iv ABSTRAK
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREVALENSI KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK KELAS DUA SMP NEGERI DI KOTA
BANDUNG TAHUN 2009
Aluisha Saboe, 2009 Pembimbing I : dr. Edia Asmara Sp.M Pembimbing II : Dr.dr. Felix Kasim M.Kes.
Kelainan refraksi memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia, yaitu sebesar 24,7% dan pada anak-anak usia sekolah sebesar 10% dari 66 juta anak Indonesia. Selain itu terdapat berbagai pengaruh buruk yang ditimbulkan kelainan refraksi terutama pada anak-anak seperti terhadap tingkat kecerdasan anak, aktivitas sosial, bahkan aspek psikologis anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi kelainan refraksi pada anak usia sekolah.
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpul data, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, penelitian dilakukan pada 11 SMP Negeri di Kota Bandung.
Pada penelitian ini didapatkan prevalensi kelainan refraksi pada anak kelas 2 SMP Negeri di Kota Bandung tahun 2009 sebanyak 5,39%. Faktor herediter, kebiasaan melihat dekat, intelegensia, status ekonomi dan gender merupakan faktor yang cukup berperan terhadap prevalensi dari kelainan refraksi.
Hal tersebut dilihat dari siswa yang menggunakan kacamata lebih banyak wanita dibanding pria, siswa memiliki intelegensia yang tinggi, sejumlah siswa memiliki orangtua dan saudara kandung yang juga menggunakan kacamata, rata-rata siswa berasal dari keluarga yang cukup sejahtera dan siswa mempunyai kebiasaan melihat dekat yang kurang baik.
Dengan adanya penelitian ini penulis menyarankan perlu adanya usaha- usaha preventif dan promotif baik dari instansi kesehatan maupun pemerintah untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kelainan refraksi dengan cara mempermudah akses informasi kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan kesehatan dan memberikan edukasi bagi masyarakat.
v ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE FACTORS THAT AFFECT THE REFRACTIVE ERROR PREVALENCE FOR 2ND GRADE BANDUNG JUNIOR HIGH
SCHOOL STUDENTS YEAR 2009
Aluisha Saboe, 2009 Advisor I : dr. Edia Asmara Sp. M Advisor II : DR. dr. Felix Kasim M.Kes.
Refractive error in Indonesia has a high number of prevalence which is about 24.7%, for school age children the number is about 10% from 66 million Indonesian children. Refractive error has negative effect on the intelligence level, social activity and even to the psychological aspect of the kids. The description of the factors that affects the prevalence of the refractive error of school age children will be explained in the research.
Cross sectional descriptive method is used in this research with questioner as a data gathering media using cluster random sampling method. The data is sampled from 11 Junior High School within Bandung area.
After the research a 5.39% refractive error prevalence of 2nd grade 2009 junior high school students is obtained and that hereditary factors, near work, intelligence and gender affected to the refractive error prevalence and distribution is concluded. For example girls use more spectacles than boys, high intelligence student’s number of prevalence, the effect of students having refractive error siblings and a bad habit of near work.
Preventive and promotion effort needs to be done from the government and health organization to prevent and lower the rate of refractive error prevalence by giving easier access to health information by increase the number of health promotion and giving the society health education.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
ridho-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ilmiah ini dibuat penulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat
kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis ingin
mengetahui Gambaran dari faktor-faktor yang mempengaruhi kelainan refraksi pada
usia anak sekolah di Kota Bandung. Tema ini diangkat karena tingginya angka
kejadian refraksi terutama pada anak usia sekolah yang memiliki dampak yang buruk
bagi perkembangan anak, sehingga diperlukan usaha-usaha pencegahan untuk
menekan dan mengurangi angka tersebut.
Penulis menyadarai bahwa penelitian dan karya tulis ilmiah ini tidak akan
terlaksana dan berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak, baik moril dan
materil, langsung dan tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Dr. selaku Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan penulisan
karya ilmiah ini.
2. Dr. Edia Asmara Sp.M, selaku pembimbing utama atas dukungan,
bantuan , arahan serta kesediaanya meluangkan waktu untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Dr.dr. Felix Kasim.M.Kes selaku pembimbing pendamping atas
dukungan, bantuan , arahan serta kesediaanya meluangkan waktu
untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
vii
4. Orang tua tercinta terima kasih atas doa, kasih sayang, perhatian,
dukungan baik moril dan materil yang telah diberikan selama ini.
