1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehadiran platform media sosial dalam web 2.0 memunculkan inovasi baru dalam dunia pemasaran digital yakni User Generated Content (UGC). Menurut Manap & Adzharudin (Bahtar dan Muda, 2016), UGC (User Generated Content) juga dapat disebut sebagai eletronic word of mouth adalah penyebaran informasi layaknya word of mouth berbasis online. User Generated Content juga disebut sebagai kegiatan dalam mengunggah, menandai, mencari, menggali serta menulis informasi atau pendapat pribadi. Konten yang dibuat oleh pengguna biasanya terdiri dari opini dan fakta, kesan dan sentimen pribadi, pengalaman hingga rumor (Blackshaw dan Nazzaro, 2006:110).
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa User Generated Content merupakan bentuk dari layanan yang menyediakan konten dari pengguna berisikan informasi dari pengalaman konsumen dengan merek yang ada. Adapun User Generated Content yang kerap digunakan biasanya berupa teks, foto, gambar, ataupun video. Konten tersebut umumnya dibuat oleh pengguna langsung sebagai bentuk informasi untuk pengguna selanjutnya. Keberadaan User Generated Content menghasilkan berbagai macam format pada website seperti komunitas virtual (Kaskus), ulasan konsumen (Trip Advisor), media sosial (Facebook, Instagram, Twitter), file media yang dibagikan di situs-situs (Youtube, Flickr) dan wiki (Wiki travels) (Xiang & Gretzel, 2010:97). Salah satu contoh penerapan penggunaannya pada media sosial seperti instagram (lihat Gambar 1.1).
2 Gambar 1.1
Pengelolaan User Generated Content di Instagram
Sumber: https://www.instagram.com/airbnb/?hl=id, diakses 10 Oktober 2019 pukul 22.48 WIB
Perkembangan User Generated Content dianggap sebagai hasil dari kecanggihan teknologi dan internet yang membantu konsumen dalam memberikan komentar terkait perjalanan, pengalaman, pendapat, serta dokumentasi perjalanan pribadi berupa unggahan foto dan video yang dapat dijadikan informasi untuk orang lain.
“User Generated Content is widely used by consumers in the tourism sector, in particular, to share information and as an information source to help them make decisions” yang berarti User Generated Content atau konten buatan penguna sudah secara luas digunakan oleh konsumen dalam bidang pariwisata khususnya untuk membagikan informasi dan membantu membuat keputusan (Gretzel & Yoo, 2008:112). Media sosial menjadi salah satu wadah untuk menerapkan pengelolaan User Generated Content yakni melalui cerita perjalanan pengguna yang dapat dijadikan sebagai informasi.
3
Menurut Wibowo (Wibowo, 2017:181) media sosial adalah media yang dirancang untuk memudahkan interaksi yang bersifat dua arah dan interaktif. Selain itu, media sosial juga dikaitkan dengan istilah demokratisasi informasi, yakni mengubah orang dari pembaca konten menjadi penerbit konten (Evans, 2011 dalam Wibowo, 2017:181). Media sosial kini menjadi alat penerapan User Generated Content dikarenakan fitur-fitur interaktif dimiliki instagram mendukung penyampaian pesan/informasi ke khalayak yang besar. Hal tersebut mendasari maraknya pengelolaan User Generated Content di berbagai media sosial khususnya dengan kehadiran akun bisnis. Media sosial yang dapat membantu penerapan pengelolaan User Generated Content sebagai media berbisnis diantaranya ialah instagram, facebook, twitter, youtube, google dan lain sebagainya. Salah satu media sosial yang kerap digunakan untuk mengelola User Generated Content khususnya pada akun bisnis ialah instagram.
Instagram menjadi platform media sosial paling aktif dengan urutan ke-empat di Indonesia dengan persentase 80 % yang dapat digunakan menjadi alat dalam mempromosikan bisnis https://tekno.kompas.com/read/2019/02/05/11080097/
facebook-jadi-medsos-paling-digemari-di-indonesia?page=all diakses pada 12 Mei 2019 pukul 20.00 WIB). Penggunaan instagram tidak lagi hanya sebatas sebagai ajang narsis atau personal branding mengekspresikan diri ataupun terhubung dengan hal-hal yang disukai, melainkan kini sudah merambat ke pengembangan bisnis.
