3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena pengumpulan data, penarikan sampel, dan data yang dihasilkan berupa numerik yang diolah dengan alat bantu statistik.
3.2. Deskripsi Variabel
Variabel yang dibahas dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel dependen (Y) dan variabel independent (X). Variabel independent yang dibahas diambil dari gabungan teori Mendhelson dan Nickels mengenai faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian franchise setelah disesuaikan dengan yang terjadi dilapangan. Faktor-faktor itu dijadikan sebagai variabel yang akan dianalisis serta akan dijadikan bahan pertanyaan dalam kuisoner kepada responden dapat diterangkan sebagai berikut :
- Variabel X1 adalah management and marketing assistance a. Bantuan sistem manajemen
Seseorang membeli franchise TX Travel karena akan mendapatkan sistem manajemen yang terbukti telah berhasil meraih kesuksesan di bidang usaha travel agent
b. Bantuan pemilihan lokasi
Seseorang membeli franchise TX Travel karena akan mendapatkan bantuan pemilihan lokasi yang strategis dari franchisor
c. Bantuan promosi
Seseorang membeli franchise TX Travel karena akan mendapatkan bantuan promosi oleh franchisor pusat
d. Inovasi baru
Seseorang membeli franchise TX Travel karena akan dapat menggunakan hasil pemikiran franchisor
- Variabel X2 adalah personal ownership a. Status ownership
Seseorang bergabung dengan TX Travel karena walaupun bekerja dengan sistem yang dibuat oleh franchisor, ia tetap berkedudukan sebagai pemilik, sehingga bisa membuat keputusan sendiri asalkan tidak berlawanan dengan peraturan franchisor
b. Penentuan keuntungan sendiri
Seseorang membeli franchise TX Travel karena merasa dapat menentukan sendiri besar keuntungannya berdasarkan kerasnya usaha yang dilakukan - Variabel X3 adalah nationally recognized name
a. Penggunaan nama dagang
Seseorang bergabung dengan TX Travel karena ingin menggunakan nama besar franchisor dalam menjalankan bisnisnya
b. Menjangkau Pasar
Seseorang bergabung dengan TX Travel karena merasa ingin lebih mudah dalam memasarkan produknya karena sudah tahu pasar yang dituju
c. Bargaining power
Seseorang memilih bergabung dengan TX Travel karena akan memiliki bargaining power sehingga akan mendapatkan keuntungan dalam berhubungan dengan supplier
- Variabel X4 adalah financial advise and assistance a. Evaluasi finansial
Seseorang membeli franchise TX Travel karena merasa franchisor akan selalu mengawasi laporan laba/rugi franchiseenya agar tidak sampai rugi.
b. Subsidi
Seseorang membeli franchise TX Travel karena akan mendapatkan bantuan dana subsidi sebesar 10 juta setiap bulannya
- Variabel X5 adalah lower failure cost
a. Risiko yang lebih kecil daripada membuka travel sendiri
Seseorang membeli franchise TX Travel karena merasa lebih kecil resiko kegagalannya daripada membuka travel independen sendiri
b. Risiko kegagalan lebih kecil daripada membeli franchise travel lain
Seseorang membeli franchise TX Travel karena merasa lebih kecil resiko kegagalannya daripada membeli franchise travel lain
Variabel dependen (Y) yang dibahas oleh penulis terdiri dari management and marketing assistance, personal ownership, nationally recognized name, financial advise and assistance, lower failure cost yang digunakan untuk melihat bagian faktor yang mana yang dianggap berpengaruh dalam keputusan pembelian franchise TX Travel.
3.3. Deskripsi Data
3.3.1. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu data numerik.
3.3.2. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu : a. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini peneliti memiliki sumber data primer yaitu hasil jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak didapat secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial, maupun non komersial. Dalam penelitian ini peneliti memiliki sumber data sekunder yaitu informasi-informasi yang peneliti dapatkan melalui media internet, majalah , serta wawancara informal dengan pihak franchisor.
Jenis teknik pengukuran data yang digunakan adalah attitude scales, yaitu suatu kumpulan alat pengukuran yang mengukur tanggapan individu terhadap suatu objek atau fenomena.jenis skala yang dipakai adalah skala likert.
