• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED AGGREGATED SUM PRODUCT ASSESSMENT (WASPAS) DALAM PEMILIHAN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH DI KOTA MEDAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED AGGREGATED SUM PRODUCT ASSESSMENT (WASPAS) DALAM PEMILIHAN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH DI KOTA MEDAN SKRIPSI"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED AGGREGATED SUM PRODUCT ASSESSMENT (WASPAS) DALAM PEMILIHAN

SEKOLAH MADRASAH ALIYAH DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

MHD. ALI AKBAR SITOMPUL 161401103

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(2)

ALIYAH DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

MHD. ALI AKBAR SITOMPUL 161401103

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(3)
(4)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED AGGREGATED SUM PRODUCT ASSESMENT (WASPAS) DALAM PEMILIHAN SEKOLAH MADRASAH

ALIYAH DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2021

Mhd. Ali Akbar Sitompul 161401103

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di Program Studi S-1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

Dengan banyak rasa syukur dan terimakasih, penulis ingin menyampaikan penghargaan yang paling istimewa kepada semua elemen yang telah banyak memberikan dukungan, bimbingan, doa, dan membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyesaikan skripsi ini sesuai harapan. Untuk itu, penulis ingin memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Maya Silvi Lydia B.Sc., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer- Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Handrizal, S.Si, M.Comp.Sc selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan saran, arahan, kritik, dan motivasi yang dapat membangun kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dian Rachmawati, S.Si, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan saran, arahan, kritik, dan motivasi yang dapat membangun kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Pembanding yang telah memberikan kritik serta saran yang sangat membangun kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini

7. Bapak/Ibu Penguji I yang telah memberikan kritik serta saran yang sangat meningkatkan kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Penguji II yang telah memberikan kritik serta saran yang sangat membangun kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

9. Seluruh dosen serta staf pegawai di Program Studi S-1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer-Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

(6)

10. Kedua orangtua penulis Bapak Parmohonan Sitompul dan Ibu Ratnawati yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan, memberikan arahan dan motivasi kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

11. Abang kandung penulis yaitu Muhammad Rafiqi Sitompul dan Istri Wenny Intan Sapitri, serta kakak kandung penulis yaitu Rafiqatul Fadhillah Sitompul yang telah memberikan semangat dalam proses pengerjaan skripsi ini.

12. Adik-adik penulis yaitu Ahmad Ali Habibi Sitompul dan Muhammad Arif Alfiqri yang telah memberi semangat penulis dalam proses pengerjaan skripsi.

13. Sahabat-sahabat Stambuk 2016 penulis di S-1 Ilmu Komputer yang telah berjuang hingga akhir masa perkuliahan ini, semangat penuh dukungan yang selalu diberikan Aldino Tanjung, Aldreiya Stier, Alghiery Danni Febrizy, Aulia Fadlan, Bayu Hariansyah Lubis, Dyo Jaya Dilla, Haristia Kumala, Ikhwan Arjuna, Ilham Noer Zahri, Jafari Eril Nasution, M. Arif Kurniawan, M.

Riski Arianda dan sahabat-sahabat lainnya.

14. Teman-teman PEMA Fasikom-TI, SABUN, ATC-USU atas pengalamannya dalam berorganisasi serta telah mengajarkan banyak hal dan memberikan pengalaman berharga kepada penulis.

15. Seluruh pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat disebutkan namanya satu- persatu.

(7)

ABSTRAK

Madrasah Aliyah (MA) adalah pendidikan menengah formal dengan ciri khas islam di Indonesia yang setingkat dengan sekolah menengah atas (SMA), dibawah naungan Kementerian Agama. Jenjang kelas waktuh tempuh sama halnya seperti sekolah menengah atas yaitu selama 3 tahun. Pada setiap tahunnya, sekolah membuka penerimaan peserta calon siswa baru dengan memberikan keunggulan serta pelayanan yang diberikan sebagai daya tarik tersendiri. Banyaknya pilihan sekolah membuat calon sekolah dan orangtuanya sulit untuk menenukan sekolah yang berkenaan dengan kriteria dianggap sebagai hal yang mempengaruhi terhadap keberlangsungan pendidikannya. Karena banyaknya hal yang menjadi pertimbangan untuk memilih sekolah, dibutuhkan sebuah sistem dalam pengambilan keputusan untuk memudahkan calon siswa memilih sekolah yang tepat. Pada tugas akhir ini, penulis akan membuat sebuah sistem yang akan membahas pemilihan Madrasah Aliyah dengan menggunakan metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) yang dimana proses pemilihan dilakukan menggunakan dua metode, metode pertama dilakukan dengan mengikuti peraturan Penerimaan.Peserta.Didik Baru (PPDB) tentang sistem zonasi kemudian metode kedua dilakukan menggunakan sistem pendukung keputusan multi kriteria.

Kriteria- kriteria yang akan.digunakan dalam penelitian.ini antara lain uang sekolah, jarak, jumlah siswa, fasilitas, ekstrakurikuler, akreditasi, les tambahandan Beasiswa. Untuk menentukan dari titik awal ke titik tujuan sekolah, pada tugas akhir ini menggunakan google maps API, juga menerapkan metode WASPAS untuk memperoleh alternatif sekolah yang tepat keinginan calon Siswa.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, bahwa metode WASPAS memiliki kompleksitas algoritma ini adalah Θ(n).

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, sekolah, Sistem Zonasi, Weighted Aggregated Sum Product Assesment, Google Maps API.

(8)

ABSTRACT

Madrasah Aliyah (MA) is an upper secondary level of formal education with Islamic characteristics in Indonesia at the level of high school managed.by the Ministry of. Religion. The class level in the travel time is the same as high school, which is for 3 years. Every year, the school opens new student admissions by providing excellence and services provided as a special attraction. The many choices of schools make it difficult for prospective schools and their parents to find a school that fits the criteria that are considered as things that affect the continuity of their education. Because many things are taken into consideration when choosing a school, a decision-making system is needed to make it easier for students to choose the right school. In this study, the author will create a system that will discuss the selection of Madrasah Aliyah by. using the.Weighted Aggregated Sum Product Assesment.(WASPAS) method in which the selection process is carried out using two methods, the first method is carried out by following the rules for Admission of New Students (PPDB) regarding the system. zoning then the second method is carried out using a multi-criteria decision support system. The criteria that will be used in this study include tuition, distance, number of students, facilities, extracurriculars, accreditation, additional tutoring and scholarships. To determine from the starting point to the school's destination point, in this study it was integrated with the google maps API, also applying the WASPAS method to obtain alternative schools according to the wishes of prospective students. Based on the tests carried out, the WASPAS method has a complexity of this algorithm is Θ(n).

Keywords: Decision Support System, school, Zoning System, Weighted Aggregated Sum Product Assesment, Google Maps API.

(9)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ... ii

PENGHARGAAN ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Penelitian... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Penelitian yang Relevan ... 3

1.7 Metodologi Penelitian... 5

1.8 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 ... 7

2.1 Sistem Pendukung Keputusan ... 7

2.1.1 Tahap Proses Pengambilan Keputusan ... 7

2.1.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 8

2.2 Multi-Criteria Decision Making.(MCDM) ... 9

2.3 Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS)... 10

2.3.1 Langkah-langkah metode WASPAS ... 10

2.4 Google Maps ... 16

2.4.1 GPS (Global Positioning System)... 17

2.5 Running Time ... 18

BAB 3 ... 20

3.1 Analisis Sistem ... 20

3.1.1 Analisis Masalah ... 20

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ... 21

3.1.3 Analisis Proses ... 22

(10)

3.2 Flowchart ... 24

3.2.1 Flowchart Sistem ... 24

3.2.2 Flowchart metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) ... 25

3.3 Arsitektur Umum Sistem ... 26

3.4 Perancangan Sistem ... 27

3.4.1 Use case diagram ... 27

3.4.2 Activity Diagram ... 28

3.4.3 Sequence Diagram ... 31

3.4.4 Perancangan Antarmuka ... 31

3.4.5 Perancangan Sistem Manajemen Basis Data ... 43

BAB 4 ... 46

4.1 Implementasi Sistem ... 46

4.1.1 Implementasi Perancangan Antarmuka Sistem Administrator... 46

4.1.2 Implementasi Perancangan Antarmuka Sistem User ... 47

4.2 Pengujian Sistem ... 54

4.2.1 Pengujian Sistem Alternatif Sekolah ... 54

4.2.2 Pengujian Manual Sistem Alterntif Sekolah ... 60

4.3 Hasil Pengujian ... 72

4.4 Pengujian Waktu Proses Algoritma ... 75

4.5 Kompleksitas Algoritma ... 77

BAB 5 ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembobotan Jarak ... 13

