vii ABSTRAK
Penyakit Lupus (Systemic Lupus Erythematosus) merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Penyakit Lupus atau biasa disebut penyakit “seribu wajah” merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis yang belum dapat diketahui penyebabnya secara pasti. Penyakit lupus merupakan penyakit yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga memiliki pemaknaan yang berbeda-beda, khususnya pada odapus. Fokus dalam penelitian ini adalah melihat konstruksi sosial yang terdapat pada Orang Dengan Lupus (Odapus)
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Teori Konstruksi social Peter L.berger dan Thomas Luckmann serta menggunakan teori pendukung yaitu Hegemoni Sistem Kepercayaan Max Weber. Informan dipilih dengan teknik snowball. Informan dalam penelitian ini memiliki kriteria khusus yaitu orang dengan penderita lupus. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam, studi pustaka dan observasi lapangan.
Hasil dari penelitian ini penderita lupus memaknai penyakit lupus sebagai (1) Penyakit medis yang hanya bisa ditangani secara medis (2) Penyakit yang dimiliki adalah sebuah ketetapan dari Allah dan nantinya akan ada hikmah setelahnya (3) Sebuah penyakit yang diakibatkan oleh hal tidak wajar dan dianggap sebagai guna guna.
Kata Kunci : Penyakit Lupus, pemaknaan orang dengan lupus, kepercayaan, pengobatan
Lupus (Systemic Lupus Erythematosus) is a disease that is related to the immune system or the body's immunity. Lupus disease or so-called "a thousand faces"
is a chronic autoimmune inflammatory disease whose cause cannot be identified.
Lupus is a disease that is still not widely known by the public, so it has different meanings, specifically on odapus. The focus in this study looks at the social construction that exists in people with lupus (Odapus)
This research uses descriptive qualitative research methods. The theory used in this study is Peter L.berger and Thomas Luckmann's social construction theory and the supporting theory of Max Weber's Hegemony Trust System. The informant was chosen by snowball technique. Informants in this study have special criteria, namely people with lupus sufferers. Data collection methods are done by in-depth interviews, field studies and field observations.
The results of this study lupus patients interpret lupus as (1) a medical disease that can only be treated medically (2) the disease that is owned is a decree from God and there will be wisdom afterwards (3) A disease caused by something unnatural and considered as a “guna guna”.
Keywords: Lupus disease, meaning people with lupus, trust, treatment
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, peneliti memanjatkan puja dan puji syukur atas rahmat, hidayah, berkah dan anugerah yang senantiasa telah diberikan-Nya kepada kami, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul Konstruksi Sosial Penyakit Lupus Pada Odapus di Kabupaten Lamongan.
Tidak lepas dari semua itu, peneliti sadar sepenuhnya bahwa penelitian ini masih memiliki kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karenanya dengan lapang dada dan tangan terbuka peneliti menerima saran maupun kritik dari dosen pembimbing, dosen penguji yang memberi nilai terkait tugas skripsi ini supaya dapat memperbaiki tugas skripsi yang dikerjakan oleh peneliti. Peneliti mengharapkan tugas skripsi dengan judul Konstruksi Sosial Penyakit
Lupus Pada Odapus di Kabupaten Lamongan dapat bermanfaat sehingga memberikan inspirasi kepada semua pihak yang membaca tugas skripsi ini. Kemudian secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan informasi terkait dengan permasalahan yang dibahas peneliti. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, kritik dan saran diharapkan atas segala kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada halaman ucapan terima kasih ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu kelancaran dalam pengerjaan penulisan skripsi peneliti sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Airlangga. Ucapan Terimakasih tersebut diberikan kepada :
1. Terimakasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan kepada saya hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancer.
2. Terimakasih sebanyak-banyaknnya kepada kedua orang tua saya Bapak Hadi Suyanto, SH dan Ibu Nunik Sri Wahyuni Amd,Keb yang senantiasa memberi dukungan, selalu memberikan kasih sayang kepada saya, selalu memenuhi kebutuhan saya dan selalu mendoakan saya, serta selalu menanyakan perkembangan skripsi saya.