3.3.4. Metode Penarikan Sampel
Sampel ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, hipotesis, metode, dan instrumen penelitian disamping pertimbangan waktu, tenaga, dan pembiayaan (Sudjamin 1988, p.72). Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti harus menetapkan teknik penarikan sampel, yaitu besarnya sampel dan keabsahan sampel untuk menafsir sifat dan karakteristik populasi.
Untuk memperoleh sampel, penulis menggunakan teknik quota sampling yaitu sebanyak 30 responden yang merupakan franchisee TX Travel yang tersebar di Surabaya dan Jakarta. Penulis hanya mengambil sampel yang berada di dua kota tersebut karena franchisee TX Travel paling banyak tersebar di Surabaya dan Jakarta. Franchisee di Jakarta tidak dipilih seluruhnya dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya.
3.4. Metode Analisis Data
3.4.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002, p.135). Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi secara parsial dari masing-masing kuesioner dengan total scored variabel yang diteliti.
Jika hasil variabel menunjukkan nilai yang signifikan 5 % maka item-item pertanyaan tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
berikut (Arikunto, 2002, p.109):
- Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur
- Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan masing-masing pertanyaan
- Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
- Menghitung korelasi masing-masing pertanyaan dengan skor total, menggunakan rumus sebagai berikut:
[ ∑ −∑ ∑
−] [
×∑ ∑ ∑
− ∑ ]
=
2 2
2
2 ( ) ( )
) )(
( ) (
y y
n x
x n
y x y
x r n
i i
i
i (3.1)
Dimana :
r = koefisien korelasi xi = skor pertanyaan ke-i y = skor total
n = jumlah responden
- Membandingkan hasil penghitungan dengan angka kritis tabel korelasi nilai r dengan nilai signifikan sebesar 5 %.
• Korelasi dianggap valid jika tingkat signifikansi korelasi tersebut dibawah 0.05
• Korelasi dianggap tidak valid jika tingkat signifikansi korelasi tersebut melebihi 0.05
3.4.2. Uji Reliabilitas
Menurut Simamora (2002, p.63), reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran).
metode Cronbach Alpha dengan rumus :
[
K/K −1] [1−∑Sj2/Sx2]
α = (3.2)
Dimana :
α = koefisien cronbach alpha K = banyaknya pernyataan valid
Sj2 = variasi pernyataan (1, 2, 3, …, k) Sx2 = variasi total
Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika kuesioner dalam satu variabel memiliki jawaban konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, dengan syarat nilai dari uji reliabilitas dapat menunjukkan nilai alpha lebih besar dari 0.6 (Ghosali, 2001, p.132).
3.4.3. Analisa Regresi Linier Berganda
Salah satu cara yang digunakan untuk menemukan apakah ada hubungan atau tidak antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi, dan untuk mendapatkan persamaan yang melibatkan hubungan antara tiga variabel atau lebih adalah regresi berganda. Dalam analisa ini yang ingin diperoleh adalah ada tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel-variabel tersebut, variabel yang menyebabkan terjadinya perubahan terhadap variabel lain disebut variabel independent, sedangkan variabel yang terkena pengaruh variabel lainnya disebut variabel dependent. Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang variabel-variabel dari faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian franchise TX Travel, adapun rumus yang diganakan untuk menganalisa adalah sebagai berikut:
y =a+β1x1+β2x2+βxx3+β4x4+β5x5+e (3.3)
y = faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian franchise TX Travel
a = konstanta
x 1 = management and marketing assistance x2 = personal ownership
x3 = nationally brand recognized x4 = financial advice and assistance x 5 = lower failure cost
β1 = koefisien regresi x1 β2 = koefisien regresi x2 β3 = koefisien regresi x3 β4 = koefisien regresi x4 β5 = koefisien regresi x5 e = error
(Sulaiman, 2004, p.80)
3.4.4. Analisis Korelasi Berganda ( R ) dan Determinasi Berganda (R ) 2
Analisis korelasi berganda menurut Drapper dan Smith(1992, p.91), analisa ini menggambarkan sejauh mana variabel terikat, yaitu pengambilan keputusan pembelian franchise TX Travel dapat dijelaskan oleh variabel bebas, yaitu management and marketing assistance, personal ownership, nationally brand recognized, financial advice and assistance, dan lower failure cost.