Tabel 2.2 Pembobotan Daya tamping ... 13

Tabel 2.3 Pembobotan Nilai UN ... 13

Tabel 2.4 Data Alternatif ... 14

Tabel 2.5 Bobot setiap kriteria ... 14

Tabel 3.1 Data Nilai Kriteria Sekolah ... 23

Tabel 3.2 Rancangan Antarmuka Halaman Utama Administrator ... 32

Tabel 3.3 Rancangan Antarmuka Halaman Edit Data Sistem Administrator ... 33

Tabel 3.4 Rancangan Antarmuka Halaman Edit Data Sistem Administrator ... 34

Tabel 3.5 Rancangan Antarmuka Halaman Input Lokasi ... 35

Tabel 3.6 Rancangan Antarmuka Halaman Menu Utama ... 36

Tabel 3.7 Rancangan Antarmuka Halaman Input Ujian Nasional Menu Zonasi .. 37

Tabel 3.8 Rancangan Antarmuka Halaman Input Ujian Nasional Menu Non Zonasi ... 38

Tabel 3.9 Rancangan Antarmuka Halaman Daftar Info Sekolah ... 39

Tabel 3.10 Rancangan Antarmuka Halaman Sistem Bantuan ... 40

Tabel 3.11 Rancangan Antarmuka Halaman Sistem Zonasi ... 41

Tabel 3.12 Rancangan Antarmuka Hasil Sistem Non Zonasi ... 42

Tabel 3.13 Rancangan Antarmuka Halaman Data Kriteria dan Lokasi Sekolah .. 43

Tabel 3.14 Struktur Tabel Data Sekolah ... 44

Tabel 3.15 Struktur Tabel Bobot ... 45

Tabel 4.1 Sampel Nilai Ujian Nasional User ... 60

Tabel 4.2 Data Jarak dari Lokasi User ke Setiap Alternatif Sekolah ... 61

Tabel 4.3 Hasil Pemilihan Sekolah Sistem Zonasi ... 62

Tabel 4.4 Bobot Setiap Kriteria Alternatif Sekolah Pilihan User ... 64

Tabel 4.5 Data Nilai Parameter Kriteria Jarak ... 64

Tabel 4.6 Data Nilai Parameter Matriks Keputusan ... 65

Tabel 4.7 Nilai Maksimal dan Nilai Minimal Matriks Keputusan ... 67

Tabel 4.8 Matriks Normalisasi ... 67

Tabel 4.9 Bobot Setiap Kriteria Alternatif Sekolah ... 69

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Nilai Alternatif Sekolah (Qi) ... 69

Tabel 4.11 Hasil Perangkingan Nilai Kriteria Alternatif Sekolah ... 71

(12)

Tabel 4.12 Pengujian I ... 72

Tabel 4.13 Pengujian II ... 73

Tabel 4.14 Pengujian III ... 73

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Waktu Proses Algoritma WASPAS ... 75

Tabel 4.16 Kompleksitas Algoritma WASPAS ... 77

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Google Maps ... 17

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa ... 21

Gambar 3.2 Flowchart Sistem ... 24

Gambar 3.3 Flowchart Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS). ... 25

Gambar 3.4 Arsitektur Umum Sistem ... 26

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem. ... 27

Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Administrator ... 29

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem User ... 30

Gambar 3.8 Sequence diagram sistem pemilihan Madrasah Aliyah ... 31

Gambar 3.9 Rancangan Antarmuka Halaman Utama Sistem Administrator... 32

Gambar 3.10 Rancangan Antarmuka Halaman Edit Data Sistem Administrator . 33 Gambar 3.11 Rancangan Antarmuka Halaman Tambah Data Sistem Administrator ... 34

Gambar 3.12 Rancangan Antarmuka Halaman Input Lokasi ... 35

Gambar 3.13 Rancangan Antarmuka Halaman Menu Utama ... 36

Gambar 3.14 Rancangan Antarmuka Halaman Input Ujian Nasional Menu Zonasi ... 37

Gambar 3.15 Rancangan Antarmuka Halaman Input Kriteria Sekolah Menu Non Zonasi ... 38

Gambar 3.16 Rancangan Antarmuka Halaman Daftar Info Sekolah ... 39

Gambar 3.17 Rancangan Antarmuka Halaman Bantuan ... 40

Gambar 3.18 Rancangan Antarmuka Hasil Sistem Zonasi ... 41

Gambar 3.19 Rancangan Antarmuka Hasil Sistem Non Zonasi ... 42

Gambar 3.20 Rancangan Antarmuka Halaman Data Kriteria dan Lokasi Sekolah ... 43

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Utama ... 46

Gambar 4.2 Tampilan Tambah Data ... 47

Gambar 4.3 Tampilan Edit Data ... 47

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Input Lokasi User ... 48

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Menu Utama ... 49

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Input Nilai Ujian Nasional ... 49

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Input Kriteria Sekolah ... 50

(14)

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Daftar Info Sekolah ... 51

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Bantuan ... 51

Gambar 4.10 Tampilan Hasil Sistem Zonasi ... 52

Gambar 4.11 Tampilan Hasil Sistem Non Zonasi ... 53

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Data Kriteria dan Lokasi Sekolah ... 54

Gambar 4.13 Pengujian Inputan Nilai Ujian Nasional User ... 55

Gambar 4.14 Hasil Pengujian Menghasilkan Rekomendasi Sekolah ... 56

Gambar 4.15 Pengujian I Kriteria Inputan oleh User ... 57

Gambar 4.16 Hasil Pengujian I Rekomendasi Sekolah User ... 57

Gambar 4.17 Pengujian II Kriteria Inputan oleh User ... 58

Gambar 4.18 Hasil Pengujian II Rekomendasi Sekolah User ... 58

Gambar 4.19 Pengujian III Kriteria Inputan oleh User ... 59

Gambar 4.20 Hasil Pengujian III Rekomendasi Sekolah User ... 59

Gambar 4.21 Grafik Akurasi Terhadap Input User ... 74

Gambar 4.22 Grafik Hasil Running Time Algoritma WASPAS ... 77

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Listing Program ………..85 Lampiran 2. Surat Izin Riset…….. ……….95 Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup……….96

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Madrasah Aliyah (MA) adalah pendidikan menengah formal dengan ciri khas islam di Indonesia yang setingkat dengan sekolah.menengah atas.(SMA), dibawah naungan Kementerian Agama. Jenjang kelas waktuh tempuh sama halnya seperti sekolah menengah atas yaitu selama 3 tahun, tujuan dari pendidikan Madrasah Aliyah yaitu untuk tercapainya tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan karakter manusia Indonesia seutuhnya yang beriman dan taat kepada Tuhan YME, berbudi pekerti, memiliki pengetahuan, keterampilan, berkepribadian yang disiplin dan.mandiri, serta.memiliki jiwa kemasyarakatan dan kebangsaan.

Berdasarkan data dari Kementerian Agama RI, kota Medan memiliki 32 Madrasah Aliyah dengan berbagai keunggulan serta fasilitas yang disediakan untuk memaksimalkan jalannya pendidikan umum dan pendidikan agama, banyaknya informasi yang diperoleh akan membantu calon siswa untuk dapat memertimbangkan pilihan sesuai kriteria yang diinginkan, keputusan untuk memilih sekolah tidaklah mudah, terutama apabila yang diinginkan berada di kota besar seperti kota Medan, selain jumlahnya yang banyak, setiap sekolah juga menawarkan fasilitas serta keunggulannya kepada calon siswa.

Di samping itu, para calon siswa dan orangtuanya menginginkan beberapa kriteria yang dianggap sebagai hal yang mempengaruhi terhadap keberlangsungan pendidikannya, mulai dari uang sekolah perbulan yang terjangkau, lokasi yang strategis, jarak sekolah dengan rumah, kemudahan akses transportasi, status akreditasi sekolah, ekstrakurikuler yang disediakan, serta fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap, dengan memilih sekolah yang tepat, akan mempengaruhi pendidikan serta masa depan kelak untuk melanjutkan pada tingkat perguruan tinggi, dan kelak, juga mempengaruhi lingkungan sekitar serta pekerjaan yang akan ditekuni, untuk dapat menyelesaikan masalah yang telah dijabarkan ini dapat diselesaikan menggunakan sistem pendukung keputusan dengan penerapan beberapa algoritma.

Sistem pendukung.keputusan bertujuan untuk menghasilkan sebuah solusi dari berbagai macam masalah yang interaktif, fleksibel dan dapat diadaptasi dimana

(17)

proses penentuan dalam keputusan melalui tahap hasil pengolahan data dengan hasil akhir yang diperoleh berupa alternatif-alternatif. Tersedia beberapa pilihan metode. yang digunakan. dalam suatu sistem pendukung keputusan, diantaranya adalah Weighted Aggregated Sum Product Assesment.(WASPAS).