3. Terima kasih sebanyak - banyaknya kepada dosen pembimbing saya, Bapak Dr.
Septi Ariadi, Drs., MA yang telah banyak bersabar untuk membantu dan membimbing dalam pengerjaan skripsi ini.
4. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh dosen Sosiologi FISIP Unair yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat baik ilmu akademis maupun pengalamannya, Bapak Prof. Dr. Hotman M. Siahaan, Drs., Bapak Prof. Dr. I.B.Wirawan, Drs., M.Si., Bapak Prof. Dr. Musta’in, Drs.,MS., Bapak Prof. Dr. Subagyo Adam, Drs., MS., Ibu Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., MA., Bapak Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs., M.Si., Ibu Dr. Sutinah, Dra., MS., Bapak Drs. Doddy S.Singgih, M.Si., Bapak Karnaji, S.Sos, M.Si., Bapak Dr. Septi Ariadi, Drs., MA., Bapak Drs. Sudarso, M.Si., Ibu Dr. Tuti Budirahayu, Dra., M.Si., Ibu Dra. Udji Asiyah, M.Si., Bapak Daniel Theodore Sparinga, Drs. MA. Ph.D., Ibu Siti Mas’udah, S.Sos, M.Si., Bapak Novri Susan, S.Sos., MA., Ph.D., Ibu Ratna Azis Prasetyo, S.Sosio., M.Sosio.
5. Terima kasih saya tujukan kepada Mbak Sukma selaku administrasi departemen Sosiologi yang telah membantu kelancaran saya untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan urusan skripsi lainnya.
xi
7. Terima kasih kepada sahabat NGEGAS TEROZZZ Dwi Fatmawati, Mery Thereisia, Balqis Nadya P, dan Tri Vena P yang selalu menjadi tempat untuk bercerita dan berkeluh kesah tentang segala hal.
8. Terima kasih kepada BEEJAY SQUAD Adit, Daffa, Haqqi, Pandu, Raka, dan Ruvan yang selalu mengisi hari-hari perkuliahan saya dengan berbagai macam guyonan serta sebagai salah satu tempat bertukar cerita.
9. Terima kasih juga kepada seluruh teman-teman sosiologi yang sangat saya sayangi.
10. Terima kasih kepada teman-teman KOS BAPAK ARIFIN Balqis, Intan, Dita, Tita, Adel, Amel, Ameng, Iffa yang telah menjadi teman 1 atap selama 4 tahun dan menjadi keluarga di kota perantauan hingga dapat meminimalisir rasa rindu akan kampung halaman
11. Terima kasih kepada teman-teman IKAMALA UNAIR yang telah menjadi tempat pertama saya berproses dalam dunia organisasi, dan selalu menjadi tempat untuk melepas rindu akan rumah dikala berada di kota perantauan
12. Terima kasih kepada teman-teman UKM AIRLANGGA BRIDGE CLUB khususnya Annisa, Stefanus, Rosa, Ibnu, Fatur, Aisyah yang sudah bersedia membantu saya secara maksimal saat saya menjabat sebagai ketua periode 2018.
13. Terima kasih kepada teman-teman HIMA SOSIOLOGI yang walaupun dengan waktu yang singkat menjadi salah satu tempat belajar saya dalam bidang organisasi 14. Terima kasih kepada teman-teman FORKOM 2019 Blandina, Fatoni, Oik, Prilo,
Khisula, Rerica, Stefanus, Dimar, Annisa, Arief, Canino, Emir, Gayatri, dan Ria yang sungguh sangat luar biasa, menjadi tempat menempa diri, menjadi tempat belajar, menjadi tempat berkeluh kesah hingga sekarang menjadi sahabat dan semoga bisa tetap seperti ini.
15. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya Anjelica, Afiyah, Atul, Aidda, dan Melysa yang menjadi sahabat sejak menjadi siswa hingga mendapat gelar sarjana.
16. Terima kasih untuk Super Junior yang dengan karya-karyanya selalu menemani saya selama mengerjakan skripsi sehingga dapat membuat saya selalu bahagia.
17. Serta terima kasih kepada orang-orang yang pernah hadir dalam hidup saya, baik yang memberikan kebahagiaan maupun kesedihan.
