EJAAN YANG DISEMPRNAKAN (EYD)
MARGARETA ANDRIANI
margaretandria@yahoo.com
Penulisan Bentuk Ulang
Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2).
Misalnya:
Baku Tidak Baku
terus-menerus terus menerus prinsip-prinsip prinsip prinsip tiap-tiap tiap tiap
masing-masing masing masing
Penulisan Singkatan
Singkatan ialah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya.
Misalnya:
a. SMP [es-em-pe] b. sdr. [saudara]
PT [pe-te] bpk. [bapak]
KUD [ka-u-de] dsb. [dan
sebagainya]
lanjutan
c. a.n. [atas nama], bukan a/n
u.p. [untuk perhatian], bukan u/p
d.a. [dengan alamat], bukan d/a
s.d. [sampai dengan], bukan s/d
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
Angka ialah nomor atau tanda (lambang) yang berfungsi sebagai pengganti bilangan.
Jenisnya a. angka Arab b. angka Romawi
Angka Arab digunakan untuk
a. menomori halaman utama karya tulis/laporan;
b. menomori tabel, bagan, peta, atau grafik;
c. menyatakan ukuran panjang, isi, berat, waktu, nilai uang, dan satuan jumlah.
lanjutan
Angka Romawi digunakan untuk
a.menomori halaman pelengkap karya tulis/laporan;
b.menomori bab-bab dalam karya
tulis/laporan.
Penulisan Lambang Bilangan
Lambang bilangan ialah tanda atau lambang yang dipakai untuk
menyatakan satuan bilangan atau jumlah.
Angka atau lambang bilangan yang
dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika
digunakan secara berturut-turut.
lanjutan
Misalnya:
(1) Mereka sudah tiga kali menyelenggarakan kongres.
(2) Kami memerlukan 3 unit komputer, 5 buah meja, dan 10 mesin ketik.
Angka tidak ditulis sekaligus dengan huruf ,
kecuali dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi.
Penulisan Unsur Serapan
1. Penerjemahan
shophouse ---
ruko (rumah toko) industrial estate ---
kawasan industri balanced budget- --
anggaranberimbang
2. Penyesuaian ejaan (Adaptasi) energy ---
energi television ---
televisifocus ---
fokusLanjutan
3. Adopsi
bus ---
busbank ---
banktank ---
tank4. Kreasi
Sparepart ---
suku cadangPenggunaan Tanda Baca
1.Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk a. mengakhiri kalimat;
b. memisahkan angka jam, menit, dan detik;
c. memisahkan nama penulis, tahun penerbitan, dan judul buku dalam
penulisan daftar pustaka.
Penggunaan Tanda Baca (2)
2. Penggunaan Tanda Koma Tanda koma digunakan untuk
a. memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian;
b. memisahkan kalimat setara, yang ditandai dengan kata penghubung tetapi,
melainkan, dan sedangkan;
c. memisahkan anak kalimat dari induknya jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya;
Lanjutan
c. memisahkan anak kalimat dari induknya jika anak kalimat itu mendahului induk
kalimatnya;
d.menandai penghubung antarkalimat' e.memisahkan kata seru;
f. memisahkan bagian-bagian alamat yang ditulis ke samping;
g. mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Penggunaan Tanda Baca (3) 3. Penggunaan Tanda Hubung
Tanda hubung digunakan untuk
a.menghubungkan ke dengan angka Arab atau angka biasa;
Misalnya:
tahap ke-2, atau tahap II, bukan tahap ke-II
HUT Ke-10 atau HUT X, bukan HUT Ke-X
Lanjutan
b. merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, angka dengan -an, dan singkatan dengan imbuhan.
Misalnya:
(1) Se dengan kata berhuruf kapital se-DKI Jakarta
se-Indonesia
(2) Angka dengan –an tahun 1990-an
uang 5.000-an
Penggunaan Tanda Baca (4)
(3)Singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan
ber-KTP DKI di-PTUN-kan ber-SIM palsu
(4) Imbuhan bahasa Indonesia dan kata asing di-recall
di-smash
Penggunaan Tanda Baca (4)
4
. Tanda Titik dua (:)
- dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap
yang diikuti rangkaian atau perian Misal:
Kebutuhan bersekolah: buku, tas, pena,
dan pengaris. (Jika dirangkai)
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain, sebagai berikut:
1. berwarga negara Indonesia;
2. berusia antara 18 tahun dan 40 tahun;
3. tidak pernah dihukum;
4. berkelakuan baik;
5. berbadan sehat.
Titik Dua Diganti dengan Tanda Titik
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain, adalah sebagai berikut.
1. Pelamar adalah warga negara Indonesia.
2. Pelamar harus berusia antara 18—40 tahun.
3. Pelamar tidak pernah dihukum.
4. Yang bersangkutan harus berkelakuan baik.
5. Yang bersangkutan harus berbadan sehat.