• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimisasi Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Makro Menggunakan Algoritme Genetika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimisasi Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Makro Menggunakan Algoritme Genetika"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

ELLA RIZKITA. Adequacy of Macro Nutrients Optimization Using Genetic Algorithms. Supervised by YENI HERDIYENI and CESILIA METI DWIRIANI.

This research proposes a method for optimizing adequacy of macro nutrients needs of human using Genetic Algorithm. This study aims to develop a system that determine the composition of food that fulfill daily nutrients need. Genetic Algorithm method provides solutions to problems that optimal parameter values by searching on the domain of the solution based on the principles of natural evolution. The best accuracy generated by the comparison between a system with a target is 75 populations. The result of the research shows that percentage of average accuracy obtained for energy is 89.64%, for protein is 82.50%, for fat is 71.54%, and for carbohydrate is 89.20%.

(2)

OPTIMISASI PEMENUHAN KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO

MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

ELLA RIZKITA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

ABSTRACT

ELLA RIZKITA. Adequacy of Macro Nutrients Optimization Using Genetic Algorithms. Supervised by YENI HERDIYENI and CESILIA METI DWIRIANI.

This research proposes a method for optimizing adequacy of macro nutrients needs of human using Genetic Algorithm. This study aims to develop a system that determine the composition of food that fulfill daily nutrients need. Genetic Algorithm method provides solutions to problems that optimal parameter values by searching on the domain of the solution based on the principles of natural evolution. The best accuracy generated by the comparison between a system with a target is 75 populations. The result of the research shows that percentage of average accuracy obtained for energy is 89.64%, for protein is 82.50%, for fat is 71.54%, and for carbohydrate is 89.20%.

(4)

MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

ELLA RIZKITA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul : Optimisasi Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Makro Menggunakan Algoritme Genetika Nama : Ella Rizkita

NIM : G64070020

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si., M.Kom. Ir. Cesilia Meti Dwiriani,M.Sc. NIP 19750923 200012 2 001 NIP 19660527 199203 2 003

Mengetahui:

Ketua Departemen Ilmu Komputer

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. NIP 19601126 198601 200 1

(6)

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis selama kurang lebih satu tahun yang bertempat di Departemen Ilmu Komputer.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1 Ibu dan Bapak tercinta, serta adik-adik (Wawan, Reza) atas perhatian, doa, dan kasih sayangnya. 2 Ibu Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si., M.Kom. dan Ibu Cesilia Meti Dwiriani, M.Sc. selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, Bapak Toto Haryanto, S.Kom, M.Si. selaku penguji yang membantu penulis menyempurnakan hasil penelitian ini.

3 Windy Widowati, Dimpy Adira Ratu, Fanny Risnuraini, Fani Valerina, Kristina Paskianti, Iyos Kusmana, Yoga Herawan, Mba Vira, dan Mba Poetri sebagai rekan satu bimbingan yang selalu memberikan masukan, saran, dan semangat kepada penulis.

4 Yuki Hari Wibowo, Windy Wahyu A. I., Dhieka, dan Gia atas bantuan dan dukungannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5 Semua rekan-rekan ilkomerz 44 atas segala kebersamaan, bantuan, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

6 Seluruh pihak yang turut membantu dalam penyelesaian penelitian ini baik secara langsung ataupun tidak.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2011

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Surabaya pada tanggal 14 Agustus 1989 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Agus Suprihanto dan Elviera Fauzy. Tahun 2007, penulis lulus dari SMA Negeri 3 Bekasi.

(8)

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... v

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

Ruang Lingkup ... 1

TINJAUAN PUSTAKA ... 1

Energi ... 1

Energi Metabolisme Basal ... 2

Aktivitas ... 2

Protein ... 2

Lemak... 3

Karbohidrat ... 3

Teknik Akuisisi ... 3

Akuisisi Pengetahuan ... 3

Algoritme Genetika ... 3

Seleksi ... 4

Pindah Silang ... 4

Mutasi... 4

Elitisme ... 4

Penggolongan Bahan Makanan ... 4

METODE PENELITIAN ... 4

Input Parameter Tinggi Badan, Berat Badan, Umur, Jenis Kelamin, dan Tingkat Aktivitas ... 5

Perhitungan IMT ... 5

Perhitungan Kecukupan Zat Gizi Seseorang ... 5

Perhitungan Jumlah Zat Gizi Bahan Pangan ... 6

Data Penelitian ... 7

Representasi Gen dan Kromosom ... 8

Populasi Awal ... 8

Seleksi Individu ... 8

Offspring (Proses Crossover) ... 8

Mutasi... 9

Optimisasi Kombinasi Bahan Pangan Menggunakan GA ... 9

HASIL DAN PEMBAHASAN... 10

Rancangan Percobaan... 10

Hasil Percobaan ... 11

KESIMPULAN DAN SARAN... 12

Kesimpulan ... 12

Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 12

... 13

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Proses akuisisi pengetahuan (Jackson 1999). ... 3

2 Diagram sederhana algoritme genetika... 4

3 Metode penelitian. ... 5

4 Two point crossover. ... 9

5 Proses mutasi. ... 9

6 Grafik rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi pada pemenuhan kebutuhan gizi. ... 11

7 Grafik rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi pada penilaian gizi. ... 11

DAFTAR TABEL Halaman 1 Faktor kelipatan energi metabolisme basal (FAO/WHO/UNU 1985) ... 2

2 Penggolongan bahan makanan ... 4

3 Contoh penomoran bahan makanan ... 4

4 Representasi gen dan kromosom ... 8

5 Populasi awal dengan contoh 10 populasi ... 8

6 Studi kasus ... 10

DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan (DKGM) ... 14

2 Daftar bahan makanan ... 18

3 Populasi awal dengan contoh 75 populasi ... 22

4 Pemenuhan kebutuhan gizi: contoh kombinasi bahan pangan dan penilaian akurasi pada 75 populasi untuk aktivitas ringan dengan jenis kelamin wanita ... 24

5 Penilaian gizi: contoh kombinasi bahan pangan dan penilaian akurasi pada 75 populasi untuk aktivitas ringan dengan jenis kelamin wanita ... 27

6 Penilaian gizi: Macam-macam bahan makanan yang dikonsumsi selama 1 hari ... 30

7 Pemenuhan kebutuhan gizi: perhitungan rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi baik pria maupun wanita berdasarkan tingkat aktivitasnya ... 31

8 Penilaian gizi: perhitungan rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi baik pria maupun wanita berdasarkan tingkat aktivitasnya ... 32

9 Antarmuka sistem pemenuhan kebutuhan zat gizi makro ... 33

(10)

Latar Belakang

Makanan merupakan pangan siap santap baik dalam bentuk padat maupun cair (Hardinsyah & Briawan 1994). Manusia mengonsumsi makanan demi kelangsungan hidupnya. Apabila seseorang mengonsumsi berbagai macam bahan pangan kombinasi dan jumlah yang tepat, maka kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh dapat terpenuhi dengan baik. Zat gizi adalah senyawa kimia yang diperlukan tubuh untuk dapat melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier 2006). Zat gizi dalam makanan dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh dalam sehari. Zat gizi makro adalah zat gizi yang membentuk bagian utama makanan yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih banyak, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Zat gizi mikro adalah zat gizi berupa vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit (miligram per hari) untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tubuh (Persatuan Ahli Gizi Indonesia [PERSAGI] 2009).

Setiap bahan pangan mengandung zat gizi dalam jumlah tertentu. Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada bahan pangan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi bahan pangan lain, sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang (Departemen Kesehatan RI 2005).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang berjudul Aplikasi Algoritme Genetika untuk Penentuan Kombinasi Bahan Pangan Harian (Rismawan dan Kusumadewi 2007). Sistem yang dibangun pada penelitian sebelumnya memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat digunakan untuk menghitung kombinasi bahan pangan seorang wanita dewasa yang berada dalam keadaan sehat.

Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan ke arah rancang bangun sistem menggunakan metode algoritme genetika untuk menentukan kombinasi bahan pangan yang memenuhi

diusulkan diharapkan mampu menampilkan kombinasi bahan pangan yang optimal untuk memenuhi kecukupan gizi.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu sistem yang dapat menentukan kombinasi bahan pangan yang optimal untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro orang dewasa sehat dalam satu hari menggunakan algoritme genetika.

