• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB II

TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Pada penelitian yang berjudul “Pengaruh pendidikan, Kesehatan, investasi, dan tenaga kerja terhadap produk domestik regional bruto di provinsi Aceh : suatu analisis data panel” Menyimpulkan Hasil estimasi model, Angka Harapan Hidup, Investasi dan Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari hasil estimasi model, pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Pemerintah Provinsi Aceh diharapkan lebih fokus pada peningkatan partisipasi sekolah selama lebih dari 12 tahun. Hal ini harus dilakukan, mengingat keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Provinsi Aceh sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya (Sartiyah, 2016).

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Teknologi Dan Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia”, bertujuan untuk menganalisis pengaruh teknologi dan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi dan variabel bebas yang terdiri dari tingkat pendidikan penduduk Indonesia dan Teknologi Indonesia. Penelitian ini mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, hasil estimasi statistik menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan teknologi juga ditemukan berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Lucya & Anis, 2019).

Dalam penelitian Yang berjudul “Analisis pengaruh tingkat pendidikan, angkatan kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap PDRB di provinsi Sumatera” selatan Disimpulkan bahwa variabel pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap PDB, sedangkan angkatan kerja,

(2)

14

pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap PDRB. Kuantitas angkatan kerja yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pengeluaran pemerintah harus diimbangi dengan keberhasilan pembangunan di berbagai sektor dan bidang (Fahlewi et al., 2020).

Pada penelitian yang berjudul “Pengaruh investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel simultan investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah telah berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah 74.1 persen dan sisanya 25,9 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Itu hasil estimasi variabel tenaga kerja yang signifikan dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil perkiraan untuk variabel investasi yang signifikan dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil estimasi untuk variabel pengeluaran pemerintah signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. (Sari et al., 2016).

Dalam penelitian yang di tulis dengan judul “The impact of information and communication technology on economic growth: evidence from developed and developing countries”. Studi ini mengkaji apakah, dan sejauh mana, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kami mengadopsi model pertumbuhan tradisional sebagai kerangka kerja untuk memperkirakan kontribusi tenaga kerja, TIK, dan modal non-TIK untuk pertumbuhan ekonomi di negara maju dan berkembang. Estimasi model pertumbuhan dengan menggunakan data time-series lintas negara dari total 62 negara untuk periode 2000-2006 mengungkapkan bahwa efek pertumbuhan ekonomi TIK berbeda di berbagai kelompok pendapatan negara. Jurnal ini

(3)

15

menyimpulkan bahwa TIK memainkan peran utama dalam pertumbuhan kelompok berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas, tetapi gagal berkontribusi pada pertumbuhan negara-negara kelompok berpenghasilan menengah ke bawah. Temuan tersebut menunjukkan bahwa tingkat investasi di bidang TIK bukanlah penyebab lambatnya pertumbuhan di negara berkembang menengah ke bawah seperti yang diperkirakan sebelumnya (Yousefi, 2011).

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh investasi, pengeluaran pemerintah dan tenaga kerja terhadap PDRB Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2010-2014”. Hasil penelitian pengujian statistik memperoleh koefisien determinasi R2 untuk model fixed effect sebesar 0,9987. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat adalah 99,87%. Hasil studi penelitian menyimpulkan bahwa Investasi, Belanja Pemerintah dan Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto dengan hasil statistik sebesar 3,55 F lebih besar dari F tabel yaitu 2,38. Sedangkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa investasi dan pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan dan positif, sedangkan tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (Rahman et al., 2016).

Penelitian dengan judul “Pengaruh Teknologi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi DKI Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Provinsi DKI Jakarta variabel teknologi dan produk domestik regional bruto (PDRB) DKI Jakarta memiliki hubungan positif dan signifikan dimana jika teknologi naik sebesar Rp 1 maka produk domestik regional bruto DKI Jakarta akan meningkat sebesar Rp 0,14. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tahun diperlukan tambahan teknologi untuk meningkatkan produk domestik regional bruto DKI Jakarta. (Lubis & Maria, 2013).