Media ini juga dianggap telah menyebabkan perubahan signifikan dalam penggunaan strategi dan alat yang berkaitan dengan komunikasi dengan komunikasi dengan konsumen (Wibowo, 2017:182).
4
Gambar 1.2
Peringkat platform media sosial teraktif di Indonesia
Sumber: https://tekno.kompas.com diakses pada 15 September 2019 pukul 16.00 WIB
Menurut Mango dan Faulds (dalam buku Wibowo, 2017:182), media sosial dapat menggabungkan karakteristik dari IMC Tools yang tradisional (interaksi antara perusahaan dengan konsumen) menjadi lebih luas dari word-of-mouth (interaksi antar konsumen) yang menyebabkan manajer pemasaran tidak dapat mengsontrol konten maupun frekuensi dari informasi yang tersebar terkait merek atau perusahaan.
Melalui perkembangan revolusi yang berdampak pada pemasaran saat ini, perusahaan menjadi lebih terbuka kepada konsumennya khususnya melalui media sosial. Sehingga diperlukan adanya pemahaman mengenai Social Media Marketing bagi para pelaku bisnis guna meningkatkan kesadaran merek dalam jangka panjang agar mudah terhubung dengan konsumen.
Sederhananya, Social Media Marketing merupakan pemasaran melalui media sosial. Pemasaran jenis ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan sekaligus membangun hubungan yang lebih efektif dan efisien (Wibowo, 2017:182). Social Marketing menjelaskan bahwa penyampaian pesan berisi tentang makna sosial yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen khususnya target audiens, perlu menggunakan prinsip marketing untuk menjual produk komersil. Menurut Wibowo (2017:182) Perencanaan yang
5
dibuat pun harus berfokus pada elemen-elemen marketing mix yang terdiri dari product, place, promotion, public, partnership, policy dan purse strings.
Promotion atau promosi merupakan salah satu elemen marketing mix yang digunakan untuk mengintegrasikan antara bauran promosi yang ada dan berfokus pada kegiatan menciptakan dan mempertahankan kesinambungan kebutuhan produk.
Menurut Zeithaml dan Binner (dalam Wibowo, 2017:144) adapun tujuan umum dari promosi ialah untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen terkait produk yang dijual guna mencapai tujuan penjualan. Bantuan platform media sosial menjadi penting guna mencapai tujuan dari promosi suatu perusahaan.
Instagram menjadi platform media sosial paling aktif dengan urutan ke-empat di Indonesia dengan persentase 80 % dapat menjadi alat dalam mempromosikan bisnis.
Dilansir dari Ipsos.com, hasil studi instagram bersama dengan Ipsos pada november 2018 mengenai “Dampak Instagram bagi Bisnis di Indonesia” menemukan fakta bahwa sekitar 90% pengguna instagram yang menggunakan instagram untuk berkomunikasi tentang bisnis (Gambar 1.2). Disisi lain terdapat 76% pengguna Instagram yang membeli produk yang ditemukan di instagram dan sekitar 81%
pengguna instagram tertarik untuk mempelajari bisnis di platform media sosial tersebut. Selain itu, terdapat sekitar 49% yang disurvei memilih setuju bahwa instagram lebih penting dibandingkan situs web. Merujuk pada data instagram, terdapat setidaknya 25 juta pengguna memanfaatkan instagram sebagai platform untuk mempromosikan bisnis mereka dari total miliaran pengguna aktif instagram yang ada di dunia.
Gambar 1.3
Hasil Studi Ipsos dengan Instagram
6
Sumber: www.ipsos.com diakses pada 15 September 2019 pukul 18.00 WIB
Dikutip dari CupoNation, selain paling aktif Indonesia juga menjadi pengguna Instagram paling banyak ke-empat di dunia yakni sebesar 56 juta pengguna (https://tirto.id/pengguna-facebook-instagram-di-indonesia-terbanyak-ke-4-di-dunia- ee8n , diakses pada 15 September 2019 pukul 13.00 WIB). Perkembangan instagram di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Hal lain yang mendasari munculnya beragam strategi promosi melalui media tersebut ialah karena fitur-fitur yang dimiliki mendukung pengelolaan User Generated Content seperti followers, arroba, geotagging, hashtag, like, instagram stories, photos of you, instagram direct, filters, dan archieve. Instagram sebagai media sosial paling cepat pertumbuhannya di Indonesia menjadi salah satu platform yang marak digunakan untuk menerapkan User Generated Content. Hal ini dikarenakan fitur-fitur yang dimiliki oleh platform instagram juga mendukung para pelaku bisnis dan perusahaan dalam melakukan promosi berbasis User Generated Content terutama di bidang pariwisata.