Ruang Lingkup

Penelitian ini difokuskan pada proses penentuan kombinasi bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi seseorang, baik pria maupun wanita dewasa dalam kondisi sehat, yaitu usia 19 s.d. 55 tahun selama satu hari. Parameter yang digunakan antara lain: berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitasnya. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan antarmuka dan beberapa fungsi, berdasarkan pada algoritme genetika yang telah dikembangkan sebelumnya oleh bagian Kecerdasan Komputasional, Departemen Ilmu Komputer IPB.

TINJAUAN PUSTAKA

Energi

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan, dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya.

Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni. Semua makanan yang dibuat dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber energi (Almatsier 2006).

(11)

Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan energi seseorang dengan jenis kelamin pria dalam satu hari, yaitu:

Energi = (66 + 13.7 * berat badan + 5 * tinggi badan – 6.8 * umur) * aktivitas Di lain pihak, rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan energi seseorang dengan jenis kelamin wanita dalam satu hari, yaitu: Energi = (655 + 9.6 * berat badan + 1.7 * tinggi

badan – 4.7 * umur) * aktivitas (Almatsier 2006).

Energi Metabolisme Basal

Energi Metabolisme Basal (EMB) adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan energi metabolisme basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pankreas, dan alat tubuh lainnya, serta untuk proses metabolisme di dalam sel-sel (proses tubuh yang vital). Kurang lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan oleh seseorang dalam sehari digunakan untuk kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh. Angka ini berbeda antar orang dan mungkin pada orang yang sama bila terjadi perubahan dalam keadaan fisik dan lingkungan.

EMB dihitung berdasarkan rumus Harris Benedict. Rumus yang digunakan adalah: EMB (Pria) = (66 + 13.7 * berat badan + 5 *

tinggi badan – 6.8 * umur) EMB (Wanita) = (655 + 9.6 * berat badan + 1.7

* tinggi badan – 4.7 * umur) (Almatsier 2006).

Aktivitas

Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas eksternal adalah aktivitas yang menggunakan tenaga atau energi untuk melakukan berbagai kegiatan fisik, seperti: berjalan, berlari, berolahraga, dan lain-lain. Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan tambahan energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh dan untuk mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi yang dibutuhkan bergantung pada berapa banyak otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan. Seorang yang gemuk menggunakan lebih banyak energi untuk melakukan suatu pekerjaan daripada seorang

yang kurus, karena orang gemuk membutuhkan usaha lebih besar untuk menggerakkan berat badan tambahan (Almatsier 2006). Aktivitas fisik dibagi menjadi aktivitas ringan, sedang, dan berat.

Cara sederhana yang digunakan untuk menghitung angka kecukupan energi bagi orang dewasa dapat digunakan faktor kelipatan EMB seperti pada Tabel 1 bila tidak tersedia informasi tentang jenis-jenis kegiatan dan rincian alokasi waktunya.

Tabel 1 Faktor kelipatan energi metabolisme basal (FAO/WHO/UNU 1985) Tingkat

Kegiatan

Pria Wanita

Ringan Sedang Berat 1.55 1.78 2.10 1.56 1.64 2.00 Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein sebagai sumber energi relatif lebih mahal, baik dalam harga maupun dalam jumlah energi yang dibutuhkan untuk metabolisme energi.

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai. Olahan dari kacang kedelai menghasilkan tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang memiliki mutu atau nilai biologi tertinggi (Almatsier 2006).

Departemen Kesehatan RI (2005) menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein sekitar 10% s.d. 15% dari kebutuhan energi. Berdasarkan acuan tersebut, penetapan kebutuhan protein yang digunakan pada sistem yaitu sebesar 12% dari kebutuhan energi. Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan protein seseorang baik pria maupun wanita pada sistem adalah:

(12)

Lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Lemak berbentuk padat pada suhu kamar, sedangkan minyak berbentuk cair.

Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram, yaitu dua setengah kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.

Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, dan lemak hewan (lemak daging dan ayam). Sumber lemak lain antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ayam gemuk, krim, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. Sayur dan buah (kecuali alpukat) sangat sedikit mengandung lemak (Almatsier 2006).

Departemen Kesehatan RI (2005) menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sekitar 10% s.d. 25% dari kebutuhan energi. Berdasarkan acuan tersebut, penetapan kebutuhan lemak yang digunakan pada sistem yaitu sebesar 17% dari kebutuhan energi. Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan lemak seseorang baik pria maupun wanita pada sistem adalah:

Karbohidrat

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan kering, dan gula. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat (Almatsier 2006).

Departemen Kesehatan RI (2005) menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sekitar 50% s.d. 60% dari kebutuhan energi. Berdasarkan acuan tersebut, penetapan kebutuhan karbohidrat yang digunakan pada sistem yaitu sebesar 55% dari kebutuhan energi. Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan karbohidrat seseorang baik pria maupun wanita pada sistem adalah:

Teknik Akuisisi

Teknik Akuisisi pengetahuan yang digunakan yaitu teknik interview dan referensi dari buku. Teknik interview adalah melakukan wawancara dengan pakar gizi untuk mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan gizi. Dengan kata lain, pakar menjelaskan atribut-atribut yang dibutuhkan untuk pemenuhan zat gizi seseorang. Pengetahuan yang telah diperoleh akan digunakan sebagai acuan dalam penentuan kombinasi bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi seseorang dalam satu hari.

Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan adalah proses transfer dan transformasi sumber pengetahuan dari pakar ke dalam program. Sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk selanjutnya diolah, dipelajari, dan diorganisasikan menjadi basis pengetahuan.

Proses Akuisisi pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Proses akuisisi pengetahuan (Jackson 1999).

Algoritme Genetika

Rismawan dan Kusumadewi (2007) telah mendeskripsikan algoritme genetika. Algoritme genetika merupakan teknik pencarian yang dilakukan sekaligus atas sejumlah solusi yang mungkin yang dikenal dengan istilah populasi. Individu yang terdapat di dalam satu populasi disebut dengan istilah kromosom. Kromosom merupakan suatu solusi yang berbentuk simbol. Populasi awal dibangun secara acak, sedangkan populasi berikutnya merupakan hasil evolusi kromosom-kromosom melalui iterasi yang disebut dengan istilah generasi. Pada tiap

(13)

generasi, kromosom akan melalui proses evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan fungsi fitness. Nilai fitness dari suatu kromosom akan menunjukkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut.

Diagram sederhana algoritme genetika ditunjukkan dengan Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2 Diagram sederhana algoritme genetika.

Seleksi

Seleksi adalah proses memilih individu pada populasi yang memiliki nilai evaluasi baik, untuk dilanjutkan ke proses pindah silang (crossover) dan mutasi (Cox 2005).

Pindah Silang

Proses pindah pada algoritme genetika sama halnya dengan proses seleksi, yaitu mengambil nilai acak sederhana. Pindah silang merupakan komponen paling penting dalam algoritme genetika pada proses genetik (Gen & Cheng 1997).

Mutasi

Mutasi adalah operator genetik kedua yang digunakan dalam algoritme genetika. Kromosom yang dihasilkan memiliki kemungkinan bernilai lebih baik atau lebih buruk dari kromosom sebelumnya. Jika kromosom tersebut lebih buruk dari kromosom sebelumnya, maka mereka memiliki peluang tereliminasi pada proses seleksi. Mutasi berguna untuk mengembalikan kerusakan akibat proses genetik (Aly 2007).

Elitisme

Elitisme adalah proses yang dilakukan untuk mempertahankan suatu individu yang memiliki nilai evaluasi (fitness) tertinggi agar tidak rusak akibat proses genetika seperti pindah silang dan mutasi (Suyanto 2005).

Penggolongan Bahan Makanan

Penggolongan bahan makanan dibagi ke dalam 11 golongan bahan makanan seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 Penggolongan bahan makanan Golongan Bahan Makanan

A Serealia, umbi, dan

hasil olahannya

B Kacang-kacangan,

biji-bijian, dan hasil olahannya

C Daging dan hasil

olahannya

D Telur dan hasil

olahannya

E Ikan, kerang, udang,

dan hasil olahannya

F Sayuran dan hasil

olahannya

G Buah-buahan

H Susu dan hasil

olahannya

I Lemak dan minyak

J Serba-serbi

K Makanan jajanan

Contoh penomoran pada bahan makanan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Contoh penomoran bahan makanan

Golongan Id Pangan Bahan

Makanan

A A001 Beras Giling

B B072 Kacang Hijau

C C130 Abon

D D155 Telur ayam

E E168 Cumi-cumi,

goring

METODE PENELITIAN

(14)

pindah silang, dan mutasi.

