• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PEMANFAATAN CITRA PENGIDERAAN JAUH PADA GOOGLE EARTH UNTUK PEMBUATAN PETA CITRA BAGI

APARAT DESA DI KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN

Oleh :

I Wayan Krisna Eka Putra., S.Pd., M.Eng NIDN. 0820018902

Dr. I Putu Sriartha, M.S NIDN. 0020106112

I Putu Gede Diatmika, SE, Ak., M.Si NIDN. 0015087003

I Gede Budiarta., S.Pd., M.Si NIDN. 0028078301 I Made Sarmita., S.Pd., M.Sc

NIDN. 23058902

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor :

39/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN D3 SURVEI DAN PEMETAAN FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Proposal : Pelatihan Pemanfaatan Citra Pengideraan Jauh Pada Google Earth untuk Pembuatan Peta Citra Bagi Aparat Desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

2. Ketua Tim a. Nama Ketua b. NIP/NIDN c. Bidang Keahlian

d. Jabatan/Pangkat/Golongan e. Jurusan/Fakultas

f. Alamat Rumah/Telp.

: : : : : :

I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng 198901202015041001/0820018902 Teknik Geomatika

Tenaga Pengajar/Penata Muda Tk I/IIIb Survei dan Pemetaan / Fakultas Ilmu Sosial

Perum Puri Mas Taman Kerti, Desa Panji, Kec. Sukasada- Buleleng/HP. 085739477012

3. Jumlah Anggota Tim a. Identitas Anggota 1

- Nama Lengkap - NIP

- Jabatan/Pangkat/Gol b. Identitas Anggota 2

- Nama Lengkap - NIP

- Jabatan/Pangkat/Gol c. Identitas Anggota 3

- Nama Lengkap - NIP

- Jabatan/Pangkat/Gol d. Identitas Anggota 4

- Nama Lengkap - NIP

- Jabatan/Pangkat/Gol

: : : : : : :

4 Orang

Dr. Drs. I Putu Sriartha, M.S 196110201988031002

Lektor Kepala/Pembina Utama Muda/IVc I Putu Gede Diatmika, SE.Ak. M.Si 197008152001121002

Lektor Kepala/Pembina/IVa I Gede Budiarta, S.Pd., M.Si 198307282008121001

Asisten Ahli/Penata Muda Tk I/IIIb I Made Sarmita, S.Pd., M.Sc 198905232015041003

Tenaga Pengajar/Penata Muda Tk I/IIIb

4. Lokasi Kegiatan : Desa Tua, Kec. Marga, Kabupaten Tabanan-Bali 5. Jumlah Biaya yang Diusulkan : Rp. 11.000.000-

Mengetahui

Dekan FHIS Undiksha

NIP. 196303101988031002 Prof. Dr. Sukadi, M.Pd, M.Ed

Singaraja 8 November 2016 Ketua Pelaksana

NIP. 198901202015041001

I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng

Menyetujui;

Ketua LP2M Undiksha,

NIP. 195612311983031022 Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum

Singaraja 8 November 2016

(3)

iii RINGKASAN

Kecamatan Marga merupakan salah satu kecamatan yang sebagian besar desa-desa nya belum memiliki peta desa khususnya peta citra, padahal peta sangat berperan untuk memvisualisasikan objek keruangan di masing-masing desa. Di samping itu juga aparat desa belum memiliki kompetensi untuk membuat peta serta belum mengetahui dan memanfaatkan teknologi tepat guna untuk membuat peta citra. Mengatasi hal tersebut, maka dilaksanakan kegiatan P2M pada tiga desa (Desa Petiga, Tua, dan Baru) di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar (1) terbentuknya pengetahuan dan keterampilan aparat desa dalam hal membuat peta citra dari citra penginderaan jauh pada Google Earth, dan (2) memfasilitasi aparat desa agar dapat menghasilkan peta citra dari citra penginderaan jauh pada Google Earth.

Tahapan pelaksanaan kegiatan yaitu : (1) persiapan yang meliputi penyusunan materi dan pedoman untuk download data citra penginderaan jauh pada Google Earth menggunakan software StichMaps dan Quantum GIS, penyusunan materi dan pedoman untuk membuat peta citra, serta validasi data citra yang akan digunakan sebagai data dasar, (2) pelaksanaan yang meliputi pemberian bimbingan teknis cara download data citra penginderaan jauh pada Google Earth serta cara membuat peta citra dari data citra penginderaan jauh pada Google Earth yang sudah didownload, (3) evaluasi keberhasilan kegiatan membuat peta citra dari data citra penginderaan jauh pada Google Earth, dan proses print out peta.

Secara umum peserta sangat mengapresiasi kegiatan ini agar setiap desa memiliki peta desa. Kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai rencana, hanya saja peserta masih belum bisa mandiri membuat peta terutama pada saat melakukan proses layout peta. Untuk itu proses layout peta difasilitasi oleh tim pelaksana agar peta yang dihasilkan sesuai dengan kaidah kartografi. Produk peta hasil dari kegiatan ini masih belum valid terutama batas desa, sehingga kegiatan update peta wilayah merupakan kegiatan yang urgen untuk dilaksanakan

Kata-kata kunci : Peta citra, Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth

(4)

iv PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa), karena berkat rahat-Nya pelaksanaan kegiatan P2M ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatan P2M ini dilakukan di tiga desa yaitu Desa Petiga, Tua dan Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Kegiatan P2M ini bertujuan untuk (1) memberikan pengetahuan dan keterampilan aparat desa dalam hal membuat peta citra dari citra penginderaan jauh pada Google Earth, dan (2) memfasilitasi aparat desa agar dapat menghasilkan peta citra dari citra penginderaan jauh pada Google Earth. Selama kegiatan ini berlangsung, mulai dari persiapan sampai pelaporan, banyak mandapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada :

1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha atas penugasan dan dana yang diberikan untuk melaksanakan P2M ini.

2. Camat Marga, Kabupaten Tabanan atas ijin yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan P2M ini.

3. Kepala Desa Petiga, Tua, dan Baru beserta staff atas partisipasinya sebagai peserta dalam pelaksanaan kegiatan P2M ini.

4. Mahasiswa yang telah membantu melancarkan kegiatan P2M ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang juga telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan P2M ini.

Akhirnya, semoga kegiatan P2M ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih bagi aparat desa. Disadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan kegiatan ini.

Singaraja, November 2016 Tim Pelaksana P2M

(5)

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Ringkasan ... iii

Prakata ... iv

Daftar Isi ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Analisis Situasi ... 2

1.3. Identifikasi dan Rumusan Permasalahan ... 3

1.4. Tujuan Kegiatan ... 4

1.5. Khalayak Sasaran ... 4

1.6. Target dan Luaran BAB II METODE PELAKSANAAN ... 6

2.1. Tahapan Kegiatan ... 6

2.1.1. Tahap Persiapan ... 6

2.1.2. Tahap Pelaksanaan ... 7

2.1.3 Tahap Print Out Peta ... 9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10

3.1. Hasil ... 10

3.1.1. Hasil Tahap Persiapan ... 10

3.1.2. Hasil Tahap Pelaksanaan ... 14

3.1.3. Hasil Tahap Print Out Peta ... 18

3.2. Pembahasan ... 18

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 20

4.1. Simpulan ... 20

4.2. Saran ... 20 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi geospasial sangat diperlukan dalam upaya untuk mengelola sumber daya alam. Tertuang pada UU No. 4 Tahun 2011, bahwa informasi geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Peta merupakan salah satu cara yang secara langsung memvisualisasikan sebaran informasi geospasial secara keruangan, sehingga dapat memberikan informasi keruangan suatu wilayah.

Proses pembuatan peta atau yang sering diistilahkan dengan pemetaan bukan merupakakan perkara yang mudah, melainkan membutuhkan berbagai kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai pada proses layout peta. Pemetaan pada dasarnya dapat ditempuh dari dua cara, yaitu pemetaan cara terestis atau pemetaan langsung dengan peralatan ukur lapangan, serta pemetaan ekstraterestris atau lewat media pengambilan data baik dari pemotretan udara atau menggunakan citra satelit yang dikenal penginderaan jauh (Subaryono dan Djawahir, 2004).

Menurut Sutanto (1992) penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji. Penginderaan jauh menggunakan alat pengindera atau sensor yang dipasang pada wahana yang berupa pesawat terbang, satelit, pesawat ulang-alik atau wahana lainnya guna melakukan perekaman terhadap objek yang ingin diamati. Gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor dalam penginderaan jauh akan menghasilkan data yang disebut citra penginderaan jauh.

Citra penginderaan jauh merupakan salah satu data dasar yang dapat digunakan membuat peta. Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, beberapa data citra penginderaan jauh sudah tersedia secara gratis di

(7)

2

internet. Salah satu aplikasi yang menyediakan citra penginderaan jauh resolusi tinggi secara gratis di internet adalah Google Earth.

1.2. Analisis Situasi

Tersedianya peta citra pada masing-masing kantor desa akan lebih memudahkan aparat desa pada khususnya untuk mengenali wilayahnya masing- masing. Belum tersedianya peta citra pada setiap desa mengindikasikan perlunya dilakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan teknologi untuk membuat peta citra melalui program pengabdian masyarakat. Harapannya aparat desa bisa membuat sendiri peta citra tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan di Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Pertimbangan yang digunakan sebagai dasar pemilihan lokasi ini karena Kecamatan Marga merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tabanan yang memiliki sifat kekotaan, sehingga sebagian besar masyarakatnya (khususnya aparat desa) sudah terbiasa menggunakan teknologi internet, tetapi belum mengetahui bahwa melalui fasilitas internet tersebut bisa membuat peta citra.

Berdasarkan fakta empirik yang ditemukan pada saat observasi awal menunjukkan bahwa hampir semua desa-desa yang ada di Kecamatan Marga belum memiliki peta desa, khususnya peta citra. Hal ini terlihat dari peta yang digunakan masih berupa peta garis yang dibuat secara manual tanpa memperhatikan kaidah kartografi dalam pembuatan peta. Padahal jika dicermati, peta sangat berperan untuk memvisualisasikan objek keruangan di masing-masing desa, sehingga aparat desa lebih mudah mengenali wilayahnya.

Berdasarkan informasi dari salah satu Kepala Desa (Kepala Desa Tua) yang berhasil dimintai informasi, bahwa keadaan tersebut dikarenakan sumber daya manusia (SDM) aparat desa belum bisa membuat peta. Apabila menggunakan tenaga luar untuk membuatkan peta, tentunya akan berimplikasi pada biaya yang jumlahnya tidak sedikit. Aparat desa juga belum memandang penting manfaat peta yang saat ini hanya digunakan sebagai pajangan di dinding kantor desa.

(8)

3

Alasan biaya serta SDM aparat desa yang belum bisa membuat peta bukan merupakan alasan yang rasional mengapa setiap desa belum memiliki peta, jika saja aparat desa mengetahui dan bisa memanfaatkan teknologi yang ada dewasa ini. Kecamatan Marga merupakan kecamatan yang mempunyai sifat kekotaan, dimana hampir sebagian besar kantor desa sudah dilengkapi jaringan internet.

Padahal jika dilengkapi dengan jaringan internet, instalasi program Google Earth, StichMaps, dan Quantum GIS pada komputer di masing-masing kantor desa, sudah memenuhi syarat untuk membuat peta citra. Hanya saja SDM yang akan mengoperasikannya harus diberikan pelatihan terlebih dahulu.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan hal yang penting dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada aparat desa mengenai pemanfaatan citra penginderaan jauh pada google earth untuk membuat peta citra. Dengan demikian harapannya, aparat desa bisa membuat sendiri peta citra wilayahnya masing-masing dengan memanfaatkan data yang gratis (Google Earth) serta software open source (tanpa lilensi).

1.3. Identifikasi dan Rumusan Permasalahan

Berdasarkan analisis situasi yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terdapat pada aparat desa di Kecamatan Marga. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain : 1) setiap desa belum memiliki peta citra, 2) aparat desa belum memiliki kompetensi untuk membuat peta, 3) aparat desa belum mengetahui dan memanfaatkan teknologi tepat guna untuk membuat peta citra.

Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan perkembangan teknologi dan fasilitas yang dimiliki pada masing-masing kantor desa. Dengan demikian perlu dilakukan suatu kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan aparat desa dalam membuat peta citra dari data citra penginderaan jauh pada Google Earth.

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, maka permasalahan yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam program ini yaitu : 1) sosialisasi kepada aparat desa mengenai pemanfaatan data gratis (Google Earth) serta software open

(9)

4

source (tanpa lilensi) sebagai data dasar untuk membuat peta citra, 2) memberikan pelatihan kepada aparat desa agar bisa membuat peta citra dari citra penginderaan jauh pada Google Earth.

1.4. Tujuan Kegiatan

Program pengabdian kepada masyarakat ini dirancang dalam bentuk pelatihan yang bertujuan untuk :

a. Terbentuknya pengetahuan dan keterampilan aparat desa dalam hal membuat peta citra dari citra penginderaan jauh pada Google Earth.

b. Memfasilitasi aparat desa agar dapat menghasilkan peta citra dari citra penginderaan jauh pada Google Earth.

1.5. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah aparat desa se-Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Jumlah aparat desa yang mengikuti kegiatan diambil 5 orang yang diambil dari perwakilan masing- masing desa (sebanyak 5 desa sebagai sampel). Lokasi kegiatan ini disajikan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Peta Wilayah Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan-Bali

Desa Tua

(10)

5 1.6. Target dan Luaran

Target luaran dari P2M ini adalah berupa 3 Peta Citra wilayah desa, yaitu Desa Tua, Desa Baru dan Desa Petiga. Luaran lainnya berupa modul/buku pedoman untuk membuat peta citra dari data penginderaan jauh serta artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada Jurnal Ber-ISSN.

(11)

6 BAB II

METODE PELAKSANAAN

Agar peserta mampu membuat peta citra wilayahnya masing-masing bukan merupakan perkara yang mudah. Untuk itu metode pelaksanaan dalam program pengabdian pada masyarakat ini akan dilakukan merujuk pada diagram alir berikut.

Gambar 2.1. Diagram Alir Pelaksanaan Kegiatan P2M 2.1.Tahapan Kegiatan

2.1.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap membuat materi pelatihan dan validasi citra. Materi yang akan dibuat dirancang sesuai dengan karakteristik peserta yang

PERSIAPAN

PRINT OUT PETA Proses Print Out

Peta Citra

Cara menggunakan Google Earth Cara melakukan

download citra Cara membuat

peta citra

Cara menggunakan Google Earth Proses download citra

Proses membuat peta citra Evaluasi

Membuat Materi Pelatihan dan Validasi Citra

Melakukan Bimbingan

Teknis

tidak

ya

PELAKSANAAN

& EVALUASI

Validasi Citra (Data Dasar)

(12)

7

notabene adalah pemula. Dengan demikian materi dibuat sesederhana mungkin dan secara sistematis tahap demi tahap. Materi yang akan dibuat dalam kegiatan ini meliputi: (1) cara menggunakan Google Earth, (2) cara melakukan download data, dan (3) cara membuat peta citra. Untuk proses validasi dilakukan melalui komparasi perubahan kenampakan 1 tahun terakhir di lapangan terhadap kenampakan yang ada pada citra.

2.1.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap pemberian bimbingan teknis dan dilanjutkan dengan evaluasi keberhasilan program. Bimbingan teknis dilakukan oleh 9 orang instruktur yang terdiri dari 1 ketua dan 4 orang anggota pelaksana serta dibantu 4 orang mahasiswa. Setiap instruktur akan mendampingi 2 orang peserta, sehingga proses pemberian bimbingan teknis lebih intensif. Selama proses pemberian bimbingan teknis, di samping didampingi langsung oleh instruktur, peserta juga akan diarahkan melalui tutorial sesuai dengan materi yang sudah dipersiapkan. Bimbingan teknis yang akan diberikan selama kegiatan meliputi : - Bimbingan teknis cara menggunakan Google Earth. Pada saat memberikan

bimbingan teknis cara menggunakan Google Earth, peserta akan diarahkan mulai dari instalasi program sampai menjalankan program pada saat PC terkoneksi ke internet. Selain Google Earth, peserta juga diarahkan untuk istalasi program StichMaps dan Quantum GIS yang akan digunakan untuk fasilitas download data. Ketika peserta sudah berhasil menggunakan program Google Earth, maka peserta akan diarahkan untuk melihat wilayah masing- masing yang terekam pada citra.

- Bimbingan teknis melakukan download data. Pada saat memberikan bimbingan teknis melakukan download data, pertama peserta akan diarahkan untuk menampilkan citra wilayahnya masing-masing pada Google Earth.

Setelah menemukan wilayah masing-masing, maka melalui program StichMaps peserta akan diarahkan untuk mendownload data. Data yang akan disimpan berupa image dalam format raster, yang selanjutnya digunakan sebagai data dasar membuat peta citra.

- Bimbingan teknis membuat peta citra. Pada saat memberikan bimbingan teknis membuat peta citra, peserta terlebih dahulu diarahkan untuk

(13)

8

menjalankan program Quantum GIS. Setelah itu, melalui Quantum GIS peserta akan membuka file data citra wilayah masing-masing yang sudah didownload. Selanjutnya peserta juga akan diarahkan untuk melakukan proses layout peta dan melengkapi komponen peta sehingga akan menjadi sebuah peta citra. Komponen peta yang dimaksud meliputi: (a) judul peta, (b) orientasi, (c) skala, (d) inset, (e) legenda, (f) sumber, (g) sistem proyeksi, (h) garis bujur dan lintang, serta (i) tahun dan pembuat peta.

Evaluasi pelaksanaan program dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta dalam mengikuti kegiatan. Proses evaluasi menggunakan indikator ketercapaian kegiatan yang meliputi: menggunakan Google Earth, download data, serta proses membuat peta. Apabila peserta sudah berhasil melakukan proses tersebut, maka peta citra yang berhasil dibuat akan di-print out, tetapi apabila belum berhasil, maka peserta akan diberikan bimbingan teknis lagi secara intensif, sehingga diharapkan indikator ketercapaian terpenuhi.

Aspek yang menjadi indikator pencapaian kegiatan adalah kemampuan peserta dalam menjalankan aplikasi Google Earth, mendownload data hingga membuat peta citra wilayahnya masing-masing. Indikator ketercapaian kegiatan dan cara pengukurannya disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Indikator dan Cara Pengukuran Ketercapaian Kegiatan

No Kriteria Penilaian Bobot

(%)

Skor*) Skor total 1. Menggunakan Google Earth

- Peserta bisa menjalankan aplikasi Google Earth pada saat PC terkoneksi internet

- Peserta mampu menunjukkan lokasi wilayah masing-masing

10 10 2. Proses Download Data

- Peserta mampu menampilkan lokasi wilayah masing-masing pada program SticthMaps - Peserta mampu mendownload data citra

wilayah masing-masing

15 15 3. Kemampuan Membuat Peta

- Peserta mampu membuka citra yang sudah di download pada aplikasi Quantum GIS

- Peserta mampu melakukan proses layout peta citra beserta kelengkapan unsur-unsur peta.

25 25

*) Rentangan skor 1 – 3, Ket : 1 = peserta tidak bisa, 2 = peserta bisa dengan bimbingan, 3 = peserta bisa sendiri

(14)

9

Skor total maksimal 300 dan minimal 100, peserta dikatakan berhasil mengikuti program apabila skor total yang diperoleh > 50% atau > 150.

2.1.3 Tahap Print Out Peta Citra

Tahap print out peta citra merupakan tahapan akhir agar peta yang sudah dibuat bisa ditampilkan pada kertas. Proses print out akan dilakukan di percetakan yang mampu mencetak peta dengan ukuran A0. Dengan demikian diakhir kegiatan ini semua peserta sudah memiliki peta citra wilayah masing-masing.

(15)

10 BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Merujuk pada diagram alir pemecahan masalah yang sudah dibuat seperti pada Gambar 3.1, maka dapat disajikan hasil yang telah dicapai sebagai laporan 70 % dari kegiatan P2M. Adapun secara garis besar kegiatan P2M ini dilakukan melalui 3 tahapan yaitu : (1) persiapan, (2) pelaksanaan dan evaluasi, (3) print out peta. Di samping 3 tahapan utama yang dilakukan tersebut, sesuai dengan luaran yang sudah dijanjikan, maka dilakukan juga rencana pembuatan artikel. Lebih jelasnya hasil yang telah dicapai masing-masing kegiatan tersebut, sebagai berikut.

3.1. Hasil

3.1.1. Hasil Tahap Persiapan

Tahap persiapan difokuskan pada kegiatan penyusunan materi pelatihan yang akan digunakan pada saat pemberian bimbingan teknis. Ketua pelaksana beserta anggota merancang konsep materi pelatihan yang sederhana agar mudah diterima oleh peserta yang notabene memiliki karakteristik dan background yang berbeda-beda. Proses perancangan konsep materi pelatihan dilakukan selama + 2 minggu dan merujuk pada berbagai literatur.

Setelah proses perancangan konsep materi pelatihan dibuat, maka Tim Pelaksana dibantu mahasiswa menyusun materi pelatihan. Kegiatan penyusunan materi pelatihan ini dibantu oleh mahasiswa selama 2 hari yaitu tanggal 20 – 21 Juni 2016 bertempat di Ruang Kuliah D3 Survei dan Pemetaan. Mahasiswa dalam hal ini bertugas membantu Tim Pelaksana untuk memfinalisasi dari segi sistematika, sementara Tim Pelaksana bertanggung jawab pada substansi materi pelatihan. Adapun dokumentasi kegiatan penyusunan materi pelatihan disajikan pada Gambar 3.1.

(16)

11

Gambar 3.1. Dokumentasi Kegiatan Pembuatan Modul/Materi Pelatihan P2M Isi dari materi pelatihan yang dihasilkan terdiri dari 4 bagian utama yang meliputi : (a) pengantar pembuatan peta desa/kelurahan, (b) cara menjalankan aplikasi Google Earth, (c) cara melakukan download citra, dan (d) cara membuat peta citra pada QuantumGIS. Materi pelatihan yang sudah dihasilkan disajikan pada Lampiran 2. Di samping mempersiapkan materi pelatihan, pada tahap persiapan juga dilakukan pembuatan meteri konsep dasar pemetaan dalam bentuk presentasi (.ppt) yang akan disampaikan kepada peserta saat pelatihan. Materi konsep dasar pemetaan yang sudah dihasilkan disajikan pada Lampiran 3.

Pada tahap persiapan juga dilakukan pendataan ke Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan untuk mendata peserta yang akan dijadikan sebagai subjek dalam pelaksanaan P2M. Proses pendataan diawali koordinasi dan permohonan ijin pelaksanaan di Kantor Camat Marga. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 11 Mei 2016. Hasil yang diperoleh, Camat Marga mengapresiasi kegiatan P2M yang akan dilaksanakan serta menunjuk 3 Desa yang akan dijadikan subjek dalam pelaksanaan P2M yaitu Desa Petiga, Desa Tua, dan Desa Baru.

Setelah dilakukan pendataan serta sudah ditetapkan desa-desa yang akan menjadi subjek pelaksanaan, selanjutnya dilakukan kegiatan validasi data terlebih dahulu untuk memastikan data citra Penginderaan Jauh pada Google Earth update sesuai perubahan di lapangan. Kegiatan validasi ini dilakukan selama 3 hari yang berlokasi di wilayah desa masing-masing (Desa Petiga, Tua, dan Baru). Teknisnya Tim menanyakan kepada aparat desa terkait perubahan fisik kenampakan 1 Tahun terakhir, kemudian mengambil posisinya dan mengkomparasikan dengan kenampakan yang terekam pada citra Penginderaan Jauh yang ada pada Google Earth. Hal ini ditujukan untuk memastikan bahwa data yang terekam pada Google

(17)

12

Earth merupakan kenampakan yang ter-update. Hasil validasi yang diperoleh disajikan sebagai berikut.

Nama Tempat : Bale Suka Duka Br. Cau Waktu Pembangunan : Oktober Thn. 2016 Foto :

Nama Tempat : Kandang Ayam Made Dena Br. Cau

Waktu Pembangunan : Maret Thn. 2016 Foto :

Nama Tempat : Cau Chocolate

Waktu Pembangunan : Agustus Thn. 2016 Foto :

Nama Tempat : Rumh Bu Anjas (saat renovasi) Waktu Pembangunan : April Thn. 2016 Foto :

(18)

13

Gambar 3.2 Hasi Validasi Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Memperhatikan kenampakan yang ada di atas, membuktikan bahwa citra Penginderaan Jauh pada Google Earth sudah menunjukkan kenampakan wilayah 1 tahun terakhir, bahkan kenampakan objek yang mengalami perubahan Bulan Maret tahun 2016 pun sudah terekam pada citra. Dengan demikian sudah bisa dipastikan, data tersebut dapat digunakan sebagai data dasar untuk membuat Peta Citra di masing-masing desa yang menjadi subjek pelaksanaan.

Nama Tempat : Toko Tu Aji Igan Waktu Pembangunan : Februari Thn. 2016 Foto :

Nama Tempat : Wantilan Pura Dalem Br. cau Waktu Pembangunan : Oktober Thn. 2016 Foto :

Nama Tempat : Griya Tu Aji Inten Waktu Pembangunan : Februari Thn. 2016 Foto :

(19)

14 3.1.2. Hasil Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan berupa bimbingan teknis cara membuat peta diberikan kepada aparat Desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sesuai dengan arahan Camat Marga, bahwa yang menjadi subjek dalam kegiatan P2M adalah 3 desa yaitu : Desa Petiga, Desa Tua, dan Desa Baru. Tahap pelaksanaan dilakukan selama 2 hari yaitu tanggal 20-21 Juli 2016 bertempat di Kantor Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang meliputi kegiatan outdoor (lapangan) dan indoor (ruangan).

Kegiatan di lapangan dilakukan secara partisipatif bersama aparat Desa dan mahasiswa sebagai tenaga lapangan. Kegiatan di lapangan ini ditujukan untuk melakukan akuisisi koordinat batas wilayah masing-masing desa. Aparat desa bertugas menunjukkan lokasi batas desa, sementara Tim Pelaksana bersama mahasiswa melakukan akuisisi data koordinat batas wilayah menggunakan Global Positioning System (GPS). Setelah proses akuisisi data koordinat batas desa, dilanjutkan dengan plotting data agar terlihat lokasi batas desa pada citra.

Dokumentasi kegiatan akuisisi data koordinat batas desa disajikan pada Gambar 3.3 dan Lampiran 1, sementara lokasi batas desa yang sudah di plotting disajikan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.3. Dokumentasi Kegiatan Akuisisi Data Koordinat Batas Desa

(20)

15

Gambar 3.4. Plotting Lokasi Batas Desa Hasil Pada Google Earth Keterangan :

: Batas Desa Baru dengan Desa Tua : Batas Desa Tua dengan Desa Payangan : Batas Desa Tua dengan Desa Perean : Batas Desa Tua dengan Desa Petiga : Batas Desa Petiga dengan Desa Geluntung

Desa Baru

Desa Tua

Desa Petiga

(21)

16

Setelah pelaksanaan di lapangan, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan bimbingan teknis yang bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Kegiatan bimbingan teknis ini diawali dengan penyampaian materi konsep dasar pemetaan. Kemudian dilanjutkan dengan validasi lokasi batas desa yang terlihat pada citra. Peserta dalam hal ini aparat desa meyakinkan bahwa batas desa tersebut sudah valid sesuai kenyataan di lapangan, hanya saja masih terdapat toleransi sejauh + 5 meter karena akurasi GPS yang digunakan masih berada pada kisaran 4-5 meter. Artinya sejauh 5 meter dari lokasi tersebut masih disepakati sebagai toleransi batas wilayah.

Kemudian tahapan selanjutnya adalah bimbingan teknis menggunakan Google Earth, proses download data citra, dan pembuatan peta citra. Pada tahap bimbingan teknis pembuatan peta citra, tim pelaksana berencana kegiatan bimbingan teknis dilakukan secara sistematis yang meliputi : (1) cara menggunakan Google Earth, (2) proses download data, dan (3) proses layout peta yang secara langsung dipandu oleh ketua pelaksana didampingi oleh mahasiswa sesuai materi pelatihan yang sudah diberikan kepada masing-masing peserta.

Memperhatikan karakteristik peserta, maka yang dilakukan adalah lebih dominan pada demo tentang Google Earth, StitchMaps dan Quantum GIS yang lebih menekankan pada kenampakan citra yang ada pada Google Earth.

Ketika peserta memperhatikan citra pada Google Earth, peserta sangat tertarik karena dapat melihat secara langsung kenampakan wilayahnya. Peserta pun tertarik untuk memiliki peta wilayah seperti yang terekam pada citra.

Akhirnya melalui bimbingan teknis cara membuat peta, peserta dibimbing untuk menjalankan aplikasi Google Earth, download data serta layout peta.

Dokumentasi pada saat pemberian bimbingan teknis cara membuat peta disajikan pada Gambar 3.5.

(22)

17

Gambar 3.5. Dokumentasi Kegiatan Pemberian Bimbingan Teknis Cara Membuat Peta

Pada saat pemberian bimbingan teknis, hampir semua peserta masih kebingungan mengikuti panduan yang ada baik pada materi maupun yang disajikan pada slide. Hal ini disadari karena peserta masih sangat awam dengan kegiatan yang dilaksanakan. Untuk itu pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui pencapaian kegiatan yang sudah dilakukan.

Evaluasi kegiatan dilakukan merujuk pada Tabel 2.1 mengenai indikator dan cara pengukuran ketercapaian kegiatan.

Sesuai hasil evaluasi yang diperoleh, peserta masih kurang paham cara membuat peta khususnya proses layout peta. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi, skor pada tahap layout masih rendah. Masih rendahnya keterampilan peserta dalam membuat peta merupakan suatu kewajaran, mengingat background peserta yang bervariasi. Di samping itu juga peserta baru kali pertama mendapatkan pelatihan untuk membuat peta. Dengan demikian proses pembuatan peta khususnya layout peta dibantu oleh tim pelaksana. Tujuannya agar peta yang dihasilkan sesuai dengan kaidah kartografi.

(23)

18 3.1.3. Hasil Tahap Print Out Peta

Tahap print out peta merupakan tahapan akhir dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Sebelum proses print out peta, terlebih dahulu dilakukan layout peta yang difasilitasi oleh tim pelaksana. Walaupun demikian persetujuan dari pihak aparat desa tetap digunakan mengingat yang lebih mengetahui wilayah desanya adalah aparat desa masing-masing. Untuk itu sebelum proses print out, terlebih dilakukan konfirmasi peta yang sudah di-layout kepada masing-masing aparat desa. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa apa yang tersaji dalam peta sudah sesuai dengan kondisi di lapangan.

Pada dasarnya aparat desa sudah menyetujui peta yang dihasilkan untuk di-print out. Setelah di-print out dan dibingkai peta yang dihasilkan diberikan kepada masing-masing desa yang diberikan pelatihan. Sebagai tanggungjawab akademik serta dana yang sudah diberikan, maka peta tersebut diberikan kepada masing-masing desa yang mengikuti pelatihan (peta yang sudah siap di print out disajikan melalui Lampiran 4). Peta tersebut akan dipasang di Kantor Desa masing-masing agar masyarakat lebih mudah mengenali wilayah desanya melalui peta.

3.2. Pembahasan

Kegiatan P2M yang sudah dilaksanakan di tiga desa di Kecamatan Marga secara umum sudah berjalan dengan baik. Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap print out peta. Tahap persiapan difokuskan pada kegiatan penyusunan materi pelatihan, pendataan peserta dan validasi citra. Tahap pelaksanaan difokuskan pada kegiatan bimbingan teknis cara membuat peta citra yang diberikan kepada aparat desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sementara tahap print out peta merupakan tahap akhir untuk mencetak peta yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan.

Aparat desa sangat memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan pelatihan ini. Terlebih lagi dengan adanya UU No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial yang salah satu target mengenai One Map Policy, maka kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya memberikan keterampilan bagi aparat desa untuk membuat peta. Tetapi apa yang menjadi rencana dalam kegiatan ini

(24)

19

tidak sepenuhnya berjalan dengan baik mengingat ada beberapa tahapan kegiatan yang harus diberikan perlakuan khusus. Hal ini dialami oleh Tim Pelaksana ketika tahap pelaksanaaan khususnya ketika proses layout peta. Peserta yang kategori pemula dan baru kali pertama mendapatkan pelatihan membuat peta masih kebingungan melakukan proses layout peta. Hal ini tentu membutuhkan bimbingan yang lebih intensif agar peserta benar-benar mampu mandiri melakukan layout peta. Melalui keterbatasan waktu, maka dalam proses layout peta difasilitasi oleh Tim Pelaksana.

Kedepannya kegiatan pelatihan membuat peta merupakan suatu kegiatan yang penting diberikan kepada aparat desa. Karena sesuangguhnya desa merupakan suplai data yang paling utama demi terwujudnya program one map policy.

(25)

20 BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan kegiatan yang sudah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kegiatan P2M pada tiga desa (Desa Petiga, Tua dan Baru) di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan berjalan sesuai rencana, hanya saja keberhasilan program pelaksanaan P2M ini masih belum bisa maksimal terutama keterampilan peserta dalam melakukan proses layout peta.

2. Peta yang dimiliki masing-masing desa belum valid terutama batas desa, sehingga kegiatan update peta wilayah merupakan kegiatan yang urgen untuk dilaksanakan.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan merujuk pada kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu :

1. Perlu dilakukan kegiatan pelatihan yang lebih intensif dalam waktu yang lebih lama, sehingga keterampilan aparat desa dalam membuat peta bisa ditingkatkan demi mendukung terealisasinya program one map policy 2. Pemerintah Desa perlu melakukan koordinasi dengan Camat atau Bupati

terkait dengan batas desa yang belum definitif untuk melakukan pemetaan partisipatif agar peta desa yang digunakan valid dan mendapat persetujuan kedua pihak desa yang berbatasan.

(26)

21

DAFTAR PUSTAKA

Arita, Dewi dan Andri Pranolo. 2014. Pemanfaatan Aplikasi Google Earth Sebagai Media Pembelajaran Gografis Menggunakan Metode Image Enhancement. Makalah dalam rangka Simposium Nasional RAPI XIII- 2014 FT UMS.

Departemen Dalam Negeri RI. 2007. UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial

Isnandar, Nandang. 2008. Kajian Akurasi Pemanfaatan Citra Quickbird Pada Google Earth Untuk Pemetaan Bidang Tanah. Tesis. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Shofiyati, Rizatus dan Wahyu Supriatna. 2011. Pemanfaatan Data Unduhan Gratis Dari Internet untuk Penelitian Sumberdaya Lahan. Jurnal Informatikan Pertanian, Vol 20 No.1, Agustus 2011, Hal 1-13.

Subaryono dan Djawahir. 2004. Pengantar Geodesi Geomatika. Bahan Ajar.

Universitas Gadjah Mada.

Sukwardjono dan Mas Sukoco. 1997. Kartografi Dasar. Bahan Ajar. Universitas Gadjah Mada.

Sutanto.1992. Penginderaan Jauh. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Trisakti, Bambang. 2012. Pemanfaatan Data Citra Satelit dalam Mendukung Pengelolaan SDA. Makalah. Optimalisasi Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi dalam Perencanaan Ruang Konservasi-2012 Bogor.

Yousman, Yeyep. 2008. Google Earth. Yogyakarta: ANDI.

(27)

LAMPIRAN 1. DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Foto Bersama Tim Pelaksana dan Aparat Desa Tua

(28)

Gambar 2. Situasi Saat Pelaksanaan Bimbingan Teknis P2M (Indoor)

(29)

Gambar 3. Situasi Saat Pelaksanaan Akuisisi Data Lapangan (Outdoor)

(30)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

MODUL KEGIATAN P2M

PELATIHAN PEMANFAATAN CITRA PENGIDERAAN JAUH PADA GOOGLE EARTH UNTUK PEMBUATAN PETA CITRA BAGI APARAT

DESA DI KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN

Disusun Oleh :

1. I Wayan Krisna Eka Putra, S.pd., M.Eng 2. Dr. I Putu Sriartha, M.S

3. I Putu Gede Diatmika, SE, Ak., M.Si 4. I Gede Budiarta., S.Pd., M.Si

5. I Made Sarmita., S.Pd., M.Sc

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016

Lampiran 2

(31)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

OUTLINE MODUL :

A. PENGANTAR PEMBUATAN PETA DESA/KELURAHAN B. CARA MENJALANKAN APLIKASI GOOGLE EARTH C. CARA MELAKUKAN DOWNLOAD CITRA

D. CARA MEMBUAT PETA CITRA PADA QUANTUM GIS

A. PENGANTAR PEMBUATAN PETA DESA/KELURAHAN

Pembuatan peta desa merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan mengingat Desa atau Kelurahan di pandang s ebagai t itik awal pe mberdayaan potensi da erah, penyelesaian masalah dalam m asyarakat, dan komunitas t erkecil yang harus di perhatikan kesejahteraannya. Ketersediaan Peta D esa da lam s uatu desa aka n memberikan i nformasi kepada aparat desa dan masyarakat seperti mengetahui batas wilayah desa, mengidentifikasi dan inventarisasi pot ensi at au asset d esa s ebagai l angkah aw al u ntuk perencanaan pemberdayaan potensi yang dimiliki desa. Selain itu, dengan Peta Desa dapat diketahui pula hal-hal yang da pat m enjadi ke ndala da lam upa ya pe mberdayaan pot ensi t ersebut s ehingga dapat dilakukan langkah penyelesaiannya.

Peta D esa m erupakan peta yang ba tasnya di buat be rdasarkan ketentuan batas administrasi masing-masing desa yang sudah ditetapkan atau disepakati. Adapun karakteristik Peta Desa meliputi:

- Skala berkisar dari 1 : 1000 s.d. 1 : 10.000

- Luas wilayah relatif kecil dalam hirarki administrasi pemerintahan - Seluruh wilayah desa tergambar pada satu lembar peta

- Unsur-unsur rupabumi (alam dan buatan) yang di gambarkan um umnya tidak begitu banyak/komplkes

- Mempunyai daftar dan penggambaran koordinat titik-titik batas dengan orientasi arah utara yang benar

- Menyajikan nama unsur-unsur geografi seperlunya.

(32)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

Sumber data yang dapat digunakan untuk pembuatan batas desa adalah menggunakan batas administrasi yang sudah ditetapkan pada Peta Rupabumi, jika belum terdapat Peta Rupabumi maka da pat m enggunakan s umber da ta l ain s eperti: m etode s urvey t erestris, m etode fotogrametris, dan metode inperpretasi data penginderaan jauh.

Gambar alur penentuan peta batas desa berdasarkan sumber data yang digunakan

Secara teknis, pembuatan Peta Desa dapat dijelaskan langkah-langkahnya sebagai berikut:

PETA

RUPABUMI METODE

SURVEI TERESTRIS

METODE FOTOGRA-

METRIS

METODE INTERPRE- TASI DATA PJ

Atau Atau Atau

Persyaratan Geometris sebagai Peta Dasar (Koreksi

Geometrik)

Daftar Batas Alami Hasil Kesepakatan Penetapan Batas

Peta Dasar untuk Peta Batas Desa

Daftar Koordinat Batas Hasil

Penegasan Bersama

Penggambaran Batas Desa menjadi Peta

Batas Desa Spesifikasi

Teknis Penggambaran

(33)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

B. CARA MENJALANKAN APLIKASI GOOGLE EARTH

Google Earth pada awalnya dikenal sebagai Earth Viewer yang dikembangkan oleh Keyhole, Inc. sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2005 Earth Viewer diganti namanya menjadi Google Earth. Google Earth dapat didownload secara gratis me lalui ja ringan int ernet di a lamat: http://www.google.

com/earth/download/ge/

1. Pastikan aplikasi Google Earth sudah diinstal pada komputer yang akan digunakan (Yousman, 2008) . Google Earth dapat di gunakan ol eh s iapapun yang m embutuhkan i nformasi ge ografis m ulai da ri m ahasiswa, p raktisi, dos en m aupun masyarakat um um. U ntuk m enjalankan a plikasi Google Earth dapat di lakukan m elalui tahapan sebagai berikut :

2. Klik i kon Google Earth Pro pada de sktop ko mputer, a tau m elalui kl ik Start  Program  Google Earth Pro

3. Selanjutnya a kan m uncul de sktop Google Earth Pro yang m enunjukkan t ampilan awal bola dunia seperti gambar berikut ini.

(34)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

4. Secara umum pada aplikasi Google Earth Pro memiliki tools sebagai berikut.

Keterangan :

1. Search Panel : unt uk mencari t empat at au lokasi, alamat, kota, negara yang diinginkan

2. Placemark : untuk memberikan tanda suatu lokasi yang diinginkan 3. Polygon : untuk membuat poligon atau area

4. Image Overlay : untuk mengoverlaykan foto satelit

5. Navigation C ontrols: unt uk m elakukan navigasi t ampilan, m emperbesar/

memperkecil tampilan.

6. Places Panel : untuk mencari, menyimpan, dan mengunjungi kembali lokasi tertentu 7. Layer P anel : unt uk m enampilkan l ayer-layer tertentu s eperti t errain, r oad, 3D

building, cuaca, dsb.

8. Status Bar : untuk menampilkan koordinat, ketinggian dan statu streaming data

Disarikan dari Yousman (2008)

1 2 3 4 5

6

7

8

(35)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

C. CARA MELAKUKAN DOWNLOAD CITRA P ADA GOOGLE EARTH

Citra pada Google Earth memvisualisasikan peta bola dunia, keadaan topografi, citra satelit, j alan, m aupun i nformasi ge ografis yang dapat di akses s ecara gratis ol eh pe ngguna.

Pada umumnya citra pada Google Earth dapat digunakan secara online saja dan tidak dapat diunduh. A kan t etapi, d ewasa i ni de ngan duku ngan be rbagai a plikasi yang salah satunya aplikasi StitchMaps, pengguna dapat secara langsung mendownload data citra resolusi tinggi yang langsung terkoreksi secara geometrik, sehingga pengguna tidak perlu melakukan proses koreksi geometrik la gi. Citra pa da Google Earth tersebut d apat di download da lam b entuk image raster.

StichMaps merupakan salah satu aplikasi yang m ampu m eng-capture citra pa da Google Earth secara langsung terkoreksi geomterik. Untuk melakukan download citra pada Google Earth menggunakan a plikasi StichMaps dapat di lakukan melalui t ahapan sebagai berikut.

1. Pastikan aplikasi Google Earth Pro dan StitchMaps sudah di instal pa da kom puter yang akan digunakan

2. Pastikan komputer yang akan digunakan sudah terkoneksi jaringan internet.

3. Jalankan aplikasi Google Earth Pro melalui klik ikon Google Earth Pro pada desktop komputer, a tau kl ik Start Program Google Earth Pro (sesuai tahapan pada Modul I)

4. Setelah muncul interface Google Earth Pro pada desktop, l anjutkan de ngan melakukan search daerah yang akan didownload melalui tools Search Panel. Untuk mendapatkan ha sil s esuai de ngan de sa yang di inginkan, da pat m enggunakan batas koordinat m asing-masing de sa. S ebagai c ontoh untuk D esa T ua b atas k oordinatnya adalah : x xxxx .B atas koordinat tersebut digunakan sebagai pembatas daerah yang akan di download. U ntuk m emberikan ba tas koor dinat t ersebut da pat m enggunakan tool Add Placemark.

(36)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

5. Setelah m uncul da erah yang akan di download, pengguna da pat m elakukan zoom in atau zoom out ketika m elihat ke nampakan yang ada pa da ci tra unt uk memastikan bahwa da erah t ersebut m erupakan da erah yang a kan di download. Jalankan aplikasi StitchMaps melalui klik ikon StitchMaps pada desktop atau klik Start  Program  StitchMaps sampai muncul gambar seperti berikut ini. (Pastikan aplikasi StitchMaps dijalankan setelah aplikasi Google Earth dijalankan).

6. Pada apl ikasi StitchMaps akan muncul vi sualisasi da erah seperti yang ada pa da aplikasi Google Earth. (Perhatikan pada vi sualisasinya, apa bila ada i nformasi l ain selain c itra m aka a kan ikut t erekam k etika m elakukan dow nload da ta). U ntuk i tu apabila tidak dibutuhkan sebaiknya dihilangkan. Sebagai contoh Navigation Control dan Placemark masih m uncul pa da v isualisasi StitchMap, s ehingga p erlu dinonaktifkan dengan cara : kembali ke Google Earth dan non a ktifkan Navigation Controls melalui me nu View  Show Navigation  Never untuk m enonaktifkan Navigation Controls. S elanjutnya unt uk Placemark, karena di awal d igunakan

Informasi lain yang akan ikut terekam

(37)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

sebagai p embatas wilayah yang a kan di donwload, m aka pa da s aat a kan dow nload citra harus dinonaktifkan melalui menu Places Panel  hilangkan tanda Ceklist (√ ) pada Placemark.

7. Setelah itu kembali k e interface StitchMaps, maka ak an muncul vi sualisasi s ebagai berikut.

8. Informasi l ain s elain c itra yang a kan di download s udah t idak m uncul l agi, da n selanjutnya sudah bisa dilakukan proses download citra.

9. Untuk m elakukan download citra, s ilahkan pilih m enu Setting pada a plikasi StitchMaps  pilih direktori t empat pe nyimpanan dan nama ci tra y ang akan disimpan  pilih Accept.

(38)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

10. Setelah m uncul t ampilan yang m emvisualisasikan da erah yang akan d idownload, dilanjutkan pilih menu Images  kemudian pilih pengaturan number of row untuk memperbesar daerah yang akan didownload.

Semakin banyak number of row yang digunakan, maka daerah yang didownload

ki j l

(39)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

11. Kemudian pilih menu scan dan tunggu hingga proses download data selesai

12. Setelah itu pilih save calibration untuk melakukan kalibrasi terhadap data citra yang berhasil di download.

13. Setelah di kalibrasi, a gar da ta c itra bi sa di buka m enggunakan a plikasi S IG, m aka terlebih da hulu p erlu dikonversi f ormatnya melalui a plikasi G lobal M apper.

Tahapannya : Start  All Programs  Global Mapper.

14. Apabila s udah berada p ada i nterface G lobal M apper, maka pi lih m enu Open Your Own Data Files  Cari file yang sudah di download (.gmw).

Proses download selesai

(40)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

15. Visualisasi data yang sudah di download pada aplikasi Global Mapper

(41)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

16. Data tersebut tidak perlu dilakukan editing lagi, hanya saja langsung disimpan dengan tahapan : File  Export Raster and Elevation Data  Export GeoTIF

17. Kemudian pada menu Geotiff Export Options biarkan setingan nya default, kemudian pilih Ok.

18. Tahap selanjutnya pilih direktori tempat penyimpanan data, dan nama file yang akan disimpan. (Tempat penyimpanan file diusahakan tidak terpisah dengan file pada saat proses download data).

(42)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

19. Dengan de mikian da ta yang di dow nload s udah bi sa di gunakan s ebagai da ta da sar untuk pembuatan peta desa.

(43)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

D.

CARA MEMBUAT PETA MENGGUNAKAN APLIKASI QUANTUM GIS

Quantum GIS merupakan salah satu perangkat l unak SIG be rbasis open source dengan lisensi dibawah GNU General Public License1yang dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi s eperti W indows, M ac O S, L inux ( Ubuntu), A ndroid da n Unix. QGIS mendukung dalam p engolahan data s pasialberbasis ve ctor, r aster, dan format d atabase.

Proyek pembuatan perangkat lunak ini sendiri dimulai pada Mei 2002 dengan nama proyek The Quantum GIS Project yang sampai d engan s aat i ni ( 2013), Q GIS telah berkembang sampai dengan versi 1.8 atau lebih dikenal dengan QGIS Lisboa. Proyek QGIS menawarkan bermacam-macam modul yang tentunya d apat d igunakan unt uk berbagai ke perluan antara lain QGIS Desktop, QGIS Browser, QGIS Server, dan QGIS Client. Dalam modul ini kita akan fokus membahas QGIS Desktop.

Untuk mendapatkan aplikasi Quantum GIS diperoleh melalui website: http://qgis.org/

Untuk mendownload Klik ‘Download Now Free!”. Jika menggunakan Windows, klik pada 1.1 StAndalone Installer (recommended for new users) seperti berikut ini.

yang tampilannya terlihat seperti ini:

(44)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

Setelah aplikasi Quantum GIS terinstal pa da kom puter, m aka da pat l angsung di gunakan untuk membuat peta. Langkah pertama untuk membuat peta adalah mendapatkan semua data yang dibutuhkan. Kegiatan ini ditujukan untuk membuat peta citra menggunakan data citra pada Google Earth, sehingga data utama yang dibutuhkan adalah citra pada Google Earth.

Data tersebut diperoleh melalui proses download menggunakan aplikasi Google Earth Pro dan StitchMaps.

Berikut akan disajikan tahapan untuk membuat peta menggunakan aplikasi Quantum GIS.

1. Buka a plikasi Quantum GIS dengan c ara kl ik ikon Quantum GIS Desktop pada desktop komputer, atau dengan cara Klik Start  All Programs  Quantum GIS Desktop

2. Tampilan awal aplikasi Quantum GIS sebagai berikut

(45)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

3. Tekan OK untuk mulai menggunakan Quantum GIS

4. Untuk m embuat pe ta c itra, m aka da ta c itra yang s udah be rhasil di download ha rus dibuka t erlebih da hulu m elalui t ools Add Raster Layer

5. Kemudian cari direktori penyimpanan data (dalam hal ini di D/Data P2M) kemudian pilih data ci tra yang ak an dibuka s elanjutnya p ilih O pen, m aka ha silnya s ebagai berikut.

6. Setelah da ta c itra be rhasil di buka, m aka di lanjutkan de ngan pr oses l ayout pe ta.

Tahapannya diawali dengan membuka Print Composer dan menambahkan peta yang akan dilakukan proses layout. Tools Print Composer di Quantum GIS yaitu File  New Print Composer.

(46)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

7. Pada bagian sisi kanan, terdapat satu b agian yang be rtuliskan “Paper and quality”.

Pengguna da pat m emilih ukur an s erta or ientasi ke rtas yang a kan gunakan. U ntuk latihan ini, kita akan memilih ukuran A4 dan orientasi lansekap (landscape).

8. Paba bagian sisi kiri print composer merepresentasikan kertas yang akan dicetak. Kita akan mempelajari bagaimana untuk menambah beberapa hal pada halaman kita, tetapi pertama ka li ki ta but uh m enempatkan pe ta ki ta. U ntuk i tu, kl ik t ombol “ Add new map” yang terlihat seperti ini:

9. Gambarkan sebuah kotak pada halaman dengan mengklik tombol mouse sebelah kiri, menggeser m ouse, da n melekan m ouse. Ini a kan m enempatkan pe ta p ada ha laman tersebut. P engguna da pat m erubah ukur an da n b entuk kot aknya de ngan menggeser bagian pojok setelah menempatkan petanya.

10. Secara s tandar, pe ta yang di tunjukan di da lam kot ak yang digambar adalah sama dengan yang ditunjukan di j endela ut ama pr ogram. U ntuk m emindahkan pe ta yang sedang ditampilkan, klik tombol “move item content” dan geser peta di dalam kotak.

Untuk memperbesar atau memperkecil, gulir mouse anda ketika pointernya berada di dalam kot ak peta. Sayangnya, saat i ni be lum ad a car a yang m udah untuk merubah perbesaran dengan touchpad di laptop jadi lebih baik untuk mengatur perbesaran yang dibutuhkan sebelum membuka print composer.

(47)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

11. Menambah elemen tambahan judul melalui tools Add new label pada bagian atas print composer.

12. Klik pada bagian atas peta. Ini akan membuat sebuah kolom teks yang dapat diedit untuk m embuat j udul pe ta. P engguna da pat memperbesar ukur an d ari kot aknya dengan menggeser bagian pojoknya.

13. Pada panel sebelah kanan halaman, klik pada tab yang bertuliskan “Item”.

14. Pengguna d apat m engedit t eks, j uga j enis huruf dan warnanya. S ebagai contoh edit teks contohnya “Peta Citra Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan”, dan edit hur ufnya unt uk t erlihat s edikit j elas. S etelah m emperbesar ukur an t eks, ki ta mungkin ingin membuat boks teks lebih besar agar teks terlihat secara keseluruhan.

(48)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

15. Menambahkan sebuah legenda

Klik pada tombol “Add new vector legend” di atas Print Composer.

Klik pada tempat kosong di halaman untuk membuat legenda. Pada panel kanan dari halaman, klik pada tab yang bertuliskan “Item”.

Anda dapat mengatur berbagai pengaturan di sini, termasuk teks di atas legenda dan jenis huruf.

(49)

Modul Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra

Disusun Oleh : I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd., M.Eng, dkk

16. Mencetak dan menyimpan

Klik pada tombol “Save as Template” di pojok kiri atas”

Arahkan ke satu lokasi untuk menyimpan file dan berikanlah nama. Klik “Save”

Selanjutnya jika anda ingin mencetak sebuah peta dengan legenda, logo, dan judul yang sama, anda dapat memuat template ini dan menghemat banyak waktu anda.

Untuk memuat template, gunakan tombol “Load From Template”

17. Mencetak Peta

Untuk mencetak pe ta anda, de ngan m udah, hu bungkan k omputer anda de ngan printer dan klik tombol “Print” .

Anda j uga da pat m engekspor pe ta sebagai f ile P DF a tau file gambar. U ntuk mengekspor, gunakan tombol “Export as Image” dan “Export as PDF”.

(50)

PETA

Konsep Dasar & Metode Perolehan Data

Disampaikan Pada Kegiatan P2M

Pelatihan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Pada Google Earth Untuk Pembuatan Peta Citra Bagi Aparat

Desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

I Wayan Krisna Eka Putra. S.Pd., M.Eng

Lampiran 3

(51)

PETA

Konsep Dasar & Metode Perolehan Data

Sub Materi:

1. Definisi Peta

2. Peta Sebagai Model 3. Syarat Peta

4. Fungsi Peta

5. Pembagian Peta

6. Metode Perolehan Data

7. Pemanfaatan Citra Satelit untuk Pemetaan

8. Pemanfaatan Citra Google Earth untuk Pembuatan Peta Desa

(52)

Definisi Peta

• Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensional (Erwin Raiz, 1992).

• Penyajian atau abstraksi kenyataan geografis. Suatu alat untuk menyajikan informasi geografis dengan cara visual maupun digital (Board, 1990)

• Suatu gambaran konvensional, sebagian besar dibuat di atas bidang datar yang menggambarkan fenomena nyata maupun abstrak yang terdapat dalam suatu ruang

• Model grafis aspek geospasial dari suatu realita

(53)

Unsur-unsur dalam definisi PETA : - informasi geo-spasial

- penyajian grafis - Skala

- Simbol

Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada

dasarnya hakekat peta adalah sebuah model

(54)

Peta Sebagai Model

Melalui sebuah model seseorang ingin menyampaikan idenya kepada orang lain.

Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang.

• Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi satu daerah, melahirkan peta topografi

• Ide gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk)

• Penyebaran batuan (peta geologi)

• Penyebaran jenis tanah (peta tanah)

• Penyebaran curah hujan (peta curah hujan) dan

sebagainya.

(55)

Syarat Peta

Syarat peta yang baik seharusnya:

1. Tidak membingungkan bagi pembaca peta

2. Peta harus mudah dimengerti atau diterima maknanya oleh si pengguna peta (user)

3. Peta harus memberikan gambaran yang mendekati keadaan sebenarnya, berarti peta tersebut harus teliti sesuai dengan tujuannya 4. Tampilan peta dibuat semenarik mungkin

(unsur seni)

(56)

Fungsi Peta

• Menyajikan informasi geografis baik secara visual maupun digital.

• Menunjukkan persebaran kenampakan alam (natural features) dan kenampakan buatan manusia (man made features) atau disesuaikan dengan tema peta.

• Peta dapat digunakan sebagai petunjuk bagi wisatawan, yaitu menjelaskan dunia dengan menyertakan jenis informasi geografis khusus.

• Peta juga dapat menimbulkan adanya eksplorasi.

(57)

Pentingnya Membuat Peta Desa

• Desa/Kelurahan sebagai titik awal pemberdayaan potensi daerah

• Sebagai informasi akurat terkait penentuan batas wilayah desa

• Mengidentifikasi dan inventarisasi potensi atau aset desa

• Sebagai acuan dalam perencanaan

pemberdayaan potensi yang dimiliki desa.

(58)

Pembagian Peta

Secara umum, jenis peta terdiri dari:

• Peta Topografi/Rupabumi

Isi: kenampakan alam (natural features) dan kenampakan buatan manusia (man made features)

Fungsi : sebagai peta DASAR (pembuatan peta tematik)

• Peta Tematik

Isi dan fungsi : sesuai dengan temanya - Peta tematik dasar (standart)

- Peta tematik sintetik-analitik (user oriented)

- Chart (peta navigasi) laut dan udara

(59)

Peta Rupabumi Peta Tematik

(60)

Metode Perolehan Data

• Terestris

• Ekstra-terestris

• Foto udara (fotogrametri)

• Citra satelit

• Data statistik

• Digitasi peta yang sudah ada

• Sensus data

(61)

1. Terestris

(62)

• 24 SATELIT

• 6 ORBIT

• KETINGGIAN 20.200 KM

•mengamati sinyal GPS

•hitung posisi dan kecepatan

•informasi waktu

•prediksi orbit

•Monitor kesehatan satelit

•Injeksi data

2. Ekstra-Terestris (ET)

(63)

PANCHROMATIC HITAM PUTIH

1 : 50.000 TAHUN

1994

1 :15.000 TAHUN

1990

1 :30.000 TAHUN

1994

1 : 7000 TAHUN 1996

3. Foto udara

(fotogrametri)

(64)

4. Citra satelit

(65)

Pemanfaatan Citra Satelit untuk Pemetaan Keuntungan:

• Analisis multi temporal

• Ketersediaan data yang up to date

• Ketersediaan data dalam berbagai resolusi

• Cakupan wilayah pemetaan cenderung lebih

luas

(66)

Kelemahan:

• Beberapa citra satelit sulit diperoleh

• Harga citra satelit cenderung mahal

• Ukuran data yang besar membutuhkan

pengolahan data yang lebih spesifik (terutama waktu dan alat yang digunakan)

SOLUSI ?

(67)

Pemanfaatan Citra Google Earth untuk Pembuatan Peta Desa

Beberapa keuntungan:

• Mudah diperoleh dapat didownload secara geratis

• Ketersediaan data cukup lengkap dan up to date

• Resolusi spasial tinggi identifikasi objek lebih mudah dilakukan

• Data dapat langsung diolah menggunakan berbagai

software

(68)

Contoh Citra Google Earth

• Lokasi: Sekitar Perempatan Desa Tua

(69)

Terima Kasih

(70)

LAMPIRAN 4. PETA HASIL KEGIATAN

(71)
(72)

Referensi

Dokumen terkait

PT Purindo Logistics merupakan freight forwarder yang juga memberikan pelayanan untuk pengurusan dokumen ekspor seperti SKA (Surat Keterangan Asal), LS (Laporan Surveyor), dokumen

Dicabut oleh Menteri Keuangan berdasarkan usul dari Menteri/Pimpinan Lembaga sesuai dengan kewenangannya apabila BLU yang bersangkutan sudah tidak memenuhi persyaratan

Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku berisiko ibu dengan kejadian infeksi VHB pada ibu hamil, tidak terdapat hubungan

Berdasarkan atas hasil beberapa peneliti terdahulu maka peneliti akan melakukan penelitian kembali mengenai pajak, mekanisme bonus dan tunneling incentive terhadap

Nilai relasional yang terkandung dalam fitur-fitur gramatika tersebut digunakan oleh seluruh partisipan seminar (moderator, pemrasaran, pembanding utama, dan

pembentukan kelompok komunitas dan kelompok dukungan sebaya untuk Odha; memberi dukungan dan sumber daya untuk menentukan kesiapan komunitas untuk akses layanan perawatan dan

itu berkenaan dengan pembicaraan tentang berbagai cara untuk menyelesaikan masalah, harus memiliki sikap yang baik dalam menghadapi masalah dan mampu mengatasi berbagai

Tuntutan pekerja memiliki posisi yang kurang beruntung dibanding kreditor lainnya (yang juga diakui oleh pengadilan bahwa ada kreditor lain yang lebih diutamakan); WRC dan