Pariwisata menjadi industri dengan julukan padat-informasi (Sheldon, 1997:60).
Pemahaman akan perubahan yang terjadi pada teknologi dan konsumen menjadi komponen yang penting karena akan berdampak pada distribusi dan aksesibilitas informasi mengenai perjalanan wisata. Dengan penerapan pengelolaan User Generated Content pada instagram khususnya bidang pariwisata, konsumen menjadi lebih mudah dalam mencari informasi kekurangan dan kelebihan suatu tempat atau
7
perjalanan yang hendak dituju. Hal tersebut dikarenakan fitur-fitur yang dimiliki instagram mendukung pengguna untuk mendapatkan dan membagikan cerita atau informasi yang dikemas secara kreatif serta mudah diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Adapun fitur-fitur yang kerap digunakan ialah label foto (hashtag)
Bandung merupakan salah satu destinasi yang memiliki banyak objek wisata.
Selama dua tahun berturut-turut, Bandung dinobatkan sebagai kota Pariwisata Terbaik di Indonesia versi Indonesia Attractiveness Award (IAA) (http://humas.bandung.go.id/humas/berita/bandung-kembali-dinobatkan-sebagai- kota-pariwisata, diakses 11 September 2019 pukul 13.30 WIB ). Salah satu hal yang menjadi strategi untuk menarik wisatawan berkunjung dan menetap adalah infrastruktur yang ada di Kota Bandung. Sejak bertambahnya infrastruktur seperti ruas jalan tol Cipularang, pertumbuhan pariwisata yang ada di Kota Bandung mengalami peningkatan yang signifikan salah satunya pada pertumbuhan hotel yang ada(https://www.rumah.com/areainsider/bandung/article/fasilitas-berkelas-dongkrak- sektor-wisata-bandung-1878, diakses 31 Januari 2020 pukul 13.00 WIB). Hal tersebutlah yang menjadi fokus pemerintah kota Bandung khususnya untuk mempertahankan pencapaian pada sektor wisata melalui hotel yang unik, menarik dan “instagramable”.
Gambar 1.4
Penghargaan Kota Bandung sebagai Kota Pariwisata Terbaik 2018
Sumber : http://humas.bandung.go.id diakses 19 September 2019 pukul 13.00 WIB
8
Kehadiran tempat yang “instagramable” kini menjadi prioritas bagi para pengunjung yang ingin menikmati liburan sekaligus mengabadikan momen khususnya di tempat penginapan yang memiliki dekorasi dan arsitektur yang fotogenik di Kota Bandung. Hal tersebut nantinya akan digunakan sebagai konten pada akun media sosial pribadi mereka. Bandung sendiri mendapat julukan
“Gudangnya Hotel Instagramable” dikarenakan semakin menjamurnya hotel yang menarik perhatian dan kekinian (https://www.cnnindonesia.com/gaya- hidup/20190723164822-269-414805/8-rekomendasi-hotel-di-bandung-sarat-sudut- foto, diakses 20 Agustus 2019, pukul 13.00 WIB).
Bandung memiliki berbagai hotel dengan konsep unik, menarik dan tentunya Instagramable. Hotel instagramable pada umumnya gencar melakukan promosi di media sosial seperti instagram. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek di benak konsumen. Kesadaran merek atau Brand Awareness merupakan kemampuan konsumen dalam mengenali merek dari sebuah produk/jasa (Surachman, 2008 : 7).
Hasil riset instagram dengan firma konsultan bisnis Ipsos sebelumnya, menunjukkan 81 % pengguna instagram di Indonesia tertarik pada sebuah produk atau merek. Riset tersebut menunjukkan bahwa instagram memiliki peluang menjadi platform yang berpengaruh dalam melakukan promosi guna meningkatkan kesadaran merek di benak konsumen. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pelaku bisnis khususnya Hotel untuk menggunakan instagram sebagai salah satu media dalam melakukan promosi di bidang pariwisata Kota Bandung.