Algoritme Genetika

Algoritme Genetika

Gambar 3 Metode penelitian.

Input Parameter Tinggi Badan, Berat Badan, Umur, Jenis Kelamin, dan Tingkat Aktivitas

Parameter yang dimasukkan ke dalam sistem terdiri atas data diri yang meliputi tinggi badan, berat badan, umur, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas.

Perhitungan IMT dilakukan dengan menggunakan rumus berikut.

(10)

Keterangan:

Satuan tinggi badan adalah kilogram (kg), sedangkan satuan tinggi badan adalah meter (m).

Hasil dari perhitungan IMT akan dicocokkan dengan kategori IMT sebagai berikut:

 Jika maka termasuk ke dalam kategori kurus (kekurangan berat badan tingkat berat).

 Jika maka termasuk ke dalam kategori kurus (kekurangan berat badan tingkat ringan).

 Jika maka termasuk ke dalam kategori normal.

 Jika maka termasuk ke dalam kategori gemuk (kelebihan berat badan tingkat ringan).

 Jika maka termasuk ke dalam kategori gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat) (Departemen Kesehatan RI 2005).

Contoh :

Tinggi Badan: 166 cm Berat Badan: 75 kg IMT: 27.22

Kategori: gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat).

Perhitungan Kecukupan Zat Gizi Seseorang

Contoh perhitungan untuk mendapatkan angka kecukupan zat gizi makro seseorang, dapat dihitung menggunakan rumus berikut. 1. Energi (kalori)

Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan energi seseorang dengan jenis kelamin pria dalam satu hari dapat dihitung dengan persamaan (1).

Energi = (66 + 13.7 * berat badan + 5 * tinggi badan – 6.8 * umur) *

aktivitas (1)

Di lain pihak, rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan energi seseorang

Input Parameter Tinggi Badan, Berat Badan, Umur, Jenis Kelamin, dan Tingkat Aktivitas Perhitungan IMT Perhitungan Kecukupan Zat Gizi Seseorang

Input Pilihan Bahan Pangan

Perhitungan Jumlah Zat Gizi

(15)

dengan jenis kelamin wanita dalam satu hari dapat dihitung dengan persamaan (2). Energi = (655 + 9.6 * berat badan + 1.7 *

tinggi badan – 4.7 * umur) *

aktivitas (2)

(Almatsier 2006). 2. Protein (gram)

Departemen Kesehatan RI (2005) menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein sekitar 10% s.d. 15% dari kebutuhan energi. Berdasarkan acuan tersebut, penetapan kebutuhan protein yang digunakan pada sistem yaitu sebesar 12% dari kebutuhan energi. Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan protein seseorang baik pria maupun wanita pada sistem yaitu seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (3).

(3)

3. Lemak (gram)

Departemen Kesehatan RI (2005) menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sekitar 10% s.d. 25% dari kebutuhan energi. Berdasarkan acuan tersebut, penetapan kebutuhan lemak yang digunakan pada sistem yaitu sebesar 17% dari kebutuhan energi. Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan lemak seseorang baik pria maupun wanita pada sistem yaitu seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (4).

(4)

4. Karbohidrat (gram)

Departemen Kesehatan RI (2005) menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sekitar 50% s.d. 60% dari kebutuhan energi. Berdasarkan acuan tersebut, penetapan kebutuhan karbohidrat yang digunakan pada sistem yaitu sebesar 55% dari kebutuhan energi. Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan karbohidrat seseorang baik pria maupun wanita pada sistem yaitu seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (5).

(5)

Misalkan diketahui:  Tinggi badan: 155 cm

 Berat badan: 45 kg  Umur: 23 tahun

 Jenis kelamin: perempuan  Tingkat aktivitas: sedang.

Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan hasil sebagai berikut:

 Kebutuhan energi: 2037.536 kkal  Kebutuhan protein: 244.50432 kkal  Kebutuhan lemak: 346.38112 Kebutuhan karbohidrat: 1426.2752 kkal.

Perhitungan Jumlah Zat Gizi Bahan Pangan

Perhitungan kebutuhan zat gizi bahan pangan memerlukan beberapa instrumen, antara lain:

1. Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan (DKGM)

DKGM memuat angka-angka kandungan zat gizi berbagai jenis bahan pangan baik mentah maupun masak (olahan) yang banyak dijumpai di Indonesia. Sebagian besar jenis bahan pangan yang disajikan dalam DKGM ini dalam bentuk pangan mentah. Daftar kandungan zat gizi bahan makanan ini memuat energi dan 10 jenis zat gizi yang meliputi protein, lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe), vitamin A, vitamin C, vitamin B1, dan termasuk di dalamnya kandungan air. Di samping itu, disajikan pula bagian dari bahan pangan yang dapat dimakan (BDD). Kombinasi zat gizi yang tercantum dalam DKGM dinyatakan dalam satuan 100 gram bahan pangan yang dapat dimakan (edible portion), artinya bagian-bagian yang biasa tidak dimakan seperti kulit, akar, biji, tulang, cangkang, dan sebagainya yang tidak lazim untuk dikonsumsi tidak dianalisis. Kolom terakhir dalam DKGM dicantumkan persentase dari bahan pangan yang dapat dimakan (% BDD). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam perhitungan zat gizi bahan pangan, misalnya buah pisang. Bagian kulit buah pisang adalah bagian yang tidak dapat dimakan (Hardinsyah & Briawan 1994).

2. Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ)

(16)

Indonesia. Khas dalam bahan, pengolahan, maupun penyajiannya. Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ) adalah daftar yang memuat angka-angka kandungan zat gizi dari berbagai bahan pangan jajanan atau kudapan (snack). DKGJ memuat kandungan energi dan 9 jenis zat gizi, yaitu protein, lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), besi (Fe), vitamin A, vitamin C, vitamin B1, dan air (Hardinsyah & Briawan 1994). Contoh Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan (DKGM) dan Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ) dapat dilihat pada Lampiran 1.

Berikut adalah contoh perhitungan untuk mendapatkan jumlah zat gizi yang terdapat dalam bahan pangan A. Kebutuhan zat gizi seseorang ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

1. Energi (kalori)

Rumus yang digunakan untuk menghitung energi dari bahan pangan dapat dihitung dengan persamaan (6).

(6)

(Hardinsyah & Briawan 1994). 2. Protein (gram)

Rumus yang digunakan untuk menghitung kandungan protein dari bahan pangan adalah seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (7).

(7)

(Hardinsyah & Briawan 1994). 3. Lemak (gram)

Rumus yang digunakan untuk menghitung kandungan lemak dari bahan pangan adalah seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (8).

(8)

(Hardinsyah & Briawan 1994).

Rumus yang digunakan untuk menghitung kandungan karbohidrat dari bahan pangan adalah seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (9).

(9)

(Hardinsyah & Briawan 1994).

Batas toleransi pemenuhan zat gizi yang dianjurkan oleh Hardinsyah dan Briawan (1994), yaitu:

 Energi = ± 10%

Persentasi batas total energi bahan pangan keseluruhan: 90% s.d. 110%.

 Protein = ± 10%

Persentasi batas total protein bahan pangan keseluruhan: 90% s.d. 110%.

 Lemak = ± 10%

Persentasi batas total lemak bahan pangan keseluruhan: 90% s.d. 110%.

 Karbohidrat = ± 10%

Persentasi batas total karbohidrat bahan pangan keseluruhan: 90% s.d. 110%.

Misalkan diketahui:

 Berat yang dikonsumsi: 150 gram  BDD: 86%

 DKGM (energi): 123 kkal  DKGM (protein): 1.8 gram  DKGM (lemak): 0.7 gram  DKGM (karbohidrat): 27.9 gram.

Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan hasil sebagai berikut:

 Energi bahan pangan: 158.67 kkal  Protein bahan pangan: 9.288 kkal  Lemak bahan pangan: 8.127 kkal  Karbohidrat bahan pangan: 143.964 kkal.

Data Penelitian

(17)

Makanan) dan DKGJ (Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan Jajanan).

Representasi Gen dan Kromosom

Gen merepresentasikan indeks nomor setiap bahan pangan yang termasuk ke dalam 11 golongan bahan pangan, sedangkan kromosom adalah hasil solusi yang dibangkitkan. Sebuah kromosom terbentuk dari kumpulan gen. Satu kromosom terdiri atas 11 gen yang ditunjukkan oleh Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4 Representasi gen dan kromosom

Baris pertama diartikan sebagai kromosom pertama berisi bahan pangan dengan nomor ID pangan : A51, E173, K547, F309, G371, J453, B65, D160, I442, H434, dan C154.