5. Kakak dan Adik tercinta Aninka dan Arga Saboe atas perhatian dan
motivasi yang diberikan selama pengerjaan karya tulis ini.
6. Staf pengajar SMP terkait dimana tempat saya melakukan penelitian.
7. Sahabat-sahabat seperjuangan Ruswandiani, Ananda, Dwirianti,
Annisa, Wiwin, Ratih, Desilia, Desti, tidak lupa sahabat tercinta yang
telah mendahului kita semua Alm.Mona dan semua teman- teman FK
UKM’06 atas kerjasama dan solidaritasnya yang dibangun selama 3 tahun belakangan ini.
8. Sanggi Raksagati, atas perhatian, dukungan dan bantuan yang telah
diberikan selama ini.
Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa memberikan karunia-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Bandung, Desember 2009
viii DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ………..…...
LEMBAR PERSETUJUAN ……….….…...
SURAT PERNYATAAN ………...
ABSTRAK ………...
ABSTRACT ………...
KATA PENGANTAR ...………... DAFTAR ISI ……….
DAFTAR TABEL ………....
DAFTAR GAMBAR ..……….
DAFTAR LAMPIRAN ………....
BAB I. PENDAHULUAN ………
1.1 Latar belakang ………
1.2 Identifikasi Masalah ………..
1.3 Tujuan Penelitian ………...
1.4 Manfaat Penelitian ………...………...
1.5 Kerangka Pemikiran ………
1.6 Metodologi Penelitian ………...
1.7 Lokasi dan Waktu ………...
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………..
2.1 Anatomi mata …...………..……….
2.1.1 Konjungtiva………
2.1.2 Kornea………...
2.1.3 Humor Akuos ………
2.1.4 Lensa ………...………
2.1.5 Uvea………....
ix
2.1.6 Sklera dan episklera………
2.1.7 Vitreous………..
2.1.8 Retina ………. 2.2 Fisiologi penglihatan ………
2.2.1 Jaras penglihatan ……… 2.2.2 Akomodasi ……… 2.2.3 Tajam penglihatan……… 2.3 Status Refraksi……….
2.3.1 Emetropia ………...
2.3.2 Ametropia……… 2.3.3 Faktor yang mempengaruhi kelainan refraksi……...
2.3.3.1 Usia dan usia kehamilan ………..
2.3.3.2 Gender...………...
2.3.3.3 Ras...………...
2.3.3.4 Geografis...………...
2.3.3.5 Diet ...………...
2.3.3.6 Waktu ...………...
2.3.3.7 Personaliti ...………...
2.3.3.8 Herediter ...………...
2.3.3.9 Pekerjaan melihat dekat ...………...
2.3.3.10 Intelegensia...………
2.3.3.11 Status sosial ekonomi ...………
2.3.4 Jenis-jenis kelainan refraksi ...……….
2.3.4.1 Myopia ...………
2.3.4.2 Hipermetropia ...………
2.3.4.3 Astigmatisme...………..
2.3.4.4 Presbiopia ...……… ...…..
x
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………...
3.1 Subyek Penelitian……….………..
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………
3.3 Metode Penelitian……….……….…...
3.4 Variabel Penelitian………..
3.5Teknik Sampling...………..
3.6Besar Sampel Penelitian...………..
3.7 Prosedur Penelitian………... 3.8Instrumen Penelitian……….
3.9Metode Pengumpulan Data...……….
3.10Pengolahan dan Analisis Data………
3.11Definisi Operasional………..
3.12Aspek Ethik Penelitian ...………
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………...
4.1 Gender...…...………..
4.2 Herediter...……….
4.3 Status Gizi ...………
4.4 Melihat dekat ...………
4.5 Status ekonomi...………...
4.6 Personaliti ...……….
4.7 Intelegensi...………..
4.8 Usia kehamilan ...……….
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……….…………..
5.1 Kesimpulan ...
5.2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA ...
xi
LAMPIRAN……….
RIWAYAT HIDUP ……….
70
xii DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Distribusi kelainan refraksi pada anak usia sekolah……… Tabel 2.2 Prevalensi kelainan refraksi berdasarkan ras. ……… Tabel 2.3 Prevalensi myopia pada anak-anak kuliah dari berbagai ras. …… Tabel 2.4 Prevalensi myopia berdasarkan daerah dengan keadaan geografis
Tabel 2.5 Zat-zat yang berhubungan dengan kelainan refraksi. ……… Tabel 4.1 Distribusi ukuran kacamata siswa/siswi……… Tabel 4.2 Distribusi jenis kelamin siswa/siswi yang menggunakan
kacamata……… Tabel 4.3 Distribusi jumlah siswa/siswi yang orangtuanya menggunakan
kacamata jarak jauh. ……… Tabel 4.4 Distribusi siswa/ siswi yang memiliki saudara kandung yang
menggunakan kacamata……… Tabel 4.5 Distribusi jumlah siswa/ siswi yang memiliki keluarga
yang juga menggunakan kacamata. ……… Tabel 4.6 Distribusi jumlah siswa/ siswi kembar yang saudara kembarnya
juga menggunakan kacamata. ……… Tabel 4.7 Distribusi jawaban orangtua murid mengenai berat badan
putra/putrinya ketika lahir ……… Tabel 4.8 Distribusi golongan Indeks Masa Tubuh ( Body Mass Index ) … Tabel 4.9 Distribusi jawaban orangtua murid mengenai pemberian vitamin
kepada putra-putrinya saat bayi……… Tabel 4.10 Distribusi jawaban orangtua murid mengenai kesukaaan putra/
putrinya mengkonsumsi buah/ sayuran……… Tabel 4.11 Distribusi jawaban orangtua murid mengenai pemberian tablet
kalsium kepada putra/ putrinya……… Tabel 4.12 Distribusi jawaban orangtua murid mengenai kesulitan
pemberian makanan saat putra/putrinya balita………
xiii
Tabel 4.13 Distribusi jawaban orangtua murid mengenai pemberian ASI
kepada putra-putrinya……… Tabel 4.14 Distribusi jawaban orang tua murid mengenai lama pemberian
ASI kepada putra-putrinya……… Tabel 4.15 Distribusi jawaban orang tua murid mengenai usia putra-putrinya
Tabel 4.16 Distribusi jawaban siswa/siswi mengenai makanan sehari-hari
yang biasa dikonsumsi……… Tabel 4.17 Distribusi jawaban responden mengenai konsumsi vitamin
Tabel 4.18 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai intensitas minum
vitamin……… Tabel 4.19 Distribusi jawaban siswa/ siswi yang mengenai jenis vitamin
yang sering dikonsumsi……… Tabel 4.20 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai intesitas
mengkonsumsi susu ……… Tabel 4.21 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai lama waktu
menonton TV dalam 1hari. ……… Tabel 4.2.2 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai kesenangan/ hobi
membaca. ……… Tabel 4.23 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai lama membaca dalam
1 hari. ……… Tabel 4.24 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai intensitas
menggunakan komputer. ……… Tabel 4.25 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai lamanya
menggunakan komputer dalam 1 hari……… Tabel 4.26 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai jarak pandang
menonton TV……… Tabel 4.27 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai jarak pandang
membaca buku. ……… Tabel 4.28 Distribusi jawaban siswa/siswi mengenai jarak pandang ketika
menggunakan komputer………
xiv
Tabel 4.29 Distribusi jawaban orang tua murid mengenai penghasilanmereka
perbulan……… Tabel 4.30 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai pekerjaan orangtuanya
Tabel 4.31 Distribusi jawaban orangtua murid mengenai kesenangan putra/
putrinya berorganisasi……… Tabel 4.32 Distribusi jawaban orang tua mengenai kesenangan putra-
putrinya terhadap aktivitas fisik/ olahraga. ……… Tabel 4.33 Distribusi jawaban siswa/siswi mengenai kegiatan/ aktivitas
yang biasa dilakukan sehari-hari……… Tabel 4.34 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai kesenangan terhadap
aktivitas fisik/ olahraga. ……… .Tabel 4.35 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai keikutsertaan dalam
kegiatan ekstrakulikuler di sekolah……… Tabel 4.36 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai kegiatan
ekstrakulikuler yang diikuti……… Tabel 4.37 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai keikutsertaanya dalam
kegiatan olahraga diluar sekolah……… Tabel 4.38 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai jenis kegiatan yang
diikuti diluar sekolah……… Tabel 4.39 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai keikutsertaanya dalam
kegiatan Pramuka……… Tabel 4.40 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai keikutsertaanya dalam
kegiatan OSIS di sekolah……… Tabel 4.41 Distribusi jawaban orang tua murid mengenai prestasi putra/
putrinya di sekolah. ……… Tabel 4.42 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai prestasi di sekolah
Tabel 4.43 Distribusi jawaban siswa/ siswi mengenai peringkat yang
diperolah di sekolah……… Tabel 4.44 Distribusi jumlah orangtua murid yang putra/ putrinya lahir
prematur/ tidak cukup bulan………
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi mata………
Gambar 2.2 Pembiasan sinar pada mata emetropia………
Gambar 2.3 Pembiasan sinar pada mata myopia………
Gambar 2.4 Pembiasan sinar pada mata hipemetropia………
Gambar 2.5 Pembiasan sinar pada mata astigmatisme………
Gambar 2.6 Gambar jenis-jenis kelainan astigmatisme………
6
12
24
27
31
xvi DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Prevalensi myopia pada anak usia sekolah………
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Anak………..………..………..…………
Lampiran 2 Kuesioner Orangtua ………..………..……….…
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa Perlindungan
dan Pemberdayaan Masyarakat………..…………..…………
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung…………
Lampiran 5 Riwayat Hidup ... 70
73
84
76
77
70 LAMPIRAN 1 KUESIONER ANAK
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : L / P
SMPN: kelas:
Ukuran kacamata:
Kanan : Kiri :
1. Apakah ada anggota keluarga lain yang berkaca mata (om/tante/ua)?
a.YA b.TIDAK
2. Bila anda kembar , apakah saudara kembar anda juga berkacamata ? a.YA b.TIDAK
3. Berapa lama anda di depan TV setiap harinya ?
a.<90 menit b.≥90 menit
4. Berapa meter jarak anda dengan TV ketika menonton TV ?
a.< I,5 meter b. 1,5 meter
5. Apakah anda senang/ hobi membaca ?
a. YA b. TIDAK
6. Berapa jarak mata anda dengan buku ketika sedang membaca ?
a.< 30 cm b. 30cm
71
8. Berapa lama anda di depan computer setiap harinya ?
Jam
9. Berapa jarak pandang antara mata anda dengan komputer ?
a.30 cm b. 45 cm c. 60cm
10. Berapa lama anda membaca buku setiap harinya?
Jam
11. Makanan apa yang biasa anda konsumsi sehari-hari ? a.Nasi dan lauk pauk (daging, tahu, tempe)
b.Nasi, lauk pauk dan sayuran c.Nasi, dan sayuran.
12.Berapa Tinggi Badan , Berat Badan anda ?
(* minta petugas untuk mengukur dengan alat yang tersedia ) BB : TB:
13..Apakah anda meminum vitamin ? a.YA b.TIDAK
14. Bila YA, Apakah anda rutin meminumnya setiap hari/ a. YA b. TIDAK
15. Sebutkan jenis vitamin yang biasa anda konsumsi ?
16.Apakah anda suka meminum susu ? a. YA, sering ( ≥3 kali seminggu) b. YA, jarang (< 2kali seminggu) c . Tidak sama sekali
17.Apakah nilai-nilai anda di sekolah memuaskan ?
a.sangat memuaskan b.cukup c.kurang memuaskan
18.Berapa ranking anda di kelas :
72
20.Bila pernah berapa nilainya ? (tulis dengan angka)
21.Apakah pekerjaan orangtua anda ?
22.Apakah anda senang bergaul / bersosialisasi dengan orang lain? a.YA b.TIDAK
23. Dimana anda senang menghabiskan waktu anda sehari-hari?
a. Aktivitas di dalam rumah ( misal: membaca buku, bermain komputer, menonton TV)
b. Aktivitas fisik di luar rumah ( bermain layangan, sepeda, bola)
24.Apakah anda senang melakukan aktivitas fisik (mis: olahraga)? a.YA b.TIDAK
25.Apakah anda mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah? a. YA b.TIDAK
26.Kegiatan ektrakulikuler apa yang anda ikuti di sekolah? 27.Apakah anda mengikuti kegiatan OSIS di sekolah?
a. YA b. TIDAK
28.Apakah anda mengikuti kegiatan Pramuka di sekolah ? a. YA b. TIDAK
29.apakah anda mengikuti kegiatan di luar sekolah ? a. YA b.TIDAK
73
LAMPIRAN 2 KUESIONER ORANGTUA
Dengan segala hormat, untuk mendukung penelitian yang dilakukan mahasiswi Universitas Kristen Maranatha sebagai salah satu syarat kelulusan program sarjana kedokeran, kami memohon kesediaan Bapak/ Ibu selaku orangtua murid dari siswa/ siswi yang menggunakan kacamata dari SMP yang bersangkutan untuk mengisi kuesioner di bawah ini, Terima Kasih atas kesediaanya.
Nama : Ibu/ Bapak
Orangtua murid dari :
SMPN : Kelas :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir
Ayah: Ibu:
Suku Bangsa :
Suku Bangsa pasangan (Suami/ Istri ) :
Pendidikan terakhir : SD / SMP / SMA / Universitas ( S1/ S2/ S3)
Berat badan lahir putra/ putrid anda :
a. <2500 g b. 2500 g-4000g c. >4000g
Ukuran kacamata putra/ putri anda sekarang :
Kanan : +/- Kiri : +/-
1. Apakah putra/ putrid anda lahir premature/ tidak cukup bulan ? a. YA b. TIDAK
2. Apakah anda dan pasangan menggunakan kacamata minus/ kacamata jarak jauh ( bukan kacamata baca)?
74
3. Apakah putra/ putri anda yang lain ada yang mengunakan kacamata? a. YA b.TIDAK
4. Apakah putra/ putri anda ketika bayi diberikan vitamin? A.YA b.TIDAK
5. Sebutkan jenis vitaminnya :
6. Apakah putra/ putri anda suka makan sayur/ buah-buahan? a.YA b.TIDAK
7. Apakah putra/ putri anda pernah meminum/ diberikan tablet kalsium? a.YA b.Ragu-ragu c.TIDAK
8. Apakah ketika balita putra/putrid anda pernah mengalami kesulitan pemberian makan?
a.YA b.TIDAK
Bila YA, terangkan : (contoh : tidak mau makan sayuran/ buah-buahan, sulit diberikan makan padat, dll)
9. Apakah putra/ putrid anda diberikan ASI ? a. YA b.TIDAK
Bila YA, sampai usia berapa bulan/ tahun?
10.Mulai usia berapa utra/ putrid anda diberikan buah-buahan dan sayuran? Thn
11.Bagaimana prestasi putra/ putri anda di sekolah?
a.Diatas rata-rata b. Rata-rata c. dibawah rata-rata
12.Bila putra/ putri anda pernah menjalani tes intelegensia (IQ), berapa nilainya?
75
14.Apakah putra/putri anda suka berorganisasi? a.YA b.TIDAK
15.Apakah putra.putri anda mudah bergaul dan bersosialisasi? a.YA b.TIDAK
78
RIWAYAT HIDUP
Nama : Aluisha Saboe
NRP : 0610057
Tempat dan tanggal lahir : Bandung , 5 Februari 1988
Alamat : Jl.Terusan Sutami 20 Bandung 40163
Riwayat Pendidikan :
SD Taruna Bakti , kota Bandung , tahun lulus 2000
SMP Taruna Bakti ,kota Bandung , tahun lulus 2003
SMUN 3 ,kota Bandung , tahun lulus 2006
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya kesehatan mata yang optimal sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan :
Upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan bagi setiap penduduk yang optimal. Oleh karena
itu, kesehatan indera penglihatan merupakan syarat penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam rangka mewujudkan manusia
Indonesia yang cerdas, produktif, maju, mandiri dan sejahtera karena mata
merupakan jalur informasi utama (83% informasi diterima melalui mata).
