• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN JANTUNG KORONER MENGENAI PENCEGAHAN KAMBUH ULANG

PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK RS TNI AU dr M SALAMUN BANDUNG

2019

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Disusun Oleh : MUNA SITI HOFSAH

NIM. P17320116096

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG 2019

(2)

(3)
(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Puji syukur selalu dipanjatkan kepada ALLAH SWT,

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS. Al Baqarah, 2:286)

Alhamdulillah wa syukurillah sujud syukur hamba haturkan padamu Ya Allah atas segala karunia mu hingga hamba dapat menyelesaikan apa yang telah hamba mulai. Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain engkau Ya

ALLAH, berkat rahmat dan karunia-Mu, saya bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan saya persembahkan untuk:

Kedua orangtuaku Bapak H. Jarna dan Ibu Hj. Ratnasih yang tiada henti- hentinya memberikan dukungan moral, moril, material dan doa restu selama saya

menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan Bandung dan semoga Syurga balasan bagimu. Aamiin

Kakakku Luqman Haikal dan keponakanku M Fatan Putra Haikal dan Albiya Belva Nur Haikal perjuanganmu yang tak kenal lelah dan tak kenal waktu dalam

membantu setiap kesulitan dan hambatan dalam menuntut ilmu dan yang selalu mewarnai hari demi hari dengan keceriaan, tangisan, kebahagiaan

yang memberikan semangat pada saya.

RS TNI AU dr M Salamun Bandung dan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat yang telah memfasilitasi dalam berbagai aspek demi kelancaran penyelesaian

Karya Tulis Ilmiah ini.

Teman-teman sejawat dan seperjuangan angkatan 2019 Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bandung Khususnya Tingkat 3B yang telah memberi dukungan dan menguatkan satu sama lain, memberikan semangat setiap hari, dan

telah berjuang bersama sampai pada tahap ini. Terkhusus untuk Dewi Maulani yang telah membantu dalam pengolahan data dan memberikan rekomendasi.

Kakak dan teman mentoring seperjuangan dalam menggapai ridho Allah yang senantiasa sabar mengerti dan menguatkan juga mengingatkan saya pada tujuan hidup dikala moment-moment yang sulit saya hadapi. Terkhusus kepada sahabat saya Sri Nur Anggraeni atas pengajaran yang diberikan dan selamat berjuang

bagimu di tahun yang akan datang. Semoga kita senantiasa bersama sampai Jannah Nya. Aamiin

(5)

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Bandung

Program Studi DIII Keperawatan Bandung Bandung, Mei 2019

Muna Siti Hofsah. P17320116096

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN JANTUNG KORONER MENGENAI PENCEGAHAN KAMBUH ULANG PENYAKIT JANTUNG

KORONER DI POLIKLINIK RS TNI AU dr M SALAMUN BANDUNG

ABSTRAK xiii, 52 halaman, 3 tabel, 2 bagan, 9 lampiran

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.

PJK menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung dikarenakan perilaku dan gaya hidup penderita. Kambuh ulang terjadi karena kurang disiplinnya pasien PJK dalam menerapkan strategi pencegahan kambuh ulang, untuk itu diperlukan pengetahuan yang baik dalam melandasi sikap dan perilaku positif dalam upaya pencegahan kambuh ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien mengenai pencegahan kambuh ulang PJK dengan desain penelitian deskriptif. Sampel menggunakan purposive sampling sejumlah 62 responden , instrumen yang digunakan adalah kuesioner melalui wawancara. Ada 20 pertanyaan yang telah dilakukan uji validitas kepada 30 responden dengan 14 pertanyaan valid dan 6 pertanyaan telah dilakukan perbaikan redaksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengah responden (62,9%) memiliki pengetahuan baik, hampir setengah responden (30,6%) memiliki pengetahuan cukup, dan kurang dari setengah responden (6,5%) memiliki pengetahuan yang kurang. Diharapkan perawat melakukan tindakan pendidikan kesehatan dengan berbagai media promosi bagi reponden dengan pengetahuan kurang mengenai pencegahan kambuh ulang penyakit jantung koroner.

