• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.31536/PP/M.III/15/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.31536/PP/M.III/15/2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.31536/PP/M.III/15/2011 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan

Tahun Pajak : 2007

Pokok Sengketa : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 Nomor : 00020/206/07/059/09 tanggal 05 November 2009

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan surat banding tersebut, Pemohon Banding menyatakan dalam hal pemenuhan ketentuan formal Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, jumlah pajak yang harus dibayar adalah :

Pajak terutang Rp 2.671.666.000

50% dari Rp2.671.666.000 Rp 1.335.833.000

Kredit Pajak Rp 383.436.547

Pajak yang harus dibayar Rp 952.396.453

Menurut Pemohon :

bahwa maka Pajak yang harus dibayar menjadi Nihil bahkan masih terdapat kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 383.436.547,00 dengan uraian sebagai berikut :

Pajak terutang = Rp 0

50% x Rp 0 = Rp 0

Kredit Pajak = Rp 383.436.547

Pajak yang harus dibayar = (Rp 383.436.547)

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Majelis bahwa Pemohon Banding tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan pajak pada saat dilakukan pembahasan akhir pemeriksaan pajak;

bahwa untuk mencari keadilan yang Hakiki Pemohon Banding mengajukan Banding agar Keadilan dapat ditegakkan dan mengacu kepada Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan terakhir dengan Undang Undang No 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan bahwa Pajak Terutang Pada Saat Pemeriksaan Pajak belum termasuk sebagai Utang Pajak sesuai dengan Pasal 27 ayat (5c) yang berbunyi :

"Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan banding belum merupakan pajak yang terutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan."

bahwa maka Pajak yang harus dibayar menjadi Nihil bahkan masih terdapat kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 383.436.547,00 dengan uraian sebagai berikut :

Pajak terutang = Rp 0

50% x Rp 0 = Rp 0

Kredit Pajak = Rp 383.436.547

Pajak yang harus dibayar = (Rp 383.436.547)

bahwa sehingga surat banding telah memenuhi syarat formal Pasal 36 ayat (4) Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak;

A) bahwa Surat Banding PT. ABC Kontruksi Indonesia NPWP. 02.XXX.XXX.4- 059.000 berdasarkan produk hukum yang dikeluarkan tahun 2009 atau setelah Tahun Pajak 2007 sehingga seluruh Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan mengacu Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan terakhir dengan Undang Undang No 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan termasuk Ketentuan formal pengajuan yang diuraikan pada butir B.;

bahwa hal ini diatur didalam Pasal II angka 1 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan terakhir dengan Undang Undang No 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berbunyi :

"Terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2001 sampai dengan Tahun Pajak 2007 yang belum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000.“

Dan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 diperjelas lagi dengan Pasal 36 ayat (2) bahwa hak dan kewajiban yang diajukan setelah Tahun 2007 mengunakan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan mengacu Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan terakhir dengan Undang Undang No 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah sebagai berikut :

a. penyelesaian permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (7) Undang-Undang dan/atau penyelesaian permohonan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (9) Undang-Undang untuk permohonan yang diterima secara lengkap setelah tanggal 31 Desember 2007;

b. penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang melalui penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang untuk permohonan yang diterima secara lengkap setelah tanggal 31 Desember 2007;

c. pembetulan terhadap Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang untuk penerbitan Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga setelah tanggal 31 Desember 2007;

d. batas waktu bagi Direktur Jenderal Pajak untuk menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan sebagaimma dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) Undang-Undang untuk pengajuan permohonan yang diterima setelah tanggal 31 Desember 2007;

e. permohonan pembatalan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf d Undang-Undang untuk pemeriksaan yang dimulai setelah tanggal 31 Desember 2007;

f. proses penyelesaian keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 26A Undang-Undang untuk pengajuan keberatan yang diterima setelah tanggal 31 Desember 2007;

g. pengajuan gugatan terhadap penerbitan surat ketetapan pajak berdasarkan pemeriksaan yang dimulai setelah tanggal 31 Desember 2007 yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan; atau

h. pengajuan gugatan terhadap penerbitan Surat Keputusan Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, untuk pengajuan keberatan yang diterima setelah tanggal 31 Desember 2007,

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas bahwa permohonan banding Pemohon Banding telah sesuai dengan Pasal 36 ayat ( 4 ) Undang-Undang No 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak

bahwa demikianlah Surat Penjelasan sekaligus Tanggapan dari Surat Terbanding No S- 2721/PJ.07/2011, tertanggal 26 April 2011, Hal Tanggapan Tertulis atas Sidang Banding PT.ABC Kontruksi Indonesia NPWP. 02.XXX.XXX.4-059.000 atas Keputusan Terbanding No. KEP-1108/WPJ.07/2010, tanggal 02 November 2010. Kiranya Majelis Pengadilan Pajak berkenan mengabulkan permohonan Pemohon Banding dapat dengan membatalkan atas Keputusan Terbanding Nomor KEP 1108/WPJ.07/2010 tgl 02 November 2010 Tentang Keberatan Wajib Pajak Atas SKPKB Pajak Penghasilan No.