Sebagai upaya pemerintah dalam mencerdasakan kehidupan bangsa, dan
sesuai dengan program wajib belajar maka anak-anak usia sekolah dituntut bebas
dari ketidakmampuan yang diakibatkan gangguan penglihatan yang dapat
berdampak mengganggu proses belajar di sekolah.(Departemen Kesehatan
RI,2005)
Gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi memiliki prevalensi 24,7 persen
di Indonesia dan sepuluh persen dari 66 juta anak usia sekolah menderita kelainan
refraksi. Jika tidak ditangani sungguh-sungguh akan berdampak negatif pada
perkembangan kecerdasan anak dan proses pembelajaran yang selanjutnya
mempengaruhi mutu, kreativitas, dan produktivitas angkatan kerja. Pada
gilirannya akan mengganggu laju pembangunan ekonomi nasional , oleh karena
itu masalah kesehatan mata nasional sudah menjadi masalah sosial yang tidak
mungkin ditangani sendiri oleh Departemen Kesehatan, melainkan harus
ditanggulangi secara terpadu oleh pemerintah dan seluruh unsur masyarakat.
2
Masalah kelainan refraksi tidak hanya mengganggu secara fisik tetapi juga dari
segi sosial ekonomi. Tidak hanya itu, kelainan refraksi pada anak-anak juga akan
berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan, aktivitas sosial, bahkan aspek
psikologis anak. (Agus Supartoto, 2009)
Oleh karena itu perlu dilakukannya upaya-upaya pencegahan untuk menahan
dan mengurangi angka kejadian refraksi.
Kelainan refraksi, yaitu kondisi dimana cahaya paralel tidak terfokuskan pada
lapisan sensitif cahaya pada retina. Terdiri dari 4 jenis: myopia, hiperopia,
astigmatism dan presbiopia. Hal tsb dapat disebabkan oleh: panjang bola mata
yang abnormal (axial ametropia), kelengkungan kornea/lensa yang abnormal
(curvature ametropia), media refraksi yang abnormal (index ametropia), dan
kelainan pada posisi lensa. (Miller,1984)
Selain kelainan anatomis diatas pada beberapa penelitian yang telah dilakukan
ada beberapa faktor lain yang dapat menjadi faktor penyebab kelainan refraksi dan
mempengaruhi distribusi dari penyebarannya.
Hal-hal yang mempengaruhi kelainan refraksi, yaitu : herediter, intelegensi,
status sosial ekonomi, usia kehamilan, gender, ras, diet /status gizi, personality,
kondisi sistemik, penyakit mata. Hubungan faktor-faktor diatas dengan prevalensi
kelainan refraksi telah dibuktikan melalui berbagai penelitian. (Borish, 1998)
Tingginya angka kejadian refraksi terutama pada anak-anak, dan buruknya
dampak yang ditimbulkan, menggugah peneliti untuk mengetahui gambaran
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prevalensi kelainan refraksi.
1.2 Identifikasi masalah
Dengan adanya prevalensi yang tinggi pada kelainan refraksi terutama pada
anak-anak, peneliti ingin mengetahui :
Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi kelainan
3
Berapa prevalensi penderita kelainan refraksi pada anak kelas 2 SMP Negeri di
Kota Bandung tahun 2009
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kelainan refraksi,
yaitu: usia kehamilan, faktor herediter, kebiasaan melihat dekat, intelegensia,
status sosial ekonomi, gender, diet (status gizi), personaliti pada anak kelas 2 SMP
Negeri di Kota Bandung yang menderita kelainan refraksi tahun 2009.
Mengetahui prevalensi kelainan refraksi pada anak kelas 2 SMP Negeri di
Kota Bandung tahun 2009.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat akademis : Dengan penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan
hasil penelitian yang didapat, pada dunia akademis mengenai gambaran
faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi kelainan refraksi pada anak usia sekolah.
Manfaat praktis : Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan informasi dan edukasi pada masyarakat luas mengenai kelainan
refraksi, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan cara-cara untuk mencegah
terjadinya kelainan refraksi.
1.5 Kerangka pemikiran
Kelainan refraksi yaitu kondisi dimana cahaya paralel tidak terfokuskan pada lapisan sensitive cahaya pada retina, hal tsb dapat disebabkan oleh : panjang bola
4
(curvature ametropia), media refraksi yang abnormal(index ametropia), kelainan
pada posisi lensa (Miller,1984).
Terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya dan distribusi
penyebaran dari kelainan refraksi.
Hal-hal yang mempengaruhi kelainan refraksi, yaitu: faktor herediter (Zadnik,
Mutti,1998), kebiasaan melihat dekat (Zadnik, Mutti,1998), intelegensia(Cohn et
al,1988;Grosvenor,1970), status sosial ekonomi (Zadnik, Mutti,1998.), usia
kehamilan(Banks,1980),gender(Goldschmidt,1986),diet/makanan(Feldman,1950),
personality (Zadnik, Mutti,1998).
Dengan mengetahui adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelainan
refraksi, peneliti ingin mengetahui lebih jauh gambaran faktor-faktor yang
mempengaruhi kelainan refraksi, yaitu: usia kehamilan, faktor herediter,
kebiasaan melihat dekat, intelegensia, status sosial ekonomi, gender, diet (status
gizi), personality pada anak kelas 2 SMP di Kota Bandung yang menderita
kelainan refraksi.
Pemilihan sampel pada anak kelas 2 dari SMP Negeri, dilatarbelakangi oleh
tingginya prevalensi kelainan refraksi pada usia 13-15 tahun dan diharapkan anak
pada usia tersebut dapat memberikan informasi yang cukup akurat, juga
diharapkan pada SMP Negeri latar belakang ekonomi subyek penelitian lebih
beragam.
1.6 Metodologi penelitian
Jenis penelitian : Kuantitatif
Metode penelitian : Deskriptif
Rancangan penelitian : Cross-sectional
Metode pengumpulan data : Survey dengan kuesioner, dan pengukuran
langsung.
Instrument penelitian : Kuesioner, alat pengukur tinggi badan, timbangan
berat badan.
5
Analisis statistik : Statistik deskriptif dengan pendekatan analisis
Univariat
1.7 Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada SMP Negeri 15, 9, 23, 32, 40, 26, 14, 44, 27, 22,
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
Didapatkan prevalensi kelainan refraksi pada anak kelas 2 SMP Negeri di Kota
Bandung tahun 2009 sebanyak 5,39%. Dari variabel yang diteliti terlihat bahwa
gender, intelegensia, faktor herediter, kebiasaan melihat dekat, dan status sosial
ekonomi merupakan faktor-faktor yang cukup berperan terhadap prevalensi dan
distribusi dari kelainan refraksi.
Siswa wanita yang menggunakan kacamata lebih banyak dari pria (67,10%).
Siswa yang berkacamata memiliki intelegensia yang tinggi, dilihat dari 85,48%
siswa memiliki peringkat 1 s.d 20 di kelasnya.
Faktor herediter berperanan dalam prevalensi timbulnya kelainan refraksi, yaitu
sebanyak 71,65% siswa salah satu orang tuanya berkaca mata, 15,46% siswa kedua
orangtuanya berkacamata, 35,42% memiliki saudara kandung yang juga berkacamata
dan seluruh siswa kembar memiliki saudara kembar yang juga menggunakan
kacamata.
Siswa mempunyai kebiasaan melihat dekat yang kurang baik, yaitu menonton TV
dengan jarak <1,5 m sebanyak 62,28 %, lama menonton tv sehari 90 menit
sebanyak 69,03%, kebiasaan membaca <30 cm sebanyak 50,44 %, jarak pandang
ketika bermain komputer terlalu dekat (30 cm) sebanyak 58,51 %, 67,53% siswa
menyatakan sering bermain komputer, dan siswa yang menyatakan senang membaca
67
Sebanyak 61,36% orangtua dari siswa yang berkacamata memiliki penghasilan lebih
dari sama dengan Rp. 2.000.000,-/ bulan.
5.2 Saran
Bagi pemerintah
Diharapakan pemerintah dapat melakukan usaha- usaha preventif dan promotif untuk
mencegah dan menurunkan prevalensi kelainan refraksi. Dengan cara mempermudah
akses informasi kesehatan, dan memberikan edukasi bagi masyarakat luas melalui
program-program kesehatan pemerintah pada pusat pelayanan kesehatan maupun
media elektronik mengenai kelainan refraksi, faktor- faktor yang mempengaruhi
kelainan refraksi dan cara- cara pencegahannya.
Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan jumlah sampel
yang lebih besar dan dapat menganalisa sejauh apa hubungan faktor-faktor tsb
mempengaruhi kejadian kelainan refraksi.
Bagi instansi kesehatan
Diharapakan setiap instansi kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas dapat
memberikan informasi dan edukasi kepada setiap keluarga baik anak maupun
orangtua mengenai kelainan refraksi melalui penyuluhan secara berkala, penyebaran
pamflet dan melakukan deteksi dini anak penderita kelainan refraksi untuk menekan
DAFTAR PUSTAKA
Borish I.M. 1998. Incidence and distribution of refractive anomalies dalam Zadnik K.,Mutti D.O: Clinical Refraction. Philadelphia: WB Saunders Company.p.30-
43
Miller S.J.H. 1984. Parsons disease of the eye. 17th .ed. Edinburgh: Churchill Livingstone.p.59-63
Sloane A.E., Garcia. 1979. Manual Refraction. 3rd ed. Boston: Little Brown and Co p .39-59
Eva-Riordin Paul. 2000. Optik dan Refraksi. dalam Daniel G. Vaughen. Taylor Asbury. Paul Riordin-Eva: Oftalmology umum.14th ed. Jakarta: Widya Medika,p: 389-406.
Ilyas Sidartha. 2003. Tajam Penglihatan dan Kelainan Refraksi dalam Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-2. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Hartstein , Jack. 1971. Review of Refraction. St. Louis: CV. Morby Company.
Ahmed, E. 1993. A Text Book of Ophthalmology. Calcuta: Oxford University.
Nana, Wijana. 1990. Ilmu penyakit Mata. Cetakan ke-5, 245-270
Krachmer, H.Jay. 2002. Basic Science, Refraction and Pathology the Requisities in Ophthalmology. Missouri: Mosby inc, 99-102
Hollowich Fritz. 1993. Optik dan Refraksi dalam Oftalmology. Edisi ke-2. Jakarta: Bina Rupa Aksara, 318-332.
Duke Elder.1970. System of Ophthalmology. 5th ed. London: Henry Kimpton.
Nelson L, Olitsky S.2005.Refraction in Infants and Children dalam Pediatric Ophthalmology . NewYork : Lippincotts Williams&Wilkins p. 1-52, p110-120.
Gutyton and Hall. 1994. Phyisiology of the eye dalam Textbook of Medical 11th ed. Mississippi : Elsevier Sounders, p.613-625
69
Departemen Kesehatan RI.,1992.,Undang undang no.23 tahun 1992 tentang kesehatan.,
http://sjsn.menkokesra.go.id/dokumen/ peruu/1992/uu23.1992.ind.pd., 16 January 2009
Departemen Kesehatan RI. 2005.,Keputusan menteri kesehatan republic Indonesia no.1473/menkes/sk/x/2005 tantang rancana strategi nasional penanggulangan
gangguan penglihatan dan kebutaan untuk mencapai vision 2020 menteri kesehatan republic indonesia
http://125.160.76.194/data/peraturan/Himp.%20Peraturan/Permenkes%202005/KEP MEN%20R201473-2005.doc.,16 Januari 2009.
Rahimi H., and Md. Idris Mohd. Nor, and Osman Ali,1999) Faktor Risiko Miopia di kalangan Murid-murid Sekolah Menengah Daerah Kuala Krai(Risk Factors
Associated with Myopia among Secondary School Students in the Kuala Krai District). Sains Malaysiana , 28 . pp. 29-38. ISSN 01266039:
http://pkukmweb.ukm.my/~jsm/english_journals/vol28_1999/vol28_99page29-38.html 30 September 2009
dr Hendrian D. Soebagjo SpM. 2009. Nonton TV 21 Inci Sebaiknya Tak Kurang dari 2,5 Meter
http://nezfine.wordpress.com/2009/11/08/nonton-tv-21-inci-sebaiknya-tak-kurang- dari-25-meter/ 2 Desember 2009
Mohamad Rosman,1,2,3 Tien Y. Wong,1,2,4,5 Wan-Ting Tay,2 Louis Tong,1,2 and Seang-Mei Saw1,2,6 Prevalence and Risk Factors of Undercorrected Refractive Errors among Singaporean Malay Adults: The Singapore Malay Eye Study http://www.iovs.org/cgi/content/abstract/50/8/3621 2 Desember 2009