Kata Kunci : Pengetahuan, Penyakit Jantung Koroner, Pencegahan Kambuh Ulang Daftar Pustaka : 34 (2009-2018).

(6)

Health Ministry Polytechnic of Bandung Bandung Nursing Department

DIII Nursing Study Program in Bandung Bandung, May 2019

Muna Siti Hofsah. P17320116096

DESCRIPTION OF CORONARY HEART PATIENT KNOWLEDGE ABOUT RELAPSE PREVENTION CORONARY HEART DISEASE

AT AIR FORCE dr M SALAMUN BANDUNG HOSPITAL ABSTRACT

xiii, 52 pages, 3 tables, 2 charts, 9 attachments

Coronary Heart Disease (CHD) is a heart function disease due to heart disease due to narrowing of the coronary arteries. CHD is a major cause of heart attacks and lifestyle of sufferers. Lack of discipline of CHD patients in applying relapse replacement strategies, it requires good knowledge in underlying positive attitudes and protection in an effort to overcome relapse. This study discusses the patient's knowledge about relapse of CHD with descriptive research design using purposive sampling technique. The total sample is 62 respondents and the instrument used is a questionnaire of 20 questions that have been validated for 30 respondents with 14 valid questions and 6 questions that have been corrected by the editor. The results showed that 39 respondents had good knowledge, 19 respondents had sufficient knowledge, and 4 respondents had insufficient knowledge. It is expected that nurses carry out educational actions with various promotional media for respondents with unnecessary knowledge about relapse of coronary heart disease.

Keywords: Knowledge, Coronary Heart Disease, Prevention of Relapse Bibliography: 34 (2009-2018).

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Pengetahuan Pasien Jantung Koroner mengenai Pencegahan Kambuh Ulang Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik RS TNI AU dr M Salamun Bandung”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menempuh sidang uji Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. H. R. Osman Syarif, SKM., MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.

2. Dr. H. Asep Setiawan, S.Kp., M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung.

3. Yati Tursini, S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.

4. Keluarga saya tercinta terutama orangtua saya Ibunda Hj. Ratnasih dan Ayahanda H. Jarna yang senantiasa memberikan motivasi dan doa terbaik untuk anaknya.

5. Sahabat – sahabat saya yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat secara pribadi serta memberikan dukungan doa.

6. Teman – teman satu angkatan yang selalu memberikan motivasi, dukungan, semangat, canda dan tawa.

(8)

viii

7. Seluruh civitas akademika Jurusan Keperawatan Politeknik Kemenkes Bandung yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu yang telah membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Walaupun demikian, dalam Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti menyadari masih belum sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini. Namun demikian adanya, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan acuan tindak lanjut penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi

kita semua terutama bagi ilmu keperawatan.

Bandung, Mei 2019

Penulis

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR BAGAN ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...7

1.3 Tujuan Penelitian ...7

1.4 Manfaat Penelitian ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ...8

2.1.1 Konsep Penyakit Jantung Koroner ...8

2.1.2 Konsep Pencegahan Kekambuhan ...21

2.1.3 Pengetahuan ...26

2.2 Kerangka Konsep ...31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ...32

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ...32

3.3 Populasi dan Sampel ...34

3.3.1 Populasi ...34

3.3.2 Sampel ...34

(10)

x

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi ...36

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian...37

3.5 Pengumpulan Data ...36

3.5.1 Instrumen Penelitian ...36

3.5.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...37

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data ...39

3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ...40

3.6.1 Teknik Pengelolaan Data ...40

3.6.2 Analisa Data ...41

3.7 Keterbatasan Penelitian ...43

3.8 Etika Penelitian ...43

3.8.1 Infromed Concent (Persetujuan) ...43

3.8.2 Anonymity (Tanpa Nama) ...44

3.8.3 Confidentally (Kerahasiaan) ...44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...45

4.1.1 Karakteristik Pasien Jantung Koroner ...45

4.1.2 Gambaran Pengetahuan Pasien Jantung Koroner mengenai Pencegahan Kambuh Ulang ...48

4.2 Pembahasan ...49

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan ...50

5.2 Rekomendasi ...50

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel 2

Tabel 3

Definisi Konseptual dan Operasional Variabel………

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Pasien Jantung Koroner……….

