UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI METODE VAK (VISUAL, AUDIO, KINESTETIK) PADA SISWA
KELAS VIII SMP PGRI 9 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Serjana Pendidikan
OLEH:
NIKO EQUINO GINTING NIM. 609112055
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat dan Rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan dan hambatan yang dialami penulis dalam menyiapkan skripsi ini. Dan keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi serta penulisan skripsi ini sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Rektor UNIMED serta para Pembantu Rektor UNIMED. 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED
serta para Pembantu Dekan FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED dan Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd selaku Sekertaris jurusan PJKR FIK UNIMED
4. Bapak Ibrahim Sembiring S.Pd, M.Or pembimbing Skripsi yang selama ini telah membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh Staf Akademik dan Perpustakaan FIK dan Administrasi FIK UNIMED yang telah memberikan kemudahan dalam hal administrasi selama perkuliahan.
7. Terkhusus buat keluarga tercinta terutama kedua orangtua saya: Piara Ginting (Ayahanda), Sada Arihta Sitepu (Ibunda) Ripi Putri Lestari Ginting (Kakak) serta semua keluarga besar peneliti, terimakasih atas doa, motivasi dan nasehat yang telah membantu peneliti.
8. Buat abangda saya Heri Mazmur Sembiring S.Pd M.Pd yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi, dan rekan-rekan mahasiswa PJKR Prodi PKR09 yang telah banyak membantu penulis.
9. Buat Seluruh Anggota IMKA UNIMED (Ikatan Mahasiswa Karo) yang memberikan saya dukungan Morildan Doa.
Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini akan mendapat balasan kebaikan dari Tuhan YME. Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pembaca, terutama bagi penulis sendiri.
Medan, agustus 2014 Penulis,
ABSTRAK
NIKO EQUINO GINTING NIM: 609112055. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Metode VAK (Visual, Audio, Kinestetik) Pada Siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014
(Pembimbing : IBRAHIM SEMBIRING) SKRIPSI : FIK UNIMED 2014.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar lari sprint melalui metode VAK (visual, audio, kinestetik) pada siswa kelas VIII SMP
PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan dengan 2 siklus tindakan selama 2 minggu dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 35 siswa-siswi, yang terdiri dari 21 laki-laki dan 14 perempuan.
Untuk memperoleh data dari penelitian ini maka dilakukan pembelajaran lari sprint melalui metode VAK(visual, audio, kinestetik). setelah melakukan pembelajaran maka diperoleh data tes hasil belajar yaitu: (1) Dari tes hasil belajar 1 siklus 1 diperoleh 17 orang siswa (48,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 18 orang siswa (51,5%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,28%. (2) Dari tes hasil belajar 2 siklus 2 diperoleh 30orang siswa (85,7%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar,sedangkan 5 orang siswa (14,3%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar,dengan rata-rata hasil belajar siswa 81,6%. Dalam hal
ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari data awal ke siklus 1 sebesar 9,29 %, sedangkan peningkatan nilai rata-rata siklus
1 ke siklus 2 yaitu sebesar 11,19%.
DAFTAR ISI
5. Hakekat Penerapan Metode Pembelajaran Visual, Auditori ... 22
B. Unsur – Unsusr Penerapan Model Pembelajaran Visual , Auditori, Kinestetik ... 24
1. Visual ... 24
3. Kinestetik ... 26
2. PentujukPelaksanaan ... 42
1. Siklus 1 ... 48
2. Siklus II ... 49
3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Saran ... 55
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel1 Kelebihan Dan KekuranganPenerapan Model Pembelajaran ... 28
Tabel 2 Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan I ... 34
Table 3 Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan II ... 38
Tabel 4 Format Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lari Sprint ... 43
Tabel 5 KKM Penjaskes SMP Kurikulum KTSP ...45
Tabel 6 Deskripsi data penelitian ... 47
Tabel 7 Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus 1) lari sprint ... 48
Tabel 8 Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus 2) lari sprint ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 Sikap Start Pada Aba-Aba Bersedia ... 18
Gambar 2 Aba –Aba “Siap” ... 19
Gambar 3 Aba-Aba “Ya” ... 19
Gambar 4 Gerakan Finish (Teknik Melewati Garis Finish) ... 21
Gambar 5 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 33
Gambar 6 Diagram siklus I ... 48
Gambar 7 Diagram Siklus II ... 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 59
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 62
Lampiran 3 Format Portofolio Penilaian ... 65
Lampiran 4 Data Pos Test Siklus I ... 69
Lampiran 5 Data Pos Test Siklus II ... 72
Lampiran 6 Perkembangan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II ... 75
Lampiran 7 Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam peningkatan pembangunan bangsa Indonesia yang sedang
mengalami masa perkembangan saat ini. Olahraga merupakan salah satu bentuk
dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada
pembentukan karakter, watak, kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi,
serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangkitan nasional.
Pembangunan dalam bidang olahraga diarahkan untuk mencapai cita-cita bangsa
agar terbentuknya manusia Indonesia yang sehat jasmani maupun rohani serta
manusia yang terampil. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi saat ini
telah bekembang pesat dan berdampak diberbagai aspek kehidupan, termasuk
dalam bidang pendidkan dan olahraga. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu
usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik
dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar.