Dalam artikel yang berjudul “The impact of domestic investment on economic growth: New evidence from Malaysia”. Variabel dalam penelitian

(4)

16

ini adalah PDB, penanaman modal dalam negeri, ekspor, dan tenaga kerja.

Artikel ini mengulas tentang hubungan antara penanaman modal dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi. pertumbuhan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Berdasarkan hasil tersebut, ada dampak positif dari investasi domestik, ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang; namun, tidak ada hubungan antara investasi dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Salah satu faktor terpenting yang menjelaskan efektivitas investasi domestik dan ekspor dalam pertumbuhan ekonomi Malaysia yang tinggi adalah infrastrukturnya yang sangat baik (Bakari, 2017).

B. Tinjauan Pustaka

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan output per kapita dalam jangka panjang, dan menjelaskan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi makro jangka panjang, tujuan dari tumbuhnya ekonomi semata-mata untuk menciptakan kemakmuran pada masyarakat, tujuan ini adalah harapan bagi suatu negara, kemakmuran dapat di capai bila tingginya produktivitas dalam negeri. (Sukirno, 2011) “Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat”. Para ekonom mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan PDB, dampak dari pertumbuhan yang berkelanjutan dapat menciptakan kemakmuran pada mensyarat di negara tersebut. Dengan tumbuhnya ekonomi pada negara tersebut, maka kemakmuran dapat dirasakan oleh masyarakat luas dan meminimalkan kemiskinan serta pengangguran yang ada pada negara itu sendiri.

2. Teori Ekonomi Klasik

(5)

17

Teori pertumbuhan ekonomi klasik, merupakan teori yang pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith, era ekonomi klasik sangat menekankan tentang peran pasar bebas sebagai pengatur kegiatan ekonomi yang efisien. Pandangan ini pertama kali di perkenalkan dalam buku yang berjudul : The Wealth of Nation karya Adam smith tahun 1776. Dalam buku itu Adam smith menganggap bahwa penjual dan pembeli saling berinteraksi dalam pasar. Para ekonom dari ekonomi klasik percaya bahwa pokok-pokok dari ekonomi klasik adalah selalu menciptakan lapangan kerja yang mana berdampak pada kesempatan kerja penuh (full employment), sehingga dapat meminimalkan pengangguran yang bersifat permanen atau jangka Panjang, karena para ekonom klasik percaya bahwa pengangguran dalam hal ini (era ekonomi klasik) bersifat sementara dan berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian.

Peran pemerintah dalam ekonomi klasik sangat terbatas, para ekonom percaya bahwa fungsi pemerintah adalah untuk pemenuhan barang publik dan infrastruktur ekonomi, karena pemerintah tidak perlu secara aktif untuk mengatur kegiatan perekonomian dan hanya untuk membuat peraturan-peraturan untuk mencegah perusahaan yang memiliki kekuasaan monopolistik.

3. Teori Ekonomi Neo-klasik

Teori ekonomi neo-klasik dikembangkan oleh dua ekonom bernama Robert M. Solow dan Trevor Swan, teori ini sering disebut teori eksogen singkatnya adalah model ekonomi pertumbuhan ekonomi jangka Panjang. Model pertumbuhan solow didesain untuk mengutarakan pertumbuhan modal, peran teknologi dalam perekonomian, serta pengaruh output terhadap barang dan jasa pada suatu negara secara agregat. Secara garis besar teori ekonomi neo klasik berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi bersumber dari pertambahan dan perkembangan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran

(6)

18

agregat, menurut Sukirno (2000) Secara garis besar teori ekonomi neo klasik berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi bersumber dari pertambahan dan perkembangan faktor-faktor yang mempengaruhi agregat.

Teori Pertumbuhan Solow memiliki kelebihan dimana jika suatu daerah berada pada titik keseimbangan jangka panjang, Teori Solow akan lebih mudah mendeskripsikan masalah-masalah distribusi pendapatan dan mendeskripsikan faktor pendukung dari kemajuan yang terjadi. Teori pertumbuhan ekonomi ini menggunakan model fungsi yang mengasumsikan adanya hubungan antara kapital dan tenaga kerja, serta peranan kemajuan teknologi yang dilihat berdasarkan peningkatan keterampilan dan kemajuan teknologi yang berdampak pada peningkatan produktivitas.

Dalam teori ini, dinyatakan persamaan bahwa output merupakan fungsi dari beberapa faktor input yang terdiri atas modal, tenaga kerja, dan faktor produktivitas lain yang berkorelasi, yang artinya kenaikan output mencerminkan adanya surplus produk domestik bruto (PDB) maupun produk domestik regional bruto (PDRB) yang terjadi dari adanya kenaikan modal fisik, penawaran tenaga kerja, dan peningkatan produktivitas.

Titik awal analitis model Solow adalah fungsi produksi, dalam bentuk Y = TF (K, L), di mana Y adalah produksi (produk domestik bruto), T adalah teknologi, K adalah modal fisik, dan L jumlah pekerjaan. Dengan membagi ruas kiri dan kanan fungsi Y = TF (K, L) dengan L, diperoleh y = Tf(k), di mana y menunjukkan produk domestik bruto per kapita dan k rasio modal terhadap tenaga kerja.

(7)

19

Gambar 2.1 Perubahan teknologi dalam model pertumbuhan Robert Solow.

Sumber : Sredojević et al., (2016).

Terlepas dari peningkatan investasi, pertumbuhan produksi per pekerja dapat menjadi hasil dari perubahan teknologi. Gambar 2.1 menunjukkan pengaruh perubahan teknologi terhadap pertumbuhan produksi per karyawan. Perbaikan teknologi T1, T2, dan T3 mengakibatkan perubahan nilai keseimbangan rasio modal terhadap tenaga kerja dari k1 menjadi k2 dan k3.

4. Teori Kependidikan

Pendidikan merupakan fondasi untuk menciptakan pembangunan ekonomi suatu negara, untuk menciptakan masyarakat sejahtera juga diperlukan tingkat Pendidikan yang tinggi untuk menciptakan masyarakat yang berpendidikan. Acemoglu & Autor (2010) mendefinisikan modal manusia sebagai suatu hal yang berhubungan dengan bekal pengetahuan atau karakteristik pekerja yang dimiliki (baik bawaan atau diperoleh) yang memberikan kontribusi yaitu

“produktivitas”.

Semakin tinggi modal manusia dalam suatu negara akan berperan dalam menciptakan tenaga kerja yang unggul dan berperan dalam menumbuhkan perekonomian dalam negeri. menyatakan bahwa Pendidikan, sebagai suatu sarana pengembangan kualitas manusia,

(8)

20

memiliki kontribusi langsung terhadap pertumbuhan pendapatan negara melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan produksi dari tenaga kerja.

Pendidikan merupakan aspek utama dan paling penting untuk menciptakan suatu kemakmuran dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan yang baik menciptakan suatu sumber daya manusia unggul yang berdampak pada kualitas tenaga kerja, tenaga kerja yang unggul akan menciptakan maksimalisasi profit sehingga berdampak pada tinggi nya produktivitas.

5. Teori Ketenagakerjaan

Tenaga kerja merupakan faktor yang mempengaruhi output suatu daerah. Tenaga kerja merupakan dasar dari produktivitas dalam negeri, mereka adalah inti dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, bahkan perusahaan dengan pengelolaan tenaga kerja yang buruk juga dapat berdampak pada aliran investasi, Salhab & Soedjono (2012) mengatakan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja merupakan sumber utama konsumsi. Utilitas diciptakan untuk kepuasan kebutuhannya.

Rangsangan terhadap investasi datang saat konsumsi meningkat. Ketika investasi meningkat, pendapatan meningkat yang mengarah pada peningkatan konsumsi. Dasar dari konsumsi ini adalah tenaga kerja.

Tenaga kerja berpengaruh besar dalam tingkat produktivitas perusahaan, utamanya perusahaan berminat pada tenaga kerja yang terampil saja, tenaga kerja yang kurang terampil dapat menghambat produktivitas dalam perusahaan, hambatan-hambatan yang ada pada perusahaan juga berpengaruh dalam produk domestik bruto maupun produk domestik regional bruto, karena ini Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan ekonomi jangka Panjang pada suatu negara, tidak hanya untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil akan

(9)

21

tetapi butuh akademisi dan perangkat pemerintahan yang terampil karenanya Pendidikan menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

6. Pembangunan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Banyak bukti empiris bahwa pembangunan teknologi merupakan sumber utama dalam pembangunan ekonomi. Dengan adanya teknologi para pengusaha dapat memproses lebih banyak barang dibandingkan dengan tidak menggunakan teknologi, akibatnya tingkat produktivitas semakin tinggi ditandai dengan tingginya jumlah barang yang di produksi menyebabkan tambahnya laba yang diterima oleh perusahaan, secara tidak langsung menambah jumlah pendapatan yang diterima oleh negara dan kenaikan pendapatan pada suatu komoditi modal per kapita tertentu.

Menurut Glasson (1997) teori pertumbuhan regional jangka panjang harus memperhitungkan faktor-faktor yang dianalisis jangka pendek diasumsikan konstan, yakni seperti penduduk, upah, harga, teknologi dan distribusi pendapatan. Mobilitas faktor-faktor terutama tenaga kerja dan modal harus menjadi pertimbangan yang sangat penting. Glasson berpendapat bahwa teknologi bukan termasuk dari faktor pertumbuhan ekonomi jangka Panjang. Hal ini juga serupa dengan Mankiw yang menyebutkan bahwa Dalam teori pertumbuhan endogen, peran investasi dalam modal fisik dan modal manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tabungan dan investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan Mankiw (2011). Meskipun peran dari teknologi bukan dari dampak jangka Panjang, akan tetapi peran dari teknologi mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.

7. Teori Investasi

Keberhasilan dari meningkatnya perekonomian suatu negara tidak lepas dari investasi, kenaikan output yang signifikan dapat dilihat dari seberapa besar kucuran investasi yang diterima oleh suatu negara,

(10)

22

pun secara otomatis dapat meningkatkan input. Maharani (2016) menjelaskan bahwa investasi adalah mobilisasi sumber daya untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi/pendapatan dimasa yang akan datang. Gambaran perkembangan pembangunan daerah tidak lepas dari distribusi dan alokasi investasi antar daerah.

Peran Investasi terhadap laju PDB pada suatu negara memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian. Hal ini juga dapat mempercepat target memajukan negara jika memiliki suatu perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang tepat. Investasi yang berperan pada pembangunan negara salah satunya adalah investasi domestik yang aliran dana nya berputar dalam negeri, investasi domestik di Indonesia biasanya di namakan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

C. Hubungan Antar Variabel

1. Pendidikan dengan Produk Domestik Regional Bruto

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh pendidikan, Kesehatan, investasi, dan tenaga kerja terhadap produk domestik regional bruto di provinsi Aceh : suatu analisis data panel”

menyimpulkan bahwa rata-rata lama sekolah (Pendidikan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Sartiyah, 2016).

Dalam penelitian yang berjudul “Analisis pengaruh tingkat pendidikan, angkatan kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap PDRB di provinsi Sumatera selatan”. tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Selatan (Fahlewi et al., 2020).

2. Tenaga Kerja dengan Produk Domestik Regional Bruto

Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

(11)

23

Di Sumatera Utara” menyimpulkan bahwa tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB di Sumatera Utara (Maharani, 2016).

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh investasi, pengeluaran pemerintah dan tenaga kerja terhadap PDRB Kabupaten/Kota di provinsi Banten Tahun 2010-2014”. Menyimpulkan bahwa tenaga kerja Berpengaruh Negatif terhadap pertumbuhan PDRB pada Provinsi Banten (Rahman et al., 2016).

3. Teknologi, Informasi, dan Komunikasi dengan Produk Domestik Regional Bruto

Penelitian dengan judul “Pengaruh Teknologi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi DKI Jakarta”. Hasil yang diperoleh dari perhitungan regresi menunjukkan bahwa variabel teknologi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap PDRB Provinsi DKI Jakarta (Lubis & Maria, 2013).

Penelitian yang berjudul “The impact of information and communication technology on economic growth: evidence from developed and developing countries”. Makalah ini menyimpulkan bahwa TIK gagal berkontribusi pada pertumbuhan negara-negara kelompok berpenghasilan menengah ke bawah (Yousefi, 2011).

4. Penanaman Modal Dalam Negeri dengan Produk Domestik Regional Bruto

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia” menyimpulkan bahwa variabel investasi secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Sari et al., 2016).

Dalam penelitian yang berjudul “ The relationship between domestic investment and quality economic growth in Thailand”

(12)

24

menyimpulkan bahwa variabel PMDN tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Raza et al., 2020).

D. Kerangka Teori

Berdasarkan penelitian dari Sartiyah (2016) yang menjelaskan bahwa pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan produk domestik regional bruto, serta penelitian dari (Maharani, 2016) yang menjelaskan bahwa tenaga kerja berpengaruh dan signifikan terhadap pertumbuhan produk domestik regional bruto. Pengaruh dari teknologi yang dijelaskan oleh Glasson (1997), dan Mankiw (2011) yang menjelaskan bahwa teknologi berpengaruh positif dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi, dan penelitian mengenai PMDN oleh Sari et al. (2016) yang menjelaskan bahwa PMDN berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik regional bruto. Dari penjelasan di atas maka dapat disusun kerangka teori sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Sumber : kerangka teori diolah dari berbagai sumber (2022) E. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara berdasarkan rumusan masalah penelitian, teori dan studi empiris. Dalam penelitian ini maka hipotesis yang akan diajukan adalah ; diduga pendidikan, tenaga kerja, indeks pembangunan teknologi, informasi, dan komunikasi, serta penanaman modal dalam negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik regional bruto.

Pertumbuhan

Produk domestik regional bruto

Pendidikan Tenaga kerja IP TIK PMDN

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Amalia Levanoni, sikap para petinggi Mamlûk yang se­ belumnya menyerahkan urusan kepemimpinan kepada Syajarat al­ Durr dan tanggapan Syajarat al­Durr yang menerima

Partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Cita Suraya Banyuwangi di bidang organisasi tergolong cukup tinggi karena pada bidang

dan yang pasti tidak ada yang mendua seperti apa yang terjadi akhir-akhir ini berupa OHPEDJD´ QHJHQ GDGXD´ DWDX´ SDGD JHODKDQJ´ DWDX´ JHODKDQJ EDUHQJ´ Kesimpulannya

Pada awal pertumbuhan vegetatif tanaman, pemberian kompos TKKS yang diiringi dengan peningkatan dosis pupuk NPK hingga 300 kg ha -1 mampu meningkatkan pertumbuhan

Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan promosi penjualan terhadap minat beli ulang di warunk upnormal buah batu bandung, maka

Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan pembelajaran.Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif bagi guru

Hasil penelitian adalah: (1) Terjadi peningkatan rata-rata aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus III dengan nilai rata – rata aktivitas siswa pada siklus

Dengan demikian disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan “Ada pengaruh yang signifikan sosialisasi layanan m-banking dan persepsi nasabah terhadap kepercayaan