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pencegahan Kambuh Ulang Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Jantung Koroner………

38

51

53

(12)

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Pathway terbentuknya lesi aterosklerosis ...13

Bagan 2 Kerangka Konsep ...36

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan Penelitian

Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3 Surat Persetujuan (Inform Concent) Lampiran 4 Kisi – kisi Kuesioner Penelitian Lampiran 5 Kuesioner Penelitian

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Lampiran 7 Output Penelitian Lampiran 8 Lembar Bimbingan Lampiran 9 Riwayat Hidup

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap tahun lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular (PTM) atau 63% dari seluruh kematian. Secara global PTM penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Definisi kardiovaskuler menurut World Health Organization (WHO) adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Terdapat banyak macam penyakit kardiovaskuler, tetapi yang paling umum adalah penyakit jantung koroner dan stroke. (Kemenkes RI, 2014).

Data WHO tahun 2012 menunjukkan dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskular 7,4 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Survei Sample Registration System (SRS) tahun 2014 di Indonesia menunjukan, Penyakit Jantung

Koroner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke sebesar 12,9 %. Lebih dari 3 juta kematian di dunia terjadi sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat dicegah.

Kematian “dini” yang disebabkan oleh penyakit jantung terjadi berkisar 4%.

Kerentanan terhadap aterosklerosis koroner meningkat dengan bertambahnya usia, pola hidup yang kurang aktivitas serta stresor psikososial juga ikut berperan dalam masalah pada jantung. Upaya yang telah dilakukan Kementrian Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah diantaranya dengan mensosialisasikan perilaku CERDIK diantaranya cek kesehatan secara

(15)

berkala, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres. (Muttaqin, 2009; Depkes, 2018).

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.

Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau terasa tidak nyaman terburu-buru pada saat berjalan di jalan datar atau berjalan jauh. Seseorang didefinisikan sebagai penderita penyakit jantung koroner jika pernah didiagnosis menderita penyakit jantung koroner oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita penyakit jantung koroner tetapi pernah mengalami gejala atau riwayat: nyeri di dalam dada/rasa tertekan berat/tidak nyaman di dada dan dirasakan di dada bagian tengah/dada kiri depan/menjalar ke lengan kiri dirasakan ketika mendaki/naik tangga/berjalan tergesa-gesa hilang ketika menghentikan aktifitas/istirahat.

(Riskesdas, 2013)

Prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan wawancara didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 %, dan berdasarkan didiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 %. Prevalensi jantung koroner berdasarkan didiagnosis dokter tertinggi Sulawesi Tengah (0,8%). Sementara prevalensi jantung koroner menurut diagnosis atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (4,4%). Prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan wawancara yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis dokter atau gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok umur 65-74 tahun yaitu 2,0 % dan 3,6 %, menurun sedikit pada kelompok umur ≥ 75 tahun. Prevalensi penyakit jantung koroner di Jawa Barat berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,5 sedangkan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala

(16)

sebesar 1,6. Penyakit jantung koroner menduduki urutan kedua penyakit tidak menular tertinggi di Kota Bandung yaitu sebanyak 3409 jiwa. (Riskesdas, 2013;

Dinkes Kota Bandung, 2018)

Data menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Kesehatan tahun 2016 paling besar biaya dikeluarkan adalah untuk penyakit jantung, dimana terjadi peningkatan pembiayaan dibanding tahun 2015, yakni sebesar 6,9 Triliun Rupiah menjadi 7,4 Triliun Rupiah pada 2016. (Depkes, 2017)

Berbagai macam factor pencetus terjadinya serangan ulang penyakit jantung koroner maka dibutuhkan terapi medis dan pengendalian faktor resiko yang merupakan dua hal pokok yang tidak dapat dipisahkan, keduanya berperan penting dalam mengontrol dan mengurangi resiko terjadinya serangan ulang, namun masih banyak penderita yang hanya mengandalkan terapi medis dengan mengesampingkan berbagai faktor resiko yang berakibat pada peningkatan rehospitalisasi akibat dari serangan penyakit jantung koroner (Raharjoe, 2011).