Undang-undang Republik Indonesia 1945 menyebutkan tentang tujuan
pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudipekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Salah satu
jalan atau alat yang dapat ikut membantu tercapainya tujuan pendidikan tersebut
2
adalah melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari
proses pendidikan secara keseluruhan yang mengunakan aktifitas fisik yang
direncanakan secara sistematis dan bertujuan untuk mengembangkan
aspek-aspek pada individu seperti aspek-aspek kesehatan, aspek-aspek kebugaran jasmani,
ketrampilan gerak, dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan pendidikan jasmani
adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mengunakan aktifitas jasmani
sebagai media pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Di dalam lembaga pendidikan seperti di sekolah-sekolah baik di Sekolah
Menengah Pertama (SMP), olahraga bukanlah hal yang baru. Kegiatan olahraga
yang tertuang dalam mata pelajaran pendidikan jasmani sekolah merupakan salah
satu mata pelajaran pokok yang wajib diikuti oleh seluruh siswa. Pembelajaran
pendidikan jasmani sekolah telah diperkenalkan dan dipelajari oleh para siswa
sejak mengenyam pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga di tingkat
universitas Perguruan Tinggi. Hal ini tentunya menjadi bukti nyata bagi kita
bahwa olahraga memiliki peranan yang sangat penting di masyarakat terutama di
lembaga-lembaga pendidikan.
Ada beberapa faktor yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran
pendidikan jasmani sekolah, baik secara eksternal dan juga internal. Faktor-faktor
tersebut yaitu, kurikilum, pendidik, minat peserta didik, serta sarana dan prasarana
yang tersedia. Kurikulum pendidikan merupakan acuan dasar dalam
mempersiapkan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Minat peserta didik
dapat timbul dengan adanya dorongan dari peserta didik sehingga muncul
3
Salah satu cabang olahraga yang merupakan bagian dari upaya
peningkatan hasil belajar siswa adalah lari sprint. Lari sprint merupakan salah
satu nomor cabang atletik yang dimana lari adalah gerakan berpindah tempat
dengan bergerak kedepan yang dilakukan dengan cepat dari berjalan. Lari sprint
menggunakan start jongkok, istilah asing untuk start jongkok adalah crouching
start. Start jongkok menjadi faktor yang ikut menentukan keberhasilan pelari
mencapai garis finish secepat-cepatnya.
Berdasarkan hasil observasi peneliti 18 September, mengenai proses hasil
belajar siswa dalam pelajaran lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9
Tembung, ternyata masih banyak siswa yang memperoleh nilai rendah. Dari 35
orang siswa kelas VIII-3 SMP PGRI 9 Tembung, ternyata sebagian besar siswa
(28 orang) memiliki nilai dibawah nilai KKM dan 7 orang siswa memiliki nilai
diatas KKM. Yang dimaksud dengan nilai KKM adalah kriteria ketuntasan
minimal yang harus dicapai oleh setiap siswa dalam mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Sekolah yaitu nilai 75. Siswa masih kurang menguasai teknik-teknik
dasar lari sprint sehinggah siswa cepat bosan. Guru penjas perlu memberikan
penjelasan lebih lanjut lagi tentang teknik dasar lari sprint agar siswa lebih
mengerti dengan baik.
Guru Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan selama ini memberikan
materi lari sprint lebih dominan dengan cara-cara lama, yaitu dengan metode
komando. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran lari sprint menjadi monoton,
karena guru lebih terkesan lebih banyak berperan dalam pembelajaran sedangkan
4
penjas. Situasi seperti ini kurang mendukung atas kemampuan siswa terutama
dalam memahami suatu materi pembelajaran lari sprint. Pembelajaran dengan
metode lama atau komando menyebabkan siswa tidak dapat mengembangkan
kemampuan dan daya pikirnya.
Jadi untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan metode pembelajaran
yang cocok pada pembelajaran lari sprint, salah satunya yaitu dengan penerapan
metode pembelajaran VAK (visual, auditori, kinestetik). Yang dimaksud dengan
metode pembelajaran visual adalah belajar dengan melihat, mengamati dan
menggambarkan sesuatu. Kita suka melihat pertunjukan, peragaan atau
menyaksikan video. Auditori adalah belajar dengan berbicara dan mendengar
sesuatu. Kita lebih suka melihat kaset, audio, ceramah, debat, diskusi dan intruksi
(perintah) verbal. Sedangkan kinestetik adalah belajar melalui dengan aktifitas
fisik atau bergerak dan membuat keterlibatan langsung. Kita suka menangani,
bergerak, menyentuh, merasakan, dan mengalami sendiri. metode pembelajaran
dalam mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk memperoleh hasil
belajar yang lebih baik. Salah satunya karena keberhasilan dari pada proses
belajar dapat dipengaruhi oleh metode pembelajarannya. Alasan penggunaan
metode pembelajaran melalui penayangan video, melihat gambar dan melakukan
gerakan ini adalah agar siswa tidak jenuh, siswa akan senang, membentuk
kepribadian anak, memacu dan memotivasi seorang anak untuk belajar lebih luas.
