• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Biaya Pemasaran dan Efisiensi Biaya Pemasaran dalam Peningkatan Penjualan Perusahaan Jasa Nawangkirana Tour and Travel.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hubungan Biaya Pemasaran dan Efisiensi Biaya Pemasaran dalam Peningkatan Penjualan Perusahaan Jasa Nawangkirana Tour and Travel."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The state of Indonesia's economy is currently undergoing substantial change, where the competition also occur very tight. Diera economy like this every company is required to be more creative in marketing their products and more efficient use of funds. The purpose of this study was to determine the relationship marketing costs and cost efficiency of marketing to increase sales in the company's services. This study used descriptive research method of analysis. Data marketing and sales consist of a year in 2010 and 2011. From the results of this study concluded that Nawangkirana Tour and travel budgets have not done specifically marketing costs, so it is not known how much the marketing costs incurred in detail.but the higher cost of marketing can make the higher level of sales when marketing costs incurred are used efficiently and to the point that the goal of the company

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

INTISARI

Keadaan perekonomian indonesia saat ini mengalami perubahan cukup besar, dimana persaingan juga yang terjadi sangatlah ketat. Diera perekonomian seperti ini setiap perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam memasarkan produknya dan lebih efisien dalam menggunakan dana yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan biaya pemasaran dan efisiensi biaya pemasaran terhadap peningkatan penjualan pada perusahaan jasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Data biaya pemasaran dan penjualan yang ada terdiri dari tahun 2010 dan tahun 2011. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Nawangkirana Tour and travel belum melakukan penganggaran secara khusus biaya pemasaran, sehingga tidak dapat diketahui berapa besar biaya pemasaran yang dikeluarkan secara terperinci. Tetapi semakin tinggi biaya pemasaran dapat membuat semakin tinggi tingkat penjualan apabila biaya pemasaran yang dikeluarkan digunakan efisien dan tepat pada sasaran yang menjadi tujuan perusahaan.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengertian Biaya ... 8

2.2 Pengertian Pemasaran ... 8

2.3 Pengertian Penjualan ... 13

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.5 Manfaat Pengawasan dan Analisis Biaya Pemasaran...15

2.6 Penyusunan Anggaran Biaya Pemasaran...15

2.7 Hubungan Biaya Pemasaran dan Peningkatan Penjualan...18

2.8 Hubungan Efisiensi Biaya dengan Peningkatan Penjualan...19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian...21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.2 Sejarah Singkat Perusahaan...28

4.3 Struktur Organisasi...29

4.4 Tujuan Perusahaan...32

4.5 Pembahasan...32

4.5.1 Biaya-Biaya Pemasaran yang Terdapat di Nawangkirana Tour and Travel...32

4.5.2 Penjualan...34

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.5.4 Hubungan Biaya Pemasaran Dalam Peningkatan Penjualan...37

4.5.5 Hubungan Efisiensi Biaya Pemasaran Dalam Peningkatan Penjualan...40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 41

5.1 Simpulan ... 41

5.2 Saran ... 42

5.3 Keterbatasan...43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 45

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Struktur Organisasi...31

Gambar 4.2 Penjualan Jasa Tahun 2010...34

Gambar 4.3 Penjualan Jasa Tahun 2011...34

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Biaya Pemasaran Tahun 2010...33

Tabel 4.2 Biaya Pemasaran Tahun 2011...33

Tabel 4.3 Hasil Penjualan Tahun 2010...37

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Persetujuan Penelitian ... 45

Lampiran B Website Perusahaan ... 46

Lampiran C Brosur ... 47

Lampiran D Foto Kegiatan tour ... 48

Lampiran E Data Pengeluaran 2010-2011 ... 49

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Upaya meningkatkan pendapatan perusahaan akan sangat sulit, hal tersebut disebabkan banyaknya perusahaan yang menjalankan bisnis sejenis dan akhirnya menghambat perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengarah pada orientasi pasar (market oriented) dimana perusahaan menjadikan pemasaran sebagai titik pusat sari suatu usaha bisnis.

Pemasaran merupakan bagian perusahaan yang bertugas untuk memasarkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kegiatan pemasaran sendiri dimulai dari mengamati konsumen, melihat apa yang mereka butuhkan sehingga perusahaan dapat membuat produk yang sesuai dan memenuhi kebutuhan konsumen. Pada dasarnya pemasaran yang baik harus mencakup semua kegiatan berpindahnya barang atau jasa dari pihak produsen kepada pihak konsumen yang berkenaan dengan membentuk kepuasan konsumen seutuhnya dan memberikan laba kepada perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara maksimum.

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha mempertahankan kontinuitasnya. Produk yang dijual oleh Nawangkirana Tour and Travel berupa jasa paket liburan bergaya backpacker. Backpacker adalah suatu cara berlibur dimana tempat tujuan dan akomodasi yang digunakan sesuai dengan anggaran yang dimiliki, biasanya backpacker ini dilakukan oleh orang-orang yang memiliki budget terbatas. Di Indonesia memang hal seperti ini belum terlalu dikenal, tetapi seiring berjalannya waktu gaya liburan seperti ini banyak diminati oleh anak muda. Dalam usaha memasarkan produknya tersebut Nawangkirana Tour and Travel melakukan strategi pemasaran seperti memasang iklan di web dan jejaring sosial lainnya, memberikan discount terhadap konsumen tertentu misalkan kepada konsumen yang membawa anggota diatas 20 orang maka diberikan potongan harga, melakukan training dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada kosumen, meningkatkan sarana dan prasarana demi kenyamanan konsumen dan strategi pemasaran lainnya.

(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha meningkatkan penjualan yang pada akhirnya akan mempengaruhi laba perusahaan.

Dalam menjalankan aktivitasnya manajer pemasaran dituntut untuk profesional dalam menentukan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan menetapkan biaya pemasaran yang akan dikeluarkan. Biaya pemasaran yang sangat tinggi namun volume penjualan yang tetap stabil atau bahkan menurun akan menjadi suatu pemborosan. Volume penjualan yang menunjukkan adanya suatu peningkatan namun tidak sebanding dengan peningkatan biaya pemasaran yang telah dikeluarkan, juga menunjukkan sesuatu yang tidak efisiensi. Begitu banyak pesaing yang perlu dihadapi, tetapi tidak dapat dihindari lagi bahwa kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran harus tetap terkendali. Hasil yang ingin didapat dari penelitian ini adalah besarnya hubungan yang terjadi dalam pengeluaran biaya pemasaran dalam salah satu perusahaan pariwisata ini terhadap hasil yang diinginkan yaitu peningkatan penjualan perusahaan dan melihat bagaimana pengaruh dalam perubahan yang terjadi pada biaya pemasaran terhadap hasil penjualan.

Dalam penelitian ini penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Hubungan Biaya Pemasaran dan Efisiensi Biaya Pemasaran Dalam

Peningkatan Penjualan Perusahaan Jasa Nawangkirana Tour and Travel".

Didin Mapudin (2000) melakukan penelitian tentang pengaruh besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan terhadap tingkat laba operasional

(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha signifikan antara biaya pemasaran yang dikeluarkan dengan tingkat laba operasional perusahaan. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan sampel yang diambil terlalu sempit, yaitu dalam hitungan tahun bukan bulan dan belum dilakukan analisisi secara kuantitatif untuk melihat apakah biaya pemasaran langsung berpengaruh pada laba operasi pada periode yang sama. Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang penulis lakukan terletak pada variabel dependen , dimana penelitian sebelumnya mengunakan laba operasional perusahaan sebagai variabel dependen. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan mengunakan angka penjualan sebagai variabel dependennya. Penulis menggunakan angka penjualan tahun 2010 sampai dengan 2011 dalam penelitiannya karena penjualan lebih terkena dampak langsung biaya pemasaran dibandingkan dengan laba yang terdiri dari biaya-biaya operasional lainnya. Selain itu perusahaan yang diteliti pun merupakan perusahan jasa yang berbeda sehingga hal-hal yang mempengaruhinya pun berbeda.

(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha penulis hanya mengunakan satu variabel bebas yaitu biaya pemasaran karena pada prakteknya perusahaan juga tidak melakukan penggolongan biaya pemasaran yang terdapat pada teorinya. Sedangkan penelitian Ria Kusumawati (2008) tentang pengaruh biaya pemasaran terhadap penjualan pada blossom family outlet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan pada blossom family outlet. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan studi pengembangan dan menggunakan data longitudinal yaitu laporan pengeluaran kas dan laporan penjualan bulanan dari november 2003 sampai dengan desember 2007. Adapun besar pengaruh biaya pemasaran terhadap penjualan adalah sebesar 27,5%. Sisanya sebesar 75,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut diantaranya waktu atau musim libur, Kelengkapan produk yang ditawarkan, harga jual dan lain-lain. Berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan perusahaan jasa. Dimana bagi perusahaan jasa, pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dalam menawarkan produknya, karena dengan melakukan pemasaran membuat masyarakat mengenal produk yang ditawarkan dan membuat masyarakat tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Sehingga biaya pemasaran merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan dan perusahan perlu mengurangi biaya lainnya agar biaya yang diperlukan tetap efisien.

1.2.Perumusan Masalah

(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha a. Bagaimanakah pelaksanaan biaya pemasaran Nawangkirana Tour and

Travel?

b. Bagaimanakah peranan biaya pemasaran dalam peningkatan penjualan Nawangkirana Tour and Travel?

c. Bagaimana tingkat efisiensi biaya pemasaran dalam mencapai tujuan yang diinginkan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian Travel. Hal ini menunjukkan apakah biaya pemasaran memiliki peranan yang signifikan terhadap peningkatan penjualanjasa perusahaan tersebut.

(15)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang penulis lakukan pada “Nawangkirana Tour

and Travel” adalah sebagai berikut:

a. Hasil penelitin yang dilakukan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan tentang pentingnya efisiensi dalam pelaksanaan biaya pemasaran dalam peningkatan penjualan.

b. Peneliti berharap agar penelitian ini menjadi bahan referensi serta memberi masukan yang bermanfaat, bahkan memunculkan ide-ide dalam penelitian.

(16)

41 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah penulis melakukan pengumpulan, melakukan wawancara, dan menganalisis tentang hubungan biaya pemasaran dan efisiensi biaya pemasaran terhadap tingkat penjualan perusahaan jasa Nawangkirana tour and travel dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahan belum melakukan penganggaran secara khusus untuk biaya pemasaran perusahaan. Sehingga biaya pemasaran yang dikeluarkan tidak bisa dilihat secara terperinci dari kegiatan pemasaran yang dilakukan.

2. Penjualan jasa Nawangkirana pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang sangat jauh setelah memperluas pemasaran perusahaan melalui website dan jejaring sosial yang membuat informasi tentang Nawangkirana cepat sampai kepada konsumen dan membuat konsumen mengenal Nawangkirana yang mengakibatkan peningkatan penjualan.

(17)

BAB V Simpulan dan Saran 42

Universitas Kristen Maranatha 4. Penulis mendapati beberapa penghambat bagi Nawangkirana dalam melakukan

pemasaran yaitu biaya pemasaran yang dimiliki terbatas, seperti dana pemasaran yang masih terbatas dan sumber daya manusia yang masih kurang. Tetapi dengan melihat hasil penjualan jasa dari tahun 2010 hingga 2011 menunjukan bahwa perusahaan berhasil menggunakan biaya pemasaran yang ada dengan semaksimal mungkin, sehingga biaya pemasaran yang dimiliki dapan digunakan tepat dengan sasaran yang dituju dan menghasilkan hasil yang maksimal juga bagi perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang sudah diuraikan diatas, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Nawangkirana sebaiknya melakukan penganggaran biaya pemasaran terlebih dahulu secara terperinci lagi sesuai dengan kegiatan pemasaraan yang ingin dilakukan. Dengan melakukan penganggaran biaya pemasaran terlebih dahulu maka penggunaan biaya pemsaran akan lebih efisien lagi dibandingkan sekarang.

2. Untuk meningkatkan penjualan perusahaan sebaikanya menganalisis biaya pemasaran menurut situasi yang ada, misalnya: pada hari-hari libur besar perusahaan bisa memberikan promo kepada konsumen atau memberikan tiket gratis kepada konsumen yang menjadi ketua kelompok sehingga konsumen tersebut termotifasi mencari anggota kelompok lebih banyak.

(18)

BAB V Simpulan dan Saran 43

Universitas Kristen Maranatha penjualan dan pemasaran yang lebih baik lagi, lebih bermanfaat lagi dalam mendukung usaha peningkatan penjualan perusahaan.

5.3 Keterbatasan.

Dari penelitian ini penulis mendapati beberapa keterbatasan dalam proses penelitian, berikut adalah beberapa keterbatasan dalam penelitian ini:

1. Biaya pemasaran yang dibuat oleh perusahaan belum dibuat terpisah dari biaya lainnya sehingga dalam penelitian ini penulis harus memisahkan terlebih dahulu biaya-biaya mana yang masuk kedalam biaya pemasaran.

(19)

44 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Basu, Swastha. 1995. Pengantar Bisnis Modern. Jakarta : Liberty.

Kotler, philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol.Jakarta:Prenhallindo.

Kotler, philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Kusumawati, Ria. 2008. Pengaruh Biaya Pemasaran Terhadap Penjualan pada

Blossom Family Outlet.

Mapudin, Didin. 2000. Pengaruh Biaya Pemasaran Terhadap Tingkat Laba

Operasional PT Pos Indonesia Persero.

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya Untuk Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Santosa, Dimas. 2004. Pengaruh Kualitas Biaya Pemasaran Terhadap Efektifitas

Penjualan Pelumas PT Pertamina Persero.

Sastradipoera, Komarudin. 2003. Manajemen Marketing, Suatu Pendekatan

Ramuan Marketing. Bandung: Kappa-Sigma.

Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Sofyan,Syarif. 2004. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Stanton, William J. 1994. Fundamental of Marketing, nineth ed. New York:

McGraw Hill.

Stice, Earl K., James D. Stice, dan Fred Skousen. 2004. Akuntansi Keuangan

Menengah Edisi Kedua,jilid 1. Jakarta: PT Salemba Empat

Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. 2008. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta:Penerbit Andi.

Supriono, R.A. 1995. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biayav

Serta Pembuat Keputusan. Yogyakarta: BPFE.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul: Sistem Penjadwalan

Nilai tukar yang melonjak-lonjak secara drastis tak terkendali akan menyebabkan kesulitan pada dunia usaha dalam merencanakan usahanya terutama bagi mereka yang mendatangkan

Program visualisasi fluida 1 fase 2 fase dengan model lattice.. bolztman berhasil

Metode CBR melakukan empat tahapan proses di dalam sistem penalaran basis kasus, pertama melakukan proses retrieve yaitu penelusuran kasus yang paling mirip dengan kasus

Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang selanjutnya dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat

Pada hari ini Kamis tanggal Delapan bulan Nopember Tahun Dua Ribu Dua Belas , kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Bina Marga dan

The system is obtained by taking the q → ∞ limit of the q -deformed WZW model and the understanding of its symmetry structure results in uncovering an interesting duality of

In this case the space-time filled with axially symmet- ric condensate proves to be a flat relativistically invariant Finslerian space with partially broken 3D isotropy, while