Penatalaksanaan medis terhadap pasien PJK telah mengalami perkembangan pesat dengan harapan dapat mengurangi resiko serangan berulang dan dampak komplikasi yang ditimbulkan. Setelah kondisi akut pasien teratasi dan status hemodinamik stabil, maka dianjurkan untuk rehabilitasi jantung dengan tujuan untuk menghambat terjadinya serangan ulang yang dapat memulihkan kondisi fisik, mental serta sosial pasien sehingga dapat melakukan aktifitas kembali di rumah maupun di lingkungan (Hoeri dalam Rokhaeni dkk, 2010).

Penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung dikarenakan perilaku dan gaya hidup penderita. Hal ini termasuk makan makanan

(17)

tak sehat, tidak banyak bergerak, merokok dan minum terlalu banyak alkohol (Wikipedia, 2018). Penyakit jantung koroner adalah penyakit penyempitan pembuluh darah arteri koronaria dan 50% dari kematian dini akibat penyakit jantung koroner sebenarnya dapat dicegah dengan perbaikan gaya hidup dengan mengontrol faktor risiko. (Kurniadi, 2013)

Gallo et al. (2004) dalam Indrawati (2012), mengatakan bahwa pada penyakit jantung koroner dikenal adanya pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer ditujukan untuk menurunkan angka kejadian pertama kali sedangkan pencegahan sekunder berfokus pada perubahan gaya hidup dan rehabilitasi pasca serangan jantung sehingga tidak terjadi serangan ulang atau rehospitalisasi.

Pencegahan sekunder atau pencegahan kambuh ulang merupakan usaha seseorang penderita penyakit jantung koroner agar terhindar dari berulangnya suatu serangan atau penyempitan (sumbatan) pembuluh darah koroner kembali. Jika sudah terkena penyakit jantung koroner hal yang bisa dilakukan hanya mengurangi paparan dari faktor pemicu kekambuhan. Beberapa cara pencegahan mulai dari pengaturan diet, aktivitas fisik, medikasi, pengelolaan stress, pemeriksaan medis dan pola kebiasaan buruk merokok dan konsumsi alkohol.

Kurangnya disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat, kelalaian mengkonsumsi obat dan ketidakmampuan pasien penyakit jantung koroner menerapkan strategi pencegahan kambuh ulang menjadi faktor prediktor berulangnya kembali pasien terkena serangan jantung. Oleh karena itu, pasien PJK diharapkan memiliki pengetahuan yang baik dalam melandasi sikap dan perilaku

(18)

pengendalian faktor yang menyebabkan kekambuhan penyakit agar angka kematian akibat PJK menurun. (Indrawati, 2012)

Penelitian Anggraeni, Dwi (2016) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rawat inap ulang pada pasien PJK antara lain kepatuhan diet, kepatuhan terapi pengobatan, kecukupan aktivitas dan dukungan keluarga. Hasil penelitian, menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik р-value 0,013, kepatuhan diet р-value 0,040, dukungan keluarga р-value 0,016 dan

kepatuhan program terapi р-value 0,025 dengan kejadian rawat ulang.

Penelitian Shelda, Futura (2017) mengenai hubungan pola makan dengan kekambuhan jantung koroner. Pola makan berkaitan karena berhubungan dengan kolesterol dan lemak pada darah. Berdasarkan hasil penelitian ini pola makan dengan kekambuhan jantung koroner diperoleh p<α (0.001<0.05) artinya bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kekambuhan jantung koroner pada pasien poli jantung RST. dr. Soepraoen Malang.