00020/206/07/059/09, tanggal 5 November 2009;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Pendapat Majelis : bahwa Pasal II Angka 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009 menyatakan :

"Terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2001 sampai dengan Tahun Pajak 2007 yang belum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000".

bahwa Pasal 36 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 80 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, yang menyatakan :

"Terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2001 sampai dengan Tahun Pajak 2007 yang belum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000";

bahwa berdasarkan ketentuan tersebut Majelis berpendapat karena Tahun Pajak yang menjadi sengketa adalah Tahun Pajak 2007, maka sesuai dengan Pasal II Angka 1 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007 dan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007, terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2001 sampai dengan Tahun Pajak 2007 yang belum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000.

bahwa selanjutnya Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan : "Selain dari persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) serta Pasal 35, dalam hal Banding diajukan terhadap besarnya jumlah Pajak yang terutang, Banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh persen)."

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas data yang ada dalam berkas banding diketahui bahwa banding diajukan terhadap besarnya Pajak yang terutang sesuai dengan Keputusan Terbanding Nomor : KEP-1108/WPJ.07/2010 tanggal 02 November 2010 sebesar Rp.2.671.666.000,00

bahwa 50% dari pajak terutang menurut keputusan tersebut adalah sebesar Rp.1.335.833.000,00

bahwa 50% dari jumlah pajak terutang yang dibanding tersebut yang telah dibayar sebagian oleh Pemohon Banding melalui Kredit Pajak yang terdapat dalam Keputusan Terbanding sebesar Rp.383.436.547,00

bahwa karenanya masih terdapat kekurangan pembayaran dari 50 % pajak terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dengan perhitungan sebagai berikut :

- 50 % dari pajak terutang Rp. 1.335.833.000,00 - Kredit Pajak Rp. 383.436.547,00 ( - ) - Kekurangan pembayaran Rp. 952.396.453,00

bahwa selanjutnya berdasarkan pemeriksaan Majelis atas data yang ada dalam berkas banding serta pernjelasan yang terungkap dalam persidangan diproleh petunjuk bahwa Pemohon Banding belum melakukan pembayaran atas kekurangan pembayaran 50% pajak terutang sebesar Rp.952.396.453,00 tersebut di atas;

bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis berpendapat karena Pemohon Banding tidak melakukan pembayaran 50% dari jumlah pajak terutang yang dibanding maka surat banding Pemohon Banding tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak

bahwa karenanya Majelis berkesimpulan permohonan Banding Pemohon Banding tidak dapat diterima untuk dipertimbangkan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa oleh karena dalam pemeriksaan atas pemenuhan ketentuan formal tersebut di atas ternyata tidak memenuhi, maka materi pokok sengketa banding tidak diperiksa lebih lanjut;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Menyatakan permohonan banding Pemhon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-1108/WPJ.07/2010 tanggal 02 November 2010 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 Nomor : 00020/206/07/059/09 tanggal 05 November 2009, atas nama : PT. ABC Konstruksi Indonesia NPWP : 02.XXX.XXX.4-059.000, alamat : Komplek XXX Center Blok H Nomor 12B Lantai 2, Pulo, Jakarta Selatan, tidak dapat diterima;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian pengujian aktivitas antidiabetes ekstrak etanol teh hijau dengan metode toleransi glukosa pada tikus putih diketahui memiliki aktivitas antidiabetes

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah pengaruh jamu pegal linu mengandung BKO yang diberikan

Hasil analisis data menunjukkan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala puskesmas dalam menyelesaikan suatu masalah atas dasar penilaian tenaga kesehatan, yang paling

Untuk menghindari efek buruk yang ditimbulkan oleh cabe merah giling yang mengandung bahan pengawet natrium benzoat, maka dilakukan pengujian untuk menganalisis

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam minyak Sumbawa A dan B yang mempunyai izin dari lembaga kesehatan, serta minyak Sumbawa C dan D yang tidak

Faktor ini terdiri atas faktor-faktor yang menggambarkan karakteristik individu. 1) Pertama, tingkat sensation seeking yang tinggi, individu yang memiliki tingkat sensation

lain, dalam bahasa yang mudah mereka mengerti. Ini dapat membantu pemahaman bagi anggota group untuk ketuntassn materi pelajaran. 4) Group work memberikan kesempatan

Undang – undang republik indonesia nomor 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas undang – undang republik indonesia nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum