleh Polwan
di Polresta Medan menunjukkan tingkat penguasaan yang cenderung
tinggi di mana harga rata-rata hitung (Mhitung =24,53) > dari harga rata –
rata ideal (Mi =16)
2. Tingkat kecenderungan Sikap Dalam Penampilan Rias Wajah pada
Polwan di Polresta Medan menunjukkan cenderung tinggi. Hal ini dilihat
dari harga rata-rata hitung (Mhitung) = 91,21 > dari rata-rata ideal (Mi) =
75.
3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan rias wajah
sehari-hari dengan sikap dalam penampilan rias wajah pada Polwan di
Polresta Medan yaitu rxy sebesar 0,697 dan rtabel pada N = 72 diperoleh
sebesar 0,232 pada taraf sinifikansi 5%. Dengan demikian rhitung > rtabel
yaitu 0,697 > 0,232. Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi
diperoleh harga thitung pada taraf nyata = 0,05 diperoleh thitung = 8,141
sedangkan berdasarkan ttabel, dengan dk = n-2 = 70-2 = 70 yaitu 1,994,
sehingga thitung (8,141 > ttabel (1,994).
57
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, maka sebagai tindak lanjut
penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk mempertahankan sekaligus peningkatan penguasaan rias wajah dan
sikap dalam penampilan wajah sehari-hari dalam bekerja perlu ada pembinaan
baik secara kelompok maupun secara institusi mengingat hal ini dapat
membantu dalam pelaksanaan tugas. Dan hal ini sebaiknya direalisasikan
dengan memberikan penyuluhan atau pembinaan mengenai pentingnya
pengetahuan tata rias bagi seorang Polwan.
2. Diharapkan kepada pihak Polwan baik secara pribadi maupun secara lembaga
penting untuk memperhatikan kemampuan dalam menjaga penampilan agar
kelihatan lebih menarik sekaligus bersahabat dengan masyarakat.
3. Selanjutnya untuk menunjang penampilan diri perlu juga diperhatikan tentang
perawatan wajah sekaligus tubuh, karena kedua hal ini menunjang penampilan
rias wajah yang dilakukan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta
Andiyanto. 2005. The Make Over Rahasia Rias Wajah Sempurna. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Aprilia, Ade. 2007. Gusnaldi Instant Make Up. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Evaluasi hasil belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Djiwandono,Wuryani, Esti Sri 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Ellis,S.Robert. 1998. Educational Psychology, A Problem Approach.New Jersey
Toronto New York: Van Nostrard Company Inc.Princeton
Gerungan,W. 2001. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Kusumadewi. 2002. Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Kartono Kartini. 1990. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju
Kartono, Kartini. 2006..Psikologi Wanita. Bandung: Mandar Maju
Kelompok Penyusun Buku Pada Direktorat Pendidikan Masyarakat. 2001. Tata
Kecantikan Kulit Tingkat Terampil. Jakarta: Meutia Cipta Sarana
Kelompok Penyusun Buku Pada Direktorat Pendidikan Masyarakat. 2001. Kosmetologi
Tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar. Jakarta:.Meutia Cipta Sarana
Kusantati Herni 2008. Tata Kecantikan Kulit untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
59
Kunarto 1997. Etika Kepolisian. Jakarta: PT Cipta Manunggal
Nawawi, Subroto.2004. Penelitian Deskriptif. Bandung: Aksara
Puspita Martha. 2009. Make up 101 Basic Personal Make up. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Purwanto, Ngalim. 2001. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Primadiati, Rachmi. 2001. Kecantikan Kosmetika & Estetika. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Sadulloh, Uyoh. 2010. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Saifuddin, Azwar. 1998.Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Jogyakarta:.Pustaka
Pelajar
Sarwono, Wirawan,Sarlito. 2002. Psikologi Sosial Individu dan Teori Teori Psikologi
Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Surakhmad, Winarno. 1978. Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah.
Bandung: Tarsito.
Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Tilaar,Martha. 1996. Indonesia Bersolek Buku Pedoman Seni Rias Indonesia. Jakarta:
Grasindo
Tim Redaksi. 2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : Gramedia
60
Thomas,Tessa. 2004. Facelift 10 menit. Jakarta: Penerbit Erlangga
Wirakusumah, Emma. 2007. Cantik Awet Muda Dengan Buah Sayur dan Herbal.