Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG
STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada
Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Yayu Yulianti
0904557
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
========================================================== ========
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG
STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur)
Oleh Yayu Yulianti
0904557
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
© Yayu Yulianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG STRUKTUR TANAH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SD Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2013-2014)
YAYU YULIANTI
ABSTRAK
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
94,28%. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan nilai Dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa dan perentasi KKM memuaskan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme tentang struktur tanah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun saran bagi guru yang bertugas sebagai fasilitator dan pemberi inspirasi bagi siswa hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dan memiliki multi metode yang menarik agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL... v
DAFTAR GRAFIK... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 5
E. Definisi Oprasional... 6
F. Hipotesis Tindakan... 8
BAB II KANJIAN PUSTAKA A. Pengertian Hasil belajar... 9
B. Pendekatan Konstruktivisme ... 12
C. Pembelajaran IPA di SD... 23
D. Materi... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 38
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Subjek Penelitian... 40
D. Prosedur Penelitian... 40
E. Instrumen Penelitian... 42
F. Teknik Pengolahan Data... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian... 46
B. Hasil Penelitian... 47
C. Pembahasan... 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 77
B. Saran... 78
DAFTAR PUSTAKA... viii
LAMPIRAN-LAMPIRAN... ix
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 Katagori Nilai Rata-rata Siswa... 46
Tabel 3.3 Katagori Perolehan Persentase KKM Siswa... 46
Tabel 4.1 Nilai Awal Siswa... 46
Tabel 4.2 Hasil Tes Siklus I... 52
Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Siklus I... 53
Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus II... 63
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.4 Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Tes dan Siklus I... 53
Grafik 4.5 PerbandinganPersentase Ketuntasan KKM Pra Tes dan Siklus I...54
Grafik 4.8 Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Tes Siklis I dan Siklis II...64
1
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai sistem yang menyelanggarakan pendidikan memiliki
kontribusi langsung pada keberhasilan mutu penyelenggaran pendidikan.
Oleh karena itu pengelola pendidikan dapat di capai yang di buktikan dengan
kualitas meningkat dalam proses belajar dan pembelajaran, Pembelajaran di
sekolah dianggap menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan. Sedangkan
Sekolah merupakan institusi yang dianggap paling berpengaruh. Karena
pendidikan itu merupakan suatu system yang sangat memiliki keterkaitan
antara sub-sub sistemnya, sehingga keberhasilanya tentu harus didukung
oleh seluruh komponen-komponen pendidikan seperti halnya kurikulum yang
disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai serta
iklim pembelajaran yang kondusif.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka
semua siswa dituntut untuk mampu menghadapi tantangan hidup dalam dunia
kompetitif. Selain itu juga siswa dituntut pula untuk dapat mengebangkan
kemampuanya dalam bidang pengetahuan. Sehingga mereka senantiasa
mampu turut serta dalam menyerap, memilih dan mengelola informasi untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya seperti bakat, minat dan
kemampuanya serta perduli terhadap lingkunganya melalui pengamatan,
penelitian, penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen sebagai alat pemecahan
masalah melalui pola pikir yang kritis. Pendidika merupakan suatu proses
untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup
2
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hal ini sesuai dengan ketentuan umum Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional tahun 2003 no 20 pada pasal 1 ayat 1 yang menyatakan
bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas,2003 : 3)
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pendidikan dasar merupakan
wadah yang paling utama bagi siswa guna memperoleh pengetahuan dasar,
yang menjadi awal untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi. Artinya semua
materi mata pelajaran bekal awal bagi siswa untuk dikembangkan pada
jenjang sekolah selanjutnya.
Untuk pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Alam merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan
kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang
akan datang. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah
dengan penyempurnaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
jaman yang cenderung berubah-ubah.
Adanya perubahan kurikulum menginginkan perubahan dalam bidang
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang
biasanya dilaksanakan di sekolah dasar dan dirasakan masih kurang oftimal
karena kurang memperhatikan karakteristik siswa serta tujuan pendidikan
dasar.
Menurut Rutherford (Nana Sujana:1987) “bahwa dengan melibatkan
siswa kedalam pembelajaran sains sejak dini, akan menghasilkan generasi
dewasa yang melekat sains pada dirinya dan dapat manghadapi berbagai
3
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pembelajara mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar semua siswa
memahami konsep IPA, mempunyai keterampilan proses IPA, mempunyai
kemauan untuk mempelajari alam sekitar, serta dapat menguasai konsep IPA
untuk menerapkan dan menjelaskan gejala-gejala alam dalam kehidupan
sehari-hari, yang bersikap ilmiah serta mencintai alam semesta. Oleh karena
itu hendaknya guru sebagai pelaksana mempergunakan berbagai macam
pendekatan yang banyak melibatkan siswanya dalam proses pembelajaran
agar siswa memiliki pengalaman langsung dalam setiap pembelajaran.
Sedangkan dalam suasana proses pembelajaran disekolah guru selalu
berhadapan dengan siswa yang mempunyai kemampuan dasar, potensi,
kreativitas, dan perkembangan fisik serta mental yang berbeda-beda.Secara
umum siswa TK, SD, dan SLTP yang berusia antara 5-15 tahun masih
memerlukan bimbingan, dukungan, dan pengakuaan sehingga seorang
pendidik yang “power-for” dengan kata lain pendidik yang memperhatikan
peningkatan proses pembelajaran siswa dan selalu berusaha menyediakan
kegiatan yang relevan, menimbang, mengarahkan, serta memotivasi siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh semua pihak. Dalam pembelajaran “guru harus menghindari sikap yang “power of” yang dapat digambarkan sebagai pendidik yang selalu merasa mempunyai
kemampuan lebih dibanding siswa sehingga tidak memandang siswa sebagai
individu yang memiliki potensi”Bell (Budiningsih, 2008 : 43). Hal serupa
diutarakan oleh Ausuble (C. Asri Budiningsih, 2008 : 44)
Faktor yang paling penting untuk mempengaruhi belajar siswa adalah konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalan struktur kognitif siswa itu sendiri. Maka pembelajaran akan lebih aktif, kreatif, epektif, dan menyenangkan maka hasil belajar akan lebih bermakna dan lebih berkualitas.
Kenyataan di lapangan siswa lebih banyak menerima bahan ajar yang
4
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA seperti Stuktur
Tanah, sehingga siswa merasa sukar memahami pelajaran dan siswa merasa
jenuh berada di dalam kelas.
Salah satu faktor penyebab keadaan siswa seperti itu, diantaranya
adalah kurang tepatnya pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan
oleh guru pada berlangsungnya pembelajaran, sehingga motivasi siswa dalam
belajar sangat kurang.
Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA masih banyak pembelajaran
yang terpusat pada guru (teacher centered), tidak melihat kepada siswa
sebagai individu yang memiliki potensi pada diri mereka, seharusnya
pembelajaran lebih terpusat pada siswa (student centered) banyak melibatkan
siswa yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. KKM IPA SDN
Mekararum adalah 60, tetapi ada saja siswa yang belum mencapai target dari
KKM tersebut 6 orang dengan nilai 50 jumlah 300 (17%), 9 orang nilainya 55
jumlah 495 (30%) dan 20 orang dengan nilai 70 jumlah 1400 (57%) target
kelulusan 85% dengan nilai rata-rata kelas sekarang 62,17.
Menurut pandangan kontruktivisme pembelajaran yang menekankan
pada pengetahuan awal siswa sebagai tolak ukur dalam belajar. Prinsif yang
paling umum dan paling esensial dari konstrutivisme adalah membangun atau
mengkonstrusikan konsep sendiri dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Melalui pendekatan ini, diharapkan kualitas hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang ditunjukan dengan pemahaman struktur tanah.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, diperlukan upaya untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan
sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu alternatif model pembelajaran IPA yang diterapkan untuk
5
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelajaran IPA di SD sebagai sarana penelitian adalah dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti merasa perlu untuk
meneliti mengenai model pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran
dan hubunganya dengan peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan.
Salah satu pendekatan yang dianggap dapat mengatasi masalah seperti itu
adalah pendekatan konstruktivisme yang ditunjukan dengan pemahaman
struktur pada tanah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan diatas maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
1 Bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan
dalam pembelajaran IPA pada struktur tanah dengan pendekatan
konstruktivisme, pada kelas V SDN Mekararum?
2 Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang struktur tanah dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme, pada kelas V SDN
Mekararum?
3 Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa tentang struktur tanah setelah
mengikuti pembelajaran IPA dengan pendekatan konstruktivisme,pada
kelas V SDN Mekararum?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui :
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dalam pembelajaran yang sesuai
dengan pendekatan konstruktivisme pada materi struktur tanah.
2 Pelaksanaan pendekatan konstruktivisme mengenai struktur tanah.
3 Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran struktur tanah dengan
6
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan hasil dari penelitian ini adalah:
1 Bagi Siswa
a. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman belajar siswa agar lebih
bermakna dan termotivasi melalui konflik kognitifnya sendiri.
b. Mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir siswa dalam
menentukan dan membangun konsep sendiri yang dipelajari.
c. Melatih siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA tentang struktur(bagian-bagian)
tanah
2 Bagi Guru
a. Memberikan sumbangsih pemikiran bagi guru dalam mengembangkan
proses belajar mengajar.
b. Meningkatkan keterampilan dalam mengelola perencanaan dan
melaksanakan pendekatan konstrutivisme pada materi tentang
bagian-bagian dan macam-macam tanah.
3 Bagi Peneliti
a. Bisa mengetahui karakter dan kemauan serta kebiasan siswa.
b. Membantu peneliti dalam meningkatkan mutu dan perbaikan proses
pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin dan merupakan wahana
pelaksanaan inovasi pembelajaran
c. Untuk mengetahui model dan bentuk pembelajaran yang cocok yang
akan digunakan. serta mengubah, mengembangkan dan meningkatkan
pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan
suatu model pembelajaran.
7
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran IPA di
Sekolah Dasar. E. Definisi Oprasional
Untuk menghindarinya kesalah pahaman dalam penapsiran
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan tentang
istilah tertentu dari judul penelitian.
1 . Hasil belajar
Hasil Belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana,2005;22).
diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang
telah diajarkan. Meurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3). jadi suatu
kemampuan yang dimiliki siswa setelah proses pembelajaran, setelah
menerima pengetahuan belajar yang telah diberikan. Adapun yang
dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh
siswa setelah ulangan atau postes.
2 . Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme adalah merupakan salah satu
pendekatan dalam pembelajaran yang dirancang melalui tahap apersepsi,
eksplorasi, diskusi dan penjelasan Menurut Briner,M (Sutardi, 2007:125)
siswa membangun pengtahuan mereka dengan menguji ide-ide dan
pendekatan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada,
mengaplikasikannya kepada situasi baru dan mengintegrasikan
pengetahuan baru yang diperoleh dengan membangun intelektual yang
sebelumnya sudah ada.
(http:krzi.wordpress.com/2011/09/02pendidikankonstruktivisme).
Jadi Konstruktivisme adalah bahwa pengetahuan dikonstruksi
8
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk menghubungkan dengan skema-skema atau struktur kognitif yang telah
ada sebelumnya. Dalam penelitian ini secara oprasional, konstruktivisme
diartikan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menyatakan bahwa
dalam proses belajar siswa aktif secara mental membangun pengetahuan
sendiri, dengan dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya.
Pendekatan konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang
menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam pemikiran pelajar.
Pengetahuan dikembangkan secara aktif oleh pelajar itu sendiri dan tidak
diterima secara pasif dari orang disekitarnya.
3. Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang:
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPAbukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses .
Berdasarkan uraian di atas bahwa Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Struktur tanah
Struktur tanah adalah sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal
dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya
alam, sehingga membentuk regolith yaitu lapisan partikel halus. Ada empat
9
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(subsoil), lapisan batuan induk terlapuk (regalith) dan lapisan batuan induk
(bedrock).
F. Hipotesis Tindakan
Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran IPA dapat dipengaruhi beberapa faktor, diantara salah satunya
adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan, pada pembelajaran struktur
tanah diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa aktif
38
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan
kelas(Classroom Action Research) sebagai prosedur pelaksanaan penelitian
digunakan metoda kualitatif yang menghasilkan data secara dekriftif dalam
bentuk uraian dan laporan. (Classroom Action Reseatch) atau di singkat CAR
dalam bahasa Inggris yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau
disekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.Menurut
Suharsimi(2002) bahwa PTK merupakan paparan gabungan definisi dari kata “penelitian, tindakan, dan kelas.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka
peningkatan kualitas di berbagai bidang. Sedangkan kelas adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK
penelitian yang di lakukan oleh guru didalam kelas maupun di luar kelas,
dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, sehingga
hasil belajar dapat di tingkatkan.Menurut Suyatno, dkk (Kasbolah
39
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
meningkatan ,kualitas praktek pembelajaran disekolah, revansi pendidikan,
dan efesiensi pengelolaan pendidikan.
PTK ini dilaksanakan sebagai upaya guru meningkatkan aktivitas dan
kualitas hasil belajar siswa tentang strukur tanah. Selama ini pemahaman
siswa sangat lemah, aktivitas siswa kurang berkembang dan pada umumnya
hanya mampu memahami materi secara verbal.
B. Model Penelitian
PTK ini dilaksanakan melalui proses pengkajian yang terdiri dari
empat tahapan seperti Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Roben Mc Taggart ( Susilo 2007:20) “komponen penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan yaitu: (a) perencanaan (planning),
(b)aksi/tindakan (action), (c) observasi (observing), dan (d) refleksi
(refleting) dalam setiap siklus“.
Model penelitian yang digunakan adalah model siklus berulang dan
berkelanjutan, medel ini terdiri dari empat tahap, selanjutnya alur pelaksanaan
PTK dapat digambarkan seperti gambar berikut:
SIKLUS I
SIKLUS II
Rencana
Refleksi Tindakan I
Observasi
Refleksi
40
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Susilo2007)
C. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mekararum
Kecaatan Cibinong Kabupaten Cianjur. jumlah siswa 35 orang terdiri dari 16
orang siswa laki-laki dan 19 orang perempuan. Sekolah dasar Negeri
Mekararum ini terletak diantara pemukiman penduduk yang jauh dari
keramaian kota, dan dikelilingi gunung, latar belakang ekonomi keluarga siswa
cukup beragam kebanyakan berfropesi sebagai petani. Alasan peneliti memilih
subjek tersebut adalah peneliti menginginkan adanya peningkatan kinerja guru
dalam melaksanakan pembelajaran IPA disekolah tersebut, dan adanya
peningkatan hasil belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran IPA.
Fokus penelitian adalah pembelajaran struktur tanah pada kelas V
sekolah dasar melalui pendekatan konstruktivisme. Pemahaman yang kurang
dan pasifnya aktivitas belajar siswa di dalam kelas dikarenakan pendekatan
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat. Berdasarkan kenyataan
itu, peneliti mencari alternative pembelajaran dengan menggunakan
Observasi
Tindakan II
41
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pendekatan yang dianggap dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
tentang Struktur Tanah. Salah satu pendekatan yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas hasil belajar siswa adalah
pendekatan konstruktivisme.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan
Rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas disusun
berdasarkan masalah yang akan dipecahkan . Penelitian Tindakan Kelas yang
akan ditempuh yaitu akan dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Adapun langkah
yang akan dilaksanakan pada perencanaan tindakan yaitu berupa observasi
awal diantaranya:
a. Mengkaji kurikulum kelas V semester genap, pada mata pelajaran
IPA dengan materi pokok Struktur Tanah untuk dijadikan objek
penelitian yang sesuai dengan waktu penelitian.
b. Merancang/merumuskan rencana pembelajaran pada materi Struktur
Tanah menggunakan pendekatan kostruktivisme untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
c. Menyusun dan menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) untuk masing-
masing rencana pembelajaran pada siklus I dan II untuk
diselesaikan dan dibahas oleh masing-masing kelompok belajar
siswa.
d. Menyusun dan menyiapkan instrument observasi aktivitas belajar
siswa selama penggunaan pembelajaran konstruktivisme dalam mata
42
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi (tes) untuk
masing-masing rencana pembelajaran untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan
rencana pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme . Yaitu
dengan langkah-langkah:
a. Tahap pengetahuan awal
b. Tahap eksplorasi
c. Tahap diskusi dan penjelasan konsep
d. Tahap pengembangan dan aplikasi konsep
Dengan memperhatikan hasil analisis terhadap kemampuan awal
siswa, peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing rencanma
tindakan pembelajaran dilengkapi dengan lembar kerja siswa (LKS)
dan alat-alat atau media IPA yang diperlukan. Kegiatan selanjutnya
mengelompokan siswa untuk kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang
dilakukan sebagai berikut:
3. Tahap Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap
pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada PTK. Tujuan pokok observasi
adalah untuk memperoleh data mengenai ketercapaian aktivitas guru dan
43
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
konstruktivisme yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Lembar
observasi merupakan suatu alat yang didalamnya terkumpul data untuk
digunakan dalam penganalisaan. Pelaksanaan suatu tindakan bias saja
tidak menghasilkan perubahan, hal ini harus segera dicermati penyebabnya
ditentukan langkah-langkah perbaikan.
4. Tahap Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap yang paling penting ketika akan
melaksanakan suatu tindakan karena dalam tahap refleksi terdapat kegiatan
menganalisis, mengkaji, melihat dan mempertimbangkan dampak dari
pelaksanaan penelitian sehingga peneliti bersama guru dapat melakukan
revisi perbaikan terhadap rencana awal. Hasil yang didapat dalam tahap
observasi, guru dapat melihat gambaran umum mengenai kegiatan yang
telah dilakukan. Dengan tujuan sebagai bahan acuan dalam perencanaan
untuk melaksanakan siklus selanjutnya.
E. Instrumen Penelitian
Sebagai alat pengumpulan data maka peneliti menyusun instrumen
penelitian, dalam rangka memperoleh data yang akurat dalam pengumpulan
data sesuai dengan permasalahan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan
dalam penilaian penelitian terdiri dari :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perencanaan pembelajaran memiliki pran penting dan strategi
dalam kegiatan pembelajaran, terutama sebagai alat proyeksi
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Dengan
demikian perencanaan pembelajaran memiliki banyak fungsi antara lain:
Sebagai pedoman atau paduan kegiatan , menggambarkan hasil yang akan
44
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam menyusun rencana pembelajaran harus berpatokan pada
kurikulum yang berlaku, yaitu KTSP. KTSP digunakan sebagai paduan dalam
menyusun RPP. Perencanaan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas
ini dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman dan acuan
langkah-langkah serta sekenario dalam pelaksanaan tindakan.
b. Lembar Kerja Siswa
LKS digunakan sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam belajar
dan mempermudah guru dalam mengarahkan siswa selama peroses
pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah berupa permasalahan soal
yang harus selesaikan siswa secara berkelompok dalam kegiaatan
pembelajaran struktur tanah secara berkelompok. Kemudian dari hasil LKS
guru bisa merefleksikan sajauh mana LKS dapat memudahkan siswa dalam
memahami konsep
c. Lembar Observasi
Lembaran observasi digunakan untuk melihat kesesuaian antara
perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaannya sesuai dengan
tahapan-tahapan pendekatan konstruktuvusme.
Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi
guru, lembar observasi aktivitas siswa dan observasi intraksi siswa dalam
kelompok. Lembar observasi merupakan instrument yang digunakan untuk
mengumpulkan data melalui pengamatan dilapangan terhadap aktivitas siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran, selama ini observasi
dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran yang
45
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kergiatan observasi difokuskan pada aktivitas guru dan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, baik ketika guru menyampaikan informasi maupun
ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
d. Lembar tes
Lembar tes terdiri dari lembar tes awal dan lembar pos tes.Lembar tes
awal digunakan pada waktu sebelum pelaksanaan penelitian. Lembar evaluasi
merupakan alat bantu yang diberikan kepada siswa yang berisi butir soal yang
berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lembar
evaluasi dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang dicapai siswa
setelah melakukan proses
F. Teknik Pengolahan Data
1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi
a. Reduksi Data
Menyeleksi data dengan cara memilih dan memilah data yang
diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.
b. Klasifikasi Data
Mengklasifikasi data yang diperoleh dari siklus Idan Siklus II
dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).
Tujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa yang diharapkan
terjadi atau yang tidak diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil
belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk mempermudah data-data
tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, missal:
1). Data tentang aktivitas siswa
2). Data tentang aktivitas guru
46
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c. Disflay Data
Mendekrifsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk
narasi, uraian atau dalam bentuk label juga gerafik.
d. Interpretasi Data
Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam bentuk
label atau data bentuk gerafik.
e. Refleksi
Perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan cara
memilih kekuatan yang sudah diperoleh atau kelemahan yang masih
harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut
dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan bagaimana cara
mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada tindakan
berikutnya.
2. Teknik Pengolahan hasi Tes
a. Scoring
Soal yang digunakan pada penelitian ini berupa isian yang
berjumlah 5 soal dan .pilihan ganda 10 soal, untuk soal isian mempunyai
bobot skor 20 dan pilihan ganda 10 apabila dapat menjawab dengan
benar akan jumlah 200 dibagi 2 sehingga skor maksimal yang dapat
diperoleh adalah 100. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung
jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap jawaban benar dengan
rumus:
47
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Menghitung rata-rata
1). Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes), dapat dihitung dengan
menggunakan rumus.
Rata-rata nilai pos tes =Jumlah keseluruhan jumlah siswa Jumlah siswa
2). Nilai rata-rata hasil belajar tindakan siklus dibandingaknan dengan
KKM .
3). Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I ke II dibandingkan dengan
rata rata nilai belajar konvensional/Pra siklus
4). Membuat grafik pola skor pos tes berdasarkan rata-rata hitung.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada penelitian ini.
Maka dibuat grafik yang menujukan efektifitas pembelajaran sebagai
hasil penelitian sehingga akan tampak jelas pola kecendrungan
prubahan hasil belajar setiap siklus.
d. Analisis Data Hasi Tes
1. Skoring
Kriteria penilaian pada pos tes siklus I dan Siklus II adalah berupa
uraian yang berjumlah 5 soal, dimana tiap soal mempunyai bobot skor 20
apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimal yang
dapat diperoleh adalah 100.
48
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil akhir pos tes (nilai rara-rata) dikelompokan menjadi beberapa
katagori sebagai berikut.
Tabel 3.2
Katagori Nilai Rata-Rata Siswa
No Rentang Nilai Katagori
1. 90-100 Sangat Baik
2 70-89 Baik
3 50-69 Cukup
4 30-49 Kurang
5 0-29 Kurang Sekali
Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokan menurut
katagori sebagai berikut;
Tabel 3.3
Katagori Perolehan Persentase KKM Siswa
No Persentase Katagori
1 60%-100% Berhasil (tuntas)
75
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada pembelajaran IPA konsep
struktur tanah dengan pendekatan konstruktivisme yang dilaksanakan di SD
Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme
pada pembelajaran IPA tentang struktur tanah terbukti efektip dalam
menanamkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa menjadi aktif,
perencanaan harus dibuat terlebih dahulu yaitu dengan membuat RPP, LKS
dan alat peraga yang akan digunakan. Dalam kegiatan belajar
mengembangkan keterampilani ntelektual dan sikap ilmiah. Langkah-langkah
yang harus diperhatikan dalam pembelajaran yang dimulai dengan menyajikan
masalah, mengamati dari pemasalahan yang dimunculkan membuat hipotesis,
mengajukan pertanyaan, merancang penelitian, melakukan penelitian dan
menyimpulkan hasil penelitiaan.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme
pada pembelajaran IPA tentang struktur tanah ternyata dapat meningkatkan
aktivita siswa dan guru dalam pembelajaran. Siswa dapat belajar lebih mandiri
dan aktif menemukan, memecahkan masalah sendiri sehingga pembelajaran
berpusat pada siswa sedangkan pran guru sebagai fasilitator yang memberikan
kemudahan dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran IPA pada konsep StrukturTanah dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
76
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
peningkatan nilai rata-rata siswa pada awal tes sebesar 62,17%, persentase
ketuntasan KKM 57,14% yang belum mencapai KKM 42,86% dan pada siklus
I nilai rata-rata siswa sebesar 72dan persentase ketuntasan KKM 82,85% yang
belum mencapai KKM 17,14% serta pada siklus II dengan nilai rata-rata siswa
sebesar 81,14% dan persetase ketuntasan 94,28% yang belum mencapai KKM
5,71% .
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan hasil penelitian tindakan kelas,dikelas V SD
Negeri Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur, maka perlu di
Rekomendasikan sebagai berikut:
1. Bagi siswa, penerapan pendekatan konstruktivisme dapat
meningkat hasil belajar dan siswa lebih senang dan tertarik pada
pembelajaran sehingga siswa akan merasa lebih terdorong untuk
belajar dan berpikir.
2. Bagi guru, menggunakan model pembelajaran pendekatan
konstruktivisme dalam setiap pembelajaran, supaya ada vareasi
dalam mengajar, sehingga pada pelaksanaan pembelajaran tidak
monoton.
3. Bagi Peneliti, guna memperoleh efektivitas dan optimalisasi
penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam kegiatan
pembelajaran, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan i
mengembangkan pendekatan konstruktivisme melalui berbagai
variasi metode tidak hanya melalui metode percobaan Untuk itu
bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian
77
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ini dikarenakan peneliti ini masih terbatas bahkan jauh dari
sempurna.
4. Bagi Sekolah, sebagai sumbangan yang baik dan berguna bagi
sekolah itu sendiri dalam upaya meningkatkan pembelajaran IPA
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.Dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Guru. Bandung:Rama Widya.
Ari Widodo; Sri Wuryastuti; Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah
Dasar.Bandung: UPI Press.
Budiningsih Asri,C. (2008). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI NO. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Jakarta:Depdiknas.
Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djumhana Nana. Studi Alternatif dalam meningkatkan Pembelajaran IPA di SD.Diktat,UPI Bandung: Tidak ditebitkan.
.
Hasil Belajar. [online]. Tersedia: http;//ppg-pgsd.blogspor..com/2013/04.[10 Mei
2013].
Karli, Hilda & Yuliarianingsih,S. (2008). Impelementasi Kurikulum berbasis Kompetensi, model-model pembelajaran. Bandung: PT. Bima Media Informasi.
Sudjana Nana. (1990). .Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sujana Nana. (1987). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdaya.
S.Roitawaty-Aris Muharam (2008). Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Erlangga
UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan
Yayu Yulianti, 2013
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pendekatan Konstruktivisme Tentang Struktur Tanah Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Mekararum Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pendekatan Strategi Konstruktivisme [online]. Tersedia: http://akhmadsurdrajat.wordpress.com/2008/09/12 Pendekatan – strategi-metode konstruktivisme. [10 Mei 2013].
Pendekatan konstruktivisme. [online]. Tersedia:
http://krizi,wordpress.com/2011/09/12.[11 Mei 2013].