Metode WASPAS merupakan sebuah kombinasi dari dua metode yang unik pada Multiple Criteria Decission Making (MCDM) yang didalamnya terdapat gabungan metode Weighted Sum Model (WSM) dan metode Weighted Product Model (WPM), langkah awal metode ini membutuhkan normalisasi linier dari tahap matriks keputusan, dimana matriks tersebut menggunakan dua persamaan (Chakraborty.S., E.K. Zavadskas dan Antucheviciene, J, 2015). Metode WASPAS tergolong dalam kelompok metode MCDM terbaru. Metode ini dikembangkan oleh Zavadskas, dkk pada tahun 2012 dan hingga saat ini telah berhasil diterapkan di berbagai bidang untuk mendukung pemecahan masalah dengan sifat yang berbeda.

Dari latarbelakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis ingin mengimplementasikan metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) ke dalam sebuah Sistem Pendukung Keputusan pemilihan Madrasah Aliyah di Kota Medan. Dimana Metode ini akan digunakan dalam menetapkan.

rekomendasi.sekolah sesuai kriteria yang akan dipilih oleh calon siswa serta sejumlah sekolah yang dijadikan alternatif pilihan.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan pada tugas akhir ini ialah proses dalam pemilihan sekolah dengan beragamnya jenis fasilitas serta keunggulan yang ditawarkan tiap sekolah yang akan membuat calon siswa dan orangtua sulit dalam menentukan pilihan sehingga dibutuhkan sistem dimana sistem ini akan mengaplikasikan metode. Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) pada sistem pendukung keputusan untuk memilih Madrasah Aliyah di kota Medan yang dijadikan alternatif pilihan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk membuat isi dan topik pembahasan dalam tugas akhir ini terlihat lebih terarah, oleh sebab itu penulis menjelaskan batasan permasalahan yang akan dibahas. Batasan-batasan masalah dalam pengelolaan tugas akhir ini dipaparkan sebagai berikut:

(18)

1. Metode yang diterapkan dalam sistem pendukung keputusan untuk memilih sekolah Madrasah Aliyah adalah metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS).

2. Untuk mengetahui nilai jarak antara lokasi yang diinginkan calon siswa pada sejumlah sekolah yang dijadikan alternatif pilihan digunakan Google Maps API.

3. Kriteria yang digunakan dalam menentukan keputusan adalah jarak, jumlah siswa, Jumlah jurusan, nilai dari ujian nasional, uang sekolah, akreditasi, beasiswa, fasilitas sekolah, ekstrakurikuler, les tambahan.

4. Data yang digunakan sebagai penelitian adalah 32 sekolah Madrasah Aliyah yang terdapat di kota Medan.

5. Kinerja algoritma diukur berdasarkan running time (ms) dan kompleksitas waktu Big-Θ.

6. Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) yang digunakan dalam tugas akhir ini tidak dibandingkan dengan metode yang lain.

7. Implementasi system berbasis android dan web, dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, Java dan menggunakan MySQL sebagai Database Management System.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan dan pembuatan Tugas Akhir ini adalah:

1. Membangun sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) untuk memilih sekolah Madrasah Aliyah di Kota Medan yang sesuai.

2. Mengetahui performa kinerja serta kompleksitas metode WASPAS melalui running time.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan memberi kemudahan bagi calon siswa untuk memperoleh sekolah yang tepat berdasarkan kriteria yang diinginkan dan melalui penelitian ini juga dapat mengetahui proses dan hasil dari metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS).

1.6 Penelitian yang Relevan

(19)

Berikut ini Penelitian yang berhubungan dengan metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) dipaparkan sebagai berikut :

1. Penelitian oleh Shankar Chakraborty, Ed, Kazimieras Zavadskas dan Jurgita Antucheviciene, (2015) yang berjudul “Aplication of WASPAS Method as Multi Criteria Decision Making Tool” disebutkan bahwa penerapan dan kegunaan metode WASPAS sebagai alat pengambilan keputusan divalidasi menggunakan lima contoh demonstratif, terbukti akan membantu dalam penerapannya secara luas sebagai alat MCDM yang efisien. Karena didasarkan pada matematika sederhana dan sehat, serta sifatnya yang cukup komprehensif, dapat diterapkan dengan sukses pada masalah pengambilan keputusan apa pun.

2. Penelitian oleh Gordan Stojic,Zelijko Stevic, Jurgita Antuncheviciene, Dragan Pamucar dan Marko Vasiljevic, (2018) yang berjudul “A Novel Rough WASPAS Approach for Supplier Selection in a Company Manufacturing PVC Carpentry Product” menyimpulkan bahwa pendekatan AHP-WASPAS memberikan agregasi objektif keputusan ahli dengan sepenuhnya memperhatikan ketidakakuratan dan subjektivitas yang berlaku dalam kelompok pengambilan keputusan, Pengembangan pendekatan baru berkontribusi pada peningkatan literatur yang mempertimbangkan penerapan teoritis dan praktis metode MCDM.

3. Penelitian oleh Suherni Prahesti Dian Eka Ratnawati dan Heru Nurwasito yang berjudul “Sistem Rekomendasi Pemilihan Sekolah. Menengah Atas.(SMA) Sederajat Kota Malang Menggunakan Metode AHP-ELECTRE Dan SAW”

menyimpulkan bahwa nilai akurasi dari pengujian sistem dengan menggunakan 47 pengujian data diharapkan hasil akurasi sebesar 82,98%.

4. Penelitian oleh Tundo dan Doni Kurniawan, (2019) berjudul “Implementation of the Weighted Aggregated Sum Product Assesment Method in Determining the Best Rice for Serabi Cake Making” menyatakan bahwa metode WASPAS dapat digunakan untuk menentukan rekomendasi beras terbaik berdasarkan kriteria yang ada, kriteria yang tepat dapat mempengaruhi nilai beras.

5. Penelitian oleh Budi Sunaryo dkk. (2019) berjudul “Sistem Pelacakan Lokasi Pelaporan Petugas Lapangan Irigasi Provinsi Sumatera Barat Berbasis GPS Smartphone dan WebGIS” menyimpulkan bahwa koordinat latitude dan longitude sebagai parameter kunci dalam proses pelacakan dapat dideteksi

(20)

dengan baik, dengan syarat akurasi GPS pada Android harus diatur dengan mode akurasi tinggi (high accuracy).

1.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang diterapkan pada tugas akhir ini adalah:

1. Studi Pustaka

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan berbagai referensi yang diperlukan dalam penelitian yang dapat berupa buku, skripsi, jurnal, makalah, artikel, situs internet, dan lainnya yang relevan dengan.penelitian penulis.

2. Analisa dan Perancangan

Di dalam tahap.ini, penulis melakukan analisis terhadap apa yang diperlukan dalam penelitian untuk kemudian akan dirancang dalam bentuk flowchart, diagram activity, dan desain antar-muka.

3. Implementasi

Pada tahap ini, dilakukan perancangan sistem yang dibuat dalam bentuk aplikasi berbasis.mobile dan administrator dalam bentuk web.

4. Pengujian

Pada tahap ini, dilakukan proses percobaan dan pengujian pada sistem berdasarkan dengan kebutuhan yang telah ditentukan sebelumnya kemudian memastikan program yang akan dibuat dapat berjalan seperti yang diinginkan.

5. Dokumentasi

Pada tahap ini, penelitian dilakukan dokumentasi dan penulisan laporan mengenai program tersebut yang bertujuan untuk menunjukkan hasil penelitian ini.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada skripsi ini.terdiri dari beberapa BAB, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latarbelakang masalah, rumusan.masalah, Batasan masalah,.tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian yang relevan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

(21)

Berisi tentang penjelasan singkat mengenai definisi sistem pendukung keputusan, metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS), running time, dan kompleksitas algoritma.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang analisis mengenai proses kerja metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) dan perancangan tampilan form dari aplikasi yang dibuat.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Berisi tentang penjelasan implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan sistem, skenario pengujian terhadap sistem yang telah dibangun serta pembahasan hasil pengujian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian dan saran berdasarkan hasil pengujian yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya.

(22)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung.keputusan ialah suatu sistem informasi khusus yang tujuannya sebagai membantu manajemen menyimpulkan keputusan tentang masalah bersifat semi terstruktur. Sistem ini mempunyai fungsi untuk memberikan rekomendasi alternatif yang berhubungan digunakan oleh pemakai untuk memudahkan dalam menentukan keputusan. (Nasrun Marpaung. 2017). Sistem pendukung keputusan sangat berguna dalam memecahkan permasalahan, baik semi terstruktur maupun.tidak terstruktur yang akan mempermudah setiap manajer atau user pengambil keputusan melaksanakan pemilihan pada alternatif - alternatif yang ada.

