Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the optimum capital structure that can maximize the firm value. Research object is done at PT Multi Husada Farma, based on their financial statement in 2005 until 2008. Variable that’s used include capital structure and firm value. The capital structure that’s analyzed include cost of equity, cost of long term debt, and cost of capital. The result shows that if we combine the long term debt and equity in capital structure, the firm value will increase compare to if the company only use it’s own capital in their capital structure.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan struktur modal yang optimal sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Objek penelitian dilakukan pada PT Multi Husada Farma, berdasarkan laporan keuangan tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Variabel yang digunakan meliputi struktur modal dan nilai perusahaan. Struktur modal yang diteliti meliputi biaya modal sendiri, biaya hutang jangka panjang, dan biaya modal keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkombinasikan hutang jangka panjang dan modal sendiri dalam struktur modal, maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan dibandingkan jika perusahaan hanya menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
2.1.1 Faktor – Faktor yang Memengaruhi Struktur Keuangan ... 7
2.2 Struktur Modal ... 9
2.2.1 Hutang Jangka Panjang ... 10
2.2.1.1 Jenis Hutang Jangka Panjang ... 11
2.2.1.2 Keputusan Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 11
2.2.1.3 Kelebihan Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 12
2.2.1.4 Kelemahan Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 13
2.2.2 Saham Preferen ... 13
2.2.2.1 Jenis Saham Preferen ... 14
2.2.2.2 Kelebihan Penggunaan Saham Preferen ... 14
2.2.2.3 Kelemahan Penggunaan Saham Preferen ... 15
Universitas Kristen Maranatha
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Struktur Modal Perusahaan Berdasarkan Pecking Order Theory ... 39
4.2 Pengolahan Data Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal ... 41
4.2.1 Laba Bersih ... 41
4.2.2 Biaya Penggunaan Modal Sendiri ... 43
4.2.3 Biaya Modal Keseluruhan ... 44
4.2.4 Nilai Perusahaan ... 45
4.3 Pengolahan Data Setelah Restrukturisasi Struktur Modal ... 46
4.3.1 Peramalan Pertumbuhan Laba Bersih ... 47
4.3.2 Biaya Penggunaan Modal Sendiri ... 48
4.3.3 Biaya Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 49
4.3.4 Biaya Modal Keseluruhan ... 50
4.3.5 Nilai Perusahaan ... 53
4.4 Perbandingan Penggunaan Pecking Order Theory dengan Trade – Off Theory 56 4.5 Peramalan Kebutuhan Modal ... 58
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 61
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Variabel ... 38 Tabel 4.1 Total Modal PT Multi Husada Farma Tahun 2005 – 2008 ... 39 Tabel 4.2 Laba Bersih PT Multi Husada Farma Tahun 2005 – 2008 ... 41 Tabel 4.3 Biaya Penggunaan Modal Sendiri
Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal ... 43 Tabel 4.4 Biaya Modal Keseluruhan Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal 44 Tabel 4.5 Nilai Perusahaan Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal ... 45 Tabel 4.6 Peramalan Pertumbuhan Laba Bersih ... 47 Tabel 4.7 Biaya Penggunaan Modal Sendiri
Setelah Restrukturisasi Struktur Modal ... 49 Tabel 4.8 Biaya Penggunaan Hutang Jangka Panjang
Setelah Restrukturisasi Struktur Modal ... 50 Tabel 4.9 Alternatif Bobot Biaya Modal Keseluruhan ... 51 Tabel 4.10 Alternatif Biaya Modal Keseluruhan
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perhitungan Peramalan Kebutuhan Modal Lampiran B Suku Bunga Bank Indonesia
Lampiran C Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2005 Lampiran D Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2006 Lampiran E Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2007 Lampiran F Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2008 Lampiran G Neraca PT Multi Husada Farma Tahun 2005
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Persaingan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan menjadi perusahaan besar dalam dunia usaha menjadi
tantangan perusahaan dalam operasinya. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dihadapkan pada tuntutan agar mempunyai keunggulan bersaing baik dalam teknologi, produk yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Namun, untuk
memiliki keunggulan itu, perusahaan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula. Keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan seringkali menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan perusahaan menjadi perusahaan besar dan
memiliki keunggulan bersaing atas produk-produk yang dihasilkannya. Untuk mengatasi ketersediaan dana itu, perusahaan harus mencari sumber-sumber pendanaan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar untuk membiayai investasi baru yang dilakukan perusahaan yang juga semakin besar.
Dalam permulaan usaha, biasanya suatu perusahaan memiliki struktur modal yang terdiri dari hasil usaha perusahaan itu sendiri (sumber internal). Namun, dengan semakin berkembangnya usaha seringkali kebutuhan dana dari sumber internal ini tidak
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha 2
Struktur modal merupakan salah satu tugas yang paling penting yang dilakukan
oleh seorang manajer keuangan. Weston dan Copeland (1997:19) memberikan definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Manajemen struktur modal ini memiliki tujuan untuk memadukan sumber – sumber dana yang permanen yang digunakan
perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri.
Wasis (1981) menyatakan bahwa struktur modal harus dapat dibedakan dengan
struktur keuangan (www.jurnal-sdm.blogspot.com). Struktur keuangan menyatakan dengan cara bagaimana harta perusahaan dibiayai. Oleh karena itu struktur keuangan adalah keseluruhan yang terdapat di dalam Neraca sebelah kredit. Pada neraca sebelah
kredit terdapat hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan modal sendiri baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja, tidak termasuk pembelanjaan
jangka pendek.
Menurut penelitian Yuhasril yang berjudul ” Analisis Faktor – Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Telah Go Public di BEJ”
(2006), struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian, sehingga dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Pada dasarnya nilai perusahaan adalah tujuan yang akan dicapai oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha 3
Dalam definisi struktur modal telah dinyatakan bahwa hutang jangka panjang
merupakan salah satu bagian dari struktur modal yang dapat berpotensi untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi (satu tahun) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Trade-OffTheory
menyatakan bahwa “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, penghematan pajak (tax shield) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)”.
Pada kenyataannya, banyak perusahaan yang berpikir bahwa penggunaan hutang jangka panjang akan menimbulkan biaya tambahan bagi perusahaan sehingga dalam struktur modal lebih baik tidak menggunakan hutang jangka panjang. Mereka berpkir
bahwa struktur modal yang terdiri dari modal sendiri yang melimpah adalah struktur yang paling optimal dan dapat memaksimalkan nilai perusahaan (www.jurnal-sdm.blogspot.com).
PT Multi Husada Farma adalah suatu perusahaan yang bergerak di industri
farmasi sebagai distributor persediaan farmasi. Sebagaimana telah diketahui, kondisi usaha distributor farmasi sedang mengalami suatu tantangan yang cukup berat. Perbandingan pabrik farmasi dengan distributor farmasi seperti piramida terbalik.
Jumlah pabrik farmasi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan distributor farmasi, sehingga ketidakseimbangan ini semakin mendorong tidak efisiennya biaya operasional pendistribusian obat. Tetapi dalam kondisi tersebut, PT Multi Husada Farma merupakan
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha 4
Berdasarkan data yang diperoleh, PT Multi Husada Farma merupakan salah satu
perusahaan yang dalam struktur modalnya tidak menggunakan hutang jangka panjang. Sampai saat ini sumber modal perusahaan tersebut hanya berasal dari modal sendiri.
Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan suatu penelitian mengenai proporsi penggunaan modal sendiri dan hutang jangka panjang dalam struktur modal perusahaan
yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan sehingga perusahaan memiliki aternatif tambahan untuk memperoleh sumber pembiayaan jangka panjangnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menelitinya lebih lanjut dalam penyusunan skripsi dengan judul
“Analisis Struktur Modal yang Optimal untuk Memaksimalkan Nilai Perusahaan
pada PT Multi Husada Farma”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu:
1. Bagaimana kondisi struktur modal PT Multi Husada Farma berdasarkan pecking order theory?
2. Berapa biaya modal yang ditimbulkan sebelum perusahaan melakukan restrukturisasi struktur modal?
3. Berapa struktur modal perusahaan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan?
4. Berapa biaya modal yang ditimbulkan setelah perusahaan melakukan
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha 5
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan penulis mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi struktur modal PT Multi Husada Farma berdasarkan pecking order theory.
2. Mengetahui biaya modal yang ditimbulkan sebelum perusahaan melakukan restrukturisasi struktur modal.
3. Mengetahui struktur modal perusahaan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
4. Mengetahui biaya modal yang ditimbulkan setelah perusahaan melakukan restrukturisasi struktur modal.
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan struktur modal yang optimal untuk meningkatkan nilai perusahaan. Melalui
penelitian ini juga penulis dapat menerapkan teori – teori yang telah dipelajari pada praktik yang sesungguhnya. Serta penelititan ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Jurusan
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha 6
2. Bagi Perusahaan
Penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi dan alternatif mengenai struktur modal yang optimal, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak akademisi yang membutuhkan. Selain itu diharapkan dapat juga digunakan sebagai bahan referensi, pembanding serta tambahan pengetahuan mengenai
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen struktur modal PT Multi Husada
Farma, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pecking order theory, sampai saat ini PT Multi Husada Farma
menetapkan struktur modalnya hanya terdiri dari modal sendiri yang bersumber
dari laba ditahan. Jadi, biaya modal keseluruhan hanya bersumber dari biaya
akibat penggunaan modal sendiri. Kondisi terakhir perusahaan (tahun 2008)
memperlihatkan bahwa biaya modal keseluruhan yang bersumber dari
penggunaan modal sendiri adalah sebesar 139,89%, dengan nilai perusahaan
yang dihasilkan sebesar Rp 340.393.398,93.
2. Setelah mengetahui hasil peramalan kebutuhan modal untuk tahun 2011, jika
perusahaan tetap menerapkan pecking order theory dengan asumsi menggunakan
modal sendiri sebesar 100%, maka biaya modal keseluruhan yang akan timbul
akibat penggunaan modal sendiri adalah sebesar 32,62%, dengan nilai
perusahaan yang dihasilkan sebesar Rp 1.436.188.090,79.
3. Perusahaan dapat menerapkan teori lain dalam struktur modalnya, yaitu trade-
off theory. Dengan menerapkan teori ini, diperoleh hasil bahwa struktur modal
yang paling optimal untuk tahun 2011 adalah terdiri dari hutang jangka panjang
sebesar 100%. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, komposisi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Universitas Kristen Maranatha
62
nilai perusahaan dengan nilai maksimal. Dengan komposisi struktur modal
tersebut, perusahaan dapat menghemat biaya modal keseluruhan karena biaya
yang ditimbulkan menjadi lebih kecil, yaitu sebesar 5,14%, Disamping
memperoleh penghematan biaya modal keseluruhan, dengan menerapkan trade -
off theory ini juga perusahaan dapat memperoleh nilai perusahaan yang lebih
maksimal, yaitu sebesar Rp 1.811.558.537,19.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil simpulan, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis, jika PT Multi Husada Farma ingin memperoleh nilai
perusahaan yang maksimal pada tahun 2011, maka PT Multi Husada Farma
dapat menggunakan hutang jangka panjang dalam struktur modalnya. Untuk
menentukan besarnya hutang jangka panjang yang akan diambil, perusahaan
harus mempertimbangkan faktor – faktor, seperti jumlah aset yang dimiliki,
kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dan besarnya biaya bunga. Hal
tersebut dilakukan agar perusahaan dapat meminimalisasi risiko yang akan
timbul akibat penggunaan hutang, seperti risiko gagal bayar.
2. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai penggunaan struktur
modal yang optimal untuk memaksimalkan nilai perusahaan, diharapkan
penelitian ini dapat digunakan untuk memperdalam penelitian yang akan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Universitas Kristen Maranatha
63
maka dapat menggunakan objek perusahaan yang telah go public, sehingga data
– data yang diperlukan dalam melakukan analisis tersedia lebih lengkap.
Penelitian serupa juga sebaiknya menyertakan perhitungan biaya kebangkrutan,
agar perusahaan dapat mengetahui besarnya risiko yang diperoleh jika
perusahaan teresebut akan menggunakan hutang jangka panjang dalam jumlah
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Gitman, Lawrence J.2006.Principles of Managerial Finance.11th Edition.Pearson
Addison Wesley, Boston.
Hanafi, Mamduh M.2004.Manajemen Keuangan.BPFE, Yogyakarta
Hasan, Iqbal.2001.Pokok – Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir dan Jakfar.2009.Studi Kelayakan Bisnis.Kencana, Jakarta.
Nazir, Moh.1983.Metode Penelitian.Ghalia Indonesia, Jakarta.
Suliyanto.2006.Metode Riset Bisnis.Andi, Yogyakarta.
Suryaningrum, Lubuk Novi.2007.Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usah (SHU) Pada KPRI di Kota Semarang.Fakultas Ekonomi.Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Tampubolon, Manahan P. 2005. Manajemen Keuangan Konseptual, Problem dan Studi Kasus.Ghalia, Bogor.
Universitas Kristen Maranatha 65
Yuhasril.2006.Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi Yang Telah Go Publik di Bursa Efek Jakarta.Fakultas EkonomiUniversitas Mercu Buana, Jakarta.
www.bi.go.id www.cwma.or.id www.docstoc.com.
www.jurnal-sdm.blogspot.com. www.scribd.com.
www.wikipedia.com.