Pada penelitian Malaeny, Cicilia (2017) mengenai hubungan riwayat lama merokok dan kadar kolesterol total dengan kejadian penyakit jantung koroner menunjukkan hasil penelitian terdapat hubungan antara riwayat lama merokok p=0,004 dan kadar kolesterol total p=0,004 dengan kejadian penyakit jantung

koroner dimana nilai α=0,05.

Peneliti mendapatkan data jumlah populasi yang didapat dari bagian rekam medis RS TNI AU dr M Salamun Bandung, data menunjukkan jumlah kunjungan pasien penyakit jantung koroner di poliklinik jantung dalam enam bulan terakhir terhitung dari bulan Juli 2018 sebanyak 41 pasien, Agustus 2018 sebanyak 67

(19)

pasien, bulan September 2018 sebanyak 76 pasien, Oktober 2018 sebanyak 208, bulan November 2018 sebanyak 208 orang dan bulan Desember 2018 sebanyak 187 orang pasien dengan jumlah total 787 pasien. Maka rata-rata setiap bulan adalah 131 orang pasien. (Rekam Medis RS TNI AU dr M Salamun Bandung, 2018)

Berdasarkan masalah beserta data-data tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Pasien Jantung Koroner mengenai Pencegahan Kambuh Ulang Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik RS TNI AU dr M Salamun Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah “Bagaimana gambaran pengetahuan pasien jantung koroner mengenai pencegahan kambuh ulang penyakit jantung koroner di Poliklinik RS TNI AU dr M Salamun Bandung.”

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui gambaran pengetahuan pasien jantung koroner mengenai pencegahan kambuh ulang penyakit jantung koroner di Poliklinik RS TNI AU dr M Salamun Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

(20)

Diharapkan dapat menambah sumber referensi bacaan di perpustakaan untuk gambaran pengetahuan pasien jantung koroner mengenai pencegahan kambuh ulang penyakit jantung koroner.

1.4.2 Bagi Klinik

Memberikan informasi gambaran pengetahuan pasien jantung koroner mengenai pencegahan kambuh ulang penyakit jantung koroner, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan acuan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam pemberian informasi melalui pendidikan kesehatan.

1.4.3 Bagi Responden

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan kepada responden mengenai pengetahuan dalam hal cara pencegahan kambuh ulang penyakit jantung koroner.

1.4.4 Bagi Penelitian Selanjutnya

Data hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar dalam penelitian lanjutan untuk meneliti hubungan pengetahuan pasien mengenai pencegahan penyakit jantung koroner dengan hospitalisasi penyakit jantung koroner.

Referensi

Dokumen terkait

Reviewing book The Yacoubian Building: A Novel By Alaa Al Aswany , nowadays, will certainly not compel you to consistently purchase in the store off-line.. There is a great place

Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0,009 kurang dari α = 0,05.Hal ini berarti terdapat interaksi antara pembelajaran (DI dan konvensional) dan pengetahuan

ini berarti apabila tidak ada tambahan dari variable strategi pemasaran (X1), variable kualitas pelayanan (X2) maka nilai variable.. Dapat disimpulkan bahwa variable

(5) Kawasan sekitar mata air di Kota Gorontalo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terletak di bagian barat dari Danau Limboto, termasuk dalam wilayah Kecamatan

Hasil-hasil yang diperoleh dari pertanyaan soal nomor 1 dan 2 digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama, yaitu: bagaimana individu

Classification Table a,b 35 0 100,0 20 0 ,0 63,6 Observed Tidak Memanfaatkan Memanfaatkan Pemanfaatan Klinik VCT HKBP Overall Percentage Step 0 Tidak Memanfa atkan Memanfa

Peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan volume darah. Volume darah meningkat secara progresif selama kehamilan pada usia 6-8 minggu kehamilan dan