• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD : Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SD Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD : Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SD Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2013-2014."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG

STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada

Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Yayu Yulianti

0904557

(2)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG

STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur)

Oleh Yayu Yulianti

0904557

(3)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

© Yayu Yulianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

(5)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SD Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2013-2014)

YAYU YULIANTI

ABSTRAK

(6)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

94,28%. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan nilai Dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa dan perentasi KKM memuaskan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme tentang struktur tanah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun saran bagi guru yang bertugas sebagai fasilitator dan pemberi inspirasi bagi siswa hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dan memiliki multi metode yang menarik agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

(7)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GRAFIK... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Definisi Oprasional... 6

F. Hipotesis Tindakan... 8

BAB II KANJIAN PUSTAKA A. Pengertian Hasil belajar... 9

B. Pendekatan Konstruktivisme ... 12

C. Pembelajaran IPA di SD... 23

D. Materi... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 38

(8)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Subjek Penelitian... 40

D. Prosedur Penelitian... 40

E. Instrumen Penelitian... 42

F. Teknik Pengolahan Data... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian... 46

B. Hasil Penelitian... 47

C. Pembahasan... 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 77

B. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA... viii

LAMPIRAN-LAMPIRAN... ix

(9)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Katagori Nilai Rata-rata Siswa... 46

Tabel 3.3 Katagori Perolehan Persentase KKM Siswa... 46

Tabel 4.1 Nilai Awal Siswa... 46

Tabel 4.2 Hasil Tes Siklus I... 52

Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Siklus I... 53

Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus II... 63

(10)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.4 Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Tes dan Siklus I... 53

Grafik 4.5 PerbandinganPersentase Ketuntasan KKM Pra Tes dan Siklus I...54

Grafik 4.8 Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Tes Siklis I dan Siklis II...64

(11)

1

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai sistem yang menyelanggarakan pendidikan memiliki

kontribusi langsung pada keberhasilan mutu penyelenggaran pendidikan.

Oleh karena itu pengelola pendidikan dapat di capai yang di buktikan dengan

kualitas meningkat dalam proses belajar dan pembelajaran, Pembelajaran di

sekolah dianggap menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan. Sedangkan

Sekolah merupakan institusi yang dianggap paling berpengaruh. Karena

pendidikan itu merupakan suatu system yang sangat memiliki keterkaitan

antara sub-sub sistemnya, sehingga keberhasilanya tentu harus didukung

oleh seluruh komponen-komponen pendidikan seperti halnya kurikulum yang

disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai serta

iklim pembelajaran yang kondusif.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka

semua siswa dituntut untuk mampu menghadapi tantangan hidup dalam dunia

kompetitif. Selain itu juga siswa dituntut pula untuk dapat mengebangkan

kemampuanya dalam bidang pengetahuan. Sehingga mereka senantiasa

mampu turut serta dalam menyerap, memilih dan mengelola informasi untuk

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya seperti bakat, minat dan

kemampuanya serta perduli terhadap lingkunganya melalui pengamatan,

penelitian, penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen sebagai alat pemecahan

masalah melalui pola pikir yang kritis. Pendidika merupakan suatu proses

untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup

(12)

2

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hal ini sesuai dengan ketentuan umum Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional tahun 2003 no 20 pada pasal 1 ayat 1 yang menyatakan

bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas,2003 : 3)

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pendidikan dasar merupakan

wadah yang paling utama bagi siswa guna memperoleh pengetahuan dasar,

yang menjadi awal untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi. Artinya semua

materi mata pelajaran bekal awal bagi siswa untuk dikembangkan pada

jenjang sekolah selanjutnya.

Untuk pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan

kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang

akan datang. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

dengan penyempurnaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan tuntutan

jaman yang cenderung berubah-ubah.

Adanya perubahan kurikulum menginginkan perubahan dalam bidang

pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang

biasanya dilaksanakan di sekolah dasar dan dirasakan masih kurang oftimal

karena kurang memperhatikan karakteristik siswa serta tujuan pendidikan

dasar.

Menurut Rutherford (Nana Sujana:1987) “bahwa dengan melibatkan

siswa kedalam pembelajaran sains sejak dini, akan menghasilkan generasi

dewasa yang melekat sains pada dirinya dan dapat manghadapi berbagai

(13)

3

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pembelajara mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar semua siswa

memahami konsep IPA, mempunyai keterampilan proses IPA, mempunyai

kemauan untuk mempelajari alam sekitar, serta dapat menguasai konsep IPA

untuk menerapkan dan menjelaskan gejala-gejala alam dalam kehidupan

sehari-hari, yang bersikap ilmiah serta mencintai alam semesta. Oleh karena

itu hendaknya guru sebagai pelaksana mempergunakan berbagai macam

pendekatan yang banyak melibatkan siswanya dalam proses pembelajaran

agar siswa memiliki pengalaman langsung dalam setiap pembelajaran.

Sedangkan dalam suasana proses pembelajaran disekolah guru selalu

berhadapan dengan siswa yang mempunyai kemampuan dasar, potensi,

kreativitas, dan perkembangan fisik serta mental yang berbeda-beda.Secara

umum siswa TK, SD, dan SLTP yang berusia antara 5-15 tahun masih

memerlukan bimbingan, dukungan, dan pengakuaan sehingga seorang

pendidik yang “power-for” dengan kata lain pendidik yang memperhatikan

peningkatan proses pembelajaran siswa dan selalu berusaha menyediakan

kegiatan yang relevan, menimbang, mengarahkan, serta memotivasi siswa

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh semua pihak. Dalam pembelajaran “guru harus menghindari sikap yang “power of” yang dapat digambarkan sebagai pendidik yang selalu merasa mempunyai

kemampuan lebih dibanding siswa sehingga tidak memandang siswa sebagai

individu yang memiliki potensi”Bell (Budiningsih, 2008 : 43). Hal serupa

diutarakan oleh Ausuble (C. Asri Budiningsih, 2008 : 44)

Faktor yang paling penting untuk mempengaruhi belajar siswa adalah konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalan struktur kognitif siswa itu sendiri. Maka pembelajaran akan lebih aktif, kreatif, epektif, dan menyenangkan maka hasil belajar akan lebih bermakna dan lebih berkualitas.

Kenyataan di lapangan siswa lebih banyak menerima bahan ajar yang

(14)

4

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA seperti Stuktur

Tanah, sehingga siswa merasa sukar memahami pelajaran dan siswa merasa

jenuh berada di dalam kelas.

Salah satu faktor penyebab keadaan siswa seperti itu, diantaranya

adalah kurang tepatnya pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan

oleh guru pada berlangsungnya pembelajaran, sehingga motivasi siswa dalam

belajar sangat kurang.

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA masih banyak pembelajaran

yang terpusat pada guru (teacher centered), tidak melihat kepada siswa

sebagai individu yang memiliki potensi pada diri mereka, seharusnya

pembelajaran lebih terpusat pada siswa (student centered) banyak melibatkan

siswa yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. KKM IPA SDN

Mekararum adalah 60, tetapi ada saja siswa yang belum mencapai target dari

KKM tersebut 6 orang dengan nilai 50 jumlah 300 (17%), 9 orang nilainya 55

jumlah 495 (30%) dan 20 orang dengan nilai 70 jumlah 1400 (57%) target

kelulusan 85% dengan nilai rata-rata kelas sekarang 62,17.

Menurut pandangan kontruktivisme pembelajaran yang menekankan

pada pengetahuan awal siswa sebagai tolak ukur dalam belajar. Prinsif yang

paling umum dan paling esensial dari konstrutivisme adalah membangun atau

mengkonstrusikan konsep sendiri dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Melalui pendekatan ini, diharapkan kualitas hasil belajar siswa mengalami

peningkatan yang ditunjukan dengan pemahaman struktur tanah.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, diperlukan upaya untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan

sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu alternatif model pembelajaran IPA yang diterapkan untuk

(15)

5

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran IPA di SD sebagai sarana penelitian adalah dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti merasa perlu untuk

meneliti mengenai model pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran

dan hubunganya dengan peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan.

Salah satu pendekatan yang dianggap dapat mengatasi masalah seperti itu

adalah pendekatan konstruktivisme yang ditunjukan dengan pemahaman

struktur pada tanah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

1 Bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan

dalam pembelajaran IPA pada struktur tanah dengan pendekatan

konstruktivisme, pada kelas V SDN Mekararum?

2 Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang struktur tanah dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme, pada kelas V SDN

Mekararum?

3 Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa tentang struktur tanah setelah

mengikuti pembelajaran IPA dengan pendekatan konstruktivisme,pada

kelas V SDN Mekararum?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui :

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dalam pembelajaran yang sesuai

dengan pendekatan konstruktivisme pada materi struktur tanah.

2 Pelaksanaan pendekatan konstruktivisme mengenai struktur tanah.

3 Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran struktur tanah dengan

(16)

6

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan hasil dari penelitian ini adalah:

1 Bagi Siswa

a. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman belajar siswa agar lebih

bermakna dan termotivasi melalui konflik kognitifnya sendiri.

b. Mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir siswa dalam

menentukan dan membangun konsep sendiri yang dipelajari.

c. Melatih siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dalam

pembelajaran mata pelajaran IPA tentang struktur(bagian-bagian)

tanah

2 Bagi Guru

a. Memberikan sumbangsih pemikiran bagi guru dalam mengembangkan

proses belajar mengajar.

b. Meningkatkan keterampilan dalam mengelola perencanaan dan

melaksanakan pendekatan konstrutivisme pada materi tentang

bagian-bagian dan macam-macam tanah.

3 Bagi Peneliti

a. Bisa mengetahui karakter dan kemauan serta kebiasan siswa.

b. Membantu peneliti dalam meningkatkan mutu dan perbaikan proses

pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin dan merupakan wahana

pelaksanaan inovasi pembelajaran

c. Untuk mengetahui model dan bentuk pembelajaran yang cocok yang

akan digunakan. serta mengubah, mengembangkan dan meningkatkan

pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan

suatu model pembelajaran.

(17)

7

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran IPA di

Sekolah Dasar. E. Definisi Oprasional

Untuk menghindarinya kesalah pahaman dalam penapsiran

istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan tentang

istilah tertentu dari judul penelitian.

1 . Hasil belajar

Hasil Belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana,2005;22).

diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan

kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang

telah diajarkan. Meurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3). jadi suatu

kemampuan yang dimiliki siswa setelah proses pembelajaran, setelah

menerima pengetahuan belajar yang telah diberikan. Adapun yang

dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh

siswa setelah ulangan atau postes.

2 . Pendekatan konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme adalah merupakan salah satu

pendekatan dalam pembelajaran yang dirancang melalui tahap apersepsi,

eksplorasi, diskusi dan penjelasan Menurut Briner,M (Sutardi, 2007:125)

siswa membangun pengtahuan mereka dengan menguji ide-ide dan

pendekatan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada,

mengaplikasikannya kepada situasi baru dan mengintegrasikan

pengetahuan baru yang diperoleh dengan membangun intelektual yang

sebelumnya sudah ada.

(http:krzi.wordpress.com/2011/09/02pendidikankonstruktivisme).

Jadi Konstruktivisme adalah bahwa pengetahuan dikonstruksi

(18)

8

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk menghubungkan dengan skema-skema atau struktur kognitif yang telah

ada sebelumnya. Dalam penelitian ini secara oprasional, konstruktivisme

diartikan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menyatakan bahwa

dalam proses belajar siswa aktif secara mental membangun pengetahuan

sendiri, dengan dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya.

Pendekatan konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang

menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam pemikiran pelajar.

Pengetahuan dikembangkan secara aktif oleh pelajar itu sendiri dan tidak

diterima secara pasif dari orang disekitarnya.

3. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

tentang:

standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPAbukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses .

Berdasarkan uraian di atas bahwa Pendidikan IPA diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari.

4. Struktur tanah

Struktur tanah adalah sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal

dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya

alam, sehingga membentuk regolith yaitu lapisan partikel halus. Ada empat

(19)

9

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(subsoil), lapisan batuan induk terlapuk (regalith) dan lapisan batuan induk

(bedrock).

F. Hipotesis Tindakan

Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran khususnya dalam

pembelajaran IPA dapat dipengaruhi beberapa faktor, diantara salah satunya

adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan, pada pembelajaran struktur

tanah diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa aktif

(20)

38

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan

kelas(Classroom Action Research) sebagai prosedur pelaksanaan penelitian

digunakan metoda kualitatif yang menghasilkan data secara dekriftif dalam

bentuk uraian dan laporan. (Classroom Action Reseatch) atau di singkat CAR

dalam bahasa Inggris yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau

disekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau

peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.Menurut

Suharsimi(2002) bahwa PTK merupakan paparan gabungan definisi dari kata “penelitian, tindakan, dan kelas.

Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka

peningkatan kualitas di berbagai bidang. Sedangkan kelas adalah sekelompok

siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama.

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK

penelitian yang di lakukan oleh guru didalam kelas maupun di luar kelas,

dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, sehingga

hasil belajar dapat di tingkatkan.Menurut Suyatno, dkk (Kasbolah

(21)

39

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkatan ,kualitas praktek pembelajaran disekolah, revansi pendidikan,

dan efesiensi pengelolaan pendidikan.

PTK ini dilaksanakan sebagai upaya guru meningkatkan aktivitas dan

kualitas hasil belajar siswa tentang strukur tanah. Selama ini pemahaman

siswa sangat lemah, aktivitas siswa kurang berkembang dan pada umumnya

hanya mampu memahami materi secara verbal.

B. Model Penelitian

PTK ini dilaksanakan melalui proses pengkajian yang terdiri dari

empat tahapan seperti Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Roben Mc Taggart ( Susilo 2007:20) “komponen penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan yaitu: (a) perencanaan (planning),

(b)aksi/tindakan (action), (c) observasi (observing), dan (d) refleksi

(refleting) dalam setiap siklus“.

Model penelitian yang digunakan adalah model siklus berulang dan

berkelanjutan, medel ini terdiri dari empat tahap, selanjutnya alur pelaksanaan

PTK dapat digambarkan seperti gambar berikut:

SIKLUS I

SIKLUS II

Rencana

Refleksi Tindakan I

Observasi

Refleksi

(22)

40

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Susilo2007)

C. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mekararum

Kecaatan Cibinong Kabupaten Cianjur. jumlah siswa 35 orang terdiri dari 16

orang siswa laki-laki dan 19 orang perempuan. Sekolah dasar Negeri

Mekararum ini terletak diantara pemukiman penduduk yang jauh dari

keramaian kota, dan dikelilingi gunung, latar belakang ekonomi keluarga siswa

cukup beragam kebanyakan berfropesi sebagai petani. Alasan peneliti memilih

subjek tersebut adalah peneliti menginginkan adanya peningkatan kinerja guru

dalam melaksanakan pembelajaran IPA disekolah tersebut, dan adanya

peningkatan hasil belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran IPA.

Fokus penelitian adalah pembelajaran struktur tanah pada kelas V

sekolah dasar melalui pendekatan konstruktivisme. Pemahaman yang kurang

dan pasifnya aktivitas belajar siswa di dalam kelas dikarenakan pendekatan

pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat. Berdasarkan kenyataan

itu, peneliti mencari alternative pembelajaran dengan menggunakan

Observasi

Tindakan II

(23)

41

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendekatan yang dianggap dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

tentang Struktur Tanah. Salah satu pendekatan yang diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas hasil belajar siswa adalah

pendekatan konstruktivisme.

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan

Rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas disusun

berdasarkan masalah yang akan dipecahkan . Penelitian Tindakan Kelas yang

akan ditempuh yaitu akan dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Adapun langkah

yang akan dilaksanakan pada perencanaan tindakan yaitu berupa observasi

awal diantaranya:

a. Mengkaji kurikulum kelas V semester genap, pada mata pelajaran

IPA dengan materi pokok Struktur Tanah untuk dijadikan objek

penelitian yang sesuai dengan waktu penelitian.

b. Merancang/merumuskan rencana pembelajaran pada materi Struktur

Tanah menggunakan pendekatan kostruktivisme untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

c. Menyusun dan menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) untuk masing-

masing rencana pembelajaran pada siklus I dan II untuk

diselesaikan dan dibahas oleh masing-masing kelompok belajar

siswa.

d. Menyusun dan menyiapkan instrument observasi aktivitas belajar

siswa selama penggunaan pembelajaran konstruktivisme dalam mata

(24)

42

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi (tes) untuk

masing-masing rencana pembelajaran untuk mengukur hasil belajar siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan

rencana pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme . Yaitu

dengan langkah-langkah:

a. Tahap pengetahuan awal

b. Tahap eksplorasi

c. Tahap diskusi dan penjelasan konsep

d. Tahap pengembangan dan aplikasi konsep

Dengan memperhatikan hasil analisis terhadap kemampuan awal

siswa, peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan pendekatan

konstruktivisme yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing rencanma

tindakan pembelajaran dilengkapi dengan lembar kerja siswa (LKS)

dan alat-alat atau media IPA yang diperlukan. Kegiatan selanjutnya

mengelompokan siswa untuk kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang

dilakukan sebagai berikut:

3. Tahap Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap

pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada PTK. Tujuan pokok observasi

adalah untuk memperoleh data mengenai ketercapaian aktivitas guru dan

(25)

43

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

konstruktivisme yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Lembar

observasi merupakan suatu alat yang didalamnya terkumpul data untuk

digunakan dalam penganalisaan. Pelaksanaan suatu tindakan bias saja

tidak menghasilkan perubahan, hal ini harus segera dicermati penyebabnya

ditentukan langkah-langkah perbaikan.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap yang paling penting ketika akan

melaksanakan suatu tindakan karena dalam tahap refleksi terdapat kegiatan

menganalisis, mengkaji, melihat dan mempertimbangkan dampak dari

pelaksanaan penelitian sehingga peneliti bersama guru dapat melakukan

revisi perbaikan terhadap rencana awal. Hasil yang didapat dalam tahap

observasi, guru dapat melihat gambaran umum mengenai kegiatan yang

telah dilakukan. Dengan tujuan sebagai bahan acuan dalam perencanaan

untuk melaksanakan siklus selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

Sebagai alat pengumpulan data maka peneliti menyusun instrumen

penelitian, dalam rangka memperoleh data yang akurat dalam pengumpulan

data sesuai dengan permasalahan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan

dalam penilaian penelitian terdiri dari :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Perencanaan pembelajaran memiliki pran penting dan strategi

dalam kegiatan pembelajaran, terutama sebagai alat proyeksi

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Dengan

demikian perencanaan pembelajaran memiliki banyak fungsi antara lain:

Sebagai pedoman atau paduan kegiatan , menggambarkan hasil yang akan

(26)

44

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam menyusun rencana pembelajaran harus berpatokan pada

kurikulum yang berlaku, yaitu KTSP. KTSP digunakan sebagai paduan dalam

menyusun RPP. Perencanaan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas

ini dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman dan acuan

langkah-langkah serta sekenario dalam pelaksanaan tindakan.

b. Lembar Kerja Siswa

LKS digunakan sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam belajar

dan mempermudah guru dalam mengarahkan siswa selama peroses

pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah berupa permasalahan soal

yang harus selesaikan siswa secara berkelompok dalam kegiaatan

pembelajaran struktur tanah secara berkelompok. Kemudian dari hasil LKS

guru bisa merefleksikan sajauh mana LKS dapat memudahkan siswa dalam

memahami konsep

c. Lembar Observasi

Lembaran observasi digunakan untuk melihat kesesuaian antara

perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaannya sesuai dengan

tahapan-tahapan pendekatan konstruktuvusme.

Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi

guru, lembar observasi aktivitas siswa dan observasi intraksi siswa dalam

kelompok. Lembar observasi merupakan instrument yang digunakan untuk

mengumpulkan data melalui pengamatan dilapangan terhadap aktivitas siswa

selama berlangsungnya proses pembelajaran, selama ini observasi

dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran yang

(27)

45

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kergiatan observasi difokuskan pada aktivitas guru dan siswa dalam

kegiatan pembelajaran, baik ketika guru menyampaikan informasi maupun

ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran.

d. Lembar tes

Lembar tes terdiri dari lembar tes awal dan lembar pos tes.Lembar tes

awal digunakan pada waktu sebelum pelaksanaan penelitian. Lembar evaluasi

merupakan alat bantu yang diberikan kepada siswa yang berisi butir soal yang

berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lembar

evaluasi dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang dicapai siswa

setelah melakukan proses

F. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi

a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilih dan memilah data yang

diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.

b. Klasifikasi Data

Mengklasifikasi data yang diperoleh dari siklus Idan Siklus II

dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).

Tujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa yang diharapkan

terjadi atau yang tidak diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil

belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk mempermudah data-data

tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, missal:

1). Data tentang aktivitas siswa

2). Data tentang aktivitas guru

(28)

46

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c. Disflay Data

Mendekrifsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk

narasi, uraian atau dalam bentuk label juga gerafik.

d. Interpretasi Data

Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam bentuk

label atau data bentuk gerafik.

e. Refleksi

Perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan cara

memilih kekuatan yang sudah diperoleh atau kelemahan yang masih

harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut

dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan bagaimana cara

mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada tindakan

berikutnya.

2. Teknik Pengolahan hasi Tes

a. Scoring

Soal yang digunakan pada penelitian ini berupa isian yang

berjumlah 5 soal dan .pilihan ganda 10 soal, untuk soal isian mempunyai

bobot skor 20 dan pilihan ganda 10 apabila dapat menjawab dengan

benar akan jumlah 200 dibagi 2 sehingga skor maksimal yang dapat

diperoleh adalah 100. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung

jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap jawaban benar dengan

rumus:

(29)

47

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Menghitung rata-rata

1). Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes), dapat dihitung dengan

menggunakan rumus.

Rata-rata nilai pos tes =Jumlah keseluruhan jumlah siswa Jumlah siswa

2). Nilai rata-rata hasil belajar tindakan siklus dibandingaknan dengan

KKM .

3). Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I ke II dibandingkan dengan

rata rata nilai belajar konvensional/Pra siklus

4). Membuat grafik pola skor pos tes berdasarkan rata-rata hitung.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada penelitian ini.

Maka dibuat grafik yang menujukan efektifitas pembelajaran sebagai

hasil penelitian sehingga akan tampak jelas pola kecendrungan

prubahan hasil belajar setiap siklus.

d. Analisis Data Hasi Tes

1. Skoring

Kriteria penilaian pada pos tes siklus I dan Siklus II adalah berupa

uraian yang berjumlah 5 soal, dimana tiap soal mempunyai bobot skor 20

apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimal yang

dapat diperoleh adalah 100.

(30)

48

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil akhir pos tes (nilai rara-rata) dikelompokan menjadi beberapa

katagori sebagai berikut.

Tabel 3.2

Katagori Nilai Rata-Rata Siswa

No Rentang Nilai Katagori

1. 90-100 Sangat Baik

2 70-89 Baik

3 50-69 Cukup

4 30-49 Kurang

5 0-29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokan menurut

katagori sebagai berikut;

Tabel 3.3

Katagori Perolehan Persentase KKM Siswa

No Persentase Katagori

1 60%-100% Berhasil (tuntas)

(31)

75

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada pembelajaran IPA konsep

struktur tanah dengan pendekatan konstruktivisme yang dilaksanakan di SD

Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme

pada pembelajaran IPA tentang struktur tanah terbukti efektip dalam

menanamkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa menjadi aktif,

perencanaan harus dibuat terlebih dahulu yaitu dengan membuat RPP, LKS

dan alat peraga yang akan digunakan. Dalam kegiatan belajar

mengembangkan keterampilani ntelektual dan sikap ilmiah. Langkah-langkah

yang harus diperhatikan dalam pembelajaran yang dimulai dengan menyajikan

masalah, mengamati dari pemasalahan yang dimunculkan membuat hipotesis,

mengajukan pertanyaan, merancang penelitian, melakukan penelitian dan

menyimpulkan hasil penelitiaan.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme

pada pembelajaran IPA tentang struktur tanah ternyata dapat meningkatkan

aktivita siswa dan guru dalam pembelajaran. Siswa dapat belajar lebih mandiri

dan aktif menemukan, memecahkan masalah sendiri sehingga pembelajaran

berpusat pada siswa sedangkan pran guru sebagai fasilitator yang memberikan

kemudahan dalam pembelajaran.

3. Pembelajaran IPA pada konsep StrukturTanah dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

(32)

76

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peningkatan nilai rata-rata siswa pada awal tes sebesar 62,17%, persentase

ketuntasan KKM 57,14% yang belum mencapai KKM 42,86% dan pada siklus

I nilai rata-rata siswa sebesar 72dan persentase ketuntasan KKM 82,85% yang

belum mencapai KKM 17,14% serta pada siklus II dengan nilai rata-rata siswa

sebesar 81,14% dan persetase ketuntasan 94,28% yang belum mencapai KKM

5,71% .