Menurut Arikunto (2002, p.242) koefisien korelasi berganda dapat dihitung dengan rumus:
1 1 2 22 3 3
y
y x b y x b y x R b
∑ + ∑ + ∑
= ∑ (3.4)
R = koefisien korelasi berganda b = koefisen regresi
Nilai R terletak antara 0 dan 1 ( 0 < R < 1 ). Bila R = 1, berarti kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat 100%, sedangjan bila R = 0, seperti tidak ada kontribusi dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Koefisien determinasi berganda (R ) menunjukkan seberapa besar 2 variabel-variabel bebas mempunyai kontribusi terhadap variabel terikat dengan rumus:
2 1 1 2 22 3 3
y
y x b y x b y x R b
∑ + ∑ + ∑
= ∑ (3.5)
Nilai R terletak antara 0 dan 1 ( 0 < 2 R < 1 ). Bila 2 R = 1, berarti 2 kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 100%, sedangkan bila R mendekati 0, berarti tidak ada kontribusi dari variabel-variabel 2 bebas terhadap variabel terikat.
3.4.5. Korelasi Parsial dan Determinasi Parsial
Koefisien korelasi secara parsial mendeskripsikan keeratan hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus umum koefisien korelasi parsial adalah:
) 1
)(
1 (
) )(
(
) 1 ( 23 21 ) 1 ( 2 23
) 1 ( 23 1 ) 1 ( 23 ) 1 ( 23 1 23
1 − − − −
−
−
−
−
−
−
− = − −
k K k k
K yk
k K k k K yk k K y y Kk
r r
r r
r r (3.6)
Nilai r terletak antara 0 dan 1 ( 0 < r < 1 ). Jika nilai r = 1 maka masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan yang erat dengan variabel terikat.
Jika r = 0 maka tidak ada hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Nilai r merupakan hasil pengkuadratan dari nilai koefisien korelasi. 2 Koefisien determinasi secara parsial (r ) digunakan untuk mengetahui besarnya 2
variabel terikat.
3.5. Pengujian Hipotesis
3.5.1. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk megetahui apakah variabel-variabel faktor-faktor yang mempengaruhi pembelihan franchise, yaitu management and marketing assistance, personal ownership, nationally brand recognized, financial advice and assistance, dan lower failure cost secara bersama-sama memiliki hubungan signifikan untuk mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian franchise TX Travel, dengan pengujian sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis statistik
H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0, berarti secara bersama-sama variabel-variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) tidak memiliki hubungan dengan variabel terikat (Y) b. Menentukan nilai kritis
Dipilih level of significant (α) = 0,05 (5%) Derajat bebas pembilang (df1) = k
Derajat bebas pembagi (df) = n-k-1
c. Nilai statistik F ( Fhitung). Menurut Arikunto (2002, 249) Fhitung dapat dicari dengan rumus :
2 /
1 /
df SSres
df SSreg
Fhitung = (3.7)
Dimana: SSreg = sum square regression SSres = sum square residual df = degrees of freedom d. Kriteria penerimaan dan penolakan
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian franchise, yaitu management and marketing assistance, personal ownership, nationally brand recognized, financial advice and assistance, dan lower failure cost secara parsial memiliki hubungan dominan signifikan dalam mempengaruhi seseorang mengambil keputusan membeli franchise TX Travel, dengan langkah pengujian sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesa statistik:
H0 : bi = 0 berarti variabel bebas Xi tidak memiliki hubungan dengan variabel terikat Y.
Hi : bi ≠0 berarti variabel bebas Xi memiliki hubungan variabel terikat Y.
Dimana I = 1, 2, 3, 4, 5.
b. Menentukan nilai kritis (t tabel)
Dipilih level of significant = 0,05 (5%) Derajat bebas pembagi (df) = n-k
c. Nilai statistik t (t hitung) dapat dicari dengan rumus : t hitung =
) (bi SE
bi (3.8)
Dimana : bi = koefisien regresi
SE(bi) = standar error koefisien regresi d. Kriteria pengujian:
H0 ditolak bila t hitung > t tabel