• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Saham Sektor Properti dengan Saham Sektor Perbankan yang Dibentuk Menggunakan Metode Single Index Model di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Saham Sektor Properti dengan Saham Sektor Perbankan yang Dibentuk Menggunakan Metode Single Index Model di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Abstract

Indonesian capital market is one of promising investment destination in the economic deceleration and global market weaking. The stock price in the capital market always fluctuate and only the strong and stable stock will be survive. Stocks that give positive indicator of capital market movement in Indonesia as a whole during 2012 are the property sector and banking sector stock that has the largest contribution in raising of IHSG. This study uses the daily stock price data of January 1st to December 31st, 2012 period. The aim of this analysis is to observe the daily stocks movement of each stock, and then used the Single Index Model to obtain the optimal portfolio. Excess Return Variability Measure (Sharpe measure), Reward to Volatility Measured (Treynor Measure), Differential Return With Risk Measure by Beta (Jensen measure), Differential return With Risk Measured by Standard deviation used to measure the performance of the optimal portfolio. The result of calculation using excels shows that the property stock portfolio performance is better by using sharpe measure and treynor measure but the performance of the portfolio of banking stock is better by using Jensen Measure and Differential Risk Return With Measured by Standard Deviation.

(2)

Abstrak

Pasar modal Indonesia merupakan tujuan investasi yang saat ini cukup menjanjikan di tengah perlambatan ekonomi dan pelemahan bursa global. Harga-harga saham di pasar modal terus berfluktuasi dan pada akhirnya hanya saham yang benar-benar kuat atau stabil yang bertahan di pasar modal. Saham-saham yang memberikan indikator positif terhadap pergerakan pasar modal di Indonesia secara keseluruhan sepanjang tahun 2012 adalah saham sektor properti dan saham sektor perbankan yang memiliki kontribusi terbesar dalam menaikan IHSG. Penelitian ini menggunakan data harga saham harian periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2012. Analisis ini dilakukan untuk mengamati pergerakan harga saham harian masing-masing emiten. Kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan Single Index Model untuk mendapatkan portofolio optimal, selanjutnya kinerja portofolio optimal diukur dengan menggunakan Excess Return

Variability Measure (Sharpe measure), Reward to Volatility Measured (Treynor Measure), Differential Return With Risk Measure by Beta (Jensen measure), Differential return With Risk Measured by Standard deviation. Dari hasil perhitungan dengan

menggunakan excel menunjukan kinerja portofolio saham properti dengan menggunakan

sharpe measure dan treynor measure lebih baik sedangkan kinerja portofolio saham

perbankan lebih baik dengan menggunakan Jensen measure dan Differential return With

Risk Measured by Standard deviation .

Kata kunci: Single Index Model, Sharpe Measure, Treynor Measure, Jensen Measure,

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...………i

HALAMAN PENGESAHAN………ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii

KATA PENGANTAR………...iv

ABSTRAK………..v

ABSTRACT………...vi

DAFTAR ISI………vii

DAFTAR TABEL………...viii

DAFTAR LAMPIRAN……….ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelian………...1

1.2 Rumusan Masalah……….5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….5

1.4 Kegunaan Penelitian……….6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka………..……8

2.1.1 Investasi………..8

(4)

2.1.1.2 Tujuan Investasi……….9

2.1.1.3 Jenis-Jenis Investasi………...9

2.1.1.4 Proses Investasi………10

2.1.1.5 Konsep Risk dan Return Investasi………14

2.1.1.5.1 Return Investasi………...14

2.1.1.5.2 Risiko Investasi………16

2.1.1.6 Preferensi Risiko dalam Menghadapi Risiko………...17

2.1.2 Teori Portofolio………18

2.1.2.1 Pengertian Portofolio………...18

2.1.2.2 Konsep Diversifikasi………19

2.1.2.3 Return Portofolio………..21

2.1.2.4 Risiko Portofolio……….….21

2.1.3 Analisis Portofolio………...22

2.1.3.1 Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal………...22

2.1.3.2 Konsep Single Index Model……….23

2.1.3.3 Pembentukan Portofolio Optimal dengan Single Index Model………..26

2.1.3.4 Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Single Index Model………28

2.1.4 Penilaian Kinerja Portofolio………...30

2.1.4.1 Excess Return Variability Measure (Sharpe measure)……….31

(5)

2.1.4.3 Differential Return With Risk Measure by Beta

(Jensen measure)………33

2.1.4.4 Differential Return With Risk Measured by Standard……...…34

2.2 Kerangka Pemikiran………...35

BAB 111 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………..36

3.2 Metode Penelitian………...40

3.2.1 Jenis Penelitian……….40

3.2.2 Jenis Data……….40

3.2.3 Populasi dan Sampel………40

3.3 Teknik Pengumpulan data………..42

3.4 Definisi Operasional Variabel………43

3.5 Analisis Data………...45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian………...51

4.1.1 Proses Pembentukan Portofolio Optimal Saham Sektor Properti dengan menggunakan Single Index Model…………....52

4.1.2 Penyusunan Portofolio Optimal Saham Sektor Properti dengan Single Index Model………..………..………….55

(6)

Perbankan dengan menggunakan Single Index Model………….59

4.1.4 Penyusunan Portofolio Optimal Saham Sektor Properti dengan Single Index Mode………..….61

4.2 Evaluasi Kinerja Portofolio………64

4.2.1 Variabel-variabel Evaluasi Kinerja Portofolio………64

4.2.1.1 Tingkat Bunga Bebas Risiko / Risk Free ( )…………...64

4.2.1.2 Expected Return Portofolio ( )………65

4.2.1.3 Beta Portofolio ( )………...65

4.2.1.4 Alpha Portofolio ( )……….66

4.2.1.5 Standard Deviation Portofolio ( )………...66

4.2.2 Kinerja Portofolio Optimal………..67

4.2.2.1 Excess Return Variability Measure (Sharpe measure)…...67

4.2.2.2 Reward to Volatility Measured (Treynor Measure)………67

4.2.2.3 Differential Return With Risk Measure by Beta (Jensen measure)……….……….68

4.2.2.4 Differential Return With Risk Measured by Standard……69

4.3 Pembahasan………69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….73

(7)

DAFTAR PUSTAKA………...76

LAMPIRAN……….78

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 3.1 Daftar saham sektor properti………37

Tabel 3.2 Daftar saham sektor perbankan………39

Table 3.3 Daftar sampel saham sektor properti………41

Table 3.4 Daftar sampel saham sektor perbankan………41

Tabel 4.2 Expected Return, Beta, Alpha, dan Unsystematic Risk Saham Sektor Properti……….……….53

Tabel 4.3 ERB Saham Sektor Properti……….56

Tabel 4.4 Perbandingan ERB dan Saham Sektor Properti...………...57

Tabel 4.5 Pembobotan Saham dan Proporsi Saham Sektor Properti………58

Tabel 4.7 Expected Return, Beta, Alpha, dan Unsystematic Risk Saham Sektor Perbankan……….60

Tabel 4.8 ERB Saham Sektor Perbankan……….62

Tabel 4.9 Perbandingan ERB dan Saham Sektor Perbankan………..63

Tabel 4.10 Pembobotan Saham dan Proporsi Saham Sektor Perbankan………64

Tabel 4.11 Tabel Pembahasan Return Portofolio dan Standar Deviasi dari Portofolio Optimal Saham Sektor Properti dan Saham Sektor Perbankan dengan menggunakan Single Index Model………..…...70

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 BI Rate………...78

Lampiran 2 Daftar Harga Saham Harian Saham Sektor Properti………79

Lampiran 3 Daftar Harga Saham Harian Saham Sektor Perbankan………87

Lampiran 4 Return harian, Return Pasar, Beta, Alpha Saham Sektor Properti…...97

Lampiran 5 Return harian, Return Pasar, Beta, Alpha Saham Sektor Perbankan.….223 Lampiran 6 ERB Saham Sektor Properti………...336

Lampiran 7 Cut Off Rate Saham Sektor Properti………..337

Lampiran 8 ERB Saham Sektor Perbankan………...338

Lampiran 9 Cut Off Rate Saham Sektor Perbankan………..339

Lampiran 10 Proporsi Optimal Saham Sektor Properti dan Saham Sektor Perbankan……….………...340

Lampiran 11 Return Portofolio, Beta Portofolio, Alpha Portofolio Saham Sektor Properti……….………...341

(10)
(11)

BAB I PENDAHULUAN

1

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pasar modal memainkan peran yang strategis dan sangat penting dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, pasar modal yang berkembang

sangat baik akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi dalam jangka

panjang.