Sistem pendukung keputusan ini tidak untuk sebagai pengganti dalam pengambil keputusan akan tetapi lebih kepada memberikan saran untuk memecahkan suatu masalah.

2.1.1 Tahap Proses Pengambilan Keputusan

Sistem Pendukung.Keputusan didesain sebagai pendukung setiap langkah pengambilan keputusan diawali oleh pendeteksian masalah, penentuan pendekatan gunanyas sebagai jalannya pengambilan keputusan, pemilihan data yang berhubungan hingga pengevaluasian pilihan alternatif. Sebuah model yang menggambarkan langkah pengambilan keputusan. Proses ini secara khusus melibatkan empat langkah (Nurjannah, Nancy., Zainal Arifin dan Dyna Marisa Khairina. 2015), yaitu sebagai berikut :

a. Intelligence

Pada tahap ini adalah bagian dalam proses menelusuri dan mendeteksi setiap lingkup permasalahan hingga proses mengenali permasalahan. Setiap data dimasukan diperoleh, diproses, dan diujikan sehingga masalah teridentifikasi.

b. Design

Pada tahapan ini adalah bagian dalam proses penentuan, pengembangan, hingga meninjau Tindakan analisis yang dapat dilakukan. Kemudian melakukan proses dalam memahami permasalahan, memberikan solusi dan pengujian solusi yang layak.

c. Choice

(23)

Pada tahapan ini adalah bagian dalam proses pemilihan beberapa alternatif tindakan yang kemungkinan terjadi. Hasil dari pemilihan tersebut selanjutnya dilakukan implementasi kedalam proses penentuan keputusan.

d. Implementation

Pada tahapan ini bagian langkah-langkah tindakan yang direncanakan sehingga keputusan akhir dapat dilihat serta dapat melakukan penyesuaian saat diperlukan tahap perbaikan.

2.1.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Mengingat banyaknya definisi yang memahami mengenai pengertian dan menerapkan Sistem Pendukung Keputusan, sehingga menimbulkan banyak sekali pendapat berkenaan dengan sistem tersebut. Sistem Pendukung Keputusan mempunyai karakteristik diantaranya sebagai berikut :

1. Pengambilan keputusan didukung dalam penyelesaian setiap permasalahan terstruktur, semi struktur, hingga tidak terstruktur .

2. Tujuan hasil akhir untuk gabungan personil setiap tingkatan.

3. Mendukung di semua tahap pada pengambilan keputusan: klasifikasi, penataan, pilihan.

4. Adanya antarmuka pengguna atau sistem, dimana pengguna terus melakukan pengontrolan proses penentuan keputusan.

5. Menggunakan berbagai model matematis dan statistic yang berkesinambungan dengan pembahasan.

6. Berkemampuan dialog dalam menyerap informasi yang berkesinambungan dengan keinginan.

7. Mempunyai setiap subsistem yang saling terhubung sesama jenis sehingga berguna sebagai sistem dalam kesatuan.

8. Struktur data komprehensif dibutuhkan untuk melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

9. Strategi easy to use. Adalah kemudahan untuk digunakan dan

kemungkinan pemakai lebih leluasa dalam mengembangkan pendekatan- pendekatan baru dalam pembahasan masalah yang akan dihadapi.

10. Kemampuan sistem untuk beradaptasi dengan cepat, dimana penentu Keputusan dapat menghadapi permasalahan baru dan di saat yang sama

(24)

mungkin dapat menangani dengan melakulan adaptasi sistem terhadap perubahan kondisi yang terjadi (Turban et al., 2005).

2.2 Multi-Criteria Decision Making.(MCDM)

Multi-criteria decision making.(MCDM) adalah Teknik pada pengambilan keputusan melalui berbagai macam alternatif yang tersedia didasarkan kriteria- kriteria tertentu untuk mendapatkan pilihan alternatif terbaik. Di dalam MCDM ini terdiri dari beberapa unsur obyektif, attribute, dan tujuan.

• Attribute, yaitu mewujudkan, memaparkan ciri dari suatu obyek. contohnya panjang, lebar dan sebagainya.

• Obyektif merupakan tujuan perbaikan atau keinginan terhadap attribute, seperti memaksimalkan keuntungan, meminimalisir harga, dan lain - lainnya. Objektif didapat dari attribut yang akan menjadi salah satu objektif jika diberi arah tertentu pada attribut.

• Melakukan tujuan terlebih dahulu. Contohnya dalam suatu proyek memiliki obyektif untuk pemaksimalan profit, maka proyek tersebut memiliki target profit puluhan juta perbulan. (Fartindyyah N. dan Subiyanto. 2014).

Kriteria berarti patokan standar, kumpulan aturan ataupun umum yang memandu sesuatu pengambilan keputusan. Dalam mengambil keputusan dilalui berbagai tahap pemilihan atau merumuskan setiap atribut, setiap obyektif, hingga mencapai tujuan yang berbeda, untuk itu, atribut, obyektif hingga tujuan yang dianggap sebuah kriteria. Kriteria dirumuskan dari berbagai kebutuhan-kebutuhan mendasar pada manusia serta setiap nilai yang diinginkan. Terdapat beberapa kategori dari Multi Criteria Decision Making (MCDM), yaitu sebagai berikut.

1. Multiple Objective Decision Making.(MODM) 2. Multiple Attribute Decision Making.(MADM)

Multiple Objective Decision Making.(MODM) menjelaskan tentang desain perancangan, di mana setiap teknik optimasi matematik digunakan, untuk alternatif yang jumlahnya sangat besar (mendekati tidak terhingga) hingga dapat menjawab pertanyaan apa dan seberapa banyak.

Multiple Attribute Decision Making.(MADM) ini menjelaskan masalah dalam pemilihan sedikit membutuhkan analisa matematis atau digunakan pada saat sejumlah kecil pemilihan terhadap alternatif saja.

(25)

2.3 Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS)

Menurut E.K Zavadskas, J dkk (2013), Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment.(WASPAS) meliputi penggunaan bobot untuk menentukan kriteria seleksi yang paling tepat. Metode ini menggunakan kombinas dari dua sumber yang yang disebut Weighted Sum Model (WSM) dan model Weighted Product Model (WPM), metode ini menggunakan normalisasi linier pada awalnya melalui elemen yang dihasilkan. Metode WASPAS menemukan kriteria kecocokan terbaik berdasarkan dua kriteria optimal yaitu kriteria optimasi pertama, kriteria keberhasilan rata-rata tertimbangan yang relevan dari metode WSM. Ini adalah strategi umum yang diterapkan pada MCDM dalam pengevaluasian beberapa opsi terhadap beberapa kriteria.

2.3.1 Langkah-langkah metode WASPAS

Penerapannya pertama-tama membutuhkan pengembangan matriks keputusan / evaluasi, X = [xij] m×n.

[Xij]mxn = [

X11 X12 − − X1n

X21 X22 − − X2n

− − − − −

− − − − −

Xm1 Xm2 − − Xmn]

……….(2.1)

Dimana :

Xij adalah penilaian dari alternatif ke-i terhadap kriteria ke-j

m adalah jumlah alternatif n adalah jumlah kriteria.

Agar ukuran kinerja dapat dibandingkan dan tidak berdimensi, semua elemen dalam matriks keputusan dinormalisasi menggunakan dua persamaan berikut:

𝑋̅ij= 𝑋ij

maxi 𝑋ij untuk kritera benefit.

𝑋̅ij=mini 𝑋ij

𝑋ij untuk kritera cost. ……… (2.2) Dimana:

𝑋̅ij adalah nilai yang dinormalisasi dari Xij.

(26)

∑ 𝑋̅ij 𝑛

𝑗=1

∏(𝑋̅ij)

𝑛

𝑗=1

Kriteria pertama dari optimalitas, yaitu kriteria keberhasilan metode WSM.

Ini adalah strategi MCDM yang populer dan diterima dengan baik yang diterapkan untuk mengevaluasi sejumlah alternatif sehubungan dengan serangkaian kriteria keputusan. Berdasarkan metode WSM (Naveen Jain dan A. R. Singh. 2018), total kepentingan relatif dari alternatif ke-i dihitung sebagai berikut:

Qi(1) = wj, ……….(2.3)

Dimana :

wj adalah bobot (kepentingan relatif) dari kriteria j.