Keterangan mengenai nomor ID pangan dirujuk ke daftar makanan yang terdapat pada Lampiran 2.

Populasi Awal

Populasi merupakan pembangkitan sejumlah individu secara acak atau melalui prosedur tertentu yang berupa kumpulan dari kromosom. Bahan pangan dipilih berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak, dan karbohidrat yang terkandung di dalamnya. Bahan pangan yang terpilih merupakan kombinasi 11 bahan pangan terbaik yang dapat mencukupi kebutuhan zat gizi seseorang dalam 1 hari yang diambil secara acak.

Penelitian ini diawali oleh pembangkitan populasi awal. Pada kasus ini, yang akan diproses menjadi gen adalah indeks nomor setiap bahan pangan yang berjumlah sesuai dengan kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat seseorang. Oleh sebab itu, akan ada beberapa nilai yang muncul lebih dari sekali dan ada pula nilai yang tidak muncul pada setiap golongan. Pembangkitan populasi awal ditunjukkan oleh Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5 Populasi awal dengan contoh 10 populasi

Populasi awal dengan contoh 75 populasi dapat dilihat pada Lampiran 3.

Seleksi Individu

Seleksi individu digunakan untuk memilih kromosom (kumpulan bahan pangan) yang tetap dipertahankan untuk generasi selanjutnya. Jumlah krmosom dengan nilai fitness tinggi (yang paling mendekati nilai jumlah zat gizi yang diperlukan seseorang) akan memiliki peluang lebih besar untuk terpilih lagi pada generasi selanjutnya.

Penelitian ini menggunakan metode seleksi roda roulette (roulette wheel). Roulette wheel digunakan untuk memilih individu berdasarkan pengaruh nilai fitness-nya. Individu dengan nilai fitness yang tinggi merupakan individu yang baik dan akan lebih mudah terpilih.

Contoh: Setelah melalui tahapan pembentukan populasi dan evaluasi, nilai fitness pada 11 golongan bahan pangan yang digunakan menunjukkan bahwa bahan pangan yang tetap dipertahankan adalah bahan pangan A001 dan F066.

Offspring (Proses Crossover)

Prinsip dari crossover (pindah silang) adalah melakukan operasi pertukaran aritmatika pada gen-gen yang sesuai dari dua induk untuk menghasilkan individu baru dalam satu generasi. Jumlah kromosom yang mengalami crossover ditentukan oleh parameter crossover.

Crossover dilakukan dengan beberapa langkah sederhana, antara lain :

1. Lokasi kromosom dipilih secara random. 2. Memilih panjang kromosom yang akan

dikawinkan secara random.

3. Menukar-tempatkan gen yang telah dipilih tersebut dengan bagian kromosom dari gen terbaik.

4. Memosisikan bagian kromosom yang tidak tertukar.

Penelitian ini menggunakan two point crossover, yaitu pemilihan dua titik crossover. Gen-gen dari kromosom awal untuk titik pertama crossover di-copy dari parent pertama, bagian dari the first untuk titik crossover yang kedua copy dari parent kedua dan sisanya di-copy dari parent pertama.

(18)

Parent A A0 01 E0 17 B0 45 H1 23 D1 10 C0 51 G0 12 F0 66 Parent B A0 03 E1 55 C0 45 J1 30 B1 44 D0 50 K1 12 H0 65 Offspring A0 01 E0 17 C0 45 J1 30 B1 44 D0 50 G0 12 F0 66 Gambar 4 Two point crossover.

Mutasi

Mekanisme pengubahan susunan unsur penyusun makhluk hidup diakibatkan oleh adanya faktor alam. Mutasi memungkinkan munculnya kembali gen yang tidak muncul pada proses inisialisasi populasi.

Hasil yang paling optimal akan diambil sebagai kromosom terbaik. Kromosom terbaik ini merupakan indeks dari bahan pangan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi agar pemenuhan zat gizi dapat tercapai.

Contoh mutasi: kromosom yang dihasilkan berasal dari proses pembentukan populasi sampai dengan proses crossover. Proses mutasi ditunjukkan oleh Gambar 5 di bawah ini.

Hasil Mutasi :

Gambar 5 Proses mutasi. Keterangan :

B2, D2, E2, F1, G2, H2, I2, J2, dan K2 merupakan kromosom dari bahan pangan yang optimum dan direkomendasikan untuk dikonsumsi.

Optimisasi Kombinasi Bahan Pangan Menggunakan GA

Proses evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan

kromosom dalam populasi. Nilai fitness terbesar digunakan untuk menentukan kombinasi makanan terbaik yang dikonsumsi oleh seseorang dalam satu hari.

Perhitungan nilai fitness menggunakan rumus pada persamaan (8).

( - ) ( - ) ( - ) ( - )

(8) Keterangan:

m: kebutuhan kalori keseluruhan yang dihitung secara manual,

n: kebutuhan protein selama satu hari yang dihitung secara manual,

o: kebutuhan lemak selama satu hari yang dihitung secara manual,

p: kebutuhan hidrat arang selama satu hari yang dihitung secara manual,

a: jumlah kandungan kalori dari satu bahan makanan,

b: jumlah kandungan protein dari satu bahan makanan,

c: jumlah kandungan lemak dari satu bahan makanan,

d: jumlah kandungan hidrat arang dari satu bahan makanan,

bilKecil=bilangan untuk menghindari pembagian dengan nol (Rismawan & Kusumadewi 2007).

Kromosom-kromosom yang telah dibangkitkan tersebut akan berevolusi secara berkelanjutan yang disebut dengan istilah generasi. Pada tiap generasi, kromosom-kromosom tersebut dievaluasi tingkat keberhasilan nilai solusinya terhadap masalah yang ingin diselesaikan. Fitness merupakan evaluasi nilai yang menyatakan baik tidaknya suatu kromosom. Nilai fitness adalah nilai yang dijadikan acuan untuk mencapai nilai optimal dalam algoritme genetika.

(19)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan parameter tinggi badan, berat badan, umur, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas dari 18 orang responden, yaitu 9 wanita dan 9 pria. Tiap tingkat aktivitas (ringan, sedang, dan berat) terdiri atas 3 responden baik pria maupun wanita. Uji coba dilakukan dengan menggunakan jumlah populasi yang berbeda. Jumlah populasi yang digunakan adalah 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi.

Sistem yang dibangun berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.2.9. Pengembangan sistem dilakukan dengan cara membagi sistem menjadi dua kategori, yaitu pemenuhan kebutuhan gizi dan penilaian gizi. 1. Pemenuhan Kebutuhan Gizi

Memunculkan rekomendasi kombinasi bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan zat gizi makro pengguna setelah pengguna memasukkan data diri yang meliputi tinggi badan, berat badan, umur, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas. Jika pengguna ingin mengetahui kategori IMT sesuai dengan tinggi badan dan berat badan tubuhnya, pengguna dapat mengisi data tinggi badan dan berat badannya pada menu kalkulator indeks massa tubuh.

2. Penilaian Gizi

Menyarankan pengguna untuk memasukkan berbagai jenis bahan pangan yang ingin dikonsumsi oleh pengguna tersebut setelah pengguna memasukkan data diri. Apabila total kebutuhan zat gizi makro yang dihasilkan oleh berbagai macam bahan pangan pilihan kurang dari total kebutuhan zat gizi makro pengguna selama 1 hari, maka selisih antara total zat gizi makro yang dibutuhkan seseorang untuk satu hari dengan total zat gizi bahan pangan yang dipilih terlebih dahulu oleh pengguna digunakan sebagai acuan untuk menentukan rekomendasi bahan pangan tambahan sesuai dengan total kekurangan kebutuhan zat gizi pengguna. Jika pengguna ingin mengetahui kategori IMT sesuai dengan tinggi badan dan berat badan tubuhnya, pengguna dapat mengisi data tinggi badan dan berat badannya pada menu kalkulator indeks massa tubuh.