Berikut merupakan 8 Rekomendasi Hotel di Bandung Sarat Sudut Foto menurut CNN Indonesia menggunakan User Generated Content dalam melakukan promosi pada akun instagramnya :
9 Tabel 1.1
Rekomendasi Hotel di Bandung
NO. NAMA HOTEL AKUN INSTAGRAM GAMBAR JUMLAH FOLOWERS
1. Rumah Jae @halojae
46,6 Ribu
2. White Cliff House @whitecliffhouse
3,9 Ribu
3. Kollektiv Hotel @kollektivhotel
11,7 Ribu
4. Maison Secrete @maisonsecrete
1,1 Ribu
5. The House Tour Hotel @thehousetourhotel
38,8 Ribu
6. Summerbird Bed and
Braisserie @summerbirdhotel
38,5 Ribu
7. Daheim 290 @daheim290
2,9 Ribu
10 8. Gemala House @gemalahouse
9,5 Ribu
Sumber : Modifikasi Penulis dari cnnindonesia.com, 2020
Dari delapan hotel tersebut, terdapat dua hotel yang merupakan properti milik Maja Group yang memiliki jumlah followers terbanyak dan teratas di media sosial instagram ialah Rumah Jae sebanyak 46,6 ribu pengikut dan The House Tour Hotel 38,8 ribu pengikut. Maja Group merupakan perusahaan yang menaungi beberapa penginapan seperti Stevie 6 Hotel, The House Tour Hotel, Jae, dan Blackbird Hotel.
Menghadirkan konsep penginapan yang instagramable, Maja Group selalu menjadi bidikan oleh konsumen dalam mencari penginapan di Bandung melalui media sosial instagram. Hal tersebutlah yang menjadikan Maja Group beserta propertinya memiliki akun instagram masing-masing dan menerapkan User Generated Content sebagai strategi untuk melakukan promosi.
Dilihat dari jenisnya, terdapat tiga properti yang merupakan jenis boutique hotel dari Maja Group ialah Stevie 6 Hotel (@stevie6hotel), The House Tour Hotel (@thehousetourhotel) dan Blackbird Hotel (@blackbirdhotel). Ketiga boutique hotel tersebut memiliki perbedaan yakni sebagai berikut :
Tabel 1.2
Perbedaan Boutique Hotel Maja Group di Instagram
NO. Unsur Sejenis Stevie 6 Hotel Blackbird Hotel The House Tour Hotel
1.
Media sosial yang digunakan untuk
promosi
Website dan Instagram
Website dan Instagram
Website dan Instagram
2. Jumlah Pengikut di
Instagram 3,496 Ribu 22,2 Ribu 36, 2 Ribu 3. Jumlah Postingan di 428 Post 873 Post 715 Post
11 Instagram
4. Lama Usaha 2 tahun 2 Tahun 1 Tahun
Sumber : Olahan Penulis, 2019
Dari hasil pemantauan terhadap ketiga boutique hotel tersebut pada tanggal 1 November 2019, The House Tour Hotel memiliki keunggulan dari segi jumlah followers yang terpaut jauh dari kedua akun lainnya. Selain itu, dari segi konsep The House Tour memang kerap dinilai memiliki sisi unik yakni bertemakan urban baru yang diberi sedikit sentuhan tropis bohemian dengan desain kamar yang didominasi oleh warna alami yakni putih, hijau, coklat, dan oranye (Gambar 1.2). Konsep dengan warna hangat tersebut menimbulkan kesan yang serasi dengan karakteristik Kota Bandung yang instagramable. Selain konsep kamar dari The House Tour Hotel, kehadiran The Potting Shed yakni cafe dengan konsep nature, juga menambah ketertarikan konsumen untuk datang berkunjung dan berlomba-lomba untuk menciptakan konten terbaik selama berada di The House Tour Hotel. Hal tersebutlah yang kemudian dimanfaatkan oleh Maja Group khususnya The House Tour Hotel guna meningkatkan brand awareness di media sosial instagram.
Berikut merupakan salah satu konsep kamar dari The House Tour Hotel : Gambar 1.5
Konsep Kamar The House Tour Hotel
Sumber : thehousetourhotel.com, diakses 7 Mei 2019 pukul 15.00 WIB
12
Disisi lain, The House Tour Hotel Bandung juga memiliki nilai yang cukup baik dimata konsumen melalui ulasan yang dilakukan dan diunggah langsung oleh tripadvisor, destinasibandung.co.id, travellingyuk.com, What’s New Indonesia dan media lokal yakni Tribun Jabar. Selain media tersebut, ada pula beberapa artis Indonesia, seperti Tarra Budiman, Andien, Dochi Sadega hingga fashion designer tanah air, Dian Pelangi yang juga membagikan konten selama berada di The House Tour Hotel di akun pribadi miliknya. Ulasan-ulasan yang dibagikan oleh para konsumen tersebut kerap dijadikan sebagai konten utama pada akun
@thehousetourhotel untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran konsumen akan keberadaan The House Tour Hotel Bandung. Inilah yang disebut dengan pengelolaan User Generated Content pada media sosial instagram.
Gambar 1.6
Aktivitas User Generated Content di akun @thehousetourhotel
Sumber : instagram.com/thehousetourhotel/, diakses pada tanggal 5 Mei 2019 pukul 08s.00 WIB
Dengan bantuan User Generated Content, sebuah merek dapat menjadi bahan perbincangan di media sosial khususnya instagram. Berawal dari perbincangan di instagram, kesadaran akan hadirnya sebuah merek perlahan akan terbentuk di benak konsumen hingga dapat menjadikannya top of mind. The House Tour Hotel
13
memanfaatkan fenomena tersebut guna membantu meningkatkan brand awareness pada target pasar khususnya yang menjadi pengguna media sosial di instagram.
Dari hasil pra-riset yang telah peneliti lakukan dengan Ibu Saadiah (Brand Manager Maja Group), didapati bahwa saat ini, The House Tour Hotel merupakan penginapan yang paling diminati sejumlah wisatawan diantara properti milik Maja Group lainnya. Hal tersebutlah yang menjadikan The House Tour Hotel menjadi fokus utama Maja Group dalam melakukan promosi khususnya melalui instagram.
Divisi Branding menggunakan instagram sebagai alat untuk melakukan promosi karena menurutnya ketertarikan pengguna instagram terhadap hotel yang instagramable semakin hari semakin meningkat. Pihak The House Tour Hotel mengaku tidak ingin melewatkan kesempatan sehingga memanfaatkan Platform instagram sebaik mungkin dalam melakukan kegiatan promosi khususnya menerapkan User Generated Content atau memanfaatkan konten yang dibuat dan diunggah pengguna. Hal tersebut terlihat dari postingan yang merupakan hasil repost foto/video dari pengunjung, menyertakan alamat serta nomor telepon untuk reservasi pada caption serta menambahkan hashtag #TheHouseTourHotel #TheHTspot di akun
@thehousetourhotel.
Selain itu, peningkatan terhadap jumlah pengunjung juga dipengaruhi oleh kenaikan jumlah followers pada akun instagram The House Tour Hotel. Pengamatan yang peneliti lakukan pada tanggal 9 April 2019 lalu tercatat 30,3 ribu akun yang mengikuti The House Tour Hotel. Namun pada tanggal 29 September 2019, followers akun tersebut mengalami kenaikan menjadi 35,9 ribu pengikut. Adapun data mengenai ketertarikan pengikut @thehousetourhotel yakni sekitar 62% ialah pada travel and tourism yang merupakan fokus dari pariwisata Kota Bandung (Gambar 1.7). Sedangkan untuk data rata-rata usia pengikut dari akun instagram
@thehousetourhotel ialah berkisar antara 18 – 34 tahun dan didominasi oleh wanita sebesar 60% (Gambar 1.8).
14
Gambar 1.7
Ketertarikan Followers @thehousetourhotel
Sumber : app.hypeauditor.com, diakses 28 September 2019 pukul 14.00 WIB
Gambar 1.8
Demografi Followers @thehousetourhotel
Sumber : app.hypeauditor.com, diakses pada tanggal 28 September 2019 Pukul 14.30 WIB
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar followers @thehousetourhotel tertarik pada bidang Travel & Tourism yang menjadi fokus utama Pariwisata Kota Bandung. Hal inilah yang menjadi kesempatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh the house tour hotel dalam meningkatkan kesadaran akan merek (brand awareness) khususnya bagi para wisatawan mancanegara maupun lokal yang berkunjung ke Kota Pariwisata Terbaik tersebut.
Selain peningkatan yang terjadi pada jumlah followers, peneliti juga melakukan pra-riset untuk mencari tahu beberapa hal melalui media sosial kepada followers
@thehousetourhotel dengan pengambilan sampel acak yakni sebanyak 10 responden yang terdiri dari 5 wanita dan 5 pria yang pernah mengunjungi The House Tour
15
Hotel dan menggunggah konten di akun pribadi mereka serta mendapat tanggapan berupa dilakukan pengunggahan konten kembali atau repost oleh
@thehousetourhotel namun dengan beberapa modifikasi yakni filter dan caption.
Peneliti bertanya melalui fitur direct message di instagram dengan pertanyaan sebagai berikut :
1. Dari mana mengetahui The House Tour Hotel Bandung?
2. Apa alasan mengikuti akun instagram @thehousetourhotel?
Tabel 1.3
Hasil Pra-Riset Terhadap Followers @thehousetourhotel
No Username IG
Pertanyaan
Dari mana mengetahui The House Tour Hotel
Bandung?
Apa alasan mengikuti
akun instagram
@thehousetourhotel?
1 @ivanpdemon Instagram
Karena pengalaman yang menyenangkan dan ingin mendapat info terupdate seputar The House Tour Hotel
2 @3lv_ra Instagram
Karena ingin merekomendasikan tempat kepada tamu yang ingin menginap
di Bandung
16
3 @daffris Browsing di Internet Kontennya bagus dan indah
4 @echasyahrir Teman
Karena tertarik dengan ambiance foto dan
lokasi
The House Tour Hotel
5 @ardiantiajeng Instagram
Karena ingin merekomendasikan tempat kepada teman yang ingin menginap
di Bandung
6 @natterx Instagram
Karena ingin mendapat info terupdate seputar The
House Tour Hotel
7 @arifrhmnsaleh Teman dan Instagram Karena ingin menginap di sana lagi
8. @vhallah Teman dan Instagram
Karena konten yang disuguhkan menarik dan ingin mendapat info terupdate seputar
event dan promo The House Tour Hotel
9. @anggiebush Instagram
Karena tempatnya bagus dan unik dibanding hotel yang
lain
10. @nathagracia Instagram dan Traveloka Karena kontennya bagus cukup
17
informatif dan persuasif (Sumber : Olahan Peneliti, 2019)
Dari hasil pra-riset peneliti dengan 10 orang tersebut terlihat bahwa 8 dari 10 responden mengetahui The House Tour Hotel Bandung dari Instagram sedangkan 2 lainnya mengetahui dari teman dan browsing dari Internet. Adapun yang menjadi alasan sebagian besar para followers dalam mengikuti akun @thehousetourhotel ialah karena konten yang ada pada instagram akun tersebut dinilai bagus, informatif serta persuatif yang menunjukkan keunikan dan keindahan setiap sudut hotel, sehingga mendorong para followers untuk merekomendasikan tempat tersebut kepada teman atau tamu yang ingin berkunjung dan menginap di Bandung.
Sedangkan followers lainnnya menjadikan motif ingin mendapatkan informasi baru seputar event, promo, hingga ingin menginap lagi sebagai alasan mengikuti akun instagram tersebut. Dari alasan-alasan tersebut terlihat bahwa Instagram menjadi platform yang cukup berpengaruh bagi responden dan meningkatkan kesadaran akan keberadaan The House Tour Hotel di Bandung terutama melalui konten buatan pengguna atau teman pengguna yang tanpa disadari dapat menarik konsumen baru.
Dalam penelitian terdahulu yang berjudul “The Empowered Customer: User- Generated Content and the Future of Marketing” dikatakan bahwa kehadiran konten buatan pengguna dapat mempengaruhi paradigma terhadap dunia pemasaran digital di masa depan. Hal tersebut ditandai dengan strategi perusahaan yang kini mengalihkan sejumlah besar kekuatan dari kekuasaan mereka sendiri kepada jutaan konsumen kreatif di sekitar dunia yang tertarik berbagi pendapat, penemuan, dan wawasan sehingga melakukan kolaborasi dengan konsumen untuk menciptakan konten promosi yang unik dan menarik.
Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai “Pengelolaan User-Generated Content sebagai Strategi Promosi dalam Meningkatkan Brand Awareness pada Akun Instagram
@thehousetourhotel”.
18 1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka fokus penelitian ini adalah “Bagaimana Pengelolaan User-Generated Content Sebagai Strategi Promosi dalam Meningkatkan Brand Awareness pada Akun Instagram
@thehousetourhotel”.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian diatas, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah pada penelitan ini sebagai berikut :
a. Bagaimana tahap perencanaan pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi yang dilakukan oleh The House Tour Hotel dalam meningkatkan Brand Awareness di instagram?
b. Bagaimana tahap pelaksanaan pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi yang dilakukan oleh The House Tour Hotel dalam meningkatkan Brand Awareness di instagram?
c. Bagaimana tahap evaluasi pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi yang dilakukan oleh The House Tour Hotel dalam meningkatkan Brand Awareness di instagram?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi terkait pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi di media sosial.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan informasi yang berkaitan dengan:
a. Perencanaan pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi yang dilakukan oleh The House Tour Hotel dalam meningkatkan Brand Awareness di instagram.
b. Pelaksanaan pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi yang dilakukan oleh The House Tour Hotel dalam meningkatkan Brand Awareness di instagram.
19
c. Evaluasi pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi yang dilakukan oleh The House Tour Hotel dalam meningkatkan Brand Awareness di instagram.
1.5 Kegunaan Penelitian
Adapun setiap penelitian memiliki manfaat dan kegunaan sesuai kebutuhan masing-masing baik bagi peneliti, objek peneliti maupun masyarakat yang membaca.
Kegunaan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut : a. Kegunaan Teoritis
Secara Teoritis, dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah, mengembangkan serta memperkaya kajian ilmu komunikasi mengenai peran digital marketing dalam meningkatkan nilai brand terutama dalam konsentrasi marketing communication.
b. Kegunaan Praktis 1) Bagi Penulis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan serta kemampuan peneliti dalam melakukan riset dengan menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari selama kuliah di bidang ilmu komuniasi dengan konsentrasi marketing communication.
2) Bagi The House Tour Hotel Bandung
Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi tambahan dalam menyusun strategi promosi dengan memanfaatkan Digital Marketing untuk meningkatkan Brand Awareness konsumen.
3) Bagi Pihak Lain
Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi kepada pihak lain yang ingin mempelajari atau mendalami bidang yang sama untuk penelitian selanjutnya.
20 1.6 Sistematika Penelitian
Dalam penelitian ini, sistematika yang terdiri dari lima bab dan bertujuan untuk menggambarkan penelitian adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, terdapat latar belakang mengenai permasalahan dan fenomena dari pemasaran digital, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika, tahapan dan waktu penelitian untuk melihat kerangka penelitian serta proses kegiatan selama penelitian berlangsung.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, terdapat teori yang berkaitan dengan objek dan fenomena penelitian. Terdapat beberapa bagian yakni tinjauan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka teori yang digunakan untuk melihat proses pengambilan hasil penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini, terdapat paradigma, metode, objek dan subjek, lokasi, unit analisis data hingga teknik pengumpulan data penelitian yang bertujuan untuk melihat cara kerja metode kualitatif yang digunakan selama penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini, terdapat kriteria dari informan serta hasil dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, terdapat ujung dari hasil dari penelitian berupa kesimpulan serta saran secara teoritis dan praktis yang ditujukan kepada The House Tour Hotel terkait strategi yang digunakan.
21 1.7 Tahapan dan Waktu Penelitian
No Tahapan Kegiatan
Tahun 2019
Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Menentukan topik/judul penelitian beserta objek/subjek dan menentukan fokus penelitian.
2 Mencari data, Mengumpulkan referensi
penelitian terdahulu, dan Jurnal.
3 Penyusunan Bab 1, Bab 2, dan Bab 3.
4 Pengumpulan data penelitian melalui
wawancara dan observasi pasif.
5 Pengolahan dan analisis data penelitian.
6 Penyusunan Bab 4 dan Bab 5 serta penyempuranaan penelitian.