• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI METODE VAK (VISUAL, AUDIO, KINESTETIK) PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI METODE VAK (VISUAL, AUDIO, KINESTETIK) PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI METODE VAK (VISUAL, AUDIO, KINESTETIK) PADA SISWA

KELAS VIII SMP PGRI 9 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Serjana Pendidikan

OLEH:

NIKO EQUINO GINTING NIM. 609112055

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat dan Rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan dan hambatan yang dialami penulis dalam menyiapkan skripsi ini. Dan keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi serta penulisan skripsi ini sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Rektor UNIMED serta para Pembantu Rektor UNIMED. 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED

serta para Pembantu Dekan FIK UNIMED.

3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED dan Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd selaku Sekertaris jurusan PJKR FIK UNIMED

4. Bapak Ibrahim Sembiring S.Pd, M.Or pembimbing Skripsi yang selama ini telah membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh Staf Akademik dan Perpustakaan FIK dan Administrasi FIK UNIMED yang telah memberikan kemudahan dalam hal administrasi selama perkuliahan.

(5)

7. Terkhusus buat keluarga tercinta terutama kedua orangtua saya: Piara Ginting (Ayahanda), Sada Arihta Sitepu (Ibunda) Ripi Putri Lestari Ginting (Kakak) serta semua keluarga besar peneliti, terimakasih atas doa, motivasi dan nasehat yang telah membantu peneliti.

8. Buat abangda saya Heri Mazmur Sembiring S.Pd M.Pd yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi, dan rekan-rekan mahasiswa PJKR Prodi PKR09 yang telah banyak membantu penulis.

9. Buat Seluruh Anggota IMKA UNIMED (Ikatan Mahasiswa Karo) yang memberikan saya dukungan Morildan Doa.

Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini akan mendapat balasan kebaikan dari Tuhan YME. Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pembaca, terutama bagi penulis sendiri.

Medan, agustus 2014 Penulis,

(6)

ABSTRAK

NIKO EQUINO GINTING NIM: 609112055. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Metode VAK (Visual, Audio, Kinestetik) Pada Siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014

(Pembimbing : IBRAHIM SEMBIRING) SKRIPSI : FIK UNIMED 2014.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar lari sprint melalui metode VAK (visual, audio, kinestetik) pada siswa kelas VIII SMP

PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan dengan 2 siklus tindakan selama 2 minggu dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 35 siswa-siswi, yang terdiri dari 21 laki-laki dan 14 perempuan.

Untuk memperoleh data dari penelitian ini maka dilakukan pembelajaran lari sprint melalui metode VAK(visual, audio, kinestetik). setelah melakukan pembelajaran maka diperoleh data tes hasil belajar yaitu: (1) Dari tes hasil belajar 1 siklus 1 diperoleh 17 orang siswa (48,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 18 orang siswa (51,5%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,28%. (2) Dari tes hasil belajar 2 siklus 2 diperoleh 30orang siswa (85,7%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar,sedangkan 5 orang siswa (14,3%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar,dengan rata-rata hasil belajar siswa 81,6%. Dalam hal

ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari data awal ke siklus 1 sebesar 9,29 %, sedangkan peningkatan nilai rata-rata siklus

1 ke siklus 2 yaitu sebesar 11,19%.

(7)

DAFTAR ISI

5. Hakekat Penerapan Metode Pembelajaran Visual, Auditori ... 22

B. Unsur – Unsusr Penerapan Model Pembelajaran Visual , Auditori, Kinestetik ... 24

1. Visual ... 24

(8)

3. Kinestetik ... 26

2. PentujukPelaksanaan ... 42

(9)

1. Siklus 1 ... 48

2. Siklus II ... 49

3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel1 Kelebihan Dan KekuranganPenerapan Model Pembelajaran ... 28

Tabel 2 Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan I ... 34

Table 3 Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan II ... 38

Tabel 4 Format Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lari Sprint ... 43

Tabel 5 KKM Penjaskes SMP Kurikulum KTSP ...45

Tabel 6 Deskripsi data penelitian ... 47

Tabel 7 Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus 1) lari sprint ... 48

Tabel 8 Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus 2) lari sprint ... 50

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Sikap Start Pada Aba-Aba Bersedia ... 18

Gambar 2 Aba –Aba “Siap” ... 19

Gambar 3 Aba-Aba “Ya” ... 19

Gambar 4 Gerakan Finish (Teknik Melewati Garis Finish) ... 21

Gambar 5 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 33

Gambar 6 Diagram siklus I ... 48

Gambar 7 Diagram Siklus II ... 49

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 59

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 62

Lampiran 3 Format Portofolio Penilaian ... 65

Lampiran 4 Data Pos Test Siklus I ... 69

Lampiran 5 Data Pos Test Siklus II ... 72

Lampiran 6 Perkembangan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II ... 75

Lampiran 7 Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 76

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam peningkatan pembangunan bangsa Indonesia yang sedang

mengalami masa perkembangan saat ini. Olahraga merupakan salah satu bentuk

dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada

pembentukan karakter, watak, kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi,

serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangkitan nasional.

Pembangunan dalam bidang olahraga diarahkan untuk mencapai cita-cita bangsa

agar terbentuknya manusia Indonesia yang sehat jasmani maupun rohani serta

manusia yang terampil. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi saat ini

telah bekembang pesat dan berdampak diberbagai aspek kehidupan, termasuk

dalam bidang pendidkan dan olahraga. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu

usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik

dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar.

Undang-undang Republik Indonesia 1945 menyebutkan tentang tujuan

pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudipekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Salah satu

jalan atau alat yang dapat ikut membantu tercapainya tujuan pendidikan tersebut

(14)

2

adalah melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari

proses pendidikan secara keseluruhan yang mengunakan aktifitas fisik yang

direncanakan secara sistematis dan bertujuan untuk mengembangkan

aspek-aspek pada individu seperti aspek-aspek kesehatan, aspek-aspek kebugaran jasmani,

ketrampilan gerak, dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan pendidikan jasmani

adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mengunakan aktifitas jasmani

sebagai media pembelajaran untuk mencapai tujuan.

Di dalam lembaga pendidikan seperti di sekolah-sekolah baik di Sekolah

Menengah Pertama (SMP), olahraga bukanlah hal yang baru. Kegiatan olahraga

yang tertuang dalam mata pelajaran pendidikan jasmani sekolah merupakan salah

satu mata pelajaran pokok yang wajib diikuti oleh seluruh siswa. Pembelajaran

pendidikan jasmani sekolah telah diperkenalkan dan dipelajari oleh para siswa

sejak mengenyam pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga di tingkat

universitas Perguruan Tinggi. Hal ini tentunya menjadi bukti nyata bagi kita

bahwa olahraga memiliki peranan yang sangat penting di masyarakat terutama di

lembaga-lembaga pendidikan.

Ada beberapa faktor yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran

pendidikan jasmani sekolah, baik secara eksternal dan juga internal. Faktor-faktor

tersebut yaitu, kurikilum, pendidik, minat peserta didik, serta sarana dan prasarana

yang tersedia. Kurikulum pendidikan merupakan acuan dasar dalam

mempersiapkan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Minat peserta didik

dapat timbul dengan adanya dorongan dari peserta didik sehingga muncul

(15)

3

Salah satu cabang olahraga yang merupakan bagian dari upaya

peningkatan hasil belajar siswa adalah lari sprint. Lari sprint merupakan salah

satu nomor cabang atletik yang dimana lari adalah gerakan berpindah tempat

dengan bergerak kedepan yang dilakukan dengan cepat dari berjalan. Lari sprint

menggunakan start jongkok, istilah asing untuk start jongkok adalah crouching

start. Start jongkok menjadi faktor yang ikut menentukan keberhasilan pelari

mencapai garis finish secepat-cepatnya.

Berdasarkan hasil observasi peneliti 18 September, mengenai proses hasil

belajar siswa dalam pelajaran lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9

Tembung, ternyata masih banyak siswa yang memperoleh nilai rendah. Dari 35

orang siswa kelas VIII-3 SMP PGRI 9 Tembung, ternyata sebagian besar siswa

(28 orang) memiliki nilai dibawah nilai KKM dan 7 orang siswa memiliki nilai

diatas KKM. Yang dimaksud dengan nilai KKM adalah kriteria ketuntasan

minimal yang harus dicapai oleh setiap siswa dalam mata pelajaran Pendidikan

Jasmani Sekolah yaitu nilai 75. Siswa masih kurang menguasai teknik-teknik

dasar lari sprint sehinggah siswa cepat bosan. Guru penjas perlu memberikan

penjelasan lebih lanjut lagi tentang teknik dasar lari sprint agar siswa lebih

mengerti dengan baik.

Guru Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan selama ini memberikan

materi lari sprint lebih dominan dengan cara-cara lama, yaitu dengan metode

komando. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran lari sprint menjadi monoton,

karena guru lebih terkesan lebih banyak berperan dalam pembelajaran sedangkan

(16)

4

penjas. Situasi seperti ini kurang mendukung atas kemampuan siswa terutama

dalam memahami suatu materi pembelajaran lari sprint. Pembelajaran dengan

metode lama atau komando menyebabkan siswa tidak dapat mengembangkan

kemampuan dan daya pikirnya.

Jadi untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan metode pembelajaran

yang cocok pada pembelajaran lari sprint, salah satunya yaitu dengan penerapan

metode pembelajaran VAK (visual, auditori, kinestetik). Yang dimaksud dengan

metode pembelajaran visual adalah belajar dengan melihat, mengamati dan

menggambarkan sesuatu. Kita suka melihat pertunjukan, peragaan atau

menyaksikan video. Auditori adalah belajar dengan berbicara dan mendengar

sesuatu. Kita lebih suka melihat kaset, audio, ceramah, debat, diskusi dan intruksi

(perintah) verbal. Sedangkan kinestetik adalah belajar melalui dengan aktifitas

fisik atau bergerak dan membuat keterlibatan langsung. Kita suka menangani,

bergerak, menyentuh, merasakan, dan mengalami sendiri. metode pembelajaran

dalam mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk memperoleh hasil

belajar yang lebih baik. Salah satunya karena keberhasilan dari pada proses

belajar dapat dipengaruhi oleh metode pembelajarannya. Alasan penggunaan

metode pembelajaran melalui penayangan video, melihat gambar dan melakukan

gerakan ini adalah agar siswa tidak jenuh, siswa akan senang, membentuk

kepribadian anak, memacu dan memotivasi seorang anak untuk belajar lebih luas.

Penerapan metode pembelajaran ini merupakan alternatif yang dapat dipilih

dalam pengajaran penjas, mengingat dalam pengajaran penjas diperlukan suatu

(17)

5

konsep melalui praktek mengusai teknik yang dipelajari atau penemuan secara

langsung.

Dengan penerapan metode pembelajran visual, auditori, kenestetik

diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa melakukan dan

menguasai teknik dasar lari sprint dengan benar. Berdasarkan itu penulis berminat

untuk melakukan penelitian yang berjudul;

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Metode VAK

(Visual, Auditori, Kinestetik) Pada Siswa kelas VIII SMP PGRI 9

TEMBUNG Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa masalah

yang dapat di identifikasi sebagai berikut. Penerapan metode pembelajaran apa

yang dapat dilakukan untuk peningkatan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas

VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014? Apakah dengan penerapan

metode pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik dapat meningkatkan hasil

belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran

2013/2014? Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran Visual,

Auditori, Kinestetik terhadap hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dan

kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah, ada pun pembatasan

masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah melihat peranan penggunaan

penerapan model pembelajaran visual, auditori, kenestetik, terhadap upaya

peningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9

Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah maka dapat

dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : Apakah terdapat

Upaya peningkatan hasil belajar lari sprint melalui metode VAK (Visual,

Auditori, Kinestetik) pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran

2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, serta

rumusan masalah maka penelitaan ini bertujuan untuk mengetahui terdapat

tidaknya pengaruh penerapan metode pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik

terhadap hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi harapan dalam penelitian ini sehingga mampu

memberikan manfaat adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani sekolah di

sekolah SMP PGRI 9 Tembung dalam membina sekaligus

mengembangkan kegiatan pembelajaran lari sprint.

2. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Para

guru pendidikan jasmani di SMP PGRI 9 Tembung untuk lebih

mengetahui Hasil Peningkatan Belajar Lari Sprint dengan

menggunakan Penerapan Metode Pembelajaran VAK (Visual, Auditori,

Kinestetik) pada siswa Kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran

2013/2014.

3. Memperkenalkan berbagai metode pembelajara terutama yang berkaitan

dengan peningkatan hasil belajar dalam ketuntasan belajar lari sprint di

Sekolah Menengah Pertama.

(20)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan penelitian dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut : “Penerapan Model Pembelajaran VAK (Visual,

Auditory, Kenestetik ) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Pada Siswa

Kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada guru untuk terus menggunakan penerapan model

pembelajaran visual, auditory, kenestetik khususnya pada pengajaran lari sprint

atau pun materi pembelajaran yang lain sehingga keterampilan siswa semakin

meningkat.

2. Diharapkan kepada siswa untuk terus memotivasi dirinya untuk mengikuti

pembelajaran agar dapat memahami pembelajaran dengan baik karena dengan

pemahaman yang baik proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih

baik lagi.

3. Kepada kepala sekolah juga diharapkan dapat menyediakan segala sarana dan

prasarana tentang audiovisual dalam pembelajaran maupun diluar

pembelajaran di sekolah.

(21)

56

4. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba

melakukan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunakan gaya

pengajaran yang lainnya.

5. Bagi para pembaca yang tertarik dengan jenis penelitian ini, khususnya dalam

penggunaan penerapan model pembelajaran VAK (visual, auditory, kenestetik)

dapat menambah wawasan dalam mengembangkan serta meningkatkan

kualitas dan pemahaman tentang penelitian ini agar dapat dilaksanakan dengan

(22)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi

Aksara.

__________.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Carr, Gerry A. 1997. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Depdikbud. 2003. Atletik. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan

Tenaga Kependidikan.

(http://latifah04.wordfress.com/2013/010/03/ptk)

(http//mediadiknas.go.id/ medical document /5406.pdf.)

Internasional Association Of Athletics Federations. 2007. Peraturan Lomba

Atletik-IAAF. Jakarta: PB. PASI.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005)

Meier, Dave. 2002. The accelerated Learning Handbook. Alih Bahasa

Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.

Russel, Lou. 1999. The Accelerated Learning Fieldbook. Bandung: Nusa Media

Bandung

Rose, Colin. 1999. Accerated Learning For the 21st Century. Bandung: Nuansa

Sidik, Didik Zafar. 2010. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi (2004)

Subroto, Toto. 2000. Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Depdikbud

Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.

(23)

58

Suherman, Adang, dkk. 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan dan

Kompetisi Untuk Siswa SMU/SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

Sudjana Nana. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Penerbit

Remaja Rosdakarya.

Sudjana Nana. 1989. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Penerbit

Remaja Rosdakarya.

Sukintoko. 1983. Atletik. Jakarta. PT. Rosda Jayaputra Jakarta

Syarifuddin, Aip. 1992. Atletik. Depdikbud: Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Warsidi, Edi. 2009.Apakah Atletik Itu?.Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.

Gambar

Tabel Halaman
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Magang yang berjudul “Pengelolaan Pemangkasan Paprika dan Karakterisasi Buah Tomat di PT JORO, Bandung Barat, Jawa Barat” terinspirasi dari masih sedikitnya produksi paprika

jenis pupuk dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong krisan. Informasi ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan jenis pupuk

untuk resapan air yang minim dapat menggunakan Teknologi Biopori.. Teknologi Biopori ini dapat mengurangi air limpasan hujan,

[r]

[r]

This research involved 30 students of English Department semester three class A and 3 English lecturers that taught subjects designed to prepared students for TOEFL, namely;

dijadikan  branding  baru  bank  BTPN  dalam  bisnis  pendanaan.  Program  ini  memiliki  3  pilar  yaitu DAYA  Sehat  Sejahtera,  DAYA  Tumbuh  Usaha  dan 

[r]