Di sisi lain, menurut metode WPM (Naveen Jain dan A. R. Singh. 2018), kepentingan relatif total alternatif i tersebut dievaluasi menggunakan persamaan berikut:

Qi(2) = w𝑗 ………(2.4)

Kriteria umum gabungan dari perhitungan WSM dan Metode WPM adalah sebagai berikut (Saparauskas et al., 2011):

Qi =0,5Qi(1)+0,5Qi(2) = 0,5 wj + 0,5 w𝑗 ………..(2.5)

Untuk meningkatkan akurasi peringkat dan efektivitas proses pengambilan keputusan, dalam metode WASPAS, persamaan yang lebih umum untuk menentukan total kepentingan relatif dari alternatif ke-i dikembangkan (Zavadskas et al., 2012; Zavadskas et al., 2013a, b ) seperti di bawah ini:

Qi = 𝜆Qi(1) + (1-𝜆)Qi(2) ………(2.6)

Dimana: 𝜆=0,0,5,…,1.

Alternatif yang layak sekarang diberi peringkat berdasarkan nilai Q dan alternatif terbaik memiliki nilai Q tertinggi. Dalam Persamaan. (2.6) bila nilai λ=0 maka metode WASPAS diubah menjadi WPM, dan bila λ=1 menjadi metode

∑ 𝑋̅ij 𝑛

𝑗=1

∏(𝑋̅ij)

𝑛

𝑗=1

(27)

WSM. Ini telah diterapkan untuk memecahkan masalah MCDM untuk meningkatkan akurasi peringkat dan memiliki kemampuan untuk mencapai akurasi estimasi tertinggi (Bagocius et al., 2013).

Untuk masalah pengambilan keputusan tertentu, nilai optimal λ dapat ditentukan saat mencari fungsi berikut (Zavadskas et al., 2012):

λ= 𝜎2(𝑄𝑖(2))

𝜎2(𝑄𝑖(1))+𝜎2(𝑄𝑖(2)) ………(2.7)

Persamaan 𝜎2(𝑄𝑖(1)) dan 𝜎2(𝑄𝑖(2)) dapat dihitung dengan menerapkan persamaan di bawah ini:

𝜎2(𝑄𝑖(1))= ………(2.8)

𝜎2(𝑄𝑖(2))= ……….(2.9)

Estimasi persamaan dari nilai kriteria awal yang dinormalisasi adalah dihitung sebagai berikut:

………..(2.10)

Persamaan estimasi alternatif dalam metode WASPAS tergantung dari persamaan pendekatan WSM dan WPM serta nilai λ. Mungkin bermanfaat untuk menghitung nilai optimal λ dan memastikan akurasi estimasi maksimum. Mungkin juga penting untuk mempelajari pengaruh nilai λ yang optimal pada peringkat akhir dari alternatif.

Contoh kasus :

Siswa SMP sebuah sekolah di kota Medan akan meneruskan pendidikannya di Madrasah Aliyah kota Medan. Siswa tersebut ingin memilih sekolah yang tepat dengan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan. Terdapat 3 variabel kriteria

∑ 𝑤𝑗2 𝜎2(𝑋̅ij)

𝑛

𝑗=1

(28)

yaitu jarak, daya tampung dan Nilai UN calon siswa. Setiap tabel berikut ini merupakan tabel kriteria dengan nilai dan bobotnya masing-masing. Untuk memperjelas mengenai nilai di tiap-tiap tabel kriteria sekolah dapat dilihat di Tabel 2.1 sampai Tabel 2.3 berikut ini.

a. Jarak (K1)

Tabel 2.1 Pembobotan Jarak

Jarak Bobot

0 – 3000 1

3001 – 6000 2

6001 – 9000 3

9001 – 12000 4

>12000 5

Pada table 2.1 diatas setiap jarak memiliki bobot masing-masing sesuai dengan batas jarak yang telah ditentukan.

b. Daya Tampung (K2)

Tabel 2.2 Pembobotan Daya Tampung

Daya tampung Bobot

> 400 5

300 – 399 4

200 – 299 3

100 – 199 2

<100 1

Pada table 2.2 diatas setiap daya tampung memiliki bobot masing-masing sesuai dengan batasnya.

c. Nilai UN (K3)

Tabel 2.3 Pembobotan Nilai UN

Nilai UN Bobot

(29)

0 – 20 1

21 – 40 2

41 – 60 3

61 – 80 4

81 - 100 5

Pada table 2.3 diatas setiap Nilai UN memiliki bobot berdasarkan batas-batas yang telah ditentukan.

Pada table 2.4, setiap kriteria memiliki contoh data yang berbeda berdasarkan masing-masing alternatif, sehingga akan dilakukan proses pembobotan.

Tabel 2.4 Data Alternatif

Alternatif Kriteria

Kode Nama Sekolah Jarak (K1)

Daya Tampung (K2)

Nilai UN min (K3)

A1 MAN 1 6000m 430 70

A2 MAN 3 2950m 350 60

A3 MAPN 4 6400m 325 50

Tabel 2.5 Bobot Setiap Kriteria

Kriteria Bobot

Jarak (K1) 50

Daya Tampung (K2) 25

Nilai UN (K3) 25

Pada tabel 2.5, masing-masing kriteria memiliki bobot yang telah ditentukan oleh user sebelumnya.

Tabel 2.6 Pembobotan

Alternatif Kriteria

Kode K1 K2 K3

Cost benefit benefit

A1 2 5 4

(30)

A2 1 4 3

A3 3 4 3

Tabel 2.6. Pembobotan dapat pula disebut sebagai pembentukan matriks x, selanjutnya adalah melakukan proses normalisasi untuk setiap kriteria.

Normalisasi kriteria jarak (K1) = cost A1 1,1 = mini 𝑋ij

𝑋ij = 1

2 = 0,5 A2 1,2 = mini 𝑋ij

𝑋ij = 1

1 = 1 A3 1,3 = mini 𝑋ij

𝑋ij = 1

3 = 0,333333

Normalisasi kriteria daya tampung (K2) = benefit A1 2,1 = 𝑋ij

maxi 𝑋ij = 5

5 = 1 A2 2,2 = 𝑋ij

maxi 𝑋ij = 4

5 = 0,8 A3 2,3 = 𝑋ij

maxi 𝑋ij = 4

5 = 0,8

Normalisasi kriteria nilai UN (K3) = benefit A1 3,1 = 𝑋ij

maxi 𝑋ij = 4

4 = 1 A2 3,2 = 𝑋ij

maxi 𝑋ij = 3

4 = 0,75 A3 3,3 = 𝑋ij

maxi 𝑋ij = 3

4 = 0,75

Setelah mendapatkan hasil dari normalisasi menggunakan rumus benefit dan cost, hasilnya ditampilkan pada tabel 2.7 berikut ini:

Tabel 2.7 Normalisasi Matriks

Alternatif K1 K2 K3

A1 0,5 1 1

A2 1 0,8 0,75

A3 0,333333 0,8 0,75

(31)

Langkah berikutnya mengoptimalkan atribut dengan mengalikan terhadap bobot dari. setiap kriteria menggunakan persamaan (2.5) diatas. Proses perhitungan sebagai berikut:

A1(Q1) = 0,5 wj + 0,5 = 0,5∑ (0,5*0,5) + (1*0,25) + (1*0,25) + 0,5 ∏ (0,5)0,5*(1)0,25 * (1)0,25 = 1,72860339.

A2(Q2) = 0,5 wj + 0,5 = 0,5∑ (1*0,5) + (0,8*0,25) + (0,75*0,25) + 0,5 ∏ (1)0,5*(0,8)0,25 * (0,75)0,25 = 1,88192324.

A3(Q3) = 0,5 wj + 0,5 = 0,5∑ (0,333333*0,5) + (0,8*0,25)+(0,75*0,25) + 0,5 ∏ (0,333333)0,5*(0,8)0,25 * (0,75)0,25 = 1,50393148.

Tabel 2.8 Peringkat setiap alternatif

Alternatif Keterangan Hasil Peringkat

A1 MAN 1 1,72860339 2

A2 MAN 3 1,88192324 1

A3 MAPN 4 1,50393148 3

Pada tabel 2.8, A2 menjadi peringkat pertama dikarenakan memiliki nilai yang paling besar daripada nilai yang lain, dalam kasus ini sekolah MAN 3 menjadi alternatif terbaik untuk dijadikan rekomendasi sekolah.

2.4 Google Maps

Google Maps memiliki layanan penggambaran virtual yang ditumbuhkan oleh Google, layanan Google Maps berisi banyak informasi pemetaan wilayah terutama lokasi, jalan, informasi bisnis, kontak serta penunjuk arah perjalanan. Layanan google ini bersifat open source untuk para pengembang. Layanan ini dapat terintegrasi di browser desktop dan via mobile. Adapun yang dimaksud google maps dalam penelitian ini, yaitu merupakan sebuah aplikasi yang dimiliki oleh smartphone android yang dapat dijadikan sebagai sistem panduan navigasi. Dalam memanfaatkan layanan ini, maka pengembang diberikan kemudahan yang akan didapatkan dalam membangun aplikasi yang membutuhkan pemetaan tidak perlu membuat gambar peta, karena layanan google telah menyediakannya. diperlukan google maps API untuk dapat menikmati layanan dari google maps sesuai dengan

(32)

Gambar 2.1 Google Maps

kebutuhan. API adalah library Javascript yang ditawarkan oleh layanan Google sehingga code-code tersebut terintrgrasi ke dalam web atau aplikasi lain yang akan dibangun (Utari, Dyah., dan Arief Wibowo, 2013).

“Map Of Lyon City Free Vector”

(https://www.vecteezy.com/vector-art/165899-map-of-lyon-city).

2.4.1 GPS (Global Positioning System)

GPS.(Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi yang bisa menentukan lokasi dan kecepatan dengan menggunakan sinyal pada satelit navigasi yang melintas pada orbitnya. Sinyal pada satelit navigasi menghasilkan informasi berupa kecepatan pada titik acuan tertentu, waktu dan posisi objek dalam ruang tiga dimensi (bujur, lintang, ketinggian) di permukaan bumi.

Berikut ini adalah mekanisme kerja GPS, diantaranya sebagai berikut : 1. Gunakan perhitungan “triangulasi” satelit.

2. Pada perhitungan triangulasi, penaksiran jarak memanfaatkan waktu perjalanan sinyal radio yang tersedia pada GPS.

3. Untuk proses penaksiran waktu perjalanan, GPS membutuhkan ketelitian waktu yang tinggi.

4. Ketinggian dan posisi satelit di orbitnya harus tahu dengan pasti sehingga dapat dilakukan perhitungan jarak.

(33)

5. Waktu perjalanan sinyal pada atmosfer harus dikoreksi hingga diterima receiver.

Terletak 24 satelit dalam sistem ini mengirim sinyal dalam bentuk gelombang sangat kecil ke bumi. Sinyal ini kemudian diterima oleh GPS receiver di permukaan yang selanjutnya akan menggabungkan informasi pada jam atom satelit GPS berakurasi tinggi. Untuk proses menghitung posisi dua dimensi (longitude dan latitude) dan rekam jejak pergerakan, GPS receiver ini harus mengambil sinyal minimal tiga satelit. Didalam melakukan perhitungan posisi tiga dimensi (longitude, latitude dan altitude) Didalam sistem, GPS reciever harus menerima empat atau lebih satelit, maka sudah dapat memastikan posisi lokasi user, kemudian GPS melakukan perhitungan informasi lainnya yaitu kecepatan, arah tujuan, perjalanan yang dituju, jarak tujuan, jalur, matahari terbit, terbenamnya matahari dan lain-lainnya. Satelit akan mengirimkan sinyal ke GPS yang digunakan untuk perhitungan jalannya waktu (travel time) yang biasanya disebut dengan Time of Arrival.(TOA). Berdasarkan prinsip dalam fisika dalam mengukur jarak bisa diperoleh melalui cepat rambat sinyal dikalikan dengan waktu.

2.5 Running Time

Running time merupakan banyaknya waktu yang digunakan dalam algoritma hingga dapat mengeksekusi masalah hingga selesai dalam sebuah perangkat dimulai saat algoritma berjalan sampai ketika algoritma selesai, pengukuran running time pada sesama algoritma bergantung pada input yang diberikan.

2.6 Kompleksitas Algoritma

Sebuah algoritma yang digunakan tidak dituntut harus akurat, tetapi juga efisien.

Efisiensi algoritma dapat diukur dengan waktu eksekusi dan kebutuhan area memori. Ukuran jumlah perhitungan yang dilakukan sebuah algoritma hingga memecahkan masalah disebut kompleksitas algoritma. Secara umum, algoritma yang dapat menyelesaikan masalah dalam waktu singkat kurang kompleks, dan algoritma yang membutuhkan waktu lebih lama dalam menuntaskan masalah yang lebih kompleks umumnya sangat kompleks. Kompleksitas algoritma memiliki dua bagian diantaranya kompleksitas ruang hingga kompleksitas waktu. Pada tugas akhir ini yang dibahas adalah kompleksitas waktu.

(34)

Kompleksitas waktu biasanya dilambangkan dengan T(n). Kompleksitas waktu diukur sebagai jumlah Langkah komputasi yang digunakan dalam menjalankan sebuah algoritma berdasarkan ukuran input n. dimana ukuran input tersebut adalah jumlah data yang diproses oleh algoritma. Kompleksitas waktu asimptotik yaitu menganalisis tingkat efisiensitas asimptotik dalam sebuah algoritma yang jadi penentu kompleksitas waktu. Pada umumnya kompleksitas algoritma secara asimptotik dilambangkan oleh notasi big-Θ.

Kompleksitas waktu dalam algoritma dapat dihitung dari kode program yang digunakan. Kolom C menunjukkan berapa kali prosesor melakukan perhitungan. Kolom # menunjukkan variabel yang menghitung eksekusi baris dalam program. Kolom C X # dihitung dengan mengalikan kolom C dengan #.

Perhitungan ini berdasarkan persamaan :

𝑇 (𝑛) = Σ𝐶𝑖#𝑖 --- (1).

(35)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis merupakan bagian tahapan penelitian dalam perancangan sistem yang dijalankan dan memiliki tujuan untuk mengruaikan kebutuhan dan menemui problematika yang kemungkinan terjadi di sistem. Hal ini memudahkan proses merancang sistem terbaru hingga memodifikasi sistem yang sudah ada, memfasilitasi langkah demi langkah merancang sistem, dan menciptakan sistem yang berdaya guna dan efektif. Dalam hal ini, analisis sistem memiliki dua tahap, diantaranya adalah analisis masalah dan analisis kebutuhan sistem.

3.1.1 Analisis Masalah

Masalah akan dianalisis pada tugas akhir ini yaitu bagaimana menentukan sekolah yang cocok untuk calon siswa melalui peninjauan kriteria-kriteria yang ditawarkan sekolah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). untuk itu dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang bisa membantu calon siswa untuk menentukan Madrasah Aliyah terbaiknya, yang mana sistem ini menggunakan metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) serta google maps API sebagai penentuan jarak lokasi calon siswa ke tempat alternatif sekolah. Didalam menganalisis masalah tersebut dapat dipersepsikan melalui Ishikawa diagram.

Ishikawa diagram adalah suatu desain diagram untuk mengenali hubungan setiap masalah dengan faktor-faktor penyebab yang tumbuh di dalam sesuatu permasalahan. Diagram Ishikawa dalam permasalahan ini bisa dilihat di Gambar 3.1 berikut.

(36)

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa

Di gambar 3.1. ini menggambarkan identifikasi masalah utama adalah pemilihan Madrasah Aliyah di kota Medan. Permasalahan dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian yang terdiri atas material, manusia, metode dan sistem.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Menganalisis kebutuhan dalam sistem merupakan tahapan selanjutnya dari berlangsungnya permasalahan yang dianalisis bertujuan sebagai pemahaman batas- batas, persyaratan serta kemampuan yang dibutuhkan didalam sistem hingga kemudian dapat dikembangkan hingga sistem terbaru terbentuk yang sesuai diharapkan. Kebutuhan yang dianalisis sistem ini terdiri dari dua bagian diantaranya yaitu :

3.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Menganalisis kebutuhan fungsional didalamnya berisi fitur-fitur apa yang mestinya dimiliki setiap sistem dan instruksi yang diterima oleh sistem pada saat menampung inputan tertentu. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa kebutuhan praktis yang mendukung sistem yaitu :

1. Sistem dapat memetakan penanda lokasi perangkat dan mengatur penanda sesuai lokasi yang diinginkan.

2. Sistem harus sanggup mengelola informasi penanda yang telah ditetapkan.

(37)

3. Sistem mampu menemukan jarak pada lokasi user dengan lokasi alternatif sekolah menggunakan Google Maps API.

4. Sistem bisa menghasilkan rekomendasi Madrasah Aliyah dengan menerapkan metode WASPAS.

5. Sistem dapat memaparkan running time pada metode WASPAS untuk melihat performanya.

3.1.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Didalam menganalisis kebutuhan non fungsional ini membahas tentang batasan fitur-fitur atau metode yang telah tersedia di sistem seperti penyeragaman dalam sistem, pembatasan waktu, dan batasan peningkatan proses. Kebutuhan non fungsional dalam sistem ini yaitu:

1. Sistem yang rencana dibangun mempunyai visual yang mudah dipakai dan mudah diakses oleh user.

2. Desain sistem menampilkan hal yang menarik untuk user.

3. Perangkat yang akan dipakai pada pengguna dalam menjangkau layanan haruslah terhubung ke jaringan internet.

4. Sistem mempunyai fitur bantuan yang dapat membantu memahami tahapan kerja sistem bagi user.

3.1.3 Analisis Proses

Analisis proses ini menjelaskan sistem yang dibangun pada tugas akhir ini menerapkan google maps API dalam menentukan jarak setiap alternatif sekolah dengan lokasi user. Metode WASPAS sebagai sistem pendukung keputusan memilih sekolah Madrasah Aliyah di Kota Medan yang cocok pada kriteria-kriteria inputan user. Sistem ini akan menentukan rekomendasi alternatif sekolah yang tepat inputan user. Proses yang dilakukan pada sistem dijelaskan sebagai berikut.