Studi kasus untuk kategori pemenuhan kebutuhan gizi ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6 Studi kasus Data Pengguna Pemenuhan kebutuhan gizi Penilaian Gizi Tinggi Badan: 159 cm 160 cm Berat Badan: 45 kg 49 kg

Umur: 19 tahun 21 tahun

Jenis Kelamin:

Wanita Wanita

Tingkat Aktivitas:

Ringan Ringan

IMT: 17.8 19.14

Kategori IMT:

Kurus (kekurangan berat badan tingkat ringan)

Normal

Energi: 2083 kkal 2026 kkal

Protein: 62 gram 61 gram

Lemak: 39 gram 38 gram

Karbohidrat: 286 gram 279 gram Total Energi

Bahan Pangan

- 399.4 kkal Total Protein

Bahan Pangan

- 13.28 gram Total Lemak

Bahan Pangan

- 20.54 gram Total

Karbohidrat Bahan Pangan

- 38.22 gram

Kekurangan Energi:

- 1626.6 kkal Kekurangan

Protein:

- 47.72 gram Kekurangan

Lemak:

- 17.46 gram Kekurangan

Karbohidrat:

- 240.78 gram

Jika pengguna ingin mengetahui kategori IMT sesuai dengan tinggi badan dan berat badan tubuhnya, pengguna dapat mengisi data tinggi badan dan berat badannya pada kolom kalkulator indeks massa tubuh yang terdapat pada kategori pemenuhan kebutuhan gizi dan penilaian gizi.

(20)

zat gizi makro yang dibutuhkan seseorang untuk satu hari dengan total zat gizi bahan pangan yang dipilih terlebih dahulu oleh pengguna. Beragam jenis bahan pangan pada studi kasus penilaian gizi yang dimasukkan oleh pengguna dapat dilihat pada Lampiran 6.

Hasil Percobaan

Penilaian rataan akurasi pada tiap kombinasi bahan pangan yang muncul adalah sebagai berikut:

Level akurasi 1 s.d. 5 Keterangan:

1 : Sangat buruk (0%) 2 : Buruk (25%) 3 : Cukup (50%) 4 : Baik (75%)

5 : Sangat baik (100%).

Penentuan level akurasi dilakukan oleh pakar dengan memberikan penilaian level akurasi pada setiap kombinasi makanan. Perhitungan akurasi berasal dari data 3 orang responden untuk masing-masing jenis aktivitas baik pria maupun wanita.

Perhitungan rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi baik pria maupun wanita berdasarkan tingkat aktivitasnya untuk kategori pemenuhan kebutuhan gizi dan penilaian gizi dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.

Gambar 6 menunjukkan grafik yang mendeskripsikan rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi baik pria maupun wanita berdasarkan tingkat aktivitasnya untuk kategori pemenuhan kebutuhan gizi.

Grafik pada Gambar 6 menunjukkan bahwa jumlah 75 populasi hasilnya lebih baik dari jumlah populasi 10, 25, 40, 95, dan 100. Rataan akurasi untuk kategori pemenuhan kebutuhan gizi menunjukkan bahwa jumlah 75 populasi menghasilkan persentase yang baik. Persentase diperoleh dari perbandingan antara perhitungan sistem dengan target yang harus dicapai. Komponen energi bernilai 89.64%, komponen protein bernilai 82.50%, komponen lemak bernilai 71.54%, dan komponen karbohidrat bernilai 89.20%.

Gambar 6 Grafik rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi pada

pemenuhan kebutuhan gizi.

Gambar 7 menunjukkan grafik yang mendeskripsikan rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi baik pria maupun wanita berdasarkan tingkat aktivitasnya untuk kategori penilaian gizi.

Gambar 7 Grafik rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi pada penilaian gizi.

(21)

Komponen energi bernilai 93.93%, komponen protein bernilai 88.09%, komponen lemak bernilai 79.81%, dan komponen karbohidrat bernilai 93.72%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian yang telah dilakukan antara lain:  Rataan akurasi untuk kategori pemenuhan

kebutuhan gizi dan penilaian gizi dengan jumlah 75 populasi hasilnya lebih baik dibandingkan dengan rataan akurasi untuk jumlah 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi.  Penggunaan jumlah 75 populasi dan 20

generasi mampu menghasilkan kombinasi bahan pangan yang optimal untuk mencukupi kebutuhan zat gizi makro untuk satu hari.

Saran

Penelitian lanjutan diperlukan untuk penentuan kombinasi bahan pangan optimal menggunakan algoritme genetika:

1. Proses pemilihan kebutuhan zat gizi tidak hanya melibatkan zat gizi makro (energi, protein, lemak, dan karbohidrat), namun juga zat gizi mikronya (vitamin dan mineral).

2. Aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan kombinasi bahan pangan optimal bagi pasien di rumah sakit dan diet bagi orang sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Jackson P. 1999. Introduction to Expert System. Ed. ke-3. London: Addison-Wesley. Seminar Rismawan T, Kusumadewi S. 2007.

Aplikasi Algoritme Genetika untuk Penentuan Kombinasi Bahan Pangan Harian. Jurnal Teknologi.Volume 5 ISSN 1907-5022. Hal 73-75.

Hartono A. 2006. Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit. Jakarta: ECG.

Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hardinsyah, Briawan D. 1994. Penilaian dan

Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor: IPB Press.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan untuk Petugas). Jakarta: Departemen Kesehatan.

FAO. 1985. Energy and Protein Requirements (Report of a Joint FAO/WHO/UN Expert Consultation). Geneva: WHO Series 724.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi: Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Cox E. 2005. Fuzzy Modeling and Genetic Algorithms for Data Mining and Exploration. USA: Morgan Kaufman Publishers.

Gen M, Cheng R. 1997. Genetic Algorithms and Engineering Design. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Aly AA. 2007. Applying Genetic Algorithm in Query Improvement Problem. www.foibg.com/ijitk/ijitk-vol01/ijitk01-4-p02.pdf [3 Juli 2008].

(22)
(23)

Lampiran 1 Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan (DKGM)

No Gol Nama Pangan BDD Energi Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Besi Vit.A Vit.B Vit.C Air

% kkal g g g mg mg mg RE mg mg g

1 1 Belitung, kukus 100 145 1.2 0.4 34.2 21 48 0.9 0 0.08 1 63.1

2 1 Belitung, mentah 85 145 1.2 0.4 34.2 26 54 1.4 0 0.1 2 63.1

3 1 Beras Giling 100 360 6.8 0.7 78.9 6 140 0.8 0 0.12 0 13

….. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

79 2 Ampas Tahu 100 414 26.6 18.3 41.3 19 29 4 0 0.2 0 9

80 2 Biji Jambu Mete 100 562 21.2 49.6 23.6 50 450 5 13 0.02 0 5.9

81 2 Biji Jambu Mete, goring 100 629 21.5 56.6 19.8 502 493 8.6 0 0.18 0 1

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

162 3 Abon 100 280 9.2 28.4 0 70 60 0.6 0 0.4 70 0

163 3 Angsa 60 354 16.4 31.5 0 15 188 1.8 309 0.1 0 51.1

164 3 Ayam 58 302 18.2 25 0 14 200 1.5 278 0.08 0 55.9

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

(24)

No Gol Nama Pangan BDD Energi Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Besi Vit.A Vit.B Vit.C Air

% kkal g g g mg mg mg RE mg mg g

194 4 Telur Ayam 90 162 12.8 11.5 0.7 54 180 2.7 309 0.1 0 74

195 4 Telur Ayam, bagian kuning 100 361 19.3 31.9 0.7 147 586 7.2 686 0.27 0 49.4

196 4 Telur Ayam, bagian putih 100 50 10.8 0 0.8 6 17 0.2 0 0 0 87.8

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

207 5 Cue Selar Kuning 90 145 27 2.3 0 50 100 2 47 0.1 0 59

208 5 Cumi-cumi, goreng 100 265 40.6 10.1 0 62 270 2.7 0 2.69 0 54.2

209 5 Cumi-cumi, segar 100 75 16.1 0.7 0.1 32 200 1.8 0 0.08 0 82.2

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

(25)

Lampiran 1 Lanjutan

No Gol Nama Pangan BDD Energi Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Besi Vit.A Vit.B Vit.C Air

% kkal g g g mg mg mg RE mg mg g

388 6 Rebung 65 27 0.6 0.3 5.2 13 59 0.5 3 0.15 4 91

389 6 Sawi 87 22 2.3 0.3 4 220 38 2.9 969 0.09 102 92.2

390 6 Selada 69 15 1.2 0.2 2.9 22 25 0.5 81 0.04 8 94.8

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

426 7 Buah Nona 58 101 1.7 0.6 25.2 27 20 0.8 0 0.08 22 71.5

427 7 Cempedak 30 116 3 0.4 28.6 20 30 1.5 31 0 15 67

428 7 Duku 64 63 1 0.2 16.1 18 9 0.9 0 0.05 9 82

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

477 8 Es Krim 100 207 4 12.5 20.6 123 99 0.1 178 0.04 1 62.1

478 8 Keju 100 326 22.8 20.3 13.1 777 338 1.5 257 0.01 1 38.5

479 8 Kepala Susu (Krim) 100 204 2.6 20 4 97 77 0.1 285 0.03 1 72.5

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

(26)

No Gol Nama Pangan BDD Energi Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Besi Vit.A Vit.B Vit.C Air

% kkal g g g mg mg mg RE mg mg g

492 9 Lemak Babi 100 902 0 100 0 0 0 0 0 0 0 0

493 9 Lemak Kerbau 100 818 1.5 90 0 0 0 0 0 0 0 5

494 9 Margarine 100 720 0.6 81 0.4 20 16 0 267 0 0 15.5

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

513 10 Dodol 100 395 3 5.7 81.2 12 80 1.6 0 0 0 12

514 10 Gelatine 100 389 0 0 91 0 20 0.5 0 0 0 5

515 10 Gula Aren 100 368 0 0 95 75 35 3 0 0 0 9

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

545 11 Bubur b) 100 60 1 60 13 2 0.2 0 0.4 0 0

546 11 Buntil c) 100 106 4.4 6.3 7.9 225 16.2 19 0 110 78.2

547 11 Buras a) 100 125.7 3.3 1.9 23.9 0 5.6 0 0 0 69.3

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

(27)

Lampiran 2 Daftar bahan makanan

ID Bahan Pangan Golongan Nama Bahan Makanan Berat (gram) BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

A003 A Beras Ketan Hitam 132 100 3/4 gelas 472 37.1 8.6 414.1

A002 A Beras Giling nasi 100 100 3/4 gelas 178 8.4 0.9 162.4

A001 A Beras Giling 52.5 100 3/4 gelas 189 14.2 3.3 165.6

A004 A Beras ketan Hitam,Kukus 128.5 100 3/4 gelas 232 20.5 13.8 191.7

A005 A Beras Ketan Hitam, Tape 44 100 1/3 gelas 73 6.6 3.9 60.5

A006 A "Beras Ketam Hitam, tumbuk" 168.8 100 1 gelas 607 54.1 34.9 503.1

A011 A Beras Ketam Putih 42.35 100 1/4 gelas 153 11.3 2.7 134.5

A008 A Beras ketan Putih, Kukus 162.6 100 1 gelas 265 19.5 5.9 232.2

A009 A Beras Ketan Putih, Tape 47 100 1/3 gelas 80 5.6 2.1 70.5

A010 A Beras Ketan Putih, tumbuk 197 100 1 gelas 711 58.3 14.2 617.8

A012 A Beras merah,tumbuk 100 100 1 gelas 359 30 81 310.4

A013 A Beras Pecah kulit 271 100 1 gelas 907 80 46 826

A014 A Beras Setengah giling 100 100 1 gelas 363 30.4 9.9 313.2

A015 A Bihun 100 100 1 gelas 360 18.8 0.9 328.4

A016 A Biskuit 10 100 1 buah 45 2.7 12.9 30.1

A017 A Gadung kukus 315 100 1 potong 277 10.1 8.6 263.3

A018 A Gadung mentah 105 85 1 potong 90 7.4 1.6 82.8

A019 A Jagung kuning, giling 100 100 3/4 gelas 361 34.8 40.5 289.6

A020 A jagung kuning, muda 131 28 1 buah 47 6.0 4.2 44.4

(28)

ID Bahan Pangan Golongan Nama Bahan Makanan Berat (gram)

BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

A021 A jagung Kuning, pipil baru 138.2 90 1 gelas 381 39.3 38.0 314.9

A022 A Jagung kuning, pipil lama 150.6 90 1 gelas 481 49.8 47.5 397.4

A023 A jagung kuning, segar 200 90 1 tongkol 252 33.8 21.0 238.3

A024 A Jagung putih, giling 100 100 3/4 gelas 361 34.8 40.5 289.6

A025 A jagung putih, muda 10 28 1 tongkol 3 0.4 0.3 3.3

A026 A jagung putih, pipil baru 162.6 90 1 gelas 449 46.2 44.7 372.2

A027 A Jagung putih, pipil lama 153.6 90 1 gelas 490 50.8 48.5 407.5

A028 A jagung putih, segar 143.4 90 1 tongkol 180 24.2 15.1 170.8

A029 A jagung, grontol 160.4 100 1 gelas 250 17.3 18.7 213.6

A030 A kapri Muda 119.6 80 1 gelas 40 12.6 1.7 36.7

A031 A Kentang 100 85 1 biji 70 6.8 0.7 64.9

A034 A Ketela pohon (singkong) 100 75 1 potong 109 3.6 2.0 104.1

A035 A Ketela pohon kuning 113.2 75 1 potong 133 2.7 2.2 128.7

A037 A Makaroni 100 100 1 gelas 363 34.8 3.6 314.8

A038 A Mie basah 100 100 1 gelas 86 2.4 29.7 56

A039 A Mie, kering 50 100 1 gelas 168 15.8 53.1 100

A040 A Oyek (dari singkong) 141.6 100 1 gelas 484 18.1 1.2 470.6

A042 A Roti Putih 20 100 1 iris 49 6.4 2.1 40

A043 A Roti warna sawo matang 73.6 100 1 potong 183 23.2 9.9 146.3

A044 A singkong kukus 104 100 1 potong 151 4.9 2.8 144.3

(29)

Lampiran 2 Lanjutan

ID Bahan Pangan Golongan Nama Bahan Makanan Berat (gram) BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

A045 A singkong tape 100 100 1 potong 173 2 0.9 170

A046 A Tales, Kukus 126.6 100 1 buah 151 7.5 3.4 142.8

A047 A Tales, mentah 200 85 1 biji 166 12.9 3.0 161.1

A056 A Tim (nasi tim) 200 100 1 gelas 240 19.2 7.2 208

A057 A Ubi jalar merah 150 86 1 biji 158 9.2 8.1 143.9

K221 K Selai kacang 20 100 2 sendok 126 21.5 83.3 18.5

B070 B kacang bogor, mentah 20 100 1 sdm 74 12.8 10.8 52

B072 B kacang ijo 30 100 3 sdm 103 26.6 3.2 75.4

B074 B Kacang kedelai, kering 10 100 1 sdm 33 13.9 16.2 13.9

B076 B kacang merah 10 95 1 sdm 31 8.7 1.4 22.6

B080 B kacang tanah, atom 13.8 100 1 sdm 73 15.3 47.3 15.8

B084 B kacang tanah, rempeyek 20 100 1 bungkus 102 14 58.5 35.4

B085 B kacang tanah, sangrai berselaput 10 100 1 sdm 56 11.5 43.5 6.3

B086 B kacang tanah, sangrai tidak bersepalut 7.4 100 1 sdm 41 7.9 29.4 6.9

B088 B kecipir, biji 28 100 1 sdm 113 36.7 42.8 40.8

B090 B kelapa muda, air 200.6 100 1 gelas 34 1.6 1.8 30.4

B091 B kelapa muda, daging 30 53 1/4 buah 10 0.6 1.2 8.9

B094 B kembang tahu, mentah 2.2 100 1 potong 8 4.3 2.7 2.0

B101 B kerupuk melinjo, tipis goreng 8.5 100 5 buah 41 3.9 18.7 20.0

B104 B Koro benguk, tempe 11.8 100 1 potong 16 4.8 1.3 10.4

(30)

ID Bahan Pangan Golongan Nama Bahan Makanan Berat (gram) BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

B105 B Koro kerupuk, biji 0.7 68 1 biji 1 0.1 0.1 0.4

B109 B kwaci 10.9 35 1 sdm 19.64725 4.66956 14.455035 2.10588

B110 B Lamtoro (pete cina),biji muda 14.8 100 1 sdm 12.58 3.3744 0.3996 9.1168

F237 F bawang putih 12.8 88 1 siung 11 2.0 0.2 10.4

F236 F bawang merah 8.8 90 1 siung 3 0.4 0.2 0.1

F235 F Bawang bombay 75.4 94 1 buah 32 3.9 1.3 29.2

B114 B Oncom kacang tanah, pepes 38 100 1 potong 50.16 19.304 12.996 20.824

B115 B oncom kedele 25 100 1 potong 46.75 13 13.5 22.6

B116 B oncom, pepes 33.4 100 1 potong 25.384 6.9472 5.4108 14.1616

F250 F "Cabe rawit,segar" 164.4 85 1 mangkok 144 26.3 30.2 111.2

B119 B santan (Kelapa + air) 200 100 1 gelas 244 16 180 60.8

B120 B Santan (kelapa saja) 10 100 1 sdm 32 1.7 30.9 22.2

B121 B sari kedelai, bubuk 10 100 1 sdm 34.4 12 18 17.2

B122 B susu kedelai 200 100 1 gelas 82 28 45 40

B123 B Tahu 10 100 1 biji 6.8 3.12 4.14 0.64

B124 B Taoco 10 100 1 sdm 16.6 4.16 4.41 9.64

B125 B Tempe Gembus 37 100 1 potong 27.01 8.436 4.329 6.216

B126 B Tempe kedelai murni 25 100 1 potong 37.25 18.3 9 12.7

B127 B Tepung Hunkwee 10 100 1 sdm 36.4 1.8 0.9 33.4

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

(31)

Lampiran 3 Populasi awal dengan contoh 75 populasi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(32)
(33)

Lampiran 4 Pemenuhan kebutuhan gizi: contoh kombinasi bahan pangan dan penilaian akurasi pada 75 populasi untuk aktivitas ringan dengan jenis kelamin wanita

No. Nama Makanan Berat

(gram)

BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

1 Nasi goreng biasa 100 100 1 piring 200 2.125 0.122222 43.05

2 Jus Sirsak 60 100 1 gelas 51 0.325 0.1 13.05

3 nasi merah 100 100 1 porsi 359 7.5 0.9 77.6

4 Ikan Bandeng Presto Goreng 113.3 100 1 porsi 150 14.675 6.177778 5.45

5 Rambutan 27.6 40 1 buah 7.6176 0.09936 0.01104 1.99824

6 Kroket mie keju 180 100 1 buah 244 10.95 12.57778 18.8

7 Macaroni 100 100 1 gelas 363 8.7 0.4 78.7

8 Cumi bumbu cabai 194.2 100 1 porsi 191 22.225 9.988889 4.95

9 bayam,tumis + oncom 223.2 100 1 porsi 227.664 8.2584 14.9544 15.4008

10 Mangga Indramayu 293.6 65 1 buah 137.4048 1.52672 0.38168 35.68708

Jumlah 1930.69 76.38 45.61 294.69

Target yang Harus Dicapai 2083 62 39 286

Perbandingan antara Jumlah yang Dihasilkan Sistem dengan Target yang Harus Dicapai (%)

92.69 123.20 116.96 103.04

Level Akurasi 5 3 4 5

(34)

No. Nama Makanan Berat (gram)

BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

1 Roti Gulung Pisang 187 100 1 potong 402 6.25 3.666667 59.25

2 Jus Mangga 60 100 1 gelas 47 0.15 0.077778 12.15

3 Onde-onde 35 100 1 buah 101 2.9 3.111111 15.5

4 Macaroni 100 100 1 gelas 363 8.7 0.4 78.7

5 Telur ayam,dadar 60 100 1 porsi 150.6 9.78 11.64 0.84

6 daun katuk rebus 100 100 1 gelas 53 5.3 0.9 9.1

7 Mangga Golek 49.2 65 1 potong 20.1474 0.1599 0.06396 5.34066

8 Kue Bugis 10 100 1 buah 24 0.1 0.4 5.4

9 nasi jagung kuning 100 100 1 porsi 361 8.7 4.5 72.4

10 Cumi Asam pedas 200 100 1 porsi 185 22.95 8.277778 4.475

11 bayam,tumis + bersantan 240 100 1 mangkok 115 3.35 10.07778 6.225

12 Sirsak 100 68 1 potong 44.2 0.68 0.204 11.084

Jumlah 1865.95 69.02 43.32 280.46

Target yang Harus Dicapai 2083 62 39 286

Perbandingan antara Jumlah yang Dihasilkan Sistem dengan Target yang Harus Dicapai (%)

89.58 111.32 111.07 98.06

Level Akurasi 5 4 4 5

(35)

Lampiran 4 Lanjutan

No. Nama Makanan Berat

(gram)

BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

1 Nasi goreng ayam 200 100 1 piring 287 7.4 7.377778 43.05

2 susu sapi 200 100 1 gelas 122 6.4 7 8.6

3 Jus Tomat 50 100 1 gelas 28 1.9 0.377778 6.65

4 Pastel 90 100 1 buah 200 5.225 15.38889 31.4

5 singkong kukus 100 100 1 porsi 110 0.9 0.225 26.025

6 ikan asin,teri goreng 128.28 100 1 sdm 64.5 5.01 4.86 0

7 wortel rebus 50 100 1 potong 18 0.525 0.133333 4.1

8 Jambu Bol 100 67 1 buah 37.52 0.402 0.201 9.514

9 kue talam 10 100 1 buah 18 0.5 0.5 3.2

10 Makaroni 100 100 1 gelas 363 8.7 0.4 78.7

11 Perkedel Sayuran 160.8 100 1 porsi 178 5.5 5 25

12 Sayur Oyong 200 100 1 porsi 471 14.45 7.188889 83.85

13 Belimbing 125 86 1 buah 38.7 0.43 0.43 9.46

Jumlah 1935.72 57.34 49.08 329.55

Target yang Harus Dicapai 2083 62 39 286

Perbandingan antara Jumlah yang Dihasilkan Sistem dengan Target yang Harus Dicapai (%)

92.93 92.49 125.85 115.23

Level Akurasi 5 5 4 4

(36)

No. Nama Makanan Berat (gram)

BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

1 Nasi Goreng Seafood 150 100 1 piring 219 6.15 0.3 43.075

2 Susu kental manis 30 100 1/3 gelas 100.8 2.46 3 16.5

3 Jus Yogurt Tajin 195 100 1 gelas 241 5 3 43.5

4 Lopis 60 100 1 buah 98 1.675 1.322222 19.8

5 nasi merah 100 100 1 porsi 359 7.5 0.9 77.6

6 Abon 9 100 1 sdm 25.2 0.828 0.889333 0

7 Pais Oncom 62 100 1 porsi 60 4.425 1.644444 8.275

8 Nanas 125 53 1 potong 34.45 0.265 0.1325 9.07625

9 Ongol-ongol 20 100 1 buah 23 0.3 1.2 2.8

10 nasi jagung kuning 100 100 1 porsi 361 8.7 4.5 72.4

11 Coerned Beef 22.5 100 1 sdm 54.225 3.6 1.069444 0

12 bayam rebus 145 100 1

mangkok

33.35 1.74 0.87 5.365

13 Mangga Kopek 47.8 65 1 potong 17.3992 0.12428 0.06214 4.53622

Jumlah 1626.42 42.77 18.89 302.93

Target yang Harus Dicapai 1626.6 47.72 17.46 240.78

Perbandingan antara Jumlah yang Dihasilkan Sistem dengan Target

yang Harus Dicapai (%)

99.99 89.62 108.19 125.81

Level Akurasi 5 5 5 3

(37)

Lampiran 5 Lanjutan

No. Nama Makanan Berat

(gram)

BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

1 Nasi goreng ayam 200 100 1 piring 287 7.4 5.044444 43.05

2 Susu kental manis 30 100 1/3 gelas 100.8 2.46 3 16.5

3 Jus Mangga 60 100 1 gelas 47 0.15 0.077778 12.15

4 Kue Bugis 10 100 1 buah 24 0.1 0.4 5.4

5 nasi jagung putih 100 100 1 porsi 361 8.7 4.5 72.4

6 Dendeng daging sapi 15.6 100 1 potong 67.548 8.58 0.737333 0

7 Kacang Panjang rebus 45 100 1 gelas 67.5 1.125 0.624444 3.15

8 Nanas 125 53 1 potong 34.45 0.265 0.1325 9.07625

9 Kroket mie keju 180 100 1 buah 244 10.95 1.355556 18.8

10 singkong kukus 100 100 1 porsi 110 0.9 0.225 26.025

11 Kagape Kambing 76.3 100 1 porsi 143 8.4 2.533333 8.225

12 Kangkung rebus 100 100 1 gelas 22 2.5 0.6 3.1

13 Gandaria 22 70 1 buah 10.472 0.1078 0.0154 2.772

Jumlah 1518.77 51.64 19.25 220.65

Target yang Harus Dicapai 1626.6 47.72 17.46 240.78

Perbandingan antara Jumlah yang Dihasilkan Sistem dengan Target

yang Harus Dicapai (%)

93.37 108.21 110.23 91.64

Level Akurasi 5 5 5 5

(38)

No. Nama Makanan Berat (gram)

BDD URT Energi Protein Lemak Karbohidrat

1 Kue Apem 45 100 1 potong 219 0.725 0.722222 17.825

2 nasi jagung kuning 100 100 1 porsi 361 8.7 4.5 72.4

3 Pindang ikan layang 13.2 90 1 ekor 18.1764 3.564 0.33264 0

4 Sayur Labu 166.7 100 1 porsi 112 4.65 0.988889 22.45

5 Mangga Gedong 180.2 65 1 buah 51.5372 0.81991 0.23426 13.11856

6 kue pia 50 100 1 buah 148 0.7 0.7 33.2

7 nasi merah 100 100 1 porsi 359 7.5 0.9 77.6

8 cumi-cumi,goreng 25 100 1 ekor 84 4 7.333333 0

9 bayam rebus 145 100 1

mangkok

33.35 1.74 0.87 5.365

10 Kesemek 128.2 97 1 buah 96.99612 0.994832 0.497416 24.8708

Jumlah 1483.06 33.39 17.08 266.83

Target yang Harus Dicapai

1626.6 47.72 17.46 240.78

Perbandingan antara Jumlah yang Dihasilkan

Sistem dengan Target yang Harus Dicapai (%)

91.18 69.98 97.82 110.82

Level Akurasi 5 3 5 5

(39)

Lampiran 6 Penilaian gizi: Macam-macam bahan makanan yang dikonsumsi selama 1 hari

Golongan Pagi Berat

(gram)

Siang Berat

(gram)

Malam Berat

(gram)

I Beras Giling

(Nasi)

80

IV Telur Ayam, Dadar

60

V Ikan Lele 50

VII Mangga

Indramayu

100

XI Nasi Uduk 70

(40)

Percobaan Pemenuhan kebutuhan gizi

10 populasi 25 populasi 40 populasi

Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%)

Wanita, ringan 75.00 66.67 44.44 88.89 67.77 60.76 66.88 91.77 54.55 78.94 73.86 87.55

Wanita, sedang 80.56 80.56 55.56 91.67 70.56 76.33 59.32 83.12 79.46 66.86 58.54 87.95

Wanita, berat 41.67 65.00 75.00 68.33 50.69 45.76 87.44 69.76 57.99 52.34 65.32 59.71

Pria, ringan 66.67 61.11 69.44 77.78 69.00 86.55 67.62 80.19 61.84 91.76 61.87 66.93

Pria, sedang 38.89 72.22 63.89 55.56 46.33 70.77 58.98 50.33 41.37 67.74 79.45 45.78

Pria, berat 69.77 62.77 77.78 89.66 77.15 68.98 57.89 85.43 79.04 64.71 71.09 79.83

Rata-rata 62.09 68.06 64.35 78.65 63.58 68.19 66.36 76.77 62.38 70.39 68.36 71.29

Percobaan Pemenuhan kebutuhan gizi

75 populasi 95 populasi 100 populasi

Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%)

Wanita, ringan 97.22 80.56 61.11 86.11 58.76 62.87 77.36 88.76 70.54 48.60 65.54 89.56

Wanita, sedang 97.22 86.11 77.78 94.44 64.74 72.41 48.22 75.86 56.34 62.69 43.27 73.43

Wanita, berat 94.44 77.78 66.67 94.44 49.45 83.42 71.72 80.51 50.62 77.88 77.11 74.09

Pria, ringan 86.11 66.67 72.22 88.89 59.63 65.45 56.32 63.43 78.38 90.41 51.45 74.84

Pria, sedang 76.87 89.44 72.22 83.46 47.56 70.58 69.29 47.33 49.94 65.73 73.86 52.38

Pria, berat 85.95 94.44 79.22 87.88 83.70 54.93 89.80 76.18 57.72 59.65 86.90 62.59

Rata-rata 89.64 82.50 71.54 89.20 60.64 68.28 68.79 72.01 60.59 67.49 66.36 71.15

(41)

Lampiran 8 Penilaian gizi: perhitungan rataan akurasi 10, 25, 40, 75, 95, dan 100 populasi baik pria maupun wanita berdasarkan tingkat aktivitasnya Percobaan Pemenuhan

kebutuhan gizi

10 populasi 25 populasi 40 populasi

Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%)

Wanita, ringan 67.07 71.62 58.27 89.19 62.37 64.28 53.29 93.94 52.74 65.52 60.56 88.00

Wanita, sedang 76.43 69.52 64.51 88.74 63.78 56.31 52.82 86.23 84.11 74.38 61.43 72.65

Wanita, berat 47.68 73.70 43.10 75.03 74.08 79.16 81.64 73.86 55.26 87.51 78.04 79.21

Pria, ringan 54.77 67.19 79.84 79.71 73.80 92.53 60.02 72.87 67.57 80.43 69.73 66.71

Pria, sedang 52.51 79.92 57.36 79.42 57.75 61.39 69.28 79.38 59.72 60.04 85.22 76.18

Pria, berat 49.28 56.44 68.00 85.52 83.32 66.19 73.59 89.35 63.52 72.55 66.62 83.59

Rata-rata 57.96 69.73 61.85 82.94 69.18 69.98 65.11 82.61 63.82 73.41 70.27 77.72

Percobaan Pemenuhan kebutuhan gizi

75 populasi 95 populasi 100 populasi

Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%) Energi (%) Protein (%) Lemak (%) Karbo-hidrat (%)

Wanita, ringan 99.12 85.66 67.21 96.43 52.58 68.66 59.54 85.52 75.84 78.52 56.32 96.32

Wanita, sedang 96.78 93.07 83.75 97.95 59.26 79.57 47.99 79.55 69.32 83.76 58.53 68.43

Wanita, berat 98.23 75.68 90.16 90.62 79.71 61.42 69.52 70.23 65.55 69.46 48.47 84.58

Pria, ringan 82.34 82.58 78.62 94.37 56.33 54.49 67.43 82.59 89.36 93.32 53.57 83.63

Pria, sedang 94.55 94.49 79.00 87.52 62.54 70.46 74.66 83.77 73.66 75.37 73.64 84.55

Pria, berat 92.53 97.04 80.12 95.41 86.22 56.68 79.47 79.42 75.99 74.55 63.07 72.18

Rata-rata 93.93 88.09 79.81 93.72 66.11 65.21 66.44 80.18 74.95 79.16 58.93 81.62

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Gambar

Tabel 1 Faktor kelipatan energi metabolisme basal (FAO/WHO/UNU 1985)
Gambar 1 Proses akuisisi pengetahuan (Jackson 1999).
Tabel 2 Penggolongan bahan makanan
Gambar 3 Metode penelitian.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis uji hipotesis asosiatif meliputi analisis uji hipotesis hubungan variabel independent dengan variabel dependent dengan menggunakan regresi linier

2.Hitung kecepatan kelompok untuk sebuah gelombang pada kristal monoatomik dan gelombang pada kristal monoatomik dan diatomik. 3.Tentukan frekuensi/energi untuk

Jadi secara Alkitabiah, Gerakan Oikumene Berwawasan Kebangsaan yang dimaksud di sini, adalah sebuah gerakan yang bertolak dari kesatuan secara rohani, yang dalam

Dari pendapat tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah tenaga kerja termasuk didalamnya buruh, karyawan dan pegawai yang mampu melakukan kerja

Seminar ini terbuka untuk umum dan wajib dihadiri minimal 10 orang peserta dari mahasiswa Magister Kenotariatan yang masih aktif dan termasuk diantaranya 3

1) Pemahaman siswa terhadap teknik dasar lompat jauh melalui media kardus membuat siswa bersemangat untuk melakukan pembelajaran dan semakin aktif untuk mencoba

Penelitian ini mengkaji nilai pendidikan moral pada puisi anak yang terdapat dalam Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Januari – Juni 2008 dan implementasinya dalam

Perusahaan yang mengalami pertumbuhan EPS diisyaratkan mempunyai kinerja yang baik oleh investor, karena pembayaran dividen oleh perusahaan sangat tergantung dengan