Perkembangan pasar modal di Indonesia dilihat dari beberapa indikator

menunjukan perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari

sudut pandang perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan

pendanaan jangka panjang melalui penerbitan perdana baik saham maupun

obligasi. Pasar modal yang merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan,

saat ini menjadi pasar atas dana yang penting di era kehidupan modern.

Perusahaan dapat memperoleh dana jangka panjang melalui penerbitan

sekuritas, baik sekuritas utang maupun sekuritas ekuitas. Dari perspektif

pemilik dana, dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan, kekayaan,

dan mobilitas masyarakat, maka kebutuhan akan instrumen investasi yang

semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

memilih investasi yang sesuai dengan preferensinya terhadap rosiko. Pada era

(12)

BAB I PENDAHULUAN

2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA berbagai instrumen pasar modal seperti reksadana, saham, obligasi ritel

Indonesia (ORI), indeks saham, dan sebagainya.

Bagi investor, pasar modal Indonesia merupakan tujuan investasi yang

saat ini cukup menjanjikan di tengah perlambatan ekonomi dan pelemahan

bursa global. Penggunaan pasar modal sebagai media intermediasi bagi

pendanaan investasi dapat membuat struktur pendanaan perusahaan menjadi

lebih terdiversifikasi dan lebih efisien dalam hal biaya.

Dalam dunia yang sebenarnya hampir semua investasi mengandung

unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang

akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam

itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang

dilakukannya. Yang bisa ia lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan

yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang

sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan.

Investor dalam melakukan investasi pada saham di pasar modal

bertujuan memperoleh tingkat pengembalian (return) berupa devidan atau

capital gain. Investor yang rasional tentunya akan mengharapkan suatu tingkat

pengembalian yang semakin tinggi dari investasi yang dilakukannya dengan

mempertimbangkan risiko atau kemungkinan terjadinya penyimpangan dari

tingkat pengembalian yang akan diperoleh karena unsur ketidakpastian. Dalam

hal ini investor dapat menggunakan konsep risk and return dengan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA risiko investasi melalui diversifikasi. Masalah utama dalam portofolio adalah

bagaimana investor memilih dan menentukan kombinasi terbaik antara tingkat

pengembalian dan risiko agar terbentuk portofolio yang optimal sehingga

diperoleh return yang besar serta risiko yang paling minimal atas kumpulan

saham-saham dalam portofolio. Portofolio akan efisien jika terdiri dari banyak

saham dan pengembaliannya tidak memiliki korelasi yang kuat positif satu

sama lain. Portofolio yang efisien merupakan portofolio yang menghasilkan

tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah atau risiko tertentu dengan

keuntungan tertinggi (Husnan, 1998). Sedangkan portofolio optimal

merupakan portofolio yang dipilih oleh seorang investor dari sekian banyak

pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2001).

Pada tahun 1956, konsep portofolio modern mulai diperkenalkan oleh

Harry Markowitz dengan mempelajari expected return, variansi dari setiap

saham, dan kovariansi antar saham secara objektif untuk kemudian

menentukan efficient set atau portofolio optimalnya. Dalam model Markowitz

ini membutuhkan banyak parameter yang harus diestimasi. Seiring berjalannya

waktu, banyak model-model lain yang dikembangkan dengan tujuan untuk

menyederhanakan perhitungan dan input datanya dengan memperkenalkan

proses penghasilan return (return generating process). Proses penghasilan

return adalah model statistik yang menggambarkan bagaimana suatu sekuritas

(14)

BAB I PENDAHULUAN

4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Pada tahun 1936, William F. Sharpe mengembangkan suatu metode

yang pada saat ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam

pembentukan portofolio optimal. Metode tersebut benama Single Index Model.

Single Index model menyimpulkan bahwa perubahan return sekuritas

merupakan hasil dari pengaruh perubahan indeks harga pasar.

Banyaknya jumlah perusahaan yang listing di BEJ, membuat para

investor bingung untuk menentukan pilihan yang tepat, saham mana yang

aman, terbaik dan layak untuk dibeli.