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan hasil penelitian tindakan kelas,dikelas V SD

Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur, maka perlu di

Rekomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi siswa, penerapan pendekatan konstruktivisme dapat

meningkat hasil belajar dan siswa lebih senang dan tertarik pada

pembelajaran sehingga siswa akan merasa lebih terdorong untuk

belajar dan berpikir.

2. Bagi guru, menggunakan model pembelajaran pendekatan

konstruktivisme dalam setiap pembelajaran, supaya ada vareasi

dalam mengajar, sehingga pada pelaksanaan pembelajaran tidak

monoton.

3. Bagi Peneliti, guna memperoleh efektivitas dan optimalisasi

penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam kegiatan

pembelajaran, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan i

mengembangkan pendekatan konstruktivisme melalui berbagai

variasi metode tidak hanya melalui metode percobaan Untuk itu

bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian

(33)

77

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ini dikarenakan peneliti ini masih terbatas bahkan jauh dari

sempurna.

4. Bagi Sekolah, sebagai sumbangan yang baik dan berguna bagi

sekolah itu sendiri dalam upaya meningkatkan pembelajaran IPA

(34)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.Dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Guru. Bandung:Rama Widya.

Ari Widodo; Sri Wuryastuti; Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah

Dasar.Bandung: UPI Press.

Budiningsih Asri,C. (2008). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI NO. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Jakarta:Depdiknas.

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djumhana Nana. Studi Alternatif dalam meningkatkan Pembelajaran IPA di SD.Diktat,UPI Bandung: Tidak ditebitkan.

.

Hasil Belajar. [online]. Tersedia: http;//ppg-pgsd.blogspor..com/2013/04.[10 Mei

2013].

Karli, Hilda & Yuliarianingsih,S. (2008). Impelementasi Kurikulum berbasis Kompetensi, model-model pembelajaran. Bandung: PT. Bima Media Informasi.

Sudjana Nana. (1990). .Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sujana Nana. (1987). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdaya.

S.Roitawaty-Aris Muharam (2008). Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Erlangga

UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan

(35)

Yayu Yulianti, 2013

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendekatan Strategi Konstruktivisme [online]. Tersedia: http://akhmadsurdrajat.wordpress.com/2008/09/12 Pendekatan – strategi-metode konstruktivisme. [10 Mei 2013].

Pendekatan konstruktivisme. [online]. Tersedia:

http://krizi,wordpress.com/2011/09/12.[11 Mei 2013].

Gambar

Tabel 3.2 Katagori Nilai Rata-rata Siswa.......................................................
Grafik 4.4 Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Tes dan Siklus I...........................
Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tabel 3.2 Katagori Nilai Rata-Rata Siswa

Referensi

Dokumen terkait

1) Saat ini, industri pengolahan ikan di PPN Karangantu masih belum berkembang. Kegiatan pengolahan ikan di PPN Karangantu masih terbatas dan sebagian besar ikan

Insecticide on the Efficacy of it in Controlling Brown P lanthoppcr Rice Pest Fifi n Nisya, Rahmini.. Mira Ri\o-ai , Nobel Cristian Siregar, Ari Imam Sutanto and Ainul1

2 Komposisi asam amino kolagen tipe I (residu/1000residu) 8 3 Metode ekstraksi kolagen dari berbagai sumber bahan 9 4 Aktivitas penghambatan ACE dari berbagai sumber bahan 16

Pre-conference events scheduled for Friday include a workshop on Omeka by Sarah Withee, Instructional Tech- nologist at Colorado College, a workshop on making websites in WordPress

Bantarsari Bantarsari APBD 71,000,000 Pengadaan B/J April 2012 1 Paket 4 Pembangunan Saluran Drainase Karangsari Desa Karangsari Kec.. Telaga Bening Desa

DISTRIBUSI MATA KULIAH KONSENTRASI &.MATA KULIAH PILIHAN PENDUKUNG. No Mata Kuliah Kosentrasi SKS Mata Kuliah

Meskipun begitu/ Fatah mengakui/ fatwa yang sebenarnya masih ditujukan untuk kalangan internalnya ini/ akan diberlakukan secara bertahap/ dan tidak harus berhenti

Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran perilaku kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah dan mutu Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah