• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG

4.1 Sistem Informasi Akuntansi yang Diusulkan

4.1.1 Kebijakan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Pengendalian Intern yang Diusulkan

Pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang bandung ada beberapa kebijakan yang diusulkan berkaitan dengan persediaan barang dagang, diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Pengecekan persediaan barang dagang di cek dalam database Persediaan Barang.

B. Keluar Masuk Barang di input kedalam Kartu Persediaan dan Persediaan Barang.

C. Persedian barang dagang mempunyai kode barang masing-masing.

D. Pelanggan pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung mempunyai kode pelanggan.

E. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang bandung tidak ada diskon dan tidak ada termin dan juga tidak ada penjualan secara kredit.

F. Batas melakukan permintaan kurang barang ke kantor pusat dengan jumlah minimal 10 dan jumlah maksimal 1000.

G. Pelanggan bisa memesan barang, walaupun stok di perusahaan kurang atau kosong.

H. Surat Persetujuan Penjualan di buat setelah barang pesanan tersedia sesuai pesanan.

I. Barang yang rusak dari retur penerimaan dan dari retur penjualan di simpan sementara sampai jumlah barang lebih dari 10.

J. Metode penilaian persediaan yang digunakan Pelanggan pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung adalah metode FIFO (First In First Out) yaitu metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan bahwa barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali.

(2)

K. Pembuatan Kartu Persediaan (KP) terjadi pada saat penerimaan barang (LPB), Faktur penjualan (FP), dan Retur penjualan (RP).

L. Penentuan HPP(Harga Pokok Penjualan) ataupun penentuan harga juan di tentukan oleh kantor pusat

M. Pencatatan persediaan yang digunakan Pelanggan pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung adalah secara perpektual yaitu pencatatan yang dilakukan hanya transaksi pembelian saja yang dicatat sedangkan mutasi dan saldonya tidak dicatat.

4.1.2 Formulir/Dokumen dan catatan yang diusulkan

Dokumen dan catatan yang digunakan pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang bandung untuk proses pembuatan laporan yang diusulkan oleh penulis dimulai dari katu persediaan, jurnal umum, buku besar umum, laporan laba rugi dan neraca adalah sebagai berikut:

A. PB : Persediaan Barang B. KP : Kartu Persediann

4.1.3 Account dan Code Account yang diusulkan

Account dan Code Account merupakan suatu hal yang penting dalam pembuatan laporan keuangan, untuk itu Account dan Code Account diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Account dan Code Account yang diusulkan

Code Account Account

Kas 111

Pengiriman dari kantor pusat 113

Kantor pusat 114

Penjualan 411

Retur penjualan 412

(3)

4.2 Perancangan Model Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan dari uraian-uraian yang telah disampaikan, untuk mengetahui sistem secara keseluruhan tentang sistem akuntansi laporan keuangan yang sedang berjalan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang bandung, dalam menganalisa suatu sistem terlebih dahulu harus diketahui kegiatan-kegiatan yang terjadi yaitu mulai dari masukan, proses pencatatan hingga pelaporan keluaran yang dihasilkan.

Pada sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yang sedang berjalan masih ada kekurangan ataupun kelemahan yang terdapat pada PT.

Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang bandung. Penulis menjadikan kekurangan dan kelemahan itu sebagai bahan dasar dari perancangan pengembangan sistem yang telah ada, selain itu penulis menjadikan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yang berjalan tersebut sebagai bahan perbandingan dengan sistem Informasi akuntansi persediaan barang dagang yang baru.

A. Kekurangan Sistem yang Berjalan

Sistem akuntansi persediaan barang dagang yang sedang berjalan terdapat beberapa kekurangan atau masalah yang dihadapi antara lain adalah sebagai berikut:

Sistem Akuntansi laporan persediaan barang, pembuatannya masih belum sesuai dengan sistem akuntansi keuangan pemerintahan dan pencatatanya secara semi komputerisasi dengan menggunakan software Microsoft Excel yang digunakan sebagai sarana pembuatan tabel dan alat hitung saja.

Sehingga untuk setiap pencatatan, resiko untuk timbulnya kesalahan lebih besar serta memperlambat pekerjaan dan kualitas informasi yang dihasilkan kurang akurat, karena tidak adanya program khusus yang menangani permasalahan tersebut.

(4)

B. Kelebihan Sistem yang Berjalan

Pada sistem yang berjalan selain terdapat kekurangan ataupun kelemahan- kelemahan yang telah ada, penulis mendapatkan suatu kelebihan kelebihan dari sistem yang berjalan tersebut, diataranya adalah sebagai berikut:

1. Siklus Akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi Jurnal umum, buku besar, sampai pembuatan laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba rugi perusahaan sudah menggunakan standar akuntansi.

2. Sudah adanya struktur organisasi dan uraian jabatan.

C. Solusi Sistem yang Berjalan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis mencoba membuat suatu usulan rancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang sebagai suatu solusi atau pemecahan bagi masalah yang terjadi pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang bandung dengan mengadakan pengembangan dan perbaikan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat meminimalisasikan kesalahan, mengatasi permasalahan yang timbul, serta dapat memberi peningkatan terhadap kinerja perusahaan dan dapat membantu menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat, dengan menggunakan software baru yaitu Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000sebagai databasenya.

D. Perbandingan Sistem Yang Berjalan Dan Yang Usulan

Pada bab ini penulis akan memberikan usulan pada rancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang, sistem yang diusulkan merupakan sistem secara terkomputerisasi dan sistem yang diusulkan tersebut diharapkan dapat membantu dan mempermudah saat melakukan pembuatan laporan keuangan.

Adapun Perbandingan sistem yang berjalan dan yang usulan adalah sebagai berikut:

(5)

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

No Penjelasan Sistem yang Berjalan Sistem yang diusulkan 1 Software

yang dihasilkan

Microsoft Excel Visual Basic 6.0 SQL Server 2000 sebagai databasenya. Dan Crystal Report

2 Laporan yang dihasilkan

A. Kartu Persediaan

B. Laporan Keuangan Laba Rugi C. Laporan Keuangan neraca

A. Kartu Persediaan

B. Laporan Keuangan Laba Rugi C. Laporan Keuangan Neraca

3

Dokumen yang digunakan

A. KB (Kurang Barang) B. P2B (Program pengadaan

Barang)

C. LPB (Laporan Penerimaan Barang)

D. SKBR (Surat Keterangan Barang Rusak)

E. SPB (SuratPesanan Barang)

F. DP (Data Pelanggan) G. SPP (Surat Persetujuan

Penjualan)

H. FP (Faktur Penjualan) I. DO (Delivery Order) J. BBR (Bukti Barang

Rusak)

K. RP (Retur Penjualan) L. LK LR (Laporan

Keuangan Laba Rugi) M. LK N (laporan Keuangan

Neraca)

A. KB (Kurang Barang) B. P2B (Program pengadaan

Barang)

C. LPB (Laporan Penerimaan Barang)

D. SKBR (Surat Keterangan Barang Rusak)

E. SPB (SuratPesanan Barang) F. DP (Data Pelanggan) G. SPP (Surat Persetujuan

Penjualan)

H. FP (Faktur Penjualan) I. DO (Delivery Order) J. BBR (Bukti Barang Rusak) K. RP (Retur Penjualan) L. LK LR (Laporan Keuangan

Laba Rugi)

M. LK N (laporan Keuangan Neraca)

(6)

4.2.2 Data Flow Diagram (Diagram Alur Data) Usulan 4.2.2.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks digunakan untuk menggambarkan sistem pengolahan data secara garis besar. Untuk perancangan diagram konteks ini harus memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem itu sendiri. Adapun diagram konteks usulan pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Bandung adalah sebagai berikut:

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG GUDANG

SUPERVISOR OPERASIONAL

KEUANGAN

COSTUMER PENJUALAN KEPALA CABANG

AKUNTANSI

FILE KB LPB KB SKBR FILE SKBR FP DO BRG SKBRTTD KP FILE KP BRG RUSAK FILE LPB

FILE SPB, FILE P2B DB,BRG SKBRTTD,R P,BRG RUSAK,FP,D O,FILE FP,FILE RP

P2B,KB, SKBR ,LPB, SPP,FP, DO,RP,KP, LK NERACA, LK LABA RUGI

P2BTTD

FILE KB,SKBR,FILE SPB,FILE PB,P2BTTD,KP

FILEP2B,P2B,SKBRTTD,SPP,FILESPP, P2BTTD,KPTTD

BBR BRG RUSAK,FILE PB,FILE SPP

DP, FILE SPB,SPB,RP,BRG RUSAK,FILE RP

DP, SPB,RP,BRG,FP,DO

BBR,BRG RUSAK P2B,KB,

SKBR ,LPB, SPP,FP, DO,RP,KP, LK NERACA, LK LABA RUGI FILE KP, FILELPB,FILE FP,FILE RP

LK NERACA LK LABA RUGI

Gambar 4.1 Diagram Konteks Usulan Keterangan:

KB : Kurang Barang LPB : Surat Pesanan Barang P2B : Program Pengadaan Barang DB : Data Barang

SKBR : Surat Keterangan Barang Rusak SPB : Surat Peresetujuan Penjualan

(7)

SPP : Surat Persetujuan Penjaulan FP : Faktur Penjualan

DO : Delivery Order RP : Retur Penjaulan KP : Kartu Persediaan PB : Persediaan Barang

Berdasarkan penjelasan di atas dapat menjelaskan sebagai berikut:

A. Bagian gudang menerima Data Barang (DB) dan barang dari kantor pusat, dari tersebut bagian gudang membuat Laporan Penerimaan Barang (FILELPB) dan Surat Keterangan Barang Rusak (SKBR), kemudian bagian gudang menerima Surat Keterangan Barang Rusak (SKBR) yang sudah di tandatangani (SKBRTTD), bagian gudang menerima Surat Pesanan Barang dari costumer yang sudah di tandatangani supervisor operasional (SPBTTD) dari dokumen tersebut bagian gudang mengeluarkan dokumen Laporan Barang Tersedia (LBT) dan Kurang Barang(KB), gudang menerima Retur Penjualan (FILERP) dan Bukti Barang Rusak (BBRTTD) dari supervisor operasional dan bagian gudang menerima Faktur Penjualan (FP),(FILEFP) dan Delivery Order (DO) dan Faktur Penjualan (FP) dan Delivery Order (DO) tersebut di keluarkan bersama barang sebagai bukti penjualan dan pengiriman barang.

B. Bagian Supervisor Operasional menerima Kurang Barang (FILEKB) untuk dibuatkan Program Pengadaan Barang (FILEP2B) dan di cetak di serahkan ke kepala cabang untuk di tandatangani, kemudian bagian Supervisor Operasional menerima kembali dokumen Program Pengadaan Barang (P2B) yang sudah di tandatangani, kemudian menerima Surat Keterangan Barang Rusak (SKBR), Laporan Penerimaan Barang (LPB), Laporan Barang Pesanan Barang (SPB) untuk di tandatangani dan Surat Keterangan Barang Rusak (SKBRTTD) di keluarkan ke bagian gudang, Laporan Penerimaan Barang (FILELPB) di serahkan ke bagian keuangan dan kepala cabang, Surat Pesanan Barang (FILESPB) di serahkan ke bagian gudang dan keuangan, diserahkan ke kepala cabang dan dari dokumen tersebut bagian

(8)

supervisor operasional mengeluarkan Surat Persetujuan Pembelian yang sudah di tandatangani (FILESPP) dan mengeluarkan Faktur Penjualan (FP) dan Delivery Order (DO) sebagai tanda bukti penjualan, Retur Penjualan (RP) di buat oleh supervisor operasianal setelah menerima dokumen Bukti Barang Rusak yang sudah di tandatangani oleh bagian penjualan (BBRTTD).

C. Bagian Costumer menyerahkan Surat pesanan Barang (SPB) dan menerima barang, Faktur Penjualan(FP), Delivery Order (DO) sebagai tanda bukti pembelian dan mengeluarkan dokumen Bukti Barang Rusak (BBR) sebagai bukti terdapat barang yang rusak atau tidak sesuai dan menerima Retur Penjualan (RP).

D. Bagian Penjualan menerima Surat pesanan Barang (SPB), Bukti Barang Rusak (BBR), Surat pesanan Barang (SPB) dan Bukti Barang Rusak yang sudah di tandatangani (BBRTTD) di serahkan ke bagian supervisor operasional.

E. Bagian kepala cabang menerima dokumen Program Pengadaan Barang (P2B), Laporan Barang Tersedia(LBTTTD), Surat Persetujuan Pembelian (SPPTTD), Faktur Penjualan(FP), Delivery Order (DO), Laporan keuangan Laba Rugi (LR), Laporan Keuangan Neraca, untuk di analisis dan mengeluarkan dokumen Program Pengadaan Barang yang sudah di tandatangani(P2BTTD) ke bagian supervisor operasional untuk pengadaan barang.

F. Kantor pusat menerima Dokumen Program Pengadaan Barang yang sudah di tandatangani(P2BTTD), Surat Keterangan Barang Rusak (SKBR) dan mengirimkan barang dan data barang.

G. Bagian keuangan menerima dokumen yang bersangkutan dengan persedian barang dagang Laporan Penerimaan Barang (LPBTTD), Surat pesanan Barang (SPBTTD), Faktur Penjualan(FP), Delivery Order (DO), Retur Penjualan(RP) untuk dianalisis dan di serahkan ke bagian akuntansi untuk di buatkan laporan keuangan.

H. Bagian Akuntansi menerima dokumen Laporan Penerimaan Barang (LPBTTD), Surat pesanan Barang (SPBTTD), Faktur Penjualan(FP),

(9)

Delivery Order (DO), Retur Penjualan(RP) yang sudah di analis, di buatkan jurnal, buku besar, dan laporan keuangan Laba Rugi, dan Laporan keuangan Neraca, dan Laporan keuangan terssebut di serahkan ke kepala cabang.

4.2.2.2 Data Flow Diagram (Diagram Alur Data) Level 0

Data flow diagram level 0 menjelaskan mengenai proses dari sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang yang diusulkan. Pada level 0 ini terdiri dari 7 (tujuh) proses/kegiatan dan 8 (delapan) entitas.

GUDANG KANTOR PUSAT

SUPERVVISOR OPERASIONAL 1.0 PENGADAAN

BARANG

FILE KB KB FILEP2B

P2B P2BTTD

2.0 PENERIMAAN

BARANG

KB

KEPALA CABANG

P2BTTD P2BTTD

BRG, DB BRG,DB

FILELPB

SKBR KEUANGAN

LPB

FILE

LPB KP

LPB

3.0 RETUR PENERIMAN

BARANG SKBR

SKBR SKBRTTD

SKBRTTD SKBRTTD

BRG SKBRTTD

BARANG

PENJUALAN 4.0

PENJUALAN SPB COSTUMER

SPB

FILE SPB

FILE SPP DP,FILESPB FILE SPB FP DO

FILEDP FILESPB FP,DO

SPP FP DO

5.0 PENGIRIMAN

BARANG

FP,DO,BRG FP,DO,BRG

6.0 RETUR PENJUALAN

BBR BRG

BBR, BRG BBRTTD,BRG

BBRTTD RP BRG RUSAK,FILERP,RP RP

BRG

RP BRG RP

FILERP SPP FP DO

RP

7.0 PELAPORAN

AKUNTANSI

LK NERACA LK LR

FILELK NERACA FILELK LR

LK NERACA LK LABA RUGI

FILEKP

FILE KB FILE P2B KP

FILELK LR FILELK NERACA

FILEKP

FILE FP FILE DP

FILESPB

FILERP

FILE LPB

DP DP DP

FILE KB

FILE KB P2BTTD LPB SKBR

SKBRTTD SKBRTTD

PB PB FILELPB

SKBRTTD

KB KB

FILEDP

FILE PB KP

FILESPP FILEFP FP DO FILE FP

FILE FP

FILEPB FILEPB

FILE RP

FILE RP FILE RP LK NERACA

LK LABA RUGI LK NERACA

LK LABA RUGI

FILE LPB

FILE LPB FILE LPB

DATA BARANG

FILE DRB FILE DRB

Gambar 4.2 Data Flow Diagram Level 1 Diagram 0 Sistem yang Diusulkan Deskripsi dari gambar di atas adalah sebagai berikut:

1. Bagian gudang mengecek persediaan barang dagang dalam database Kartu Persediaan(KP) dan database Persediaan Barang(PB) dan mengajukan kurang Barang (FILEKB) ke bagian supervisor operasional untuk Program Pengadaan Barang (P2B) di simpan dalam database (FILEP2B) di cetak dan ditandatangani oleh kepala cabang dan di proses untuk pengandaan barang oleh supervisor operasional.

2. Bagian gudang menerima barang dan Data Barnag (DB) dari kantor pusat sesuai permintaan dengan memasukan data Laporan Penerimaan Barang(FILELPB) dan memproses kedalam (FILEKP).

(10)

3. Bagian gudang menerima barang dan Data barang (DB) dari kantor pusat dengan keadaan barang rusak atau tidak sesuai maka di buatkan dokumen Surat Keterangan Barang Rusak (SKBR) dan akan diretur untuk dikembalikan ke kantor pusat untuk diganti dengan yang baru.

4. Bagian penjualan menerima surat pesanan barang dari costumer ,dan menjual barang sesuai persetujuan.

5. Bagian gudang menerima FILEFP untuk penghitungan kartu persediaan(FILEKP) dan menerima dokumen FP untuk mengirimkan barang dagang sesuai pesanan barang di sertai faktur penjualan (FP) dan Delivery Order (DO).

6. Costumer menerima barang dan faktur penjualan (FP) dan Delivery Order (DO) dari dengan keadaan barang rusak atau tidak sesuai maka akan di buatkan retur penjualan dan di ganti dengan barang yang baru.

7. Bagian akuntansi menerima dokumen-dokumen yang di catat kedalam jurnal umum dan buku besar untuk di buatkan laporan keuangan laba rugi dan laporan keuangan neraca.

4.2.1.3 Data Flow Diagram (Diagram Alur Data) Level 0 4.2.1.3.1 Data Flow Diagram Level 1 proses 1 yang Diusulkan

Data flow diagram level 1 proses1 menjelaskan mengenai proses dari sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang dagang yang diusulkan. Pada 1 proses1 ini terdiri dari 5 (lima) proses/kegiatan dan 4 (empat) entitas.

(11)

GUDANG SUPERVISOR 1.1

MEMBUAT KB DATA

BRG FILEKB,KB

1.2 Membuat

P2B

KEPALA CABANG

1.3 MENANDAT ANGANI P2B

1.4 Mengirim fax KANTOR PUSAT

P2BTTD

FILEKB

P2B

P2BTTD P2BTTD

FILE KB

FILE KB

FILEP2B FILEP2B KB

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 yang Diusulkan

Deskripsi gambar di atas adalah bagian gudang mengecek persediaan barang dagang pada database Kartu Persediaan (FILEKP), dari data barang tersebut bagian gudang membuat Inputan Kurang Barang (FILEKB) kemudian di serahkan kebagian supervisor operasional untuk pengadaan barang dan di buatkan dokumen Program Pengadaan Barang (P2B) dan di serahkan ke kepala cabang untuk di tandatangani (P2BTTD) dan di serahkan kembali kebagian supervisor operasional dan dokumen tersebut di kurimkan ke kantor pusat melalui fax.

4.2.1.3.2 Data Flow Diagram Level 1 proses 2 yang Diusulkan

Data flow diagram level 1 proses 2 menjelaskan mengenai proses dari sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang yang diusulkan. Pada level 1 proses 2 ini terdiri dari 6 (enam) proses/kegiatan dan 5 (Lima) entitas.

(12)

KANTOR PUSAT

2.1 MENGIRIM

BARANG DATA BRG

GUDANG DATA BRG

2.4 CETAK

2.3 INPUT LPB 2.2

CEK BARANG

SUPERVISOR

kEUANGAN

KEPALA CABANG DATA

BRG

DATA BRG

FILELPB

FILELPB

LPB

LPB

2.5 PERSEDIAA

N BARANG FILELPB

FILELPB FILELPB

FILELPB 2.6 KARTU PERSEDIAA

N FILELKP

FILEKP

FILEKP KP

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 yang Diusulkan

Deskripsi gambar di atas adalah dari kantor pusat mengirim barang dan data barang ke bagian gudang dan mengecek barang jika barang sesuai maka input (FILELPB) dan di cetak dokumen Laporan Penerimaan Barang (LPB) untuk di serahkan ke supervisor operasional untuk di tandatangani kemudian di serahkan ke kepala cabang dan keuangan.

4.2.1.3.3 Data Flow Diagram Level 1 proses 3 yang Diusulkan

Data flow diagram level 1 proses 3 menjelaskan mengenai proses dari sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang yang diusulkan. Pada 1 proses 3 ini terdiri dari 6 (enam) proses/kegiatan dan 3 (tiga) entitas

KANTOR PUSAT

3.1 MENGIRIM

BARANG

GUDANG

3.2 CEK BARANG

3.3 MEMBUAT

SKBR

SUPERVISOR 3.5

MENG TTD SKBR 3.6

MENGEMBA LIKAN BARANG DATA BRG

DATA BRG

DATA BRG DATA BRG

SKBR SKBRTTD

SKBRTTD BARANG SKBRTTD

BARANG

FILELPB FILELPB

3.4 CETAK

SKBR FILELPB

SKBR FILEDRB

FILEDRB

Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 yang Diusulkan

(13)

Deskripsi gambar di atas adalah dari kantor pusat mengirim barang dan data barang ke bagian gudang dan mengecek barang jika barang terdapat kerusakan dan tidak sesuai maka input (FILELPB) dan cetak Surat Keterangan Barang Rusak (SKBR) diserahkan ke supervisor operasional untuk di tandatanganni dan diserahkan ke bagian gudang dan mengirimkan kembali barang rusak ke kantor pusat.

4.2.1.3.4 Data Flow Diagram Level 1 proses 4 yang Diusulkan

Data flow diagram level 1 proses 4 menjelaskan mengenai proses dari sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang yang diusulkan. Pada 1 proses 4 ini terdiri dari 6 (enam) proses/kegiatan dan 5 (lima) entitas.

Penjualan

4.1 MEMBUAT

SPB

PESAN FILESPB

SUPERVISOR

4.4 INPUT SPP

4.2 MEMBUAT

DP

FILEDP FILEDP

FILESPB FILESPB

FILESPB

FILESPP FILESPP FILESPB

FILESPP 4.5

INPUT FP DO

FILEFP FILEFP FILEDO

FILEDO

4.6 CETAK GUDANG

KEUANGAN

KEPALA CABANG FILE FP FILE FP

FP, DO

DP

FP, DO

FILESPP

FILEFPDO

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4 yang Diusulkan

4.2.1.3.5 Data Flow Diagram Level 1 proses 6 yang Diusulkan

Data flow diagram level 1 proses 6 menjelaskan mengenai proses dari sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang yang diusulkan. Pada 1 proses 6 ini terdiri dari 5 (lima) proses/kegiatan dan 7 (tujuh) entitas.

(14)

COSTUMER

6.1 CEK BARANG

6.2 INPUT RP PENJUALAN

BBR,BRG BBR BRG FILE RP

GUDANG 6.4 GANTI BARANG

RUSAK

KEUANGAN 6.3

CETAK RP FILE RP

FILE RP

BBR,BRG

FILE RP

RP BARANG RP BARANG

RP BARANG

6.4 INPUT KP

KEPALA CABANG RP

RP

FILE RP

FILE KP FILE KP

FILE PB

FILE PB FILE

DRB

FILE DRB

SUPERVISOR KP AKUNTANSI

FILE RP

Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 6 yang Diusulkan

Deskripsi gambar di atas adalah costumer menerima barang kemudian mengecek barang jika barang tidak sesuai costumer membuat dokumen Bukti Barang Rusak (BBR) di serahkan ke bagian penjualan input (FILERP), cetak dokumen (RP) kemudian di serahkan ke bagian gudang dan ke supervisor operasional kemudian di buatkan retur penjualan dan retur penualan di berikan ke bagian keuangan dan Gudang kemudian bagian gudang mengeluarkan barang dan retur penjualan ke costumer.

4.2.1.3.6 Data Flow Diagram Level 1 proses 7 yang Diusulkan

Data flow diagram level 1 proses 7 menjelaskan mengenai proses dari sistem Informasi Akuntansi Persedian Barang yang diusulkan. Pada 1 proses 7 ini terdiri dari 6 (enam) proses/kegiatan dan 3 (tiga) entitas.

(15)

KEUANGAN

AKUNTANSI

7.1 PENCATATA

N AKUNTANSI

7.2 MEMBUAT

JURNAL UMUM

7.3 MEMBUAT

BUKU BESAR FILELPB

FILEFP FILERP

FILELPB FILEFP FILERP

FILE JU

FILE JU FILE JU

FILEBB

FILEBB

7.4 MEMBUAT

LK LABA RUGI

FILE LK LR FILE LK LR FILEBB

7.5 MEMBUAT LK NERACA

FILE LK LR

FILE LK LR FILE LK LR 7.6

CETAK

FILE LK LR FILE LK NERACA

KEUANGAN LK LR LK NERACA

LK LR LK NERACA

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 7 yang Diusulkan

Deskripsi gambar di atas adalah bagian akuntansi menerima (FILELPB), (FILEFP), (FILERP) kemudian melakukan proses pembuatan Jurnal Umum (FILEJU), posting ke Buku Besar (FILEBB) dan membuat Laporan Keuangan Laba-Rugi(FILE LK LR), dan Laporan Keuangan Neraca (LK NERACA).

4.2.2 Kamus Data yang Diusulkan

Kamus data merupakan suatu katalog fakta yang menjelaskan mengenai proses, arus data dan penyimpanan data dari diagram arus data. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara lebih detail dan mengelompokkan data yang digunakan dalam sebuah sistem. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari pada gambar sebagai berikut

Tabel 4.3 Kamus Data Berjalan

Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan

DB - Dokumen 1. Dari Kantor Pusat ke proses dua 2. Dari proses dua ke Gudang

Data barang yang dikirim dari kantor pusat

KB FILEP2B Dokumen 1. Dari Gudang ke proses Satu 2. Dari proses satu ke Supervisor.

Merupakan data kurang barang

P2B FILE P2B

P2BTTD

Dokumen 1. Dari Supervisor ke proses Satu 2. Dari proses satu ke Kepala Cabang 3. Dari Kepala Cabang ke proses satu 4. Dari proses satu ke Kantor Pusat.

Merupakan data untuk permohonan pengadaan barang ke kantor pusat

(16)

Tabel 4.4 Kamus Data Berjalan (Lanjutan 1)

Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan

LPB FILELPB Dokumen dan File

1. Dari Gudang ke proses dua

2. Dari proses dua ke Supervisor Operasional

3. Dari Supervisor ke proses dua 4. Dari proses dua ke Keuangan 5. Dari proses dua ke Kepala Cabang 6. Dari Keuangan ke proses tujuh 7. Dari proses tujuh ke Akuntansi

Data laporan

Penerimaan barang dari kantor pusat

KP FILEKP Dokumen dan

File

1.Dari kantor pusat keproses 2 2. Dari proses dua ke bagain gudang 3. Dari gudang ke proses1

4.Dari bagian gudang ke proses 5

Catatan keluar masuknya persediaan

SKBR SKBR

TTD

Dokumen dan File

1. Dari Gudang ke proses tiga

2. Dari proses tiga ke Supervisor Operasional

3. Dari Supervisor Operasional ke proses tiga

4. Dari proses tiga ke Gudang 5. Dari proses tiga ke Kantor Pusat.

Surat Keterangan barangrusak kepada kantor pusat untuk pengembalian barang rusak

SPB FILESPB Dokumen dan File

1. Dari Costumer ke proses empat 2. Dari proses empat ke Penjualan 3. Dari Penjualan ke proses empat 4. Dari proses empat ke Gudang 5. Dari proses empat ke Supervisor

Operasional

6. Dari Supervisor Operasional ke proses empat

7. Dari proses empat ke entitas keuangan

8. Dari Keuangan ke proses tujuh 9. Dari proses tujuh ke Akuntansi

Merupakan surat pesanan baranng dari pembeli

FP FILEFP Dokumen dan

File

1. Dari Supervisor ke proses empat 2. Dari proses empat ke Gudang 3. Dari proses empat ke Kepala Cabang 4. Dari proses empat ke Keuangan 5. Dari Gudang ke proses lima 6. Dari proses lima ke Costumer 7. Dari Keuangan ke proses tujuh Dari proses tujuh ke Akuntansi

Merupakan data pengiriman barang dan faktur penjualan

(17)

Tabel 4.5 Kamus Data Berjalan (Lanjutan 2)

Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan

DO FILEDO Dokumen dan

File

1.Dari Supervisor ke proses empat 2.Dari proses empat ke Gudang 3.Dari proses empat ke Kepala Cabang 4.Dari proses empat ke Keuangan 5.Dari Gudang ke proses lima 6.Dari proses lima ke Costumer 7.Dari Keuangan ke proses tujuh 8.Dari proses tujuh ke Akuntansi

Merupakan data pengiriman barang dan faktur penjualan

SPP FILESPP Dokumen dan File

1. Dari Supervisor Operasional ke proses empat

2. Dari proses empat ke dari Keuangan 3. Dari Keuangan ke proses tujuh 4. Dari proses tujuh ke Bagian

Keuangan.

Merupakan Surat persetujuan pembelian

RP FILERP Dokumen dan

File

1.Dari proses enam ke Costumer 2.Dari Supervisor Operasional ke

proses enam

3.Dari proses enam ke Kepala Cabang 4.Dari proses enam ke Bagian

Keuangan

5.Dari proses enam ke Costumer 6.Dari proses enam ke Gudang 7.Dari Gudang ke proses enam 8.Dari Keuangan ke proses tujuh 9.Dari proses tujuh ke Akuntansi

Merupakan Retur penjualan

LK LR LK Neraca

FILELK LR FILELKN

Dokumen dan File

1. Dari Akuntansi ke proses tujuh 2. Dari proses tujuh ke Kepala Cabang

Merupakan laporan Keuangan kantor

cabang

4.2.3 Bagan Alir Sistem Yang diusulkan

Bagan alir sistem merupakan bagan air yang menunjukan arus aliran informasi berdasarkan pada prosedur. Pengolahan sistem Informasi Akuntansi Persediaan barang dagang yang diusulkan dapat dilihat dalam bagan alir sistem informasi akuntansi pada gambar di bawah ini:

(18)

KP3

SKBR3

KP2

DO1

GUDANG

MULAI

MENGECEK PERSEDIAAN BRG DAGANG

5 T

KB2 Limit <10

Tidak melakukan PermIntaan Y

persediaan

T

INPUT KB

KB

CETAK KB

KB

KB1

6

1

Menerima barang dari kantor pusat

P2B 7

DB

Cek barang

sesuai

Input LPBT

LPB

CETAK LPB LPB

Y T

Input SKBR

CETAK LPB

SKBR2 SKBR1 LPB2 LPB 1

12

8

9

SKBRTTD1

MENGELUAR KAN BARANG

RUSAK

SKBRTTD1

KANTOR PUSAT

22

FP1

MENGELUAR KAN BARANG

23 28

RP3

MENGELUAR KAN BARANG

RUSAK

PERSEDIAN BARANG PB

15 17

KARTU PERSEDIAAN KP

CETAK KARTU PERSEDIAAN

KP 1

33

29

36

32 13 SPB

18

BARANG RUSAK

>100

DO1 FP1

DRB LPB

RP 27

FP 21

Y T

Gambar 4.9 Bagan Alir Sistem Persediaan Barang Dagang Usulan

(19)

KP3 SKBR2

3 1

SUPERVISOR OPERASIONAL

2

2

3

P2B TTD 1

Mengiri m fax ke kantor Pusat

Kantor Pusat

8

TTD DOK SKBR

SKBR2 SKBR TTD 1

SKBR2 SKBR 2

9 P2B 1 P2B P2B

CETAK P2B

KP2 KP1 33

TTD DOK LKMB

34 N KB

7

17

PB 16

SPB

SPP spp

CETAK SPP

SPP 2 SPP 1

20

18 11

10

KP3 19 KP2 KP1

35

Gambar 4.10 Bagan Alir Sistem Persediaan Barang Dagang Usulan (Lanjutan 1)

(20)

3 3

KEPALA CABANG

2

P2B acc 2 P2B 1

Mengan alisis dan TTD

P2B

P2b ttd 2 P2B TTD 1

N

4

11

SKBR2

N

6

KB2

25

DO 2 FP 2

39

LK NERACA 1 LK LR 1 34

KP 1

N selesai

12

LPB1

30

RP 1

3

19

SPP1

Gambar 4.11 Bagan Alir Sistem Persediaan Barang Dagang Usulan (Lanjutan 2)

(21)

3 2 3

PENJUALAN CUSTOMER

DP 1 13

23

DO 1 FP 1

Mengecek barang

sesuai

T y

Membuat BBR

16

Tidak di kembalikan 29

RP 3 16

BBR 1

Mengec ek barang

Kerusakan dari prshn

Pengembalin

<1 bulan

Dilarang menukarkan brg

Dilarang menukarkan brg T

Y

Y

T

2 RP1

28 30

2 BBR 1 Menerima

pesanan beang

Cek data pelanggan

Terdaftar sebagai pelanggan

DAFTAR SEABAGAI PELANGGAN

2 DP 1

13 Membuat

SP INPUT DP

DP INPUT SPB DP

SPB SPB

16

SPP 20

FP

DO DO

FP

DO1 3 2 FP 1

22

26 DP

T

Y

2 SPB1

14

N 15

PB

INPUT RP

RP RP

31

25 38

21

SPB1 14

27

N

37

N

Gambar 4.12 Bagan Alir Sistem Persediaan Barang Dagang Usulan (Lanjutan 3)

(22)

LK LRTTD2 LK NTTD2 KPTTD 2 RPTTD1 LPB TTD2 SKBRTTD3 KBTTD1 DOTTD3 FPTTD3 P2BTTD2 DO3

KEUANGAN AKUNTANSI

5

KB1

36

LPB

JU

BB

JU

BB

LK LR

LK NERACA

LR

NERACA

2 LK NERACA 1

2 LK LR 1

39 32

KP

37

FP

38

RP 19

SPP2 4

P2BTTD2 26

FP3

10

SKBRTTD 3

MENAN DATAN GANI

13

LPB 2

31

RP1

35

KP 2

LK LR LK N

SPPTTD2

N

40 40

Gambar 4.13 Bagan Alir Sistem Persediaan Barang Dagang Usulan (Lanjutan 4)

(23)

Deskripsi dari gambar 4.9s, gambar 4.10, dan gambar 4.11, gambar 4.12, gambar 4.13 adalah:

A. Bagian gudang melakukan pengecekan barang dagang pada kartu stock jika barang tersedian maka tidak melakukan permintaan dan jika limit barang kurang dari 10 sak, drum, maka melakukan permintaan dengan membuatkan dokumen Kurang Barang (KB) dan di serahkan ke bagian supervisor operasional untuk di buatkan dokumen Program Pengadaan Barang (P2B) dan di serahkan ke kepala cabang untuk di tandatangani dan dokumen (P2BTTD) yang sudah di tandatangani tersebut di serahkan kembali ke bagian supervisor operasional dan (P2BTTD) di kirimkan melalui fax ke kantor pusat untuk permintaan barang.

B. Bagian gudang menerima barang dan Data Barang (DB) dari kantor pusat, bagian gudang mengecek barang yang baru di terimanya jika tidak sesuai atau ada kerusakan maka di buatkan dokumen Surat keterangan Barang Rusak (SKBR) dan di serahkan ke supervisor operasional untuk di tandatangani dan dokumen (SKBRTTD) di serahkan kembali ke bagian guadang untuk mengembalikan lagi barnag yang rusak ke kantor pusat.dan di catat ke dalam Data Barang Rusak DRB.

C. Bagian gudang menerima barang dan Data Barang (DB) dari kantor pusat, bagian gudang mengecek barang yang baru di terimanya sesuai maka di buatkan dokumen Laporan Penerimaan Barang (LPB) kemudian bagian gudan mencatat ke dalam kartu stock dan menyerahkan (LPB) ke supervisor operasional untuk di tandatangani dan dokumen (LPBTTD) di serahkan ke kepala cabang untuk dianalisis dan di arsipkan dan bagian keuangan.

D. Costumer membuat surat pesanan barang dan di serahkan ke bagian peenjualan dan diserahkan kembali ke supervisor operasional utnuk di tandatangani dan (SPBTTD) di serahkan kebagian keuangan dan bagian gudang, jika barnag tersedia maka membuat dokumen Laporan barang Tersedia (LBT) dan di serahkan ke supervisor operasional untuk di tandatangani (LBTTTD) dikirimkan ke kepala cabang untuk di analisis, dan dari (LBTTTD) supervisor operasional membuatkan dokumen Surat Persetujuan Penjualan (SPP) dan di tandatanganin (SPPTTD) dikirimkan ke

(24)

bagian keuangan dan kepala cabang untuk dianalis dan dari (SPPTTD) supervisor operasional membuatkan Faaktur Penjualan (FP) dan Delivery Order (DO) dokumen tersebut di serahkan ke kepala cabang untuk dianalisi dan ke bagian gudang.

E. Bagian gudang menerima (FP) dan (DO)dokumen tersebut diserahkan ke bagian keuangan dan bagian gudang mengirimkan barang beserta (FP) dan (DO) ke costumer

F. Costumer menerima barang beserta (FP) dan (DO), kemudian mengecek barang tersebut juka sesuai maka tidak di kembalikan jika tidak sesuai atau terjadi kerusakan maka membuat Bukti Barang Rusak (BBR) kemudian dikirimkan ke bagian penjualan kemmudian penjualan mengecek barang jika kerusakan di sebabakan oleh costumer maka dilarang menukarkan barang dan jika kerusakan di sebabkan dari perusahaan dan barang rusak di kembalikan tidak lebih dari satu bulan maka dokumen (BBR) akan di tandatangani dan barang akan di ganti kemudian (BBRTTD) bersama barang di serahkan ke bagian gudang dan (BBRTTD) di serahkan ke supervisor operasional untuk di buatka dokumen Retur Penjualan (RP) dan di serahkan ke bagian keuangan, ke kepala cabang untuk di analisis, dan ke bagian gudang (RP) di catat ke dalam Data Barang Rusak (DRB) dan (RP) dikirimkan ke costumer beserta barang.

G. Bagian keuangan menerima dokumen (LPBTTD, SPBTTD, FP, DO, dan RP) untuk di analisis dan setelah di analisis di serahkan ke bagian akuntansi untuk di catat ke dalam jurnal umum dan buku besar dan di buatkan laporan keuangan Laba Rugi (LK LR), dan Laporan Keuangan Neraca (LK Neraca) kemudian laporan keuangan tersebut di serahkan ke kepala cabang untuk di analisis.

Gambar

Tabel 4.1 Account dan Code Account yang diusulkan
Tabel 4.2 Perbandingan Sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan
Gambar 4.1 Diagram Konteks Usulan  Keterangan:
Gambar 4.2 Data Flow Diagram Level 1 Diagram 0 Sistem yang Diusulkan  Deskripsi dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Disampaikan dalam Seminar Mata Kuliah Perkembangan Pemikiran Islam Mahasiswa Pascasarjana Program Magister Pendidikan Islam. Semester I Tahun

Pada tabel 2 terlihat perbedaan nilai rata-rata pencapaian materi geometri siswa di kelas VII dan VIII. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada materi pokok

Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran energi dengan membuat kerajinan tangan , diharapkan pasien dapat menjalin kerjasam dengan dengan membuat

Metode MADM cocok digunakan sebagai model penelitian pada kasus beasiswa rutin karena terdapat beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan kandidat terbaik,

pencegahan dan penanggulangan pencemaran adalah Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan tertib lalu lintas kapal di

Maklumat yang diperoleh dapat membantu pihak yang berkaitan dan berkepentingan dalam menjadikan aktiviti perumahan ini lebih berjaya khususnya koperasi yang

Namun, umumnya usaha yang mereka jalankan menggunakan teknik seperti stek maupun cangkok sehingga produk yang dihasilkan kurang memiliki variasi genetik, sehingga

Keberanian siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan dalam memecahkan soal ataupun kesulitan dalam menerima pelajaran juga mengalami peningkatan dari sebelumnya pada kondisi