3.1.3.1 Penentuan Kriteria

Kriteria yang diterapkan dalam penelitian ini adalah uang sekolah, jarak sekolah, jumlah siswa, jumlah jurusan, fasilitas, ekstrakurikuler, Akreditasi, les Tambahan, beasiswa, ujian nasional. Dimana user menginputkan nilai dari ujian nasional dan lokasi sekarang sebagai bahan untuk perhitungan nilai, untuk data dari beberapa kriteria sekolah didapat melalui data Kementerian Agama Kota Medan.

(38)

3.1.3.2 Penentuan Parameter Kriteria Sekolah

Sistem ini menggunakan data terukur pada seluruh kriteria sekolah. Parameter seluruh kriteria sekolah dipaparkan pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Data Nilai Kriteria Sekolah

No. Kriteria Parameter Nilai Parameter

1.

Uang Sekolah

Rp.0 – Rp.100.000 1

Rp.110.000 – Rp.200.000 2 Rp.210.000 – Rp.300.000 3 > Rp.300.000 4

2. Jarak Sekolah 0 – 5 Km 1

6 – 10 Km 2

11 – 15 Km 3

> 15 Km 4

3. Jumlah Siswa 0 – 400 Siswa 1

410 – 800 Siswa 2

810 – 1200 Siswa 3

> 1200 Siswa 4

4. Jumlah Jurusan 1 1

2 2

3 3

> 3 4

5. Fasilitas Sangat Lengkap 1

Lengkap 2

Kurang Lengkap 3

6. Ekstrakurikuler 0 – 10 1

11 – 20 2

21 – 30 3

> 30 4

7. Akreditasi A 3

B 2

C 1

8. Les Tambahan Ada 2

(39)

Tidak Ada 1

9. Beasiswa Ada 2

Tidak Ada 1

3.2 Flowchart

Flowchart adalah diagram yang menggambarkan rangkaian kegiatan yang dikerjakan untuk menghasilkan solusi dari suatu masalah.

3.2.1 Flowchart Sistem

Gambar 3.2 Flowchart Sistem

(40)

Pada gambar 3.2 menjelaskan alur kerja pemilihan sekolah Madrasah Aliyah di kota Medan yang diawali dengan calon siswa melakukan input data lokasinya berada, kemudian calon siswa memasukkan kriteria-kriteria alternatif yang diinginkan calon siswa untuk selanjutnya dilakukan proses memilih sekolah dengan menerapkan metode WASPAS. Hasil dari perhitungan menggunakan metode akan berupa bagan rekomendasi pilihan sekolah dari kriteria yang diinputkan dan menampilkan waktu berjalan metode WASPAS.

3.2.2 Flowchart metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS)

Gambar 3.3 Flowchart Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS).

(41)

Alur kerja pada metode WASPAS (Gambar 3.3) yaitu metode akan diawali dengan penentuan bobot dan kriteria. Kemudian membuat matriks keputusan dari kriteria- kriteria sekolah yang telah ditetapkan. Selanjutnya melakukan normalisasi matriks menggunakan rumus cost apabila kriteria berjenis cost dan menggunakan rumus benefit apabila kriteria berjenis benefit. Selanjutnya matriks yang telah dinormalisasi diproses dengan menghitung nilai alternatif (Qi) dan selanjutnya alternatif paling baik adalah alternatif yang mempunyai nilai Qi tertinggi.

3.3 Arsitektur Umum Sistem

Arsitektur umum sistem adalah suatu perancangan yang menggambarkan alur, proses dan interaksi setiap komponen dari sistem. Perancangan sistem ini dijelaskan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Arsitektur Umum Sistem

Tahapa dari perjalanan kerja sistem yang terdiri dalam arsitektur umum sistem pada Gambar 3.4 dipaparkan sebagai berikut :

1. Admin menginputkan alternatif, keriteria dan lainnya seperti bobot kriteria pada website.

2. Calon siswa (user) mengoperasikan sistem kemudian memasukkan data lokasi saat ini dengan menerapkan Google Maps API.

(42)

3. User mengeksekusi menu yang tersedia untuk dikerjakan di sistem.

4. Didalam menu zonasi, user harus menginput nilai dari ujian nasional (UN), kemudian sistem akan mengitung nilai dari ujian nasional dan jarak ke setiap masing-masing sekolah. kemudian sistem akan melaksanakan pemilihan sekolah dari jarak lokasi user saat ini dengan setiap alternatif sekolah hingga nilai pada ujian nasional.

5. Di bagian sistem non zonasi user harus menginput semua kriteria yang diinginkan , selanjutnya akan dilakukan teknik penyortiran sekolah oleh sistem menggunakan metode metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS).

6. Saat semua data-data telah diproses kemudian sistem memperlihatkan rekomendasi alternatif sekolah.

3.4 Perancangan Sistem

Didalam tahap perancangan dilakukan pemodelan agar dapat membantu rancangan sistem yang akan dibangun sesuai keinginan dan tujuan pengguna. Perancangan ini divisualkan memakai diagram use case, sequence diagram, dan activity diagram.

3.4.1 Use case diagram

Use case diagram adalah sebuah diagram yang mewujudkan hubungan antara sistem dan pengguna. Diagram ini mengemukakan penjelasan berkenaan dengan tugas sistem dari perspektif user. Use case diagram ini dijelaskan di Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem.

(43)

Pada gambar 3.5 diatas menjelaskan bahwa sistem terbagi atas administrator dan user (calon siswa). Didalam sistem administrator, admin harus mempunyai akun yang terdaftar di dalam database untuk dapat mengelola sistem administrator.

Admin bisa membuka menu data alternatif, data jarak, data bobot. Admin bisa menambah, mengubah maupun menghapus pada menu data alternatif. Pada menu data jarak, admin dapat menghapus dan mengubah data jarak. Pada menu bobot kriteria, admin hanya bisa mengubah data.

Sistem user (calon siswa) bisa dibuka oleh semua user, saat sistem dijalankan, user diharuskan menginput data lokasi yang selanjutnya sistem bisa mengerjakan perhitungan jarak berdasarkan lokasi yang diinputkan user. Kemudian user akan masuk pada menu utama, di dalam menu utama terdapat menu-menu seperti menu zonasi, menu non zonasi, menu info sekolah, dan menu bantuan. Pada menu zonasi, user diharuskan menginput data nilai dari ujian nasional yang kemudian akan diproses sesuai dengan aturan sistem. Setelah itu sistem bisa menampilkan rekomendasi sekolah dan user dapat melihat sekolah yang direkomendasikan secara detail. Apabila user memilih menu non zonasi, user diminta menginput kriteria-kriteria sesuai dengan keinginan yang selanjutnya akan diproses menggunakan metode WASPAS. Selanjutnya sistem menampilkan hasil perhitungan berbentuk bagan rekomendasi sekolah dan user dapat melihat lebih detail sekolah yang direkomendasikan.

3.4.2 Activity Diagram

Dalam bentuk ini, Activity diagram memvisualisasikan alur kerja pada sistem, mulai saat sistem dijalankan, proses, hingga proses sistem tersebut diakhiri.

Activity diagram akan digambarkan dalam penelitian ini adalah sistem administrator hingga sistem user (Calon Siswa).

3.4.2.1 Activity Diagram Sistem Administrator

(44)

Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Administrator

Pada Gambar 3.6 memaparkan proses dari alur kerja sistem saat admin mengaktifkan sistem yang kemudian menanyangkan tampilan masuk. Admin menginput data berupa username dan password, selanjutnya admin memilih tombol masuk. Setelah data diinput kemudian diambil oleh sistem untuk disesuaikan pada data yang tersedia di database. Apabila data yang relevan ditemukan, selanjutnya sistem bisa mengarahkan ke tampilan utama sistem. Bila tidak menemukan data yang relevan, sistem menampilkan pesan ketidakcocokan data akun, selanjutnya admin bisa mencoba kembali menginputkan data. Sistem bisa keluar dari administrator dengan cara memilih tombol keluar pada menu dan seketika sistem melakukan penghapusan session pada sistem.

3.4.2.2 Activity Diagram Sistem User

(45)

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem User

Pada gambar 3.7 menunjukkan proses sistem akan memulai saat user menginputkan lokasi user, kemudian sistem akan meneriman inputan user. Jika perangkat belum menghidupkan fitur gps, maka sistem bisa memberikan perintah untuk segera menghidupkan gps. Kemudian sistem bisa mengharuskan user untuk menginput nilai UN SMP/MTS jika memilih fitur sistem zonasi yang akan menginput seluruh kriteria sekolah yang tersedia. Apabila user memilih fitur sistem non zonasi, sistem akan melaksanakan pemilihan berdasarkan fitur yang ditentukan oleh user.

Hasilnya berupa alternatif setiap sekolah dan waktu berjalan yang akan diperlihatkan untuk user. Selanjutnya user bisa menentukan alternatif sekolah yang

(46)

tepat untuk melihat informasi lebih detail dan lokasi sekolah. Hasil tersebut akan diperlihatkan untuk user.

3.4.3 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram yang menjelaskan perilaku setiap objek yang berinteraksi di sebuah sistem melalui penerimaan pesan kemudian dikirim oleh objek berdasarkan waktu yang berurutan. Sequence yang akan dipaparkan pada tugas akhir ini adalah sequence diagram pada pemiliham Madrasah Aliyah sesuai dengan inputan user. Sequence diagram bisa dilihat di gambar 3.8.

Gambar 3.8 Sequence diagram sistem pemilihan Madrasah Aliyah

3.4.4 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka adalah sebuah bagian mendasar dalam sebuah aplikasi saat akan membangun sistem. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengguna untuk mengerti fitur yang tesedia pada sistem dan menggunakannya secara mudah.

3.4.4.1 Perancangan Antarmuka Sistem Administrator

Sistem administrator ialah sistem yang hanya bisa diakses oleh akun admin untuk memanajemen data yaitu data alternatif, data jarak dan data bobot. Mengenai rancangan antarmuka pada sistem administrator dijelaskan sebagai berikut :

1. Rancangan Antarmuka Menu Data Sekolah

(47)

Pada saat admin berhasil login, sistem akan memperlihatkan halaman utama yang berisi data-data sekolah pada sistem administrator. Perancangan antarmuka untuk tampilan utama sistem administrator dijelaskan pada Gambar 3.9.

Keterangan antarmuka halaman utama administrator dijelaskan pada tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Rancangan Antarmuka Halaman Utama Administrator No. Nama Keterangan

1. Tombol Tombol untuk berpindah pada halaman lainnya 2. Label Label yang Menampilkan nama akun admin 3. Tombol Tombol untuk keluar dari halaman administrator

4. Tombol Tombol untuk menambah data pada tabel yang ditampilkan 5. Label Label yang menampilkan nama halaman sekarang

6. Tabel Tabel yang berisi data-data Sekolah berasal dari database 7. Icon Icon sebagai tombol untuk menambah dan menghapus data

2. Rancangan Antarmuka Halaman Edit Data Sistem Administrator

Gambar 3.9 Rancangan Antarmuka Halaman Utama Sistem Administrator

(48)

Pada saat admin menekan tombol untuk mengedit data, sistem akan mengarahkan ke halaman edit data pada sistem administrator. Rancangan antarmuka untuk halaman edit data sistem administrator dijelaskan pada Gambar 3.10.

Keterangan antarmuka halaman edit data sistem administrator dijelaskan pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3 Rancangan Antarmuka Halaman Edit Data Sistem Administrator No. Nama Keterangan

1. Tombol Tombol untuk berpindah pada halaman sebelumnya 2. Label Label yang Menampilkan nama halaman edit data 3. Label Label berisi nama dari bagian data yang akan diedit 4. Input Berfungsi sebagai penampung inputan data

5. Dropdown Berfungsi sebagai menu pilihan yang berisi pilihan data 6. Tombol Berfungsi sebagai tombol untuk mengirim data yang

telah diinput.

3. Rancangan Antarmuka Halaman Tambah Data Sistem Administrator

Gambar 3.10 Rancangan Antarmuka Halaman Edit Data Sistem Administrator

(49)

Pada saat admin menekan tombol untuk menambah data, sistem akan mengarahkan ke halaman tambah data pada sistem administrator. Rancangan antarmuka pada halaman tambah data sistem administrator dijelaskan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Rancangan Antarmuka Halaman Tambah Data Sistem Administrator

Keterangan antarmuka halaman tambah data sistem administrator dijelaskan pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Rancangan Antarmuka Halaman Edit Data Sistem Administrator No. Nama Keterangan

1. Tombol Tombol untuk berpindah pada halaman sebelumnya 2. Label Label yang Menampilkan nama akun admin

3. Tombol Tombol untuk keluar dari halaman administrator 4. Label Label yang menampilkan nama halaman tambah data 5. Label Label berisi nama dari bagian data yang akan ditambah 6. Input Input berfungsi sebagai penampung inputan data

7. Dropdown Berfungsi sebagai menu pilihan yang berisi pilihan data 8. Tombol Sebagai tombol untuk mengirim data yang telah diinput.

3.4.4.2 Perancangan Antarmuka Sistem User (Calon Siswa)

Sistem user memiliki halaman input lokasi user, halaman menu seperti menu zonasi, menu non zonasi, menu bantuan, menu daftar info Sekolah juga halaman rekomendasi Sekolah. Adapun rancangan antarmuka dapat dilihat sebagai berikut.

(50)

1. Rancangan Antarmuka Halaman Input Lokasi

Pada halaman ini menampilkan peta Google maps dan suatu marker yang dapat digeser sesuai lokasi yang diinginkan user, kemudian akan di proses jarak kepada setiap alternatif Sekolah. Perancangan antarmuka halaman peta ditunjukkan pada gambar 3.12 berikut.

Keterangan antarmuka halaman sistem input lokasi dijelaskan pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 Rancangan Antarmuka Halaman Input Lokasi No. Nama Keterangan

1. ImageView Berisi logo untuk menemukan lokasi saat ini 2. Marker Berisi penanda lokasi yang dapat di geser 3. TextView Berisi data alamat lokasi yang ditandai 4. Button Untuk berpindah ke menu utama 2. Rancangan Antarmuka Halaman Menu Utama

Gambar 3.12 Rancangan Antarmuka Halaman Input Lokasi

(51)

Pada halaman ini menampilkan empat menu yang dapat dipilih user, menu pertama adalah menu untuk memilih sekolah sistem zonasi, menu kedua adalah menu untuk memilih sekolah pada sistem non zonasi, menu ketiga ada menu yang menampilkan daftar informasi Sekolah dan menu terakhir adalah menu yang menampilkan petunjuk penggunaan aplikasi. Rancangan antarmuka halaman menu utama ditunjukkan pada gambar 3.13 berikut.

Keterangan antarmuka halaman sistem input lokasi dijelaskan pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.6 Rancangan Antarmuka Halaman Menu Utama No. Nama Keterangan

1. TextView Berisi logo kata sambutan untuk user 2. TextView Berisi alamat lokasi user

3. Button Untuk berpindah ke halaman sub menu zonasi 4. Button Untuk berpindah ke halaman sub menu non zonasi 5. Button Untuk berpindah ke halaman sub menu daftar info

sekolah

6. Button Untuk berpindah ke halaman sub menu bantuan Gambar 3.13 Rancangan Antarmuka Halaman Menu Utama

Gambar

Gambar 2.1 Google Maps
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa
Gambar 3.3 Flowchart Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment  (WASPAS).
Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Doney dan Cannon (1997) mengungkapkan bahwa keahlian yang dimiliki oleh tenaga penjual akan berpengaruh positif dengan kepercayaan terhadap tenaga

Masalah yang sering dialami setiap perusahaan yang bergerak di bidang pabrikan adalah jumlah produksi yang tidak stabil maupun produksi yang sudah jadi terlalu

03 Prosentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan. 04 Prosentase jumlah

“Mohon bagi Jemaat ikut mendoakan, dan apabila ada yang berkeberatan mohon disampaikan sebelum tanggal 09 Desember 2017.”.. SAKRAMEN BAPTIS KUDUS DEWASA &amp;

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Jepang S1 di Universitas Darma Persada

Alternatif yang sesuai dalam menentukan dosen komputer terbaik adalah dengan sistem pendukung keputusan menggunakan metode WASPAS (Weighted Aggregated Sum Product

Tujuan melakukan bisnis dan penelitian adalah memaximalkan nilai dan mempertahankan perusahaan untuk itu harus memperhatikan dan menjalan fungsi bisnis secara baik salah

Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) dapat diterapkan dalam menentukan penempatan Hawker Branded Dunhill Filter dengan cara menentukan kriteria