Harga-harga saham di pasar modal terus berfluktuasi dan pada akhirnya

hanya saham-saham yang benar-benar kuat atau stabil yang bertahan di pasar

modal. Pada penelitian kali ini, penulis memilih judul dengan melihat saham

dari sektor yang memiliki kinerja yang baik yaitu saham saham yang

memberikan indikator positif terhadap pergerakan pasar modal di Indonesia

secara keseluruhan sepanjang tahun 2012 yang merupakan saham-saham yang

menduduki peringkat pertama dan kedua terbesar dalam menaikan IHSG

(Indeks Harga Saham Gabungan). Saham yang menduduki peringkat pertama

adalah saham sektor properti, dan saham-saham yang menduduki peringkat

kedua adalah saham sektor keuangan. Berdasarkan data PT Bursa Efek

Indonesia sektor properti tumbuh 11,38% dan sektor keuangan sebesar 7,96%.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka penulis

(15)

BAB I PENDAHULUAN

5

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

“ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO

OPTIMAL SAHAM SEKTOR PROPERTI DENGAN SAHAM SEKTOR

PERBANKAN YANG DIBENTUK MENGGUNAKAN METODE

SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK INDONESIA”.

1.2Rumusan Masalah

Peneliti akan mengevaluasi kinerja pertofolio optimal saham sektor

properti dan sektor perbankan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

diukur dengan metode Single Index Model. Oleh karena itu, penulis

mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja portofolio saham sektor properti yang dibentuk

dengan menggunakan Single Index Model.

2. Bagaimana kinerja portofolio saham sektor perbankan yang dibentuk

dengan menggunakan Single Index Model.

3. Bagaimana perbandingan kinerja kedua portofolio tersebut.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Peneliti ini bermaksud untuk mengetahui dan mengukur kinerja

portofolio optimal saham sektor properti dan saham sektor perbankan selama

periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

6

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1. Mengetahui kinerja portofolio saham sektor properti yang dibentuk

dengan menggunakan Single Index Model.

2. Mengetahui kinerja portofolio saham sektor perbankan yang dibentuk

dengan menggunakan Single Index Model.

3. Mengetahui perbandingan kinerja kedua portofolio tersebut.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak, yang

diantaranya adalah:

1. Bagi Penulis

Penulis dapat menambah pengetahuan mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan pasar modal, khususnya mengenai pemilihan

saham-saham efisien dengan melakukan diversifikasi dan pembentukan

portofolio.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam menentukan

investasi secara umum, khususnya dalam pengambilan keputusan

pemilihan saham dan portofolio yang optimal.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi yang

diperlukan, khususnya yang berhubungan dengan pemilihan saham dan

(17)

BAB I PENDAHULUAN

7

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4. Bagi Peneliti Lain

Dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu dan sebagai bahan

(18)

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,maka dapat

ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Portofolio saham sektor properti yang dibentuk dengan menggunakan Single

Index Model terdiri dari portofolio optimal saham KPIG, PWON, CTRS,

LPKR, SMRA, CTRA, dan ASRI. Kinerja berdasarkan Sharpe measure

sebesar 0.584790706; Treynor measure sebesar 0.004982746; Jensen

measure sebesar 0.002796788; Differential return with risk measured by standard sebesar 0.000540316. Dari hasil keempat teknik evaluasi kinerja

portofolio optimal saham sektor properti diatas secara keseluruhan lebih

besar dibandingkan kinerja pasarnya yang artinya saham-saham sektor

properti tersebut memiliki kinerja yang baik.

2. Portofolio saham sektor perbankan yang dibentuk dengan menggunakan

Single Index Model terdiri dari portofolio optimal saham BABP, SDRA,

BTPN, BDMN, BBTN, dan BJBR . Kinerja berdasarkan Sharpe measure

sebesar 0.4373068; Treynor measure sebesar 0.0037261; Jensen measure

sebesar 0.00286621; Differential return with risk measured by standard

(19)

74

optimal saham sektor perbankan diatas secara keseluruhan lebih besar

dibandingkan kinerja pasarnya yang artinya saham-saham sektor perbankan

tersebut memiliki kinerja yang baik.

3. Berdasarkan hasil perhitungan menurut Sharpe Measure, Treynor Measure,

Jensen Measure, dan Differential Return With Risk Measured by Standard Deviation yang telah dilakukan dengan menggunakan Single Index Model,

diperoleh dua dari empat teknik yang digunakan Sharpe Measure, dan

Treynor Measure menyimpulkan bahwa portofolio yang memiliki kinerja

lebih baik adalah portofolio optimal saham sektor properti . Sedangkan dua

teknik lainnya, yaitu Jensen Measure dan Differential Return With Risk

Measured by Standard Deviation, menyimpulkan bahwa portofolio optimal

saham sektor perbankan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan

dengan portofolio optimal saham sektor properti. Dari penjelasan tersebut

diperoleh kesimpulan bahwa investor dapat memilih saham sektor properti

jika investor lebih memilih menghindari risiko karena saham sektor properti

memiliki risiko yang lebih rendah namun, jika investor menginginkan return

(20)

75

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis menganjurkan saran sebagai berikut:

1. Investor dapat menggunakan analisis Single Index Model untuk melakukan

keputusan investasi, dengan menggunakan metode yang sederhana dan

mudah diterapkan ini para investor dapat mengetahui kinerja portofolio yang

akan dipilih. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pertimbangan

dalam menentukan investasi secara umum, khususnya dalam pengambilan

keputusan pemilihan saham dan portofolio saham yang optimal.

2. Investor yang mempunyai banyak aset dapat menggunakan dua teknik dalam

menghitung kinerja portofolio yaitu Reward to Volatility Measured (Treynor

Measure) dan Differential Return With Risk Measure by Beta (Jensen measure). Sedangkan, jika investor hanya memiliki satu-satunya aset,

investor dapat menggunaka teknik Excess Return Variability Measure

(Sharpe measure) dan Differential Return With Risk Measured by Standard.

3. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan referensi untuk

penelitian selanjutnya khususnya yang menyangkut dengan kinerja portofolio

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Boedi, et. al. 2005. Investments, 6th Edition, Mc Graw Hill. New York.

Eko, Umanto. 2008. Analisis dan Penilaian kinerja Portofolio Optimal Saham-saham

Elton, Edwin J., and Gruber, Martin J. 1996. Modern Portofolio Theory and Portofolio

Management. 5th Edition, Jhon Wiley and Sons, New York.

LQ-45. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Administrasi dan Organisasi, hlm 178-187, Volume

15, nomor 3.

Halim, Agus. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Husnan, Suad. 1994. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua,

UPP AMP-YKPN. Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

Keempat, UPP AMP-YKPN. Yogyakarta.

Jones, Charles P. 2002. Investment Analysis and Management. 8th Edition. John Wiley

and Sons, Inc.

Martalena dan Malinda, M. 2011. Pengantar Pasar Modal. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Mulyana, Deden. 2011. Jurnal Return yang Diharapkan dan Risiko Portofolio.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, Cetakan

(22)

Sharpe, Wiliam F., Alexander, Gordon J., and Bailey, Jeffery V. 1995. Investment. 5th

Edition, Prentice hall, New Jersey.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat, UPP

AMP-YPKN. Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi

Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.

Penerbit Kanikus (Anggota KAPI), Yogyakarta.

www.indonesiafinancetoday.com

www.yahoofinance.com

www.duniainvestasi.com

www.kompas.com

Referensi

Dokumen terkait

Sensor Kecepatan (RPM) Gambar Sensor Kecepatan Sensor Kecepatan (RPM) Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis

• ' Ruang.# Hal' terpenting' dari' pengaruh' ruang' terhadap' perilaku' manusia' adalah' fungsi' dan' pemakaian' ruang' tersebut.'. Perancangan' fisik' ruang' memiliki' variable'

Harus diingat bahwa ketika orang Kristen berpartisipasi dalam bidang politik dan pemerintahan tidak selalu untuk membela kepentingan orang-orang Kristen melainkan

mengetahui lebih lanjut, tentang bagaimana tahapan proses produksi yang dilalui dari mulai tahapan persiapan produksi program Rohis (Rohani Islam) sampai pelaksanaan program

Penting diketahui, istilah “arkeologi” yang digunakan sebagai judul dan pendekatan di buku ini, diakui penulis dipinjam dari filsuf Perancis, Michel Foucault

(2000) mencatat 96 jenis ikan, terdiri dari 91 jenis ikan asli dan enam jenis ikan introduksi, termasuk 59 genera dan 32 famili dari wilayah Timika dan Selatan New Guinea pada

Pada awalnya komputer diciptakan sebagai alat hitung semata, namun perkembangan dari waktu ke waktu membuat komputer menjadi alat yang handal untuk membantu segala