Penerapan metode pembelajaran ini merupakan alternatif yang dapat dipilih
dalam pengajaran penjas, mengingat dalam pengajaran penjas diperlukan suatu
5
konsep melalui praktek mengusai teknik yang dipelajari atau penemuan secara
langsung.
Dengan penerapan metode pembelajran visual, auditori, kenestetik
diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa melakukan dan
menguasai teknik dasar lari sprint dengan benar. Berdasarkan itu penulis berminat
untuk melakukan penelitian yang berjudul;
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Metode VAK
(Visual, Auditori, Kinestetik) Pada Siswa kelas VIII SMP PGRI 9
TEMBUNG Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa masalah
yang dapat di identifikasi sebagai berikut. Penerapan metode pembelajaran apa
yang dapat dilakukan untuk peningkatan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas
VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014? Apakah dengan penerapan
metode pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik dapat meningkatkan hasil
belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran
2013/2014? Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran Visual,
Auditori, Kinestetik terhadap hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP
6
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dan
kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah, ada pun pembatasan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah melihat peranan penggunaan
penerapan model pembelajaran visual, auditori, kenestetik, terhadap upaya
peningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9
Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : Apakah terdapat
Upaya peningkatan hasil belajar lari sprint melalui metode VAK (Visual,
Auditori, Kinestetik) pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran
2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, serta
rumusan masalah maka penelitaan ini bertujuan untuk mengetahui terdapat
tidaknya pengaruh penerapan metode pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik
terhadap hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi harapan dalam penelitian ini sehingga mampu
memberikan manfaat adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani sekolah di
sekolah SMP PGRI 9 Tembung dalam membina sekaligus
mengembangkan kegiatan pembelajaran lari sprint.
2. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Para
guru pendidikan jasmani di SMP PGRI 9 Tembung untuk lebih
mengetahui Hasil Peningkatan Belajar Lari Sprint dengan
menggunakan Penerapan Metode Pembelajaran VAK (Visual, Auditori,
Kinestetik) pada siswa Kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran
2013/2014.
3. Memperkenalkan berbagai metode pembelajara terutama yang berkaitan
dengan peningkatan hasil belajar dalam ketuntasan belajar lari sprint di
Sekolah Menengah Pertama.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan penelitian dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : “Penerapan Model Pembelajaran VAK (Visual,
Auditory, Kenestetik ) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Pada Siswa
Kelas VIII SMP PGRI 9 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada guru untuk terus menggunakan penerapan model
pembelajaran visual, auditory, kenestetik khususnya pada pengajaran lari sprint
atau pun materi pembelajaran yang lain sehingga keterampilan siswa semakin
meningkat.
2. Diharapkan kepada siswa untuk terus memotivasi dirinya untuk mengikuti
pembelajaran agar dapat memahami pembelajaran dengan baik karena dengan
pemahaman yang baik proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih
baik lagi.
3. Kepada kepala sekolah juga diharapkan dapat menyediakan segala sarana dan
prasarana tentang audiovisual dalam pembelajaran maupun diluar
pembelajaran di sekolah.
56
4. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba
melakukan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunakan gaya
pengajaran yang lainnya.
5. Bagi para pembaca yang tertarik dengan jenis penelitian ini, khususnya dalam
penggunaan penerapan model pembelajaran VAK (visual, auditory, kenestetik)
dapat menambah wawasan dalam mengembangkan serta meningkatkan
kualitas dan pemahaman tentang penelitian ini agar dapat dilaksanakan dengan
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi
Aksara.
__________.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Carr, Gerry A. 1997. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Depdikbud. 2003. Atletik. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
(http://latifah04.wordfress.com/2013/010/03/ptk)
(http//mediadiknas.go.id/ medical document /5406.pdf.)
Internasional Association Of Athletics Federations. 2007. Peraturan Lomba
Atletik-IAAF. Jakarta: PB. PASI.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005)
Meier, Dave. 2002. The accelerated Learning Handbook. Alih Bahasa
Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.
Russel, Lou. 1999. The Accelerated Learning Fieldbook. Bandung: Nusa Media
Bandung
Rose, Colin. 1999. Accerated Learning For the 21st Century. Bandung: Nuansa
Sidik, Didik Zafar. 2010. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi (2004)
Subroto, Toto. 2000. Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Depdikbud
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
58
Suherman, Adang, dkk. 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan dan
Kompetisi Untuk Siswa SMU/SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.
Sudjana Nana. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Penerbit
Remaja Rosdakarya.
Sudjana Nana. 1989. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Penerbit
Remaja Rosdakarya.
Sukintoko. 1983. Atletik. Jakarta. PT. Rosda Jayaputra Jakarta
Syarifuddin, Aip. 1992. Atletik. Depdikbud: Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Warsidi, Edi. 2009.Apakah Atletik Itu?.Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.